DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
LAGI MAHA PENYAYANG
1. Surat Al Baqarah dan
Surat Ali Imran.
Dari Umamah Al Bahili ra, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Bacalah oleh
kalian zahrawain, yaitu surat Al Baqarah dan surat Ali Imran. Karena keduanya
akan datang pada hari kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua
kelompok besar dari burung yang akan membela orang orang yang senantiasa rajin
membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al Baqarah, karena sesungguhnya
mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak
akan mampu menghadapinya. (Hadits Riwayat Muslim, 1337)
An Nawwas bin Sam’an Al Kilabi mengatakan
bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “AlQuran akan didatangkan pada hari Kiamat bersama Ahlinya yang telah
beramal dengannya dan yang pertama kali adalah surat Al Baqarah dan surat Ali
Imran.” Kemudian Rasulullah SAW memberikan tiga permisalan terkait dengan
keduanya, “Aku tidak akan melupakannya setelah itu, yakni seperti dua tumpuk
awan hitam yang di antara keduanya terdapat cahaya atau seperti dua kelompok
burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya.” (Hadits
Riwayat Muslim, 1338)
Dari Nawwas bin Sam’an ra, dari Rasulullah
SAW beliau bersabda. “AlQuran akan datang
pada hari Kiamat bersama pemiliknya yang mengamalkannya. Didahului oleh surat Al Baqarah dan surat Ali Imran,”
Nawwas berkata, “Rasulullah SAW membuat perumpamaan untuk surat Al Baqarah dan surat
Ali Imran dengan tiga perumpamaan yang aku tidak akan melupakan selamanya,
beliau bersabda, ‘Keduanya akan datang seperti dua awan. Diantara keduanya ada
cahaya, atau seperti awan tebal, atau seperti sekawanan burung yang membentangkan
sayapnya lalu keduanya berhujjah untuk pemiliknya,” (Hadits Riwayat Ath
Thirmidzi, 2808)
2. Antara Rasa dan
Aroma. Ali
bin Abi Thalib ra, berkata: “Kuberitahukan kepada ka-lian orang yang diberi
AlQuran namun tidak diberi iman, orang yang berima namun tidak diberi AlQuran,
orang yang diberi AlQuran dan diberi iman, serta orang yang tidak diberi
AlQuran dan tidak diberi iman. Orang
yang diberi iman namun tidak diberi AlQuran ibarat buah yang rasanya enak namun
tidak beraroma. Orang yang diberi AlQuran tetapi tidak diberi iman ibarat pohon
yang wangi, namun rasanya tidak enak. Orang yang diberi AlQuran dan diberi iman
ibarat buah uttrujjah, rasanya enak
dan aromanya enak. Dan, orang yang tidak diberi AlQuran dan tidak diberi iman
ibarat buah hanzhalah, rasa dan
aromanya tidak enak.
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra, dari Nabi SAW
beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca AlQuran adalah seperti buah
Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sementara orang yang tidak
membaca AlQuran adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak
ada. Adapun orang durhaka yang membaca AlQuran adalah seperti buah Raihanah,
baunya harum, tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang durhaka yang tidak membaca AlQuran adalah
seperti buah Hanzalah, rasanya pahit dan baunya juga tidak sedap. (Hadits
Riwayat Bukhari, 4632)
Rasulullah SAW mendorong kaum muslim agar
selalu berpegang teguh kepada AlQuran karena di dalamnya terdapat petunjuk
untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Untuk membaca huruf-hurufnya
saja terdapat keutamaan tersendiri, yaitu untuk satu huruf dari AlQuran akan memperoleh satu kebaikan,
dan setiap satu kebaikan dibalas dengan
sepuluh kali lipat. Bahkan Rasulullah SAW
mengumpamakan orang mukmin yang membaca AlQuran seperti buah limau yang harum
baunya dan lezat rasanya. Adapun perumpamaan orang mukmin yang tidak suka
membaca AlQuran seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rasanya manis.”
(Hadits Riwayat Bukhari, 5427)
3. Hujan Minyak Samin
dan Madu.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah
SAW ketika beliau kembali dari Perang Uhud lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku
bermimpi melihat awan menaungi dan menurunkan hujan minyak samin dan madu.” Abu
Bakar berkata, “Izinkanlah aku untuk menabirkannya, wahai Rasulullah.” Beliau
menjawab, “Tabirkanlah.” Abu Bakar berkata, “Adapun awan itu adalah Islam, sedangkan hujan minyak samin dan madu
yang turun darinya adalah AlQuran dengan kenikmatan dan kelembutannya. Adapun
yang ditadahi oleh orang-orang dengan kedua telapak tangan adalah orang-orang
yang mengambil AlQuran…” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 3908).
4. Unta dan Talinya. Dari Abdullah bin
Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersab-da, “Perumpamaan orang yang selalu
membaca AlQuran adalah seperti seorang pemilik unta yang terikat kencang dengan
tali. Jika dia mengikatnya dia bisa memegangnya. Jika dia melepaskannya, unta
itu pun akan pergi.” (Hadits Riwayat Ahmad, 4436)
Dari Abdullah bin Umar berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan AlQuran jika dijaga oleh penghafalnya
dengan membacanya siang dan malam, seperti seorang laki laki yang memiliki
unta. Jika dia mengikatnya, bisa menjaganya, tetapi jika dia melepaskan
ikatannya, unta itu akan pergi demikian pula dengan penghafal AlQuran. (Hadits Riwayat Ahmad, 4687)
5. Bagai Mata Air. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang berilmu adalah seperti mata air yang mengairi
negerinya dan orang yang melintasinya. Begitulah orang berilmu. Penduduk
negerinya dan orang yang melewatinya mendapatkan manfaat dari dirinya.
6. Tiga Sahabat Manusia.
Nabi
SAW bersabda: “Perumpamaan manusia dan kema-tian adalah seperti orang yang
memiliki tiga sahabat. Yang satu berkata: “Ini hartaku. Ambillah sesukamu,
berikan sesukamu, dan tinggalkan sesukamu!” Yang kedua berkata: “Aku bersamamu.
Aku akan terus menyertaimu selama engkau hidup, tetapi bila engkau mati, aku
akan meninggalkanmu.” Yang ketiga berkata: “Aku bersamamu. Aku akan senantiasa
masuk bersamamu dan keluar bersamamu baik saat engkau mati maupun saat engkau
hidup.” Yang pertama adalah hartanya,
yang kedua adalah keluarganya, dan yang ketiga adalah amal perbuatannya. Kemana
ia pergi, amalnya selalu bersamanya.
7. Seorang Penyeru
Undangan. Nabi
SAW bersabda: “Perumpamaanku dalam berdak-wah adalah seperti seorang majikan
membangun rumah dan membuat jamuan, lalu ia mengutus seorang penyeru untuk
mengundang banyak orang untuk menghadiri
jamuan di rumahnya. Sang majikan adalah Allah, jamuannya adalah syurga dan
penyerunya adalah aku.”
8. Harum Semerbak
Mewangi. Nabi
SAW bersabda: “AlQuran ibarat kantung kulit berisi minyak kesturi , yang
lubangnya tertutup. Jika dibuka, aroma minyak kesturi akan menyebar. Jika
dibiarkan tertutup, minyak kesturi itu tersia sia. Jika engkau membaca AlQuran
(semerbak harumnya akan menyebar). Jika tidak, AlQuran hanya ada dalam dadamu.”
Nabi SAW juga bersabda: “Perumpamaan mukmin yang membaca AlQuran adalah seperti
buah utrujjah. Rasanya enak dan baunya harum. Adapun mukmin yang tidak membaca
AlQuran seperti buah kurma. Rasanya enak, tetapi tidak wangi.
9. Berwudhu dengan Nanah dan Darah. Nabi
SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang bermain judi lalu melakukan shalat adalah
seperti orang yang berwudhu dengan nanah dan darah babi lalu shalat. Ia
berangan angan, Allah akan menerima shalatnya.
10. Meski Wangi, tetap
Pahit. Perumpamaan
orang munafik yang membaca AlQuran adalah seperti tumbuhan rayhanah. Baunya
harum tetapi rasanya pahit. Adapun orang munafik yang tidak membaca AlQuran
seperti hanzhalah. Rasanya pahit dan tidak wangi sama sekali.
11. Pohon yang Buruk dan
Pohon yang Baik.
Perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon yang jelek. Rasanya pahit, tidak
mengandung kebaikan, tidak memiliki akar yang kokoh, dan tercerabut dari tanah
ketika diterpa hembusan angin pelan sekalipun. Demikianlah kalimat kekufuran.
Sedangkan perumpamaan kalimat syahadat yang diucapkan seorang mukmin adalah
seperti pohon yang baik. Akarnya kokoh dan cabangnya menjulang ke langit.
Setiap waktu ia memberikan buah dengan izin Tuhannya. Demikianlah agar
memberikan perumpamaan bagi manusia agar mereka ingat.
12.
Membaca Dalam Gelap
dan Membaca Dalam Terang. Diriwayatkan oleh Umar ibn Abu Imran dengan sanad dari
Sufyan ibn Husayn yang mengatakan, “Ilyas ibn Mu’awiyyah berkata kepadaku,
“Kulihat engkau mengetahui ilmu AlQuran. Bacakan untukku sebuah surah dan
tafsirkanlah ia agar aku bisa mengetahui konteksnya! Aku pun membacakan dan
menafsirkan sebuah surah untuknya. Dia kemudian berkata, “Wahai Sufyan, tidak
ada ilmu yang lebih mulia daripada ilmu AlQuran.” Tahukah engkau apa
perumpamaan orang yang membaca AlQuran sekaligus mengetahui tafsirnya dan
(pembaca AlQuran) yang tidak mengetahui tafsirnya? Perumpamaan mereka seperti
suatu kaum yang mendapat kitab dari seorang teman pada malam hari, sementara
mereka tidak memiliki lampu. Kitab tersebut membuat mereka cemas dan takut.
Mereka tidak mengetahui isinya. Ketika lampu datang, barulah mereka mengetahui
isinya.
13. Bata Penyempurna
Bangunan.
Abu Hurairah ra, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaanku dan
para nabi lain adalah seperti seseorang yang membangun sebuah bangunan. Orang
orang merasa kagum seraya berkata, ‘Demi Allah, kami tidak pernah melihat
bangunan semacam ini andaikan tempat batu bata ini diisi.’ Akulah di tempat
batu bata itu.
14. Perisai Sekujur
Tubuh. Rasulullah
SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang ber-infaq dan orang yang bakhil adalah
seperti dua orang yang memakai tameng besi dari dada sampai leher. Nah, orang
yang berinfaq ketika menginfaqkan sesuatu, tamengnya memanjang ke seluruh tubuh
menutupi ujung jari dan menghapus jejaknya.”
15. Mandi Lima Kali
Sehari. Rasulullah
SAW bersabda: “Bagaimana menurut kalian seandainya terdapat sebuah sungai di
depan rumah tiap orang diantara kalian, lalu setiap kalian mandi setiap hari
lima kali. Adakah kotoran yang tersisa?” Para sahabat menjawab: “Tidak.” Beliau
SAW melanjutkan, “Itu tak ubahnya seperti shalat lima waktu. Dengannya Allah
menghapus seluruh dosa.”
16. Ibarat Barang
Pinjaman. Al
Qasim ibn Muhammad mengatakan bahwa, ketika istrinya meninggal dunia, Muhammad
ibn Ka’b al Qurazhi datang bertakziah kepadanya lalu bercerita: Dahulu ada
seorang ulama Bani Israil yang memiliki seorang istri yang sangat dicintainya.
Ketika istrinya meninggal dunia, ia sangat bersedih. Begitu sedihnya, ia
berdiam diri di rumah dan tidak bergaul dengan orang lain. Tidak seorangpun
menemuinya. Lalu ada seorang wanita mendengar kabar itu. Wanita tersebut datang
dan berkata, “Ada hal yang ingin kutanyakan kepadanya. Aku hanya ingin
berbicara dengannya. Ia terus berada di depan pintu rumah sang ulama seraya
berkata, “Aku harus menemuinya”. Seseorang kemudian berkata kepada sang ulama,
“Disini ada seorang wanita yang ingin meminta fatwa kepadamu. Katanya, ia ingin
berbicara denganmu.
Ketika orang orang
pergi, ia tetap tidak meninggalkan pintu rumahmu.” Akhirnya sang ulama
menjawab, “Persilahkan ia masuk.” Wanita itu masuk menemuinya dan berkata, “Aku
datang untuk meminta fatwamu dalam suatu persoalan.” “Apa itu? Tanya sang
ulama. Wanita itu melanjutkan, “Aku meminjam sebuah perhiasan dari tetanggaku.
Aku memakainya dalam waktu yang lama. Ia kemudian mengirim utusan untuk meminta
kembali perhiasan tersebut.
Apakah aku harus
mengembalikannya?” Sang ulama menjawab, “Ya” “Tetapi, perhiasan itu sudah lama
berada di tanganku,” ujar si wanita. Sang ulama menegaskan, “Perhiasan itu
layak dikembalikan, karena mereka meminjamkannya kepadamu.” Mendengar itu, si
wanita berujar, “Semoga Allah merahmatimu. Apakah engkau bersedih ketika Allah
mengambil kembali apa yag sudah dipinjamkan kepadamu, padahal Dia lebih berhak
atasnya daripada dirimu?” Sang ulama menjadi sadar. Allah SWT telah memberikan
pelajaran kepadanya lewat ucapan wanita tersebut.
17. Puasa adalah Tameng. Rasulullah SAW
bersabda, “Puasa adalah tameng seperti tameng yang kalian pakai untuk
berperang.” Rasulullah SAW juga bersabda: “Penjagaan terbaik adalah puasa tiga
hari pada setiap bulan.”
18. Pejuang atau
Pecundang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mendatangi
masjidku ini untuk sebuah kebaikan yang ia pelajari dan ajarkan, ia bak pejuang
di jalan Allah SWT. Barangsiapa datang untuk tujuan selain itu, ia bagai orang
yang melirik perhiasan orang lain.”
19. Garam pada Makanan. Diriwayatkan dari Ibn
Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan para sahabatku di tengah
tengah manusia adalah seperti garam pada masakan. Makanan menjadi enak dengan
garam.”
20. Berdiri dengan
Sebelah Kaki. Abu
Qilabah bertutur, “Perumpamaan mimpi saat ditakwilkan adalah seperti orang yang
disuruh berdiri dengan mengangkat satu kakinya. Selama berdiri, ia menunggu
perintah untuk meletakkan kaki yang diangkat. Nah, mimpi akan menetap
berdasarkan kaki yang diangkat. Ia hanya dapat diceritakan kepada seorang alim
atau juru nasihat.”
21. Pekerja Kesayangan. Rasulullah SAW
bersabda: “Perumpamaan kalian, umat Yahudi, dan umat Nasrani adalah seperti
tuan yang mempekerjakan para pekerja lalu sang tuan rumah bertanya, “Siapakah
yang mau melakukan pekerjaan dari subuh hingga dzuhur untuk mendapat satu
kirat?’ Umat Yahudi mengerjakannya. Sang tuan bertanya lagi, “Siapakah yang mau
melakukan pekerjaan dari dzuhur hingga ashar untuk mendapat satu kirat?” Umat
Nasrani mengerjakannya. Sang tuan kembali bertanya, “Siapakah yang mau melakukan
pekerjaan dari ashar hingga maghrib untuk mendapatkan dua kirat?” Itulah
kalian. Mengetahui itu, umat Yahudi dan umat Nasrani marah. Mereka mengadu,
“Kami lebih banyak bekerja tetapi hanya mendapat balasan sedikit.” Sang tuan
bertanya, “Pernahkah aku mengurangi hak kalian?” Mereka menjawab, “Tidak.”
Allah kemudian berkata, “Itu adalah karuniaKu yang Kuberikan kepada siapa saja
yang Kukehendaki.”
22. Pelindung dari Api. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan diriku dan kalian
seperti orang yang menyalakan api. Ia menjaga agar belalang dan kupu kupu tidak
jatuh ke dalam api. Aku menarik ikat pinggang kalian agar tidak terjatuh ke
dalam api neraka.”
23. Satu Tubuh. Rasulullah SAW
bersabda: “Perumpamaan kaum mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang di antara
mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasa
sakit, seluruh tubuh merasa demam dan tidak bisa tidur.” Rasulullah SAW juga
bersabda: “Perumpamaan orang yang menarik kembali apa yang telah ia berikan
adalah seperti anjing yang muntah lalu
memakan kembali muntahnya.”
24. Pohon Kurma. Mujahid meriwayatkan,
“Aku menyertai Ibn Umar ra, dari Makkah ke Madinah. Tidaklah kudengar dia
menceritakan hadits Rasulullah SAW kecuali hadits berikut. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan mukmin adalah seperti pohon kurma. Jika engkau duduk bersamanya,
ia bermanfaat untukmu. Jika engkau mengikutinya, ia bermanfaat untukmu. Jika
engkau mengajak bermusyawarah, ia bermanfaat untukmu. Jika engkau bersahabat
dengannya, ia bermanfaat untukmu. Seluruh kondisinya bermanfaat. Demikianlah
pohon kurma. Semua bagiannya bermanfaat.
25. Hanya Terpaut Sedikit. Rasulullah SAW
bersabda: “Perumpamaan diriku dan hari Kiamat adalah seperti dua kuda pacu.
Yang satu mendahului yang lain pada batas telinganya.” Rasulullah SAW juga
bersabda: “Perumpamaan diriku adalah seperti orang yang diutus untuk melihat
musuh. Setelah melihat musuh, ia datang untuk memberi tahu bahwa musuh akan
menyerang. Ia bergegas karena khawatir musuh mendahuluinya.
26. Tidak Balik Modal. Ali Ibn Al Husyain
ra, berkata, “Kalian seperti pedagang yang menghitung laba, tetapi sebenarnya
laba itu bahkan tidak memenuhi modalnya. Kalian melakukan amal sunnah tetapi
tidak melakukan amal wajib. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan mukmin dan
iman adalah seperti kuda yang diikat. Ia berjalan lalu kembali. Orang mukmin
terkadang lalai kemudian kembali kepada iman. Berikanlah makanan kalian kepada
orang orang yang bertaqwa dan berbuat baiklah kepada orang orang yang beriman.”
27. Domba Linglung. Rasulullah SAW
bersabda: “Perumpamaan orang munafik adalah seperti domba yang bingung diantara
dua kambing. Adakalanya ia ke kambing yang satu dan adakalanya ia ke kambing
yang lain.” Rasulullah SAW juga bersabda:
“Perumpamaan orang munafik adalah seperti orang yang berenang di sungai.
Ketika ia melintasi sungai, ia dipanggil dari suatu sisi dan menghampiri suara
tersebut. Selanjutnya ia dipanggil dari sisi lain dan memenuhi panggilan ini
juga. Tatkala ia berbolak balik, ombak besar datang hingga menenggelamkannya.”
28. Perumpamaan Lima
Amal. Rasulullah SAW bersabda bahwa Yahya ibn Zakariyya as, disuruh oleh Allah SWT untuk
menyampaikan lima perintah berikut perumpamaannya kepada umat. Yahya as,
berkata: “Allah SWT memerintahkan diriku untuk menyuruh kalian menyembahNya dan
tidak menyekutukanNya dengam sesuatu apapun. Perumpamaannya seperti orang yang
membeli budak, tetapi si budak malah bekerja kepada orang lain. Adakah di
antara kalian yang senang diperlakukan demikian?” Dia memerintahkan diri kita untuk menyuruh
kalian mendirikan shalat. Shalat ibarat
masuk menemui raja lalu meminta segala kebutuhan kepada sang raja dan sang raja
mendengar lalu memberikan semua kebutuhan yang diminta. Dia memerintahkan
diriku untuk menyuruh kalian bersedekah. Hal itu tak ubahnya seperti orang yang
melakukan pembunuhan lalu lari dari negerinya karena khawatir dihukum. Ia
kemudian menulis pesan kepada keluarga si terbunuh, “Tidak ada manfaatnya
kalian mengusirku dari negeriku. Bagaimana kalau aku akan membayar secara
berkala kalian denda atas keluarga kalian yang terbunuh dan aku kembali ke
negeriku?” Mereka menerima tawaran itu dan ia pun membayar denda sampai lunas.
Dia menyuruh kalian untuk berpuasa. Puasa laksana tameng yang kuat. Tidak ada
satu pun celah yang bisa ditembus oleh senjata musuh. Dia menyuruh kalian untuk
berdzikir kepadaNya. Seseorang didatangi sekelompok musuh dari satu arah, lalu
ia memerangi mereka. Kelompok lain kemudian datang dari arah yang lainnya.
Selanjutnya datang lagi kelompok yang lain dari arah lainnya lagi. Melihat itu,
ia meninggalkan arena dan masuk ke dalam benteng. Ia menutup pintu benteng
untuk melindungi diri. Demikianlah dzikir kepada Allah SWT.
29. Orang Lapar yang
Makan Hanya Satu Dua Suap. Diriwayatkan dari Abu Burdah ibn Abu Musa, dan Abu Salam
al Aswad ra, bahwa Rasulullah SAW melihat seseorang melakukan shalat dengan
cepat seperti ayam mematuk. Orang itu
tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Beliau SAW bersabda: “Kalau mati, ia tidak mati dalam ajaran
Muhammad SAW. Karena itu, bila kalian melakukan shalat, sempurnakanlah rukuk
dan sujudnya. Perumpamaan orang yang shalat yang tidak menyempurnakan rukuk dan
sujud adalah seperti orang lapar yang makan satu atau dua suap tanpa manfaat
apa apa. Abu Burdah mengatakan, “Aku bertanya kepada Abu Salam, “Siapa yang
menceritakan sabda Rasul SAW ini kepadamu?’ Ia menjawab: “Para pemimpin
pasukan, yaitu Yazid ibn Abu Sufyan, Amr ibn Al Ash, Khalid ibn Walid, dan
Syurahbil ibn Hasanah.”
Daftar
Pustaka.
1. Al
Hakim Al Tirmidzi, Rahasia Perumpamaan
dalam Quran & Sunnah: Melihat
Makna Gaib Melalui Fenomena Nyata, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2006.
2. Al
Mughni, AlQuran Terjemah & Tajwid Warna, penerbit Mulia Abadi, Bekasi.
3. Al
Mumayyaz, AlQuran Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah Perkata,
penerbit Cipta Bangun Segara, Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar