A. JAWAMI AL KALIM.
Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad SAW
adalah anugerah Allah SWT kepada Beliau berupa kemampuan menyampaikan kalimat
kalimat singkat sarat makna, atau yang beliau namakan Jawami al Kalim (kalimat ringkas yang padat makna) dan
inilah kata-kata dimaksud, yakni:
1. Tuhan
tidak melihat wujud dan harta benda Anda tetapi Dia melihat hati dan
per-buatanmu.
2. Kekayaan
tidak berasal dari banyak hal baik duniawi tetapi dari pikiran yang puas.
3. Tidak
ada dua hal yang digabungkan lebih baik dari pada pengetahuan
dan kesa-baran.
4. Rumah
terbaik adalah rumah tempat seorang yatim piatu mendapatkan cinta dan ke-baikan.
5. Bicaralah
dengan baik atau tetap diam.
6. Tinggalkan
yang meragukanmu menuju yang tidak meragukanmu.
7. Nilai
suatu amal sesyai dengan niat pelakunya.
8. Sebaik
baik hal adalah moderasi.
9. Orang
Mukmin tidak terjerumus dua kali dalam lubang yang sama.
10. Tidaklah
binasa yang menyadari kadar dirinya.
11. Meninggalkan
keburukan adalah sedekah.
12. Pertolongan
datang setingkat dengan usaha.
13. Muslim
adalah cermin muslim yang lain.
14. Penganjur
kebaikan serupa dengan pelakunya.
15. Yang
dimintai saran, terpercaya.
16. Berbahagialah
yang menarik pelajaran dari selainnya.
17. Hindarilah
neraka walau dengan secuil kurma.
18. Cintamu
kepada sesuatu menjadikanmu buta dan tuli.
19. Janji
adalah pemberian.
20. Perang
adalah tipu daya.
21. Kalau
anda tak malu, lakukanlah apa yang anda kehendaki.
22.
Dalam
perjalanan, pemimpin suatu kaum adalah pelayan kaum itu.
23.
Kerendahan
hati dan kesopansantunan adalah cara cara bertakzim kepada Allah.
24.
Orang
yang tidak lembut hati akan kehilangan kebaikan di dunia dan akhirat.
25.
Agama
adalah interaksi (harmonis).
26.
Agama
adalah nasehat (ketulusan).
27.
Haji
adalah Arafah.
28.
Mukmin,
mulia dan pemurah, sedang pendurhaka kikir dan licik.
29.
Tidaklah
berita, sama dengan kenyataan.
30.
Bukanlah
dari kelompok kita yang menipu kita.
31.
Sedekah
termulia adalah pemberian seorang yang butuh.
32.
Hampir
hampir saja kemiskinan menjadi kekufuran.
33.
Tokoh
satu masyarakat adalah pelayannya.
34.
Manusia
setara bak gigi gigi sisir.
35.
Bencana
bersumber dari ucapan.
36.
Kekayaan
adalah kekayaan hati.
37.
Seseorang
bersama siapa yang dicintainya.
38.
Tangan
di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.
39.
Yang
bertobat dari dosanya seperti yang tidak berdosa.
40.
Bila
datang kepadamu tokoh satu masyarakat maka hormatilah dia.
41.
Perjalanan
adalah sekeping penderitaan.
42.
Yang
menarik kembali hadiahnya bak menjilat muntahnya.
43.
Sebaik
baik bekal adalah taqwa.
44.
Tidak
dibenarkan merugikan dan dirugikan.
45.
Mulailah
dengan dirimu kemudian dengan keluargamu.
46. Salah
satu bukti baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan yang bukan
uru-sannya.
47. Sedikit
yang mencukupi, lebih baik daripada banyak yang melengahkan.
48.
Penangguhan
utang bagi yang mampu adalah penganiayaan.
49. Yang
terbaik di antara kamu adalah orang yang tidak menyakiti orang lain dengan
li-dah dan tangannya.
50.
Kekayaan
terbesar adalah kekayaan jiwa.
51.
Ada
pahala atas kebaikan untuk setiap makhluk hidup.
52.
Berusahalah
selalu untuk unggul dalam kebajikan dan kebenaran.
53.
Cinta
indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
54.
Yang
terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.
55.
Makanlah
Sebelum Lapar dan Berhentilah Sebelum Kenyang.
56. Cinta
kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada
sesama.
57. Barangsiapa
yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu men-syukuri sesuatu
yang banyak."
58. Ketika
Anda melihat seseorang yang telah diberi lebih dari Anda dalam uang &
ke-cantikan, maka lihatlah mereka yang telah diberi lebih sedikit.
59. Takutlah
kepada Allah dimanapun Anda berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan
baik untuk menghapusnya, dan perlakukan orang dengan sikap yang baik.
60. Sesungguhnya
aku adalah orang Arab yang paling sempurna diantara kamu. Nasab-ku dari kaum
Quraisy dan logatku dari Bani Saad.
61. Saat
bepergian, meskipun kalian hanya bertiga, hendaklah salah seorang dari kalian
menjadi pemimpin.
62. Tiga
sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti,
serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
63. Pahlawan
bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, teta-pi
pahlawan sebenarnya adalah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala ia
marah.
64. Jauhilah
dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
65. Keluhuran
budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan dan orang yang ber-jiwa besar
teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
66. Ulurkan
cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda ten-tu tak akan
kecewa.
67. Naluri
berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai
yang kita puja.
68. Setiap
ucapan Bani Adam itu membayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata
kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah SWT.
69. Janganlah kamu
sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir kepada Allah. Sesungguhnya
memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan
sejauh-jauhnya manusia adalah yang hatinya keras.
70. Tidak
ada nabi yang tidak pernah bekerja sebagai pengembala, kata Muhammad. Apakah
Anda juga pernah menjadi pengembala? Tanya seseorang yang hadir. “Ya,” jawab
Muhammad. “Aku mengembala domba waktu kecil.”
71. Aku
menjamin syurga jika engkau mampu menjaga diri dari enam perkara ini: (a) mengatakan kebohongan; (b) mengingkari
janji; (c) mengkhianati kepercayaan; (d) mengikuti birahi dalam pikiran dan
perbuatan; (e) memukul terlebih dahulu, dan: (f) memakan haram serta tidak
baik.
72. Tahukah
Anda apa yang lebih baik dari amal dan puasa dan doa? Itu adalah menjaga
perdamaian dan hubungan baik antar manusia, karena pertengkaran dan perasaan
buruk menghancurkan umat manusia.
73. Lihatlah
orang-orang yang di bawahmu dalam urusan harta dunia, dan jangan sekali-kali
melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang
diberikan kepadamu.
74. Lebih
baik duduk sendiri daripada bergaul dengan yang buruk; dan lebih baik
tetap duduk dengan kebaikan daripada sendirian. Lebih baik berbicara
dengan seorang pencari ilmu daripada berdiam diri; tetapi diam lebih baik
daripada kata-kata kosong.
75. Beri
makan yang lapar dan kunjungi orang yang sakit, dan bebaskan yang tertawan,
jika dia dikurung secara tidak adil. Membantu setiap orang yang tertindas
baik Muslim atau non-Muslim.
76. Barangsiapa
menjaga dari kejahatan qabqab nya (maksudnya perut), dzabdzab nya (maksudnya)
kemaluan), dan laqlaq nya (maksudnya lidah) niscaya dia akan terjaga dari
kejahatan seluruhnya.
77. Jihad
terbesar (perjuangan) adalah melawan jiwamu sendiri, untuk melawan keja-hatan di
dalam dirimu. Dan yang terkuat di antara kamu adalah orang yang mampu mengendalikan
dan mengalahkan amarahnya.
78. Jadilah Sang Pemberi Gelar. Salah satu cara memuji dan menghargai orang
lain adalah dengan memberika gelar yang pantas. Sebutlah di depan nama rekan
Anda sebuah gelar atau sebutan yang disukainya atau ciptakan gelar baru yang
sesuai untuknya. Lihatlah bagaimana Rasullah SAW melakukan hal itu. Beliau
menyebutkan orang-orang di sekitar beliau sebagai berikut:
a. Jika aku harus mengangkat
seorang kekasih, maka akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasihku.
b. Jika Umar melalui sebuah jalan, maka syaitan
akan menempuh jalan yang lain.
c. Usman adalah orang yang
disegani para Malaikat.
d. Ali adalah orang yang mencintai Allah dan
Rasul-Nya.
e. Khalid adalah salah satu
pedang Allah yang terhunus di hadapan musuh-musuh-Nya.
f. Setiap Nabi mempuyai pengikut
setia, dan pengikut setiaku adalah Zubair bin Awwam.
g. Di sisi Allah, lidah Ibn
Mas’ud lebih berat daripada Gunung Uhud.
h. Perumpamaan Aisyah dibanding perempuan lain
adalah laksana bubur di antara makanan-makanan lainnya.
i.
Zainab adalah pemilik tangan
paling panjang di antara kalian.
j.
Hasan dan Husain adalah pemimpin pemuda penghuni syurga.
k. Salman adalah bagian dari keluarga kami.
79. Seekor Ular Yang Ada Di dalam Sepatu. Suatu waktu baginda Rasulullah SAW se-dang
mengadakan perjalanan bersama para sahabatnya. Setelah menempuh perjalanan
untuk beberapa lama, mereka beristirahat di samping sebuah mata air. Begitu
masuh waktu shalat, rombongan segera mengambil air wudhu. Baginda Rasulullah
SAW juga ikut mengambil air wudhu meski beliau sebelumnya sudah dalam keadaan
berwudhu. Setelah selesai berwudhu, seorang sahabat hendak mengenakan
sepatunya, entah datangnya dari mana tiba tiba ada seekor burung yang datang
menyambar, mematuk dengan paruhnya dan kemudian dibawa terbang. Semua orang
saling terheran heran dengan kejadian itu. Mereka saling mengikuti ke arah
terbangnya burung itu.
Sementara itu baginda Rasulullah SAW bersabda’
insya Allah ini pertanda baik’ dan para sahabat pun mulai menunggu apa yang
terjadi. Setelah burung itu terbang tinggi ia kemudian membalikkan sepatu yang
dibawanya. Para sahabat menyaksikan adanya seekor ular berwarna hitam yang
jatuh dari dalam sepatu itu. Setelah ularnya jatuh, burung itu pun kembali
terbang untuk mengembalikan sepatu itu di tempatnya semula. Baginda Rasulullah
SAW berdoa, “Aku berlindung kepada Allah
SWT dari kejahatan makhluk yang berjalan dengan dua kakinya, dan yang berjalan
dengan perutnya” kemudian kembali bersabda kepada para sahabat: “Apakah
kalian semua telah melihatnya? Kita menyangka kalau diambilnya sepatu oleh
burung itu sebuah kejelekan. Padahal ia adalah kebaikan itu sendiri. Karena
kalau tidak, bisa jadi ular itu akan menggigit kaki saat sepatunya dipakai”. Setiap manusia haruslah mencari sisi yang
baik dari setiap kejadian. Janganlah lupa kalau terkadang sesuatu kejadian yang
terlihat jelek bagi kita, namun dalam alam ghaib ia adalah kebaikan yang
sesungguhnya.
80. Cermin. Suatu
hari Rasulullah SAW berpapasan dengan Abu Jahal yang dengan ser-ta merta
berkata: “Tidak ada orang yang berwajah seburuk kamu dari Bani Hasyim”.
Mendengar perkataan seperti ini Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang engkau
katakan adalah benar”. Beberapa saat kemudian datang sahabat Abu Bakar ra, dan
berkata kepada baginda Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah! Wajah Anda adalah
bersinar seterang matahari.
Saya belum pernah melihat wajah seindah dan sebersih
wajah Anda”. Mendengar perkataan sahabat Abu Bakar ini baginda Rasulullah SAW
bersabda: “Apa yang engkau katakan adalah benar”. Para sahabat yang menyaksikan
peristiwa ini kemudian saling bertanya kepada baginda Rasulullah SAW: “Ya
Rasulullah! Apakah sebabnya Anda berkata benar untuk kedua hal yang saling
berseberangan?” Rasulullah SAW menjawabnya: “Diriku adalah cermin yang dibuat terang oleh Allah. Setiap orang yang
melihatku akan melihat dirinya sendiri”.
Apa
yang dilihat oleh seseorang pada yang lainnya sebenarnya adalah banyak dari isi
hatinya sendiri.
81. Batu Yang Bisa Bicara. Suatu hari Abu Jahal mengambil beberapa butir
kerikil kecil seraya mendatangi Rasulullah SAW yang sedang duduk bersama para
sahabatnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk menghina Rasulullah SAW: “Jika
engkau seorang nabi, maka katakan apa yang ada dalam genggamanku ini?” Tanya
Abu Jahal. Ia mengira Rasulullah SAW tidak akan tahu sehingga ia pun akan
berkata: “Kalian semua lihat, baru juga apa yang ada di genggaman tanganku saja
dia tidak tahu apalagi untuk memberi berita dari langit”. Namun justru Abu
Jahal sendiri yang dibuat malu. Dengan sangat tenang Rasulullah SAW bersabda;
“Jika engkau ingin aku sebutkan apa yang di dalam genggaman tanganmu. Jika
engkau ingin pula apa yang ada di dalam genggaman tanganmu akan bicara siapa
diriku’. Abu Jahal tergopoh gopoh
berkata; “Yang kedua sepertinya lebih menarik”. Kemudian Rasulullah SAW membaca
ayat yang bermakna ‘Allah Yang Maha Kuasa membuat semua makhluk berbicara,
telah membuat kita bicara”. Wahai batu! Bicaralah, katakan kepadanya siapa
diriku” sabda Rasullah SAW. Begitu bersabda demikian batu yang ada di dalam
genggaman Abu Jahal masing masing langsung membaca kalimat syahadat. Namun
dengan hakikat ini Abu Jahal malah marah. Ia membanting batu batu kerikil yang
ada di dalam genggamannya dengan: “sungguh aku tidak pernah menjumpai seorang
ahli sihir seperti dirimu” dan kemudian pergi.
Jika
Allah SWT telah mengunci hati seseorang, maka orang itu akan buta, tuli, dan
bisu meski terhadap kebenaran yang nyata. Jika saja orang itu masih bersikeras
dengan sikapnya yang seperti ini, maka Allah SWT tidak akan membuka kembali
kunci hatinya.
82. Meminta Sesuatu. Ada seorang sahabat yang kehidupan ekonominya
sangat ter-ganggu. Sedemikian susah kehidupannya sehingga istrinya meminta
suaminya untuk menghadap Rasulullah SAW: “Pergilah menghadap Rasulullah SAW
untuk meminta sesuatu”. Demikianlah sang suami pun berangkat menghadap
Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu. Hanya saja begitu menghadap Rasulullah
SAW belum juga berkata apa apa ia telah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
menginginkan sesuatu kepada kami, maka kamipun akan memberinya. Hanya saja jika
menginginkan kecukupan kepada Allah SAW, maka Allah akan mencukupinya”.
Mendengar sabda Rasulullah SAW ini orang itu
faham kalau pesan ini semata mata disampaikan untuk dirinya. Sehingga ia pun
kembali ke rumah tanpa mengutarakan permintaannya. Sesampainya di rumah ia juga
menyampaikan keadaan ini kepada istrinya. Hanya saja selang beberapa hari
keadaan sudah sangat memaksa sehingga ia pun terpaksa pergi menghadap
Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu. Namun sesampainya di sana Rasulullah SAW
juga menyampaikan hal yang sama tanpa orang itu mengutarakan maksud
kedatangannya. Bahkan hal seperti ini terjadi sampai tiga kali. Setelah
mengalami hal yang sama sebanyak tiga kali. Akhirnya orang itu meminjam kapak
dari tetangganya untuk mengumpulkan kayu bakar di hutan. Setelah mendapatkan
beberapa banyak kayu ia bawa kayunya itu kepasar untuk ditukar dengan dua
setengah kilo gandum kering. Dengan demikian ia bisa makan bersama dengan
keluarganya.
Pada hari berikutnya ia kembali pergi ke hutan
untuk mengumpulkan kayu. Kali ini bisa mendapatkan kayu lebih banyak. Bahkan ia
semakin semangat mengerjakan sumber mata pencahariannya yang baru ini tanpa
kenal lelah. Sampai sampai ia mampu mengumpulkan uang untuk membeli satu kapak
baru. Bahkan kemudian ia mampu membeli dua ekor unta muda dan seorang budak.
Demikian kian hari kehidupannya kian sejahtera. Setelah dalam keadaan kehidupan
yang seperti ini orang itu kembali menghadap Rasulullah SAW untuk menceritakan
perjalanan hidupnya. Mendengar penuturannya Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah sejak awal aku sudah berkata:
barangsiapa yang menginginkan sesuatu dari kami maka kamipun akan
memberikannya. Namun jika ia menginginkan kecukupan kepada Allah SWT, maka
Allah akan memberikan kecukupan kepadanya dengan berlebih”.
Jika
engkau menginginkan sesuatu maka inginkanlah ia dari Allah SWT! Janganlah
engkau menginginkannya dari yang lain, karena ia hanyalah menjadi perantara dan
Allah adalah pemberi yang sejati.
83. Peristiwa Penaklukan Makkah. Ketika para tentara Islam merayap memasuki
Makkah, seorang panglima perang yang gagah, yaitu Sa’ad bin Ubadah mengeluarkan
pernyataan yang keliru. Peristiwa ini terjadi setelah adanya perintah tegas
agar sedapat mungkin dihindari pertumpahan darah, kecuali terpaksa karena
karena mempertahankan diri. Pada saat itu Sa’ad berkata, “Hari ini adalah hari
peperangan, hari dimana Allah menghinakan kaum Quraisy.” Karena pernyataan itu,
seorang sahabat, atas perintah dari Rasulullah SAW menarik bendera dari tangan
Sa’ad dan memberikannya kepada anaknya, Qais. Kemudian Rasulullah membetulkan
pernyataan Sa’ad agar tidak sampai terdengar di telinga orang-orang di
sekitarnya. Beliau bersabda, “ Hari ini adalah hari kasih sayang, hari dimana
Allah memuliakan kaum Quraisy,” Kebijaksanaan Rasulullah dalam peristiwa ini
adalah tidak membiarkan kekeliruan pernyataan Sa’ad berlalu begitu saja
sehingga dapat membuat kaum Quraisy gelisah dan ketakutan. Beliau tidak ingin
risalah yang beliau bawa disampaikan dengan cara seperti itu. Oleh karena itu,
beliau membetulkannya dan berkata, “Hari ini adalah hari kasih sayang.” Agar
hati yang gelisah dan ketakutan menjadi tenang.
Selain itu, beliau tidak ingin melukai perasaan
Sa’ad pada hari itu. Oleh sebab itulah, dia dijauhkan dari para tentara dan
beliau menunjuk orang lain untuk memimpin mereka. Bendera yang sebelumnya
berada dalam genggaman Sa’ad kemudian dialihkan ke buah hati dan belahan
jiwanya, yaitu putranya sendiri, Qais. Hasil dari kebijaksanaan Rasulullah ini
adalah terciptanya rasa aman bagi semuanya. Demikian pula Sa’ad bin Ubadah
dapat bersama-sama Nabi beserta para sahabat lainnya dalam meluapkan
kegembiraan. Kesucian dirinya sama sekali tidak ternodai oleh apapun.
84. Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman. Beliau berpesan kepada Mu’adz, “Engkau akan
mendatangi para ahli kitab. Maka ajaklah mereka untuk bersaksi ‘Tiada Tuhan
selain Allah dan aku adalah utusan-Nya’. Jika mereka menuruti ajakanmu
beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka shalat lima waktu
sehari semalam. Jika mereka menaatimu, maka umumkan kepada mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka menunaikan zakat dari sebahagian harta mereka. Zakat itu
diambil dari harta para orang kaya disana dan diberikan kepada para fakir
miskin disana pula. Jika mereka menaatimu, maka jangan mengambil harta mereka.
Takutlah pada doa orang-orang teraniya karena tidak ada penghalang apapun
antara doa mereka dengan Allah.
Diantara kebijaksanaan Rasulullah adalah
memerintahkan Mu’adz agar menjalankan dakwah secara bertahap dan bijaksana
dalam mengenalkan ajaran Islam kepada umatnya. Dan beliau juga memperingatkan
Mu’adz agar tidak berbuat semena-mena atau buta karena kemenangan dan
keberhasilannya menaklukkan wilayah tersebut. Dan hasil dari wasiat-wasiat itu
adalah masuknya penduduk Yaman ke dalam Islam tanpa perlu angkat senjata maupun
tetesan darah.
B. KUMPULAN DOA DARI
NABI MUHAMMAD SAW.
1. Ampunan dalam segala
hal. “Ya Allah, ampunilah kesalahanku,
kebodohanku, keber-lebih-lebihan dalam perkaraku, dan apa yang Engkau lebih
mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku,
kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari
sisiku. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan dan
yang belum aku lakukan, segala dosa yang aku sembunyikan dan yang aku
tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku, Engkaulah Yang
Maha Mendahulukan dan Yang mengakhirkan, dan Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu. (Hadits Riwayat Bukhari 6398 dan Muslim 2719).
2. Mohon Diperbaiki
Segala Urusan. “ Ya Allah mohon
kebaikan pada urusan agamaku karena itu adalah penjaga semua urusanku. Aku
mohon kebaikan pada urusan duniaku karena itu tempat hidupku. Aku mohon
kebaikan pada urusan akhiratku karena itu tempat kembaliku. Jadikanlah hidup
ini tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematianku waktu istirahat bagiku
dari segala keburukan. (Hadits Riwayat Muslim 2720).”
3. Ditetapkan hati dalam
Iman. “Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.”(Hadits Riwayat Muslim Nomor 2654)
4. Agar Dijauhkan dari
Sifat Pengecut & Tidak Pikun. “Ya Allah, aku berlindung kepa-da-Mu dari sikap pengecut,
aku berlindung kepada-Mu kepada serendah-rendahnya usia (pikun), aku berpindung
kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung berlindung kepada-Mu dari adzab
kubur. (Hadits Riwayat Bukhari
2822)
5. Perlindungan dari
Fitnah Kaya dan Fitnah Miskin. “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang,
fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah
kekayaan; aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal. (Hadits Riwayat Bukhari 6368).”
6. Berlindung dari Keburukan
Amal. “Ya Allah, aku berlindung dari
keburukan yang telah aku perbuat dan keburukan yang belum aku
perbuat. (Hadits Riwayat Muslim 2716).”
7. Perlindungan
Dicabutnya Nikmat Lahir Bathin. “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlin-dung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah
Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari
siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (Hadits
Riwayat Muslim 2739).”
8. Agar Jiwanya Bertaqwa
& Berlindung dari Ilmu yang tidak Manfaat. “Ya
Allah ka-runiakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah
sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya. Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu,
dan doa yang tidak diijabahi. (Hadits Riwayat Muslim 2722).”
9. Mohon Bisa Melihat
Wajah Allah. “Ya Allah, Aku mohon
kepada-Mu kenikmatan me-mandang wajah-Mu (di syurga), rindu bertemu dengan-Mu
tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. (Hadits Riwayat
An Nasai 1305 dan dishahihkan al-Albani).”
10. Dimudahkan Berbuat
Baik & Mencintai Orang Miskin. “Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan
kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang
miskin,ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk
menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak tenggelam dalam
ujian. (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan
Dishahihkan al-Albani).”
11. Mohon Agar Bisa Mencintai Orang yang Mencintai
Allah SWT. “Saya memohon agar
dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai
amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu. (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan
Dishahihkan al-Albani).”
12. Mohon Kebaikan dalam
Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi. “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan yang segera (dunia)
dan yang tertunda (akhirat), kebaikan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang
tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.Aku meminta
kepada-Mu kebaikan semua doa yang pernah diminta oleh hamba dan nabi-Mu, dan
aku berlindung kepada-Mu dari keburukan, yang hamba dan nabi-Mu pernah
berlindung darinya. Aku memohon surga kepada-Mu dan segala perkataan dan
perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan
segala perkataan dan perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Aku meminta segala
sesuatu yang telah Engkau takdirkan untukku, hendaklah Engkau jadikan kebaikan
bagiku. (Hadits Riwayat Ahmad 25019, Ibnu Majah 3846 dan dishahihkan Syuaib
al-Arnauth).”
Daftar
Pustaka:
1. M Quraish Shihab, Yang Bijak dari M Quraish Shihab, penerbit Lentera Hati, Jakarta, 2014.
2. Ferudun Ozdemir, Allah Ada Masalah Tiada, Zaytuna Ufuk Abadi (Zahira), Jakarta, 2014.
3.
Karim Asy-Syadzily, Setiap
Muslim Wajib Punya Ini,
Zaytuna Ufuk Abadi (Zahira), Jakarta, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar