Dalam kehidupan manusia, kita tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan membaca. Membaca dalam arti sempit adalah
melihat tulisan dan mengerti atau melisankan apa apa yang tertulis. Membaca
dalam arti luas adalah melihat dan mengerti segala apa yang tergelar di alam
semesta ini sebagai tanda tanda atau ayat ayat atau kalimat kalimat Allah,
pencipta segala sesuatu.
Dari Membaca, manusia akan
memperoleh pengertian pengertian yang akan memperluas pengalaman dan
pengetahuannya. Dengan kata lain, tanpa membaca manusia tidak akan memperoleh
pengertian dan pengetahuan. Tanpa membaca, manusia akan bodoh, picik,
terkebelakang, dan akan mudah tersesat dan disesatkan. Pada hakekatnya tidak
ada hari tanpa membaca. Baik membaca dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
Membaca adalah kunci ilmu pengetahuan. Allah SWT telah menurunkan Al Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW, dimana ayat pertamanya adalah perintah membaca. Surat
Al Alaq dinamai juga dengan Iqra.
bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah,
yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam[1589],
Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.
(surat Al Alaq (96) ayat 1
sampai 5)
[1589] Maksudnya: Allah
mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.
apabila Kami telah selesai
membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
(surat Al Qiyaamah (75)
ayat 17 dan 18)
Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[793].
(surat Al Hijr (15) ayat 9)
[793] Ayat ini memberikan
jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
Karena itu membaca yang
paling banyak pahalanya adalah membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah kitab suci
yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu
rakhmat bagi alam semesta. Didalamnya terkumpul wahyu yang menjadi petunjuk,
pedoman dan pelajaran bagi siapa yang meyakini dan mengamalkannya. Al Qur’an
adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah SWT. Isinya mencakup segala
pokok syariat yang terdapat dalam kitab kitab suci yang diturunkan sebelumnya.
Setiap orang yang meyakini Al Qur’an, akan bertambah cintanya kepada Al Qur’an.
Cinta untuk membaca, mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkannya.
Kemudian mengajarkannya hingga rakhmat Nya merata dirasai, diresapi dan
dinikmati oleh penghuni alam semesta.
Setiap orang yang beriman
yakin bahwa membaca Al Qur’an termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat
pahala berlipat ganda. Sebab yang dibaca Kitab Suci Ilahi. Al Qur’an adalah
bacaan yang paling baik bagi orang yang beriman. Baik membacanya pada waktu
senang maupun pada waktu susah. Membaca Al Qur’an tidak saja menjadi amal
ibadah, akan tetapi juga obat penawar bagi orang yang gelisah jiwanya atau
mengalami kegoncangan hidup.
Rasulullah SAW menjelaskan
tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang yang membaca Al Qur’an. “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al
Qur’an adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat; orang
mukmin yang tidak suka membaca Al Qur’an adalah seperti buah kurma, baunya
tidak begitu harum tetapi manis rasanya; orang munafik yang membaca Al Qur’an
ibarat sekuntum bunga, berbau harum, tetapi pahit rasanya, dan orang munafik
yang tidak membaca Al Qur’an tidak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau
dan rasanya pahit sekali” (hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim)
Rasulullah SAW menyatakan
“Hendaklah kamu beri cahaya rumah tanggamu dengan mendirikan shalat dan membaca
Al Qur’an.” (hadits riwayat Baihaqi dari Anas ra’)
Dalam hal membaca Al
Qur’an, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa tiap tiap orang yang membaca Al
Qur’an dalam shalat, akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap tiap
huruf yang diucapkannya, dan orang yang membaca Al Qur’an di luar shalat dengan
berwudhu pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap tiap huruf yang
diucapkannya, dan membaca Al Qur’an di luar shalat dengan tidak berwudhu,
pahalanya sepuluh kebajikan bagi tiap tiap huruf yang diucapkannya.
Karena Al Qur’an itu Kitab
Suci, maka membacanya perlu memperhatikan tata cara atau adab, antara lain
disunahkan membaca Al Qur’an dengan berwudhu, ditempat yang bersih, seperti
rumah, mushala, paling utama di masjid, disunahkan menghadap kiblat, sebelum
membaca Al Qur’an disunahkan membaca ta’awwudz lalu membaca basmallah.
Disunahkan membacanya dengan tartil (membaca pelan pelan dan tenang). Bagi yang
telah mengerti arti dan maksud ayat ayat Al Qur’an, disunahkan membaca penuh
perhatian dan pemikiran tentang ayat ayat yang dibacanya itu. Dalam membaca Al
Qur’an hendaknya benar benar diresapi arti dan maksudnya. Disunahkan pula
membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu. Sedapat mungkin membaca Al
Qur’an jangan diputuskan hanya karena akan berbicara dengan orang lain
(hendaknya diteruskan sampai batas yang ditentukan).
Tentang Al Qur’an ini
Allah SWT telah memperingatkan melalui firmannya antara lain sebagai berikut;
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
(surat
An Nisa” (4) ayat 82)
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran ataukah hati mereka terkunci?
(surat
Muhammad (47) ayat 24)
Maka
Apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
(surat
Al Waaqiah (56) ayat 81)
Dan
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang
yang pandai membaca Al Qur’an (dihari Kiamat) bersama malaikat yang mulia dan
patuh kepada Allah, dan orang yang membaca Al Qur’an sedang ia tidak lancer
membacanya dan mengalami kesukaran atas bacaannya baginya dua pahala”
(Hadits
Riwayat Bukhari Muslim)
Umatku
yang mulia itu adalah orang orang yang menghafal Al Qur’an”
(Hadits
Riwayat At Thurmidzi)
“Sesungguhnya
Allah mengangkat derajat beberapa kaum (suku bangsa) dengan sebab kalam ini (Al
Qur’an) dan merendahkan derajatnya (kaum) yang lain dengan sebabnya (Al
Qur’an)”
(Hadits
Riwayat Muslim)
Sekarang kita sudah tahu
tentang Al Qur’an lalu jangan pernah kita hanya sibuk membaca Al Qur’an semata
tanpa tahu dan mengerti apa arti dan makna yang sesungguhnya yang terdapat di
dalam Al Qur’an. Dan jika kita hanya mampu membaca Al Qur’an sebatas tulisannya
saja maka tidak ada bedanya kita menonton televisi tanpa ada volume suaranya. Ingat,
arti dan maksud dari Al Qur’an terdiri dari arti yang tersurat, arti yang tersirat,
dan arti yang tersembunyi. Ayo mulai
saat ini kita wajib belajar memahami Al Qur’an tidak hanya sebatas tulisannya saja
melainkan sampai dengan arti dan makna yang sesungguhnya yang terdapat di dalam
Al Qur’an.
(diambil dari buku Menabur Mutiara Hikmah yang ditulis oleh Drs Asnan Sjarif
Wagino yang diterbitkan oleh CV Izufa Gempita Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar