Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Selasa, 08 Januari 2019

RENUNGAN UNTUK MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH SWT DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN



Bismillah.
Saat engkau dibimbing untuk menempuh jalan taqwa melalui kalbu ini, tariklah napas sejenak, dan mulailah melangkah dengan mantap.

Allah SWT ada di mana mana, lalu apa yang dimaksud dengan dimana mana ada Allah SWT? Berdasarkan ketentuan surat Al Hadiid (57) ayat 4 di bawah ini, yang ada di mana mana bukanlah DzatNya Allah SWT. DzatNya Allah SWT ada di Arsy sedangkan yang ada di mana mana adalah kemahaan Allah SWT, kebesaran Allah SWT, pengawasan Allah SWT, kasih sayang Allah SWT, ilmu Allah SWT, kekuatan Allah SWT dan lain sebagainya sesuai dengan Asmaul Husna. Dengan adanya Allah SWT ada dimana mana maka kemanapun kita menghadap disitu ada Allah SWT sehingga Allah SWT selalu bersama diri kita dimana saja kita berada.

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
(surat Al Hadiid (57) ayat 4)

[1453] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
[1454] Yang dimaksud dengan yang naik kepada-Nya antara lain amal-amal dan do´a-do´a hamba.

Bukanlah suatu yang sangat berlebihan, jika pernyataan di bawah ini juga menjadi pernyataan diri kita saat melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini.

KALBUMU ADALAH SANG PENCARI.
JALAN TAQWA ADALAH MESIN PENCARI.
ALAM SEMESTA ADALAH INTERNET SEJATI DAN BANYAK SITUS SITUS PERIHAL YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG,
YANG SERVERNYA TIADA PERNAH MATI SEDETIKPUN

Apa yang terjadi dengan diri kita setelah merenungkan ayat di atas? Ternyata kalbu kita belum bisa bekerja sesuai dengan fungsinya karena berpenyakit. Untuk itu “Sembuhkan sakit hatimu, maka akan sembuh seluruh tubuhmu”. Ada orang yang punya sakit hati yang benar benar kronis dalam bentuk Benci Banget; Dendam Banget; Nggak Suka Banget; Sedih Banget; Kecewa Banget. Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh. Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi. Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja.Diatasi dengan operasi, obat herbal bertahun tahun bahkan seumur hidup, kemoterapi, radiasi. Semua yang membuat sel sel tubuh luluh lantak. Tapi akar masalahnya tidak di atasi. Akar masalahnya adalah hati yang sakit dan semakin rusak. Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh seperti : (a) Darah tetap dibiarkan asam; (b) Kondisi tubuh asam; (c) Pikiran tetap stress, jiwa tidak tenang; (d) Dendam masih banyak; (e) Kecewa masih berlanjut; (f) Perasaan masih tidak enak; (g) Benci masih kuat. Secara tidak langsung kita membunuh diri sendiri. Serius?

Ingat Rasulullah SAW pernah berkata: Ada segumpal daging yang jika ia baik maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk. Itulah HATI. Seharusnya ia selalu dalam kondisi indah dan baik. Selalu ikhlas, menerima ketentuan Allah SWT, bersyukur, tulus berbagi dan bahagia bersama.Seperti anak kecil atau anak bayi yang selalu bahagia dan tertawa, seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.Pada saat kita sudah tidak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan. Akar permasalahan  harus diatasi. Hati perlu terus dicuci dan dibersihkan. Tanda tanda hati bersih dan suci adalah: (a) Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain; (b) Selalu bersemangat berbagi tanpa pamrih; (c) Selalu ridha dengan ketentuan yang Allah SWT berikan untuk kita; (d) Tidak dengki; (e) Tidak dendam. Sehat hatinya maka sehat pula diri kita, baik yang lahir maupun yang bathin.

Saat Anda dibimbing untuk menempuh jalan taqwa melalui kalbu ini,
sediakanlah waktu untuk merenungkan kondisi kefitrahan diri kita dengan selalu berkaca diri sebelum bertindak dan berbuat sesuatu.

Sekarang pelajari, hayati, renungkan dengan hati yang fitrah 3(tiga) buah ayat Al Qur’an yang kami kemukakan di bawah ini, lalu apa yang ada di dalam pikiran kita? Bisakah kita menghindarkan diri dari Allah SWT? Bisakah kita tidak bersama Allah SWT sedetikpun? Bisakah kita lari dari kebesaran dan kemahaan Allah SWT? Bisakah kita keluar dari kekuasaan Allah SWT?

semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan[1444].
Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?
(surat Ar Rahman (55) ayat 29, 30)

[1444] Maksudnya: Allah Senantiasa dalam Keadaan Menciptakan, menghidupkan, mematikan, Memelihara, memberi rezki dan lain lain.

dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.
(surat Yusuf (12) ayat 105)

 dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui.
(surat Al Baqarah (2) ayat 115)

[83] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah.

Jika hati kita masih sesuai dengan fitrahnya, maka ke tiga ayat di atas ini dapat dipahami dengan baik dan benar. Lalu kita pasti akan menyatakan Tiada Tuhan Selain Allah SWT.

Sekarang ambil cermin lalu bertanya siapa diri kita dan siapa Allah SWT lalu patutkah kita melaksanakan ketentuan surat Adz Dzariyaat (51) ayat 56 di bawah ini yang sudah ditetapkan berlaku oleh Allah SWT? Sepanjang kita mampu berkaca diri melalui cermin dengan hati yang fitrah, maka kita wajib mengabdi, berbakti lalu menjadikan diri kita sebagai kebanggaan Allah SWT di muka bumi ini.

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(surat Adz Dzariyaat (51) ayat 56.

Rahasia kesuksesan dan kebahagiaan hidup itu sesungguhnya terletak pada kemampuan kita menyerap makna dari pelajaran pelajaran yang ada di alam semesta ini (alam semesta ini adalah internet sejati yang berasal dari Allah SWT) . Kemudian hal hal tersebut diproses lebih lanjut oleh hati menjadi suatu keyakinan yang mantap. Selama manusia belum memiliki kejernihan pandangan maka ia tidak akan dapat menemukan jalan yang akan membawanya pada kesuksesan dan kebahagiaan.

Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
(surat Al Baqarah (2) ayat 269)

Hanya orang orang yang diberi hikmah yang selalu membasahi bibirnya dengan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Ucapan tersebut kemudian diaktualisasikan dalam kehidupan sehari hari. Dari sinilah kita sadar bahwa Allah SWT yang mengatur segala sesuatu di alam, termasuk perilaku manusia. Maka sudah selayaknya kita rela diatur oleh sang Khalik karena kita adalah makhluk. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa bahan renungan yang harus kita jadikan hikmah kehidupan dalam kerangka memudahkan kita untuk merealisasikan Visi Akhirat yang telah kita miliki.

A.   Pernahkah kita merenung bahwa yang membuat nikmat itu adalah keterbatasan? Misalnya telinga, dibatasi pendengarannya oleh Allah SWT. Seandainya pendengaran kita tidak dibatasi niscaya gemuruh pabrik di sekitar kita akan terdengar. Semua aktivitas di dunia akan terdengar oleh telinga kita sehingga tidak nikmat lagi hidup ini. Tidur tidak bisa nyenyak karena telinga terus mendengar suara bising di sekitarnya.

dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(surat An Nahl (16) ayat 18)

Begitu pula mata kita, penglihatannya tidak tembus pandang, kemudian apa yang terjadi jika penglihatan kita bisa tembus pandang? Banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Lalu pernahkah kita merenung, siapa yang bisa menghitung kedipan mata? Sekiranya maka tidak berkedip, akan terjadi keanehan dan ketakutan karena mata kita melotot dan hilang keindahannya. Pernahkah kita merenung, ketika kita mau tidur, Allah SWT membuat proses mengantuk terlebih dahulu. Sekiranya tidak, dan manusia tidur begitu saja tiba tiba, maka dunia akan kacau, saling tabrak satu sama lain. Maha Sempurna Allah SWT, bahwa ternyata yang membuat nikmat adalah keterbatasan. Dalam hal makan, misalnya, begitu kenyang lantas berhenti, Andaikata tidak ada rasa kenyang maka kita akan makan terus tanpa berhenti sehingg tidak terasa nikmat lagi. Nikmatnya makan ketika lapar dan nikmatnya lapar ketika kenyang.

B.    Pernahkah pada saat kita duduk santai dan menikmati hari, tiba tiba terpikirkan oleh kita untuk berbuat sesuatu kebaikan untuk orang lain?  

ITU ADALAH ALLAH SWT YANG SEDANG BERBICARA/BERDIALOG  DENGANMU DAN MENGETUK PINTU HATIMU. Lalu apa yang terjadi dan apa yang kita rasakan setelah berdialog dengan Allah SWT?

tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 114)
dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(surat Al Baqarah (2) ayat 195)

dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(surat Al Qashash (28) ayat 77)

C.   Pernahkah saat kita sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat dijadikan tempat curahan hati?

ITU ADALAH ALLAH SWT YANG SEDANG RINDU PADAMU DAN INGIN AGAR KAU BERBICARA KEPADANYA.

Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."
(surat Yusuf (12) ayat 86)

Abu Umamah ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “ Pergilah wahai Malaikat Ku kepada hambaKu dan timpakanlah musibah kepadanya” lalu pergilah malaikat tersebut menimpakan musibah kepada Hamba Allah yang menerimanya dengan syukur, dan segala pujian bagi Allah. Kembalilah malaikat itu kepada Tuhan seraya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menimpakan musibah atasnya sebagaimana perintahMu, lalu berfirmnan Allah: kembalilah kepadanya (hambaKu) karena Aku ingin mendengar suaranya.
(Hadits Qudsi Riwayat Ath Thabarani: 272:76)

D.   Pernahkan tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba tiba orang tersebut muncul, atau kita bertemu dengannya atau kita menerima telepon darinya?

ITU ADALAH KUASA ALLAH SWT YANG SEDANG MENGHIBURMU. TIDAK ADA YANG NAMANYA KEBETULAN.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
(surat Ali Imran (3) ayat 190, 191)

E.    Pernahkah kita mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kita inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?

ITU ADALAH ALLAH SWT YANG MENGETAHUI DAN MENDENGAR SUARA BATHIN MU SERTA HASIL DARI BENIH KEBAIKAN YANG KITA TABURKAN SEBELUMNYA.

apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(surat Ath Thalaaq (65) ayat 2, 3)

Abu Dzar ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Satu amal kebajikan anak Adam dilipatgandakan sepuluh atau lebih. Sedangkan satu amal maksiat hanya dihitung satu, bahkan dapat Aku ampuni.
(Hadits Qudsi Riwayat Abu Nu’aim; 272:105)

F.    Pernahkah kita berada dalam situasi buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan?

ITU ADALAH SAAT ALLAH SWT MENGIZINKAN KITA UNTUK DIUJI. ALLAH SWT MENDENGAR RINTIHAN SERTA DOAMU AGAR KAU MENYADARI AKAN KEBERADAANNYA.

dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
(surat Muhammad (47) ayat 31)

Abu Hurairah ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Apabila hambaKu ingin menemui Ku, Aku pun ingin menemuinya. Tetapi bila enggan menemui Ku, Akupun enggan menemuinya.
(Hadits Qudsi Riwayat Bukhari, Malin dan An Nasa’I,, 272:17)
Ingatlah, saat diri kita melupakan aturan yang telah diatur oleh Allah SWT, maka Allah SWT akan bukakan semua pintu kesenangan namun menutup semua pintu ketenangan atau ketentraman. (ingat, hati kudu tentrem nyambut gawe karo seneng).

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
(surat Al An’am (6) ayat 44)

Jika sudah seperti ini keadaannya maka berlakulah ketentuan yang terdapat di dalam surat Al Hasyr (59) ayat 19 di bawah ini yaitu lupa kepada Allah SWT maka Allah SWT akan melupakan kita dengan diri kita sendiri sehingga kita tidak tahu diri yang pada akhirnya menjadikan diri kita lupa diri dan lupa aturan.Lalu bertanyalah kepada rumput yang bergoyang, mau kemana kita pergi?  

dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.
(surat Al Hasyr (59) ayat 19)

Adanya hal hal yang telah dikemukakan di atas, melalui Alam Semesta Yang Tidak Lain adalah Internet Sejati dan yang didalamnya banyak situs situs perihal Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, dan lain sebagainya. Sudah seharusnya menjadikan diri kita kita peka, sadar, serta memiliki perasaan yang sesuai dengan fitrahnya maka kita akan sering menyadari bahwa kasih sayang, kuasa, keberadaan, pengawasan, perlindungan, pertolongan Allah SWT selalu ada di saat diri kita merasa bahagia, senang, merasa tidak mampu, saat terpuruk, saat terpojok dan lain sebagainya.

dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
(surat Al A’raaf (7) ayat 179)

Ketidakpekaan manusia terhadap Allah SWT dikarenakan modal dasar yang sudah diberikan oleh Allah SWT sudah tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu renungkanlah apa yang dikemukakan dalam surat Al A’raaf (7) ayat 179 di atas ini. Bayangkan Hati yang seharusnya bisa memahami ayat ayat Allah SWT sudah hilang fungsinya. Mata yang awalnya bisa dipergunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah SWT sekarang menjadi buta. Telinga yang seharusnya bisa mendengar ayat ayat Allah SWT kini telah menjadi pekak atau budek. Akhirnya kita lebih rendah dibandingkan dengan binatang ternak. Semoga ini tidak terjadi pada diri kita, keluarga kita dan anak keturunan kita.

Ibnu Abbas ra, berkata: Nabi SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, jika engkau ingat kepadaKu pasti Aku juga ingat kepadamu, dan bila engkau  lupa kepadaKu Akupun akan ingat kepadamu. Dan jika engkau taat padaKu pergilah kemana saja engkau suka, pada tempat dimana Aku berkawan dengan engkau dan engkau berkawan dengan Aku, Engkau berpaling dari Ku padahal Aku menghadap padamu, Siapakah yang memberimu makan dikala engkau masih janin di dalam perut ibumu, Aku selalu mengurusmu dan memeliharamu sampai terlaksanalah kehendakKu atas dirimu, maka setelah Aku keluarkan engkau ke alam dunia, engkau berbuat banyak maksiat. Apakah demikian seharusnya pembalasan kepada yang telah berbuat kebaikan kepadamu”.
(Diriwayatkan oleh Abu Nashr Rabi’ah bin Ali Al Ajli dan Ar Rafi’i; 272:182)

Jangan sampai pepatah “air susu dibalas dengan air tuba” terjadi saat kita hidup di muka bumi ini. Ingat, Allah SWT sangat memperhatikan diri kita, Allah SWT sangat peduli kepada kita walaupun kita berpaling dari padaNya. Lalu apakah kepedulian ini akan kita sia siakan karena kebodohan diri kita dengan membalas kebaikan Allah SWT dengan keburukan! Jangan sampai ini terjadi pada diri, keluarga dan anak keturunan kita. Amien.

Rasulullah SAW bersabda: “Dua nikmat yang sering di sia siakan oleh banyak orang adalah kesehatan dan kesempatan.”
(Hadits Riwayat Bukhari melalui Ibnu Abbas ra,)

Kita bisa membeli jam tangan namun kita tidak bisa membeli waktu. Waktu pasti berakhir maka gunakan waktu yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Jangan buang buang waktu begitu saja tanpa prestasi, tanpa amal shaleh. Ingat saat hidup di dunia kita harus memiliki karya nyata/prestasi luar biasa  di dalam rangka membayar dengan mahal visi akhirat yang akan kita realisir. Penyesalan selalu di belakang dan manusia mengira bahwa yang di belakang itu bisa ditarik ke muka,padahal itu semua hanya dugaan belaka.

dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
dan ikutilah Sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu[1315] sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku Sesungguhnya Termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ),
atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku Termasuk orang-orang yang bertakwa'.
atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab 'Kalau Sekiranya aku dapat kemnbali (ke dunia), niscaya aku akan Termasuk orang-orang berbuat baik'.
(Bukan demikian) Sebenarya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu Termasuk orang-orang yang kafir".
(surat Az Zumar (39) ayat 54 sampai 59)

[1315] Maksudnya: Al Quran

Jangan berangan angan masa muda akan kembali. Jangan pula meratapi apa yang sudah berlalu. Allah SWT sudah menciptakan wajah kita menghadap ke depan. Kalaupun menengok, wajah kita hanya bisa diputar sembilan puluh derajat, sebatas bahu. Hal ini mengisyaratkan agar kita memiliki harapan menatap ke masa depan dan kalau melihat masa lalu, cukuplah sekilas sebagai bahan renungan. Kita bukan hidup di masa lalu. Kita menanam hari ini untuk memetiknya di masa depan. Jangan pernah takut melihat masa depan karena kita telah mengalami masa lalu dan hari ini sedang giat berbuat. Jika kita terjebak berlarut larut memikirkan masa lalu, memikirkan kekurangan, memikirkan ketidaktahuan, memikirkan ketidaksempurnaan, maka sama dengan menggergaji serbuk kayu.

dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
(surat Faathir (35) ayat 45)

[1262] Daabbah artinya ialah makhluk yang melata. tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.

Ingat, Allah SWT melalui surat Faathir (35) ayat 45 di atas ini, masih memberikan kesempatan kedua bagi diri kita. Lalu apakah kesempatan kedua ini akan berlalu tanpa memberikan efek yang sangat positif bagi hidup dan kehidupan kita karena kebodohann kita. Semuanya sangat tergantung kepada diri kita, mau memanfaatkan ataukah mau membuangnya ke tong sampah.Allah SWT memberikan kesempatan kedua kepada diri kita karena Allah SWT sangat sayang kepada seluruh manusia yang telah diangkatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.

Kita tidak perlu takut kepada kematian karena mati adalah awal hidup yang sesungguhnya. Yang harus kita takuti adalah jika kita mati dalam keadaan belum ada bekal sama sekali. Karena itu, mumpung masih ada kesempatan, bersegeralah berbuat kebaikan dengan membuat karya nyata di muka bumi sebagai bentuk pengorbanan, perjuangan diri kita untuk membayar mahal visi akhirat yang telah kita tentukan. Berbuat dan bertindak nyata tanpa harus disuruh apalagi terpaksa, lalu lupakan apa yang telah kita buat kemudian bertindaklah untuk berbuat kebaikan dalam bentuk yang lain lagi di waktu yang berlainan pula. Semakin baik dan semakin panjang karya nyata yang kita perbuat dengan dilandaskan ikhlas kepada Allah SWT maka semakin panjang umur kita serta semakin banyak bekal kita di akhirat kelak.

dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?"
dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.
(surat Al Munafiqun (63) ayat 10 dan 11)

Dari Abu Hurairah ra, berkata: “Ada seseorang datang kepada Nabi SAW. Dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya? Beliau menjawab: ‘Bersedekahlah sedangkan kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan, maka kamu baru berkata: Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian. Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Lakukan apa yang harus kita lakukan saat ini juga. Jangan ditunda tunda karena kita tidak tahu sampai kapan kita ada di muka bumi ini. Lalu perhatikan segala administarasinya/dokumentasinya dengan baik dan benar. Jangan sampai niat yang ikhlas menjadi berantakan karena melanggar ketentuan yang berlaku. Susah payah, berdarah darah, penuh perjuangan untuk membuat karya nyata di muka bumi, rusak karena ketidaktahuan atau ketidakmengertian kita atas ketentuan syariat dan juga ketentuan hukum positif yang berlaku, yang mana keduanya harus berjalan beriringan. Selanjutnya ayo renungkan dengan seksama hadits yang kami kemukakan di bawah ini, lalu sudahkah kita mampu melaksanakannya?.

Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya.
(Hadits Riwayat Ahmad)

Semoga kita mampu menempatkan Allah SWT pada posisi yang sempurna di dalam hati kita sehingga kitapun menjadi sempurna pula dihadapan Allah SWT serta mampu membuat Allah SWT tersenyum dari waktu ke waktu kepada diri kita. Ayo segera berbuat, bertindak, sebelum semuanya terlambat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar