Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Kamis, 10 Desember 2015

SURAT TERBUKA UNTUK KORUPTOR dan CALON KORUPTOR

Saat ini Allah SWT selaku pencipta dan pemilik dari langit dan bumi serta kekhalifahan yang ada di muka bumi ini sedang memberikan pembelajaran bagi yang mau belajar, yaitu sesuatu yang haram (harta haram, penghasilan haram, kedudukan haram)  akan mendorong pemiliknya untuk berbuat, bertindak, berperilaku yang dikehendaki oleh syaitan sang laknatullah. Ingat sesuatu yang dikehendaki oleh syaitan adalah sesuatu yang sangat dikutuk dan dibenci oleh Allah SWT. Adanya kondisi pembelajaran yang dipertontonkan dan yang diperlihatkan oleh Allah SWT akhir-akhir ini. Kami selaku warga negara sangat mendukung segala usaha yang dilakukan oleh KPK, Kepolisian, Kejaksaan, ICW dan siapapun juga yang tujuannya sama  yaitu memberangus musuh utama bangsa dan negara ini, yaitu Korupsi.

Untuk maksud tersebut di atas perkenankan kami untuk menyampaikan hal-hal sebagai berikut:


1.  Wahai koruptor, wahai calon koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaaan, atau oleh Kepolisian, ketahuilah apa yang ada lakukan pasti diketahui oleh Allah SWT. Allah SWT pasti akan meminta pertanggungjawaban atas apa apa yang pernah anda lakukan saat anda hidup di langit dan di bumi yang bukan anda ciptakan dan dan bukan pula anda miliki melainkan Allah SWT.

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
(surat Al Qiyamaah (75) ayat 36)

 Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri[1531],
(surat Al Qiyamaah (75) ayat 14)

[1531] Maksudnya ayat ini ialah, bahwa anggota-anggota badan manusia menjadi saksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan seperti tersebut dalam surat Nur ayat 24.

Ingat, bentuk pertanggungjawaban yang akan diminta oleh Allah SWT adalah bersifat individualistik atau secara sendiri-sendiri atau secara pribadi pribadi sehingga apa-apa yang anda korupsi harus anda pertanggungjawabkan secara sendiri-sendiri pula. Bayangkan anda yang berbuat seluruh orang menjadi susah serta membuat keluarga anda sendiri tercemar dengan perbuatan anda lakukan dan hal yang mustahil adalah Allah SWT meminta pertanggungjawabannya secara berjamaah.


2.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan atau oleh Kepolisian tetapi sudah pasti diketahui oleh Allah SWT. Untuk itu renungkanlah bahwa di langit dan di muka bumi ini berlaku ketentuan sabagai berikut : 

Sabda Nabi dalam menceritakan firman Allah: Allah telah mewahyukan kepadaku: "Wahai saudara para Rasul, wahai saudara para pemberi peringatan! Berilah berita peringatan kepada kaummu, agar mereka jangan memasuki satu rumahpun dari rumah-rumah-Ku (masjid), kecuali dengan hati bersih, lidah yang benar, tangan yang suci, dan kemaluan yang bersih. Dan janganlah mereka memasuki salah satu rumah-Ku (masjid) padahal mereka masih tersangkut barang aniayaan hak-hak orang lain. Sesungguhnya Aku mengutuk dia selama ia berdiri di hadapan-Ku melakukan shalat, sampai ia mengembalikan barang aniayaan itu kepada pemiliknya yang berhak. Apabila ia telah mengembalikannya, Aku akan jadi alat pendengarannya yang dengan itu ia mendengar, dan Aku akan menjadi penglihatannya yang dengan itu ia memandang, dan ia akan menjadi salah seorang wali dan orang pilihan-Ku dan akan menjadi tetangga-Ku bersama para Nabi, para shiddikin dan para syuhada yang ditempatkan di dalam syurga.
(Hadits Qudsi Riwayat Abu Nua'im, Hakim, Ad-Dailami, dan Ibnu Asakir yang bersumber dari Hudzaifah)

Sebagai orang yang menumpang di langit dan di bumi Allah SWT, sebagai tamu di langit dan di bumi Allah SWT ketahuilah bila anda melanggar ketentuan di atas berarti anda telah menjadi penumpang, tamu yang tidak tahu diri. Hal ini dikarenakan langit dan bumi bukan kita yang menciptakan sehingga ketentuan Allah SWT sajalah yang berlaku di muka bumi ini.

Segera kembalikan seluruh barang aniayaan yang pernah anda korupsi kepada yang berhak agar kutukan Allah SWT lepas dari anda dan ingatkan pula keluarga, anak dan keturunan anda jangan pernah melakukan apa-apa yang pernah anda lakukan karena anak keturunan anda akan menerima warisan yang tidak benar dari anda padahal anak keturunan anda tidak melakukan seperti yang anda lakukan. Untuk itu terimalah dengan kerelaan pepatah yang berbunyi “siapa yang memakan nangka ialah yang menerima getahnya” berlaku khusus hanya kepada anda.


3.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian tetapi sudah pasti diketahui oleh Allah SWT. Tidak ada gunanya  anda beribadah, tidak ada gunanya anda shalat, tidak ada gunanya anda pergi haji dan umroh apabila barang aniayaan masih ada pada diri anda. Sekarang bandingkan dengan hasil korupsi anda dengan kutukan yang Allah SWT lakukan kepada diri anda serta apakah mungkin dengan hasil uang korupsi yang anda lakukan bisa menyogok Malaikat Penjaga Pintu Syurga sehingga anda bisa masuk Syurga dan ketahuilah hal itu tidak mungkin terjadi sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum.

Selain daripada itu ketahuilah bahwa hukuman yang ada terima di dunia saat ini tidak serta merta menghapus hukuman yang berlaku di akhirat kelak atau dengan kata lain lepas anda dari penjara di dunia tidak berarti urusan dengan Allah SWT selesai karena hukum dunia tidak bisa menggantikan hukum Allah SWT. Kondisi ini akan lebih parah lagi jika barang aniayaan yang anda ambil belum anda kembalikan kepada yang berhak sampai anda meninggal dunia. Akan tetapi jika anda mengembalikannya kepada yang berhak saat anda masih hidup di muka bumi ini berarti kesempatan untuk bertaubat telah anda miliki lalu bersiaplah menerima ampunan Allah SWT.

Sekarang semuanya terpulang kepada anda, apakah mau mengembalikan barang aniayaan yang telah anda ambil dengan memiskinkan diri sendiri selagi masih ada kesempatan sehingga rahmat dan ampunan yang telah Allah SWT persiapkan untuk anda menjadi tidak sia-sia belaka oleh sebab ulah anda sendiri.


4.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian tetapi sudah pasti diketahi oleh Allah SWT. Kami ingin mengajak anda untuk merenung sejenak untuk memperhatikan kucing yang tidak lain adalah makhluk ciptaan Allah SWT seperti halnya diri kita. Kucing jika kita beri makan maka kucing akan dengan tenang memakan makanan yang kita beri. Sekarang bandingkan dengan kucing yang makan makanan dari mencuri, maka kucing akan ketakutan, tidak tenang saat memakan makanan yang dicurinya.

Sekarang jika kucing saja mampu tahu bahwa dirinya mencuri, sekarang bagaimana dengan anda yang mengkorupsi uang negara tanpa merasa bersalah setelah korupsi padahal kucing telah mencontohkan kepada anda ia tahu bahwa dirinya mencuri. Jika ini sampai terjadi pada diri anda bertanyalah kepada kucing kenapa engkau tahu mencuri sedangkan aku yang diciptakan lebih terhormat oleh Allah SWT dibandingkan kucing, tidak tahu bahwa mencuri uang negara adalah salah atau memang kucing lebih terhormat dibandingkan dengan anda wahai koruptor dan wahai calon koruptor.


5.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian tetapi sudah pasti diketahi Allah SWT. Allah SWT di dalam Al-Qur’an telah mengemukakan bahwa suara keledai adalah seburuk-buruk suara. Akan tetapi Keledai sang pemilik suara terburuk telah mengajarkan kepada kita yang mau belajar yaitu keledai tidak pernah masuk lubang yang sama dua kali (maksudnya tidak melakukan korupsi berulang baik sendiri-sendiri atau beramai-ramai  berulang ulang).

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
(surat Luqman (31) ayat 19)

[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Untuk itu ketahuilah wahai koruptor dan juga calon koruptor, jika anda masih berulang melakukan korupsi baik sendiri-sendiri atau beramai-ramai maka ada baiknya anda belajar kepada keledai yang tidak pernah masuk ke dalam lubang yang sama dua kali, atau apakah memang keledai lebih terhormat daripada anda wahai koruptor dan calon koruptor sehingga anda tidak pernah kapok-kapoknya korupsi uang negara atau tidak mampu mengambil pelajaran dari koruptor yang telah dipenjara.


6.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian tetapi sudah pasti diketahui Allah SWT.  Syaitan asalnya dari Api dan Api akan kembali ke Api. Sekarang jika Allah SWT sudah menetapkan syaitan akan ditempatkan ke Neraka berarti jika syaitan pulang kampung ke neraka karena kampung halaman dari syaitan adalah Neraka. Yang menjadi persoalan adalah kenapa kita mau diajak pulang kampung oleh Syaitan ke Neraka padahal kampung halaman kita yang asli adalah Syurga? Lalu siapakah yang pintar, Syaitankah atau diri kita yang bodoh sehingga  mau ditipu dan mau dibodohi oleh Syaitan saat hidup di muka bumi. 
     
Selanjutnya jika anda merasa lebih pintar dari Syaitan dan jika saat ini sedang merasakan hidup di penjara segeralah kembalikan seluruh barang aniayaan yang anda ambil kepada yang berhak saat ini juga karena kita tidak tahu kapan dan dimana akan didatangi oleh Malaikat Maut dan yang pasti kita pasti akan mati serta jangan sampai anda mati sebelum mengambalikan apa yang telah anda ambil tanpa hak dan jika hal ini menimpa pada anda berarti anda sendirilah yang memberikan kesempatan kepada Syaitan melaksanakan aksinya kepada anda. Mengembalikan barang aniayaan milik orang lain dari hasil korupsi itu memang sukar, sulit, berat lalu coba bandingkan dengan panasnya api neraka yang akan kita hadapi kelak. Mana yang paling berat, mengembalikan ataukah panasnya api neraka? Anda tentu tahu jawabannya.


7.   Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian, tetapi sudah pasti diketahi oleh Allah SWT. Usia dan Umur itu berbeda. Usia adalah saat dipersatukannya Ruh/Ruhani dengan Jasad sampai dengan Ruh/Ruhani dipisahkan dengan Jasad. Sedangkan Umur adalah seberapa banyak kebaikan atau keburukan yang telah anda lakukan yang akan dikenang setelah anda meninggal dunia. Jika setelah meninggal dunia, anda dikenang seperti halnya Qorun atau Fir’aun atau Abu Jahal itu berarti umur anda pendek. Akan tetapi jika anda dikenang di dalam kebaikan seperti halnya Buya Hamka, KH Ahmad Dahlan, atau Bukhari Muslim berarti anda berumur panjang dalam kebaikan sehingga apa yang anda lakukan bisa menolong anda kelak di akhirat.

Sekarang bagaimana mungkin anda akan berumur panjang di dalam kebaikan yang akan dikenang oleh generasi yang datang kemudian hari jika anda adalah seorang koruptor ditambah hasil korupsi yang anda lakukan tidak pernah anda kembalikan kepada yang berhak. Pilihan berumur panjang atau pendek ada di tangan anda masing-masing dan ingat anda sendirilah yang akan menanggung resiko dihadapan Allah SWT kelak.


8.  Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian, namun sudah pasti diketahui oleh Allah SWT. Output yang baik dan yang dibenarkan oleh Allah SWT tidak akan pernah berhasil kita dapatkan jika Input yang anda masukkan ke dalam proses berasal dari barang aniayaan yang anda ambil tanpa hak melalui korupsi. Haram dan Halal adalah sesuatu yang berbeda dan tegas perbedaannya sehingga sesuatu haram tidak akan mungkin berhasil membawa anda menuju Syurga. Haram hasil akhirnya adalah Neraka dan ingat Allah SWT tidak tidak akan pernah bisa ditipu oleh anda dengan menukar yang haram untuk membeli tiket masuk Syurga. Semakin sering anda korupsi, semakin lama anda menumpuk barang aniayaan yang diambil tanpa hak maka semakin senang Syaitan sang Laknatullah kepada anda karena Syaitan telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.


9. Wahai Koruptor, wahai calon Koruptor yang saat ini belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian, namun sudah pasti diketahui Allah SWT. Kami menulis surat terbuka ini bukan benci kepada pribadi anda, akan tetapi kami membenci tindakan anda yang seharusnya tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT justru apa yang ada lakukan paling dikehendaki oleh Syaitan. Dan jangan pernah salahkan Allah SWT jika sekarang anda memperoleh penilaian makhluk yang paling dikehendaki, yang disayangi dan yang paling dibanggakan oleh Syaitan sang laknatullah oleh sebab ulah anda sendiri yang melakukan tindakan korupsi.

Rasulullah bersabda: “Api kalian di dunia yang dinyalakan oleh anak keturunan Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari neraka Jahannam”. Para sahabat berkata: “Jika api itu mencukupi ya Rasulullah, maka api itu terpisah dengan selisih enam puluh sembilan bagian yang kesemuanya itu adalah perumpamaan panasnya”.
(Hadits Riwayat Bukhari, Muslim)

Untuk itu renungkanlah segala perbuatan anda lalu bandingkan resiko yang Allah SWT akan timpakan kepada anda dengan hasil korupsi yang telah anda peroleh atau apakah anda memang sudah mempersiapkan diri untuk merasakan panasnya api Neraka yang panasnya 70 (tujuh puluh) kali panasnya api dunia sehingga anda terus dan terus melakukan korupsi atau tetap mempertahankan barang aniayaan yang telah anda ambil tanpa hak sehingga anda menjadi teman dan tetangga yang dibanggakan oleh Syaitan di Neraka kelak .


Sebagai penutup surat terbuka ini, kami ingin mengajak anda untuk merenungkan dua buah Ayat Al-Qur’an dan dua buah hadits yang kami kemukakan di bawah ini yang kesemuanya menunjukkan sikap Allah SWT kepada manusia. Sekarang jika ini sikap Allah SWT kepada diri anda, lalu sudahkah anda mensikapi sikap Allah SWT dimaksud untuk kepentingan diri anda yang mungkin saat ini sedang di dalam penjara atau belum ditangkap dan belum ketahuan oleh KPK, oleh Kejaksaan atau oleh Kepolisian namun sudah diketahui Allah SWT.  

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.
(Surat Yunus (10) ayat  44)

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 79)

Rasulullah saw meriwayatkan bahwa Allah swt berfirman: “Wahai hamba-Ku, Aku mengharamkan diri-Ku untuk berbuat Zalim. Aku juga mengharamkan hal itu kepada kalian, maka kalian tidak boleh berbuat zalim. Wahai hamba-Ku, kalian akan tersesat, kecuali orang yang mendapatkan petunjuk-Ku. Karena itu mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk. Wahai hamba-Ku, kalian akan kelaparan, kecuali orang yang Aku berikan makanan. Karena itu, mintalah makanan kepada-Ku niscaya Aku memberi kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian akan telanjang kecuali orang yang Aku berikan pakaian. Karena itu mintalah pakaian kepada-Ku niscaya AKu akan memberi kalian pakaian. Wahai hamba-Ku, kalian pasti melakukan dosa pada siang dan malam hari, tapi Aku yang mengampuni seluruh dosa, maka mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa kalian. Wahai hamba-Ku, kalian tidak akan dapat memberikan kerugian atau keuntungan bagi-Ku. Wahai hamba-Ku, sekiranya manusia dan jin, sejak dulu hingga akhir jaman, menyembah-Ku dengan dengan tingkatan taqwa yang paling tinggi, niscaya hal itu tidak akan memberikan kontribusi apapun pada kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, sekiranya seluruh manusia dan jin sejak dulu hingga akhir zama melakukan perbuatan keji, hal itu tidak akan membuat kekuasaan-Ku menjadi lemah. Wahai hamba-Ku, sekiranya seluruh manusia dan jin sejak dulu hingga akhir zama berdiri di atas suatu tempat di bumi ini, lalu mereka memohon kepada-Ku, kemudian Aku mengabulkan permintaan tiap-tiap mereka, niscaya hal itu tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku, bak jarum ketika dimasukkan ke lautan. Wahai hamba-Ku, laksanakanlah amal ibadah yang telah Aku tetapkan, dan Aku akan mencatatnya kebaikan, maka bersyukurlah kepada Allah, dan apabila mendapatkan yang sebaliknya, maka salahkanlah dirimu sendiri.”
(Hadits Riwayat Muslim)

Ibnu Abbas ra, berkata: Nabi saw bersabda: Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam! Jika engkau ingat kepada-Ku, Aku ingat kepadamu dan bila engkau lupa kepada-Ku, Akupun ingat kepadamu. Dan jika engkau ta’at kepada-Ku pergilah kemana saja engkau suka, pada tempat dimana Aku berkawan dengan engkau dan engkau berkawan dengan da-Ku, Engkau berpaling dari pada-Ku padahal Aku menghadap kepadamu. Siapakah yang memberimu makan dikala engkau masih janin di dalam perut ibumu. Aku selalu mengurusmu dan memeliharamu sampai terlaksanalah kehendak-Ku bagimu, maka setelah Aku keluarkan engkau kea lam dunia engkau berbuat banyak maksiat. Apakah demikian seharusnya pembalasan kepada yang telah berbuat kebaikan kepadamu.
(Hadits Qudis Riwayat Abu Nasher Rabi’ah bin Ali Al-Ajli dan Arrafi’ie; 272:182)


Demikian surat terbuka yang kami sampaikan kepada Anda, Wahai Koruptor, Wahai calon Koruptor yang belum ketahuan dan yang belum ditangkap oleh KPK, atau oleh Kejaksaan, atau oleh Kepolisian, namun sudah diketahui oleh Allah SWT. Segera kembalikan seluruh barang aniayaan yang telah anda korupsi agar jangan sampai ketentuan pengampunan Allah SWT tidak berlaku bagi anda.

Abu Dardaa’ ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam selama engkau menyembah-Ku dan mengharap-harapkan-Ku seraya tidak bersyirik kepada-Ku, akan Kuampuni engkau dari segala apa yang terjadi padamu dan bila engkau menghadap kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh langit dan bumi, akan Ku-hadapi engkau dengan pengampunan sepenuh langit dan bumi, akan Ku-hadapi engkau dengan pengampunan sepenuh itu juga.
(Hadits Qudsi Riwayat Aththabarani, Albaihaqi dan Assyirazil, 272:176)

Dan ingat jangka waktu pengembalian barang aniayaan hanya di sisa waktu yang anda miliki atau sebelum Malaikat Maut datang melaksanakan tugasnya kepada anda. Selain daripada itu, ada sesuatu yang harus anda camkan yaitu anda  yang telah berbuat korupsi, tetapi yang menanggung beban adalah anak keturunan anda yang sendiri. Sesuatu yang tidak adil telah anda tanamkan ke keluarga anda sendiri.

Demikian surat terbuka ini, semoga bermanfaat bagi khlayak, Selamat bekerja KPK, selamat bekerja Kejaksaan, selamat bekerja Kepolisian, selamat bekerja ICW dan kami selalu mendukung upaya-upaya di dalam memberantas bahaya laten Korupsi di tanah air tercinta Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar