Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 03 Juni 2020

PETA PERJALANAN DI AKHIRAT (PART 1 of 5)



Engkau adalah ilmuwan bagi kehidupanmu.
 Bila engkau sadar akan hal ini, engkau tidak akan pernah menyianyiakan hidupmu untuk mengamati apa saja dengan kesadaran penuh.Semua yang hadir dalam kehidupanmu, baik phisik, pikiran, emosi, kehidupan, kematian, orang, dan keadaan baik yang tersurat, yang tersirat dan yang tersembunyi adalah obyek obyek riset yang perlu engkau amati dan pelajari.

 

 Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, tidak bisa disembarang tempat karena Allah SWT tidak akan menemui kita jika kita berada di dalam neraka. Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, kita harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu, yaitu beriman dan beramal shaleh; mentaati Allah dan RasulNya; serta menjadi orang yang bertaqwa. Untuk bisa bertemu dengan Allah SWT kelak, harus dipersiapkan dengan matang sejak diri kita masih hidup di muka bumi. Untuk bisa bertemu dengan Allah SWT kelak, tidak bisa dengan ucapan bim salabim abrakadabra.

 

“Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Perjalanan menemukan dirimu sendiri; Perjalanan menemukan Tuhanmu; Perjalanan menemukan tujuan hidupmu; Perjalanan memenuhi hidup dengan karyamu; Perjalanan meninggalkan hidup dengan kebaikanmu; Perjalanan mengumpulkan bekal untuk kepentingan akhiratmu nanti!”

 

Dan untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, kita harus menjadikan diri kita pantas untuk bertemu dengan Allah SWT. Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT selaku Dzat Yang Maha Terhormat maka kita harus menjadikan diri kita sesuai dengan kehormatan Allah SWT yaitu harus menjadi makhluk yang terhormat terlebih dahulu karena tempat bertemunya diri kita dengan Allah SWT adalah di tempat yang terhormat (syurga) dan dalam suasana yang saling hormat menghormati.

 

Untuk dapat bertemu dengan Allah SWT kelak, bukanlah perkara mudah dan instans, akan tetapi melalui suatu proses perjalanan yang sangat panjang lagi melelahkan, penuh perjuangan, penuh kesungguhan, penuh doa dan air mata.

 

Untuk bertemu dengan Allah SWT kelak, kita membutuhkan adanya pedoman atau kompas yang menunjukkan peta perjalanan yang diiringi dengan pemenuhan bekal selama di dalam perjalanan. Agar diri kita tidak sesat di jalan, sampai tujuan dengan selamat serta memiliki pemahaman tentang peta perjalanan yang baik dan benar dan Allah SWT juga telah memberikan Nomor Contact CenterNya : 24434 yang berlaku 24 jam dimanapun manusia berada.

 

Berikut ini akan kami kemukakan peta perjalanan diri kita jika berkehendak untuk bertemu dengan Allah SWT kelak di syurga, yaitu:

 

A.     ALAM KUBUR (BARZAKH).

 

Barzakh secara bahasa artinya dinding pemisah antara dua hal, yaitu pemisah antara alam dunia dan alam akhirat. Barzakh merupakan terminal pertama yang harus dilalui oleh ruh/ruhani dari siapapun juga, baik calon penghuni syurga ataupun calon penghuni neraka. Agar diri kita bisa mencapai atau bisa menempati ruang di Barzakh, syarat utamanya adalah kita harus mengalami apa yang dinamakan dengan berpisahnya ruh/ruhani dengan jasad/jasmani atau kematian. Saat berpisah inilah terjadi dua ketentuan, yaitu jasad/jasmani dimasukkan ke dalam tanah, sedangkan ruh/ruhani akan ditempatkan di alam Barzakh sampai batas waktu yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah sampai hari kimat.

 

Hal ini sesuai dengan hadits yang kami kemukakan berikut ini: “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya alam kubur itu tahap pertama kehidupan akhirat. Jika seseorang selamat pada tahap pertama itu, maka ringanlah pada tahap tahap berikutnya. Namun, apabila tidak selamat pada tahap pertama, maka untuk tahap tahap selanjutnya lebih dahsyat. (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim)”.

 

Alam Barzakh merupakan bagian dari alam akhirat dan termasuk masalah ghaib. Sehingga hanya Allah SWT saja yang mengetahui apa dan bagaimana keadaan ruh/ruhani manusia ketika berada alam kubur yang bernama Barzakh. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya kubur adalah rumah pertama di akhirat maka siapa yang selamat dari padanya, maka yang berikutnya lebih ringan, maka jika sekiranya  dia tidak lulus (selamat) maka kondisi berikutnya jauh lebih berat lagi. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)”. Berdasarkan ke dua hadits di atas ini, alam kubur (barzakh) merupakan rute pertama dari peta perjalanan dalam kehidupan akhirat yang harus dilalui oleh setiap ruh/ruhani manusia tanpa terkecuali.

 

Barzakh juga menjadi tempat pertama berhembusnya atau dirasakannya kesejukan suasana syurga bagi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dan beramal shaleh selama hidup di dunia. Barzakh juga tempat pertama kalinya bagi orang orang yang durhaka kepada Allah SWT merasakan hawa yang menyiksa dari lubang lubang yang ada di neraka. Di alam Barzakh pulalah dimulai pembalasan dari sepak terjang diri kita selama di dunia mulai diperlihatkan oleh Allah SWT.

 

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Nabi SAW berdasarkan hadits berikut ini: “Dalam sebuah riwayat dari Imam Ath Thirmidzi, Rasulullah SAW menceritakan sekelumit tentang alam kubur dan upaya agar selama dari padanya: “Rasulullah masuk ke tempat shalatnya, beliau melihat banyak orang, lalu beliau mengatakan, “Sekiranya kalian banyak mengingat pemutus kesenangan tentu kalian akan sibut terhadap apa yang saya lihat tentang kematian, oleh sebab itu perbanyaklah mengingat pemutus kesenangan itu, karena sesungguhnya kubur akan berkata setiap ada mayat yang datang padanya, dia mengatakan: “aku adalah rumah yang jauh, aku rumah yang lengang, aku rumah tanah, aku rumah penuh cacing, apabila yang dikuburkan itu adalah orang baik, dia akan menyambut dengan baik, dan mengatakan engkau adalah orang terbaik yang aku suka berada di punggungku, maka pada hari ini engkau kembali kepadaku maka engkau akan lihat bagaimana perlakuanku padamu, kuburan itu menjadi lapang dan dibukakan baginya pintu syurga. Adapun apabila yang dikubur itu orang yang jahat atau kafir, dia mengatakan tidak ada sambutan bagimu dan engkau adalah orang terburuk yang berjalan di atas punggungku, maka pada hari ini engkau akan merasakan bagaimana sambutanku lalu bumi menghimpitnya sehingga pecah tulang rusuknya”. Ath Thirmidzi pada lanjutan hadits ini mengemukakan bahwa Rasulullah menambahkan bahwa sesungguhnya kubur adalah taman dari taman syurga atau menjadi lobang dari lobang neraka”.

 

Alam kubur (alam barzakh) bagi orang yang meninggal akan menjadi tempat yang sangat menakutkan dan mengerikan karena penuh dengan azab dan siksaan. Namun alam barzakh dapat juga menjadi tempat yang penuh dengan nikmat dan kesenangan, semua itu sangat ditentukan oleh iman dan amal shaleh seseorang. Alam kubur (alam barzakh) merupakan alam yang terdekat dengan kehidupan kita saat ini, untuk itu kita harus bisa menjadikan diri kita sebagai penghuni dari taman dari taman syurga yang ada di alam kubur (alam barzakh) ini. Semoga ini menjadi kenyataan. Amien.

 

Seluruh ruh, tanpa terkecuali  yang telah dimasukkan ke alam Barzakh, tidak bisa keluar lagi dan akan terus menetap di sana untuk menunggu datangnya hari kiamat, atau dapat dikatakan Barzakh merupakan tempat penantian bagi seluruh ruh ruh yang telah dipisahkan dengan jasmani masing masing menunggu sampai datangnya hari kiamat. Sebagaimana firman Allah-Nya berikut ini: “Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (surat Al Mu’minuun (23) ayat 100). Alam Barzakh memiliki dua kategori, yaitu Illiyun dan Sijjin. Dimana keduanya dipisahkan dengan dinding sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Mu’minuun (23) ayat 100  di atas ini.

 

Lalu apakah Illiyun dan Sijjin itu? Untuk menjawabnya, mari kita perhatikan keterangan di bawah ini: “Suatu ketika Ka’ab, Rabi’ bin Khaitsam dan Khalid bin Ar’arah duduk berbincang bincang bersama orang orang, lalu datanglah Abdullah bin Abbas. Ka’ab berkata: “Telah datang sepupu (anak paman) Rasulullah.” Orang orang lalu memberi tempat kepada Ibnu Abbas untuk duduk. Ibnu Abbas bertanya kepada Ka’ab: “Wahai Ka’ab, seluruh yang ada di Al Qur’an aku telah tahu, kecuali empat hal; pertama apa itu sijjin? Kedua Illiyun? Ketiga Sidratul Muntaha? Dan keempat firman Allah kepada Idris: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” (surat Maryam (19) ayat 57).

 

Ka’ab berkata: Illiyun adalah langit ke tujuh tempat ruh orang orang mukmin. Sijjin adalah lapisan bumi ke tujuh atau tingkatan bumi terendah tempat ruh orang orang kafir di bawah jasad iblis. Adapun maksud dari firman Allah: “dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” Allah berfirman padanya bahwa kamni mengangkat derajatmu setiap hari, seperti diangkatnya amal perbuatan manusia. Maka Idris meminta kepada temannya seorang malaikat untuk menyampaikan kepada malaikat maut agar ajalnya ditunda sehingga ia bisa menambah amal perbuatannya. Malaikat itu lalu membawa Idris di antara dua sayapnya dan terbang naik hingga sampai di langit ke tujuh.

 

Di langit ke tujuh itu mereka berjumpa dengan malaikat maut dan ditanyakan keperluannya. Malaikat maut bertanya: “Lalu dimana Idris?” Malaikat yang membawa Idris menjawab: “ Di antara dua sayapku.” Malaikat maut berkata: “Tetapi aku telah diperintahkan untuk mencabut nyawanya di langit ke tujuh.” Maka malaikat maut mencabut nyawa Idris di langit ke tujuh. Sedangkan Sidratul Muntaha adalah sidrah (daun bidara) yang berada di atas kepala malaikat yang bertugas menyangga Arasy. Disitulah tempat semua makhluk. Karena itulah dinamakan Sidratul Muntaha.

 

Seperti apakah posisi Illiyun dan Sijjin itu? Posisi Illiyun berada di atas posisi Sijjin lalu membentang luas ke atas. Adapun ruh ruh yang berada di Illiyun bisa melihat ke dunia dan juga bisa melihat ke syurga atau bahkan bisa bebas di dalamnya untuk saling kunjung mengunjungi. Sedangkan posisis Sijjin berada di bawah Illiyun lalu membentang luas ke bawah. Adapun ruh ruh yang berada di Sijjin bisa melihat ke dunia dan juga akan dipertontonkan kondisi dan keadaan tempat kembali mereka yaitu neraka pagi dan petang serta ruh ruh yang ada di Sijjin semuanya dalam kondisi menderita dan meratapi nasib buruknya.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka setiap pagi dan petang ditampakkan kepadanya tempatnya nanti. Jika dia termasuk penghuni syurga, maka disediakan tempat di syurga. Dan jika dia tergolong penghuni neraka, maka disediakan baginya tempatnya di neraka. Dikatakan kepadanya, inilah tempatmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat. (Hadits Riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra).” Semoga kita tidak ditempatkan oleh Allah SWT di Sijjin kelak.

 

Sebagai informasi tambahan, ada baiknya kita mengetahui tentang kondisi ruh/ruhani saat berada di alam barzakh, baik yang berada di Sijjin dan juga yang berada di Illiyun. Kondisinya dapat kami kemukakan seperti ini, yaitu:

 

1.    Ruh yang berada di Sijjin. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Adh Dailami berikut ini: “Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung gunung. Adapun hadiah orang orang yang hidup kepada orang orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka. (Hadits Riwayat Adh Dailami).

 

Ruh yang berada di Sijjin seperti orang yang tenggelam yang sedang minta pertolongan, ia menanti nanti doa dari ayah, ibu, anak dan kawan terpercaya karena baginya itu lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Namun apa daya jika hal ini tidak terjadi makin menderitalah dia disana. Ruh yang berada di Sijjin, tidak bisa bertemu dengan ruh ruh yang lain. Salah satu hal yang bisa membantu ruh yang berada di Sijjin adalah doa dan permohonan ampunan atas dosa dan kesalahan mereka yang diajukan oleh anak keturanan yang shaleh dan shalehah yang mereka miliki kepada Allah SWT.

 

2.       Ruh yang berada di Illiyun. Ruh yang berada di Illiyun diberi nikmat dan dilepaskan. Ruh ini akan bertemu dan saling menyapa dengan ruh-ruh yang lain. Ruh ruh tersebut akan saling mengingat keadaan mereka ketika di dunia dan apa yang terjadi pada penghuni dunia. Ruh-Ruh itu akan bersama dengan ruh yang sejenis dalam amalnya dan bersaam ruh Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam surat An Nisaa’ (4) ayat 69. “Barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang orang yang mati syahid dan orang orang yang shaleh. Mereka itulah teman yang sebaik baiknya.” Kebersamaan ini ketika di dunia, alam barzakh, dan hari pembalasan. Manusia akan bersama orang yang dicintainya di ketiga alam tersebut.

 

Sebagai orang yang sedang menunggu giliran untuk menuju gerbang dipisahkannya ruh dengan jasmani, sudahkah kita memiliki tujuan yang jelas, apakah mau berdiam diri di Illiyun kelak ataukah di Sijjin kelak? Illiyun dan Sijjin sebagai tempat transit sementara untuk menunggu kedatangan hari kiamat kelak, memiliki karakteristik yang sangat berbeda diantara keduanya.

 

Illiyun hanya boleh diisi oleh orang orang yang beriman (mukmin), sedangkan Sijjin hanya boleh diisi oleh orang-orang yang kafir serta posisi Illiyun dan posisi Sijjin dipisahkan dengan dinding pembatas yang tidak akan bisa ditembus. Lalu dimanakah posisi diri kita? Apakah di Sijjin ataukah di Illiyun, keduanya merupakan hasil (output) dari apa apa yang telah kita perbuat saat hidup dunia.

 

Lalu berapa lama seseorang itu berada di Sijjin atau di Illiyin itu? Masa tunggu seseorang di Sijjin atau di Illyun berbeda beda, sesuai dengan saat kematian seseorang tiba. Masa tunggu di alam Barzakh melebihi masa seseorang hidup di muka bumi. Adapun rumus berapa lama tinggal di alam barzakh, adalah dimulai dari masuknya seseorang ke alam barzakh sampai dengan hari kiamat tiba. Berapa lamanya hanya Allah SWT yang tahu, bisa ribuan tahun, karena kita tidak tahu kapan kiamat akan terjadi dan juga belum ada seorangpun yang dibangkitkan dari alam barzakh sampai dengan saat ini.

 

Untuk sekedar menghitung, manusia pertama yang meninggal dunia adalah anak dari Nabi Adam as,yaitu “Habil”, yang sampai dengan hari ini masih berada di alam barzakh. Bisakah kita menghitung sudah berapa lama “Habil’ berada di alam Barzakh? Lalu berapa lama lagi dari hari ini sampai dengan hari kiamat kelak “Habil” berada di alam barzakh? Jawabannya, hanya Allah sajalah yang tahu. Yang harus kita jadikan pedoman saat ini adalah lamanya proses menunggu di alam barzakh, mengharuskan diri kita memiliki bekal kebaikan yang dilandasi niat yang ikhlas kepada Allah SWT yang sangat banyak dan panjang, lalu sudahkah kita mempersiapkannya saat ini?

 

B.      TANDA TANDA HARI KIAMAT.

 

Kita wajib mengimani bahwa hari kiamat pasti terjadi dan tidak diragukan lagi kedatangannya. Sedangkan kapan terjadinya, tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Allah SWT merahasiakannya kepada semua manusia, termasuk kepada Nabi dan Rasulnya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang. Tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. (surat Al Hajj (22) ayat 7).

 

Tidak ada seorangpun yang memiliki pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu, termasuk Nabi Muhammad SAW pun tidak mengetahui kapan hari kiamat terjadi. Meskipun demikian, kita wajib mengimani tanda-tanda datangnya hari kiamat yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui dua buah hadits berikut ini:

 

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Tidaklah akan tiba hari kiamat itu sehingga: 

1.      ada dua golongan yang saling membunuh, antara mereka terjadi peperangan yang besar sedang dakwahnya satu macam;

2.    banyak kaum Dajjal (tukang dusta) yang jumlahnya hampir tiga puluh orang, semuanya  mengaku dirinya adalah Rasulullah (utusan Allah);

3.        ilmu pengetahuan dilenyapkan;

4.        banyak goncangan (gempa bumi);

5.        zaman berputar dengan cepat;

6.        banyak timbul fitnah;

7.        banyak terjadi pembunuhan;

8.        harta benda melimpah ruah, sehingga pemiliknya kesulitan mencari orang yang mau menerima sedekahnya;

9.        orang orang secara bersama sama hidup bermegah megahan dalam gedung gedung yang menjulang tinggi;

10.    seseorang melewati makam orang dan berkata, “Sayang, alangkah baiknya kalau aku dulu menempati tempatnya;

11.    matahari terbit dari arah terbenam. 

Melihat keadaannya yang sudah demikian orang orang yang dahulunya tidak  beriman, menyatakan beriman. Padahal dalam keadaan demikian itu tidak bermanfaat lagi keimanan seseorang. (Hadits Riwayat Bukhari)”.

 

Selain dari sebelas tanda tanda kiamat akan tiba sebagaimana hadits di atas, masih ada tanda tanda kiamat yang lainnya, sebagaimana hadits berikut ini: “Mendekati kiamat akan terjadi berbagai fitnah, seolah olah kepingan kepingan malam yang gelap gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta benda dunia.” (Hadits Riwayat Abu Dawud)”.

 Dan semua tanda tanda kecil mengenai akan datangnya hari kiamat sudah tampak dalam kehidupan kita akhir akhir ini. Adapun tanda tanda besar dari datangnya hari kiamat, dapat kami kemukakan sebagai berikut, yaitu:

 

1.       Terbitnya Matahari dari Arah Barat. Tanda ini merupakan awal perubahan yang Allah SWT berlakukan pada sistem alam semesta ini. Saat itu akan muncul tanda-tanda yang tidak biasa bagi bagi manusia, sebagai tanda pemberitahuan bahwa kiamat sudah dekat. Awal dari itu semua adalah terbitnya matahari dari sebelah barat yang sebelumnya terbit dari sebelah timur. Sebagaimana hadits berikut ini: “Abdullah bin Amer Bin Ash ra, telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda manapun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu) maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang pertama. (Hadits Riwayat Muslim dan Abu Dawud).” 

 

Sedangkan berdasarkan firman Allah SWT yang tertuang dalam Surat Al An’am ayat 158 berikut ini:yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu Sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)". (Surat Al An’am (6) ayat 158)”. Jika telah datang tanda-tanda ini dan manusia melihatnya, maka semua manusia akan beriman. Namun saat itu juga iman sudah tidak berguna lagi jika sebelumnya manusia itu tidak beriman. Iman orang kafir tidak akan berguna lagi baginya setelah matahai terbit dari sebelah barat.

 

Lalu bagaimana dengan taubatnya orang yang telah bermaksiat saat kiamat? Saat kiamat terjadi tidak akan berguna lagi taubat orang-orang yang berbuat maksiat. Demikian pula dengan orang orang yang tidak melakukan amal shaleh sebelumnya, meskipun dia beriman maka amalnya tidak akan berguna jika matahari telah terbit di barat. Manakala ajal telah tiba dan terbuktilah keputusan Allah SWT bagi orang-orang yang masih hidup, maka setelah itu taubat mereka tidak diterima lagi. Allah SWT akan membuat keputusan sesuai dengan keadaan mereka saat itu.

 

2.       Munculnya Binatang dari dalam bumi. Berdasarkan surat An Naml ayat 82 yang kami kemukakan di bawah ini salah satu tanda hari kiamat adalah munculnya binatang melata dari dalam bumi. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (Surat An Naml  ayat 82)”.  Pada saat itu Allah SWT mengeluarkan binatang melata dari dalam bumi yang bisa berbicara kepada manusia, dan mengenal mana yang kafir dan mana yang beriman. Allah SWT membuat binatang bisa berbicara. Kejadian luar biasa yang memberitahukan tentang terjadinya atau telah dekatnya hari kiamat.

 

3.       Munculnya Dajjal. Dajjal adalah pendusta yang sangat menutupi kebenaran. Pendusta disebut dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan kebathilan. Dajjal inilah yang Rasulullah SAW sebut sebagai salah satu tanda dari datangnya hari kiamat. Dajjal mendakwahkan diri sebagai Tuhan. Ia berusaha memalingkan manusia dari agamanya dengan kejadian-kejadian luar biasa dan ajaib yang ia demonstrasikan, dengan seizin Allah SWT.

 

Sebahagian orang tergoda, sedangkan yang beriman hatinya diteguhkan oleh Allah SWT. Mereka tidak tertipu dengan kedustaan dan kesesatannya. Kemudian Allah SWT berkenan untuk menghancurkan godaannya maka turunlah Nabi Isa as, lalu membunuhnya. Nabi SAW bersabda: “Abdullah bin Umar ra, mengatakan: Rasulullah SAW berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia menyebut-nyebut Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabipun melainkan pasti ia mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh nabi manapun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

 

Selain hadits di atas ini yang menerangkan tentang kemunculan Dajjal, hadits riwayat Muslim ini juga menerangkan tentang kemunculan Dajjal: Hudzaifah bin Al Yaman meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Saya lebih tahu apa yang ada pada Dajjal daripada dia sendiri. Dia mempunyai dua sungai yang mengalir. Yang satu dilihat mata sebagai air putih dan yang lainnya dilihat mata sebagai api yang bergelora. Jika seorang diantara kamu melihatnya maka datangilah sungai yang tampaknya api, lalu ia harus memejamkan mata dan menundukkan kepalanya. Lalu minum darinya, sesungguhnya itu adalah air dingin. Sesungguhnya Dajjal itu salah satu matanya tertutup dengan kulit tebal, di depannya tertulis kata ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh setiap mukmin bai ia bisa menulis atau tidak. (Hadits Riwayat Muslim)”. Godaan Dajjal akan menimbulkan pengaruh yang dahsyat terhadap akal sehat manusia, membuat bingung, dan segalanya berjalan begitu cepat.

 

Akibatnya orang-orang yang lemah iman tidak mampu memperhatikan keadaannya, kekurangannya, serta bukti-bukti bahwa dia baru (huduts) sehingga dalam keadaan seperti ini orang-orang yang percaya akan membenarkannya. Karenanya para nabi mewanti-wanti tentang godaannya, mengingatkan kekurangannya, serta tanda-tanda kebatilannya. Adapun orang-orang yang mendapatkan taufiq, mereka tidak akan terperdaya olehnya sebab ada tanda-tanda yang mendustakannya di samping mereka juga sebelumnya sudah tahu tentang keadaannya.

 

4.       Turunnya Nabi Isa as, ke muka bumi. Sunnah telah menunjukkan dan umat telah sepakat bahwa Nabi Isa as. Akan turun di akhir zaman, menjelang kiamat, selagi ada Dajjal. Beliau membunuhnya, lalu memberlakukan dan menghidupkan hukum-hukum Islam yang ditinggalkan manusia. Nabi Isa as, hidup di bumi dalam waktu yang Allah SWT kehendaki hingga ia meninggal, dan kaum muslimin menshalatkan serta menguburkannya. Karenanya setiap muslim wajib meyakini apa yang terdapat di dalam AlQuran bahwa Isa bin Maryam tidaklah dibunuh Yahudi, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke sisi-Nya dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum terjadinya kiamat.

 

Allah SWT berfirman: dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. tidak ada seorangpun dari ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (Surat An Nisaa (4) ayat 157-169)”.

 

Turunnya Nabi Isa as, ke dunia lagi, bukanlah untuk menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang diturunkan Allah SWT. Turunnya Nabi Isa as, ke muka bumi dalam rangka memerangi Dajjal dan juga untuk mengkoreksi kesalahan umatnya yang mempertuhankan dirinya, padahal ia hanyalah Nabi semata. Turunnya Nabi Isa as, juga bukan membawa syariat baru, akan tetapi untuk menegakkan syariat dan menghidupkam urusan-urusan agama yang sudah banyak ditinggalkan oleh umat manusia. 

 

Selain dari empat hal yang telah kami kemukakan di atas, tanda-tanda dari datangnya hari kiamat adalah munculnya Yakjuj dan Makjuj seperti yang dikemukakan dalam surat Al Anbiya (21) ayat 96 -97 berikut ini: hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (mereka berkata): "Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya Kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan Kami adalah orang-orang yang zalim". (surat Al Anbiya (21) ayat 96-97)”. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar