Seseorang yang dimabuk cinta
Ilahi akan melihat segalanya datang dari sisiNya. Seseorang yang jatuh cinta
juga berkata segalanya mengingatkanku kepadamu sehingga mereka mampu menemukan
Allah dalam segala ciptaannya serta dimanapun kita berada. Seorang yang jatuh
cinta akan merasa dunia ini sebagai tempat perantauannya karena dia menganggap
dunia yang sesungguhnya adalah saat berjumpa dengan kekasihnya sehingga mereka
menjadikan tujuan perjumpaan dengan Allah SWT sebagai tujuan utama setelah
menyelesaikan kehidupan dunia yang baginya adalah sebuah penjara. Selain
daripada itu seseorang yang jatuh cinta kepada Allah akan menerima baik nikmat
maupun musibah yang datang dari Nya sebagai anugerah. Namun hanya sedikit orang
yang bisa memahami musibah di balik anugerah dan juga anugerah di balik
musibah.
Cinta tidak bisa
dijelaskan dan tidak bisa dipahami dengan pasti, karena cinta adalah perasaan
yang tumbuh dalam hati sehingga dalam keadaaanya yang seperti ini cinta
memiliki karakter subyektif. Bagi orang yang dimabuk cinta Ilahi, ia akan lupa
dunia dan akhirat dikarenakan keinginaannya hanya semata mata adalah Allah SWT.
Sehingga akhirat adalah haram bagi hamba dunia, sebagaimana dunia juga haram
bagi hamba akhirat. Sementara itu keduanya haram bagi hamba yang mencapai cinta
Ilahi. Saat seseorang menginginkan cinta Ilahi, maka ia mendapatkannya dengan
mengikuti jalam seorang pembimbing. Karena cinta Ilahi hanyalah bisa dipelajari
oleh seseorang yang telah mendapati cinta Ilahi itu sendiri. Karena itu
meskipun seseorang dapat menemukan sebuah hakekat seorang diri, namun untuk
sebuah pencapaian yang lebih ia harus belajar dari pengalaman, ilmu dari
seseorang yang telah melewati jalan ini.
Seperti apa pengetahuan
seorang yang ingin mengetahui Allah SWT, maka seperti itu pula Allah akan memberi
pengetahuan kepadanya. Singkatnya Allah akan melimpahkan pengetahuan tentang
diriNya sesuai dengan apa yang diinginkan seorang hamba. Mengenai hal ini ada
dalam hadits qudsi Allah SWT telah berfirman bahwa: “Aku adalah apa yang
disangka oleh seorang hamba”. Untuk itu cintailah Allah SWT yang diiringi
dengan takut juga kepadaNya. Hal ini dikerenakan cinta Ilahi dapat menjadi
perantara bagi tercapainya rahasia besar dibaliknya, sementara takut kepadaNya
akan melindungi kita dari api neraka.Rasa takut kepada Allah akan menjadi
sistem kontrol otomatis yang akan mencegah kita untuk berbuat dosa. Karena
tidak ada polisi yang akan selalu mengawasimu, maka rasa takut itulah yang akan
menjadi penegurmu. Dalam hal ini jika saja seseorang melanggar hati nuraninya,
melanggar ajaran agama, melanggar kode etik kehidupan dan akhlak mulia, maka
sesungguhnya hanyalah dirinya yang akan merugi, namun sejatinya ia telah
menyiapkan sendiri api nerakanya semenjak di dunia ini.
Agar cinta kepada Allah
SWT selalu bersemi atau terus tumbuh dalam diri kita, mari kita merenung
melalui inspirasi inspirasi yang kami kemukakan di bawah ini:
1. Perhatikanlah ujian yang diberikan
oleh Allah SWT kepada para hamba agungNya. Perhatikanlah sehingga engkau dapat
merenungi betapa melimpahnya anugerah nikmat Allah SWT yang diberikan kepadamu.
Kemudian renungkanlah apa semua nikmat itu ataukah Dzat Yang Maha
melimpahkannya yang ada di dalam hatimu? Ketahuilah bahwa jika hatimu penuh cinta
pada harta benda dunia, maka Allah SWT tidak akan pernah bersemayam di dalam
hatimu! Oleh karena itu keluarkanlah segala yang selainNya dari dalam hatimu
dan bukalah hatimu hanya kepadaNya. Tidak akan kah engkau menginginkan adanya
seorang sultan di dalam hatimu, yaitu Sultannya jagad raya ini?
2. Berbuatlah amal kebaikan, terbarlah
benih ke lautan, jika ikan ikan di sana tidak mengetahuinya, maka ketahuilah
jika Allah Maha mengetahuinya. Berbuatlah amal baik hanya demi ridha Allah
semata! Terlepas seseorang tahu atau tidak membalasnya. Lakukan hanya untuk
ridha Allah SWT, pastilah Ia akan mengetahui amal kebaikanmu dan akan rela
dengannya. Sehingga engkau pun akan mendapatkan imbalan yang tak terhingga dari
sisiNya.
3. Orang bodoh menganggap dirinya paling
cerdik, seolah bisa menyembunyikan kenyataan. Namun dia tidak tahu kalau tipu
muslihat nyala lilinnya akan terbongkar saat terbitnya mentari pagi.
Demikianlah wahai manusia, wahai musafir di dunia ini! Orang orang yang mengaku
ngaku sebagai sahabatmu pastilah akan meninggalkanmu di pertengahan jalan.
4. Tentu saja Allah yang akan memberi
rezeki, namun Ia menginginkanmu untuk bekerja. Oleh karena bekerja dengan cara
cara yang halal termasuk ibadah, maka berteguhlah dirimu dalam mengabdi sebagai
hamba! Bekerjalah dengan sekuat tenaga, namun janganlah mengikat hatimu
dengannya, jadikan dunia ini sebagai ladang akhirat sehingga kelak engkau akan
mendapatkan buahnya di hari akhirat kelak.
5. Tidak ada yang lebih dekat kepada
Allah melebihi kedekatannya hati, karena itu hati adalah makhluk yang paling
mulia, dan yang paling tinggi nilainya. Hati adalah alam tersendiri yang penuh
dengan rahasia, segalanya ada padanya. Oleh karena itu dalam sebuah hadits
qudsi Allah telah berfirman: “Aku tidak bisa ditampung oleh langit dan bumi,
namun hati mampu menampungku”. Ini adalah salah satu rahasianya yang dalam.
6. Ketika engkau diselimuti oleh suatu
permasalahan dunia, jangan pernah lupa bahwa Allah Yang Maha memberi
permasalahan itu. Dia juga Yang Maha Kuasa untuk memecahkan permasalahan itu.
Berlindunglah kepada Allah dari segala ketakutan, dari segala permasalahan,
sehingga semuanya akan terlihat mudah bagimu.
7. Lakukanlah semua perbuatan baik untuk
Allah. Pikirkan ridha Allah, bukan balasan dari manusia. Buatlah Allah
menyukainya, sungguh itu cukup untuk kita.Seseorang bisa jadi hari ini
menyanjungmu, namun hari esok ia akan mencercamu. Barangsiapa yang menantikan
balasan dari manusia, adalah sama keadaannya dengan seseorang yang pergi
berbelanja di pasar, namun begitu membuka kantong uangnya ia hanya menemukan
batu batu kerikil. Tentu saja sama sekali tidak ada gunanya tidak bisa untuk
berjual beli. Demikianlah halnya dengan amal baik yang tidak ikhlas, ia sama
sekali tidak ada gunanya. Karena kelak di hari akhirat engkau hanya akan
mendapati manfaat dari amal baik yang dikerjakan hanya untuk Allah semata. Amal
yang tidak ikhlas tidak lebih dari ibarat tissue kotor yang akan membuat wajah
kita penuh noda serta coreng di muka.
8. Syeikh Sadi berkata: “Dengarkan wahai
manusia! Jika engkau menginginkan kedekatan di sisi Allah, maka jangan engkau
terlena dunia sehingga melupakanNya! Bersikap setialah kepada Tuhanmu!
Perhatikan keindahan hatinya, sehingga engkau tidak akan terkelabuhi oleh
keindahan luarnya!
9. Terkadang Allah SWT menjadikan suatu
peristiwa luar biasa dalam pandangan manusia. Sungguh Allah, Maha Kuasa untuk
melakukannya. Namun bukanlah segala kejadian di jagad raya ini penuh akan
mukjizat besar? Turunnya hujan, sambaran petir, pergantian musim, terbangnya
burung burung, kelahiran manusia. Bukankah semuanya adalah mukjizat yang luar
biasa?
10. Mungkin secara lisan kebanyakan dari
kita telah sering berucap untuk hanya menghamba kepada Allah SWT.Namun kita
harus memperhatikan sikap dan perbuatan kita sehari hari, karena terkadang ada
sikap dan perbuatan yang benar benar kelewatan sehingga kita lupa kalau kita
menghamba hanya kepada Allah SWT dan justru meminta kepada sesama hamba. Oleh
karena itu jika saja kita mendalami makna yang terkandung dalam surat Al
Fatihah, maka insya Allah kita akan lebih memahami hikmah yang terkandung di
dalamnya.
11. Jika seorang hamba senantiasa taat
kepada perintah Allah SWT maka setiap saat ia dapat berbicara denganNya dalam
alam ruhani. Sementara itu seseorang yang hanya membicarakan soal mengabdi
kepadaNya, maka dia bukanlah seorang hamba. Seseorang menjadi jelas apakah
dirinya benar benar seorang hamba saat datangnya ujian kepadanya. Oleh karena
itu ujilah dirimu, sehingga engkau mendapatkan tanda tanda tentang siapa
sebenarnya dirimu.
12. Para Wali Allah terkadang dapat
menunjukkan karomah, namun saat menunjukkannya mereka bukanlah dengan niat
sebagai sebuah pertunjukan. Melainkan mereka menunjukkannya atas seizin
Allah SWT agar tidak terjadi fitnah.
Oleh karena itu janganlah seseorang menguji mereka, karena berat sekali hukumannya.
Oleh karena itu daripada menguji para wali Allah, akan lebih baik jika
seseorang menguji dirinya sendiri, yang mana hal ini jauh lebih ia butuhkan.
13. Allah selalu bersama sama dengan
hambaNya, bahkan Dia lebih dekat daripada kedekatan hamba kepada dirinya
sendiri. Sehingga dalam keadaan ini seorang hamba tidaklah akan mungkin bisa
berada jauh dariNya. Jika engkau menyadari kedekatan Allah kepadamu setiap
saat, niscaya akan menjauhkan diri kita dari berkata kata yang tidak
bermanfaat, dari dosa yang dilarangNya dan kehidupan pun akan penuh dengan
kedamaian dan kemakmuran.
14. Jika suatu kedzaliman telah melewati
batas maka adzab tidak bisa dihindarkan lagi. Tidak seorang pun bisa
mengahalang halangi perwujudan keadilan Ilahi. Karena satu satunya jalan keluar
hanya meminta maaf sebelum kedzaliman melampaui batas atau kalau tidak maka
hukuman keras dari Allah SWT yang sepanjang sejarah manusia tidak bisa
dibendung juga tidak mungkin bisa dicegah lagi.
15. Para Wali Allah, hamba hamba yang
shaleh adalah ibarat bintang di langit, yang manapun engkau melihatnya, maka
engkau akan mendapati pancaran cahaya darinya. Meski jalan yang mereka tempuh
terlihat berbeda, namun tujuan akhirnya adalah demi ridha dan cinta Allah SWT.
Oleh karena itu saat engkau mendapati seorang wali Allah, seorang hamba shaleh
maka berteguhlah untuk mengikuti jalannya, sehingga engkau pun akan tergabung
ke dalam gerbong menuju stasiun ridha dan cinta Allah SWT. Engkau juga akan
mendapati hatimu penuh toleransi dan kelembutan sehingga menjadi seorang yang
bisa menghargai dan bukannya ingin mengalahkan yang lain.
16. Meski bersabar itu teramat sangat
pedih, namun buahnya jauh lebih manis daripada madu. Terlebih jika seseorang
bersabar demi ridha Allah SWT, maka dia pasti akan mendapatkan imbalan yang
jauh lebih baik di alam dunia ini, namun tentunya kelak di alam akhirat.
17. Sedemikian khusyu’ saat bermunajat
kepada Allah SWT sehingga meski ujung tombak menembus tidak akan terasa.
18. Allah Maha Kuasa atas segalanya, ilmu
dan pengetahuannya mencakup segala ciptaan. Sehingga engkau tidak perlu menunggu
mengetuk pintu yang selainNya. Karena itu cukup perhatikan saja engkau setia
mengetuk pintuNya, niscaya penghambaanmu ini akan menjadikanmu sebagai sultan.
Sejarah kehidupan manusia penuh dengan kisah seperti ini.
19. Janganlah sekali kali engkau menilai seseorang
hanya berdasarkan wajah luarnya saja. Karena hanya Allah SWT yang bisa melihat
isi hati seseorang dengan sebenarnya. Bagaimana engkau bisa mengetahui asal
usul seseorang dan apa yang telah dialaminya jika hanya melihat dari penampakan
luarnya. Oleh karena itu janganlah engkau memandang rendah seseorang, janganlah
pula menilai seseorang hanya dari penampakan luarnya (don’t judge the book by
the cover).
20. Sungguh betapa senangnya seseorang
yang bisa mencintai Allah dengan segenap jiwanya, dengan sepenuh hati yang
lembut, tulus dan ikhlas!
21. Janganlah sekali kali engkau memandang
seseorang sebagai pendosa! Karena rahmat Allah SWT sedemikian luas rahmatNya,
sehingga bisa saja seorang yang hari ini menjadi pendosa, esok ia menjadi
seorang yang paling bertaqwa. Sungguh kasih sayang Allah SWT mencakup semua
makhlukNya. Dan sungguh betapa senangnya seorang hamba yang bisa mendapatkan
rahmatNya.
22. Di dunia ini Allah SWT melimpahkan
rezeki baik kepada yang beriman maupun yang kafir, baik kepada yang taat maupun
yang ingkar. Oleh karena itu jika engkau mendapati seorang yang membutuhkan,
fakir, miskin dan kelaparan, maka tuntunlah tangannya, berikanlah kepadanya
sebagian dari rezeki yang telah Allah SWT limpahkan. Jika Allah SWT hendak
menjadikanmu perantara untuk memberikan rezeki seseorang, maka janganlah sekali
kali engkau mencoba menghalang halanginya!
23. Janganlah berputus asa dari kekayaan
Allah SWT. Namun janganlah pula mengujinya. Karena engkau tidak mungkin bisa
mengusi Sang Pencipta. Sungguh rahmat dan kasih sayang Allah SWT mencakup semua
makhluk di langit dan bumi, namun janganlah lupa bahwa Allah SWT juga Al Kahhar
dan sehingga jadilah orang yang tahu diri.
24. Terkadang seorang ayah yang menuntun
anaknya untuk memasuki syurga, namun terkadang pula seorang anak yang menuntun
orang tuanya. Sungguh betapa mulia dan gembira orang tua yang memiliki anak
yang shaleh, yang mana dengan doa dan linangan air matanya Allah SWT berkenan
melimpahkan rahmatNya yang agung kepadanya. Sehingga menginggalkan dunia ini
dalam hati yang tenang.
25. Setiap orang haruslah selalu berusaha
agar hatinya condong kepada Allah SWT; agar selalu taat meniti jalanNya.
Caranya tidak lain adalah berusaha melawan ketidaksabaran dengan kesabaran,
melawan kelupaan dengan berdzikir, melawan kesombongan dengan bersyukur,
melawan pembangkangan dengan taat, melawan pelit dengan dermawan, melawan
keraguan dengan keyakinan, melawan riya dengan ikhlas, melawan dosa dengan
bertaubat, melawan kebohongan dengan kebenaran, melawan kebodohan dengan
bertafakur sehingga insya Allah diri kita, keluarga kita, anak keturunan kita,
bisa menjadi hamba yang baik di sisi Allah SWT. Amien.
26. Katanya jalan pintas para alim atau
orang mukmin adalah terbentang dalam sepuluh azas, yaitu: Zikir, syukur,
melayani, taat, memilih yang lain daripada dirinya sendiri, qonaah, tauhid,
tawakkal, berserah diri dan teguh. Jika seseorang menepati kesepuluh azas ini
maka meski ia mengenakan dasi dirinya tetaplah seorang alim. Namun sebaliknya
jika seseorang tidak berhenti dari selalu menuruti hawa nafsunya, siangnya
hanyut dalam kesenangan duniawi, malamnya lelap dalam kemalasan, memakan setiap
apa yang didapati, bicara tentang apa saja yang dipikirkan, meski ia mengenakan
jubah, tasbih dan sorban dia bukanlah orang alim, kiyai, maupun wali. Sungguh
betapa banyak mukmin sejati dalam pakaian biasa, namun sungguh banyak pula
orang yang ingat dalam jubah, tasbih dan sorban. Wahai orang yang memamerkan
diri di balik pakaian riya namun jauh dari bertaqwa, ketahuilah jika rumahmu
tidak lebih dari beralaskan tikar pandan, maka janganlah engkau membuat pintu
gerbang istana.
27. Janganlah sekali kali engkau menyakiti
hati orang lain! Jika ada seseorang yang merasa sakit hati karenamu maka
segeralah minta maaf. Meski engkau tidak sengaja melakukannya. Meski terhadap
anak kecil sekalipun. Karena bisa jadi hati seorang hamba rumah bagi Allah SWT.
Jika engkau menyakiti hatinya maka berarti engkau telah juga menyakiti Allah
SWT. Inginkah engkau mengalami hal yang seperti ini?
28. Apa pun yang menimpa seseorang adalah
karena perbuatannya sendiri. Wahai sahabat! Jika engkau melakukan suatu
kejelekan, jika engkau mendapati suatu kejelekan, jika taqdir telah dijatuhkan
kepadamu, maka perhatikanlah masa lalumu dengan benar, bisa jadi ini adalah
karena perbuatanmu itu.
29. Jika seseorang ditaqdirkan mendapati
jatah rezekinya dari apa dan siapa pun, maka tidak seorangpun akan mampu
menghalanginya, karena pada setiap rezeki telah tercantum nama pemiliknya.
30. Mintalah yang terbaik menurut Allah
saat engkau meminta sesuatu dariNya. Karena bisa jadi meski sesuatu sangat
engkau inginkan namun ia tidak baik bagimu.
31. Banyak orang tua yang telah
memperingati untuk tidak berbuat ini itu. Untuk mendengarkan seseorang yang
sedang bicara kepadamu meski sepintas orang itu berada dalam keadaan salah.
Dari mana engkau apa yang telah terjadi pada orang lain, apa yang dilakukan
orang lain, dan kenapa orang lain berbuat sesuatu? Dengarkan terlebih dahulu.
Dan jangan lupa! Kalau dunia ini adalah cermin: seperti apa dirimu, itulah yang
akan kembali kepadamu.
32. Allah menganggap murkanya orang tua
sebagai murkaNya, Oleh karena itu ambillah hati kedua orangtuamu. Sehingga
Allah SWT juga akan melimpahkan ridhaNya kepadamu. Jika engkau masih mendapati
keduanya berada disampingmu, maka kesempatan syurga ada disampingmu! Janganlah
engkau melewatkannya.
33. Dialah Rasulullah SAW. Nabi yang diutus
untuk membawa cahaya. Untuk menerangi semua bentuk kegelapan hati. Sehingga
dengan perantaraannya hati yang membatu bisa lembut dalam tangisan berbelas
kasih kepada semua makhluk termasuk hewan dan tumbuhan. Sungguh tidak sedikit
umat manusia yang terbakar jiwanya dalam cinta kepadanya.Bahkan jumlahnya kini
melebihi jumlah bintang yang ada di langit. Sungguh keselamatan bagi umat
manusia yang dapat beriman kepada Nabi SAW, yang meneladani akhlaknya, mentaati
ajarannya.
34. Janganlah sampai kesibukan dunia
membuatmu jauh dari Allah SWT. Jika seseorang yang benar benar berlindung
kepada Allah SWT dalam keadaan terhimpitnya, maka urusan dunia insya Allah akan
berjalan dengan sendirinya, karena setiap urusan adalah berada dalam
pengetahuan dan kehendak Allah SWT.
Derita, masalah, dan
penyakit manakah yang bisa meruntuhkan jiwa seseorang yang memiliki Allah SWT
dengan perasaan cinta? Siapakah yang bisa merobohkan jiwa seseorang yang selalu
bersama denga kekasihnya, yaitu Allah SWT?
Bukankah meski gunung sangat tinggi namun dari atasnya juga terbentang
jalan? Oleh karena itu rintangan bukan untuk menghalang halangi, melainkan
untuk dilalui. Meski tentulah jalan hidup ini tidaklah semulus lintasan lari
jarak seratus meter bagi seorang atlet. Melainkan jalan hidup ini penuh dengan
lika liku. Banyak rintangan seperti sumur bagi Nabi Yusuf as. Seperti ikan
besar bagi Nabi Yunus as,. Penyakit kronis bagi Nabi Ayyub as, namun jika semua
ini dihadapi dengan keteguhan bersabar dan tawakkal, niscaya Allah akan
menjadikan diri kita seperti Ibrahim as, yang tidak terbakar oleh api.Karena
itu, jangan sampai melupakan Allah hanya karena adanya permasalahan yang besar. Jangan engkau takut
karena telah melakukan dosa besar. Bersegeralah bertaubat, karena tidak satu
dosapun yang melebihi kebesaran dan kemahaan Allah SWT. Dan juga, seperti apa
dirimu maka seperti itu pula dunia beserta apa yang ada di dalamnya. Ia tidak
akan pernah membuatmu berbohong. Untuk itu ketahuilah bahwa: “Barangsiapa yang
memberi tempat dalam hidupnya bagi Allah SWT, maka ia tidak akan pernah mengalami
masalah”.
Pegangglah erat erat hidup
ini dengan keteguhan, keimanan, sabar, rajin dan cinta! Karena hidup yang
berlalu tanpa cinta adalah hidup tanpa guna. Namun janganlah tanyakan kepada
cinta Ilahi ataukah cinta duniawi, cinta samawi ataukah ardhi, jasmani ataukah
ruhani, arah kita berlari? Karena setiap perbedaan akan melahirkan perbedaan
perbedaan baru.
Cinta tidaklah membutuhkan
sifat dan juga kata pelengkap. Ia adalah dunia tersendiri, karena yang
mencintai dan juga yang dicintai adalah Allah SWT. Janganlah lupa! Hanya ada
Allah dan juga cinta kepadaNya. Selainnya adalah membual belaka. Hanya dengan
cara seperti inilah manusia bisa selamat dari terombang ambing dalam lautan
dunia yang berbadai ini dan semoga kita dapat berjumpa dengan kekasih kita,
Allah SWT.
Jangan lupa akan hal ini.
Allah SWT telah memanggilmu dalam setiap tarikan nafasmu. Yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana kita merasakan, melihat dan meyakini hal tersebut.
Berterimakasih
kepada orang yang berbuat kebaikan adalah berarti bersyukur kepada Allah SWT.
Karena kebaikan yang diberikannya itu sejatinya adalah datang dari
Allah
SWT. Dan Allah SWT pula yang menggerakkan orang itu
untuk
berbuat kepada orang lain”.
(Jalaluddin
Ar Rumi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar