Setelah memiliki
harta kekayaan atau penghasilan tentu kita selalu berharap agar harta kekayaan
atau penghasilan yang kita miliki bertambah dari waktu ke waktu. Untuk mencapai
hal ini tentu saja tidak mudah jika kita tidak tahu caranya. Berikut ini akan
kami kemukakan 2(dua) buah cara yang bisa kita tempuh jika kita berkehendak
harta kekayaan atau penghasilan bertambah dari waktu ke waktu yang tentunya
harus sesuai dengan kehendak Allah SWT.
1.
Tunaikan Zakatnya dan/atau
Dibelanjakan di jalan Allah SWT melalui Infaq dan Sedekah serta Wakaf.Cara pertama yang
harus kita tempuh jika ingin harta kekayaan atau penghasilan bertambah dari
waktu ke waktu adalah dengan menunaikan zakatnya, jika telah harta kekayaan
atau penghasilan memenuhi syarat nishab dan haul. Untuk itu perhatikanlah apa
yang terjadi di masyarakat dimana sampai dengan hari ini, tidak pernah terjadi
orang yang menunaikan zakat, membelanjakan harta dan penghasilan di jalan Allah
SWT melalui infaq dan shadaqah serta wakaf menjadikan orang yang menunaikannya
menjadi miskin.
Padahal
secara kasat mata dengan menunaikan zakat ataupun membelanjakan di jalan Allah
SWT melalui infaq dan shadaqah seseorang mengurangi harta kekayaan atau
penghasilan yang dimilikinya sejumlah tertentu. Akan tetapi yang terjadi adalah
semakin ditunaikan zakatnya, semakin dibelanjakan di jalan Allah SWT melalui infaq
dan shadaqah serta wakaf semakin bertambah harta kekayaan atau penghasilan
seseorang. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada
harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka
(yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Surat
Ar Ruum (30) ayat 39)
Disinilah
letak dari kehebatan yang terdapat dibalik perintah menunaikan zakat dan juga
kehebatan dari melaksanakan infaq dan shadaqah serta wakaf, dimana Allah SWT memberikan
apresiasi berupa balasan yang tidak terhingga kepada siapapun yang ikhlas
melaksanakan apa apa yang telah diperintahkan Nya. Sehingga terlihat di depan
mata kepala kita sendiri, tidak ada seorangpun yang menjadi miskin setelah
menunaikan zakat, infaq dan shadaqah serta wakaf, tidak ada seorangpun yang
meninggal setelah melaksanakan puasa dan seterusnya. Hal ini dimungkinkan
karena adanya firman Allah SWT berikut ini: “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (surat
Al Baqarah (2) ayat 261)
[166] Pengertian
menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad,
pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
Di lain
sisi, hidup bersifat dinamis, kadang di atas kadang di bawah. Sehingga pada
satu waktu tertentu kita tidak menunaikan zakat karena syarat nishab dan haul
tidak tercapai. Akan tetapi bukan karena kita tidak menunaikan zakat lalu kita
tidak bisa berbuat kebaikan kepada masyarakat. Masih ada jalan lain yang bisa
kita tempuh yaitu dengan membelanjakan di jalan Allah SWT melalui infaq dan shadaqah.
Demikian pula sebaliknya, pada suatu waktu tertentu pula, kita wajib menunaikan
zakat karena syarat nishab dan haul tercapai. Jika kondisi ini tercapai bukan
berarti kita hanya menunaikan zakat semata, kita juga bisa melaksanakan infaq
dan shadaqah secara bersamaan. Semakin banyak kita menunaikan zakat yang
dibarengi melaksanakan infaq dan shadaqah berarti semakin besar pula kesempatan
Allah SWT memberikan balasan kepada diri kita. Sekarang semuanya terpulang
kepada diri kita, apakah mau melaksanakannya atau tidak.
2.
Melakukan Kebaikan. Berdasarkan hadits
yang kami kemukakan berikut ini: “Sesungguhnya Allah tidak akan mendzalimi
hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan membalas dengan diberi rezeki di dunia
dan akan dibalas dengan pahala di akhirat. (Hadits Riwayat Ahmad).
Tidak seorang muslim pun yang berbuat kebaikan di dunia ini kecuali akan
dibalas oleh Allah SWT baik di dunia dan di akhirat. Di dunia akan diluaskan
rezekinya (ditambah rezekinya) dengan diberi rezeki yang baru untuknya.
Sedangkan di akhirat derajatnya akan ditinggikan di dalam syurga. Adanya
kondisi ini menunjukkan bahwa manfaat dari kebaikan akan dikembalikan kepada
orang yang melakukannya, demikian pula sebaliknya.
3.
Menyambung
Silaturahim. Berdasarkan
hadits yang kami kemukakan berikut ini: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang
ingin rezekinya diperluas dan umurnya diperpanjang, maka sambunglah
silaturahim. (Hadits Riwayat Bukhari). Berdasarkan ketentuan ini, agama
Islam mengajarkan kepada diri kita untuk menyambung tali silaturahim yang akan
dapat menambah luasnya rezeki yang telah kita miliki, dalam hal ini adalah
tingkat keberkahan harta menjadi lebih baik dan meningkat kualitasnya,
4.
Tidak Melalaikan Ibadah
Oleh Sebab Harta dan Pekerjaan (Perniagaan). Berdasarkan surat Al Jumu’ah (62) ayat
9 berikut ini: “Wahai orang orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk
melaksanakan shalat pada hari Jum’at, aka segeralah kami mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” Berdasarkan
ketentuan ayat ini, Allah SWT telah dengan tegas mengemukakan bahwa jaul beli
(perdagangan) merupakan salah satu aktivitas yang sering melalaikan manusia
untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu Allah SWT sangat melarang
para hambaNya yang beriman dari lalai mengingat Allah dan juga lalai dari
shalat sebab harta dan anak anak. Apabila hal ini terjadi maka Allah SWT
mengancam dengan kerugian baik di dunia dan di akhirat sebagaimana firmanNya
berikut ini: “ Wahai orang orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak
anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian,
maka mereka itulah orang orang yang merugi. (surat Al Munafiqun (63) ayat 9)
5.
Selalu Memohon Kepada
Allah SWT yang Dibarengi Selalu Bersyukur. Hal kedua yang harus kita lakukan agar
harta kekayaan atau penghasilan yang kita miliki bisa bertambah dari waktu ke
waktu adalah dengan selalu memohon kepada Allah SWT yang diikuti dengan selalu
bersyukur kepadaNya. Allah SWT berfirman: “Dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula
di dalamnya) untukmu sungai-sungai.Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran
Allah? Padahal Dia Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan
kejadian[1519]. (Surat Nuh (71) ayat 12 sampai 14)
[1519] Lihat
surat Al Mu’minun ayat 12, 13 dan 14
Dengan
selalu memohon kepada Allah SWT melalui doa yang kita panjatkan berarti kita
mengajukan permohonan agar harta kekayaan atau penghasilan yang kita miliki
dijaga oleh Allah SWT dari niat jahat, dari niat busuk, dari niat yang
membahayakan harta, diri dan keluarga kita baik yang berasal dari jin dan
manusia. Adanya penjagaan dari Allah SWT maka terjagalah harta kekayaan atau
penghasilan yang kita miliki termasuk diri, keluarga dan anak keturunan.
Bersyukur kepada Allah SWT bukanlah sekedar mengucapkan
“hamdallah”, atau mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT karena diri kita
telah mendapatkan sesuatu. Syukur kepada Allah SWT adalah tindakan nyata yang
kita laksanakan setelah menerima sesuatu dari Allah SWT dimana tindakan yang
kita lakukan harus sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT. Allah SWT
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan
nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu
tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang
tidak dapat kamu melihatnya[1204]. Dan adalah Allah Maha melihat akan apa yang
kamu kerjakan. (surat Al Ahzab (33) ayat 9)
[1204] Ayat ini menerangkan
kisah Ahzab Yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq
karena menentang Allah dan Rasul-Nya. Yang dimaksud dengan tentara yang tidak
dapat kamu Lihat adalah Para Malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk
menghancurkan musuh-musuh Allah itu.
Sebagai makhluk yang sejak awal diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk
yang terhormat, jika kita hanya mampu mengucapkan hamdallah atau ucapan terima
kasih kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikannya kepada
diri kita berarti diri kita bukanlah makhluk terhormat yang dikehendaki oleh
Allah SWT sebab diri kita tidak mampu mencerminkan, atau tidak dapat
menunjukkan perilaku terhormat kepada Allah SWT setelah menerima sesuatu yang
paling berharga dari Allah SWT.
Jika demikian kondisi dan keadaan
diri kita kepada Allah SWT, tentu tempat
kembali diri kita bukan yang terhormat lagi, melainkan Neraka Jahannam.Sebagai makhluk yang
terhormat sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT,
atas segala nikmat yang telah kita peroleh. Bersyukur bisa kita lakukan melalui
perbuatan, melalui lisan ataupun melalui qolbu. Dengan memperbanyak rasa syukur
maka insya Allah kenikmatan bertuhankan kepada Allah SWT dapat kita nikmati
sepanjang hayat masih di kandung badan.
Berikut ini akan kami
kemukakan manfaat dari bersyukur kepada Allah SWT yang bisa langsung kita
rasakan saat hidup di muka bumi ini, yaitu:
a.
Ditambahkan Nikmat. Seseorang yang selalu
senantiasa bersyukur dengan kondisi apapun, maka Allah SWT akan menambahkan
nikmatnya. Sebaliknya orang yang banyak mengeluh dan selalu iri dengan
kehidupan orang lain maka ia hidupnya akan semakin menderita. Allah SWT
berfirman : “dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (surat
Ibrahim (14) ayat 7)
b. Orang yang banyak
bersyukur diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits sebagai berikut : “Dari
Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu
nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali
Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan
Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi.
Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT
mengampuni dosa-dosanya.” (Hadits Riwayat Al Hakim dan Baihaqi). Selain daripada itu, bersyukur adalah hal
yang utama di sisi Allah Ta’ala berdasarkan hadits sebagai berikut : “Dari
Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda : “Allah SWT tidak
memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas
nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun
kenikmatan itu besar.” (Hadits Riwayat Ath Thabrani)
c.
Disayang Allah SWT. Allah SWT sangat cinta kepada orang yang bersyukur,
inilah haditsnya : “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau
merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya
Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (Hadits Riwayat. Abu
Dawud).
d. Dilipatgandakan
Pahalanya. Berdasarkan hadits di
bawah ini, semakin kita bersyukur kepada Allah SWT semakin banyak pahala atau
nilai kebaikan yang dilimpahkan kepada diri kita. Dari Abu Abdillah a.s, beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang
menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang
yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya,
maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan
sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala
yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (Hadits
Riwayat Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
e.
Bersyukur mampu menghindarkan diri kita dari cobaan atau
ujian,
sebagaimana hadits berikut ini:“Apabila seorang melihat orang cacat lalu
berkata (tanpa didengar oleh orang tadi):
“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah
kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”,
maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (Hadits
Riwayat. Abu Dawud)
f.
Berysukur atau banyak bersyukur mampu meningkatkan kadar
keimanan yang ada di dalam dada, sebagaimana hadits berikut ini: “Dua
hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang
bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada
yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat
kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi
kelebihan.” (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi)
g.
Membuat Hati Tenang. Seseorang yang kufur
nikmat, selalu merasa hidupnya kurang dan iri dengan milik orang lain maka
hatinya tidak akan tenang. Hatinya dipenuhi penyakit. Bahkan ia menjadi semakin
jauh dari Allah SWT. Berbeda dari orang yang senantiasa bersyukur. Susah
ataupun senang ia tetap tersenyum dan ridha. Ia tidak memperdulikan omongan
orang lain. Ini akan membuat hati lebih damai dan tenang.
h. Dijanjikan Syurga. Orang yang saat ditimpa musibah, lantas ia menerima keadaannya
dengan syukur dan sabar maka Allah SWT menjajikan surga kepada orang tersebut.
Coba bayangkan, nikmat mana yang lebih indah dari pemberian syurga? Syurga
adalah akhir bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa, sebagaimana hadits
sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan
kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan syurga baginya.”
(Hadits Riwayat. Bukhari)
i.
Meningkatkan Kesejahteraan Hidup. Seseorang yang senang bersyukur biasanya pikirannya juga
lebih optimis. Walau mungkin ia mengalami kegagalan atau bangkrut, ia tetap
bersemangat dan percaya pada Allah SWT. Ia menjalani hidupnya yang kurang
berkecukupan tanpa mengeluh. Sehingga itu semua pun menjadi berkah baginya.
Pernyataan ini pernah dijelasakan dalam Journal of Personality and Social
Psychology tahun 2013 yang mana mengatakan bahwa banyak-banyak bersyukur dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang.
j.
Meningkatkan Kualitas Tidur. Rasa syukur bisa meningkatkan kualitas tidur. Seseorang yang
jarang bersyukur maka hatinya tidak tenang. Hal itu membuat ia jadi terus
berpikir dan sulit tidur. Sebaliknya dengan rajin bersyukur maka perasaan jadi
tenang. Tidur pun akan mudah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal
Applied Psychology: Healt and Well-Being yang mengungkapkan bahwa seseorang
yang meluangkan waktu untuk bersyukur selama 15 menit setiap sebelum tidur,
maka orang tersebut akan memiliki kuliatas tidur yang lebih baik. Atau dengan
kata lain tidurnya nyenyak.
k. Mengurangi Risiko Penyakit
Degeratif. Munculnya penyakit
degeneratif seperti jantung, diabetes, hipertensi atau stroke ternyata tidak
hanya dipicu oleh pola makan yang buruk. Tapi juga dipengaruhi kondisi mental.
Seseorang yang tertekan dan stress biasanya lebih gampang penyakitan. Menurut
penelitian yang dimuat dalam American Journal of Cardiology tahun 1995,
menyatakan bahwa seseorang yang punya emosi dan pikiran positif maka organ
tubuhnya berfungsi lebih baik. Irama denyut jantungnya normal dan aliran darah
juga lancar. Sehingga orang tersebut akan hidup lebih sehat.
l.
Menimbulkan Rasa Bahagia. Bersyukur dan manfaat ucapan Alhamdulillah bisa
menimbulkan perasaan bahagia. Saat kita rela dengan apa yang kita miliki maka
hidup jadi tentram. Tidak ada perasaan iri, dengki, kufur atau penyakit hati
lainnya. Kita hanya perlu berjuang untuk menjaga apa yang telah kita punya.
Berusaha dan berdoa untuk hidup lebih baik tanpa perlu memaksakan takdir,
sebagaimana dua firman Allah SWT berikut ini: “Maka sabarlah kamu atas apa yang
mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari
dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari
dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, (sura Thaahaa
(20) ayat 130)
Allah
SWT berfirman: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. (surat Ar Ra’d (13) ayat 28)
m. Hidup Jadi Lebih
Berkah. Bersyukur bisa
membuat hidup lebih berkah. Maksudnya walaupun mungkin rezeki kita tidak banyak
tapi manfaatnya sangat terasa. Mungkin rezeki itu bermanfaat bagi orang lain,
juga cukup untuk memenuhi segala kebutuhan. Allah SWT berfirman:“dan
Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (surat Lukman (31) ayat
12)
n. Terhindar Dari
Penyakit Hati. Manfaat bersyukur
kepada Allah juga bisa menghindari diri dari penyakit hati, seperti sombong,
dengki, dendam dan sebagainya. Perlu Anda tahu bahwa penyakit hati itu membuat
hidup jadi sumpek. Selain itu juga meningkatkan risiko penyakit. Bahkan Allah SWT
pun tidak menyukai orang-orang yang menyimpan
penyakit dalam hatinya, sebagaimana hadits berikut ini: “Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka
baiklah seluruh anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah
itulah hati.” (Hadits Riwayat. Bukhari dan Muslim)
o. Terlihat Awet Muda. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang
hatinya rajin bersyukur maka ia cenderung awet muda. Ini dikarenakan energi
positif yang berasal dari hati dan pikirannya, mampu mempengaruhi organ dan
jaringan tubuh menjadi lebih sehat. Allah SWT berfirman: “diwajibkan atas kamu berperang,
Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci
sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.(surat Al Baqarah (2) ayat 216)
Sebenarnya bersyukur
kepada Allah SWT memiliki banyak manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia.
Bersyukur bisa mempermudah datangnya kesuksesan, harta makin bertambah, membangkitkan
semangat, hidup menjadi lebih produktif, dan kepercayaan diri pun juga
bertambah. Maka itu perbanyaklah bersyukur. Terkadang kita menganggap bahwa
hidup kita yang paling menyedihkan, padahal nyatanya banyak orang-orang yang
hidupnya lebih susah dari kita. Kita harus percaya dengan Allah SAW bahwa apa
yang kita miliki sekarang adalah takdirnya dan itu pasti yang terbaik untuk
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar