Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Minggu, 29 Mei 2022

HADITS-HADITS TENTANG ALQURAN


1.     Dari Samurah, dari Rasulullah SAW bersabda, “Apabila aku menyampaikan hadits, jangan lah kalian menambah-nambahinya.” Beliau juga bersabda, “Empat kalimat yang paling baik dan bersumber dari AlQuran, yang tidak akan membahayakanmu dari mana saja kamu memulainya, yaitu “Subhanalah, Alhamdulillah, Lailaahaillallah, Allahuakbar.” Dan jangan kalian menamakan anak-anak kalian dengan: Aflah, Najih, Rabah dan Yasar.” (Hadits Riwayat Ahmad, 19267)

 

2.       Ibnu Abbas ra, berkata bahwa Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan dalam segala kebaikan. Kedermawanan beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril as, datang menemuinya. Jibril as, datang menemui Beliau  setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan AlQuran) hingga AlQuran selesai dibacakan untuk Rasulullah SAW. Apabila Jibril as, datang menemuinya, beliau adalah orang yang paling dermawan dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berembus. (Hadits Bukhari, 1769)

 

3.        Umar bin Al Khattab ra, berkata, “Suatu ketika, aku pernah khawatir jika ada ayat yang turun mengenai diriku.” Maka, aku mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucapkan salam kepada beliau. Lalu, Rasulullah SAW bersabda, “Telah turun kepadaku tadi malam satu surah, yang lebih aku cintai daripada matahari terbit. Kemudian beliau membaca, ‘inna fatahna laka fathan mubina’ sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata (surat Al Fath (48) ayat 1).” Hadits Riwayat Bukhari, 4456)

 

4.      Dari Ubaidillah bin Abdullah bahwa Ibn Abbas ra, berkata, “Bagaimana kalian bertanya kepada ahli kitab padahal kitab kalian (AlQuran) yang diturunkan kepada Rasulullah SAW lebih baru kemurniannya dan belum terkotori? Sementara itu, ahli kitab menceritakan kepada kalian dengan mengubah-ubah kitab Allah dan menggantinya, dan mereka tulis alkitab dengan tangannya dan mereka katakan, ‘Ini dari sisi Allah’ untuk mereka tukar dengan harga yang sedikit, tidak sebaiknyakah ilmu yang kalian miliki mencegah kalian dari bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah, tidak akan kulihat lagi seseorang di antara mereka bertanya tentang yang diturunkan kepada kalian.” (Hadits Riwayat Bukhari, 6815)

 

5.    Zaid mengatakan bahwa Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya kamu adalah seorang pemuda yang cerdas, kami sama sekali tidak curiga sedikitpun kepadamu. Sungguh kamulah yang telah menulis wahyu untuk Rasul. Karena itu, telusurilah AlQuran dan kumpulkanlah.” Zaid berkata, “Demi Allah, sekiranya mereka memerintahkanku untuk memindahkan gunung niscaya hal itu tidaklah lebih berat daripada mereka perintahkan kepadaku, yaitu dokementasi AlQuran….” (Hadits Riwayat Bukhari, 4603)

 

6.         Uqbah bin Amir ia berkata, “Rasulullah SAW keluar sementara kami sedang berada di Shuffah (tempar berteduhnya para fakir dari kaum muhajirin), kemudian beliau bertanya, “Siapakah di antara kalian yang suka pergi ke Buthhan atau ke Aqiq, lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang gemuk tanpa membawa dosa dan tidak pula memutuskan silaturahmi?” Maka kami pun menjawab, ‘Kami semua menyukai hal itu, beliau melanjutkan, “sungguh salah seorang dari kalian pergi ke masjid lalu ia mempelajari atau membaca dua ayat dari kitabullah adalah lebih baik baginya daripada dua unta. Tiga (ayat) lebih baik dari tiga ekor unta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta dan berapa pun jumlah unta. (Hadits Riwayat Muslim, 1336)


7.       Dari Ibnu Abbas dia berkata, “Rasul membuka tirai penutup, sedangkan manusia bersaf-saf di belakang Abu Bakar maka beliau bersabda, ‘Wahai manusia, tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang muslim, atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah aku dilarang untuk membaca AlQuran dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk maka agungkanlah Rabb Azza wa Jalla, sedangkan sujud maka berusahalah bersungguh-sungguh dalam doa sehingga layak dikabulkan untukmu.” (Hadits Riwayat Muslim, 738)

 

8.      Aisyah ra, berkata, “Maka Rasulullah SAW berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah dan mengagungkan-Nya kemudian bersabda, “Kemudian mengapakah ada orang orang di antara kalian membuat persyaratan dengan syarat-syarat yang tidak ada dalam kitab Allah. Maka, syarat apa saja yang tidak ada dalam kitab Allah, ia bathil sekalipun dengan seratus persyaratan. Ketetapan Allah dan syarat dari Allah lebih kuat…”. (Hadits Riwayat Bukhari, 2375)

 

9.      Dari Ibnu Umar berkata, “Ketika Rasul membaca AlQuran kemudian melewati ayat sajdah, beliau sujud dan kamipun mengikutinya hingga kami merasa sesak, sampai ada dari kami yang tidak menemukan tempat sujud. Ini dilakukan di luar waktu shalat. (Hadits Riwayat Muslim, 901)

 

10.   Dari Abu Mas’ud Al Anshari ra, berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘yang berhak menjadi imam atas suatu kaum adalah yang paling banyak menguasai bacaan kitabullah (AlQuran). Jika dalam kemampuan bacaannya sama, yang paling tahu terhadap sunnah. Jika dalam as sunnah (hadits) kemampuannya sama, yang paling dahulu hijrah. Jika dalam hijrah sama, yang pertama-tama masuk Islam. (Hadits Riwayat Muslim, 1078)

 

11.   Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda, “Keberadaan kalian di antara umat terdahulu seperti permisalan antara shalat ashar hingga matahari terbenam. Pemeluk taurat diberi taurat dan mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak bisa lagi mengamalkannya sehingga diberi satu qirath lalu pemeluk injil diberi injil dan mereka mengamalkannya hingga shalat ashar didirikan lantas mereka tidak bisa lagi mengamalkannya dan mereka diberi satu qirath. Kemudian kalian diberi AlQuran dan kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, lantas kalian diberi masing-masing dua qirath. Orang orang ahli kitab pun protes, Mereka (kaum muslim) lebih sedikit bekerja dari pada kami, tapi mengapa mereka lebih banyak pahalanya?’ Allah menjawab, “Apakah berarti Aku menzalimi hak kalian? Mereka menjawab, ‘Tidak’ Allah kemudian berfirman, “Itulah keutamaan-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.” (Hadits Riwayat Muslim, 6979)

 

12.     Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “…dan didatangkan pula seseorang yang belajar AlQuran dan mengajarkannya lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga dia mengetahuinya dengan jelas. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat?’ Dia menjawab, ‘Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca AlQuran demi Engkau. Allah berfirman, ‘Kamu dusta, tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca AlQuran agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu….” (Hadits Riwayat Muslim, 3527)

 

13.      Dari Jabir bin Abdullah dia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berkuthbah, kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagai panglima perang yang sedang memberikan komando  kepada bala tentaranya. Beliau bersabda, “Hendaklah kalian selalu waspada pada waktu pagi dan petang. Aku diutus, sedang aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini. (yakni jari telunjuk dan jari tengah)’ Kemudian beliau melanjutkan sabdanya, ‘Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW….” (Hadits Riwayat Muslim, 1435)


14.   Dari Ubay bin Kaab, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Mundzir! Tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat ayat AlQuran yang ada padamu yang paling utama?” Abu Mundzir berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bertanya lagi, ‘Hai Abu Mundzir, tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat-ayat AlQuran yang ada padamu, yang paling utama?” Abu Mundzir menjawab, “Allahu La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qayyum! Abu Mundzir berkata bahwa beliau lalu menepuk  dadaku seraya bersabda, “Demi Allah, semoga dadamu dipenuhi dengan ilmu, wahai Abu Mundzir.” (Hadits Riwayat Muslim, 1343)

 

15.         Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebagian dari ayat-ayat mutasyabihat dalam AlQuran, mereka itu adalah orang orang yang disebutkan oleh Allah SWT (dalam surat Ali Imran (3) ayat 7 berikut ini: “Dialah yang menurunkan Kitab (AlQuran) kepadamu (Muhammad) Diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (AlQuran) dan yang lain Mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahu takwilnya kecuali Allah. Dam orang-orang yang ilmunya mendalam berkat, “Kami beriman kepadanya (AlQuran), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal). Oleh karena itu, waspadalah kalian terhadap mereka. (Hadits Riwayat Muslim, 4817)

 

16.         Umar bin Khattab ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang ketiduran dari hizib (bacaan AlQuran) atau sesuatu daripadanya, lantas dia membacanya ketika di antara shalat fajar (subuh) dan shalat zhuhur maka akan dicatat baginya sebagaimana dia membacanya ketika malam hari.” (Hadist Riwayat Muslim, 1236)

 

17.       Dari Abu Said Al Khudri, dia berkata, “Rasulullah SAW pada tahun terjadinya Perang Tabuk berkhutbah di hadapan manusia, sambil menyandarkan punggungnya pada pohon kurma lalu bersabda, ‘Maukah kalian aku tunjukkan manusia yang paling baik dan yang paling buruk? Sesungguhnya manusia yang paling baik adalah seorang laki-laki yang beramal (jihad) di jalan Allah yang berada di punggung kuda atau untanya, atau berjalan kaki hingga ajal menjemputnya. Dan manusia yang paling terburuk adalah seorang laki-laki jahat yang berani, ia membaca kitab Allah tapi tidak mendakwahkannya. (Hadits Riwayat Ahmad, 10892)

 

18.    Dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “AlQuran itu diturunkan dengan tujuh huruf, berbantah-bantahan dalam AlQuran adalah kufur (beliau mengatakannya tiga kali) maka kerjakanlah yang kalian ketahui darinya, sedangkan yang tidak kalian ketahui, kembalikanlah kepada orang yang berilmu tentangnya.” (Hadits Riwayat Ahmad, 7648)

 

19.    Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam aku di-isra’kan aku melewati sekelompok orang yang mulut mereka dipotong dengan gunting dari neraka. Aku lalu bertanya, ‘Siapakah mereka? Mereka menjawab, ‘Mereka adalah para khatib di dunia yang memerintahkan manusia untuk melaksanakan kebajikan, sementara mereka melupakan diri mereka sendiri, padahal mereka membaca AlKitab (AlQuran) maka apakah mereka tidak berakal?” (Hadits Riwayat Ahmad, 11766)

 

20.    Dari Abu Hurairah ra, dan dengan sanadnya, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Apakah salah seorang dari kalian senang jika pulang kepada keluarganya dengan membawa dua unta yang hamil?” Para sahabat berkata, “Iya”. Lalu, beliau bersabda, “ Dua ayat dari kitab Allah yang dia bawa untuk keluarganya adalah lebih baik untuknya daripada dua unta yang hamil.” (Hadits Riwayat Ahmad, 8252)


21.      Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berkata tentang AlQuran tanpa didasari dengan ilmu maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya (kelak) di neraka.” (Hadits Riwayat Ahmad, 1965)

 

22.   Dari Ali bin Abu Thalib ra, berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa membaca AlQuran kemudian dia menguasai dan menghafalnya, Allah akan memasukkan ke syurga dan menjadikannya dapat memberi syafaat kepada sepuluh orang  dari keluarganya yang sudah ditetapkan masuk neraka.” (Hadits Riwayat Ahmad, 1213)

 

23.   Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘AlQuran akan datang pada hari kiamat seperti orang kurus lalu berkata kepada pemiliknya, ‘Akulah yang membuatmu begadang pada malam hari dan membuatmu merasa haus pada siang hari.” (Hadits Riwayat Ahmad, 21898)

 

24.      Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwasanya ada seorang laki-laki datang kepadanya seraya berkata, “Beri aku nasehat!” Abu Sa’id berkata, “Engkau meminta yang aku pernah memintanya kepada Rasulullah SAW sebelummu! Aku nasihatkan kepadamu untuk selalu bertaqwa kepada Allah karena taqwa adalah ujung pangkal segala urusan, hendaklah engkau berjihad karena itu adalah rahbaniyyah (kependetaan) dalam Islam. Dan hendaklah engkau selalu mengingat Allah dan membaca AlQuran karena itu adalah perjalananmu ke langit dan dzikirmu di bumi.” (Hadits Riwayat Ahmad, 11349)

 

25.     Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi SAW beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab (AlQuran) sejak dua ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Allah menurunkan dua ayat darinya sebagai penutup surat Al Baqarah, jika dibaca dalam rumah selama tiga malam, syaitan tidak akan mendekatinya.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2807)

 

26.    Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Khalid bin Hazim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Abu Sinan dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwas dari Abdullah, dia berkata, “Sesungguhnya AlQuran ini adalah jamuan Allah maka ambillah darinya semampu kalian. Sungguh, aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih kosong dari kebaikan selain rumah yang di dalamnya tidak ada bacaan AlQuran. Sungguh hati yang di dalamnya tidak ada bacaan AlQuran adalah hancur seperti hancurnya rumah yang tidak berpenghuni. (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3307)

 

27.  Dari Abu Ubaidah bin Hudzaifah dia berkata, “Hudzaifah berkata, ‘Orang yang berfatwa kepada orang lain adalah salah satu dari tiga golongan: seorang yang mengetahui nasikh dan masukh dalam AlQuran, ‘mereka bertanya, Siapakah dia gerangan?’ Umar bin Khattab ra menyambung, Atau seorang pemimpin yang tidak takut atau orang bodoh yang memaksakan diri.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Aku bukanlah satu dari dua kriteria (pertama) dan aku berharap tidak menjadi bagian yang ketiga. (Hadits Riwayat Ad Darimi, 172)

 

28.  Dari Ibnu Umar dia berkata, “AlQuran akan datang memberi syafaat kepada pembacanya. Ia berkata, ‘Wahai Rabbku, setiap orang yang beramal akan memperoleh pahala dari amalannya, sesungguhnya aku telah menghalanginya dari kelezatan dan tidur maka muliakanlah ia. Lalu dikatakan, ‘Ulurkan tangan kananmu, lalu tangannya dipenuhi dengan keridhaan Allah. Kemudian dikatakan lagi, ‘Ulurkan tangan kirimu’. Lalu tangannya pun dipenuhi dengan keridhaan Allah, dia diselimuti dengan selimut kemuliaan, dihiasi dengan hiasan kemuliaan dan dipakaikan mahkota kemuliaan kepadanya.” (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3312)


29.     Sa’d berkata, “Wahai Ummul Mukminin (Aisyah ra,) ceritakanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah SAW! Aisyah menjawab, “Tidakkah kamu  membaca AlQuran?, Sesungguhnya akhlak Rasulullah SAW adalah AlQuran.” Sa’d berkata lagi, “Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepadaku tentang shalat malamnya beliau!” Aisyah menjawab, “Tidakkah kamu membaca surat ‘Ya ayyuhal Muzzammmil’ (wahai orang- orang yang berselimut}?” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 1144)

 

30.      Dari Syurahbil bin Muslim Al Khaulani dari Abu Umamah bahwa dia pernah berkata, “Bacalah AlQuran dan lembaran-lembaran yang tergantung ini tidak akan menipu kalian, sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa hati yang selalu memperhatikan AlQuran.” (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3319)

 

31.  Dari Sahl bin Saad As Sa’idi ra, berkata bahwa Rasulullah SAW menemui kami, sementara kami sedang membaca AlQuran, kemudian beliau bersabda, “Segala puji bagi Allah, Kitab Allah hanya satu, padahal di antara kalian ada bangsa yang berkulit merah, putih, dan hitam, bacalah AlQuran tersebut sebelum dibaca oleh suatu kaum, mereka membacanya dengan lurus, sebagaimana meluruskan anak panah, mereka mengharapkan pahalanya yang disegerakan di dunia, dan tidak mengharap pahala yang ditangguhkan di akhir. (Hadits Riwayat Abu Dawud, 707)

 

32.    Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: Ada suatu surat dari AlQuran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaraarakkalladzi biyadihil mulku.” (Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, surat Al Mulk (67) ayat 1) (Hadits Riwayat Abu Dawud, 1192)

 

33.     Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku pahala-pahala umatku  hingga perbuatan seseorang yang mengeluarkan kotoran dari masjid, dan juga diperlihatkan kepadaku dosa-dosa umatku, dan aku mendapatkan dosa yang lebih besar yang dikerjakan umatku daripada dosa seseorang yang telah menghafal suatu surat atau ayat dari AlQuran yang kemudian dia melupakannya. (Hadits Riwayat Abu Dawud, 390)

 

34.   Abu Musa Al Asy’ari, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Termasuk keagungan Allah adalah dimuliakannya seorang muslim yang telah beruban, para pembaca AlQuran yang tidak bersikap berlebihan  di dalamnya dan tidak pula bersikap jauh darinya dan penguasa yang adil.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 4203)

 

35.    Rasulullah SAW ketika akan mengutus Mu’az bin Jabal ke Yaman beliau bersabda, “Bagaimana engkau memberikan keputusan jika ada sebuah peradilan yang dihadapkan kepadamu?” Mu’az menjawab, “Saya akan memutuskan menggunakan kitab Allah.” Beliau bersabda, “Seandainya engkau tidak mendapatkan dalam kitab Allah?” Mu’az  menjawab, "Saya akan kembalikepada sunnah Rasulullah SAW.” Beliau bersabda lagi, “Seandainya engkau tidak mendapatkan dalam sunnah Rasulullah SAW serta dalam kitab Allah?” Mu’az menjawab, “Saya akan berijtihad menggunakan pendapat saya, dan saya tidak akan mengurangi.” Kemudian Rasulullah SAW menepuk dadanya dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah untuk melakukan yang membuat senang Rasulullah.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 3119)

 

36.   Dari Ubadah bin Nursay dari Ghudlaif bin Al Haris ra, dia berkata, “Saya pernah bertanya kepada Aisyah ra, ‘…..Ketika kamu melihat Rasulullah SAW membaca AlQuran apakah dengan mengeraskan suaranya atau merendahkannya?’ Dia menjawab, ‘Terkadang beliau mengeraskan suaranya dan terkadang beliau merendahkannya! Saya berkata, “Allahuakbar, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan perkara ini mudah.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 195)


37.   Dari Anas bin Malik dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (wali) dari kalangan manusia.’ Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?, Beliau menjawab, ‘Mereka adalah ahli AlQuran, mereka adalah para ahli dan orang pilihan Allah.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 211)

 

38.     Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah SAW menemui kami, ketika itu kami sedang membaca AlQuran, sedangkan diantara kami ada seorang arab Badui dan orang Asing, maka beliau bersabda: “Bacalah oleh kalian dengan bacaan yang baik, akan datang suatu kaum yang membaca  dengan melurus-luruskannya (benar) sebagaimana anak panah di luruskan, namun mereka hanyalah mengharapkan balasan yang disegerakan (materi duniawi) dan mereka tidak mengharap pahala yang ditangguhkan (di akhirat).” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 706)

 

39.     Dari Abu Dzar ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku: :Hai Abu Dzar, engkau berpagi-pagi untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah lebih baik bagimu dari pada engkau shalat sebanyak seratus rakaat. Dan engkau berpagi-pagi untuk mempelajari satu bab ilmu kemudian diamalkan ataupun tidak diamalkan, adalah lebih baik bagimu dari pada engkau shalat sebanyak seribu rakaat.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 215)

 

40.   Dari Abu Malik Al Asy’ari bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Menyempurnakan wudhu adalah setengah keimanan, Alhamdulillah (pahalanya) dapat memenuhi timbangan, tasbih dan takbir (pahalanya) dapat memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, zakat adalah bukti. Sabar adalah sinar dan AlQuran bisa menjadi alasan yang dapat membelamu atau melawanmu (di akhirat). Setiap manusia beramal, ada yang membebaskan jiwanya (dari dosa) dan ada yang mencelakakan jiwanya (dengan dosa).” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 276)

 

41.  Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Pelajari dan bacalah AlQuran, janganlah engkau berpisah dengannya. Sungguh, perumpamaan AlQuran dan orang yang mempelajarinya kemudian mengamalkannya seperti kantung yang terisi penuh dengan minyak kesturi, dari keharumannya dapat tercium dari setiap tempat. Sementara itu, perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian memendamnya maka dia seperti kantong yang terisi kesturi. (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 213)

 

42.     Dari Jundub bin Abdullah, dia berkata, “Ketika kami bersama Rasulullah SAW, pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari AlQuran, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami. (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 60)

 

43.     Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Yazid, dari Abdullah bin Amru, dia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah SAW keluar dari salah satu kamarnya dan masuk ke dalam masjid. Lalu, beliau menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca AlQuran dan berdoa kepada Allah, sedangkan yang lainnya melakukan proses belajar dan mengajar. Lalu Rasululla SAW bersabda, “Masing-masing berada di atas kebaikan, mereka membaca AlQuran dan berdoa kepada Allah. Jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya, tetapi jika tidak menghendakinya, Dia tidak akan memberinya.  Mereka sedang belajar, sedangkan diriku diutus sebagai pengajar.’ Lalu, beliau duduk bersama mereka.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 225)

 

44.     Dari Abu Dzar ra, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh setelahku nanti akan ada sekelompok kaum dari kalangan umatku membaca AlQuran tetapi tiada melewati kerongkongannya. Mereka keluar dari agama ini, sebagaimana anak panah melesat dari busurnya dan tidak kembali. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk. (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 166)


45.    Jabir bin Samurah ra, berkata, “Rasulullah SAW membaca surat Yaasin pada waktu pagi hari. (Hadits Riwayat Ath Thabrani)

 

46.       Dari Aisyah ra, dia berkata, “Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW membaca AlQuran semuanya (seluruh AlQuran) dalam satu malam, tidak pernah shalat malam hingga pagi dan tidak pula berpuasa sebulan penuh sama sekali selain pada bulan Ramadhan. (Hadits Riwauyat An Nasa’i, 2153)

 

47.      Uqbah bin Amir Al Juhani dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mengeraskan bacaan AlQuran itu bagaikan orang yang menampakkan sedekah, dan orang yang memelankan bacaan AlQuran ibarat seperti orang yang bersedekah dengan cara sembunyi-sembunyi.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 1136)

 

48.  Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di dalam rumah di antara rumah-rumah Allah ta’ala, membaca kitab Allah, dan saling mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, serta dikelilingi malaikat, dan Allah menyebut-nyebut mereka di antara malaikat yang ada disisi-Nya.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, 1243)

 

49.   Dari Abu Said, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: “Rabb Azza wa Jalla berfirman: “Siapa yang disibukkan dengan AlQuran dan berdzikir kepada-Ku untuk memohon kepada-Ku, Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang terbaik dari yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon, dan kelebihan kalamullah (AlQuran) dari seluruh kalam adalah kelebihan Allah dari seluruh makhluk-Nya.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2850)

 

50.     Dari Ma’qil bin Yasar dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa membaca tiga kali pada pagi hari, Audzu Billahi Minasysyatanir Rajim, kemudian membaca tiga ayat terakhir surat Al Hasyr dengannya Allah akan menugaskan tujuh puluh ribu malaikat untuk mendoakannya hingga sore hari dan jika dia meninggal pada hari itu, dia mati dalam keadaan syahid dan barangsiapa mengucapkannya pada sore hari, kedudukannya sama seperti itu.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2846)

 

51.       Dari Mis’ar, dia berkata, “Aku pernah mendengar Abdul A’la At Taimi berkata, “Siapa yang dianugerahi ilmu dan ilmunya tidak membuatnya menangis kepada Allah, berarti dia mendapatkan ilmu yang tidak bermanfaat karena Allah menyifati para ulama, kemudian dia membaca ayat AlQuran, “innallazina utul ilma”, sesungguhnya orang orang yang dianugerahi ilmu” sampai firman-Nya, “yabkun”, mereka selalu menangis’ (surat Al Isra’ (17) ayat 107-108).” (Hadits Riwayat Ad Darimi, 291)

 

52.    Diriwayatkan bahwa Umar bin Al Khattab ra, mengadukan Hisyam bin Hakim bin Hizam kepada Rasulullah SAW karena membaca surat Al Furqan berbeda dengan yang Rasulullah ajarkan kepada Umar. Rasullah SAW bersabda, “Bacalah wahai Hisyam”. Dia pun membaca. Rasulullah SAW bersabda, “Begitulah ia diturunkan”. Kemudian beliau bersabda, “Bacalah wahai Umar.” Umarpun membaca. Rasulullah  SAW bersabda, “Seperti itulah AlQuran diturunkan. Sesungguhnya AlQuran diturunkan dengan tujuh huruf (tujuh dialek). Bacalah ia sesuai dengan dialek yang kalian bisa.” (Hadits Riwayat Bukhari, 4608)

 

53.  Dari Abu Wa’il dari Abdullah, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Alangkah buruknya seseorang dari mereka yang berkata, ‘Aku lupa ayat ini dan itu,’ bahkan melupakannya. Jagalah AlQuran  karena sesungguhnya AlQuran lebih cepat lepasnya (lupa) dari dada manusia dibandingkan dengan unta yang lepas dari ikatannya. (Hadits Riwayat An Nasa’i, 934)


54.   Dari Jabir bin Abdullah dia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berkhutbah, beliau memuji dan menyanjung Allah ta’ala  dengan hal-hal yang menjadi hak-Nya, kemudian bersabda, “Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Barangsiapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk padanya. Sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (AlQuran), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW, dan sejelek-jeleknya perkara adalah hal-hal yang baru, setiap hal yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan di dalam neraka. (Hadits Riwayat An Nasa’i, 1560)

 

55.   Dari Abu Shalih, dia berkata, “AlQuran akan memberi syafaat kepada pembacanya hingga ia pun dikenakan hiasan kemuliaan, kemudian AlQuran berkata, ‘Wahai Rabbku, tambahkan kepadanya, maka dipakaikan mahkota kemuliaan kepadanya. AlQuran berkata lagi, ‘Wahai Rabbku, tambahkan kepadanya, berilah ia’, Maka Allah pun menjawab, ‘Keridhaan-Ku.” Abu Muhammad berkata, ‘Wuhaib Ibnu Al Wardi berkata, “jadikanlah bacaan AlQuranmu sebagai ilmu dan jangan engkau jadikan ia sebagai amal. (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3313)

 

56.   Dari Sahl, dari bapaknyaa, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Siapa yang membaca Subhanaallahil adzim maka akan tumbuh tanaman di syurga baginya. Adapun siapa yang membaca AlQuran lalu dia melengkapinya dan mengamalkannya maka kelak pada hari Kiamat dia memasang sebuah mahkota untuk kedua orang tuanya yang itu lebih baik daripada cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah di dunia. Kalau demikian, bagaimana tanggapan kalian mengenai yang mengamalkannya?” (Hadits Riwayat Ahmad, 15091)

 

57.   Dari Abu Wa’il, dia berkata, “Abdullah berkata, ‘Sesungguhnya jalan ini dipenuhi dengan syaitan-syaitan yang selalu datang sambil berseru, “Hai hamba Allah, ini adalah jalanmu.” Oleh karena itu, berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah, sesungguhnya tali Allah adalah AlQuran. (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3317)

 

58.   Dari Qabus bin Abu Dabyan, dari Ayahnya, dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tidak ada sedikitpun AlQuran, ibarat rumah yang runtuh.” Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tidak ada sedikitpun AlQuran ibarat rumah yang runtuh.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2837)

 

59.    Dari Abu Musa, dia berkata bahwa sesungguhnya AlQuran ini dapat menjadi sarana pahala kalian, dapat menjadi sarana dzikir kalian dan sebagai cahaya bagi kalian, tetapi dapat pula menjadi penyebab dosa kalian. Ikutilah AlQuran ini dan jangan sampai AlQuran mengikuti kalian. Hal ini karena, orang yang mengikuti AlQuran akan singgah di kebun-kebun syurga, sedangkan jika AlQuran yang mengikuti seseorang, AlQuran akan mendorong  di tengkuknya lalu melemparkannya ke dalam neraka jahannam. Abu Muhammad berkata, “Yazukhkhu artinya mendorong.” (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3328).

 

60.       Dari Wahb Az Zimari, dia berkata, “Siapa yang diberikan AlQuran oleh Allah lalu dia membaca AlQuran  itu dipenghujung  malam dan siang serta mengamalkan isinya dan dia meninggal dalam ketaatan  (kepada Allah)……. Siapa yang menjaga AlQuran, tapi dia tetap lepas dari hafalannya, sedangkan dia meninggal dalam ketaatan (kepada Allah) maka dia termasuk manusia yang paling mulia dan diutamakan dari manusia yang lainnya…” (Hadits Riwayat Ad Darimi, 3369)

 

61.      Ibnu Abbas ra, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh aku sangat ingin bahwasanya ia (surah Yaasin) berada dalam hati setiap orang dari umatku. (Hadits Riwayat Al Bazzar).


62.      Dari Salim, dari ayahnya, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal, seseorang yang dianugerahi AlQuran oleh Allah lalu dia membacanya sepanjang siang dan malam dan seseorang yang dianugerahi harta oleh Allah lalu dia menyedekahkannya di jalan yang benar pada malam dan siang hari.” (Hadits Riwayat Ahmad, 4322)

 

63.         Ata bin Rabbah ra, “Telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membaca surah Yaasin pada awal siang kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi. (Hadits Riwayat Ad Darimi)

 

64.    Dari Abu Hurairah ra,berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Tidak boleh iri kecuali dalam dua perkara, yaitu seseorang yang Allah beri AlQuran, kemudian dia membacanya siang dan malam. Lalu, orang yang iri itu berkata, ‘Kalaulah aku diberi kepandaian seperti orang itu, kulakukan sepertinya.’ Dan seseorang yang diberi harta, lantas dia membelanjakannya dalam haknya. Lalu, orang yang iri itu berkata, ‘Kalaulah aku diberi harta, kulakukan seperti yang dilakukannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, 6974)

 

65.     Dari Imran bin Husain, dia melewati tukang cerita tengah membaca AlQuran, setelah itu dia meminta lalu Imran kembali kemudian berkata, “Aku pernah mendengar SAW bersabda, ‘Siapa yang membaca AlQuran hendaklah meminta kepada Allah dengannya karena sungguh akan datang suatu kaum yang membaca AlQuran lalu dengannya mereka meminta-minta kepada orang.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2841)

 

66.    Uqbah bin Amir berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Pelajarilah Kitabullah (AlQuran) dan jagalah ia, serta perbaguslah suara kalian saat membacanya. Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sesungguhnya hapalan AlQuran itu lebih cepat hilang daripada unta dalam ikatannya.’ (Hadits Riwayat Ahmad, 16679).”

 

67.   Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau menerima 10 (sepuluh) ayat AlQuran yang barangsiapa melaksanakannya maka pasti akan masuk syurga, yaitu AlQuran Surat Al Mu’minun (23) ayat 1 sampai 10. (Hadits Riwayat Ahmad)

 

 

 

 

 

 Daftar Pustaka.

 1.           Al Mughni, AlQuran Terjemah & Tajwid Warna, penerbit Mulia Abadi, Bekasi. 

2.     Al Mumayyaz, AlQuran Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah Perkata, penerbit Cipta Bangun Segara, Bekasi.

KALIMAT RINGKAS YANG PADAT MAKNA (JAWAMI AL KALIM) DAN KUMPULAN DOA DARI NABI MUHAMMAD SAW

A.      JAWAMI AL KALIM. 


Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad SAW adalah anugerah Allah SWT kepada Beliau berupa kemampuan menyampaikan kalimat kalimat singkat sarat makna, atau yang beliau namakan Jawami al Kalim (kalimat ringkas yang padat makna) dan inilah kata-kata dimaksud, yakni:

 

1.      Tuhan tidak melihat wujud dan harta benda Anda tetapi Dia melihat hati dan per-buatanmu.

2.          Kekayaan tidak berasal dari banyak hal baik duniawi tetapi dari pikiran yang puas.

3.     Tidak ada dua hal yang digabungkan lebih baik dari pada pengetahuan dan  kesa-baran.

4.        Rumah terbaik adalah rumah tempat seorang yatim piatu mendapatkan cinta dan ke-baikan.

5.          Bicaralah dengan baik atau tetap diam.

6.         Tinggalkan yang meragukanmu menuju yang tidak meragukanmu.

7.        Nilai suatu amal sesyai dengan niat pelakunya.

8.       Sebaik baik hal adalah moderasi.

9.        Orang Mukmin tidak terjerumus dua kali dalam lubang yang sama.

10.     Tidaklah binasa yang menyadari kadar dirinya.

11.      Meninggalkan keburukan adalah sedekah.

12.      Pertolongan datang setingkat dengan usaha.

13.      Muslim adalah cermin muslim yang lain.

14.       Penganjur kebaikan serupa dengan pelakunya.

15.      Yang dimintai saran, terpercaya.

16.      Berbahagialah yang menarik pelajaran dari selainnya.

17.      Hindarilah neraka walau dengan secuil kurma.

18.      Cintamu kepada sesuatu menjadikanmu buta dan tuli.

19.      Janji adalah pemberian.

20.      Perang adalah tipu daya.

21.      Kalau anda tak malu, lakukanlah apa yang anda kehendaki.

22.        Dalam perjalanan, pemimpin suatu kaum adalah pelayan kaum itu.

23.        Kerendahan hati dan kesopansantunan adalah cara cara bertakzim kepada Allah.

24.        Orang yang tidak lembut hati akan kehilangan kebaikan di dunia dan akhirat.

25.        Agama adalah interaksi (harmonis).

26.        Agama adalah nasehat (ketulusan).

27.        Haji adalah Arafah.

28.        Mukmin, mulia dan pemurah, sedang pendurhaka kikir dan licik.

29.        Tidaklah berita, sama dengan kenyataan.

30.        Bukanlah dari kelompok kita yang menipu kita.

31.        Sedekah termulia adalah pemberian seorang yang butuh.

32.        Hampir hampir saja kemiskinan menjadi kekufuran.

33.        Tokoh satu masyarakat adalah pelayannya.

34.        Manusia setara bak gigi gigi sisir.

35.        Bencana bersumber dari ucapan.

36.        Kekayaan adalah kekayaan hati.

37.        Seseorang bersama siapa yang dicintainya.

38.        Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.

39.        Yang bertobat dari dosanya seperti yang tidak berdosa.

40.        Bila datang kepadamu tokoh satu masyarakat maka hormatilah dia.

41.        Perjalanan adalah sekeping penderitaan.

42.        Yang menarik kembali hadiahnya bak menjilat muntahnya.

43.        Sebaik baik bekal adalah taqwa.

44.        Tidak dibenarkan merugikan dan dirugikan.

45.        Mulailah dengan dirimu kemudian dengan keluargamu.

46.     Salah satu bukti baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan yang bukan uru-sannya.

47.       Sedikit yang mencukupi, lebih baik daripada banyak yang melengahkan.

48.        Penangguhan utang bagi yang mampu adalah penganiayaan.

49.     Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang tidak menyakiti orang lain dengan li-dah dan tangannya.

50.        Kekayaan terbesar adalah kekayaan jiwa.

51.        Ada pahala atas kebaikan untuk setiap makhluk hidup. 

52.        Berusahalah selalu untuk unggul dalam kebajikan dan kebenaran.

53.        Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.

54.        Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.

55.        Makanlah Sebelum Lapar dan Berhentilah Sebelum Kenyang.

56.    Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

57.   Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu men-syukuri sesuatu yang banyak."

58.     Ketika Anda melihat seseorang yang telah diberi lebih dari Anda dalam uang & ke-cantikan, maka lihatlah mereka yang telah diberi lebih sedikit.

59.   Takutlah kepada Allah dimanapun Anda berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik untuk menghapusnya, dan perlakukan orang dengan sikap yang baik.

60.     Sesungguhnya aku adalah orang Arab yang paling sempurna diantara kamu. Nasab-ku dari kaum Quraisy dan logatku dari Bani Saad.

61.    Saat bepergian, meskipun kalian hanya bertiga, hendaklah salah seorang dari kalian menjadi pemimpin.

62.     Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.

63.     Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, teta-pi pahlawan sebenarnya adalah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala ia marah.

64.     Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

65.     Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan dan orang yang ber-jiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.

66.     Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda ten-tu tak akan kecewa.

67.      Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.

68.       Setiap ucapan Bani Adam itu membayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah SWT.

69.       Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir kepada Allah. Sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauhnya manusia adalah yang hatinya keras.

70.    Tidak ada nabi yang tidak pernah bekerja sebagai pengembala, kata Muhammad. Apakah Anda juga pernah menjadi pengembala? Tanya seseorang yang hadir. “Ya,” jawab Muhammad. “Aku mengembala domba waktu kecil.”

71.   Aku menjamin syurga jika engkau mampu menjaga diri dari enam perkara ini: (a) mengatakan kebohongan; (b) mengingkari janji; (c) mengkhianati kepercayaan; (d) mengikuti birahi dalam pikiran dan perbuatan; (e) memukul terlebih dahulu, dan: (f) memakan haram serta tidak baik.

72.     Tahukah Anda apa yang lebih baik dari amal dan puasa dan doa? Itu adalah menjaga perdamaian dan hubungan baik antar manusia, karena pertengkaran dan perasaan buruk menghancurkan umat manusia.

73.       Lihatlah orang-orang yang di bawahmu dalam urusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu.

74.    Lebih baik duduk sendiri daripada bergaul dengan yang buruk; dan lebih baik tetap duduk dengan kebaikan daripada sendirian. Lebih baik berbicara dengan seorang pencari ilmu daripada berdiam diri; tetapi diam lebih baik daripada kata-kata kosong.

75.    Beri makan yang lapar dan kunjungi orang yang sakit, dan bebaskan yang tertawan, jika dia dikurung secara tidak adil. Membantu setiap orang yang tertindas baik Muslim atau non-Muslim.

76.   Barangsiapa menjaga dari kejahatan qabqab nya (maksudnya perut), dzabdzab nya (maksudnya) kemaluan), dan laqlaq nya (maksudnya lidah) niscaya dia akan terjaga dari kejahatan seluruhnya.

77.   Jihad terbesar (perjuangan) adalah melawan jiwamu sendiri, untuk melawan keja-hatan di dalam dirimu. Dan yang terkuat di antara kamu adalah orang yang mampu mengendalikan dan mengalahkan amarahnya.

 

78.   Jadilah Sang Pemberi Gelar. Salah satu cara memuji dan menghargai orang lain adalah dengan memberika gelar yang pantas. Sebutlah di depan nama rekan Anda sebuah gelar atau sebutan yang disukainya atau ciptakan gelar baru yang sesuai untuknya. Lihatlah bagaimana Rasullah SAW melakukan hal itu. Beliau menyebutkan orang-orang di sekitar beliau sebagai berikut:

 

a.     Jika aku harus mengangkat seorang kekasih, maka akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasihku.

b.      Jika Umar melalui sebuah jalan, maka syaitan akan menempuh jalan yang lain.

c.       Usman adalah orang yang disegani para Malaikat.

d.     Ali adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.

e.     Khalid adalah salah satu pedang Allah yang terhunus di hadapan musuh-musuh-Nya.

f.    Setiap Nabi mempuyai pengikut setia, dan pengikut setiaku adalah Zubair bin Awwam.

g.       Di sisi Allah, lidah Ibn Mas’ud lebih berat daripada Gunung Uhud.

h.      Perumpamaan Aisyah dibanding perempuan lain adalah laksana bubur di antara makanan-makanan lainnya.

i.         Zainab adalah pemilik tangan paling panjang di antara kalian.

j.          Hasan dan Husain adalah pemimpin  pemuda penghuni syurga.

k.       Salman adalah bagian dari keluarga kami.

 

79.    Seekor Ular Yang Ada Di dalam Sepatu. Suatu waktu baginda Rasulullah SAW se-dang mengadakan perjalanan bersama para sahabatnya. Setelah menempuh perjalanan untuk beberapa lama, mereka beristirahat di samping sebuah mata air. Begitu masuh waktu shalat, rombongan segera mengambil air wudhu. Baginda Rasulullah SAW juga ikut mengambil air wudhu meski beliau sebelumnya sudah dalam keadaan berwudhu. Setelah selesai berwudhu, seorang sahabat hendak mengenakan sepatunya, entah datangnya dari mana tiba tiba ada seekor burung yang datang menyambar, mematuk dengan paruhnya dan kemudian dibawa terbang. Semua orang saling terheran heran dengan kejadian itu. Mereka saling mengikuti ke arah terbangnya burung itu.

 

Sementara itu baginda Rasulullah SAW bersabda’ insya Allah ini pertanda baik’ dan para sahabat pun mulai menunggu apa yang terjadi. Setelah burung itu terbang tinggi ia kemudian membalikkan sepatu yang dibawanya. Para sahabat menyaksikan adanya seekor ular berwarna hitam yang jatuh dari dalam sepatu itu. Setelah ularnya jatuh, burung itu pun kembali terbang untuk mengembalikan sepatu itu di tempatnya semula. Baginda Rasulullah SAW berdoa, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan makhluk yang berjalan dengan dua kakinya, dan yang berjalan dengan perutnya” kemudian kembali bersabda kepada para sahabat: “Apakah kalian semua telah melihatnya? Kita menyangka kalau diambilnya sepatu oleh burung itu sebuah kejelekan. Padahal ia adalah kebaikan itu sendiri. Karena kalau tidak, bisa jadi ular itu akan menggigit kaki saat sepatunya dipakai”. Setiap manusia haruslah mencari sisi yang baik dari setiap kejadian. Janganlah lupa kalau terkadang sesuatu kejadian yang terlihat jelek bagi kita, namun dalam alam ghaib ia adalah kebaikan yang sesungguhnya.

 

80.     Cermin. Suatu hari Rasulullah SAW berpapasan dengan Abu Jahal yang dengan ser-ta merta berkata: “Tidak ada orang yang berwajah seburuk kamu dari Bani Hasyim”. Mendengar perkataan seperti ini Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang engkau katakan adalah benar”. Beberapa saat kemudian datang sahabat Abu Bakar ra, dan berkata kepada baginda Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah! Wajah Anda adalah bersinar seterang matahari.

 

Saya belum pernah melihat wajah seindah dan sebersih wajah Anda”. Mendengar perkataan sahabat Abu Bakar ini baginda Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang engkau katakan adalah benar”. Para sahabat yang menyaksikan peristiwa ini kemudian saling bertanya kepada baginda Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah! Apakah sebabnya Anda berkata benar untuk kedua hal yang saling berseberangan?” Rasulullah SAW menjawabnya: “Diriku adalah cermin yang dibuat terang oleh Allah. Setiap orang yang melihatku akan melihat dirinya sendiri”.

 

Apa yang dilihat oleh seseorang pada yang lainnya sebenarnya adalah banyak dari isi hatinya sendiri.

 

81.     Batu Yang Bisa Bicara. Suatu hari Abu Jahal mengambil beberapa butir kerikil kecil seraya mendatangi Rasulullah SAW yang sedang duduk bersama para sahabatnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk menghina Rasulullah SAW: “Jika engkau seorang nabi, maka katakan apa yang ada dalam genggamanku ini?” Tanya Abu Jahal. Ia mengira Rasulullah SAW tidak akan tahu sehingga ia pun akan berkata: “Kalian semua lihat, baru juga apa yang ada di genggaman tanganku saja dia tidak tahu apalagi untuk memberi berita dari langit”. Namun justru Abu Jahal sendiri yang dibuat malu. Dengan sangat tenang Rasulullah SAW bersabda; “Jika engkau ingin aku sebutkan apa yang di dalam genggaman tanganmu. Jika engkau ingin pula apa yang ada di dalam genggaman tanganmu akan bicara siapa diriku’.  Abu Jahal tergopoh gopoh berkata; “Yang kedua sepertinya lebih menarik”. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat yang bermakna ‘Allah Yang Maha Kuasa membuat semua makhluk berbicara, telah membuat kita bicara”. Wahai batu! Bicaralah, katakan kepadanya siapa diriku” sabda Rasullah SAW. Begitu bersabda demikian batu yang ada di dalam genggaman Abu Jahal masing masing langsung membaca kalimat syahadat. Namun dengan hakikat ini Abu Jahal malah marah. Ia membanting batu batu kerikil yang ada di dalam genggamannya dengan: “sungguh aku tidak pernah menjumpai seorang ahli sihir seperti dirimu” dan kemudian pergi.

 

Jika Allah SWT telah mengunci hati seseorang, maka orang itu akan buta, tuli, dan bisu meski terhadap kebenaran yang nyata. Jika saja orang itu masih bersikeras dengan sikapnya yang seperti ini, maka Allah SWT tidak akan membuka kembali kunci hatinya.

 

82.  Meminta Sesuatu. Ada seorang sahabat yang kehidupan ekonominya sangat ter-ganggu. Sedemikian susah kehidupannya sehingga istrinya meminta suaminya untuk menghadap Rasulullah SAW: “Pergilah menghadap Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu”. Demikianlah sang suami pun berangkat menghadap Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu. Hanya saja begitu menghadap Rasulullah SAW belum juga berkata apa apa  ia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menginginkan sesuatu kepada kami, maka kamipun akan memberinya. Hanya saja jika menginginkan kecukupan kepada Allah SAW, maka Allah akan mencukupinya”.

 

Mendengar sabda Rasulullah SAW ini orang itu faham kalau pesan ini semata mata disampaikan untuk dirinya. Sehingga ia pun kembali ke rumah tanpa mengutarakan permintaannya. Sesampainya di rumah ia juga menyampaikan keadaan ini kepada istrinya. Hanya saja selang beberapa hari keadaan sudah sangat memaksa sehingga ia pun terpaksa pergi menghadap Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu. Namun sesampainya di sana Rasulullah SAW juga menyampaikan hal yang sama tanpa orang itu mengutarakan maksud kedatangannya. Bahkan hal seperti ini terjadi sampai tiga kali. Setelah mengalami hal yang sama sebanyak tiga kali. Akhirnya orang itu meminjam kapak dari tetangganya untuk mengumpulkan kayu bakar di hutan. Setelah mendapatkan beberapa banyak kayu ia bawa kayunya itu kepasar untuk ditukar dengan dua setengah kilo gandum kering. Dengan demikian ia bisa makan bersama dengan keluarganya.

 

Pada hari berikutnya ia kembali pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu. Kali ini bisa mendapatkan kayu lebih banyak. Bahkan ia semakin semangat mengerjakan sumber mata pencahariannya yang baru ini tanpa kenal lelah. Sampai sampai ia mampu mengumpulkan uang untuk membeli satu kapak baru. Bahkan kemudian ia mampu membeli dua ekor unta muda dan seorang budak. Demikian kian hari kehidupannya kian sejahtera. Setelah dalam keadaan kehidupan yang seperti ini orang itu kembali menghadap Rasulullah SAW untuk menceritakan perjalanan hidupnya. Mendengar penuturannya Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah sejak awal aku sudah berkata: barangsiapa yang menginginkan sesuatu dari kami maka kamipun akan memberikannya. Namun jika ia menginginkan kecukupan kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya dengan berlebih”.

 

Jika engkau menginginkan sesuatu maka inginkanlah ia dari Allah SWT! Janganlah engkau menginginkannya dari yang lain, karena ia hanyalah menjadi perantara dan Allah adalah pemberi yang sejati.

 

83.  Peristiwa Penaklukan Makkah. Ketika para tentara Islam merayap memasuki Makkah, seorang panglima perang yang gagah, yaitu Sa’ad bin Ubadah mengeluarkan pernyataan yang keliru. Peristiwa ini terjadi setelah adanya perintah tegas agar sedapat mungkin dihindari pertumpahan darah, kecuali terpaksa karena karena mempertahankan diri. Pada saat itu Sa’ad berkata, “Hari ini adalah hari peperangan, hari dimana Allah menghinakan kaum Quraisy.” Karena pernyataan itu, seorang sahabat, atas perintah dari Rasulullah SAW menarik bendera dari tangan Sa’ad dan memberikannya kepada anaknya, Qais. Kemudian Rasulullah membetulkan pernyataan Sa’ad agar tidak sampai terdengar di telinga orang-orang di sekitarnya. Beliau bersabda, “ Hari ini adalah hari kasih sayang, hari dimana Allah memuliakan kaum Quraisy,” Kebijaksanaan Rasulullah dalam peristiwa ini adalah tidak membiarkan kekeliruan pernyataan Sa’ad berlalu begitu saja sehingga dapat membuat kaum Quraisy gelisah dan ketakutan. Beliau tidak ingin risalah yang beliau bawa disampaikan dengan cara seperti itu. Oleh karena itu, beliau membetulkannya dan berkata, “Hari ini adalah hari kasih sayang.” Agar hati yang gelisah dan ketakutan menjadi tenang.

 

Selain itu, beliau tidak ingin melukai perasaan Sa’ad pada hari itu. Oleh sebab itulah, dia dijauhkan dari para tentara dan beliau menunjuk orang lain untuk memimpin mereka. Bendera yang sebelumnya berada dalam genggaman Sa’ad kemudian dialihkan ke buah hati dan belahan jiwanya, yaitu putranya sendiri, Qais. Hasil dari kebijaksanaan Rasulullah ini adalah terciptanya rasa aman bagi semuanya. Demikian pula Sa’ad bin Ubadah dapat bersama-sama Nabi beserta para sahabat lainnya dalam meluapkan kegembiraan. Kesucian dirinya sama sekali tidak ternodai oleh apapun.

 

84.   Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman. Beliau berpesan kepada Mu’adz, “Engkau akan mendatangi para ahli kitab. Maka ajaklah mereka untuk bersaksi ‘Tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan-Nya’. Jika mereka menuruti ajakanmu beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaatimu, maka umumkan kepada mereka bahwa Allah memerintahkan mereka menunaikan zakat dari sebahagian harta mereka. Zakat itu diambil dari harta para orang kaya disana dan diberikan kepada para fakir miskin disana pula. Jika mereka menaatimu, maka jangan mengambil harta mereka. Takutlah pada doa orang-orang teraniya karena tidak ada penghalang apapun antara doa mereka dengan Allah.

 

Diantara kebijaksanaan Rasulullah adalah memerintahkan Mu’adz agar menjalankan dakwah secara bertahap dan bijaksana dalam mengenalkan ajaran Islam kepada umatnya. Dan beliau juga memperingatkan Mu’adz agar tidak berbuat semena-mena atau buta karena kemenangan dan keberhasilannya menaklukkan wilayah tersebut. Dan hasil dari wasiat-wasiat itu adalah masuknya penduduk Yaman ke dalam Islam tanpa perlu angkat senjata maupun tetesan darah.


B.        KUMPULAN DOA DARI NABI MUHAMMAD SAW.

 

1.        Ampunan dalam segala hal. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keber-lebih-lebihan dalam perkaraku, dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari sisiku. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, segala dosa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang mengakhirkan, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (Hadits Riwayat Bukhari 6398 dan Muslim 2719).

 

2.     Mohon Diperbaiki Segala Urusan. “ Ya Allah mohon kebaikan pada urusan agamaku karena itu adalah penjaga semua urusanku. Aku mohon kebaikan pada urusan duniaku karena itu tempat hidupku. Aku mohon kebaikan pada urusan akhiratku karena itu tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematianku waktu istirahat bagiku dari segala keburukan. (Hadits Riwayat Muslim 2720).”

 

3.        Ditetapkan hati dalam Iman. Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.”(Hadits Riwayat  Muslim Nomor 2654)

 

4.       Agar Dijauhkan dari Sifat Pengecut & Tidak Pikun. Ya Allah, aku berlindung kepa-da-Mu dari sikap pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepada serendah-rendahnya usia (pikun), aku berpindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. (Hadits Riwayat  Bukhari 2822)

 

5.        Perlindungan dari Fitnah Kaya dan Fitnah Miskin. “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan; aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal. (Hadits Riwayat Bukhari 6368).”

 

6.       Berlindung dari Keburukan Amal. “Ya Allah, aku berlindung dari keburukan yang telah aku perbuat dan keburukan yang belum aku perbuat. (Hadits Riwayat Muslim 2716).”

 

7.      Perlindungan Dicabutnya Nikmat Lahir Bathin. “Ya Allah, sesungguhnya aku berlin-dung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (Hadits Riwayat Muslim 2739).

 

8.        Agar Jiwanya Bertaqwa & Berlindung dari Ilmu yang tidak Manfaat. “Ya Allah ka-runiakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, dan doa yang tidak diijabahi. (Hadits Riwayat Muslim 2722).”

 

9.       Mohon Bisa Melihat Wajah Allah. “Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan me-mandang wajah-Mu (di syurga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. (Hadits Riwayat An Nasai 1305 dan dishahihkan al-Albani).”


10.  Dimudahkan Berbuat Baik & Mencintai Orang Miskin. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin,ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak tenggelam dalam ujian. (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan Dishahihkan al-Albani).”

 

11.   Mohon Agar Bisa Mencintai Orang yang Mencintai Allah SWT. “Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu. (Hadits Riwayat  Ath Thirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan Dishahihkan al-Albani).”

 

12. Mohon Kebaikan dalam Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), kebaikan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.Aku meminta kepada-Mu kebaikan semua doa yang pernah diminta oleh hamba dan nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan, yang hamba dan nabi-Mu pernah berlindung darinya. Aku memohon surga kepada-Mu dan segala perkataan dan perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan segala perkataan dan perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Aku meminta segala sesuatu yang telah Engkau takdirkan untukku, hendaklah Engkau jadikan kebaikan bagiku. (Hadits Riwayat Ahmad 25019, Ibnu Majah 3846 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).”

 

Daftar Pustaka:

 

1.             M Quraish Shihab, Yang Bijak dari M Quraish Shihab, penerbit Lentera Hati, Jakarta, 2014.

2.             Ferudun Ozdemir, Allah Ada Masalah Tiada, Zaytuna Ufuk Abadi (Zahira), Jakarta, 2014.

3.             Karim Asy-Syadzily, Setiap Muslim Wajib Punya Ini, Zaytuna Ufuk Abadi (Zahira), Jakarta, 2014