Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Senin, 14 Maret 2022

PERUMPAMAAN DARI HADITS (SUNNAH) NABI MUHAMMAD SAW


DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

 

 

1.        Surat Al Baqarah dan Surat Ali Imran. Dari Umamah Al Bahili ra, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Bacalah oleh kalian zahrawain, yaitu surat Al Baqarah dan surat Ali Imran. Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya. (Hadits Riwayat Muslim, 1337)

 

An Nawwas bin Sam’an Al Kilabi mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “AlQuran akan didatangkan pada hari Kiamat bersama Ahlinya yang telah beramal dengannya dan yang pertama kali adalah surat Al Baqarah dan surat Ali Imran.” Kemudian Rasulullah SAW memberikan tiga permisalan terkait dengan keduanya, “Aku tidak akan melupakannya setelah itu, yakni seperti dua tumpuk awan hitam yang di antara keduanya terdapat cahaya atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya.” (Hadits Riwayat Muslim, 1338)

 

Dari Nawwas bin Sam’an ra, dari Rasulullah SAW beliau bersabda. “AlQuran akan datang pada hari Kiamat bersama pemiliknya yang mengamalkannya. Didahului  oleh surat Al Baqarah dan surat Ali Imran,” Nawwas berkata, “Rasulullah SAW membuat perumpamaan untuk surat Al Baqarah dan surat Ali Imran dengan tiga perumpamaan yang aku tidak akan melupakan selamanya, beliau bersabda, ‘Keduanya akan datang seperti dua awan. Diantara keduanya ada cahaya, atau seperti awan tebal, atau seperti sekawanan burung yang membentangkan sayapnya lalu keduanya berhujjah untuk pemiliknya,” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, 2808)

 

2.        Antara Rasa dan Aroma. Ali bin Abi Thalib ra, berkata: “Kuberitahukan kepada ka-lian orang yang diberi AlQuran namun tidak diberi iman, orang yang berima namun tidak diberi AlQuran, orang yang diberi AlQuran dan diberi iman, serta orang yang tidak diberi AlQuran dan tidak diberi iman. Orang yang diberi iman namun tidak diberi AlQuran ibarat buah yang rasanya enak namun tidak beraroma. Orang yang diberi AlQuran tetapi tidak diberi iman ibarat pohon yang wangi, namun rasanya tidak enak. Orang yang diberi AlQuran dan diberi iman ibarat buah uttrujjah, rasanya enak dan aromanya enak. Dan, orang yang tidak diberi AlQuran dan tidak diberi iman ibarat buah hanzhalah, rasa dan aromanya tidak enak. 

 

Dari Abu Musa Al Asy’ari ra, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca AlQuran adalah seperti buah Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sementara orang yang tidak membaca AlQuran adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak ada. Adapun orang durhaka yang membaca AlQuran adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan  orang durhaka yang tidak membaca AlQuran adalah seperti buah Hanzalah, rasanya pahit dan baunya juga tidak sedap. (Hadits Riwayat Bukhari, 4632)

 

Rasulullah SAW mendorong kaum muslim agar selalu berpegang teguh kepada AlQuran karena di dalamnya terdapat petunjuk untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Untuk membaca huruf-hurufnya saja terdapat keutamaan tersendiri, yaitu untuk satu huruf  dari AlQuran akan memperoleh satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan  dibalas dengan sepuluh kali lipat. Bahkan Rasulullah SAW mengumpamakan orang mukmin yang membaca AlQuran seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Adapun perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca AlQuran seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rasanya manis.” (Hadits Riwayat Bukhari, 5427)

 

3.      Hujan Minyak Samin dan Madu. Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW ketika beliau kembali dari Perang Uhud lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat awan menaungi dan menurunkan hujan minyak samin dan madu.” Abu Bakar berkata, “Izinkanlah aku untuk menabirkannya, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Tabirkanlah.” Abu Bakar berkata, “Adapun awan itu adalah Islam, sedangkan hujan minyak samin dan madu yang turun darinya adalah AlQuran dengan kenikmatan dan kelembutannya. Adapun yang ditadahi oleh orang-orang dengan kedua telapak tangan adalah orang-orang yang mengambil AlQuran…” (Hadits Riwayat Ibnu Majah, 3908).

 

4.      Unta dan Talinya. Dari Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersab-da, “Perumpamaan orang yang selalu membaca AlQuran adalah seperti seorang pemilik unta yang terikat kencang dengan tali. Jika dia mengikatnya dia bisa memegangnya. Jika dia melepaskannya, unta itu pun akan pergi.” (Hadits Riwayat Ahmad, 4436)

 

Dari Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan AlQuran jika dijaga oleh penghafalnya dengan membacanya siang dan malam, seperti seorang laki laki yang memiliki unta. Jika dia mengikatnya, bisa menjaganya, tetapi jika dia melepaskan ikatannya, unta itu akan pergi demikian pula dengan penghafal AlQuran.  (Hadits Riwayat Ahmad, 4687)

 

5.    Bagai Mata Air. Rasulullah SAW  bersabda: “Perumpamaan  orang yang berilmu adalah seperti mata air yang mengairi negerinya dan orang yang melintasinya. Begitulah orang berilmu. Penduduk negerinya dan orang yang melewatinya mendapatkan manfaat dari dirinya.

 

6.       Tiga Sahabat Manusia. Nabi SAW bersabda: “Perumpamaan manusia dan kema-tian adalah seperti orang yang memiliki tiga sahabat. Yang satu berkata: “Ini hartaku. Ambillah sesukamu, berikan sesukamu, dan tinggalkan sesukamu!” Yang kedua berkata: “Aku bersamamu. Aku akan terus menyertaimu selama engkau hidup, tetapi bila engkau mati, aku akan meninggalkanmu.” Yang ketiga berkata: “Aku bersamamu. Aku akan senantiasa masuk bersamamu dan keluar bersamamu baik saat engkau mati maupun saat engkau hidup.” Yang pertama adalah hartanya, yang kedua adalah keluarganya, dan yang ketiga adalah amal perbuatannya. Kemana ia pergi, amalnya selalu bersamanya.

 

7.        Seorang Penyeru Undangan. Nabi SAW bersabda: “Perumpamaanku dalam berdak-wah adalah seperti seorang majikan membangun rumah dan membuat jamuan, lalu ia mengutus seorang penyeru untuk mengundang banyak orang  untuk menghadiri jamuan di rumahnya. Sang majikan adalah Allah, jamuannya adalah syurga dan penyerunya adalah aku.”

 

8.      Harum  Semerbak Mewangi. Nabi SAW bersabda: “AlQuran  ibarat  kantung  kulit berisi minyak kesturi , yang lubangnya tertutup. Jika dibuka, aroma minyak kesturi akan menyebar. Jika dibiarkan tertutup, minyak kesturi itu tersia sia. Jika engkau membaca AlQuran (semerbak harumnya akan menyebar). Jika tidak, AlQuran hanya ada dalam dadamu.” Nabi SAW juga bersabda: “Perumpamaan mukmin yang membaca AlQuran adalah seperti buah utrujjah. Rasanya enak dan baunya harum. Adapun mukmin yang tidak membaca AlQuran seperti buah kurma. Rasanya enak, tetapi tidak wangi.

 

9.          Berwudhu  dengan  Nanah  dan  Darah. Nabi SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang bermain judi lalu melakukan shalat adalah seperti orang yang berwudhu dengan nanah dan darah babi lalu shalat. Ia berangan angan, Allah akan menerima shalatnya.

 

10.   Meski Wangi, tetap Pahit. Perumpamaan orang munafik yang membaca AlQuran adalah seperti tumbuhan rayhanah. Baunya harum tetapi rasanya pahit. Adapun orang munafik yang tidak membaca AlQuran seperti hanzhalah. Rasanya pahit dan tidak wangi sama sekali.

 

11.   Pohon yang Buruk dan Pohon yang Baik. Perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon yang jelek. Rasanya pahit, tidak mengandung kebaikan, tidak memiliki akar yang kokoh, dan tercerabut dari tanah ketika diterpa hembusan angin pelan sekalipun. Demikianlah kalimat kekufuran. Sedangkan perumpamaan kalimat syahadat yang diucapkan seorang mukmin adalah seperti pohon yang baik. Akarnya kokoh dan cabangnya menjulang ke langit. Setiap waktu ia memberikan buah dengan izin Tuhannya. Demikianlah agar memberikan perumpamaan bagi manusia agar mereka ingat.

 

12.       Membaca Dalam Gelap dan Membaca Dalam Terang. Diriwayatkan oleh Umar ibn Abu Imran dengan sanad dari Sufyan ibn Husayn yang mengatakan, “Ilyas ibn Mu’awiyyah berkata kepadaku, “Kulihat engkau mengetahui ilmu AlQuran. Bacakan untukku sebuah surah dan tafsirkanlah ia agar aku bisa mengetahui konteksnya! Aku pun membacakan dan menafsirkan sebuah surah untuknya. Dia kemudian berkata, “Wahai Sufyan, tidak ada ilmu yang lebih mulia daripada ilmu AlQuran.” Tahukah engkau apa perumpamaan orang yang membaca AlQuran sekaligus mengetahui tafsirnya dan (pembaca AlQuran) yang tidak mengetahui tafsirnya? Perumpamaan mereka seperti suatu kaum yang mendapat kitab dari seorang teman pada malam hari, sementara mereka tidak memiliki lampu. Kitab tersebut membuat mereka cemas dan takut. Mereka tidak mengetahui isinya. Ketika lampu datang, barulah mereka mengetahui isinya.

 

13.    Bata Penyempurna Bangunan. Abu Hurairah ra, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaanku dan para nabi lain adalah seperti seseorang yang membangun sebuah bangunan. Orang orang merasa kagum seraya berkata, ‘Demi Allah, kami tidak pernah melihat bangunan semacam ini andaikan tempat batu bata ini diisi.’ Akulah di tempat batu bata itu.

 

14.   Perisai Sekujur Tubuh. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang ber-infaq dan orang yang bakhil adalah seperti dua orang yang memakai tameng besi dari dada sampai leher. Nah, orang yang berinfaq ketika menginfaqkan sesuatu, tamengnya memanjang ke seluruh tubuh menutupi ujung jari dan menghapus jejaknya.”

 

15.  Mandi Lima Kali Sehari. Rasulullah SAW bersabda: “Bagaimana menurut kalian seandainya terdapat sebuah sungai di depan rumah tiap orang diantara kalian, lalu setiap kalian mandi setiap hari lima kali. Adakah kotoran yang tersisa?” Para sahabat menjawab: “Tidak.” Beliau SAW melanjutkan, “Itu tak ubahnya seperti shalat lima waktu. Dengannya Allah menghapus seluruh dosa.”

 

16.  Ibarat Barang Pinjaman. Al Qasim ibn Muhammad mengatakan bahwa, ketika istrinya meninggal dunia, Muhammad ibn Ka’b al Qurazhi datang bertakziah kepadanya lalu bercerita: Dahulu ada seorang ulama Bani Israil yang memiliki seorang istri yang sangat dicintainya. Ketika istrinya meninggal dunia, ia sangat bersedih. Begitu sedihnya, ia berdiam diri di rumah dan tidak bergaul dengan orang lain. Tidak seorangpun menemuinya. Lalu ada seorang wanita mendengar kabar itu. Wanita tersebut datang dan berkata, “Ada hal yang ingin kutanyakan kepadanya. Aku hanya ingin berbicara dengannya. Ia terus berada di depan pintu rumah sang ulama seraya berkata, “Aku harus menemuinya”. Seseorang kemudian berkata kepada sang ulama, “Disini ada seorang wanita yang ingin meminta fatwa kepadamu. Katanya, ia ingin berbicara denganmu.

 

Ketika orang orang pergi, ia tetap tidak meninggalkan pintu rumahmu.” Akhirnya sang ulama menjawab, “Persilahkan ia masuk.” Wanita itu masuk menemuinya dan berkata, “Aku datang untuk meminta fatwamu dalam suatu persoalan.” “Apa itu? Tanya sang ulama. Wanita itu melanjutkan, “Aku meminjam sebuah perhiasan dari tetanggaku. Aku memakainya dalam waktu yang lama. Ia kemudian mengirim utusan untuk meminta kembali perhiasan tersebut.

 

Apakah aku harus mengembalikannya?” Sang ulama menjawab, “Ya” “Tetapi, perhiasan itu sudah lama berada di tanganku,” ujar si wanita. Sang ulama menegaskan, “Perhiasan itu layak dikembalikan, karena mereka meminjamkannya kepadamu.” Mendengar itu, si wanita berujar, “Semoga Allah merahmatimu. Apakah engkau bersedih ketika Allah mengambil kembali apa yag sudah dipinjamkan kepadamu, padahal Dia lebih berhak atasnya daripada dirimu?” Sang ulama menjadi sadar. Allah SWT telah memberikan pelajaran kepadanya lewat ucapan wanita tersebut.

 

17.  Puasa adalah Tameng. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah tameng seperti tameng yang kalian pakai untuk berperang.” Rasulullah SAW juga bersabda: “Penjagaan terbaik adalah puasa tiga hari pada setiap bulan.”

 

18.   Pejuang atau Pecundang. Diriwayatkan  dari  Abu Hurairah ra,  bahwa  Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mendatangi masjidku ini untuk sebuah kebaikan yang ia pelajari dan ajarkan, ia bak pejuang di jalan Allah SWT. Barangsiapa datang untuk tujuan selain itu, ia bagai orang yang melirik perhiasan orang lain.”

 

19.  Garam pada Makanan. Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan para sahabatku di tengah tengah manusia adalah seperti garam pada masakan. Makanan menjadi enak dengan garam.”

 

20.  Berdiri dengan Sebelah Kaki. Abu Qilabah bertutur, “Perumpamaan mimpi saat ditakwilkan adalah seperti orang yang disuruh berdiri dengan mengangkat satu kakinya. Selama berdiri, ia menunggu perintah untuk meletakkan kaki yang diangkat. Nah, mimpi akan menetap berdasarkan kaki yang diangkat. Ia hanya dapat diceritakan kepada seorang alim atau juru nasihat.”

 

21.  Pekerja  Kesayangan.  Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan  kalian, umat Yahudi, dan umat Nasrani adalah seperti tuan yang mempekerjakan para pekerja lalu sang tuan rumah bertanya, “Siapakah yang mau melakukan pekerjaan dari subuh hingga dzuhur untuk mendapat satu kirat?’ Umat Yahudi mengerjakannya. Sang tuan bertanya lagi, “Siapakah yang mau melakukan pekerjaan dari dzuhur hingga ashar untuk mendapat satu kirat?” Umat Nasrani mengerjakannya. Sang tuan kembali bertanya, “Siapakah yang mau melakukan pekerjaan dari ashar hingga maghrib untuk mendapatkan dua kirat?” Itulah kalian. Mengetahui itu, umat Yahudi dan umat Nasrani marah. Mereka mengadu, “Kami lebih banyak bekerja tetapi hanya mendapat balasan sedikit.” Sang tuan bertanya, “Pernahkah aku mengurangi hak kalian?” Mereka menjawab, “Tidak.” Allah kemudian berkata, “Itu adalah karuniaKu yang Kuberikan kepada siapa saja yang Kukehendaki.”

 

22.  Pelindung dari Api. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan diriku dan kalian seperti orang yang menyalakan api. Ia menjaga agar belalang dan kupu kupu tidak jatuh ke dalam api. Aku menarik ikat pinggang kalian agar tidak terjatuh ke dalam api neraka.”

 

23.   Satu Tubuh. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan kaum mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit, seluruh tubuh merasa demam dan tidak bisa tidur.” Rasulullah SAW juga bersabda: “Perumpamaan orang yang menarik kembali apa yang telah ia berikan adalah seperti  anjing yang muntah lalu memakan kembali muntahnya.”

 

24.    Pohon Kurma. Mujahid meriwayatkan, “Aku menyertai Ibn Umar ra, dari Makkah ke Madinah. Tidaklah kudengar dia menceritakan hadits Rasulullah SAW kecuali hadits berikut. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan mukmin adalah seperti pohon kurma. Jika engkau duduk bersamanya, ia bermanfaat untukmu. Jika engkau mengikutinya, ia bermanfaat untukmu. Jika engkau mengajak bermusyawarah, ia bermanfaat untukmu. Jika engkau bersahabat dengannya, ia bermanfaat untukmu. Seluruh kondisinya bermanfaat. Demikianlah pohon kurma. Semua bagiannya bermanfaat. 

 

25.  Hanya Terpaut Sedikit. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan diriku dan hari Kiamat adalah seperti dua kuda pacu. Yang satu mendahului yang lain pada batas telinganya.” Rasulullah SAW juga bersabda: “Perumpamaan diriku adalah seperti orang yang diutus untuk melihat musuh. Setelah melihat musuh, ia datang untuk memberi tahu bahwa musuh akan menyerang. Ia bergegas karena khawatir musuh mendahuluinya.

 

26.  Tidak Balik Modal. Ali Ibn Al Husyain ra, berkata, “Kalian seperti pedagang yang menghitung laba, tetapi sebenarnya laba itu bahkan tidak memenuhi modalnya. Kalian melakukan amal sunnah tetapi tidak melakukan amal wajib. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan mukmin dan iman adalah seperti kuda yang diikat. Ia berjalan lalu kembali. Orang mukmin terkadang lalai kemudian kembali kepada iman. Berikanlah makanan kalian kepada orang orang yang bertaqwa dan berbuat baiklah kepada orang orang yang beriman.”

 

27.    Domba Linglung. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang munafik adalah seperti domba yang bingung diantara dua kambing. Adakalanya ia ke kambing yang satu dan adakalanya ia ke kambing yang lain.” Rasulullah SAW juga bersabda: “Perumpamaan orang munafik adalah seperti orang yang berenang di sungai. Ketika ia melintasi sungai, ia dipanggil dari suatu sisi dan menghampiri suara tersebut. Selanjutnya ia dipanggil dari sisi lain dan memenuhi panggilan ini juga. Tatkala ia berbolak balik, ombak besar datang hingga menenggelamkannya.”

 

28.    Perumpamaan Lima Amal. Rasulullah  SAW  bersabda  bahwa Yahya ibn Zakariyya as, disuruh oleh Allah SWT untuk menyampaikan lima perintah berikut perumpamaannya kepada umat. Yahya as, berkata: “Allah SWT memerintahkan diriku untuk menyuruh kalian menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengam sesuatu apapun. Perumpamaannya seperti orang yang membeli budak, tetapi si budak malah bekerja kepada orang lain. Adakah di antara kalian yang senang diperlakukan demikian?”  Dia memerintahkan diri kita untuk menyuruh kalian mendirikan shalat. Shalat ibarat masuk menemui raja lalu meminta segala kebutuhan kepada sang raja dan sang raja mendengar lalu memberikan semua kebutuhan yang diminta. Dia memerintahkan diriku untuk menyuruh kalian bersedekah. Hal itu tak ubahnya seperti orang yang melakukan pembunuhan lalu lari dari negerinya karena khawatir dihukum. Ia kemudian menulis pesan kepada keluarga si terbunuh, “Tidak ada manfaatnya kalian mengusirku dari negeriku. Bagaimana kalau aku akan membayar secara berkala kalian denda atas keluarga kalian yang terbunuh dan aku kembali ke negeriku?” Mereka menerima tawaran itu dan ia pun membayar denda sampai lunas. Dia menyuruh kalian untuk berpuasa. Puasa laksana tameng yang kuat. Tidak ada satu pun celah yang bisa ditembus oleh senjata musuh. Dia menyuruh kalian untuk berdzikir kepadaNya. Seseorang didatangi sekelompok musuh dari satu arah, lalu ia memerangi mereka. Kelompok lain kemudian datang dari arah yang lainnya. Selanjutnya datang lagi kelompok yang lain dari arah lainnya lagi. Melihat itu, ia meninggalkan arena dan masuk ke dalam benteng. Ia menutup pintu benteng untuk melindungi diri. Demikianlah dzikir kepada Allah SWT.

 

29.    Orang Lapar yang Makan Hanya Satu Dua Suap. Diriwayatkan dari Abu Burdah ibn Abu Musa, dan Abu Salam al Aswad ra, bahwa Rasulullah SAW melihat seseorang melakukan shalat dengan cepat seperti ayam mematuk.  Orang itu tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Beliau SAW bersabda: “Kalau mati, ia tidak mati dalam ajaran Muhammad SAW. Karena itu, bila kalian melakukan shalat, sempurnakanlah rukuk dan sujudnya. Perumpamaan orang yang shalat yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujud adalah seperti orang lapar yang makan satu atau dua suap tanpa manfaat apa apa. Abu Burdah mengatakan, “Aku bertanya kepada Abu Salam, “Siapa yang menceritakan sabda Rasul SAW ini kepadamu?’ Ia menjawab: “Para pemimpin pasukan, yaitu Yazid ibn Abu Sufyan, Amr ibn Al Ash, Khalid ibn Walid, dan Syurahbil ibn Hasanah.”

  

Daftar Pustaka.

 

1.     Al Hakim Al Tirmidzi, Rahasia Perumpamaan dalam Quran & Sunnah: Melihat Makna Gaib Melalui Fenomena Nyata, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2006.

2.          Al Mughni, AlQuran Terjemah & Tajwid Warna, penerbit Mulia Abadi, Bekasi. 

3.      Al Mumayyaz, AlQuran Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah Perkata, penerbit Cipta Bangun Segara, Bekasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar