Cobaan atau Ujian harus
dihadapi dengan sikap sabar. Lalu kita menahan diri sejenak untuk memikirkan
permasalahan yang kita hadapi dengan pikiran dan hati yang jernih, dilanjutkan
dengan mencari solusinya. Kemudian berikhtiar lagi dengan cara cara lain yang
lebih baik lagi.
“Siapa
saja yang bersabar maka Allah menjadikan dirinya penyabar dan tiada pemberian
yang Allah berikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas manfaatnya
daripada kesabaran”
(Hadits
Riwayat Bukhari Muslim)
Dengan bersabar, seseorang
akan terbentuk jiwanya menjadi kuat dan sanggup menghadapi berbagai macam
problem dan polemik kehidupannya. Ia akan menjadi sosok manusia yang tidak
mudah terguncang, tidak lekas bingung atau panik dan akan selalu dapat
mengontrol dirinya untuk tidak cepat putus asa dan kehilangan keseimbangan
ketika menerima ujian dari Allah SWT. Pada dasarnya, sabar itu akan menjadi
senjata ampuh dan juga kekuatan dalam menghadapi berbagai macam halangan,
rintangan dan tantangan hidup. Sabar
juga merupakan tanda dari keimanan dan ketaqwaan seorang manusia terhadap Allah
SWT.
Lalu mengapa Allah SWT
memerintahkan makhlukNya untuk sabar? Tiada lain karena sifat sabar
dikaruniakan Allah SWT hanya kepada makhlukNya yang bernama manusia. Sifat
sabar tidak diberikan kepada hewan, sehingga binatang selalu menurutu hawa
nafsunya. Sabar juga juga tidak diberikan kepada malaikat, dikarenakan malaikat
diciptakan Allah SWT dengan tidak ada nafsu kecuali hanya melaksanakan apa apa
yang Allah SWT telah perintahkan kepada mereka.
Meski demikian, ada satu makhluk selain manusia yang juga mempunyai
sifat sabar, yaitu syaitan. Syaitan sangat sabar ketika mengganggu, menggoda,
mengalihkan perhatian manusia agar menjalankan keinginannya demi memasukkan
manusia itu ke dalam neraka.
apa
yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan
Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(surat
An Nahl (16) ayat 96)
Kesabaran syaitan sangat
berbeda dengan apa yang telah Allah SWT fitrahkan kepada manusia, yaitu sabar
dalam menghadapi ujian atau cobaan yang Allah SWT titipkan kepada manusia. Bagi
hamba hambaNya yang sabar, Allah SWT akan memberikan pahala dan kemuliaan
seperti yang dikemukakan dalam surat An Nahl (16) ayat 96 di atas ini.
Sabar ada tiga tingkatan, yaitu :
1. Sabar atas ketaatan,inilah tingkat yang
paling tinggi yaitu sabar atas ketaatan. Inilah sabar yang sungguh sungguh
diharapkan. Yaitu, ketika kita mengerjakan hal hal yang diperintahkan, kita
sabar atas perintah itu dan bersabar untuk mengerjakannya dengan cara yang paling sempurna.
2. Sabar untuk menjauhi kemaksiatan,
artinya apabila ahwa mendorong kita untuk melakukan perbuatan perbuatan yang
terlarang maka kita telah bersabar dengan menahan diri dari perbuatan itu.
3. Sabar atas takdir dan musibah adalah
sabar ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT kepada kita yang akan
mengurangi sebahagian dosa dosa kita dan mengangkat derajat kita.
Dalam kehidupan ini, ada hamba Allah SWT yang saleh kadang kadang diberikan cobaan dengan berbagai musibah. Ada yang kaya lalu menjadi miskin. Ada yang dicoba dengan akal yang kurang sempurna. Ada yang diuji dengan tidak berfungsinya sebagian indera atau organ tubuh. Ada juga seorang hamba yang diuji dengan anaknya yang nakal, meninggal, atau pergi meninggalkan dirinya. Ada pula yang diuji dengan kehormatannya, yaitu dituduh melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukannya. Kalau seperti itu keadaannya, maka bersabarlah.
Ujian atau cobaan atau
musibah dalam kehidupan ini merupakan sunnatullah (sesuatu yang sudah pasti)
dimana di dalamnya ada empat tujuan, yaitu : (1) Untuk meninggikan derajat diri
kita di dunia dan akhirat; (2) Untuk Mendidik hati agar ikhlas dan percaya kepada
Allah SWT;(3) Untuk membuktikan ketaatan; (4) Untuk memberikan pahala
(maksudnya Allah SWT akan mengganti nikmat yang diambilNya dari manusia dengan
pahala kepadaNya).
Agar cobaan atau ujian
menjadi terasa ringan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yaitu:
1. Hendaknya kita beriman terhadap qadha,
qadar dan takdir Allah SWT.
2. Hendaknya kita menyadari bahwa musibah yang menimpa diri kita adalah kecil bila dibandingkan dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
3. Hendaknya kamu bertemu dan bergaul dengan orang orang yang mengalami hal yang sama.
4. Hendaknya kita menyadari bahwa musibah kali ini lebih ringan daripada musibah yang kemarin.
Agar kesabaran tumbuh dalam diri, perhtikan dengan seksama bagaimana Al Qur’an menjawab pertanyaan kenapa aku harus sabar dalam menghadapi ujian atau cobaan Allah SWT? Berikut ini ada beberapa jawaban dalil Al Qur’an dan hal hal yang dapat menguatkan kita semua, apabila menerima dan menghadapi suatu cobaan atau ujian di dalam kehidupan yang kita jalani, yaitu:
A. KENAPA AKU DIUJI
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka
tidak diuji lagi?
dan Sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang
yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(surat Al Ankabuut (29) ayat 2 dan 3)
B. KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG
AKU IDAM IDAMKAN
diwajibkan atas kamu berperang, Padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu,
Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(surat Al Baqarah (2) ayat 216)
C. KENAPA UJIANNYA SEBERAT INI
Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami
lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami
memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
(surat Al Baqarah (2) ayat 286)
D. RASA FRUSTASI
janganlah kamu bersikap
lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang
yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(surat Ali Imran (3) ayat
139)
E. BAGAIMANA AKU HARUS MENGATASINYA
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
(surat Ali Imran (3) ayat 200)
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
(surat Al Baqarah (2) ayat 45)
F. APA YANG AKU DAPATKAN DARI SEMUA INI
Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu
telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran.
dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah
kemenangan yang besar.
(surat At Taubah (9) ayat 111)
G. KEPADA SIAPA AKU BERHARAP
jika mereka berpaling (dari keimanan),
Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang
agung".
(surat At Taubah (9) ayat 129)
H. AKU TIDAK DAPAT BERTAHAN LAGI
Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka
carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir".
(surat Yusuf (12) ayat 87)
apabila kamu diberi penghormatan dengan
sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik
dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)[327].
Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 86)
[327]
Penghormatan dalam Islam Ialah: dengan mengucapkan Assalamu'alaikum.
Selama Allah SWT menjadi tujuan utama diri kita.Mari kita berbenah dan terus berbenah diri untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita, dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah di manapun, kapanpun dan dengan siapapun juga.
hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan
hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
(surat Al Fatehah (1) ayat 5)
[6]
Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan
oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7]
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan
bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan
dengan tenaga sendiri.
Ketahulah bahwa sabar jika dipandang
dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika
kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya jika
kesabaran hilang maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Ali Bin Abi Thalib ra,)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak
menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan
tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan
pakaian yang lebih baik daripada taqwa. Aku merenungkan tentang segala
jenis amal baik, tetapi tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi
nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar.
(Umar bin Khathab ra,)
Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar dengan gangguan mereka lebih baik daripada yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar dengan gangguan mereka.
(Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Ath
Thirmidzi)
Untuk itu, hendaklah kita semua bersyukur atas nikmat Allah SWT yang selama ini diberikan tidak henti hentinya dengan Cuma Cuma, karena sesungguhnya Allah SWT akan menambah nikmat kepada orang yang beriman yang bersyukur, tetapi celakalah orang yang tidak bersyukur karena tunggulah siksa dan azab Allah SWT yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar