Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Sabtu, 04 April 2020

MAKLUMAT ALLAH SWT YANG TELAH DIMAKLUMATKAN


 “Huruf itu adalah hurufKu, ilmu itu adalah ilmuKu dan kamu adalah hambaKu, bukan hamba hurufKu dan bukan pula hamba ilmuKu. Oleh karena itu, pandanglah Aku! Karena sesungguhnya Aku sangat suka melihat dirimu”.


Berikut ini akan kami kemukakan lima ayat yang terdapat di dalam Al Qur;an yang isinya sangat berhubungan erat tentang maklumat Allah SWT yaitu:


Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (surat At Talaq (65) ayat 3)


Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah; niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (surat Ath Tagabun (64) ayat 11)


Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun (surat At Tagabun (64) ayat 17)


Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh  kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (surat Ali Imran (3) ayat 101)


Dan apabila hamba hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran. (surat Al Baqarah (2) ayat 186)


Berdasarkan surat At Tagabun (64) ayat 11; berdasarkan surat At Talaq (65) ayat 3; berdasarkan surat At Tagabun (64) ayat 17; berdasarkan surat Ali Imran (3) ayat 101; dan berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 186 seperti yang kami kemukakan atas ini, inilah yang dimaklumatkan oleh Allah SWT, yaitu : 


SESUNGGUHNYA ALLAH SWT TELAH MEMAKLUMATKAN BAHWA:

1.    Barangsiapa bertawakkal kepadaNya akan dicukupi;
2.    Barangsiapa yang beriman kepadaNya akan diberi petunjuk;
3.    Barangsiapa yang bersandar kepadaNya akan ditolong;
4.    Barangsiapa menitipkan kepadaNya akan dikembalikan;
5.    Barangsiapa yang yakin dan percaya kepadaNya akan diselamatkan;
6.    Barangsiapa yang bertobat kepadanya akan diampuni;
7.    Barangsiapa yang berdoa kepadaNya akan dikabulkan.


Inilah 7 (tujuh) buah maklumat Allah SWT yang ada di dalam Al Qur’an lalu seperti apakah kondisi dasar dari maklumat itu? Sepanjang maklumat telah dikemukakan di dalam Al Qur’an oleh Allah SWT berarti maklumat yang telah disampaikan oleh Allah SWT telah berlaku sampai dengan hari kiamat kelak dan bersifat mengikat antara Allah SWT sebagai pemberi makklumat dengan setiap manusia yang mampu memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkanNya dalam maklumat. Ini berarti hanya ada dua pihak yang terikat di dalam maklumat itu yaitu Allah SWT selaku subyek dan manusia selaku obyek sehingga tidak ada pihak ketiga yang terlibat dalam maklumat yang telah berlaku di muka bumi ini. 

Setelah mengetahui adanya tujuh maklumat yang kami kemukakan di atas,
lalu apa yang ada di dalam benak dan perasaan kita!
Apakah ada paksaan dari Allah agar kita melaksanakan maklumatNya?
Apakah Allah mengharuskan kita memenuhi apa yang telah dimaklumatkan?
Apakah Allah mengintimidasi kita agar segera memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkanNya sehingga maklumatNya berlaku?
Apakah Allah sangat demokratis dengan maklumatNya ataukah Allah memaksakan kehendakNya?


Jika saat ini kita masih hidup di dunia dan juga masih memiliki hati nurani yang bersih dan sehat berarti mata hati kita masih mampu melihat dengan baik dan benar bahwa: (1) Allah SWT sangat santun kepada manusia; (2) Allah SWT sangat memudahkan manusia di dalam hidup dan kehidupannya; dan (3) Allah SWT sangat demokratis kepada manusia sampai sampai Allah SWT menyerahkan pilihan kepada manusia mau menerima maklumatNya ataukah tidak. Jika ini adalah sikap Allah SWT kepada diri kita selaku khalifahNya di muka bumi, sekarang semuanya terpulang kepada sikap diri kita masing masing. Ingat, syarat dan ketentuan berlaku serta segla resiko ditanggung sendiri. Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala kemahaanNya.   

Sebagai obyek dari pemberlakuan maklumat maka obyek tidak akan bisa memperoleh apa pun yang telah dimaklumatkan sebelum obyek mampu memenuhi syarat dan ketentuan yang dikehendaki Allah SWT. Sekarang bertanyalah kepada diri sendiri, butuhkah kita dengan isi dari maklumat yang telah berlaku di muka bumi ini? Jika kita merasa membutuhkan isi dan kandungan dari maklumat di atas berarti hal hal sebagai berikut harus kita perhatikan, yaitu:


1.        Allah SWT selaku pembuat maklumat tidak berkepentingan sedikitpun dengan isi maklumat-Nya karena Allah SWT sudah maha dan akan maha selamanya sehingga maklumat Allah SWT ini hanya ditujukan untuk kepentingan manusia yang mau menerima maklumat ini menjadi kebutuhannya.

2.        Agar manusia memperoleh isi yang terkandung dari maklumat Allah SWT syaratnya hanya memenuhi dan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT tanpa harus mempertanyakan kenapa saya harus melakukannya. Disinilah letaknya bagaimana kita mengimani Allah SWT melalui apa yang telah dimaklumatkan-Nya.

3.        Jangan pernah menghitung hitung terhadap apa apa yang dikehendaki oleh Allah SWT sepanjang diri kita berkepentingan dengan isi yang terkandung dari maklumat Allah SWT. Lakukan, lalu lakukan lagi dan lakukan seterusnya dengan Istiqamah (konsisten dalam komitmen) ikhlas karena Allah SWT semata.

4.        Jangan pernah mengurusi urusan orang lain terhadap apa yang ia lakukan karena kita bukanlah subyek yang bisa mengatur dan menentukan apa yang dilakukan oleh obyek yang lainnya. Lakukan saja apa yang kita menjadi kebutuhan dan tujuan akhir kita tanpa mengurusi, merecoki atau menentukan diterima atau tidaknya urusan orang lain.

5.        Berbuat dan terus lakukan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT tanpa pernah meragukan Allah SWT di dalam memenuhi apa yang telah dimaklumatkan-Nya.

6.        Jangan menjadi penilai atas perbuatan orang lain sewaktu mereka melaksanakan apa apa yang dikehendaki Allah SWT.

7.        Jangan pernah menjadikan diri kita menjadi subyek, tetaplah menjadi obyek lalu biarkan orang lain melaksanakan apa yang dipahaminya karena Allah SWT lah yang akan menentukan hasil akhirnya.


Selanjutnya untuk lebih mempertegas lagi tentang maklumat yang telah kami kemukakan di atas serta agar diri kita terus dan tetap konsisten dalam komitmen (istiqamah) melaksanakan apa apa yang menjadi kebutuhan kita. Berikut ini akan kami kemukakan apa apa yang telah dikatakan atau dinyatakan oleh Allah SWT kepada hamba hambaNya, yaitu:


1.        Hai hambaKu, tutuplah rapat rapat pintu hatimu yang sering dimasuki oleh sesuatu selain Aku, karena hatimu adalah tempat tinggalKu. Jagalah pintu gerbang tersebut secara baik dan menetaplah di sana hingga kelak kita berjumpa. Dengan segala keagungan dan kebesaranKu kamu telah bersumpah bahwa rumah rumah dan tempat tinggal tempat tinggal yang dibangun dengan pintu gerbang tersebut (yaitu yang tidak dapat dimasuki oleh sesuatu selain Aku) adalah rumah rumahKu dan para penduduk yang mendiaminya adalah keluarga dan orang orang kehormatanKu.


2.        Barangsiapa menyembah dan berbakti kepadaKu karena mengharapkan ridha dariKu, niscaya dia akan abadi. Barangsiapa menyembah dan berbakti kepadaKu karena rasa takut dari siksaKu, niscaya dia akan merasa bosan. Dan barangsiapa menyembah dan berbakti kepadaKu karena mengharapkan kenikmatan dariKu, niscaya dia akan terputus.


3.        Hai hambaKu, apabila kamu mengabaikan suatu hikmah yang kamu ketahui, maka apa yang akan kamu lakukan dengan ilmu yang tidak kamu ketahui.


4.        Hai hambaKu, ketahuilah jika kamu mencari nafkah melalui tanganKu (maksudnya dengan cara yang sesuai dengan syariat dan ajaranKu), niscaya seluruh anggota tubuhmu tidaka akan berbuat maksiat kepadaKu.


5.        Hai hambaKu, datanglah segera kepadaKu, niscaya Aku akan memberikan apa saja yang kamu minta. Tetapi, janganlah kamu bersegera kepada apa yang kamu minta, sehingga Aku akan menutup diri dan tidak mau memberi. Akulah Dzat yang dapat dibuktikan dan bukan untuk dibuktikan (karena sesungguhnya Aku adalah suatu kebenaran, Aku suatu bukti yang dapat membuktikan segala sesuatu).


6.        Hai hambaKu, janganlah kamu berhenti di satu arah, karena dikhawatirkan arah tersebut akan memalingkanmu ke berbagai arah. Janganlah kamu terfokus pada suatu ilmu saja, karena dikhawatirkan ilmu tersebut akan memalingkanmu ke berbagai pengetahuan. Dan janganlah kamu keluar dari haribaanKu, karena dikhawatirkan berbagai padang pasir akan menyesatkanmu.


7.        Hai hambaKu, berdirilah di hadapanKu (jadilah kamu dalam keadaan hadir bersamaKu). Apabila kamu berdiri lalu berbicara, maka Akulah yang berbicara. Dan apabila kamu mengambil suatu keputusan, maka Akulah yang sebenarnya yang mengambil keputusan.


8.        Huruf dan sesuatu yang diberi huruf adalah jalan penghubung (perantara) kepada ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan adalah jalan penghubung kepada ma’rifat. Dan ma’rifat adalah jalan penghubung kepada nama. Dan nama alah jalan penghubung kepada sesuatu yang diberi nama. (Maksudnya, jadikanlah ilmu pengetahuan itu sebagai salah satu saranamu untuk menuju kepada tujuan utama dan bukan sebagai tempat pemberhentianmu. Karena, sesungguhnya, Akulah tempat terakhir bagi segala jalan dan tujuan. Sementara ilmu itu merupakan sarana untuk menuju kepadaKu dan bukan sebagai tujuan atau tempat pemberhentian terakhir).


9.        Hai hambaKu, kamu selalu menjawab seruan setiap orang yang menyerumu. Tetapi, mengapa kamu tidak menjawab seruanKu?


10.    Hai hambaKu, lekatkanlah namaKu pada setiap ucapanmu, niscaya setiap amal perbuatanmu akan melekat padaKu. Lekatkanlah namaKu pada setiap amal perbuatanmu, niscaya hati, jiwa dan fantasimu akan terus terpaut untuk beribadah dan mengabdi kepadaKu.


11.    Apabila Nur CahayaKu datang pada hari kiamat, maka setiap jiwa pasti akan menginginkan (untuk berjumpa dengannya). Jika jiwa itu, selama di dunia, dengan setia selalu mengikuti Nur CahayaKu tersebut, niscaya Aku akan mempertemukan keduanya. Sebaliknya, jika jiwa itu, selama di dunia, enggan untuk menyertainya, niscaya Aku akan menghalanginya untuk bertemu dengan Nur CahayaKu tersebut. Akhirnya jiwa tersebut akan terus menyertai dan mengikuti apa yang selama di dunia ia sertai dan ikuti.


12.    Hai hambaKu, serahkan semua masalah kepadaKu, niscaya Aku akan bukakan untukmu suatu pintu sebagai tempat bergantung kepadaKu.Orang orang yang mempunyai kedudukan di mataKu tidak menginginkan, mengharapkan, dan tidak terbiasa dengan kehidupan dunia.


13.    Hai hambaKu, janganlah kamu merasa putus asa dariKu, hingga penjagaanKu terlepas darimu. Bagaimana mungkin kamu dapat berputus asa, sedangkan di dalam hatimu ada duta dan juru bicaraKu?


14.    Hai hambaKu, jika kamu bertempat tinggal di sisiKu, niscaya alam semesta ini terasa cukup bagimu. Keberhasilan yang kamu peroleh, tidak akan membuatmu sombong. Dan kegagalan yang menimpamu, tidak akan membuatmu kecewa.


15.    Hai hambaKu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku telah menjadi kemuliaan  pada setiap sesuatu untuk merenggutmu, hingga akhirnya kamu meminta pertolongan kepadaKu. Setelah itu, Aku pun akan memperlihatkan kemuliaanKu kepadamu dan Aku gabungkan kemuliaanKu denganmu.


16.    Janganlah kamu berambisi kepada dunia yang fana, karena ia pasti akan menjerumuskanmu ke jurang penderitaan pada hari yang penuh dengan kecemasan (hari kiamat). Setelah itu, kamu akan menyesal atas hilangnya harapan yang dulu kamu pernah idam idamkan dan kamu akan menjadi golongan orang orang ketakutan.


17.    Hai hambaKu, tetaplah kamu bersamaKu dalam setiap kondisi dan  keadaan, niscaya pada hari dimana AKu menampakkan diri, AKu akan mengirimkan untukmu sebuat tanda yang dapat memantapkanmu, hingga kamu tidak merasa takut dan cemas dari berbagai hal yang mengerikan.


18.    Hai hambaKu, sesungguhnya kamu tidak akan mengenaliKu, sehingga kamu melihatKu. Aku akan memberikan kepadamu sebuah dunia yang lebih nikmat dan lebih damai, yang tidak pernah kamu rasakan di dunia. Setelah itu kamu akan merasa senang dengan apa yang telah Aku jauhkan darimu dan kamu pun mengetahui bahwa Aku telah menjauhkan keengganan dan tirau penutupKu darimu.


19.    Hai hambaKu, tidakkah kamu rasakan kecintaanKu kepadamu ketika Aku melemahkan (hatimu untuk bersikap lemah dan saying) kepada orang yang lemah dan Aku menguatkan (hatimu untuk bersikap gagah dan garang) terhadap orang kuat?


20.    Hai hambaKu, perhatikanlah sesuatu yang akan membuatmu menjadi baik. Itulah nilaimu di sisiKu. Impian itu adalah ilmu keabadian, maka ikutilah, niscaya kamu akan dapat mengalahkan tantangan.


21.    Hai hambaKu, apabila datang suatu masalah kepadamu, maka katakanlah, “Tuhanku, Tuhanku.” Niscaya Aku akan menjawab, “Aku penuhi panggilanmu. Aku penuhi panggilanmu. Aku penuhi panggilanmu.


22.    Hai hambKu, apabila kamu telah melihatKu, berarti kamu telah berada di sisiKu. Dan apabila kamu tidak dapat melihatKu, berarti kamu berada di sisimu. Oleh karena itu, tetaplah kamu berada di sisi orang yang membawa kebaikan.


23.    Apabila kamu melihatKu, tetapi tidak dapat melihat apa apa dariKu, berarti kamu telah melihatKu.


24.    Barangsiapa yang melihatKu, maka ia akan bersaksi bahwa sesuatu itu adalah milikKu. Barangsiapa bersaksi bahwa sesuatu itu milikKu, maka ia tidak akan terikat dengannya.


25.    Hai hambaKu, sertakanlah Aku pada doamu, niscaya kamu akan sampai. Hai hambaKu, ucapkanlah, “Aku datang memenuhi panggilanMu, sesungguhnya segala kebaikan milikMu, dariMu, kepadaMu, dan tetap di tanganMu.


26.    Hai hambaKu, apabila kamu telah melihatKu, maka tetaplah kamu dalam ketiadaan laksana jembatan yang diseberangi oleh segala sesuatu dan tidak pernah berhenti.


27.    Hai hambaKu, apabila kamu telah melihatKu, Aku akan selalu membimbingmu pada jalan menuju kepadaKu. Dan Aku tidak akan menempatkanmu di hadapanKu dengan sesuatu selain Aku.


28.    Hai hambaKu, akhir argumentasi dariKu adalah Aku mengajakmu berbicara dengan suatu perkataan yang sengaja Aku memerintahkanmu untuk mengatakannya kepadaKu (maksud dari ungkapan ini adalah ayat Al Qur’an yang berbunyi: “Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak pula mempunyai sekutu dalam kerajaanNya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung agungnya. (surat Al Israa (17) ayat 111)


29.    Apabila kamu telah melihatKu dari balik sesuatu, kemudian kamu mendurhakaiKu, berarti kamu tekah mendurhakaiKu secara terang terangan. Barangsiapa yang mendurhakaiKu secara terang terangan, berarti dia telah memerangiKu. Aku telah mempersiapkan sesuatu bagi orang yang memerangiKu.


30.    Ilmu yang menunjukkan kepadaKu maka itulah jalan menuju kepadaKu. Ilmu yang tidak menunjukkan jalan kepadaKu, maka itulah tirai penghalang yang berbahaya. Janganlah kamu memanggilKu dari balik tirai, kecuali apabila tirai itu telah disingkap. Itulah kewajiban pengenalan kepada orang yang telah melihatKu.


31.    Diantara sifat wali adalah tidak sombong dan tidak meminta. Bagaimana dia akan sombong, sedangkan dia dapat melihat Allah dan bagaimana dia akan meminta sedangkan dia dapat melihat Allah.


32.    Orang yang sering melakukan shalat tahajud hanyalah orang yang melaksanakan shalat demi Aku dan bukan untu suatu ibadah yang dikenal ataupun bukan untuk suatu ritual yang sudah dipahami. Disana, Aku akan menemuinya dengan wajahKu dan dia (hambaKu) akan bersimpuh dengan segala kemandirianKu. Jika Aku menghendaki, maka Aku pun akan mengajaknya berdialog. Dan jika Aku menghendaki, Aku pun akan memberinya pemahaman.


33.    Hai hambaKu, orang orang yang senang beribadah akan berpaling ketika mereka telah mencapai pada titik ibadah tersebut dan orang orang yang sering membaca Al Qur’an pun akan berpaling ketika mereka telah membacanya. Sementara orang orang yang selalu berbakti kepadaKu tidak akan pernah berpaling dariKu dan bagaimana mungkin mereka akan berpaling dariKu?


34.    Hai hambaKu, apabila kamu telah melihatKu dan kamu tetap berada pada penglihatanKu, maka Aku akan mengujimu dengan segala ujian ser-ta Aku akan memantapkan hatimu, hingga kamu tetap berada di posisimu semula. Jika kamu tidak berada dalam penglihatanKu, niscaya Aku akan mengujimu dengan berbagai ujian dan Aku lemahkan hatimu, hingga kamu akan merasakan betapa pahitnya orang yang dijauhkan dari rasa kasih sayangKu.


35.    Hai hambaKu, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milikKu, maka janganlah kamu menantangKu dalam segala hak milikKu.


36.    Hai hambaKu, munculkanlah Aku pada lisanmu, sebagaimana kamu telah memunculkan Aku pada hatimu. Sebab, kalau kamu tidak melakukan hal itu, maka Aku akan tertutup darimu. Jadikanlah nasihatKu antara kulit dan tulangKu.


37.    Hai hambaKu, apabila kamu telah mengetahui keabadian, berarti kamu telah mengetahui salah satu dari sifat sifat Dzat yang Mahaabadi.


38.    Hai hambaKu, apabila kamu hidupkan malammu untukKu dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmuKu, maka kamu termasuk salah seorang dari para pembesar hambaKu.


39.    Orang orang yang percaya kepada hal yang ghaib dan beriman kepadaKu meskipun mereka tidak dapat melihatKu, niscaya Aku akan bersama mereka pada hari kiamat dan Aku akan bersama mereka dalam segala kesusahan, sebagaimana mereka selalu bersamaKu dari balik tirai dan Aku akan menetapkan keteguhan pada hati mereka pada   saat terjadi gempa dan juga setiap saat.


40.    Hai hambaKu, barangsiapa telah mengenalKu dengan perantaraan diriKu berarti dia telah mengenalKu melalui suatu ma’rifat yang tidak dapat diingkari selamanya. Hai hambaKu, barangsiapa tidak Aku kenal, niscya ia tidak akan mengenalKu. Hai hambaKu, apabila kamu telah melihatKu, niscaya Aku akan memalingkan dirinya dari tuhan selain diriKu dan Akupun tidak akan memalingkanmu darinya.


41.    Hai hambaKu, kamu adalah barang milikKu yang hilang, Apabila Aku telah mendapatkanmu, maka cukuplah kamu bagiKu.Kamu adalah barang milikKu yang hilang dan Aku adalah barang milikmu yang hilang, tidak ada di antara kita berdua yang merasa kehilangan. Apabila Aku telah menjadi barang milikmu yang hilang, kamu akan merasa bingung kecuali bersamaKu dan kamu akan merasa bimbang kecuali kamu berada di sisiKu.


42.    Jika kamu tidak melihatKu, maka janganlah kamu berpisah dari namaKu. Apabila kamu tidak melihatKu sekali lihat dari balik dua hal yang berlawanan, niscaya kamu tidak akan mengenalKu. Barangsiapa tidak mengenalKu dan lalai dariKu, maka dia mencapai titik klimaks dirinya sendiri. Aky tidak akan menjadi titik klimaks sampai kamu dapat melihatKu dari balik segala sesuatu. Untuk itu, lihatlah Aku dan janganlah kamu berkedip sedikitpun, niscaya hal itu akan menjadi awal perjuanganmu di jalanKu.

43.    Hilangkanlah dari hatimu rasa cinta kepada tuhan selain Allah dengan cara bermujahadah. Apabila kamu tidak dapat menghilangkannya dari hatimu dengan cara bermujahadah, niscaya Aku akan menghilangkannya dengan api yang panas menyala. Kecintaanmu kepada tuhan selain Aku adalah sebuah dosa, sedangkan api neraka itu sangat panas dan ia akan membakar sampai ke hati. Apabila ia telah menjilat sampai ke hati, dan melihat tuhan selain Aku di dalamnya, maka ia pun akan membakarnya pula dengan segera.


44.    Jauhkanlah segala penyakit yang ada di hatimu, niscaya kamu akan melihatKu berdiri tegak tanpa keraguan.


45.    Jujur adalah jika lidah tidak berdusta, sedangkan kejujuran adalah jika hati tidak  berdusta. Kedustaan hati adalah jika ia mengukuhkan sesuatu tetapi dia tidak melaksanakan. Kedustaan hati adalah jika dia mendengarkan kebohongan. Kedustaan hati adalah jika ia berangan angan. Semua kedustaan adalah bahasanya tuhan selain Aku. Sedangkan kesungguhan dan kebenaran adalah bahasaKu.


46.    Hai hambaKu, apabila kamu menyandarkan dirimu kepada sesuatu, berarti kamu telah berpegangan kepada selain Aku. Oleh karena itu, Aku telah menetapkanmu sebagai orang yang berbuat syirik.Hai hambaKu, Aku telah menciptakan segala sesuatu untukmu sedang Aku adalah lebih baik darimu. Karena Aku adalah Dzat yang memiliki kemuliaan. Oleh karena itu, palingkanlah segala sesuatu di belakangmu dan palingkanlah wajahmu kepada wajahKu.


47.    Barangsiapa telah merasakan bagaimana nikmatnya melihatKu dan menati kehadiranKu, niscaya dia akan menyesal atas kelalaiannya dalam kenikmatan syurga yang dapat dirasakan, dan akan bersedih karena tidak dapat melihat wajahKu.


48.    Sesuatu yang menghalangimu untuk berbakti kepadaKu pada saat kamu berada di dunia adalah sesuatu yang akan menghalangimu untuk sampai kepadaKu di akhirat kelak.


49.    Hai hambaKu, temanilah Aku dalam kerahasianmu, niscaya Aku akan menemanimu dalam keterusteranganmu. Temanilah Aku dalam kesendirianmu, niscaya Aku akan menemanimu dalam kebersamaanmu. Temani Aku dalam keasinganmu, niscaya Aku akan menemanimu dalam keramaianmu.


50.    Hai hambaKu, antara Aku dan kamu ada rasa cintamu kepada dirimu, oleh karena itu, campakkanlah ia darimu, niscaya Aku akan menutupimu darinya.


Hai hambaKu, bukankah Aku telah mentransfer berbagai ilmu pengetahuan melalui hatimu untuk mengeluarkanmu dari hal yang umum kepada hal yang khusus. Bukankah ketika Aku memerintahkanmu untuk mencampakkan berbagai ilmu dan pengetahuan yang pernah Aku perlihatkan kepadamu sebagai rasa hormat dan kasih sayangKu kepadamu merupakan suatu upaya untuk mengeluarkanmu dari peringkat ma’rifat kepada peringkat khusus lalu kepada peringkat yang lebih khusus lagi. Dengan demikian, maka kamu akan menjadi milikKu sebagaimana halnya Aku menjadi milikmu. Aku akan menjadi obyek pandanganmu sebagaimana kamu pun akan menjadi obyek pandanganKu, tidak ada satu penghalang pun antara Aku dan kamu, antara namaKu dengan namamu, dan antara ilmuKu dengan ilmumu.


Beramallah dan jangan kamu melihat pada amal. Bersedekahlah dan jangan kamu melihat pada sedekah. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat melihat amal perbuatanmu meskipun baik dan layak. Jika kamu datang kepadaKu dengan membawa amal perbuatan, maka Aku akan datang kepadamu dengan membawa perhitungan (muhasahabah).


Jika kamu datang kepadaKu dengan membawa ilmu, maka Aku akan datang kepadamu dengan tuntunan. Jika datang kepadaKu dengan ma’rifat maka Aku akan datang kepadamu dengan hujjah, dan hujjahKu itu lebih kuat. Tentukanlah pilihanmu, niscaya Aku akan menentukan pengecualian untukmu secara pasti. Keluarlah kamu dari ilmu, amal perbuatan, ma’rifat, sifat, namamu dan dari segala yang tampak agar kamu dapat berjumpa denganKu.


Janganlah kamu keluar dari rumah, kecuali kamu pergi menuju keridhaanKu, sehingga kamu benar benar berada dalam lindungan dan petunjukKu. Temuilah Aku sekali atau dua kali setiap hari, setelah shalat wajib, niscaya Aku akan memelihara malam, siang, hati, keinginan, dan cita citamu.


Tahukah kamu bagaimana cara menemuiKu secara pribadi? Pertama, kamu harus memperhatikan petunjukKu yang Aku berikan kepadamu dengan karuniaKu dan bukan dengan memperhatikan amal perbuatanmu. Kedua, kamu harus melihat kepada maafKu dan bukan kepada ilmumu. Ketiga, kembalikanlah ilmu dan amal perbuatanmu kepadaKu, niscaya Aku akan membimbingnya dan menambahkannya dengan segala karuniaKu.


Aku telah menciptakan makhluk, maka muliakanlah ciptaanKu itu! Janganlah kamu bersikap kasar kepada ciptaanKu, karena ciptaanKu itu pun ada dalam dirimu!. Kalau kamu bersikap kasar kepada ciptaanKu, maka ia pun akan bersikap kasar kepadamu sebagaimana kamu bersikap kasar kepada orang lain.

Katakanlah, “Tuhanku, hadapkanlah wajahku dengan wajahMu demi wajahMu.”


MUNAJAT DAN DOA KU

Ya Allah, bersihkanlah hatiku ini, jauhkanlah hatiku ini dari semua rasa tidak puas, nafsu amarah dan semua pikiran keduniawian. Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam kalbuku, cahaya di dalam kuburku, cahaya dihadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di sebelah atasku, cahaya di sebelah bawahku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di rambutku, cahaya di kulitku, cahaya di dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya dalam tulangku. Ya Allah, sempurnakanlah cahaya bagiku dan berikanlah aku cahaya dan jadikanlah diriku cahaya.

Ya Allah, Ya Tuhanku, sempurnakanlah cahayaku dan ampunilah aku, sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu. (surat At Tahrim (66) ayat 8)

Tuhanku, akulah hamba yang hina dengan keberadaan diriku, akan menjadi hamba yang mulia dengan keberadaan diriMu di sisiku, hamba yang miskin dengan keberadaan diriku, akan menjadi hamba yang kaya dengan keberadaan diriMu di sisiku, hamba yang lemah dengan keberadaan diriku, dan akan menjadi hamba yang kuat dengan keberadaan diriMu di sisiku. Sesungguhnya, tidak ada yang mengetahyi kadar kehinaan, kefakiran, dan kelemahanku selain diriMu.

Tuhanku, ma’rifatku yang ada di dalam hatiku selalu berdalih denganMu, sedangkan aku tertunduk pada pintu gerbangMu dan bersujud di pangkuanMu. Aku datang kepadaMu dengan membawa segala dosa dan kesalahanku. Aku memohon ampun dan karunia dariMu. Dan aku pun memohon taubat dan akan kembali kepadaMu. Tuhanku, kalau Engkau membawa segala dosaku, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya bumiMu tidak akan mau menanggungku, langitMu tidak akan mau memayungiku, dan tida ada sesuatupun yang akan mampu memikul beban dosa dosaku.

Tidak ada lisan selain lisan pengampunanMu yang memaafkan segala kesalahanku. Tidak ada seorang pun di antara makhluk ciptaanMu yang mau melihat kepadaku disebabkan buruknya segala kesalahan dan dosaku. Tidak ada satu ma’rifat makhlukMu yang mampu menghubungiku kepadaMu, sementara ia mengetahui dosaku ada dalam perkenalanku kepadaMu. Demi keagunganMu dan kemudian demi keagunganMu, tidak ada yang dapat menyelamatkanku dari azabMu selain Engkau. Tidak ada yang dapat menolongku dari segala kesalahanku selain Engkau, Dan aku tidak mengetahui bagaimana nasibku kelak melainkan dari pengetahuanMu.

Tuhanku, aku memohon ampun kepadaMu dengan segala kasih sayangMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan nur cahayaMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan keindahanMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan keagunganMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan diriMu, dengan DzatMu, dengan wajahMu, dengan sisiMu, dengan tanganMu, dengan ruhMu, dengan mataMu, dengan rumahMu, dengan keabadianMu, dengan segenap sifatMu, dengan segenap perbuatanMu, dan dengan segala apa yang Engkau sandarkan kepada diriMu ataupun Engkau agungkan untuk mengagungkan diriMu. Aku memohon kepadaMu ampunan dan taubat. Amien.


Daftar Pustaka:

1.        Dr Musthafa Mahmud, Nikmatnya Melihat Allah (Konsep Baru Memahami dan Mendekatkan Diri Kepada Allah), Pustaka Rumput Abadi, Jakarta, 2006.
2.        Said Abd Al Azhim, Rahasia Kekayaan Tertinggi, Arkan Leema Publishing, Bandung, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar