Untuk menambah wawasan
tentang Syaitan sang musuh abadi diri
kita, mari kita pelajari apa yang dikemukakan oleh Allah SWT dalam surat Al
An’am (6) ayat 112 di bawah ini. Syaitan ada dua jenis yaitu syaitan dalam
bentuk makhluk halus yang tidak terlihat (maksudnya jenis jin) dan juga manusia yang telah berubah menjadi
syaitan.
dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu
musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki,
niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan.
(surat Al An’am (6) ayat 112)
[499] Maksudnya
syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak
beriman kepada Nabi.
Kedua jenis syaitan ini
sulit diketahui, jika tanpa adanya petunjuk Al Qur’an. Agar diri kita tidak
mudah digoda dan disesatkan oleh Syaitan tersebut maka kita harus bisa mengenal
sifat sifatnya dan jalan atau caranya untuk menyesatkan manusia. Adapun ciri
ciri yang terdapat di dalam Al Qur’an dapat kami kemukakan sebagai berikut:
a. Membisik bisikan perkataan perkataan
indah dan menarik untuk memperdaya manusia seperti apa yang dikemukakan dalam
surat Al An’am (6) ayat 112 di atas. Apabila ada manusia yang juga membisik
bisikan kata kata yang indah dan menarik untuk mempengaruhi manusia melanggar
hukum Allah SWT maka orang itu bisa termasuk kepada manusia tetapi berhati
syaitan.
b. Suka membujuk bujuk manusia untuk
berbuat maksiat, sehingga mereka menganggap baik segala perbuatan keji dan
mungkar di muka bumi ini.
iblis berkata:
"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku
akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
(surat Al Hijr (15)
ayat 39)
Jika
ada orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain meninggalkan perintah
perintah Allah SWT dan mengerjakan sesuatu yang dilarangNya, maka itulah
manusia syaitan.
c. Berusaha mencegah orang yang ingin
berjalan di jalan Allah SWT dan jika terdapat manusia yang berusaha menghalangi
orang yang ingin menegakkan agama Allah SWT di muka bumi ini maka itulah
manusia syaitan.
iblis menjawab: "Karena Engkau
telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus,
(surat Al A’raf (7) ayat 16)
d. Berusaha menimbulkan pertentangan
dalam masyarakat, sehingga terjadi perselisihan, tuduh menuduh, saling memfitnah
dan melemparkan isu isu beracun, sehingga mengakibatkan permusuhan dan
kekacauan dalam masyarakat.
dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku:
"Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar).
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
(surat Al Israa’ (17) ayat 53)
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud
hendak menimbulkan peri omusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
(surat Al Maaidah (5) ayat 91)
e. Mencegah orang mengingat Allah SWT
(mendirikan shalat) baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
f. Suka menakut nakuti orang orang Islam
dengan berbagai macam ancaman, jika tidak mau mengikuti kehendaknya.
Sesungguhnya mereka itu tidak lain
hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang
musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
(surat Ali Imran (3) ayat 175)
g. Menakut nakuti orang Islam dengan
kefakiran dan kemiskinan, bila orang Islam menginfakkan harta bendanya ke jalan
Allah SWT sehingga akhirnya mereka mencari cari alasan untuk tidak
membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT.
syaitan menjanjikan (menakut-nakuti)
kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang
Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
(surat Al Baqarah (2) ayat 268)
[170]
Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
h. Berusaha menjerumuskan orang Islam
dalam kesesatan, dengan berpura pura menampakkan niat baik berjuang untuk kepentingan
umat Islam, padahal sebenarnya tidak.
Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim
kepada thaghut[312], Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu.
dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 60)
[312]
Yang selalu memusuhi Nabi dan kaum muslimin dan ada yang mengatakan Abu Barzah
seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk Thaghut juga: 1. orang yang
menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu. 2. berhala-berhala.
Itulah sebahagian dari
ciri ciri atau sifat sifat syaitan yang terdapat di dalam Al Qur’an. Apabila
ada orang yang mengaku muslim atau mengaku dirinya mukmin atau nampaknya
manusia, tetapi dirinya terdapat sifat dan ciri tersebut, maka itulah syaitan
dari jenis manusia. Hanya mukanya seperti manusia, tetapi hatinya seperti
syaitan. Kita harus berhati hati dengan type manusia yang seperti ini, yang
nyata nyata semakin hari semakin banyak jumlahnya.