D.
BERAPA KEDALAMAN NERAKA?
Mau tahukah anda berapa jarak atau kedalaman
dari neraka itu? Jatuhkan sebuah batu ke dalam sebuah lorong ataupun sebuah
jurang dimana batu tersebut tidak akan sampai sebelum 70 (tujuh puluh) tahun ke
dasar lorong tersebut. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
batu besar yang dijatuhkan dari ujung neraka Jahannam, ia jatuh selama tujuh
puluh tahun dan batu itu tidak sampai ke tempatnya”. (Hadits Riwayat Ath
Thirmidzi)”.
Dapatkah kita menghitung luas dan dalamnya
lorong tersebut? Ini berarti luasnya Neraka tidak ada yang sanggup mengukurnya
kecuali Allah SWT dan ini berarti luasnya Kampung Kesengsaraan dan Kebinasaan
tidak terhingga sehingga dapat menampung seluruh hamba yang membangkang
perintah Allah SWT.
E.
RANTAI NERAKA JAHANNAM DAN BELENGGUNYA.
Setiap manusia yang pulang ke kampung
kebinasaan dan kesengsaraan pasti akan dibakar dan disiksa di dalam kobaran api
neraka dan orang yang disiksa dan dibakar tersebut pasti akan berontak untuk ke
luar dari siksa api neraka. Untuk itu Allah SWT akan membelenggu manusia
tersebut dengan rantai yang panjangnya 70 (tujuh puluh) hasta sehingga orang
yang di bakar dan di siksa tidak akan bisa lari ke mana-mana.
Allah SWT berfirman: “Peganglah
dia lantas belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke
dalam api neraka yang menyala-nyala. Setelah itu belitlah dia dengan rantai
yang panjangnya tujuh puluh hasta, Sesungguhnya dahulu dia tidak beriman kepada
Allah yang Maha Besar dan dia juga tidak menganjurkan orang lain untuk memberi
makan orang miskin”. (surat Al Haaqqah (69) ayat 30-31-32-33-34)”. Jika kita diborgol saja sudah susah dan payah
untuk bergerak bagaimana jika kita di belenggu serta dirantai ditengah
kobaran api yang menyala-nyala pasti rasanya sangat menyakitkan. Adanya kondisi
ini apakah kita tetap mau pulang ke kampung kebinasaan dan kesengsaraan?
Berdasarkan hadits berikut ini: “Dimalam aku
diisra’kan aku bertemu dengan suatu kaum yang bibir mereka digunting dengan
gunting dari api. Aku bertanya: Wahai Jibril, siapa mereka?” Ia menjawab: Para
khatib umatmu yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan. Mereka membaca
kitab Allah tapi tidak mengamalkannya. (Hadits Ibnu Abid Dunya dan Al Baihaqi)”.
Di neraka terdapat gunting dari api yang
dipergunakan untuk memotong bibir para khatib/guru/ustadz yang mengatakan
sesuatu hal namun ia sendiri tidak mengerjakannya atau untuk orang yang membaca
kitab Al Qur’an tapi tidak mau mengamalkan atas apa apa yang dibacanya. Jadi
berhati hatilah di dalam belajar, mengajar dan mengamalkan suatu pelajaran.
F.
ULAR DAN KALAJENGKING.
Anda tidak perlu takut jika berada di kampung
kebinasaan dan kesengsaraan sebab disana selain ada api yang menyala-nyala yang
panasnya luar biasa, juga terdapat teman yang akan menemani kita disana yaitu
ular dan kalajengking. Sebagaimana hadits berikut ini: “Rasulullah
bersabda: “Sesungguhnya di dalam api neraka Jahannam terdapat beberapa ular
seperti leher ular onta Khurasan. Satu ular menggigit, panasnya terasa selama
tujuh puluh tahun masa musim rontok. Di neraka juga terdapat kalajengking
seperti keledai besar yang gemuk dan banyak susunya. Satu kalajengking
menggigit, sakitnya terasa selama empat puluh tahun. (Hadits Riwayat Al Hakim)”.
Lalu, mau tahukah anda rasa sakit yang diakibatkan
oleh gigitan ular dan kalajengking di kampung kebinasaan dan kesengsaraan? Satu
gigitan ular akan terasa sakit dan panasnya selama tujuh puluh tahun masa musim
rontok dan satu gigitan kalajengking sakitnya terasa empat puluh tahun. Jika
anda mau merasakan gigitan ular dan kalejengking tersebut pulanglah ke kampung
kebinasaan dan kesengsaraan dan jika anda tidak mau maka berimanlah kepada
Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
G.
DISIKSA TIADA HENTI.
Berdasarkan surat An Nisaa (4) ayat 56 berikut
ini: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan
Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus,
Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (surat An Nisaa (4)
ayat 56)”. Di kampung kebinasaan dan
kesengsaraan yang ada adalah kepastian untuk mendapatkan siksa, disiksa yang
tiada henti. Tidak ada saat dan tidak ada waktu yang terbuang semuanya dilalui
dengan siksaan yang sangat pedih tiada banding selama lamanya.
Sedangkan berdasarkan surat Al Hajj (22) ayat
20, 21, 22 berikut ini: “Dengan (air mendidih) itu akan
dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka. Dan (azab) untuk
mereka cambuk cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar darinya
(neraka) karena tersiksa, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (Kepada
mereka dikatakan), “Rasakanlah azab yang membakar ini. (surat Al Hajj (22) ayat
20, 21, 22)”.
Setiap penghuni neraka yang berusaha untuk
keluar dari neraka akibat tidak sanggup menahan siksaan neraka, mereka
dikembalikan lagi ke dalam neraka, demikian seterusnya. Lalu dikatakan kepada
mereka, rasakanlah azab yang membakar ini.
H. MAKANAN PENGHUNI NERAKA.
Di dunia kita mengenal apa yang disebut dengan empat
sehat lima sempurna, akan tetapi jika kita telah memilih untuk pulang ke
kampung yang bernama neraka maka jangan berharap makanan/minuman yang
memenuhi syarat tersebut dapat anda peroleh. Lalu apa
makanan penghuni neraka itu? Berdasarkan surat Ash Shaaffat (37) ayat 62 sampai
67 berikut ini: “Sesungguhnya kami menjadikan pohon
zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia
adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka jahim. Mayangnya seperti
kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian
dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.
Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang
bercampur dengan air yang sangat panas. (surat Ash Shaaffaat (37) ayat
62-63-64-65-66-67)”. Menunya adalah pohon zaqqum yang tumbuh di
dasar neraka Jahim.
Sedangkan minumannya adalah air yang sangat
panas, atau minuman yang berasal dari darah dan nanah. Sebagaimana
firman Allah SWT berikut ini: “Dan tiada (pula) makanan sedikitpun
(baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali
orang-orang yang berdosa. (surat Al Haaqqah (69) ayat 36-37)”. Sedangkan
berdasarkan surat Al
Ghaasyiyah (88) ayat 6, 7 berikut ini: “Mereka tiada memperoleh makanan selain
dari pohon berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
(surat Al Ghaasyiyah (88) ayat 6-7)”.
Menu makanan dan minuman sehat ala neraka
Jahannam adalah makanan yang sama sekali tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar dan jika anda haus maka akan dicampur dengan air yang
sangat panas atau masih mendidih. Coba anda bayangkan menu makanan ini dengan
makanan yang memenuhi kriteria empat sehat lima sempurna, mana yang lebih
enak?
I.
MINUMAN PENGHUNI NERAKA.
Di kampung kebinasaan dan kesengsaraan jangan
berharap untuk mendapatkan minuman yang sejuk dan menyegarkan. Minuman kesehatan
yang ada di neraka Jahannam adalah air yang mendidih yang dapat merontokkan dan
membuat sakit anggota tubuh tiada terkira serta air nanah yang menjijikkan
serta air seperti besi yang mendidih, sebagaimana dikemukakan dalam surat Al
Ghaasyiyah (88) ayat 2,3,4,5 berikut ini: “Banyak muka pada hari itu tunduk
terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka),
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (surat Al Ghaasyiyah
(88) ayat 2-3-4-5)”.
Sedangkan berdasarkan surat Al Kahfi (18) ayat
29 berikut ini: “ Dan katakanlah: “kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya
Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka.Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (surat Al Kahfi (18)
ayat 29)”.
Jika penduduk neraka meminta minum, mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Dan
jika minumannya seperti ini bukan dahaga yang hilang, namun kerusakan tubuh
yang didapat. Lalu jika tubuhnya rusak akan dikembalikan lagi bentuknya ke
bentuk semula lalu disiksa kembali, demikian seterusnya.
Seperti inilah kondisi dan keadaan dari kampung
kebinasaan dan kesengsaraan yaitu neraka, kemudian renungkan keadaan tersebut
dan bandingkan dengan kondisi kita saat ini. Selanjutnya beranikah kita
pulang ke kampung halaman yang bernama kampung kebinasaan dan kesengsaraan itu? Ayo
segera tentukan sikap mau pulang kemana kita kelak?. Semoga kita semua
tidak salah jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar