ADNAN ATH THARSYAH dalam bukunya “Yang Disenangi Nabi
SAW dan Yang Tidak Disukai” telah mengemukakan bahwa Nabi SAW suka melaksanakan
Shalat Langsung Saat Datang Waktunya
sebagaimana riwayat berikut ini: Imam Al Bukhari telah meriwayatkan dari
Anas bin Malik ra, bahwa Nabi SAW adalah orang yang mencintai shalat saat
beliau mengetahui telah datang waktunya.Rasul-Nya Muhammad SAW lima hal yang
tidak pernah diberikan kepada nabi siapa pun sebelum beliau. Hal itu pun tidak
akan didapat oleh seseorang setelah beliau karena beliau adalah penutup para
nabi dan rasul. Beliau adalah seorang rasul Pemilik alam semesta yag diutus
untuk seluruh manusia dan diutusnya beliay adalah sebagai rahmatan lil alamin.
Di antara lima hal yang diberikan kepada Nabi SAW,
salah satunya adalah telah dijadikan bumi bagi beliau sebagai tempat sujud dan
bersuci (tayamum) . Maka, beliau suka melakukan shalat saat datang waktu untuk
melaksanakannya dan beliau memerintahkan kepada umatnya tentang hal itu. Beliau bersabda: “Telah dijadikan bumi
untukku sebagai tempat bersujud dan bersuci. Maka, barangsiapa dari umatku yang
mengetahui datangnya waktu shalat, hendaklah dia segera shalat. (Hadits Riwayat
Bukhari).
Ingat, semua bagian dari bumi ini dapat digunakan
sebagai tempat untuk mendirikan shalat dan bersujud. Juga dapat dibangun di
atasnya tempat untuk shalat kecuali tempat-tempat yang telah dikecualikan oleh
Nabi SAW seperti kuburan dan kamar mandi serta lainnya yang terdapat najis
seperti tempat pembuangan sampah dan tempat penyembelihan hewan.
Di lain sisi, Imam Nawawi berkata, “Sabda beliau,
“Masjidan” mempunyai arti bahwa orang-orang yang sebelum kita, mereka hanya
diperbolehkan untuk melaksanakan shalat pada tempat-tempat tertentu seperti
sinagog dan gereja”. Sedangkan Al-Qhari berkata, “Dikatakan bahwa orang-orang
yang sebelum kita, mereka tidak mau mengerjakan shalat kecuali kalau mereka
yakin tentang kesucian tempatnya, Sementara itu, kita telah diberi kekhususan
untuk dapat mengerjakan shalat di semua permukaan bumi ini kecuali
tempat-tempat yang kita yakin ada najisnya.
Bumi yang kita tempati saat ini telah Allah SWT
jadikan sebagai tempat sujud bagi Nabi SAW. Hal ini menjadi kelebihan yang
nyata bagi beliau di antara para rasul. Tentunya umat beliau pun mendapatkan
kelebihan ini di antara para umat yang lainnya,
Sekarang sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus
khalifah-Nya di muka bumi apakah kita akan melaksanakan shalat begitu saja
sehingga berlalu tanpa kesan??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar