“Huruf itu adalah
hurufKu, ilmu itu adalah ilmuKu dan kamu adalah hambaKu, bukan hamba hurufKu
dan bukan pula hamba ilmuKu. Oleh karena itu, pandanglah Aku! Karena
sesungguhnya Aku sangat suka melihat dirimu”.
1.
Hai
hambaKu, tutuplah rapat rapat pintu hatimu yang sering dimasuki oleh sesuatu
selain Aku, karena hatimu adalah tempat tinggalKu. Jagalah pintu gerbang
tersebut secara baik dan menetaplah di sana hingga kelak kita berjumpa. Dengan
segala keagungan dan kebesaranKu kamu telah bersumpah bahwa rumah rumah dan
tempat tinggal tempat tinggal yang dibangun dengan pintu gerbang tersebut
(yaitu yang tidak dapat dimasuki oleh sesuatu selain Aku) adalah rumah rumahKu
dan para penduduk yang mendiaminya adalah keluarga dan orang orang
kehormatanKu.
2.
Barangsiapa
menyembah dan berbakti kepadaKu karena mengharapkan ridha dariKu, niscaya dia
akan abadi. Barangsiapa menyembah dan berbakti kepadaKu karena rasa takut dari
siksaKu, niscaya dia akan merasa bosan. Dan barangsiapa menyembah dan berbakti
kepadaKu karena mengharapkan kenikmatan dariKu, niscaya dia akan terputus.
3.
Hai
hambaKu, apabila kamu mengabaikan suatu hikmah yang kamu ketahui, maka apa yang
akan kamu lakukan dengan ilmu yang tidak kamu ketahui.
4.
Hai
hambaKu, ketahuilah jika kamu mencari nafkah melalui tanganKu (maksudnya dengan
cara yang sesuai dengan syariat dan ajaranKu), niscaya seluruh anggota tubuhmu
tidaka akan berbuat maksiat kepadaKu.
5.
Hai
hambaKu, datanglah segera kepadaKu, niscaya Aku akan memberikan apa saja yang
kamu minta. Tetapi, janganlah kamu bersegera kepada apa yang kamu minta,
sehingga Aku akan menutup diri dan tidak mau memberi. Akulah Dzat yang dapat dibuktikan
dan bukan untuk dibuktikan (karena sesungguhnya Aku adalah suatu
kebenaran, Aku suatu bukti yang dapat membuktikan segala sesuatu).
6.
Hai
hambaKu, janganlah kamu berhenti di satu arah, karena dikhawatirkan arah
tersebut akan memalingkanmu ke berbagai arah. Janganlah kamu terfokus pada
suatu ilmu saja, karena dikhawatirkan ilmu tersebut akan memalingkanmu ke
berbagai pengetahuan. Dan janganlah kamu keluar dari haribaanKu, karena
dikhawatirkan berbagai padang pasir akan menyesatkanmu.
7.
Hai
hambaKu, berdirilah di hadapanKu (jadilah kamu dalam keadaan hadir bersamaKu).
Apabila kamu berdiri lalu berbicara, maka Akulah yang berbicara. Dan apabila
kamu mengambil suatu keputusan, maka Akulah yang sebenarnya yang mengambil
keputusan.
8.
Huruf
dan sesuatu yang diberi huruf adalah jalan penghubung (perantara) kepada ilmu
pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan adalah jalan penghubung kepada ma’rifat. Dan
ma’rifat adalah jalan penghubung kepada nama. Dan nama alah jalan penghubung
kepada sesuatu yang diberi nama. (Maksudnya, jadikanlah ilmu pengetahuan itu
sebagai salah satu saranamu untuk menuju kepada tujuan utama dan bukan sebagai
tempat pemberhentianmu. Karena, sesungguhnya, Akulah tempat terakhir bagi
segala jalan dan tujuan. Sementara ilmu itu merupakan sarana untuk menuju
kepadaKu dan bukan sebagai tujuan atau tempat pemberhentian terakhir).
9.
Hai hambaKu, kamu selalu menjawab seruan setiap orang
yang menyerumu. Tetapi, mengapa kamu tidak menjawab seruanKu?
10. Hai hambaKu,
lekatkanlah namaKu pada setiap ucapanmu, niscaya setiap amal perbuatanmu akan
melekat padaKu. Lekatkanlah namaKu pada setiap amal perbuatanmu, niscaya hati,
jiwa dan fantasimu akan terus terpaut untuk beribadah dan mengabdi kepadaKu.
11. Hai hambaKu, serahkan
semua masalah kepadaKu, niscaya Aku akan bukakan untukmu suatu pintu sebagai
tempat bergantung kepadaKu.Orang orang yang mempunyai kedudukan di mataKu tidak
menginginkan, mengharapkan, dan tidak terbiasa dengan kehidupan dunia.
12. Hai hambaKu,
janganlah kamu merasa putus asa dariKu, hingga penjagaanKu terlepas darimu.
Bagaimana mungkin kamu dapat berputus asa, sedangkan di dalam hatimu ada duta
dan juru bicaraKu?
13. Apabila Nur CahayaKu
datang pada hari kiamat, maka setiap jiwa pasti akan menginginkan (untuk
berjumpa dengannya). Jika jiwa itu, selama di dunia, dengan setia selalu
mengikuti Nur CahayaKu tersebut, niscaya Aku akan mempertemukan keduanya.
Sebaliknya, jika jiwa itu, selama di dunia, enggan untuk menyertainya, niscaya
Aku akan menghalanginya untuk bertemu dengan Nur CahayaKu tersebut. Akhirnya
jiwa tersebut akan terus menyertai dan mengikuti apa yang selama di dunia ia
sertai dan ikuti.
14. Hai hambaKu, jika
kamu bertempat tinggal di sisiKu, niscaya alam semesta ini terasa cukup bagimu.
Keberhasilan yang kamu peroleh, tidak akan membuatmu sombong. Dan kegagalan
yang menimpamu, tidak akan membuatmu kecewa.
15. Hai hambaKu,
ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku telah menjadi kemuliaan pada setiap sesuatu untuk merenggutmu, hingga
akhirnya kamu meminta pertolongan kepadaKu. Setelah itu, Aku pun akan
memperlihatkan kemuliaanKu kepadamu dan Aku gabungkan kemuliaanKu denganmu.
16. Janganlah kamu
berambisi kepada dunia yang fana, karena ia pasti akan menjerumuskanmu ke
jurang penderitaan pada hari yang penuh dengan kecemasan (hari kiamat). Setelah
itu, kamu akan menyesal atas hilangnya harapan yang dulu kamu pernah idam
idamkan dan kamu akan menjadi golongan orang orang ketakutan.
17. Hai hambaKu, tetaplah
kamu bersamaKu dalam setiap kondisi dan
keadaan, niscaya pada hari dimana AKu menampakkan diri, AKu akan
mengirimkan untukmu sebuat tanda yang dapat memantapkanmu, hingga kamu tidak
merasa takut dan cemas dari berbagai hal yang mengerikan.
18. Hai hambaKu,
sesungguhnya kamu tidak akan mengenaliKu, sehingga kamu melihatKu. Aku akan memberikan
kepadamu sebuah dunia yang lebih nikmat dan lebih damai, yang tidak pernah kamu
rasakan di dunia. Setelah itu kamu akan merasa senang dengan apa yang telah Aku
jauhkan darimu dan kamu pun mengetahui bahwa Aku telah menjauhkan keengganan
dan tirau penutupKu darimu.
19. Hai hambaKu, tidakkah
kamu rasakan kecintaanKu kepadamu ketika Aku melemahkan (hatimu untuk bersikap
lemah dan saying) kepada orang yang lemah dan Aku menguatkan (hatimu untuk
bersikap gagah dan garang) terhadap orang kuat?
20. Hai hambaKu,
perhatikanlah sesuatu yang akan membuatmu menjadi baik. Itulah nilaimu di
sisiKu. Impian itu adalah ilmu keabadian, maka ikutilah, niscaya kamu akan
dapat mengalahkan tantangan.
21. Hai hambaKu, apabila
datang suatu masalah kepadamu, maka katakanlah, “Tuhanku, Tuhanku.” Niscaya Aku
akan menjawab, “Aku penuhi panggilanmu. Aku penuhi panggilanmu. Aku penuhi
panggilanmu.
22. Apabila kamu
melihatKu, tetapi tidak dapat melihat apa apa dariKu, berarti kamu telah
melihatKu.
23. Hai hambKu, apabila
kamu telah melihatKu, berarti kamu telah berada di sisiKu. Dan apabila kamu
tidak dapat melihatKu, berarti kamu berada di sisimu. Oleh karena itu, tetaplah
kamu berada di sisi orang yang membawa kebaikan.
24. Barangsiapa yang
melihatKu, maka ia akan bersaksi bahwa sesuatu itu adalah milikKu. Barangsiapa
bersaksi bahwa sesuatu itu milikKu, maka ia tidak akan terikat dengannya.
25. Hai hambaKu,
sertakanlah Aku pada doamu, niscaya kamu akan sampai. Hai hambaKu, ucapkanlah,
“Aku datang memenuhi panggilanMu, sesungguhnya segala kebaikan milikMu, dariMu,
kepadaMu, dan tetap di tanganMu.
26. Hai hambaKu, apabila
kamu telah melihatKu, maka tetaplah kamu dalam ketiadaan laksana jembatan yang
diseberangi oleh segala sesuatu dan tidak pernah berhenti.
27. Hai hambaKu, apabila
kamu telah melihatKu, Aku akan selalu membimbingmu pada jalan menuju kepadaKu.
Dan Aku tidak akan menempatkanmu di hadapanKu dengan sesuatu selain Aku.
28. Hai hambaKu, akhir
argumentasi dariKu adalah Aku mengajakmu berbicara dengan suatu perkataan yang
sengaja Aku memerintahkanmu untuk mengatakannya kepadaKu (maksud dari ungkapan
ini adalah ayat Al Qur’an yang berbunyi: “Dan
katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak pula
mempunyai sekutu dalam kerajaanNya dan Dia tidak memerlukan penolong dari
kehinaan dan agungkanlah Dia seagung agungnya. (surat Al Israa (17) ayat
111)
29. Apabila kamu telah
melihatKu dari balik sesuatu, kemudian kamu mendurhakaiKu, berarti kamu tekah
mendurhakaiKu secara terang terangan. Barangsiapa yang mendurhakaiKu secara
terang terangan, berarti dia telah memerangiKu. Aku telah mempersiapkan sesuatu
bagi orang yang memerangiKu.
30. Ilmu yang menunjukkan
kepadaKu maka itulah jalan menuju kepadaKu. Ilmu yang tidak menunjukkan jalan
kepadaKu, maka itulah tirai penghalang yang berbahaya. Janganlah kamu
memanggilKu dari balik tirai, kecuali apabila tirai itu telah disingkap. Itulah
kewajiban pengenalan kepada orang yang telah melihatKu.
31. Diantara sifat wali
adalah tidak sombong dan tidak meminta. Bagaimana dia akan sombong, sedangkan
dia dapat melihat Allah dan bagaimana dia akan meminta sedangkan dia dapat
melihat Allah.
32. Orang yang sering
melakukan shalat tahajud hanyalah orang yang melaksanakan shalat demi Aku dan
bukan untuk suatu ibadah yang dikenal ataupun bukan untuk suatu ritual yang sudah
dipahami. Disana, Aku akan menemuinya dengan wajah-Ku dan dia (hambaKu) akan
bersimpuh dengan segala kemandirian-Ku. Jika Aku menghendaki, maka Aku pun akan
mengajaknya berdialog. Dan jika Aku menghendaki, Aku pun akan memberinya
pemahaman.
33. Hai hambaKu, orang
orang yang senang beribadah akan berpaling ketika mereka telah mencapai pada
titik ibadah tersebut dan orang orang yang sering membaca Al Qur’an pun akan
berpaling ketika mereka telah membacanya. Sementara orang orang yang selalu
berbakti kepadaKu tidak akan pernah berpaling dariKu dan bagaimana mungkin
mereka akan berpaling dariKu?
34. Hai hambaKu, apabila
kamu telah melihatKu dan kamu tetap berada pada penglihatanKu, maka Aku akan
mengujimu dengan segala ujian ser-ta Aku akan memantapkan hatimu, hingga kamu
tetap berada di posisimu semula. Jika kamu tidak berada dalam penglihatanKu,
niscaya Aku akan mengujimu dengan berbagai ujian dan Aku lemahkan hatimu,
hingga kamu akan merasakan betapa pahitnya orang yang dijauhkan dari rasa kasih
sayangKu.
35. Hai hambaKu, segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milikKu, maka janganlah kamu
menantangKu dalam segala hak milikKu.
36. Hai hambaKu,
munculkanlah Aku pada lisanmu, sebagaimana kamu telah memunculkan Aku pada
hatimu. Sebab, kalau kamu tidak melakukan hal itu, maka Aku akan tertutup
darimu. Jadikanlah nasihatKu antara kulit dan tulangKu.
37. Hai hambaKu, apabila
kamu telah mengetahui keabadian, berarti kamu telah mengetahui salah satu dari
sifat sifat Dzat yang Mahaabadi.
38. Hai hambaKu, apabila
kamu hidupkan malammu untukKu dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut
ilmuKu, maka kamu termasuk salah seorang dari para pembesar hambaKu.
39. Orang orang yang
percaya kepada hal yang ghaib dan beriman kepadaKu meskipun mereka tidak dapat
melihatKu, niscaya Aku akan bersama mereka pada hari kiamat dan Aku akan
bersama mereka dalam segala kesusahan, sebagaimana mereka selalu bersamaKu dari
balik tirai dan Aku akan menetapkan keteguhan pada hati mereka pada saat terjadi gempa dan juga setiap saat.
40. Hai hambaKu,
barangsiapa telah mengenalKu dengan perantaraan diriKu berarti dia telah
mengenalKu melalui suatu ma’rifat yang tidak dapat diingkari selamanya. Hai
hambaKu, barangsiapa tidak Aku kenal, niscya ia tidak akan mengenalKu. Hai
hambaKu, apabila kamu telah melihatKu, niscaya Aku akan memalingkan dirinya
dari tuhan selain diriKu dan Akupun tidak akan memalingkanmu darinya.
41. Hai hambaKu, kamu
adalah barang milikKu yang hilang, Apabila Aku telah mendapatkanmu, maka
cukuplah kamu bagiKu.Kamu adalah barang milikKu yang hilang dan Aku adalah
barang milikmu yang hilang, tidak ada di antara kita berdua yang merasa
kehilangan. Apabila Aku telah menjadi barang milikmu yang hilang, kamu akan
merasa bingung kecuali bersamaKu dan kamu akan merasa bimbang kecuali kamu berada
di sisiKu.
42. Jika kamu tidak
melihatKu, maka janganlah kamu berpisah dari namaKu. Apabila kamu tidak
melihatKu sekali lihat dari balik dua hal yang berlawanan, niscaya kamu tidak
akan mengenalKu. Barangsiapa tidak mengenalKu dan lalai dariKu, maka dia mencapai
titik klimaks dirinya sendiri. Aky tidak akan menjadi titik klimaks sampai kamu
dapat melihatKu dari balik segala sesuatu. Untuk itu, lihatlah Aku dan
janganlah kamu berkedip sedikitpun, niscaya hal itu akan menjadi awal
perjuanganmu di jalanKu.
43. Hilangkanlah dari
hatimu rasa cinta kepada tuhan selain Allah dengan cara bermujahadah. Apabila
kamu tidak dapat menghilangkannya dari hatimu dengan cara bermujahadah, niscaya
Aku akan menghilangkannya dengan api yang panas menyala. Kecintaanmu kepada tuhan
selain Aku adalah sebuah dosa, sedangkan api neraka itu sangat panas dan ia
akan membakar sampai ke hati. Apabila ia telah menjilat sampai ke hati, dan
melihat tuhan selain Aku di dalamnya, maka ia pun akan membakarnya pula dengan
segera.
44. Jauhkanlah segala
penyakit yang ada di hatimu, niscaya kamu akan melihatKu berdiri tegak tanpa
keraguan.
45. Jujur adalah jika
lidah tidak berdusta, sedangkan kejujuran adalah jika hati tidak berdusta. Kedustaan hati adalah jika ia
mengukuhkan sesuatu tetapi dia tidak melaksanakan. Kedustaan hati adalah jika
dia mendengarkan kebohongan. Kedustaan hati adalah jika ia berangan angan.
Semua kedustaan adalah bahasanya tuhan selain Aku. Sedangkan kesungguhan dan
kebenaran adalah bahasaKu.
46. Barangsiapa telah
merasakan bagaimana nikmatnya melihatKu dan menati kehadiranKu, niscaya dia
akan menyesal atas kelalaiannya dalam kenikmatan syurga yang dapat dirasakan,
dan akan bersedih karena tidak dapat melihat wajahKu.
47. Sesuatu yang
menghalangimu untuk berbakti kepadaKu pada saat kamu berada di dunia adalah
sesuatu yang akan menghalangimu untuk sampai kepadaKu di akhirat kelak.
48. Hai hambaKu,
temanilah Aku dalam kerahasianmu, niscaya Aku akan menemanimu dalam
keterusteranganmu. Temanilah Aku dalam kesendirianmu, niscaya Aku akan menemanimu
dalam kebersamaanmu. Temani Aku dalam keasinganmu, niscaya Aku akan menemanimu
dalam keramaianmu.
49. Hai hambaKu, antara
Aku dan kamu ada rasa cintamu kepada dirimu, oleh karena itu, campakkanlah ia
darimu, niscaya Aku akan menutupimu darinya.
50. Hai hambaKu, apabila
kamu menyandarkan dirimu kepada sesuatu, berarti kamu telah berpegangan kepada
selain Aku. Oleh karena itu, Aku telah menetapkanmu sebagai orang yang berbuat
syirik.Hai hambaKu, Aku telah menciptakan segala sesuatu untukmu sedang Aku
adalah lebih baik darimu. Karena Aku adalah Dzat yang memiliki kemuliaan. Oleh
karena itu, palingkanlah segala sesuatu di belakangmu dan palingkanlah wajahmu
kepada wajahKu.
Hai
hambaKu, bukankah Aku telah mentransfer berbagai ilmu pengetahuan melaui hatimu
untuk mengeluarkanmu dari hal yang umum kepada hal yang khusus. Bukankah ketika
Aku memerintahkanmu untuk mencampakkan berbagai ilmu dan pengetahuan yang
pernah Aku perlihatkan kepadamu sebagai rasa hormat dan kasih sayangKu kepadamu
merupakan suatu upaya untuk mengeluarkanmu dari peringkat ma’rifat kepada
peringkat isyhad dan dari peringkat khusus kepada peringkat yang lebih khusus.
Dengan
demikian, maka kamu akan menjadi milikKu sebagaimana halnya Aku menjadi
milikmu. Aku akan menjadi obyek pandanganmu sebagaimana kamu pun akan menjadi
obyek pandanganKu, tidak ada satu penghalang pun antara Aku dan kamu, antara
namaKu dengan namamu, dan antara ilmuKu dengan ilmumu.
Beramallah
dan jangan kamu melihat pada amal. Bersedahlah dan jangan kamu melihat pada
sedekah. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat melihat amal perbuatanmu meskipun
baik dan layak. Jika kamu datang kepadaKu dengan membawa amal perbuatan, maka
Aku akan datang kepadamu dengan membawa perhitungan (muhasahabah). Jika kamu
datang kepadaKu dengan membawa ilmu, maka Aku akan datang kepadamu dengan
tuntunan. Jika datang kepadaKu dengan ma’rifat maka Aku akan datang kepadamu
dengan hujjah, dan hujjahKu itu lebih kuat. Tentukanlah pilihanmu, niscaya Aku
akan menentukan pengecualian untukmu secara pasti. Keluarlah kamu dari ilmu,
amal perbuatan, ma’rifat, sifat, namamu dan dari segala yang tampak agar kamu
dapat berjumpa denganKu.
Janganlah
kamu keluar dari rumah, kecuali kamu pergi menuju keridhaanKu, sehingga kamu
benar benar berada dalam lindungan dan petunjukKu. Temuilah Aku sekali atau dua
kali setiap hari, setelah shalat wajib, niscaya Aku akan memelihara malam,
siang, hati, keinginan, dan cita citamu. Tahukah kamu bagaimana cara menemuiKu
secara pribadi? Pertama, kamu harus memperhatikan petunjukKu yang Aku berikan
kepadamu dengan karuniaKu dan bukan dengan memperhatikan amal perbuatanmu.
Kedua, kamu harus melihat kepada maafKu dan bukan kepada ilmumu. Ketiga, kembalikanlah
ilmu dan amal perbuatanmu kepadaKu, niscaya Aku akan membimbingnya dan
menambahkannya dengan segala karuniaKu.
Aku
telah menciptakan makhluk, maka muliakanlah ciptaanKu itu! Janganlah kamu
bersikap kasar kepada ciptaanKu, karena ciptaanKu itu pun ada dalam dirimu!.
Kalau kamu bersikap kasar kepada ciptaanKu, maka ia pun akan bersikap kasar
kepadamu sebagaimana kamu bersikap kasar kepada orang lain.
Katakanlah, “Tuhanku,
hadapkanlah wajahku dengan wajahMu demi wajahMu.”
MUNAJAT
DAN DOA KU
Ya Allah, bersihkanlah hatiku ini, jauhkanlah
hatiku ini dari semua rasa tidak puas, nafsu amarah dan semua pikiran
keduniawian. Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam kalbuku, cahaya di dalam
kuburku, cahaya dihadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di sebelah kananku,
cahaya di sebelah kiriku, cahaya di sebelah atasku, cahaya di sebelah bawahku,
cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di
rambutku, cahaya di kulitku, cahaya di dalam dagingku, cahaya dalam darahku,
cahaya dalam tulangku. Ya Allah, sempurnakanlah cahaya bagiku dan berikanlah
aku cahaya dan jadikanlah diriku cahaya.
Ya
Allah, Ya Tuhanku, sempurnakanlah cahayaku dan ampunilah aku, sesungguhnya
engkau maha kuasa atas segala sesuatu. (surat At Tahrim (66) ayat 8)
Tuhanku, akulah hamba yang hina dengan
keberadaan diriku, akan menjadi hamba yang mulia dengan keberadaan diriMu di
sisiku, hamba yang miskin dengan keberadaan diriku, akan menjadi hamba yang
kaya dengan keberadaan diriMu di sisiku, hamba yang lemah dengan keberadaan
diriku, dan akan menjadi hamba yang kuat dengan keberadaan diriMu di sisiku.
Sesungguhnya, tidak ada yang mengetahyi kadar kehinaan, kefakiran, dan
kelemahanku selain diriMu.
Tuhanku, ma’rifatku yang ada di dalam hatiku
selalu berdalih denganMu, sedangkan aku tertunduk pada pintu gerbangMu dan
bersujud di pangkuanMu. Aku datang kepadaMu dengan membawa segala dosa dan
kesalahanku. Aku memohon ampun dan karunia dariMu. Dan aku pun memohon taubat
dan akan kembali kepadaMu. Tuhanku, kalau Engkau membawa segala dosaku, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya bumiMu tidak akan mau menanggungku, langitMu
tidak akan mau memayungiku, dan tida ada sesuatupun yang akan mampu memikul
beban dosa dosaku.
Tidak ada lisan selain lisan pengampunanMu
yang memaafkan segala kesalahanku. Tidak ada seorang pun di antara makhluk
ciptaanMu yang mau melihat kepadaku disebabkan buruknya segala kesalahan dan
dosaku. Tidak ada satu ma’rifat makhlukMu yang mampu menghubungiku kepadaMu,
sementara ia mengetahui dosaku ada dalam perkenalanku kepadaMu. Demi
keagunganMu dan kemudian demi keagunganMu, tidak ada yang dapat menyelamatkanku
dari azabMu selain Engkau. Tidak ada yang dapat menolongku dari segala
kesalahanku selain Engkau, Dan aku tidak mengetahui bagaimana nasibku kelak
melainkan dari pengetahuanMu.
Tuhanku, aku memohon ampun kepadaMu dengan
segala kasih sayangMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan nur cahayaMu. Aku
memohon ampun kepadaMu dengan keindahanMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan
keagunganMu. Aku memohon ampun kepadaMu dengan diriMu, dengan DzatMu, dengan
wajahMu, dengan sisiMu, dengan tanganMu, dengan ruhMu, dengan mataMu, dengan
rumahMu, dengan keabadianMu, dengan segenap sifatMu, dengan segenap
perbuatanMu, dan dengan segala apa yang Engkau sandarkan kepada diriMu ataupun
Engkau agungkan untuk mengagungkan diriMu. Aku memohon kepadaMu ampunan dan
taubat. Amien.
Daftar Pustaka:
Dr
Musthafa Mahmud, Nikmatnya Melihat Allah (Konsep Baru Memahami dan Mendekatkan
Diri Kepada Allah), Pustaka Rumput Abadi, Jakarta, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar