Semut adalah salah satu hewan yang diciptakan oleh
Allah SWT yang diabadikan dalam Al-Quran, yaitu adanya surat An-Naml. Semut
adalah salah satu hewan kecil yang diciptakan oleh Allah SWT. Lalu dimanakah letak
pelajaran dari hewan kecil ini? Mari kita pelajari dengan seksama. Sebagaimana
kita ketahui bahwa salah satu sifat dari rendah hati adalah mau berbagi beban
hidup dengan yang lain, atau memiliki sifat saling tolong menolong diantara
sesama. Adanya sifat rendah hati itu harus dapat ditunjukkan dengan adanya
keikhlasan di dalam menerima keadaan diri atas penciptaan yang telah ditentukan
oleh Allah SWT. Kondisi ini bisa kita amati dan perhatikan dari semut. Apa
contohnya?
Semut pekerja ia rela bekerja dengan sangat keras demi
mempertahankan koloninya seperti menjaga keberlangsungan hidup ratu mereka
ataupun bayi-bayi semut. Lalu pernahkah kita membayangkan jika semut pekerja
malas bekerja dengan malas memberikan keperluan makan bagi ratu, atau ratu
semut malas bertelur, atau ratu semut melimpahkan tugasnya kepada semut
pekerja. Jika sampai kondisi ini terjadi pada suatu koloni (kelompok) semut
maka tamatlah koloni itu.
Sekarang mari kita perhatikan dengan seksama semut.
Semut sangat disiplin dan rela atas keadaan dirinya. Semut bekerja berdasarkan
hakikat dari penciptaannya tanpa memikirkan keadaan yang lainnya. Mekanisme
kerja semut begitu harmonis telah mampu membuat semut bertahan dari perubahan
zaman. Lihatlah dinosaurus yang besar bisa musnah. Lihat pula hewan predator
seperti harimau Sumatera, macan tutul Jawa yang jumlahnya semakin sedikit, akan
tetapi semut tetap bertahan dalam koloni mereka yang tidak berkurang.
Semut memiliki tubuh yang kecil namun dibalik kecilnya
semut mempunyai kemampuan bertahan yang tinggi. Semut dengan tubuh kecilnya
berusaha hidup dengan rasa cukup. Bila berlebihan bisa membawa kematian. Untuk
ada istilah mati semut karena gula adalah suatu gambaran bahwa jika semut itu
terlalu serakah dalam mengambil makanan, manusia akan tahu. Semut hanya akan
mengambil yang bisa mereka ambil. Setelah tidak ada yang bisa diambil biasanya
semut akan bubar dengan sendirinya.
Semut sebagai hewan kecil yang diciptakan oleh Allah
SWT harus dihormati. Sebagaimana dikemukakan di dalam Al-Qur’an ketika Nabi
Sulaiman as, yang mengerti bahwa semut mendengarkan keluhan semut, “Raja yang
terhormat, kuda-kuda pasukan Paduka mengusik kami.” Kata-kata semut itu membuat
Nabi Sulaiman as, memerintahkan pasukannya untuk tidak melewati rumah dan habitat semut. Semut itu tidak akan
mengganggu kalau tidak diganggu atau merasa terganggu. Adanya peristiwa semut
yang menyampaikan keluhan kepada Nabi Sulaiman as, adalah satu hal yang hendaknya
membuat diri kita rendah hati dan menghargai serta menghormati semut dan/atau
makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya.
Semut sangat bermanfaat terhadap kehidupan manusia
karena semut adalah hewan pengurai yang sangat luar biasa. Usahakan tidak membunuh
semut bila tidak terpaksa. Cukup dengan daun salam sudah cukup untuk mengusir
semut dan jika tidak ada daun salam, usahakan tidak menantang semut untuk datang.
Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di
muka bumi ini tentu kita wajib memahami dan memperhatikan ketentuan surat Al
Hajj (22) ayat 18 di bawah ini: “Tidakkah engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di
langit dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung,
pohon, hewan melata dan kebanyakan manusia? Akan tetapi banyak (manusia) yang
pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya
Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(surat Al Hajj (22) ayat 18)
Berdasarkan ketentuan ayat ini maka semut termasuk
makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT lalu semut dapat dipastikan termasuk makhluk
yang sujud, patuh dan taat kepada Allah SWT. Lalu jika semut yang kecil sudah
mempertontonkan kepada diri kita pelajaran yang baik apakah kita manusia mampu
seperti semut yang tunduk, patuh dan sujud kepada semut. Apabila belum berarti
kita masih diberi kesempatan untuk belajar kepada semut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar