Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Jumat, 27 Desember 2024

IBLIS LEBIH TAKUT KEPADA ORANG YANG BERILMU DIBANDING AHLI IBADAH

 

Uraian tentang iblis lebih takut kepada orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah sebagaimana dikemukakan dalam laman “kisahmuslim.com” berikut ini: Diriwayatkan bahwa seseorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di biaranya yang terletak di atas gunung. Pada suatu hari sebagaimana bisa dia keluar dari tempat ibadahnya untuk berkeliling merenungkan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala di sekitar tempat ibadahnya. 


Di sela-sela dia berkeliling ini, dia melihat di jalan sesosok manusia yang menebarkan bau tidak sedap darinya. Ahli ibadah itu berpaling menuju ke tempat lain, sehingga dia terlindungi dari tercium bau ini. Ketika itu setan menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki shalih yang memberi nasihat. Setan berkata kepadanya, “Sungguh amal-amal kebaikanmu telah menguap (sirna), dan persediaan amal kebaikanmu tidak dihitung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Lantas si ahli ibadah persediaan amal kebaikanmu tidak dihitung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Lantas si ahli ibadah bertanya, “Mengapa?” Dia menjawab, “Karena engkau enggan mencium bau anak cucu Adam semisal kamu.”


Ketika wajah si ahli ibadah terlihat sedih, setan pun pura-pura merasa kasihan dan memberinya nasihat, “Jika engkau ingin agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni kesalahanmu, saya akan memberi nasihat kepadamu agar engkau mencari tikus gunung, lalu engkau gantungkan tikus itu di lehermu seraya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hidupmu. Si ahli ibadah yang bodoh ini pun melaksanakan nasihat setan yang sengaja mencari kesempatan ini. Selanjutnya, si ahli ibadah memburu tikus gunung. Dia pun terus-menerus beribadah dengan membawa najis dari enam puluh tahun sampai dia meninggal dunia (semua ibadahnya pun tidak sah). terdapat riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengomentari kisah tersebut, “Suatu masalah ilmiah –atau majelis ilmu- lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun.”

 

Diriwayatkan dari Syaikh Abdul Qadir al-Jailani rahimahullah bahwa pada suatu hari beliau sedang berjalan di tempat lapang, tiba-tiba muncul cahaya terang di ufuk, kemudian dia mendengar suara memanggil, “Wahai Abdul Qadir saya adalah Rabbmu. Sungguh, telah aku halalkan untukmu semua hal-hal yang haram.” Lantas Abdul Qadir berkata, “Enyahlah kau, wahai makhuk terkutuk!” Seketika itu, cahaya tersebut berubah menjadi gelap. Tiba-tiba muncul suara mengatakan, “Wahai Abdul Qadir! Sungguh, engkau telah selamat dariku lantaran pengetahuanmu tentang Rabbmu dan ilmu fikihmu. Sesungguhnya aku telah menyesatkan tujuh puluh orang dari kalangan ahli ibadah senior dengan cara seperti ini. Seandainya tidak karena ilmu, pastilah aku dapat menyesatkanmu seperti mereka.”

 

Diriwayatkan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam pada suatu hari berdiam di atas gunung. Lantas Iblis mendatanginya dan berkata kepadanya, “Bukanka engkau mengatakan bahwa manusia yang telah dikehendaki mati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, pastilah dia mati?” Nabi Isa ‘alaihissalam menjawab, “Iya.” Iblis bertanya lagi, “Kalau tidak?” Dia menjawab, “Tidak akan mati.” Ketika itu Iblis –laknat Allah atasnya- berkata kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, “Kalau demikian, lemparkanlah dirimu dari atas gunung. Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki engkau mati, amak engkau akan mati. Dan jika Dia tidak menghendaki, maka engkau tidaka kan mati.” Lantas Nabi Isa berkata kepadanya, “Enyahlah kau, wahai makhluk terkutuk! Sesungguhnya Allah-lah yang menguji hamba-Nya. Sedangkan hamba-Nya tidak berhak menguji-Nya.”

 

Diriwayatkan bahwa Imam Syafi’i pada suatu hari sedang duduk di majelis pengajiannya. Tiba-tiba Iblis –laknat Allah untuknya- ikut duduk di antara murid-murid Imam Syafi’i dalam rupa seorang laki-laki seperti mereka, kemudian dia mengajukan pertanyaan sebagai berikut, “Bagaimana pendapatmu mengenai Dzat yang menciptakanku sesuai kehendak-Nya dan Dia menjadikanku sebagai hamba sesuai kehendak-Nya. Setelah itu, jika Dia berkehendak, Dia memasukanku ke dalam surga. Jika Dia berkehendak, Dia memasukanku ke dalam neraka. Apakah Dia berbuat adil atau berbuat zhalim dalam hal tersebut?” Berkat cahaya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Imam Syafi’i dapat mengenali Iblis, lantas beliau menjawabnya dengan mengatakan, “Hai kamu! Jika Dia menciptakanmu sesuai apa yang engkau kehendaki, maka Dia berbuat zhalim kepadamu. Jika Dia menciptakanmu sesuai apa yang Dia kehendaki, amak Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya.”

 

Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil berpuasa selama tujuh puluh tahun. Setiap tahunnya hanya tujuh hari dia tidak berpuasa. Lantas dia memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diperlihatkan bagaimana setan menggoda manusia. Ketika sampai waktu yang cukup lama dia masih saja tidak melihat hal tersebut, maka dia berkata, “Seandainya saya meneliti kesalahan-kesalahanku dan dosa-dosaku kepada Rabbku niscaya lebih baik dari apa yang saya mohon ini.” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus malaikat kepadanya, lalu malaikat berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusku. Dia berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya perkataan yang baru saja engkau ucapkan lebih Kucintai dari pada ibadahmu yang telah lalu. Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membuka tabir matamu, maka lihatlah!’.” Lalu dia pun dapat melihat. Ternyata bala tentara Iblis mengelilingi bumi. Dengan demikian, tidak ada seorang pun melainkan dikerubuti setan sebagaimana lalat mengerubuti bangkai. Lantas dia berkata, “Wahai Rabbku! Siapakah yang dapat selamat dari hal ini?” Rabb menjawab, “Orang yang mempunyai wara dan lemah lembut.”

 

Dikatakan bahwa di pagi hari Iblis mengumumkan kepada bala tentaranya di bumi. Ia berkata, “Barangsiapa menyesastkan seorang muslim, maka saya akan memakaikan mahkota kepadanya.” Lalu salah satu dari bala tentara setan berkata kepadanya, “Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia menceraikan istrinya.” Iblis berkata, “Ia hampir menikah.” Bala tentara lain lapor, “Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia durhaka kepada orang tuanya.” Iblis berkata, “Dia hampir berbakti kepada kedua orang tuanya.” Bala tentara lain lagi berkata, “Saya terus menerus menggoda si fulan sehingga dia berbuat zina.” Iblis berkata, “Bagus kamu.” Bala tentara lain lagi berkata, “Saya terus menerus menggoda si fulan sehingga dia minum arak.” Iblis berkata, “Bagus kamu.” Bala tentara lain lagi berkata, “Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia membunuh.” Iblis menjawab, “Bagus, kamu”

 

Dikatakan bahwa setan berkata kepada seorang perempuan, “Kamu adalah separuh dari bala tentaraku. Kamu adalah anak panah yang saya lemparkan yang tidak akan pernah meleset. Kamu adalah tempat rahasiaku. Kamu adalah utusanku untuk memenuhi kebutuhanku.”

 

Al-Hasan menceritakan bahwa ada sebuah pohon yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu seorang laki-laki mendatangi pohon tersebut seraya berkata, “Sungguh, saya akan menebang pohon ini.” Dia datang untuk meneabgn pohon ini dengna penuh amarah murni karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lantas Iblis menemuinya dalam bentuk manusia, lalu dia berkata, “Apa yang engkau inginkan?” Lelaki tersebut menjawab, “Saya ingin menebang pohon yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Iblis berkata, “Jika engkau tidak menyembah pohon ini, maka apakah orang yang menyembahnya mengganggumu?” Dia menjawab, “Sungguh, saya akan menebangnya.” Lalu setan berkata kepadanya, “Apakah kamu mau sesuatu yang lebih baik buatmu, yaitu kamu tidak menebangnya dan setiap hari kamu mau sesuatu yang lebih baik buatmu, yaitu kamu tidak meneabngnya dan setiap hari kamu mendapati dua dinar di bantalmu di pagi hari.” Dia bertanya, “Dari siapa dua dinar tersebut?” Setan menjawab, “Dariku untukmu.”

 

Selanjutnya dia pulang. Dia pun menemukan dua dinar di bantalnya. Setelah itu, keesokan harinya dia tidak menemukan apa-apa di bantalnya, lalu dia bangkit dengan penuh emosi hendak menebang pohon. Lantas setan menjelma dalam bentuk manusia berkata, “Apa yang engkau inginkan?” Dia menjawab, “Saya ingin menebang pohon yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Setan berkata, “Kamu bohong. Kamu tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya.” Dia masih tetap pergi untuk menebang pohon, lalu setan membantingnya ke tanah dan mencekiknya sampai hampir mati. Lalu setan dengan penuh emosi murni karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka saya tidak mempunyai kemampuan untuk mengalahkanmu, maka saya menipu kamu dengan dua dinar, lalu aku tidak memberikan lagi. Ketika engkau datang dengan penuh emosi karean dua dinar, maka saya dapat menguasai kamu.”

 

Diceritakan bahwa Iblis –laknat Allah atasnya- pernah muncul di hadapan Fir’aun dalam bentuk seorang laki-laki ketika Fir’aun sedang di kamar mandi. Namun, Fir’aun tidak mengenalinya. Lantas Iblis berkata kepadanya, “Celaka kamu! Kamu tidak mengenaliku? Padahal engkaulah yang menciptakanku? Bukankah engkau adalah orang yang berkata, ‘Saya adalah Rabb kalian yang Maha Luhur?”

 

Iblis pernah muncul di hadapan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Lalu Nabi Sulaiman berkata kepadanya, “Perbuatan apakah yang paling kamu sukai dan paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, pastilah saya tidak akan menyampaikan kepadamu bahwa saya tidak tahu apa ada sesuatu yang lebih saya sukai dari pada homoseks antara laki-laki dengan laki-laki lain dan lesbian antara perempuan dengan perempuan lain.’

 

Ada seseorang yang melaknat Iblis setiap hari seribu kali. Pada suatu hari ketika dia sedang tidur, dia didatangi seseorang yang membangunkannya. Dia berkata kepadanya, “Bangunlah, dinding ini akan roboh menimpamu.” Lalu orang tersebut berkata kepadanya, “Siapakah Anda? Kenapa Anda merasa kasihan kepada saya seperti ini?” Ia menjawab, “Saya adalah Iblis.” Dia berkata kepada Iblis, “Bagaimana bisa seperti ini padahal saya melaknatmu setiap hari seribu kali?” Iblis berkata, “Hal ini lantaran saya tahu kedudukan orang-orang yang mati syahid. Makanya, saya khawatir kamu termasuk di antara mereka sehingga engkau memperoleh kedudukan seperti mereka.”

 

Catatan: orang yang terkena reruntuhan dinding atau mati tergencet di bawah bangunan, maka dia dianggap mati syahid berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Orang-orang yang mati syahid ada lima, yaitu orang-orang yang terkena penyakit pes, orang yang sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Hadits Riwayat Muslim)

Selasa, 24 Desember 2024

DIALOG IBLIS DENGAN NABI SULAIMAN as,.


Dr Musthafa Murad” dalam bukunya “30 Orang Yang Dijamin Masuk Neraka” mengemukakan: Ada diceritakan bahwa Iblis pernah menemui Nabi Sulaiman as, maka berkatalah Nabi Sulaiman  as, kepadanya, “Hai terkutuk  apa yang akan kamu perbuat terhadap umat Muhammad SAW?”

 

“Hai Sulaiman, “ sahut Iblis, “sesungguhnya aku hendak mengajak mereka supaya  lebih menyukai dunia dan dirham daripada bersaksi, tiada Tuhan selain Allah.”

 

Sebuah pernyataan sikap yang jelas dan terang dari iblis lalu sebagai orang yang menjadi target operasi dari Iblis dan balatentaranya. Sudahkah kita siap menghadapinya! 

 

Daftar Pustaka:

 

“Dr, Mustafa Murad”, “30 Orang Yang Dijamin Masuk Neraka”, Penerbit Pustaka Al Kautsar, 2003, Jakarta

Jumat, 20 Desember 2024

DIALOG IBLIS DENGAN NABI IBRAHIM as,.

 

Dr Musthafa Murad” dalam bukunya “30 Orang Yang Dijamin Masuk Neraka” mengemukakan: Tatkala Nabi Ibrahim as, bermimpin disuruh menyembelih putranya, Ismail as, maka datanglah Iblis kepada Hajar seraya berkata kepadanya, “Tahukah kamu apa yang akan dilakukan suamimu terhadap anakmu?”

 

Hajar balik bertanya, “Memang apa yang hendak dia lakukan?”

Iblis berkata, “Dia akan menyembelih anakmu.”

“Kenapa?” Tanya Hajar pula.

Maka jawab Iblis, “Dia mengira Tuhan menyuruhnya melakukan itu.”

Mendengar itu, maka Hajar menegaskan, “Kalau memang Tuhan menyuruhnya begitu, maka tidak ada yang bisa menolak perintah Allah.”

 

Oleh karena itu Iblis pun pergi kepada Ismail, lalu berkata kepadanya, “Tahukah kamu apa yang akan dilakukan ayahmu kepadamu?”

Ismail balik bertanya, “Memang apa yang hendak beliau lakukan?”

Iblis berkata, “Dia hendak menyembelih kamu.”

“Kenapa? tanya Ismail.

Dan dijawab oleh Iblis, “Ayahmu itu mengira Tuhan menyuruhnya melakukan itu.”

Maka Ismail menegaskan, “Jika Tuhan memang menyuruhnya begitu, maka tidak ada yang bisa menghalangi perintah Allah.”

 

Maka pergilah Iblis kepada Ibrahim as, lalu berkata, “Hai Ibrahim, sesungguhnya mimpi yang kamu lihat itu dari setan, bukan dari Allah Yang Maha Rahman.”

 

Maka Ibrahim langsung membentaknya, “Enyahlah kamu, hai setan terkutuk”.

Dan tatkala Ibrahim telah siap hendak menyembelih putranya itu, maka berkatalah Ismail, “Wahai ayahanda, ikatkan taliku kuat-kuat, supaya darah tidak mengenai bajumu. Saya khawatir ibu akan melihatnya, lalu bersedih hati. Asahlah pisau tajam-tajam, dan letakkan kepalaku di tanah, supaya ayahanda tidak melihat wajahku. Saya khawatir ayah tidak jadi melaksanakan perintah Allah. Dan apabila ayahanda nanti pergi menemui ibu, sampaikan salamku kepadanya.”

 

Dari peristiwa ini jelaslah bagi kita, bahwa Iblis selalu berusaha dengan berbagai cara untuk melawan perintah Allah SWT.

Rabu, 18 Desember 2024

DIALOG IBLIS DENGAN NABI NUH as,.


"Dr Musthafa Murad" dalam bukunya "30 Orang Yang Dijamin Masuk Neraka" mengemukakan: Menurut riwayat Abul Farah dengan sanadnya dari Ibnu Umar Ra, dia mengisahkan; Tatkala Nabi Nuh as, telah naik dalam bahtera, dia melihat di antara para penumpang ada sesorang kakek yang tidak dikenalnya. Maka bertanyalah Nabi Nuh as, “Mengapa kamu datang kemari?”.

 

Iblis menjawab, “Aku datang untuk mempengaruhi hati teman-temanmu, sehingga hati mereka mengikuti aku, sedangkan tubuh mereka bersamamu.”

“Enyahlah kamu, hai musuh Allah!” bentak Nabi Nuh as,.

Tapi Iblis kemudian menerangkan, “Ada lima perkara yang aku gunakan untuk membinasakan manusia. Aku akan ceritakan kepadamu tiga saja, sedang yang dua tidak.”

 

Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh as, “Kamu tidak perlu mengetahui yang tiga itu, Suruhlah dia mengatakan yang dua,”

 

Maka Iblis pun berkata, “Lewat dua perkara itu aku membinasakan manusia, yaitu dengki dan rakus. Lantaran dengkit itulah aku dilaknati dan menjadi menjadi setan yang terkutuk. Dan lantaran rakus itulah, maka surga yang semula seluruhnya diperbolehkan bagi Adam, namun kemudian aku berhasil menunaikan hajatku kepadanya, maka dia pun dikeluarkan dari sana.

 

 

 

Referensi :

Dr, Musthafa Murad, 30 Orang Yang Dijamin Masuk Neraka, Penerbit Pustaka Al Kautsar, 2003, Jakarta

Selasa, 17 Desember 2024

MENGAMBIL PELAJARAN DARI KELEDAI DAN JUGA KEPADA KUCING

   

 

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an telah dikemukakan tentang keledai yaitu seburuk-buruk suara adalah suara keledai, hal ini sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya berikut ini: “Dan sederhanakanlah dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (surat Luqman (31) ayat 19)”.

 


Keledai sang pemilik suara yang sangat buruk, sebagaimana ayat di atas, memiliki sebuah perumpamaan yang harus kita jadikan pedoman hidup yaitu keledai tidak masuk lubang yang sama 2 (dua) kali. Dan jika sampai ada seseorang yang melakukan perbuatan buruk yang sama seperti mencuri, korupsi, masuk penjara lebih dari satu kali, apakah itu dua kali, ataukah tiga kali, maka ada baiknya yang bersangkutan untuk berguru kepada pemilik suara yang terburuk, yaitu sang keledai. Wahai keledai apa yang membuatmu tidak masuk lubang yang sama dua kali!

 


Untuk itu katakan kepada diri Anda, cukup sekali mencuri, korupsi ataupun masuk penjara, atau cukup menipu orang sekali dan jika sampai Anda terus mengulangi perbuatan buruk di atas maka jangan pernah menyalahkan  yang lebih pintar dari pada Anda. Sekarang bagaimana jika ada seseorang yang mencuri, yang korupsi, yang menipu atau yang masuk penjara lebih dari 1 (satu) kali atau bahkan lebih dari 2 (dua) kali? Jika sampai ini terjadi pada diri Anda maka kunci jawabannya adalah siapakah yang lebih bodoh daripada keledai!.

 

 

Selain berguru kepada keledai, kucingpun dapat kita jadikan guru bagi kehidupan ini. Dimana kucing mampu mengajarkan kepada umat manusia bahwa mencuri tidak akan menghasilkan ketenangan hidup. Apa buktinya? Lihat kucing yang tidak tenang saat memakan makanan hasil curiannya. Lain halnya jika kucing diberi makan langsung oleh pemiliknya, maka ia akan tenang saat memakan makanan yang diberikan kepadanya. Hal ini terjadi karena kucing tahu dan mengerti bahwa mencuri adalah tindakan yang tidak benar.

 


Dan jika sekarang ada seseorang yang mengambil barang hak milik orang lain lalu ia tidak merasa bersalah setelah mengambil barang orang lain tersebut maka bertanyalah kepada kucing. Wahai kucing kenapa engkau mampu tahu diri bahwa mencuri itu salah sedangkan aku mencuri barang orang lain namun aku tidak merasa bersalah? Disinilah letak berguru kepada seekor kucing.  

 


Selanjutnya mari kita perhatikan firman-Nya: “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (surat At Tin (95) ayat 4)”. Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, lalu dengan adanya pembelajaran yang dipertontonkan oleh seekor kucing maka bisa jadi manusia yang melakukan tindakan pencurian menjadi lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan seekor kucing, sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. (surat At Tin (95) ayat 5)”.

 


Berdasarkan ketentuan ayat yang kami kemukakan di atas ini, bisa jadi diri kita yang kedudukannya lebih tinggi dari kucing namun karena tidak mampu mengambil pelajaran dari yang dipertontonkan oleh seekor kucing akhirnya diri kita menjadi makhluk yang serendah-rendahnya.

Jumat, 13 Desember 2024

MENGAMBIL PELAJARAN DARI NYAMUK DAN LABA-LABA

 

Allah SWT selaku pencipta telah mengemukan tentang nyamuk dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 26 berikut ini: “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu". Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menggunakan nyamuk sebagai perumpamaan untuk membedakan orang beriman dan orang kafir. Perumpamaan ini memiliki beberapa makna, di antaranya: 

 

1.  Nyamuk  adalah  hewan  unik yang tidak bertulang, tetapi mampu hidup dengan baik. 


2.   Nyamuk  adalah  permisalan  kuasa Allah yang luar biasa dan mukjizat penciptaan yang tak terbatas. 


3.     Nyamuk  juga  menjadi  permisalan  kehancuran   manusia-manusia  sombong, dan pelajaran bagi manusia setelahnya. 

 


Penyebutan hewan-hewan kecil dalam kalamullah menunjukkan kebenaran, penjelasan, serta membantah pandangan yang keliru tentang kebesaran Allah. 


Perumpamaan nyamuk dapat ditangkap secara berbeda oleh orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Orang-orang beriman akan mendasarkan pemikiran mereka dengan iman, tauhid, standar kebenaran Tuhan, akhlak dan etika, dan nilai ibadah. Sementara itu, orang-orang kafir akan mendasarkan pemikiran mereka pada akal fikiran dan nafsunya. 

 

1.       Nyamuk bisa menjadi sumber pelajaran bagi manusia, di antaranya untuk menjaga kebersihan lingkungan

2. Penciptaan  nyamuk  mendorong  manusia  untuk menjaga kebersihan lingkungan. Seperti mengembangkan riset ilmiah.


3.     Nyamuk bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan riset ilmiah dan memajukan ilmu pengetahuan. Seperti menghargai kehidupan.


4.  Setiap ciptaan Allah memiliki tujuan dan manfaatnya masing-masing, termasuk nyamuk. Seperti cerdik dalam mengambil kesempatan.


5.  Nyamuk bisa menjadi contoh untuk mengambil kesempatan yang baik dan positif. Seperti menghargai profesi dokter


6.   Nyamuk bisa menginspirasi pentingnya profesi dokter di bidang penyakit akibat gigitan nyamuk. Seperti menghargai obat anti nyamuk.


7.  Nyamuk bisa menginspirasi aneka ragam produk obat anti nyamuk. Seperti menantang ilmuwan


8.   Nyamuk bisa menantang para ilmuwan untuk menemukan jawaban secara ilmiah tentang kemampuan menyuntik nyamuk, ketajaman penciuman, dan bagaimana virus ditularkan nyamuk kepada manusia. Seperti menunjukkan sifat aversive learning 


9.       Nyamuk bisa belajar dari pengalaman, seperti menghindari host yang defensif. 

 

Selanjutnya Allah SWT juga mengemukakan tentang laba-laba sebagaimana firman-Nya berikut ini:   “Orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah diumpamakan dengan laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba seandainya mereka mengetahui,” (QS Al-‘Ankabut [49]: 41).  

 

Ayat di atas menggambarkan bahwa orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung tak ubahnya seperti laba-laba yang membuat sarangnya. Dan sebagaimana diketahui, sarang laba-laba merupakan rumah yang paling lemah. Para ulama tafsir menjelaskan, hal itu karena sarang laba-laba tak mampu menjadi pelingdung dari cuaca panas, tidak mampu menjadi pelindung dari hujan, tak mampu menjadi pelindung dari terpaan angin, juga tak bisa menjadi pelindung dari rasa dingin. Terbuktilah bahwa sarang laba-laba menjadi rumah paling rapuh. Pada saat yang sama, terbukti pula mukjizat ilmiah yang diungkap dalam ayat di atas.  

 

Para ilmuwan mengatakan, umumnya yang membuat sarang adalah laba-laba betina. Ia bertingkah di depan sarangnya agar sang jantan terpincut dan mendekatinya. Setelah laba-laba jantan berada di sarang dan mengawini laba-laba betina, laba-laba betina itu akan menangkap dan memangsanya. Bahkan, ia akan memangsa anak-anaknya jika mereka tidak sempat kabur. Lengkaplah kelemahan laba-laba jantan, kelemahan anak-anaknya, dan kelemahan sarang laba-laba betina dari fungsi nya.   Ada pula yang mengatakan laki-laki yang membiarkan sang istri menguasai dirinya, tunduk kepada keinginan istrinya, patuh atas apa pun yang diperintahkan istrinya, bahkan berani melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah demi permintaan istrinya tak ubahnya dengan laba-laba. Bahkan, lebih sesat dari laba-laba.  

 

Keadaan kaum Muslimin yang lemah sekarang ini, aqidahnya rapuh dan mudah bersandar kepada selain Allah, tunduk kepada musuh, patuh kepada makhluk namun membangkan kepada Khaliq, mudah pasrah dan menyerah terhadap ujian dan keadaan, dapat diumpamakan dengan sarang laba-laba yang tak mampu dipakai berlindung dari sengatan panas, cuaca ekstrem, terpaan angin, mudah terkoyak dan rusak. Padahal Allah Maha Mengetahui apa yang mereka seru dan mereka sembah, “Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (QS Al-Ankabut [29]: 42).

  

Persis dengan keadaan kaum musyrikin zaman dahulu yang menjadikan berhala sebagai tuhan-tuhan mereka. Padahal, berhala itu tidak memiliki ketuhanan sedikit pun. Jangankan melindungi penyembahnya, melindungi dirinya pun tidak mampu. 

 

Layaknya ciptaan atau makhluk yang lain. Di samping kelemahan, terdapat pula kelebihannya. Demikian pula sarang laba-laba. Di samping kelemahan karena fungsinya yang tidak bisa menjadi pelindung panas, dingin, hujan, dan angin, sarang laba-laba memiliki kelebihan yang tak bisa dikesampingkan. Di antaranya, sarang laba-laba bisa menjadi sumber makanan bagi pembuatnya, membantu pembuatnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau berkomunikasi dengan laba-laba lain di sekitarnya.

 

Keadaan jaring laba-laba ternyata berbeda-beda, ada yang halus dan tipis, ada yang tebal, ada yang tidak lengket, dan ada yang lengket, sehingga berfungsi menjadi perangkap mangsa pembuatnya. Suatu penelitian menyebutkan, walau sarang laba-laba terlihat rapuh, tapi ada jaring laba-laba yang lebih kuat dari rompi antipeluru. Jaring laba-laba jenis Caerostris Darwini ternyata 6 kali lebih kuat dari kevlar yang menjadi bahan utama rompi ant peluru. Selain itu, jaring laba-laba juga ternyata ada yang berwarna kuning emas.

Kamis, 12 Desember 2024

GOLDEN WORD

 

 1.      Seorang mukmin harus mengetahui dan menyadari hakekat takdir  hingga ia mampu menjalani dan melaluinya dengan tenang. Tidak panic ketka bencana datang, pun tidak gelisa ketika bencana menghadang, Juga tidak bergembira secara berlebihan saat nikmat bergeliman.

 

2. Tuhanku, jika Engkau memberi sesuatu, aku bersyukur. Jika Engkau tidak memberikannya, aku tetap ridha, Jika Engkau memanggilku, aku penuhi panggilan-Mu. Jika Engkau mengabaikanku, aku tetap menyembah-Mu.

 

3.       Menahan  lapar  ketika  sedang tidak ada makanan lebih mudah daripada menahan lapar ketika sedang banyak makanan lezat. Bahaya sebuah kesenangan lebih besar daripada bahaya dari sebuah kesulitan.

 

4.      Orang lemah adalah yang membiarkan dirinya menjadi pengikut hawa nafsu, tetapi menginginkan perlindungan dari Allah SWT.

 

5.      Aku tidak peduli keadaan apa yang akan aku alami, baik yang aku sukai atau yang tidak aku suka. Karena, aku tidak tahu apakah kebaikan itu ada di keadaan yang aku sukai atau justru di keadaan yang tidak aku sukai.

 


6.          Camkan baik-baik, ketika Allah tidak memberimu sesuatu, itu bukan berarti Dia pelit, tapi justru menyayangimu. Tidak memberinya Allah sesungguhnya adalah pemberian. Hanya orang yang benar yang mengetahui pemberian itu.


 

7.   Kegelisahan hampir saja menghancurkanku hanya karena aku kehilangan sepatu sampai suatu ketika aku bertemu dengan orang yang kehilangan kedua kaki.

 

8.     Ketika mengetahui bahwa apa yang telah ditetapkan kepada kita adalah ketetapan Tuhan semesta alam, apa artinya gelisah, resah, dan untuk apa menentang hukum-Nya?

 

9.        Orang mukmin seperti setangkai tumbuhan yang terkadang condong tertiup angin dan terkadang tegak karena tiupan angin lainnya sampai tumbuhan itu menjadi kuat dan matang. Sementara orang kafir seperti tanaman padi yang berdiri tegak dalam pangkalnya. Tidak pernah condong meski diterpa angin keras sehingga ketika roboh, terjadilah sekaligus.

 

10.  Ya Allah, berikanlah kesabaran dan kekuatan kepadaku untuk meridai segala yang tidak kuasa aku tolak. Ya Allah, berikanlah keberanian dan kekuatan untuk mengubah segala yang masih mampu aku ubah. Ya Allah, berikanlah kebenaran dan hikmah kepadaku untuk membedakan antara yang hak dan yang bathil.

 

11.  Kita mengira bahwa kemenangan adalah puncak harapan, sedangkan kegagalan adalah puncak siksaan. Padahal menurut al Hasan al Bashri, dunia hanyalah tempat keberangkatan, bukan tempat tinggal.

 

12.   Berbahagialah dan berharaplah kalian mendapat kesenangan. Demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kemiskinan yang menimpa kalian, Yang aku khawatirkan adalah manakala dunia dimudahkan untuk kalian, sebagaimana dimudahkan untuk orang sebelum kalian. Kalian lebih mementingkan kehidupan dunia. Akibatnya, kalian celaka gara-gara dunia seperti halnya orang-orang sebelum kalian.

 

13.     Orang  yang  berjiwa kerdil adalah orang yang sering menertawakan kelemahan orang lain. Dan, orang yang berjiwa besar adalah orang yang sering menertawakan  kelemahan dirinya sendiri (by Philip Purnama)

 

14.    Mereka yang bisa menertawakan diri sendiri tidak akan pernah berhenti terhibur (by Ben Renshaw)

 

15. Orang suka mencari kesalahan orang lain seolah-olah ada pahala yang akan diperolehnya. (by Zig Ziglar)

 

16.     Bukan persoalan berapa banyak orang yang Anda kenal, tetapi berapa banyak orang yang mengenal Anda.

 

17.  Seseorang tidak kalah sampai ia menyerah. Seseorang tidak berakhir sampai ia berhenti. (by Edgar A Guest)

 

18.        KEGAGALAN… Tidak berarti aku seorang inferior. Itu berarti aku tidak sempurna.

 

KEGAGALAN… Tidak berarti aku telah membuang waktuku. Itu berarti aku punya alas an untuk memulai kembali.

 

KEGAGALAN… Tidak berarti aku harus menyerah. Itu berarti aku harus mencoba lebih keras lagi.

 

KEGAGALAN….. Tidak berarti aku tidak pernah berhasil. Itu berarti aku butuh kesabaran yang lebih baik.

 

KEGAGALAN…. Tidak berarti aku telah dipermalukan. Itu berarti aku telah menguji keberania.

 

KEGAGALAN… Tidak berarti aku harus bunuh diri. Itu berarti aku harus bersyukur karena Tuhan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

 

19.        Manusia diberi dua tangan. Satu untuk membantu diri sendiri, satunya untuk membantu orang lain. (by Audrey Hepbum)

 

20.        Perkawinan ideal berlangsung antara seorang perempuan buta dengan seorang laki-laki bisu. (by Montaigne)

 

21.        Hidup yang panjang mungkin tak cukup baik, tetapi hidup yang baik selalu cukup panjang. (by K Seri Dhammananda)

 

22.        Ia yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa ia tidak tahu adalah seorang yang bodoh, hindari dia. Ia yang tahu dan tahu bahwa ia tahu adalah seorang yang bijak, ikuti dia.

 

23.        Bahwa sesungguhnya usia manusia dihitung dari banyaknya amal dan kebaikan yang telah ia berikan kepada orang lain. (by Ruth Smeltzer)

 

24.        Orang pesimis melihat hambatan, orang yang optimis melihat peluang dan kesempatan. (by Winston Churchill)

 

25.        Ingat! Pelanggan tidak suka menunggu. (by Zig Ziglar)

 

26.        Tak hanya manusia, binatang dan tanaman pun ingat pada orang-orang yang telah merawat dan memperlakukan mereka dengan baik hati. (by Aiko Gibo)

 

27.        Ketakutan terbesar manusia dalam hidup ini adalah dilupakan orang lain. (by Evita Peron)

 

28.        Jika Anda ingin tahu masa depan Anda, lihatlah siapa sahabat-sahabat Anda. (Robert T Kyosaki)

 

29.        Ide-ide gila awalnya diejek dan ditertawakan orang, tetapi setelah gagasan itu menjadi kenyataan banyak orang yang berlomba-lomba untuk meniru dan memanfaatkannya. (by Sulaiman Budiman)

 

30.        Periksalah kompas  moral Anda. Anda pasti mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. (by Jon M Huntsman)

 

31.        Berbicara menunjukkan bahwa Anda berbagi. Mendenarkan menunjukkan bahwa Anda peduli. (by Parlindungan Marpaung)

 

32.        Berubahlah… Sebelum perubahan itu memaksa Anda. (by Jack Welch)

 

33.        Pintu menuju peluang selalu diberi tanda ‘DORONG’. (by Bob Gass)

 

34.        Setiap orang bijak punya masa lalu, setiap orang jahat punya masa depan. (by Oscar Wilder)

 

35.        Tengoklah ke dalam sebelum bicara. (by Ebiet G Ade)

 

36.        Orang-orang yang bersikap positif selalu penuh perhatian dan hidupnya seperti pohon yang selalu berbuah di setiap musim. (by Gede Prama)

 

37.        Yang penting jangan pernah berhenti bertanya. (by Albert Einstein)

 

38.        Jika kamu ditertawakan dan diremehkan orang, buktikanlah. (by Sulaiman Budiman)

 

39.        Jangan pernah menyesali kekurangan atau kelemahan diri sendiri, tetapi bersyukur dan manfaatkanlah setinggi-tingginya bakat atau talenta yang diberikan Tuhan kepada kita. (by R Ian Seymour)

 

40.        Untuk menguji karakter asli seseorang berilah dia kewenangan, maka dunia akan melihat siapa dia yang sebenarnya. (by Abraham Lincoln)

 

41.        Kata-kata membentuk keyakinan, keyakinan membentuk tindakan. (by Mahatma Gandhi)

 

42.        Pembelajaran adalah momen yang tidak pernah berakhir. (by Guru Zen)

 

43.        Memiliki pengetahuan memang penting, tetapi memiliki kemampuan untuk memanfaatkan secara bijaksana adalah hal yang jauh lebih penting. (by Sulaiman Budiman)

 

44.        Jangan pernah menunggu, waktunya tidak akan pernah tepat. (by Napoleon Hill)

 

45.        Persahabatan terdiri dari telinga yang mau mendengar, hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. (by Frank Tiger)

 

46.        Tak seorang pun dari kita, sepandai kita semua. (by peribahasa Jepang)

 

47.        Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah.

 

48.        Tuhan itu ada di mana-mana. Ada di dalam diri dan di setiap langkah kita.

 

49.        Percuma jadi harimau, jika masih memiliki mental pengecut seperti tikus.

 

50.        Lakukanlah perubahan sedini mungkin, sebelum semuanya jadi terlambat.

 

51.        Pengalaman yang menyakitkan selalu mengandung pelajaran. (by Benjamin Franklin)

 

52.        Rahasia untuk menjadi bahagia tidak terletak pada melakukan yang disukai, melainkan menyukai apa yang dilakukan. (by Sir James M Barrie)

 

53.        Kasih sayang adalah berkah yang bisa dilihat orang buta dan didengar oleh orang tuli. (by K Sri Dhammananda)

 

54.        Banyak-banyaklah belajar, pandai-pandailah bertanya, hati-hatilah memikirkannya, jelas-jelaslah menguraikannya, dan sungguh-sungguhlah melaksanakannya. (by Confusius)

 

55.        Banyak persoalan dalam hidup ini yang tampaknya begitu dan sulit untuk dipecahkan, padahal penyebabnya hanya persoalan sepele saja. (by Sulaiman Budiman)

 

56.        Coba Anda bertanya pada diri sendiri secara jujur. Maukah Anda membeli produk yang nda jual? Jika tidak, maka mengapa Anda masih berharap akan ada orang lain yang mau membeli produk Anda. (by Zig Ziglar)

 

 

 

 

 

 

Tulisan tentang Golden Word ini kami ambil dari buku “BERDAMAI DENGAN TAKDIR karya MUHAMMAD ALI AL-FAT dan dari buku “BERANI MENERTAWAKAN DIRI SENDIRI” karya “SULAIMAN BUDIMAN”.