Bila engkau anggap shalat itu hanya
sebagai penggugur kewajiban, maka engkau pasti akan terburu-buru mendirikannya
karena shalat adalah beban yang harus segera diselesaikan sehingga shalat berlalu
tanpa kesan.
Bila engkau anggap shalat hanya sebagai
sebuah kewajiban semata, maka kau tidak akan menikmati dan merasakan hadirnya
ALLAH SWT saat kau mendirikannya sehingga yang ada hanyalah rasa lepasnya
kewajiban.
Bila engkau anggap shalat itu hanya
untuk memperoleh pahala semata, maka kau akan melaksanakan shalat seperti
ibadahnya seorang pedagang, yang selalu hitung-hitungan dengan Allah
SWT dan jika ini yang terjadi maka Allah
SWT pun akan hitungan-hitungan pula dengan dirimu.
Ingatlah perintah mendirikan shalat yang
telah diperintahkan bukanlah tujuan akhir dari perintah itu sendiri, akan
tetapi sarana bagi dirimu yang diperintahkan shalat untuk merasakan rasa
hadirnya Allah SWT di dalam kehidupanmu.
Untuk itu jadikan shalat sebagai sebuah kebutuhan diri, keluarga serta
anak keturunanmu.
LALU………………
Berharaplah disetiap shalat yang engkau
dirikan menjadi sebuah pertemuan yang engkau nanti-nantikan dengan ALLAH SWT.
Berharaplah shalat yang engkau dirikan itu
sebagai cara terbaik untuk bercerita dengan Allah SWT.
Berharaplah shalat yang engkau dirikan
itu sebagai cara terbaik untuk
berkomunikasi dengan Allah SWT
Berharaplah shalat yang engkau dirikan itu
sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan ALLAH SWT.
Berharaplah shalat yang engkau dirikan itu
sebagai cara terbaik untuk merasakan betapa dekatnya Allah SWT dengan dirimu
sehingga mampu merasakan nikmatnya bertuhankan kepada Allah SWT.
AKHIRNYA…………….
Jika engkau mampu melaksanakan hal-hal
di atas, yang menjadi tujuan dari engkau mendirikan shalat berarti engkau harus
menjadikan shalat yang engkau dirikan menjadi sebuah kebutuhan yang hakiki bagi
dirimu yang tidak lain adalah Ruh. (Ingat, jati diri manusia yang sesungguhnya
adalah Ruh, Ruh adalah bagian dari Nur Allah SWT dan Ruh selalu ingin bersama
Allah SWT)
SELANJUTNYA…….………………..
Bayangkan ketika "adzan
berkumandang" tangan Allah SWT melambai kepadamu untuk mengajak engkau untuk
lebih dekat kepada-Nya selanjutnya rasakanlah kemenangan yang telah Allah SWT
persiapkan untukmu.
Bayangkan ketika engkau "Takbir
Allaahu Akbar seraya mengangkat ke dua belah tangan" Allah SWT melihatmu
lalu Allah SWT tersenyum untuk mu dan
ALLAH SWT bangga terhadapmu selanjutnya jadilah kebanggaan Allah SWT.
Bayangkan ketika engkau “Membaca Doa Iftitah”
Allah SWT mendengarkan dengan takjub pernyataan sikapmu selanjutnya jagalah
sikapmu.
Bayangkan ketika engkau “Membaca Surat
Al Fatehah (dan setiap bacaan Shalat)” engkau mengatakan kembali kepada Allah
SWT kata-kata Allah SWT kepada Allah SWT lalu rasakan rasa berkomunikasi
melalui bahasa Allah SWT yang mempergunakan huruf Arab.
Bayangkan ketika engkau "Rukuk seraya
mengatakan Maha Suci Engkau Ya Allah" lalu ALLAH SWT menopang badanmu
hingga engkau tidak terjatuh, selanjutnya Engkau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.
Bayangkan ketika engkau “I’tidal seraya
mengangkat kedua belah tangan” seraya mengatakan Sami’allahu liman hamidah,
Allah SWT mendengarkan orang yang memuji-Nya selanjutnya jangan pernah
menyembunyikan sesuatu apapun kepada-Nya.
Bayangkan ketika engkau “Sujud seraya
mengatakan Maha Sui Engkau Ya Allah" lalu Allah SWT mengelus kepalamu. Lalu
Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai
hamba-Ku"
Bayangkan ketika engkau "duduk
diantara dua sujud seraya mengajukan permohonan Ya Allah, ampunilah aku,
kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, berilah aku rezeki" Allah SWT
berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada
yang mengusikmu dan siap memberikan apapun yang engkau ajukan".
Bayangkan ketika engkau “duduk Tasyahud
seraya membaca doa yang dilanjutkan dengan membaca shalawat” Allah SWT mengerti
dan paham betul dengan apa yang kita rasakan dan kita butuhkan.
Bayangkan ketika kau memberi
"Salam" ALLAH SWT menjawab “Salam” pula kepada diri kita, selanjutnya engkau seperti manusia berhati
bersih setelah itu.
Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah
Sungguh nikmat shalat yang kita dirikan sebagai sebuah kebutuhan diri yang
dilaksanakan ikhlas karena Allah SWT semata.
Beruntunglah orang-orang yang mampu
mendirikan Shalat sebagai sebuah kebutuhan. Semoga diri kita, keluarga kita,
anak keturunan kita mampu merasakan nikmatnya bertuhankan kepada Allah SWT
melalui shalat yang kita dirikan.
AND THAN…………….
Rasakan pembaharuan jati diri melalui
shalat adalah mi’rajnya orang mukmin sehingga jadilah pribadi-pribadi yang perilaku
dan perbuatannya selalu berada di dalam kehendak Allah SWT.
Jadilah pribadi-pribada yang selalu memelihara
shalat dengan selalu bersikap mendahulukan yang utama lalu menentukan
prioritas. Utamakan shalat. Dahulukan Shalat, bila telah tiba waktunya lalu
berani mengatakan tidak terhadap hal-hal yang tidak penting.
Jadilah pribadi-pribadi tangguh dalam
menghadapi cobaan yang menghadang dengan tidak suka mengeluh selain mengeluh
hanya kepada Allah SWT.
Lalu jadilah pribadi-pribadi yang selalu
berbuatlah lebih banyak. Berpikir Lebih Banyak. Bekerja Lebih Banyak. Belajar
Lebih Banyak serta selalu Memberi Lebih Banyak dibandingkan dengan hari
kemarin.
Ya Allah Ampunilah dosa dan kesalahan
kami yang tak pernah memperhatikan kesempurnaan Shalat yang kami dirikan.
Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar