Setiap perintah yang
diperintahkan oleh Allah SWT, termasuk di dalamnya perintah melaksanakan Diinul
Islam secara kaffah, bukanlah tujuan akhir dari perintah itu sendiri. Perintah
yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah sarana atau alat bantu bagi yang diperintah
untuk memperoleh manfaat yang terdapat di balik perintah yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT. Hal yang samapun berlaku saat diri kita
melaksanakan ibadah Ikhsan dalam kerangka melaksanakan Diinul Islam secara
kaffah, yaitu ibadah ikhsan bukanlah tujuan akhir dari ibadah yang kita
lakukan. Melaksanakan ibadah Ikhsan adalah sarana bagi diri kita untuk
memperoleh atau mendapatkan apa apa yang ada di balik perintah melaksanakan
ibadah Ikhsan.
Berdasarkan
surat Asy Syuura (42) ayat 23 yang kami kemukakan di bawah ini, untuk apa kita berbuat kebaikan dalam
kerangka melaksanakan ibadah Ikhsan yaitu untuk memperoleh ganjaran dari Allah
SWT berupa tambahan kebaikan berupa kebaikan pada kebaikan yang telah kita
kerjakan. Sepanjang kita memenuhi syarat dan ketentuan beriman dan mengerjakan
amal yang shaleh. Semakin banyak kita berbuat kebaikan yang dilandasi dengan
keimanan semakin banyak pula saldo kebaikan yang kita miliki, demikian pula
sebaliknya.
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-
hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku
tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan". dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan
baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Mensyukuri[1344].
(surat Asy Syuura (42) ayat 23)
[1344] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada
permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam
raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya
ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
Hal
yang harus kita kritisi dalam persoalan ini adalah syarat dan ketentuan untuk menerima
kebaikan adalah beriman dan beramal shaleh (lihat kembali bab tentang siapa
sajakah orang yang berbuat kebaikan) sehingga apabila kita ingin memperoleh
ganjaran dari pelaksanaan ibadah Ikhsan maka penuhilah ketentuan ini. Untuk itu
jangan pernah berharap memperoleh ganjaran dari Allah SWT berupa kebaikan jika
syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT tidak pernah kita penuhi. Sebagai
khalifah Allah SWT di muka bumi yang sangat membutuhkan kebaikan baik untuk
kehidupan di dunia maupun untuk kehidupan di akhirat, sudah sepatutnya kita
mengetahui dan memenuhi syarat syarat untuk memperoleh ganjaran dari Allah SWT,
terkecuali kita sendiri merasa tidak membutuhkan kebaikan.
Sekarang
bayangkan jika sampai saldo kebaikan yang kita miliki negatif tidak bisa menutupi keburukan atau dosa yang
telah pernah kita perbuat, lalu apa yang bisa kita perbuat saat hari berhisab
tiba? Tidak ada jual beli kebaikan. Tidak ada pinjam meminjam kebaikan. Tidak
ada jamin menjaminkan kebaikan. Tidak ada tukar menukar kebaikan, yang ada
adalah pertanggungjawaban serta memperoleh hasil akhir dari apa apa yang telah
kita perbuat saat hidup di muka bumi ini. Hasil akhir dari perjalanan hidup
kita hanya akan ada 2(dua) hal yaitu apakah menghantarkan diri kita ke syurga ataukah
menghantarkan diri kita ke neraka. Kami berharap kebaikan dalam kerangka ibadah
Ikhsan mampu menghantarkan diri kita ke Syurga dan juga dengan kebaikan itu
kita terlindung dari api neraka atau kebaikan mampu menjadi benteng dari api
neraka.
Berikut
ini akan kami kemukakan untuk apa kita berbuat kebaikan dalam kerangka ibadah
Ikhsan yang kami fokuskan kepada syurga dan juga kepada neraka, yaitu :
A.
UNTUK MASUK SYURGA
Berdasarkan
surat Yunus (10) ayat 26 yang kami kemukakan di bawah ini, untuk apa kita
melaksanakan kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan adalah untuk masuk syurga
lalu bertemu dengan Allah SWT di syurga dan inilah tujuan utama diri kita.
Ingat, bukan menjadi ahli ahli syurga namun harus menjadi penghuni penghuni
syurga yang hidup kekal di dalamnya. Dimana wajah wajah dari penghuni syurga
tidak ditutupi dengan debu hitam (wajahnya bercahaya) dan tidak pula ada
kehinaan pada diri para penghuni syurga sebab muka mereka berseri seri dan
tidak ada sedikitpun tanda kesusahan.
Dan
jika ada manusia yang tidak ingin masuk syurga tentu ada yang salah di dalam
diri manusia tersebut. Semoga bukan diri kita dan juga bukan anak dan keturunan
diri kita yang seperti ini.
bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya[686]. dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula)
kehinaan[687]. mereka Itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya.
(surat Yunus (10) ayat 26)
[686] Yang dimaksud dengan tambahannya ialah
kenikmatan melihat Allah.
[687] Maksudnya: muka mereka berseri-seri dan
tidak ada sedikitpun tanda kesusahan.
Berdasarkan
surat Al Maaidah (5) ayat 12 di bawah ini, orang yang berbuat kebaikan yang
dilandasi dengan beriman kepada Allah SWT dan RasulNya serta mampu mendirikan
shalat dan menunaikan zakat yang dilanjutkan dengan selalu berbuat kebaikan akan
dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai
sungai. Namun apabila kita kafir, sesungguhnya kita akan dimasukkan ke dalam
Neraka dikarenakan kita telah tersesat dari jalan yang lurus.
dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil
dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman:
"Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat
dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka
dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406] Sesungguhnya aku akan
menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang
mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu
sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
(surat Al Maaidah (5) ayat 12)
[406] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk
menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.
Sedangkan
berdasarkan surat Al Hadiid (57) ayat 11 dan 12 di bawah ini, keberuntungan
yang terbesar dari Allah SWT adalah masuk ke dalam syurga yang mengalir di
bawahnya sungai sungai kepada siapa saja yang mau meminjamkan kepada Allah SWT
pinjaman yang baik berupa menafkahkan sebahagian hartanya di jalan Allah SWT
baik laki laki ataupun perempuan yang dilandasi keimanan. Adapun wajah wajah
mereka bersinar tidak hanya di depan saja namun juga bersinar di sebelah kanan
mereka dikarenakan mereka memperoleh pahala yang sangat banyak dari Allah SWT
siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka
Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan
memperoleh pahala yang banyak.
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan
perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan
mereka, (Dikatakan kepada meraka): "Pada hari ini ada berita gembira
untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu
kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar".
(surat Al Hadiid (57) ayat 11 dan 12)
Adanya
syurga dan adanya neraka sebagai tempat kembali tentu tidak sama syarat dan
ketentuan yang menyertainya. Untuk masuk ke dalam syurga tentu berbeda syarat
dan ketentuannya jika ingin masuk ke neraka. Hal ini sudah dijelaskan oleh
Allah SWT melalui surat Al Qalam (68) ayat 35 di bawah ini. Adanya ketentuan
ini maka dapat dipastikan Allah SWT tidak akan salah menempatkan siapa yang
akan menempati neraka dan siapa yang akan menempati syurga. Ayo segera jadikan
diri kita ahli ahli syurga saat hidup di muka bumi ini karena hanya pada saat
kita hiduplah kita bisa memperoleh kesempatan menjadikan diri kita menjadi ahli
ahli syurga. Jika terlambat maka tidak ada lagi jalan untuk kembali hidup di
dunia yang ada hanyalah penyesalan.
Maka
Apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang
berdosa (orang kafir) [1496]?
(surat Al
Qalam (68) ayat 35)
[1496] Maksudnya: sama tentang Balasan yang
disediakan Allah untuk mereka masing-masing.
dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi
orang-orang kafir (di akhirat).
(surat Al Haaqqah (69) ayat 50)
Saat
ini Allah SWT sudah mengemukakan segala informasi tentang syurga dan juga
tentang neraka di dalam Al Qur’an sehingga jangan sampai menjadi penyesalan
yang tiada guna saat di akhirat seperti apa yang dikemukakan Allah SWT di dalam
surat Al Haaqqah (69) ayat 50 di atas. Jika sudah seperti ini maka jangan
pernah salahkan orang lain dan jangan
pula salahkan Allah SWT tetapi salahkan diri sendiri yang tidak mau menerima
peringatan dan pelajaran yang telah dikemukakan Allah SWT dalam Al Qur’an. Apalagi
Al Qur’an itu sudah ada di hadapan diri kita.
Berdasarkan surat Al Kahfi
(18) ayat 30 dan 31 dan surat Al Furqaan (25) ayat 75 dan 76 yang kami
kemukakan di bawah ini, Allah SWT menunjukkan kebaikannya kepada diri kita
dengan memberikan tempat yang terbaik sepanjang diri kita mampu berperilaku
kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan yaitu
kampung kebahagiaan bagi diri kita kelak berupa Syurga.
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang
baik.
mereka Itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir
sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan
mereka memakai pakaian hijau dari sutera Halus dan sutera tebal, sedang mereka
duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya,
dan tempat istirahat yang indah;
(surat Al Kahfi (18) ayat 30 dan 31)
mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam
syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan
Ucapan selamat di dalamnya,
mereka kekal di dalamnya. syurga itu Sebaik-baik tempat menetap dan
tempat kediaman.
(surat Al Furqaan (25) ayat 75 dan 76)
Sekarang seperti apakah
Kampung Kebahagiaan yang dijanjikan Allah SWT kepada umatnya yang patuh
dan taat. Lalu apakah kondisi Kampung Kebahagian (Syurga) sama dengan kondisi
Kampung Kebinasaan dan Kesengsaraan (Neraka)? Kampung Kebahagiaan yang
merupakan hadiah terbesar dari Allah SWT kepada manusia yang sukses menjadi Khalifah
di muka bumi yang sekaligus Makhluk Pilihan, dapat dipastikan kondisinya sangat
berbeda jauh dibandingkan dengan kondisi Kampung Kebinasaan dan
Kesengsaraan. Jika anda ingin tahu kondisi dan keadaan Kampung Kebahagiaan
yang kelak akan kita tempati, berikut ini akan kami kemukakan kondisi Kampung
Kebahagiaan itu.
1. Luasnya
Syurga dan Keharuman Baunya
Besarnya kampung
kebahagiaan yang disediakan oleh Allah SWT kepada orang yang bertakwa adalah
seluas langit dan bumi. Syurga sebagai kampung kebahagiaan tidak hanya luas
akan tetapi juga harum sehingga harumnya akan menyebar sampai jarak tujuh puluh
tahun.
Dan bersegeralah kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa.
(surat Ali
Imran (3) ayat 133)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya bau surga didapatkan dari jarak
perjalanan tujuh puluh tahun”.
(HR Atturmudzi)
Sekarang mampukah kita
menghitung jarak perjalanan keharuman syurga dalam tujuh puluh tahun
perjalanan? Rasanya tidak ada manusia yang sanggup menghitungnya. Maukah kita
semua pulang ke Kampung Kebahagiaan yang luasnya seluas langit dan bumi serta
harum baunya? Jika kampung kebahagiaan pilihan kita maka tidak ada jalan
kecuali untuk itu memenuhi segala syarat dan ketentuan yang telah Allah
SWT tetapkan, seperti beriman dan bertaqwa atau menjadi makhluk pilihan.
2. Penghuni
Syurga Disambut oleh Malaikat
Di dalam kehidupan
sehari-hari jika kita disambut dengan karpet merah saja sudah merupakan sebuah
penghormatan yang sangat luar biasa. Sekarang bagaimana jika kita pulang ke
kampung kebahagian yang bernama Syurga?
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhannya di bawa ke dalam surga
berombongan-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu
sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah penjaga-penjaganya:
“Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga
ini, sedang kamu kekal di dalamnya”.
(surat Az Zumar (39) ayat 73)
Sambutan pertama yang
diberikan oleh Allah SWT kepada Tamu yang pulang ke kampung kebahagiaan adalah
Disambut oleh Malaikat dengan Ucapan Salam Kehormatan. Sekarang maukah anda
disambut seperti itu oleh Malaikat?
3. Keutamaan
Kampung Kebahagiaan
Di dalam syurga yang
merupakan Kampung Kebahagian isinya adalah semua kenikmatan-kenikmatan yang
tidak pernah ada di dalam kehidupan dunia. Jika di dalam Neraka diisi dengan
siksaan dan jeritan yang tiada henti, lalu apa yang terjadi di dalam Syurga?
Dan apabila kamu melihat di sana (surga) niscaya kamu akan melihat
berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian
sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang
terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.
Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi
balasan).
(surat Al Insaan (76) ayat 20-21-22)
Di dalam syurga yang
terjadi hanyalah senyum kebahagiaan yang tiada terkira dan tidak
putus-putusnya. Selanjutnya maukah kita pulang kesana?
4. Kondisi dan Keadaan Di dalam Syurga
Mau tahukah anda kondisi
dan keadaan dari Kampung Kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah SWT bagi
hambanya yang Taat dan Patuh? Perhatikan dan pelajarilah Hadits di bawah ini
kemudian bayangkanlah kemewahannya serta bandingkanlah dengan keadaan kita saat
ini.
Hai hamba-hambaKu, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan
tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan.
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam
surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang)
mata dan kamu kekal di dalamnya.
(surat Az Zukhruf (43) ayat 68-69-70-71)
Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
(surat Ar Rahmaan (55) ayat 72)
Rasulullah bersabda: “Bumi surga itu adalah bata dari emas dan bata
dari perak. Tanah liatnya adalah misik adzfar, kerikilnya adalah mutiara dan
yaqut, sedangkan debutnya adalah zafaran. Orang yang memasukinya, dia akan
mendapatkan kenikmatan dan tidak akan berputus asa. Dia akan kekal tanpa mati.
Pakaian mereka tidak akan rusak dan kemudian mereka tidak akan musnah.
(Hadits Riwayat Attarmudzi)
Mana yang lebih mewah
apakah kondisi Syurga ataukah kondisi saat ini? Tidak ada yang berani
mengatakan bahwa kondisi saat ini atau kondisi Neraka lebih baik dan lebih
mewah dibandingkan dengan kondisi Syurga.
5. Sungai dan Pohon Dalam Syurga
Di dalam Kampung
Kebahagiaan tidak terdapat apa yang dinamakan dengan Polusi semuanya bersih dan
steril sehingga apa yang terdapat di dalamnya kondisi Prima untuk di konsumsi
ataupun di minum. Sungai beserta air yang terdapat di dalamnya sangatlah
Jernih, tidak berbau dan tidak pula berubah apalagi tercemar.
(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang
tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang berubah
rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya
dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang
kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong-motong ususnya?
(surat Muhammad (47) ayat 15)
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di
antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan
buah-buahan yang banyak. Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang
mengambilnya.
(surat Al Waaqi’ah (56) ayat 27 s/d 33)
Sekarang bandingkan dengan
kondisi sungai yang ada di Jakarta, hampir semuanya kotor dan hampir semuanya
tercemar. Untuk itu jika kita ingin mendapatkan apa yang terdapat di dalam
Kampung Kebahagiaan maka jadilah Khalifah yang beriman dan bertaqwa mulai saat
ini juga sampai Ruh tiba dikerongkongan atau laksanakan Diinul Islam secara
kaffah sesuai dengan kehendak Allah SWT.
6.
Makanan dan Minuman dalam Syurga
Di dalam kehidupan
sehari-hari kita mengenal apa yang disebut Makanan yang memenuhi konsep 4 sehat
5 sempurna. Jika kita dapat menikmati makanan dengan konsep tersebut maka kita
sudah memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh Tubuh kita. Sekarang jika
kita pulang ke kampung yang bernama Kampung Kebahagiaan maka Allah SWT akan
memberikan Makanan dan Minuman yang Jauh Melebihi Konsep Empat Sehat Lima
Sempurna. Selain Makanan dan Minuman yang tersedia kita selalu dilayani oleh
pelayan dan makanan selalu dihidangkan di dalam wadah emas dan perak. Semua
kemewahan dan kemegahan pada saat kita makan dan minum selalu tersedia apapun
bentuknya.
Rasulullah bersabda: “Penghuni surga di dalamnya makan dan minum.
Mereka tidak meludah, tidak kencing dan tidak berak. Para Sahabat bertanya,
Bagaimana keadaan makanan itu? Rasulullah menjawab: “Sendawa dan peluh seperti
peluh misik. Mereka menelan (mengumandangkan) tasbih dan tahmid sebagaimana
kalin menelan (menarik masuk dan keluarnya) nafas.
(Hadits Riwayat Muslim)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya semua penghuni surga yang derajatnya
paling rendah adalah orang yang berdiri; di atas kepalanya terdapat sepuluh
ribu pelayan. Bersama tiap-tiap pelayan terdapat dua piring besar. Piring yang
satu dari emas dan piring yang lain dari perak. Disetiap piring yang satu
terdapat warna yang tidak sama dengan piring yang lain, Orang yang terakhir
makan seperti orang yang pertama makan. Orang yang terakhir mendapatkan
kenikmatan dan kelezatan seperti yang didapatkan oleh orang yang pertama. Hal
itu lantas berbau misik adzfar. Mereka tidak kencing, tidak berak dan tidak
mengingus”.
(Hadits Riwayat Ibnu Abid Dun-ya dan Attabrani)
Berikut
ini akan kami kemukakan tingkatan tingkatan syurga yang juga telah dipersiapkan
untuk diri kita oleh Allah SWT dan jika hal ini telah kita imani maka segera
penuhi syarat dan ketentuan yang berlaku atas tingkatan tingkatan syurga itu,
yaitu :
1.
Syurga Firdaus
Berdasarkan surat Al Kahfi
(18) ayat 107 yang kami kemukakan di bawah ini, Syurga Firdaus diperuntukan
bagi orang yang beriman lagi beramal shaleh. Ingat, bukan beriman saja namun
harus disertai dengan amal shaleh.
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat
tinggal,
(surat Al Kahfi (18)
ayat 107)
dan orang-orang yang
memelihara sembahyangnya.
mereka Itulah
orang-orang yang akan mewarisi,
(yakni) yang akan
mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
(surat Al Mu’minuun (23)
ayat 9, 10,11)
Sedangkan berdasarkan
surat Al Mu’minuun (23) ayat 9 sampai 11 yang kami kemukakan di atas, syurga
firdaus juga dipersiapkan untuk orang orang yang mampu memelihara shalatnya
dari waktu ke waktu yang tercermin dari perilakunya yaitu mencegah perbuatan
keji dan munkar.
2.
Syurga Adn
Berdasarkan surat An Nahl
(16) ayat 30 dan 31 yang kami kemukakan di bawah ini, Syurga Adn diperuntukkan
bagi orang yang bertakwa kepada Allah SWT yang tercermin selalu berbuat
kebaikan saat hidup di dunia. Di dalam syurga And mengalir sungai sungai di
bawahnya serta penghuninya mendapatkan
segala apa yang dikehendakinya.
dan
dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan
oleh Tuhanmu?" mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan)
kebaikan". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan
Itulah Sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
(yaitu)
syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai,
di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.
Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
(surat
An Nahl (16) ayat 30 dan 31)
Sedangkan berdasarkan
surat Thaha (20) ayat 75-76 yang kami kemukakan di bawah ini, Syurga Adn diperuntukkan bagi orang yang dalam keadaan
beriman lagi bersungguh sungguh telah beramal shaleh yang dibuktikan banyak
berbuat kebaikan. Penghuni Syurga Adn adalah orang orang yang bersih dari
kekafiran dan juga kemaksiatan.
dan
Barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam Keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh
telah beramal saleh, Maka mereka Itulah orang-orang yang memperoleh
tempat-tempat yang Tinggi (mulia),
(yaitu)
syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya.
dan itu adalah Balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).
(surat
Thaahaa (20) ayat 75 dan 76)
Selanjutnya berdasarkan
surat Fathir (35) ayat 32-33) yang kami
kemukakan di bawah ini, syurga Adn adalah syurga yang telah dipersiapkan oleh
Allah SWT untuk hamba hamba pilihan Allah SWT yaitu hamba hamba selalu lebih
dahulu berbuat kebaikan atau hamba yang menjadi pelopor utama dan pertama
kebaikan atau hamba yang selalu menjadi panutan di dalam kebaikan. Penghuni
syurga Adn diberi perhiasan dengan gelang gelang emas, mutiara dan pakaiannya
adalah pakaian sutera.
kemudian
kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri
dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang
lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah
karunia yang Amat besar.
(bagi
mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi
perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian
mereka didalamnya adalah sutera.
(surat
Fathir (35) ayat 32 dan 33)
[1260] Yang dimaksud dengan orang yang
Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada
kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding
dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya Amat banyak dan Amat
jarang berbuat kesalahan.
dan
orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang
Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(yaitu)
syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang
saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(surat
Ar Ra’d (13) ayat 22 dan 23)
Selain dari pada itu,
berdasarkan surat Ar Ra’d (13) ayat 22, 23 seperti yang kami kemukakan di atas
ini, syurga Adn adalah syurga yang diperuntukkan bagi orang orang yang sabar di
dalam mencari keridhaan Allah SWT, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian
rezeki (menginfaqkan hartanya di jalan Allah SWT) serta menolak kejahatan
dengan kebaikan. Penghuni syurga Adn akan tinggal bersama atau kumpul bersama
dengan keluarga serta bersama orang orang shaleh.
3.
Syurga Naim
Berdasarkan surat Luqman
(31) ayat 8 dan surat Al Hajj (22) ayat 56 seperti yang kami kemukakan di bawah
ini, syurga Naim diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar beriman kepada
Allah SWT dan mengerjakan amal amal shaleh.
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang
penuh kenikmatan,
(surat Luqman (31) ayat
8)
kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia
memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal
saleh adalah di dalam syurga yang penuh kenikmatan.
(surat Al Hajj (22) ayat
56)
4.
Syurga Ma’wa
Berdasarkan surat As
Sajdah (32) ayat 19 yang kami kemukakan di bawah ini, syurga Ma’wa sudah dipersiapkan
oleh Allah SWT untuk orang beriman dan mengerjakan amal shaleh.
Adapun orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka bagi mereka jannah tempat kediaman,
sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
(surat As Sajdah (32)
ayat 19)
dan Adapun orang-orang
yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya,
Maka Sesungguhnya
syurgalah tempat tinggal(nya).
(surat An Nazi’at (79)
ayat 40 dan 41)
Sedangkan berdasarkan
surat An Nazi’at (79) ayat 40, 41 yang kami kemukakan di atas ini, syurga Ma’wa
diperuntukkan bagi orang orang yang takut kepada kebesaran Allah SWT serta
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.
5.
Syurga Darussalam
Berdasarkan surat Al An’am
(6) ayat 126, 127 yang kami kemukakan di bawah ini, syurga Darussalam
diperuntukkan untuk orang orang yang mau mengambil pelajaran dari ayat ayat
Allah SWT lalu mengerjakan pelajaran itu dengan mengerjakan amal amal shaleh
sehingga ia selalu berada di jalan Allah SWT.
dan Inilah jalan
Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat
(Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.
bagi mereka (disediakan)
darussalam (syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah pelindung mereka disebabkan
amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.
(surat Al An’am (6) ayat
126 dan 127)
6.
Syurga Darul Muqamah
Berdasarkan
surat Faathir (35) ayat 35 yang kami kemukakan di bawah ini, syurga Darul
Muqamah adalah syurga yang diperuntukkan bagi orang yang selalu bersyukur
kepada Allah SWT dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan
tidak merasa lesu.
yang menempatkan Kami
dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya Kami tiada merasa
lelah dan tiada pula merasa lesu".
(surat Faathir (35) ayat
35)
7.
Syurga Al Maqamul Amin
Berdasarkan surat Ad
Dukhaan (44) ayat 51 yang kami kemukakan di bawah ini, syurga Al Maqamul Amin
adalah syurga yang diperuntukkan bagi orang orang yang bertaqwa.
Sesungguhnya orang-orang
yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,
(surat Ad Dukhaan (44)
ayat 51)
8.
Syurga Khuldi
Berdasarkan surat Al
Furqaan (25) ayat 15 yang kami kemukakan di bawah ini, syurga Khuldi
diperuntukkan bagi orang yang bertaqwa, yaitu orang yang taat menjalankan
perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang.
Katakanlah: "Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga
yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?" Dia
menjadi Balasan dan tempat kembali bagi mereka?".
(surat Al Furqaan (25) ayat 15)
Sekarang
kita sudah mengetahui tentang tingkatan tingkatan Syurga, lalu mana pilihan
syurga kita? Semua tingkatan syurga memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda
beda, lalu di posisi manakah diri kita? Jika memang betul kita berkeinginan
pulang kampung ke Syurga tidak ada jalan lain di sisi usia kita yang ada kita
harus berjuang semaksimal mungkin untuk memenuhi salah satu kriteria masuk
Syurga.
Anas ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman:
“Terdengarlah seruan pada hari kiamat dari tengah Arsy: Wahai umat Muhammad!
Sesungguhnya Allah SWT berfirman: Aku telah hibahkan kepada kalian hak hak Ku
yang menjadi kewajibanmu dan tersisalah akibat akibat yang harus
dipertanggungjawabkan, maka saling berhibahlah kalian dan masuklah syurga
dengan rahmat Ku”
Hal
lainnya yang juga harus kita perhatikan adalah masuk ke dalam syurga hanya
dengan rahmat Allah SWT semata. Masuk syurga bukan pula dengan pahala, karena
pahala tidak akan sanggup membeli syurga, akan tetapi rahmat dan kasih sayang
Allah SWT yang akan menghantarkan diri kita masuk syurga. Semoga kita mampu
memperoleh rahmat dan kasih sayang Allah SWT saat hidup di dunia ini.
B.
BENTENG API NERAKA
Berdasarkan
ketentuan surat Al Anbiyaa (21) ayat 101 yang kami kemukakan di bawah ini, untuk
apa kita melaksanakan kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan agar diri kita dijauhkan
dari api neraka atau menjadikan kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan menjadi
benteng api neraka bagi diri kita. Allah SWT menjadikan kebaikan dalam
kerangka melaksanakan ibadah Ikhsan menjadi benteng, pelindung bagi diri kita
dari api neraka sehingga diri kita dijauhkan oleh Allah SWT dari api neraka.
bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik
dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,
(surat Al Anbiyaa’ (21) ayat 101)
Seperti telah kita ketahui
bersama panasnya api neraka adalah 70 (tujuh puluh) kali dari api dunia dan
jika ini adalah ketentuannya berarti kemampuan kebaikan dapat dipastikan mampu
meredam panasnya api neraka. Bayangkan kebaikan kebaikan yang telah kita
kerjakan dalam kerangka ibadah Ikhsan mampu meredam panasnya api neraka lalu
kebaikan itu mampu membentengi diri kita dari panasnya api neraka.
Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi
istana.
(surat Al Mursalaat (77) ayat 32)
sekali-kali tidak dapat, Sesungguhnya neraka itu adalah api yang
bergolak,
(surat Al Ma’aarij (70) ayat 15)
apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka
yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,
(surat Al Mulk (67) ayat 7)
Berdasarkan surat Al
Mursalaat (77) ayat 32, surat Al Ma’aarij (70) ayat 15 dan surat Al Mulk (67)
ayat 7 yang kami kemukakan diatas, Allah
SWT telah mengemukakan kondisi dan keadaan dari Neraka. Lalu sebagai khalifah
Allah SWT di muka bumi yang memiliki
mata, telinga, perasaan, akal bisakah kita membayangkan keadaan neraka? Jika
kita termasuk orang orang yang berakal dan juga memiliki perasaan tentu kita
bisa membayangkan betapa buruknya kampung kebinasaan dan kesengsaraan itu.Allah
SWT adalah Maha Adil. Allah SWT adil
tidak saja kepada Nabi Adam as, beserta anak dan keturunannya, Allah SWT juga
adil kepada Iblis beserta sekutunya. Tanpa keadilan yang ditunjukkan oleh Allah
SWT kepada Iblis beserta sekutunya serta adil kepada Nabi Adam as, beserta anak
dan keturunannya, maka bagaimana AllahH SWT akan dapat mengisi Syurga dan
Neraka dengan cara yang se adil-adilnya? Untuk itu Allah SWT memberikan batasan
dan kriteria bagi yang Ingin Masuk Syurga harus seperti ini dan jika Ingin
Masuk Neraka lakukanlah hal-hal sebagai berikut.
Tuhan berfirman: “Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti
kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu
pembalasan yang cukup.
(surat Al Israa’ (17) ayat
63)
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina
lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu,
benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya”.
(surat Al A’raaf (7) ayat 18)
Sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan
cukuplah TuhanMu sebagai Penjaga.
(surat Al Israa’ (17) ayat 65)
Jika kita ingin pulang
kampung ke Syurga, jadilah umat yang patuh dan taat kepada perintah Allah SWT
dan jika kita ingin pulang kampung ke Neraka Jahannam, jadilah umat yang patuh
dan taat kepada perintah Iblis/Syaitan. Adanya informasi syarat-syarat untuk
masuk Neraka dan masuk Syurga secara terbuka berarti terjadilah keadilan
informasi setelah itu Silahkan Memilih, apakah mau masuk ke Syurga ataukah mau
masuk ke Neraka, apakah mau menjadi Hamba Allah SWT ataukah mau menjadi
Hamba Syaitan? Pilihan dan konsekuensi akhir ada pada diri kita sendiri, bukan
pada Allah SWT. Untuk itu silahkan memilih dan selamat menikmati pilihan. Sekarang
mari kita pelajari seperti apakah Neraka itu sehingga dengan kita ketahui
keadaan dan kondisinya bisa menjadi pelajaran bagi diri kita.
1.
Kampung Kebinasaan dan Kesengsaraan adalah Neraka.
Inilah Kampung atau tempat
kembali yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada makhluknya yang tidak mematuhi
segala larangan dan perintah-Nya. Tempat kembali apakah yang dijanjikan Allah
SWT itu? Tempat itu adalah Neraka yang merupakan sebuah Kampung atau tempat
kembali yang berisi kebinasaan dan kesengsaraan.
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu
ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia
mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk
hidupku ini.
(surat Al Fajr (89) ayat 23-24)
Sebagai Khalifah di muka
bumi, beranikah anda memilih kampung kebinasaan dan kesengsaraan sebagai tempat
kembali kelak setelah hari kiamat? Jika anda berani memilih Neraka berarti anda
telah menjadi pengikut dan antek serta kawan bagi syaitan dan iblis di dalam
mengarungi hidup di Neraka.
2.
Neraka mempunyai Tujuh Pintu atau Tujuh Tingkat.
Urut-urutan dari Kampung
Kebinasaan dan Kesengsaraan yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT adalah
Jahannam, Lazha, Huthamah, Sa’ir, Saqar, Jahim dan Hawwiyah.
Sesungguhnya neraka Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
diancamkan kepada orang-orang mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk
golongan yang tertentu bagi mereka.
(surat Al Hijr (15) ayat 43-44)
Selanjutnya beranikah anda
memilih salah satu tempat dari ke tujuh Kampung Kebinasaan dan Kesengsaraan
sebagai kampung halaman yang baru kelak dikemudian hari?
3.
Berapakah Panasnya Api Neraka?
Pernahkah anda terkena
bara api atau terkena tumpahan air panas? Jika anda pernah merasakan itu maka
anda pasti merasakan sakitnya terkena bara dan air panah. Sekarang jika bara
dan air panas saja sudah membuat kita merasakan sakit bagaimana dengan panasnya
api neraka yang panasnya 69 (enam puluh Sembilan) kali panasnya api yang ada di
dunia?
Rasulullah bersabda: “Api kalian di dunia yang dinyalakan oleh anak
keturunan Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari neraka
Jahannam”. Para sahabat berkata: “Jika api itu mencukupi ya Rasulullah, maka
api itu terpisah dengan selisih enam puluh sembilan bagian yang kesemuanya itu
adalah perumpamaan panasnya”.
(Hadits Riwayat Bukhari, Muslim)
Sekarang pernahkan anda
menilai berapa panasnya api yang ada di dunia kemudian kalikan dengan 69 (enam
puluh Sembilan) berapa panasnya api Neraka? Maukah anda pergi ke sana?
4.
Apa Warna Api Neraka?
Selama ini kita hanya
mengetahui bahwa warna api adalah merah kemudian dengan merahnya api saja kita
sudah tidak sanggup mendekatinya ataupun melawannya. Jika sekarang warna api
neraka adalah hitam dan gelap tentunya lebih hebat dan lebih dasyat dari api
yang berwarna merah.
Rasulullah bersabda: “Api neraka dinyalakan selama seribu tahun
sehingga api itu menjadi merah. Api neraka itu lantas dinyalakan lagi selama
seribu tahun sehingga api itu menjadi putih. Setelah itu api neraka dinyalakan
kembali selama seribu tahun sehingga api neraka itu menjadi hitam dan
gelap”.
(Hadits Riwayat Athturmudzi)
Jika api yang hitam dan
gelap itu adalah tempat kembali kita, coba bayangkan sakit dan perih yang
dirasakan oleh tubuh kita pada waktu terbakar. Mau mencobakah anda api
tersebut?
5.
Berapa Kedalaman Neraka?
Mau tahukah anda berapa jarak
atau kedalaman dari neraka itu? Jatuhkan sebuah batu ke dalam sebuah lorong
ataupun sebuah jurang dimana batu tersebut tidak akan sampai sebelum 70 (tujuh
puluh) tahun ke dasar lorong tersebut.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya batu besar yang dijatuhkan dari
ujung neraka Jahannam, ia jatuh selama tujuh puluh tahun dan batu itu tidak
sampai ke tempatnya”.
(Hadits Riwayat Athturmudzi)
Dapatkah kita menghitung
luas/dalamnya lorong tersebut? Ini berarti luasnya Neraka tidak ada yang
sanggup mengukurnya kecuali Allah SWT dan ini berarti luasnya Kampung
Kesengsaraan dan Kebinasaan tidak terhingga sehingga dapat menampung seluruh
hamba yang membangkang perintah Allah SWT.
6.
Rantai Neraka Jahannam dan Belenggunya
Setiap manusia yang pulang
ke kampung kebinasaan dan kesengsaraan pasti akan dibakar dan disiksa di dalam
kobaran api neraka dan orang yang disiksa dan dibakar tersebut pasti akan
berontak untuk ke luar dari siksa api neraka. Untuk itu Allah SWT akan
membelenggu manusia tersebut dengan rantai yang panjangnya 70 (tujuh puluh)
hasta sehingga orang yang di bakar dan di siksa tidak akan bisa lari ke
mana-mana.
“Peganglah dia lantas belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Setelah itu belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta, Sesungguhnya dahulu dia tidak beriman kepada Allah yang Maha Besar dan dia juga tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang miskin”.
(surat Al Haaqqah (69) ayat 30-31-32-33-34)
Jika kita diborgol saja
sudah susah dan payah untuk bergerak bagaimana jika kita di belenggu serta
dirantai ditengah kobaran api yang menyala-nyala pasti rasanya sangat
menyakitkan. Adanya kondisi ini apakah kita tetap mau pulang ke kampung
kebinasaan dan kesengsaraan?
7.
Ular dan Kalajengking
Anda tidak perlu takut
jika berada di kampung kebinasaan dan kesengsaraan sebab disana selain ada api
yang menyala-nyala juga terdapat teman yang menemani kita yaitu ular dan
kalajengking.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di dalam api neraka Jahannam
terdapat beberapa ular seperti leher ular onta Khurasan. Satu ular menggigit,
panasnya terasa selama tujuh puluh tahun masa musim rontok. Di neraka juga
terdapat kalajengking seperti keledai besar yang gemuk dan banyak susunya. Satu
kalajengking menggigit, sakitnya terasa selama empat puluh tahun.
(Hadits Riwayat Hakim)
Mau tahukah anda rasa
sakit yang diakibatkan oleh gigitan ular dan kalajengking di kampung kebinasaan
dan kesengsaraan? Satu gigitan ular akan terasa sakit dan panasnya selama tujuh
puluh tahun masa musim rontok dan satu gigitan kalajengking sakitnya terasa
empat puluh tahun. Jika anda mau merasakan gigitan ular dan kalejengking
tersebut pulanglah ke kampung kebinasaan dan kesengsaraan dan jika anda tidak
mau maka Berimanlah kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
8. Disiksa
Tiada Henti
Di kampung kebinasaan dan
kesengsaraan anda akan mendapatkan sebuah kepastian yaitu Siksa yang tiada
henti. Tidak ada saat dan tidak ada waktu yang terbuang semuanya dilalui dengan
Siksaan yang sangat pedih tiada banding.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan
Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus,
Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(surat An Nisa (4) ayat 56)
Sekarang jika anda ingin
mencoba kepastian yang ada di dalam Neraka Jahannam, pulang kampunglah kesana
maka anda akan merasakan semua jenis Siksaan tersebut.
9.
Makanan dan Minuman Penghuni Neraka
Di dunia kita mengenal apa
yang disebut dengan Empat Sehat Lima Sempurna, akan tetapi jika kita telah
memilih untuk pulang ke kampung yang bernama Neraka Jahannam maka jangan
berharap makanan yang memenuhi syarat tersebut
dapat anda peroleh.
Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan
nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
(surat Al Haaqqah (69) ayat 36-37)
Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.
Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi
orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang
keluar dari dasar neraka jahim. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka
sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka
mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah
pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang
sangat panas.
(surat Ash Shaaffaat (37) ayat 62-63-64-65-66-67)
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
(surat Al Ghaasyiyah (88) ayat 6-7)
Menu makanan sehat ala
Neraka Jahannam adalah Darah dan Nanah serta makanan yang berasal dari pohon
berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar dan jika
anda haus maka akan dicampur dengan air yang sangat panas atau masih mendidih.
Coba anda bayangkan menu makanan ini dengan makanan yang memenuhi Kriteria
Empat Sehat Lima Sempurna, mana yang lebih enak? Di kampung kebinasaan dan
kesengsaraan jangan berharap untuk mendapatkan minuman yang sejuk dan
menyegarkan. Minuman Kesehatan yang ada di Neraka Jahannam adalah Air yang
Mendidih yang dapat merontokkan dan membuat sakit anggota tubuh tiada terkira
serta Air Nanah yang menjijikkan serta Air seperti Besi yang mendidih.
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan,
memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber
yang sangat panas.
(surat Al Ghaasyiyah (88) ayat 2-3-4-5)
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka
dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi, setiap kali
mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya
mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): “Rasailah azab yang
membakar ini”.
(surat Al Hajj (22) ayat 20-21-22)
Dan katakanlah: “kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka.Dan jika mereka meminta minum, niscaya
mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat
yang paling jelek.
(surat Al Kahfi (18) ayat 29)
Sebagai Khalifah di muka
bumi, beranikah anda memilih salah satu makanan dan minuman kesehatan ala neraka?
Jika anda tidak mau merasakan salah satu makanan dan minuman kesehatan tersebut
maka jadilah Hamba Allah SWT dan jangan pernah sekalipun menjadi hamba syaitan.
Sekarang mari kita
perhatikan dengan seksama tentang keadaan normal manusia, baik di dunia maupun
di neraka. Setiap manusia merasa haus dan lapar maka harus diatasi dengan makan
dan minum. Jika saat kita hidup di dunia, kita bisa mengatasi haus dan lapar dengan
makan dan minum yang kita sukai. Namun saat diri kita berada di neraka, jangan
pernah berharap untuk bisa memilih makanan dan minuman yang kita sukai, disana
hanya ada makanan dan minuman berupa pohon jakkum dan minuman dari timah yang
mendidih. Lalu apa yang terjadi? Keadaan normal saat hidup di dunia terjadi
pula saat di neraka yaitu saat lapar dan haus harus diatasi dengan makan dan
minum pula. Lalu terjadilah apa yang dinamakan memakan makanan dan minuman ala
neraka dan seterusnya terjadi entah sampai kapan.
Itulah Kondisi Kampung
Kebinasaan dan Kesengsaraan, kemudian renungkan keadaan tersebut dan bandingkan
dengan kondisi kita saat ini. Selanjutnya beranikah kita pulang ke kampung
halaman yang bernama Kampung Kebinasaan dan Kesengsaraan? Ayo segera
tentukan sikap. Semoga kita semua tidak salah jalan saat hidup di dunia. Berikut
ini akan kami kemukakan tingkatan tingkatan yang ada di dalam neraka, yaitu:
1.
Neraka Hawiyah
Berdasarkan surat Al
Qaariah (101) ayat 8 sampai 11 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Hawiyah
adalah neraka yang diperuntukkan atas orang orang yang ringan timbangan amalnya
yaitu mereka yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan keburukan
dibandingkan dengan kebaikan.
dan Adapun orang-orang
yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
Maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah.
tahukah kamu Apakah
neraka Hawiyah itu?(yaitu) api yang sangat panas.
(surat Al Qaariah (101)
ayat 8 sampai 11)
2.
Neraka Jahim
Berdasarkan surat Asy
Syu’araa (26) ayat 91 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Jahim sebagai
tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan Allah
SWT maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di
dunia menyembah sapi maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang
menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan
demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut Allah
SWT, karena syrik berarti mensekutukan Allah SWT atau menganggap ada makhluk
yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah SWT. Syirik dapat pula berarti
menganggap ada Tuhan lain selain Allah SWT.
dan diperlihatkan dengan
jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat",
dan dikatakan kepada
mereka: "Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya)
selain dari Allah?
dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?"
(surat Asy Syu’araa’
(26) ayat 91, 92, 93)
Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu[1598], sampai kamu masuk ke dalam kubur.
janganlah begitu, kelak
kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
dan janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui.
janganlah begitu, jika
kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
niscaya kamu benar-benar
akan melihat neraka Jahiim,
dan Sesungguhnya kamu
benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin[1599].
kemudian kamu pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu).
(surat At Takaatsur
(102) ayat 1 sampai 8)
[1598]
Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan,
dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
[1599]
'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan
keyakinan yang kuat.
Selain daripada itu,
berdasarkan surat At Takaatsur (102) ayat 1 sampai 8 yang kami kemukakan di
atas ini, neraka Jahim juga diperuntukkan bagi orang orang yang bermegah
megahan dalam persoalan harta kekayaan, anak, pengikut, kemulian yang
mengakibatkan kita lalai dalam ketaatan kepada Allah SWT.
3.
Neraka Saqar
Berdasarkan surat Al
Muddatstsir (74) ayat 26 sampai 47 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka
Saqar adalah neraka yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk orang orang
yang tidak mengerjakan shalat, tidak memberi makan orang miskin, selalu
membicarakan yang bathil bersama yang membicarakannya, orang mendustakan hari
pembalasan tanpa sempat bertaubat.
aku akan memasukkannya
ke dalam (neraka) Saqar.
tahukah kamu Apakah
(neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan [1527].(neraka
Saqar) adalah pembakar kulit manusia. dan di atasnya ada sembilan belas
(Malaikat penjaga).dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi
cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi
yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang
yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu
tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.
sekali-kali tidak[1528],
demi bulan, dan malam ketika telah berlalu, dan subuh apabila mulai
terang.Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang Amat besar,
sebagai ancaman bagi manusia.(yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak
akan maju atau mundur[1529].
tiap-tiap diri
bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
kecuali golongan kanan, berada
di dalam syurga, mereka tanya menanya,
tentang (keadaan)
orang-orang yang berdosa,"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat,
dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang
miskin,
dan adalah Kami membicarakan yang bathil,
bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
dan adalah Kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada Kami kematian".
(surat Al Muddatstsir
(74) ayat 26 sampai 47)
[1527]
Yang dimaksud dengan tidak meninggalkan dan tidak membiarkan ialah apa yang
dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa kemudian
dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali.
[1528]
Sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik
yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.
[1529]
Yang dimaksud dengan maju ialah maju menerima peringatan dan yang dimaksud
dengan mundur ialah tidak mau menerima peringatan.
4.
Neraka Lazza
Berdasarkan surat Al
Ma’aarij (70) ayat 15 sampai 18 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Lazza
adalah neraka yang diperuntukkan untuk orang orang yang menyimpan hartanya dan
tidak mau mengeluarkan zakat serta tidak
mau menafkahkan ke jalan yang diridhai Allah SWT.
sekali-kali tidak dapat,
Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,
yang mengelupas kulit
kepala,
yang memanggil orang
yang membelakang dan yang berpaling (dari agama),
serta mengumpulkan
(harta benda) lalu menyimpannya[1511].
(surat Al Ma’aarij (70)
ayat 15 sampai 18)
[1511]
Maksudnya: orang yang menyimpan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat dan
tidak pula menafkahkannya ke jalan yang benar.
5.
Neraka Huthamah
Berdasarkan surat Al
Humazah (104) ayat 1 sampai 9 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Huthamah
adalah neraka yang dipersiapkan oleh Allah SWT untuk orang disediakan untuk
orang yang suka mengumpat dan suka
mencela, mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin serta
memamerkannya. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau
pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin
yang meminta bantuan. Allah SWT membalas dengan menyiksa mereka dengan cara
menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka
kecelakaanlah bagi
Setiap pengumpat lagi pencela,
yang mengumpulkan harta
dan menghitung-hitung[1600],Dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengkekalkannya,sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah.dan tahukah kamu apa Huthamah itu?(yaitu) api
(yang disediakan) Allah yang dinyalakan,yang (membakar) sampai ke
hati.Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
(sedang mereka itu)
diikat pada tiang-tiang yang panjang.
(surat Al Humazah (104)
ayat 1 sampai 9)
[1600]
Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya Dia menjadi
kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
6.
Neraka Sair
Berdasarkan surat An
Nisaa’ (4) ayat 9 dan 10 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Sair
diperuntukkann untuk orang yang memakan harta anak yatim secara zhali,
mengucapkan perkataan yang menyakitkan serta kafir. Neraka ini juga
diperuntukkan untuk orang orang yang tidak mau mendengarkan atau memikirkan
peringatan Allah SWT yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya.
dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang benar.
Sesungguhnya orang-orang
yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka).
(surat An Nisaa’(4) ayat
9, 10)
Sesungguhnya Kami telah
menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala.
(surat Al Mulk (67) ayat
5)
dan mereka berkata:
"Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya
tidaklah Kami Termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
mereka mengakui dosa
mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
(surat Al Mulk (67) ayat
10 dan 11)
7.
Neraka Wail
Berdasarkan surat
Muthaffifii (83) ayat 1 sampai 6 dan ayat 14 sampai 17 yang kami kemukakan di
bawah ini, neraka Wail diperuntukan bagi orang orang yang mencurangi takaran
atau timbangan atau ukuran untuk memperoleh keuntungan yang besar atau dengan
kata lain neraka dipersiapkan khusus untuk para pedagang, pengusaha atau
saudagar. Apa yang mereka curangi, apa yang mereka korupsi akan dibakar lalu
dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan.
kecelakaan besarlah bagi
orang-orang yang curang[1561],
(yaitu) orang-orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
tidaklah orang-orang itu
menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
pada suatu hari yang
besar,
(yaitu) hari (ketika)
manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
(surat Al Muthaffifi
(83) ayat 1 sampai 6)
sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka.
sekali-kali tidak[1563],
Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan
mereka.
Kemudian, Sesungguhnya
mereka benar-benar masuk neraka.
Kemudian, dikatakan
(kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu Kami dustakan".
(surat Al Muthaffifi
(83) ayat 14 sampai 17)
[1561]
Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang
curang dalam menakar dan menimbang.
[1562]
Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.
[1563]
Maksudnya: sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakan bahwa mereka dekat
pada sisi Allah.
8.
Neraka Jahannam
Berdasarkan surat An
Nisaa’ (4) ayat 168 dan 169 yang kami kemukakan di bawah ini, neraka Jahannam
diperuntukkan untuk orang orang kafir, orang orang zhalim. Sedangkan
berdasarkan surat Al Hijr (15) ayat 43 dan 44 di bawah ini, neraka Jahannam
dipersiapkan bagi manusia yang telah menjadi pengikut pengikut syaitan sang
laknatullah.
Sesungguhnya orang-orang
yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni
(dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka,
kecuali jalan ke neraka
Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. dan yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.
(surat An Nisaa’ (4)
ayat 168, 169)
dan Sesungguhnya
Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka
(pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
Jahannam itu mempunyai
tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu
dari mereka.
(surat Al Hijr (15) ayat
43 dan 44)
Neraka Jahannam atau biasa
disebut orang dengan nama jahannam merupakan neraka yang paling dalam dan
paling berat siksaannya. Neraka Jahannam memiliki tujuh pintu masuk, dimana
tiap tiap pintu untuk golongan yang tertentu pula. Setiap manusia yang masuk ke
neraka Jahannam kekal di dalamnya selama lamanya.
C.
DISELAMATKAN DI DUNIA DAN AKHIRAT
Berdasarkan
surat An Nahl (16) ayat 30 sampai 32 yang kami kemukakan di bawah ini, untuk
apa kita melaksanakan kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan adalah agar
diselamatkan di kehidupan dunia dan juga dikehidupan akhirat kelak. Sepanjang
diri kita mampu menjadikan diri kita menjadi orang yang bertaqwa atau orang
yang beriman dan beramal shaleh.
dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah
diturunkan oleh Tuhanmu?" mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan)
kebaikan". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan
Itulah Sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka
kehendaki. Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik[822] oleh Para
Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823],
masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan".
(surat An Nahl (16) ayat 30 s/d 32)
[822] Maksudnya: wafat dalam Keadaan suci dari
kekafiran dan kemaksiatan atau dapat juga berarti mereka mati dalam Keadaan
senang karena ada berita gembira dari Malaikat bahwa mereka akan masuk syurga.
[823] Artinya selamat sejahtera bagimu.
dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya,
pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan
Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui,
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka
bertawakkal.
(surat An Nahl (16) ayat 41 dan 42)
Di
lain sisi, saat diri kita hidup di muka bumi kita tidak akan bisa terhindar
dari adanya peperangan saling pengaruh mempengaruhi antara kepentingan
Ruh/Ruhani dengan kepentingan jasad/jasmani. Jasad/jasmani mendorong manusia ke
dalam nilai nilai keburukan yang dikehendaki oleh Syaitan. Ruh/Ruhani mendorong
manusia ke dalam nilai nilai kebaikan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Agar
diri kita selalu berada di dalam nilai nilai kebaikan yang dikehendaki Allah
SWT maka kita diperintahkan untuk mengalahkan ahwa/hawa nafsu yang berasal dari
kepentingan jasad/jasmani dengan selalu berada di dalam kehendak Allah SWT,
yaitu melaksanakan Diinul Islam secara kaffah selama hayat masih di kandung
badan.
Kebaikan yang kita
lakukan, tidak hanya untuk kepentingan akhirat semata. Namun juga untuk
kepentingan hidup di dunia terutama dalam hal mengalahkan ahwa dan juga syaitan,
menjaga kualitas keimanan, menjaga kefitrahan Ruh/Ruhani serta memenangkan permainan yang sedang kita
laksanakan saat ini. Dimana kesemuanya saling berkaitan. Sebagai contoh, jika
kita mampu mengalahkan ahwa dan syaitan berarti kita bisa berbuat kebaikan yang
berarti kefitrahan Ruh/Ruhani tetap terjaga serta berarti pula kualitas
keimanan tetap terjaga. Demikian pula jika kita berbuat keburukan atau berbuat
dosa maka keimanan menjadi tergganggu sehingga kualitas kefitrahan Ruh/Ruhani
mengalami gangguan.Apa yang kami kemukakan semuanya terjadi saat kita hidup di
dunia sehingga kebaikan atau keburukan tidak hanya berdampak bagi kehidupan di
akhirat namun juga kehidupan dunia terdampak.
Lihat dan rasakan saat
diri kita berbuat kebaikan melalui harta kekayaan yang kita miliki, kita akan
merasakan rasa memiliki sesuatu setelah diri kita mampu berbuat kebaikan
melalui infaq atau melalui shadaqah. Ada sesuatu yang luar biasa yang kita
rasakan yang tidak bisa kita ucapkan dengan kata kata saat diri kita mampu
memberi melalui infaq dan shadaqah. Disinilah salah satu letak dari adanya kebahagiaan hidup di dunia
merasakan berpunya saat memberi. Semakin banyak dan semakin sering kita memberi
maka semakin terasa nikmat kita memberi. Sekarang coba kita tahan kebiasaan
baik untuk memberi kepada orang lain, lalu apa yang kita rasakan? Ada sesuatu
yang mengganjal atau ada sesuatu yang kurang dalam diri karena belum memberi
melalui apa yang kita punya. Akan tetapi setelah kita mampu memberi hilang rasa itu dan rasa itu hanya
akan kita dapatkan di kehidupan dunia lalu kita merasakan nikmatnya bertuhankan
kepada Allah SWT melalui memberi. Subhanallah.
Padahal saat diri kita
memberi berarti ada sesuatu yang kurang dari yang kita miliki, tetapi justru
terasa nikmat saat memberi. Disinilah salah satu letak dari matematika Allah
SWT, yang kita miliki secara kasat mata memang berkurang namun secara ilahiah
ada yang bertambah yaitu saldo kebaikan. Untuk itu jangan pernah ragu ragu
untuk memberi kebaikan kepada siapapun, karena kenikmatan memberi siap
diberikan oleh Allah SWT sepanjang diri kita ikhlas dalam memberi. Jika sampai
diri kita ragu dalam memberi berarti kita sendiri yang memberikan kesempatan
kepada syaitan untuk menggangu dan menggoda diri kita saat memberi. Jika kita
sudah berniat berbuat kebaikan, lakukan
tanpa harus menunggu waktu. Hal ini dikarenakan pada saat menunggu untuk berbuat kebaikan, akan terjadi
apa yang dinamakan dengan gangguan dan
godaan baik yang berasal dari internal diri maupun dari eksternal diri
kita.
D.
PENGHAPUS KEBURUKAN/DOSA
Berdasarkan
surat Huud (11) ayat 114 yang kami kemukakan di bawah ini, setiap kebaikan yang
kita perbuat dalam kerangka melaksanakan ibadah Ikhsan merupakan penghapus dari
keburukan atau penghapus dosa atau penghapus kesalahan yang pernah kita buat di
masa lalu. Adanya ketentuan ini maka kita tidak memiliki lagi saldo negatif
yang bersifat keburukan atau tidak ada lagi saldo dosa, sehingga yang ada saldo
positif yang bersifat kebaikan.
dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan
yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat.
(surat Huud (11) ayat 114)
Sedangkan
berdasarkan ketentuan surat Al Ankabuut (29) ayat 6 dan 7 dan surat Az Zumar
(39) ayat 35 yang kami kemukakan di bawah ini setiap kebaikan yang dilakukan
oleh yang berbuat kebaikan maka kebaikan itu untuk yang melaksanakan kebaikan.
Tidak akan ada kebaikan yang dilaksanakan oleh seseorang namun orang lain yang
menerima hasilnya atau tidak akan ada kebaikan akan menghasilkan keburukan
sepanjang yang melaksanakan kebaikan memenuhi syarat dan ketentuan beriman dan
beramal shaleh.
dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah
untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami
hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka
Balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
(surat Al Ankabuut (29) ayat 6 dan 7)
agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling
buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan.
(surat Az Zumar (39) ayat 35)
Di lain sisi, berdasarkan
surat Al Muthaffifii (83) ayat 14 yang kami kemukakan di bawah ini, setiap
keburukan akan menutupi hati sehingga hati menjadi tidak bening lagi. Selain
daripada itu berdasarkan hadits di bawah ini setiap dosa atau keburukan yang
dilakukan oleh seseorang maka timbul bintik hitam di dalam hatinya. Semakin
banyak dosa atau keburukan yang dibuat maka semakin banyak pula bintik hitam di
dalam hati lalu kelamlah hati sehingga kita tidak bisa melihat dengan hati atau
mendengar dengan hati.
sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka.
(surat Al Muthaffifii
(83) ayat 14)
Jika
hati kita telah dipenuhi oleh bintik hitam maka kita akan mengalami gangguan
gangguan sebagai berikut: (1) af’idah atau perasaan mulai hilang dalam diri
sehingga hidup tanpa perasaan atau hanya mementingkan diri sendiri; (2)
ketenangan hidup hilang; (3) aura hilang sehingga muka tampak suram dan muram;
(4) susah diberikan pemahaman; (5) kualitas iradat menurun sehingga motivasi
hilang dalam diri; (6) susah menerima masukan dan nasehat; (7) selalu
berfikiran negatif dan lain sebagainya yang kesemuanya berada di dalam nilai
nilai keburukan.
Dari Abu Hurairah, dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba
apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik
hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya
dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam
tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah
sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”
( Hadits Riwaya Ibnu Majah dan At-Tirmidzi Syaikh Al Bani menshohihkannya )
( Hadits Riwaya Ibnu Majah dan At-Tirmidzi Syaikh Al Bani menshohihkannya )
Solusi
untuk mengembalikan hati menjadi bening kembali seperti sedia kala adalah
dengan berbuat kebaikan dalam kerangka ibadah Ikhsan. Setiap kebaikan yang kita
lakukan akan menghapus satu bintik hitam. Semakin banyak kita berbuat kebaikan
maka semakin banyak pula bintik hitam di hati terhapus. Semakin bersih hati
maka fungsi hati akan kembali menjadi sedia kala, seperti perasaan menjadi peka
terhadap lingkungan sekitar, motivasi dan dorongan untuk berbuat kebaikan
tumbuh, ketenangan mulai bisa dirasakan, aura mulai tampil, mudah menerima
masukan dan nasehat, selalu berfikiran positif
dan seterusnya yang kesemuanya selalu berada di dalam nilai nilai
kebaikan.
Sebagai Khalifah di muka
bumi ketahuilah bahwa kampung halaman kita yang sesungguhnya adalah Syurga yang
tidak lain adalah Kampung Kebahagiaan. Dan untuk memperolehnya Allah SWT sudah
menetapkan syarat dan ketentuannya yaitu jadikan diri kita masuk dalam golongan
kanan yaitu orang yang beriman lagi beramal shaleh (yang selalu berbuat
kebaikan dari waktu ke waktu). Alangkah bodohnya diri kita jika mau diajak
pulang kampung ke Neraka Jahannam oleh Syaitan karena bujuk dan rayuannya.
Ingat, jika Syaitan pulang kampung ke Neraka Jahannam karena memang disanalah
kampung halaman dari Syaitan. Api akan kembali ke Api sedangkan diri kita yang
sesungguhnya bukanlah berasal dari Api melainkan dari Nur yang berasal dari
Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar