Engkau adalah ilmuwan bagi kehidupanmu. Bila engkau sadar
akan hal ini, engkau tidak akan pernah menyianyiakan hidupmu untuk mengamati
apa saja dengan kesadaran penuh.Semua yang hadir dalam kehidupanmu, baik phisik, pikiran,
emosi, kehidupan, kematian, orang, dan keadaan baik yang tersurat, yang
tersirat dan yang tersembunyi adalah obyek obyek riset yang perlu engkau amati dan
pelajari.
Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, tidak bisa disembarang tempat karena Allah SWT tidak akan menemui kita jika kita berada di dalam neraka. Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, kita harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu, yaitu beriman dan beramal shaleh; mentaati Allah dan RasulNya; serta menjadi orang yang bertaqwa. Untuk bisa bertemu dengan Allah SWT kelak, harus dipersiapkan dengan matang sejak diri kita masih hidup di muka bumi. Untuk bisa bertemu dengan Allah SWT kelak, tidak bisa dengan ucapan bim salabim abrakadabra.
“Hidup
ini adalah sebuah perjalanan. Perjalanan menemukan dirimu sendiri; Perjalanan
menemukan Tuhanmu; Perjalanan menemukan tujuan hidupmu; Perjalanan memenuhi
hidup dengan karyamu; Perjalanan meninggalkan hidup dengan kebaikanmu;
Perjalanan mengumpulkan bekal untuk kepentingan akhiratmu nanti!”
Dan untuk dapat bertemu dengan Allah SWT
kelak, kita harus menjadikan diri kita pantas untuk bertemu dengan Allah SWT.
Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT selaku Dzat Yang Maha Terhormat maka kita
harus menjadikan diri kita sesuai dengan kehormatan Allah SWT yaitu harus
menjadi makhluk yang terhormat terlebih dahulu karena tempat bertemunya diri
kita dengan Allah SWT adalah di tempat yang terhormat (syurga) dan dalam
suasana yang saling hormat menghormati.
Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, bukanlah
perkara mudah dan instans, akan tetapi melalui suatu proses perjalanan yang
sangat panjang lagi melelahkan, penuh perjuangan, penuh kesungguhan, penuh doa
dan air mata.
Untuk bertemu dengan Allah SWT kelak, kita
membutuhkan adanya pedoman atau kompas yang menunjukkan peta perjalanan yang
diiringi dengan pemenuhan bekal selama di dalam perjalanan. Agar diri kita
tidak sesat di jalan, sampai tujuan dengan selamat serta memiliki pemahaman
tentang peta perjalanan yang baik dan benar dan Allah SWT juga telah memberikan
Nomor Contact CenterNya : 24434 yang berlaku 24 jam dimanapun manusia berada.
Berikut ini akan kami kemukakan peta
perjalanan diri kita jika berkehendak untuk bertemu dengan Allah SWT kelak di
syurga, yaitu:
A.
ALAM KUBUR (BARZAKH).
Barzakh secara bahasa
artinya dinding pemisah antara dua hal, yaitu pemisah antara alam dunia dan
alam akhirat. Barzakh merupakan terminal pertama yang harus dilalui oleh
ruh/ruhani dari siapapun juga, baik calon penghuni syurga ataupun calon
penghuni neraka. Agar diri kita bisa mencapai atau bisa menempati ruang di Barzakh,
syarat utamanya adalah kita harus mengalami apa yang dinamakan dengan
berpisahnya ruh/ruhani dengan jasad/jasmani atau kematian. Saat
berpisah inilah terjadi dua ketentuan, yaitu jasad/jasmani dimasukkan ke dalam
tanah, sedangkan ruh/ruhani akan ditempatkan di alam Barzakh sampai batas waktu
yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah sampai hari kimat.
Hal ini sesuai dengan
hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya alam
kubur itu tahap pertama kehidupan akhirat. Jika seseorang selamat pada tahap
pertama itu, maka ringanlah pada tahap tahap berikutnya. Namun, apabila tidak
selamat pada tahap pertama, maka untuk tahap tahap selanjutnya lebih dahsyat. (Hadits
Riwayat Ath Thirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim)”.
Alam Barzakh
merupakan bagian dari alam akhirat dan termasuk masalah ghaib. Sehingga hanya
Allah SWT saja yang mengetahui apa dan bagaimana keadaan ruh/ruhani manusia
ketika berada alam kubur yang bernama Barzakh. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya
kubur adalah rumah pertama di akhirat maka siapa yang selamat dari padanya,
maka yang berikutnya lebih ringan, maka jika sekiranya dia tidak lulus (selamat) maka kondisi
berikutnya jauh lebih berat lagi. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)”. Berdasarkan
ke dua hadits di atas ini, alam kubur (barzakh) merupakan rute pertama dari
peta perjalanan dalam kehidupan akhirat yang harus dilalui oleh setiap ruh/ruhani
manusia tanpa terkecuali.
Barzakh juga menjadi
tempat pertama berhembusnya atau dirasakannya kesejukan suasana syurga bagi
orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dan beramal shaleh selama hidup di dunia.
Barzakh juga tempat pertama kalinya bagi orang orang yang durhaka kepada Allah
SWT merasakan hawa yang menyiksa dari lubang lubang yang ada di neraka. Di alam
Barzakh pulalah dimulai pembalasan dari sepak terjang diri kita selama di dunia
mulai diperlihatkan oleh Allah SWT.
Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Nabi SAW berdasarkan hadits berikut ini: “Dalam sebuah riwayat dari Imam
Ath Thirmidzi, Rasulullah SAW menceritakan sekelumit tentang alam kubur dan
upaya agar selama dari padanya: “Rasulullah masuk ke tempat shalatnya, beliau
melihat banyak orang, lalu beliau mengatakan, “Sekiranya kalian banyak
mengingat pemutus kesenangan tentu kalian akan sibut terhadap apa yang saya
lihat tentang kematian, oleh sebab itu perbanyaklah mengingat pemutus
kesenangan itu, karena sesungguhnya kubur akan berkata setiap ada mayat yang
datang padanya, dia mengatakan: “aku adalah rumah yang jauh, aku rumah yang
lengang, aku rumah tanah, aku rumah penuh cacing, apabila yang dikuburkan itu
adalah orang baik, dia akan menyambut dengan baik, dan mengatakan engkau adalah
orang terbaik yang aku suka berada di punggungku, maka pada hari ini engkau
kembali kepadaku maka engkau akan lihat bagaimana perlakuanku padamu, kuburan
itu menjadi lapang dan dibukakan baginya pintu syurga. Adapun apabila yang
dikubur itu orang yang jahat atau kafir, dia mengatakan tidak ada sambutan
bagimu dan engkau adalah orang terburuk yang berjalan di atas punggungku, maka
pada hari ini engkau akan merasakan bagaimana sambutanku lalu bumi
menghimpitnya sehingga pecah tulang rusuknya”. Ath Thirmidzi pada lanjutan
hadits ini mengemukakan bahwa Rasulullah menambahkan bahwa sesungguhnya kubur
adalah taman dari taman syurga atau menjadi lobang dari lobang neraka”.
Alam kubur (alam
barzakh) bagi orang yang meninggal akan menjadi tempat yang sangat menakutkan
dan mengerikan karena penuh dengan azab dan siksaan. Namun alam barzakh dapat
juga menjadi tempat yang penuh dengan nikmat dan kesenangan, semua itu sangat
ditentukan oleh iman dan amal shaleh seseorang. Alam kubur (alam barzakh)
merupakan alam yang terdekat dengan kehidupan kita saat ini, untuk itu kita
harus bisa menjadikan diri kita sebagai penghuni dari taman dari taman syurga
yang ada di alam kubur (alam barzakh) ini. Semoga ini menjadi kenyataan. Amien.
Seluruh ruh, tanpa
terkecuali yang telah dimasukkan ke alam
Barzakh, tidak bisa keluar lagi dan akan terus menetap di sana untuk menunggu
datangnya hari kiamat, atau dapat dikatakan Barzakh merupakan tempat penantian
bagi seluruh ruh ruh yang telah dipisahkan dengan jasmani masing masing menunggu
sampai datangnya hari kiamat. Sebagaimana firman Allah-Nya berikut ini: “Dan
di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (surat Al
Mu’minuun (23) ayat 100). Alam Barzakh memiliki dua kategori, yaitu
Illiyun dan Sijjin. Dimana keduanya dipisahkan dengan dinding sebagaimana
dikemukakan dalam surat Al Mu’minuun (23) ayat 100 di atas ini.
Lalu apakah Illiyun
dan Sijjin itu? Untuk menjawabnya, mari kita perhatikan keterangan di bawah ini:
“Suatu ketika Ka’ab, Rabi’ bin Khaitsam dan Khalid bin Ar’arah duduk berbincang
bincang bersama orang orang, lalu datanglah Abdullah bin Abbas. Ka’ab berkata:
“Telah datang sepupu (anak paman) Rasulullah.” Orang orang lalu memberi tempat
kepada Ibnu Abbas untuk duduk. Ibnu Abbas bertanya kepada Ka’ab: “Wahai
Ka’ab, seluruh yang ada di Al Qur’an aku telah tahu, kecuali empat hal; pertama
apa itu sijjin? Kedua Illiyun? Ketiga Sidratul Muntaha? Dan keempat firman
Allah kepada Idris: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,”
(surat Maryam (19) ayat 57).
Ka’ab berkata: Illiyun
adalah langit ke tujuh tempat ruh orang orang mukmin. Sijjin adalah lapisan
bumi ke tujuh atau tingkatan bumi terendah tempat ruh orang orang kafir di
bawah jasad iblis. Adapun maksud dari firman Allah: “dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” Allah
berfirman padanya bahwa kamni mengangkat derajatmu setiap hari, seperti
diangkatnya amal perbuatan manusia. Maka Idris meminta kepada temannya seorang
malaikat untuk menyampaikan kepada malaikat maut agar ajalnya ditunda sehingga
ia bisa menambah amal perbuatannya. Malaikat itu lalu membawa Idris di antara
dua sayapnya dan terbang naik hingga sampai di langit ke tujuh.
Di langit ke tujuh
itu mereka berjumpa dengan malaikat maut dan ditanyakan keperluannya. Malaikat
maut bertanya: “Lalu dimana Idris?” Malaikat yang membawa Idris menjawab: “ Di
antara dua sayapku.” Malaikat maut berkata: “Tetapi aku telah diperintahkan
untuk mencabut nyawanya di langit ke tujuh.” Maka malaikat maut mencabut nyawa
Idris di langit ke tujuh. Sedangkan Sidratul Muntaha adalah sidrah (daun
bidara) yang berada di atas kepala malaikat yang bertugas menyangga Arasy.
Disitulah tempat semua makhluk. Karena itulah dinamakan Sidratul Muntaha.
Seperti apakah posisi
Illiyun dan Sijjin itu? Posisi Illiyun berada di atas posisi Sijjin lalu
membentang luas ke atas. Adapun ruh ruh yang berada di Illiyun bisa melihat ke
dunia dan juga bisa melihat ke syurga atau bahkan bisa bebas di dalamnya untuk
saling kunjung mengunjungi. Sedangkan posisis Sijjin berada di bawah Illiyun
lalu membentang luas ke bawah. Adapun ruh ruh yang berada di Sijjin bisa
melihat ke dunia dan juga akan dipertontonkan kondisi dan keadaan tempat
kembali mereka yaitu neraka pagi dan petang serta ruh ruh yang ada di Sijjin
semuanya dalam kondisi menderita dan meratapi nasib buruknya.
Rasulullah SAW
bersabda: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka setiap pagi dan petang
ditampakkan kepadanya tempatnya nanti. Jika dia termasuk penghuni syurga, maka
disediakan tempat di syurga. Dan jika dia tergolong penghuni neraka, maka
disediakan baginya tempatnya di neraka. Dikatakan kepadanya, inilah tempatmu
hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat. (Hadits Riwayat Muslim dari Ibnu
Umar ra).” Semoga kita tidak ditempatkan oleh Allah SWT di Sijjin kelak.
Sebagai informasi
tambahan, ada baiknya kita mengetahui tentang kondisi ruh/ruhani saat berada di
alam barzakh, baik yang berada di Sijjin dan juga yang berada di Illiyun.
Kondisinya dapat kami kemukakan seperti ini, yaitu:
1. Ruh yang berada di Sijjin. Berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Adh Dailami berikut ini: “Seorang mayit dalam kuburnya
seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti nanti doa
ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya
baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah
Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung
gunung. Adapun hadiah orang orang yang hidup kepada orang orang mati ialah
mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.
(Hadits Riwayat Adh Dailami).
Ruh
yang berada di Sijjin seperti orang yang tenggelam yang sedang minta
pertolongan, ia menanti nanti doa dari ayah, ibu, anak dan kawan terpercaya
karena baginya itu lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Namun apa
daya jika hal ini tidak terjadi makin menderitalah dia disana. Ruh yang berada
di Sijjin, tidak bisa bertemu dengan ruh ruh yang lain. Salah satu hal yang
bisa membantu ruh yang berada di Sijjin adalah doa dan permohonan ampunan atas
dosa dan kesalahan mereka yang diajukan oleh anak keturanan yang shaleh dan
shalehah yang mereka miliki kepada Allah SWT.
2. Ruh yang berada di Illiyun. Ruh yang berada di
Illiyun diberi nikmat dan dilepaskan. Ruh ini akan bertemu dan saling menyapa
dengan ruh-ruh yang lain. Ruh ruh tersebut akan saling mengingat keadaan mereka
ketika di dunia dan apa yang terjadi pada penghuni dunia. Ruh-Ruh itu akan
bersama dengan ruh yang sejenis dalam amalnya dan bersaam ruh Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisaa’ (4) ayat 69. “Barangsiapa menaati Allah dan
Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama sama dengan orang yang diberikan
nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang orang yang
mati syahid dan orang orang yang shaleh. Mereka itulah teman yang sebaik
baiknya.” Kebersamaan ini ketika di dunia, alam barzakh, dan hari
pembalasan. Manusia akan bersama orang yang dicintainya di ketiga alam
tersebut.
Sebagai orang yang
sedang menunggu giliran untuk menuju gerbang dipisahkannya ruh dengan jasmani,
sudahkah kita memiliki tujuan yang jelas, apakah mau berdiam diri di Illiyun
kelak ataukah di Sijjin kelak? Illiyun dan Sijjin sebagai tempat transit
sementara untuk menunggu kedatangan hari kiamat kelak, memiliki karakteristik
yang sangat berbeda diantara keduanya.
Illiyun hanya boleh
diisi oleh orang orang yang beriman (mukmin), sedangkan Sijjin hanya boleh
diisi oleh orang-orang yang kafir serta posisi Illiyun dan posisi Sijjin
dipisahkan dengan dinding pembatas yang tidak akan bisa ditembus. Lalu dimanakah
posisi diri kita? Apakah di Sijjin ataukah di Illiyun, keduanya merupakan hasil
(output) dari apa apa yang telah kita perbuat saat hidup dunia.
Lalu berapa lama
seseorang itu berada di Sijjin atau di Illiyin itu? Masa tunggu seseorang di
Sijjin atau di Illyun berbeda beda, sesuai dengan saat kematian seseorang tiba.
Masa tunggu di alam Barzakh melebihi masa seseorang hidup di muka bumi. Adapun
rumus berapa lama tinggal di alam barzakh, adalah dimulai dari masuknya
seseorang ke alam barzakh sampai dengan hari kiamat tiba. Berapa lamanya hanya
Allah SWT yang tahu, bisa ribuan tahun, karena kita tidak tahu kapan kiamat
akan terjadi dan juga belum ada seorangpun yang dibangkitkan dari alam barzakh
sampai dengan saat ini.
Untuk sekedar
menghitung, manusia pertama yang meninggal dunia adalah anak dari Nabi Adam as,yaitu
“Habil”, yang sampai dengan hari ini masih
berada di alam barzakh. Bisakah kita menghitung sudah berapa lama “Habil’ berada di alam Barzakh? Lalu
berapa lama lagi dari hari ini sampai dengan hari kiamat kelak “Habil” berada di alam barzakh? Jawabannya,
hanya Allah sajalah yang tahu. Yang harus kita jadikan pedoman saat ini adalah
lamanya proses menunggu di alam barzakh, mengharuskan diri kita memiliki bekal kebaikan
yang dilandasi niat yang ikhlas kepada Allah SWT yang sangat banyak dan
panjang, lalu sudahkah kita mempersiapkannya saat ini?
B.
TANDA TANDA HARI
KIAMAT.
Kita
wajib mengimani bahwa hari kiamat pasti terjadi dan tidak diragukan lagi kedatangannya.
Sedangkan kapan terjadinya, tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Allah SWT
merahasiakannya kepada semua manusia, termasuk kepada Nabi dan Rasulnya.
Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang.
Tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun
yang di dalam kubur. (surat Al Hajj (22) ayat 7).
Tidak ada
seorangpun yang memiliki pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu,
termasuk Nabi Muhammad SAW pun tidak mengetahui kapan hari kiamat terjadi. Meskipun
demikian, kita wajib mengimani tanda-tanda datangnya hari kiamat yang
dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui dua buah hadits berikut ini:
“Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Tidaklah akan tiba hari kiamat itu sehingga:
1. ada dua golongan yang saling membunuh, antara mereka
terjadi peperangan yang besar sedang dakwahnya satu macam;
2. banyak kaum Dajjal (tukang dusta) yang jumlahnya hampir
tiga puluh orang, semuanya mengaku dirinya adalah Rasulullah (utusan Allah);
3.
ilmu pengetahuan dilenyapkan;
4.
banyak goncangan (gempa bumi);
5.
zaman berputar dengan cepat;
6.
banyak timbul fitnah;
7.
banyak terjadi pembunuhan;
8.
harta benda melimpah ruah, sehingga pemiliknya kesulitan
mencari orang yang mau menerima sedekahnya;
9.
orang orang secara bersama sama hidup bermegah megahan
dalam gedung gedung yang menjulang tinggi;
10. seseorang melewati
makam orang dan berkata, “Sayang, alangkah baiknya kalau aku dulu menempati
tempatnya;
11. matahari terbit dari arah terbenam.
Melihat keadaannya
yang sudah demikian orang orang yang dahulunya tidak beriman, menyatakan beriman. Padahal dalam
keadaan demikian itu tidak bermanfaat lagi keimanan seseorang. (Hadits Riwayat
Bukhari)”.
Selain dari sebelas
tanda tanda kiamat akan tiba sebagaimana hadits di atas, masih ada tanda tanda
kiamat yang lainnya, sebagaimana hadits berikut ini: “Mendekati kiamat akan terjadi
berbagai fitnah, seolah olah kepingan kepingan malam yang gelap gulita. Seorang
yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang
pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual
agamanya dengan (imbalan) harta benda dunia.” (Hadits Riwayat Abu Dawud)”.
Dan semua tanda tanda kecil mengenai akan datangnya hari kiamat sudah tampak dalam kehidupan kita akhir akhir ini. Adapun tanda tanda besar dari datangnya hari kiamat, dapat kami kemukakan sebagai berikut, yaitu:
1. Terbitnya Matahari dari Arah Barat.
Tanda ini merupakan awal perubahan yang Allah SWT berlakukan pada sistem
alam semesta ini. Saat itu akan muncul tanda-tanda yang tidak biasa bagi bagi
manusia, sebagai tanda pemberitahuan bahwa kiamat sudah dekat. Awal dari itu
semua adalah terbitnya matahari dari sebelah barat yang sebelumnya terbit dari
sebelah timur. Sebagaimana hadits berikut ini: “Abdullah bin Amer Bin Ash ra, telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya
matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda
manapun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu) maka yang belakangan itu
datang tidak jauh dari yang pertama. (Hadits Riwayat Muslim dan Abu Dawud).”
Sedangkan berdasarkan firman Allah SWT yang
tertuang dalam Surat Al An’am ayat 158 berikut ini:“yang mereka nanti-nanti tidak lain
hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau
kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. pada hari
datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada
dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan
kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu Sesungguhnya
Kamipun menunggu (pula)". (Surat Al An’am (6) ayat 158)”. Jika telah
datang tanda-tanda ini dan manusia melihatnya, maka semua manusia akan beriman.
Namun saat itu juga iman sudah tidak berguna lagi jika sebelumnya manusia itu
tidak beriman. Iman orang kafir tidak akan berguna lagi baginya setelah matahai
terbit dari sebelah barat.
Lalu bagaimana
dengan taubatnya orang yang telah bermaksiat saat kiamat? Saat kiamat terjadi tidak
akan berguna lagi taubat orang-orang yang berbuat maksiat. Demikian pula dengan
orang orang yang tidak melakukan amal shaleh sebelumnya, meskipun dia beriman
maka amalnya tidak akan berguna jika matahari telah terbit di barat. Manakala
ajal telah tiba dan terbuktilah keputusan Allah SWT bagi orang-orang yang masih
hidup, maka setelah itu taubat mereka tidak diterima lagi. Allah SWT akan
membuat keputusan sesuai dengan keadaan mereka saat itu.
2. Munculnya Binatang dari dalam bumi.
Berdasarkan surat An Naml ayat 82 yang kami kemukakan di bawah ini salah
satu tanda hari kiamat adalah munculnya binatang melata dari dalam bumi. Sebagaimana
firman Allah SWT berikut ini: “dan
apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (Surat An Naml ayat 82)”. Pada saat itu Allah SWT mengeluarkan
binatang melata dari dalam bumi yang bisa berbicara kepada manusia, dan
mengenal mana yang kafir dan mana yang beriman. Allah SWT membuat binatang bisa
berbicara. Kejadian luar biasa yang memberitahukan tentang terjadinya atau
telah dekatnya hari kiamat.
3. Munculnya Dajjal. Dajjal
adalah pendusta yang sangat menutupi kebenaran. Pendusta disebut dajjal karena
ia menutupi kebenaran dengan kebathilan. Dajjal inilah yang Rasulullah SAW
sebut sebagai salah satu tanda dari datangnya hari kiamat. Dajjal mendakwahkan
diri sebagai Tuhan. Ia berusaha memalingkan manusia dari agamanya dengan
kejadian-kejadian luar biasa dan ajaib yang ia demonstrasikan, dengan seizin
Allah SWT.
Sebahagian orang tergoda, sedangkan yang beriman hatinya diteguhkan oleh
Allah SWT. Mereka tidak tertipu dengan kedustaan dan kesesatannya. Kemudian
Allah SWT berkenan untuk menghancurkan godaannya maka turunlah Nabi Isa as,
lalu membunuhnya. Nabi SAW bersabda: “Abdullah bin Umar ra, mengatakan: Rasulullah SAW berdiri di hadapan
orang-orang, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia
menyebut-nyebut Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan
kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabipun melainkan pasti ia
mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang tidak
dikatakan oleh nabi manapun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu picak (bermata
satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Selain
hadits di atas ini yang menerangkan tentang kemunculan Dajjal, hadits riwayat
Muslim ini juga menerangkan tentang kemunculan Dajjal: “Hudzaifah
bin Al Yaman meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Saya lebih tahu apa
yang ada pada Dajjal daripada dia sendiri. Dia mempunyai dua sungai yang
mengalir. Yang satu dilihat mata sebagai air putih dan yang lainnya dilihat
mata sebagai api yang bergelora. Jika seorang diantara kamu melihatnya maka
datangilah sungai yang tampaknya api, lalu ia harus memejamkan mata dan
menundukkan kepalanya. Lalu minum darinya, sesungguhnya itu adalah air dingin.
Sesungguhnya Dajjal itu salah satu matanya tertutup dengan kulit tebal, di
depannya tertulis kata ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh setiap mukmin bai ia bisa
menulis atau tidak. (Hadits Riwayat Muslim)”. Godaan
Dajjal akan menimbulkan pengaruh yang dahsyat terhadap akal sehat manusia,
membuat bingung, dan segalanya berjalan begitu cepat.
Akibatnya
orang-orang yang lemah iman tidak mampu memperhatikan keadaannya,
kekurangannya, serta bukti-bukti bahwa dia baru (huduts) sehingga dalam keadaan
seperti ini orang-orang yang percaya akan membenarkannya. Karenanya para nabi
mewanti-wanti tentang godaannya, mengingatkan kekurangannya, serta tanda-tanda
kebatilannya. Adapun orang-orang yang mendapatkan taufiq, mereka tidak akan
terperdaya olehnya sebab ada tanda-tanda yang mendustakannya di samping mereka
juga sebelumnya sudah tahu tentang keadaannya.
4. Turunnya Nabi Isa as, ke muka bumi.
Sunnah telah menunjukkan dan umat telah sepakat bahwa Nabi Isa as. Akan
turun di akhir zaman, menjelang kiamat, selagi ada Dajjal. Beliau membunuhnya,
lalu memberlakukan dan menghidupkan hukum-hukum Islam yang ditinggalkan
manusia. Nabi Isa as, hidup di bumi dalam waktu yang Allah SWT kehendaki hingga
ia meninggal, dan kaum muslimin menshalatkan serta menguburkannya. Karenanya
setiap muslim wajib meyakini apa yang terdapat di dalam AlQuran bahwa Isa bin
Maryam tidaklah dibunuh Yahudi, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke sisi-Nya
dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum terjadinya kiamat.
Allah SWT
berfirman: dan
karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa. tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. tidak ada
seorangpun dari ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap
mereka. (Surat An Nisaa (4) ayat 157-169)”.
Turunnya
Nabi Isa as, ke dunia lagi, bukanlah untuk menggantikan posisi Nabi Muhammad
SAW sebagai Nabi terakhir yang diturunkan Allah SWT. Turunnya Nabi Isa as, ke
muka bumi dalam rangka memerangi Dajjal dan juga untuk mengkoreksi kesalahan
umatnya yang mempertuhankan dirinya, padahal ia hanyalah Nabi semata. Turunnya
Nabi Isa as, juga bukan membawa syariat baru, akan tetapi untuk menegakkan
syariat dan menghidupkam urusan-urusan agama yang sudah banyak ditinggalkan oleh
umat manusia.
Selain
dari empat hal yang telah kami kemukakan di atas, tanda-tanda dari datangnya
hari kiamat adalah munculnya Yakjuj dan Makjuj seperti yang dikemukakan dalam
surat Al Anbiya (21) ayat 96 -97 berikut ini: “hingga
apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi. dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar
(hari berbangkit), Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.
(mereka berkata): "Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya Kami adalah dalam
kelalaian tentang ini, bahkan Kami adalah orang-orang yang zalim". (surat
Al Anbiya (21) ayat 96-97)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar