Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Selasa, 08 Januari 2019

SABAR ADALAH ILMU TINGKAT TINGGI (1)



Sabar itu adalah Ilmu tingkat tinggi. Belajarnya setiap hari. Latihannya setiap saat. Ujiannya pun tak pernah kita tahu kapan. Bahkan seringkali mendadak. Sang pengujinya pun bisa siapa saja.Mulai dari keluarga yang kita kenal sampai orang yang belum kita kenal sekalipun. Bahkan ada diantaranya yang baru kita temui pertama kali seumur hidup. Lama sekolahnya pun tidak tanggung tanggung seumur hidup.Namun tidak usah bersedih hati karena ketika lulus dari ujian kesabaran, hadiahnya adalah kebahagiaan dan keselamatan serta kemenangan dalam hidup di dunia dan akhirat kelak.

apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(surat An Nahl (16) ayat 96)

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(surat Az Zumar (39) ayat 10)

Bicara sabar maka kita harus berbicara tentang Allah SWT yang memiliki nama Ash Shabur. Ash Shabur adalah Af’al atau perbuatan Allah SWT. Menurut bahasa, berasal dari kata benda Shabr artinya: menahan diri untuk tidak mengungkapkan kesedihan atau dukacitanya. Ash Shabur adalah Yang Maha Sabar, Yang kesabaranNya jauh lebih besar dibanding siapapun. Ash Shabur, Allah SWT adalah Maha Pemurah, Yang tidak mengejutkan orang orang yang durhaka kepadaNya dengan tiba tiba menghukum mereka. Dia justru memberikan maaf dan menangguhkan pelaksanaan hukuman. Ash Shabur tidak pernah tergesa gesa, Dia mengelola urusan berdasarkan perhitungan tertentu. Dia menangani urusan berdasarkan rencanaNya yang jelas. Dia tidak memundurkan dan tidak memajukan sesuatu. Dia justru melakukan sesuatu pada waktunya, dengan sebaik baiknya, seperti yang semestinya. Semua ini Allah SWT lakukan tanpa sedikitpun menghadapi kesulitan yang dapat merintangi kehendakNya. Ash Shabur tetap memberimu sekalipun kamu bersikap kurang ajar kepadaNya. Dia memaafkan meskipun kamu menjauh dari Nya dan durhaka kepadaNya.


dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
(surat Faathir (35 ayat 45)

[1262] Daabbah artinya ialah makhluk yang melata. tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.

Ash Shabur tidak buru buru menghukum orang orang yang durhaka kepadaNya atau orang orang yang berdosa. Allah SWT tak akan melakukan sesuatu, kecuali bila menurut kearifanNya, kemuliaanNya dan keagunganNya, sudah tepat. Dia sedikitpun tidak dirugikan oleh orang orang yang berbuat doasa. Ash Shabur memberikan perintah dan kelonggaran kepada hamba hambaNya yang diperintahNya. Kalau melakukan apa saja, selalu pada waktunya, dan tidak pernah gegabah.PerintahNya selalu didasarkan pada perhitungan tertentu. Allah SWT menangguhkan pemberian hukuman, bahkan setelah sudah waktunya hukuman itu dijatuhkan. Ash Shabur mendorong makhluk makhlukNya untuk sabar dan tabah. Makna sifat Ash Shabur sangat dekat dengan makna sifat Al Halim. Perbedaan antara Ash Shabur dan Al Halim adalah, kalau terhadap Ash Shabur tidak ada yang merasa aman dari hukumanNya.

A.   APA ITU SABAR/KESABARAN.

1.      Ash Shabar (Yang Maha Sabar) adalah salah satu dari af’al Allah SWT yang tertuang dalam nama nama Allah SWT Yang Indah (Asmaul Husna). Jika kita melihat tata urutan Nama Nama Allah SWT Yang Indah dimulai dari Ar Rahman, Ar Rahiem yang diakhiri dengan Ash Shabur. Posisi Ash Shabur berada di posisi ke 99 (sembilan puluh sembilan), posisi paling atas dibandingkan dengan yang lainnya. 

2.  Sifat Sabar adalah fitrah manusia. Hal ini dikarenakan sifat sabar merupakan sifat yang melekat pada setiap Ruh/Ruhani manusia melalui proses shibghah sehingga setiap Ruh/Ruhani harus mencerminkan sifat sabar atau kesabaran harus menjadi perilaku Ruh/Ruhani di dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Jika tidak berarti ada sesuatu yang salah dengan Ruh/Ruhani, dikarenakan kondisinya sudah tidak fitrah lagi atau kalah karena dipengaruhi oleh ahwa dan syaitan.

Adanya 2 (dua) buah kondisi dasar dari sifat sabar di atas, lalu apa yang terjadi dengan dua sifat sabar di atas? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa hal yang menyangkut sifat sabar, yaitu:


1.     Dari sisi Allah SWT.

Adanya posisi af’al Ash Shabur yang dimiliki Allah SWT yang berada paling atas, menunjukkan Allah SWT sangat sayang kepada diri kita. Allah SWT masih memberikan kesempatan ke dua bagi diri kita untuk berbuat kebaikan dan kebaikan atau membuat diri kita menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Allah SWT tidak berkehendak kepada diri kita untuk tetap dalam keburukan karena Allah SWT masih menunda keputusan akhir atau belum melaksanakan keputusan akhirnya kepada diri kita. Apakah hal ini akan kita sia siakan begitu saja berlalu tanpa kesan. Sekarang coba bayangkan jika sampai Allah SWT terburu buru, tergesa gesa untuk melaksanakan ketetapan yang berlaku bagi diri kita maka tamatlah diri kita. Hilang sudah visi akhirat yang kita cita citakan, sia sia karya nyata di dunia, akhirnya kita masuk neraka.

Sekarang Allah SWT sudah menyatakan bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang, lalu bagaimana mungkin Allah SWT bisa merealisasikan ke dua hal tersebut jika Allah SWT tidak memiliki Af’al Ash Shabur (atau Allah SWT terburu buru untuk merealisasikan keputusanNya? Disinilah Allah SWT menunjukkan kebesaran yang sesuai dengan kemahaan yang dimilikiNya, yaitu Allah SWT mampu mengasihi dan menyayangi, Allah SWT mampu mengampuni lagi maha menyayangi, dikarenakan Allah SWT tidak tergesa gesa dalam merealisasikan keputusan yang menjadi hak mutlakNya. Sehingga manusia masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum akhirnya ketentuan itu diberlakukan oleh Allah SWT.

2.     Dari Sisi Manusia.

Sekarang mari kita perhatikan sifat sabar yang dimiliki oleh diri kita, yang mana sifat sabar harus dijadikan perilaku diri kita yang sesungguhnya.

a.      Bayangkan jika kita tidak memiliki sifat sabar, apa yang bisa kita lakukan saat menghadapi ahwa dan syaitan yang begitu sabar, konsisten, tanpa pernah menyerah kalah untuk mengalahkan diri kita? Sabar adalah senjata rahasia yang diberikan Allah SWT untuk menghadapi ahwa dan syaitan yang dengan penuh kesabaran menunggu kita lengah untuk ditipu, digelincirkan, dipengaruhi untuk keluar dari kehendak Allah SWT .

Menurut Ibnu Qayyim al Jauziyah, syaitan selalu mengitari seseorang hamba untuk mengetahui lewat jalan mana ia dapat masuk ke dalam hatinya. Biasanya ia menemukan jalan masuk hanya melalui hawa nafsunya. Maka dari itu, orang yang menentang hawa nafsunya berarti ia telah membuat syaitan berputus asa terhadapnya.

b.  Perrnahkah terbayang oleh kita sewaktu hidup berumah tangga tanpa dibarengi dengan kesabaran, apa yang terjadi pada rumah tangga kita? Sabar adalah kekuatan yang tersembunyi di dalam diri manusia untuk menghadapi sesuatu hal yang tidak mengenakkan sewaktu kita hidup berumah tangga.

c.  Sewaktu kita hidup bermasyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, tentu kita akan menghadapi masyarakat dengan karakter berbeda beda, lalu jika sampai kita tidak memiliki kesabaran, maka terjadilah apa yang dinamakan kegaduhan. Sabar adalah obat atau kekuatan dalam diri untuk menghilangkan ego sehingga terciptalah hidup rukun, aman, damai dan bersahaja.

d.  Sabar adalah energi positif untuk bangkit dari bencana, ujian, cobaan yang kita hadapi sehingga kita mampu keluar dari itu semua dalam kondisi sehat, semangat dan siap untuk kembali hidup normal. Sekarang bayangkan jika sabar atau kesabaran tidak kita miliki saat bencana alam terjadi, lalu apa yang bisa kita perbuat? Semua kacau balau, semua mementingkan diri, keluarga, anak dan keturunan semata, tanpa mengindahkan orang lain yang juga membutuhkan bantuan, kondisi inilah yang paling disukai syaitan.

Sekarang mari kita perhatikan dengan seksama beberapa ayat Al Qur’an yang berhubungan erat dengan sabar/kesabaran yang kami kemukakan di bawah ini.

tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan.
(surat Asy Syuura (42) ayat 43)

dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
(surat Ali Imran (3) ayat 146)

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
(surat Ali Imran (3) ayat 200)

dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(surat Al Anfaal (8) ayat 46)

dan bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.
(surat Ar Ruum (30) ayat 60)

Berdasarkan lima ketentuan yang kami kemukakan di atas, tidak terlihat sedikitpun keburukan dari sifat sabar/kesabaran yang kita lakukan saat hidup di muka bumi ini. Sabar adalah ibadah yang diutamakan. Sabar adalah ibadah yang mulia. Allah SWT menyukai orang yang sabar. Allah SWT beserta orang yang sabar. Orang yang sabar adalah orang yang beruntung atau memperoleh keuntungan yang besar. Orang yang sabar hatinya tenang lagi menyenangkan orang lain. Semoga kita mampu menjadi orang yang sabar yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Amien.


B.    DALAM HAL APA KITA HARUS SABAR

Sabar berdasarkan definisi umum diartikan sebagai suatu sikap menahan emosi dari keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan untuk mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran seseorang maka semakin kokoh ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikatakan sebagai tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh seseorang. Lalu dalam hal apakah kita harus sabar?

1.    Berdasarkan ketentuan surat Ar Rad (13) ayat 22 di bawah ini, sikap sabar harus kita lakukan saat diri kita mencari keridhaan Allah SWT, saat mendirikan shalat (saat melaksanakan perintah Allah SWT), saat menafkahkan sebahagian rezeki di jalan Allah SWT seperti infaq, sedekah (atau saat membuat karya nyata untuk merealisasikan visi akhirat) serta saat menolak kejahatan dengan kebaikan.

dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(surat Ar Rad (13) ayat 22)

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
(surat Luqman (31) ayat 17)

Sedangkan berdasarkan surat Luqman (31) ayat 17 di atas ini, kita diwajibkan untuk bersabar saat mendirikan shalat, saat menyuruh mengerjakan yang baik, saat mencegah perbuatan mungkar serta saat diri kita tertimpa musibah/bencana.


2.   Berdasarkan ketentuan surat Al Baqarah (2) ayat 155, 156, 157 di bawah ini, kesabaran sangat dibutuhkan saat diri kita mengalami cobaan atau ujian dari Allah SWT berupa sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan (makanan dan minuman).

dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(surat Al Baqarah (2) ayat 155,156,157)

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.


3.  Berdasarkan ketentuan surat Shaad (38) ayat 44 di bawah ini, kita diperintahkan untuk bersikap sabar saat ditimpa musibah atau penyakit atau problem keluarga, seperti yang dialami oleh Nabi Ayyub as,.

dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), Maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan-nya)[1303].
(surat Shaad (38) ayat 44)

[1303] Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan Dia memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar Dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah itu Maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah Dia dari penyakitnya dan Dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. pada suatu ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa Dia akan memukul isterinya bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu Dia masih sakit. akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada isterinya sehingga Dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. oleh sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar Dia dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya Yaitu memukulnya dengan dengan seikat rumput.


4.   Berdasarkan ketentuan surat Al A’raaf (7) ayat 128 di bawah ini, kita wajib memiliki sifat sabar saat diri kita memohon pertolongan, memohon ampunan, memohon perlindungan, kepada Allah SWT.

Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."
(surat Al A’raaf (7) ayat 128)


5.   Berdasarkan ketentuan surat Shaad (38) ayat 17 di bawah ini, dikemukakan bahwa sifat sabar sangat diperlukan saat diri kita melakukan dakwah atau saat menyampaikan risalah Allah SWT kepada pihak ke tiga dengan berlaku sabar atas apa yang mereka katakan, termasuk di dalamnya saat diri kita belajar untuk meningkatkan kemampuan diri kita,atau untuk menjadikan diri kita menjadi lebih baik melalui proses belajar.

bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan).
(surat Shaad (38) ayat 17)


6.      Berdasarkan ketentuan surat An Nisaa’ (4) ayat 25 di bawah ini, kesabaran harus kita miliki saat diri kita melaksanakan urusan rumah tangga yang serba kekurangan atau saat mengalami cobaan hidup, termasuk di dalamnya persoalan pekerjaan,persoalan rumah tangga, persoalan anak dan lain sebagainya.

dan Barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain[285], karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), Maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 25)

[285] Maksudnya: orang merdeka dan budak yang dikawininya itu adalah sama-sama keturunan Adam dan hawa dan sama-sama beriman.


7.  Berdasarkan ketentuan surat Al Anfaal (8) ayat 45, 46 di bawah ini, kesabaran saat dibutuhkan saat diri kita menghadapi/memerangi musuh (dalam hal ini syaitan) yang tidak pernah menyerah untuk menggoda, mengganggu atau mengalihkan perhatian kita. Untuk itu kita diperkenankan oleh Allah SWT untuk memperbanyak dzikir dan doa untuk menghadapinya.

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.
dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(surat Al Anfaal (8) ayat 45,46)

[620] Maksudnya Ialah: memperbanyak zikir dan doa.


C.   UNTUK APA SIFAT SABAR BAGI DIRI KITA

Sekarang mari kita bahas tentang untuk apa kita harus bersabar saat hidup di muka bumi. Jika kita mengacu bahwa sifat sabar sudah menjadi sifat ruh diri kita berarti sifat sabar harus menjadi perilaku diri kita. Dan ini berarti ada sesuatu yang luar biasa jika kita mampu sabar. Lalu untuk apakah sifat sabar itu? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa tujuan utama dari kita bersabar, yaitu:


1.      Berdasarkan surat Al Furqaan (25) ayat 75 dan 76 di bawah ini, salah satu tujuan dari kita mampu sabar yaitu agar kita menjadi ahli ahli syurga yang bermartabat tinggi serta disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat saat memasuki syurga.   

mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya,
mereka kekal di dalamnya. syurga itu Sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
(surat Al Furqaan (25) ayat 75, 76)


2.    Berdasarkan surat An Nahl (16) ayat 41 dan 42 di bawah ini, tujuan lain dari sabar adalah akan diberikan oleh Allah SWT kebaikan hidup di dunia atau Allah SWT akan memberikan tempat, kedudukan, posisi tang bagus kepada orang yang mampu bersabar dan bertawakkal hanya kepada Allah SWT semata.

dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui,
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.
(surat An Nahl (16) ayat 41 dam 42)


3.     Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 45 dan ayat 153 yang kami kemukakan di bawah ini, sabar yang diikuti dengan shalat yang dilandasi keimanan akan dapat menghantarkan diri kita ditolong oleh Allah SWT. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Allah SWT beserta atau bersama dengan orang orang yang sabar. Ingat, sabar dan shalat, bukan shalat tetapi tidak sabar atau sabar tetapi tidak shalat.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
(surat Al Baqarah (2) ayat 45)

Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(surat Al Baqarah (2) ayat 153)

[99] Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.


4.      Berdasarkan surat Ali Imran (3) ayat 120 di bawah ini, tujuan lain dari kita mampu bersabar yang diiringi dengan ketakwaan, untuk menolak tipu daya yang ditujukan kepada diri kita sehingga kita terhindar dari kemudharatan yang bersumber dari tipu daya tersebut. Ingat, gangguan yang kita hadapi tidak hanya dari manusia semata, namun juga ada yang berasal dari jin serta manusia yang sudah berubah wujud menjadi jin.

jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
(surat Ali Imran (3) ayat 120)


5.      Berdasarkan surat Huud (11) ayat 11 di bawah ini, orang yang bersabar yang diiringi dengan mengerjakan amal amal yang shaleh akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
(surat Huud (11) ayat 11)


6.      Berdasarkan surat Al Qashash (28) ayat 54 di bawah ini, tujuan berikutnya dari berperilaku sabar yang diikuti dengan menolak kejahatan dengan kebaikan akan memperoleh balasan dari Allah SWT dua kali lipat.

mereka itu diberi pahala dua kali[1128] disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
(surat Al Qashash (28) ayat 54)

[1128] Mereka diberi pahala dua kali Ialah: kali pertama karena mereka beriman kepada Taurat dan kali yang kedua ialah karena mereka beriman kepada Al Quran.


7.   Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 177 di bawah ini, orang orang yang sabar dalam kesempitan yang diikuti tetap teguh di dalam keimanan (tetap dalam hidup yang berkeseimbangan) itulah bukti dari orang orang yang bertaqwa (bukti taqwa).

bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
(surat Al Baqarah (2) ayat 177)

Itulah tujuh buah tujuan untuk apa kita sabar dalam hidup dan kehidupan kita saat ini, lalu sudahkah kita mampu merasakan buah dari kesabaran yang telah kita lakukan? Semoga kita mampu merasakannya dari waktu ke waktu. Amien.


D.   PENYEBAB TIDAK MAMPU SABAR

Setelah diri kita tahu dan paham tentang untuk apa kita harus sabar saat hidup di dunia ini, sekarang kita harus tahu pula penyebab kita tidak mampu untuk sabar dalam kehidupan ini, yaitu:


1.   Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 61 di bawah ini, hal yang menyebabkan kita tidak mampu untuk bersabar adalah tidak merasa puas dalam hidup atau tidak mau bersyukur terhadap apa yang telah kita miliki. Sehingga mementingkan diri sendiri, keluarga, kelompok tertentu menjadi dominan tanpa mengindahkan orang lain yang berbeda pemahaman.  

dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.
(surat Al Baqarah (2) ayat 61)

Sedangkan berdasarkan surat Al Kahfi (18) ayat 28 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri timbul karena kita mengharapkan perhiasan dunia karena menuruti kemauan hawa nafsu/dipengaruhi oleh orang orang yang telah dilalaikan dari mengingat Allah SWT.

dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(surat Al Kahfi (18) ayat 28)


2.   Berdasarkan surat Al Balad (90) ayat 1 sampai 7 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri timbul karena adanya sikap egois, individualism serta  tidak ingat akan kekuasaan Allah SWT sehingga hidup dalam kesombongan, tanpa bisa memandang adanya perbedaan karakter, budaya yang berbeda beda di tengah tengah heterogenitas.

aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),
dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
dan demi bapak dan anaknya.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
dan mengatakan: "Aku telah menghabiskan harta yang banyak".
Apakah Dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
(surat Al  Balad (90) ayat 1 sampai 7)


3.   Berdasarkan surat Ibrahim (14) ayat 22 di bawah ini, yang menyebabkan diri kita tidak mampu sabar dikarenakan tertipu bujuk dan rayuan syaitan sang laknatullah.

dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
(surat Ibrahim (14) ayat 21,22)


4.   Berdasarkan surat Al Qalam (68) ayat 44 sampai 48 di bawah ini, ketidaksabaran timbul dalam diri dikarenakan kita ingin mencapai sesuatu cepat tercapai/cepat terpenuhi tanpa harus menunggu waktu yang lama (tidak mau berlama lama untuk mencapai tujuan).

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Al Quran). nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,
dan aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku Amat tangguh.
Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang?
ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam Keadaan marah (kepada kaumnya).
(surat Al Qalam (68) ayat 44, 45,46,47,48)


5.    Berdasarkan surat Al Mu’min (40) ayat 75,76,77 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri kita timbul karena sikap sombong dengan apa apa yang telah dimilikinya seperti harta, jabatan, pangkat, kedudukan, sehingga hidup dalam kemaksiatan, termasuk di dalamnya merasa pintar, merasa terhormat, dan lain sebagainya sehingga orang lain dianggap kecil dan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan dirinya.

yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong ". Maka bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar; Maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), Namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.
(surat Al Mu’min (40) ayat 75,76, 77)


E.    SABAR HANYA BISA DILAKUKAN DENGAN……………..

Agar diri kita selalu mampu sabar dalam hidup dan kehidupan ini, ketahuilah sabar/kesabaran tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus diiringi dengan hal hal sebagai berkut:


1.    Berdasarkan surat Al Kahfi (18) ayat 67 dan 68 serta ayat 82 di bawah ini, sikap sabar atau kesabaran harus diiringi dengan ilmu yang cukup dikarenakan dengan ilmu inilah kita tahu cara sabar yang dikehendaki Allah SWT, untuk apa kita bersabar, apa yang akan kita raih dan rasakan dari sabar serta tahu atau paham harus bagaimana keluar dari ketidaksabaran yang terjadi pada diri kita.

Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
(surat Al Kahfi (18) ayat 67, 68)

Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
(surat Al Kahfi (18) ayat 82)


2.   Berdasarkan ketentuan surat Al Insaan (76) ayat 24,25,26 di bawah ini, kesabaran harus diiringi dengan mentaati ketetapan, ketentuan, aturan, hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan tidak mengabaikan hukum positif yang berlaku. Dengan kata lain, orang yang sabar harus melaksanakan hukum yang berasal dari Allah SWT dan juga hukum positif yang berlaku di suatu negeri.

Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.
dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.
(surat Al Insaan (76) ayat 24,25,26)


3.      Berdasarkan ketentuan surat Al Qashash (28) ayat 80 di bawah ini, saat diri kita sabar maka kita harus mengingat bahwa dibalik kesabaran yang kita lakukan ada ganjaran yang siap diberikan Allah SWTkepada diri kita lalu jadikan hal ini sebagai memotivasi diri untuk mencapai hasil atau merasakan buah dari kesabaran.

berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".
(surat Al Qashash (28) ayat 80)


4.   Berdasarkan ketentuan surat Thaahaa (20) ayat 130, 131, 132 di bawah ini, saat diri kita bersabar maka kita harus tetap melaksanakan ibadah yang sesuai dengan kehendak Allah SWT (melaksanakan Diinul Islam secara kaffah) yang diiringi dengan komitmen untuk tidak tergoda akan kehidupan dunia.

Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,
dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
(surat Thaahaa (20) ayat 130, 131, 132)


5.   Berdasarkan ketentuan surat Al Hajj (22) ayat 34, 35 di bawah ini, kesabaran baru akan berbuah kebahagiaan sepanjang diri kita yang bersabar mengiringi kesabaran dengan menyerahkan diri kita kepada Allah SWT semata.

dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.
(surat Al Hajj (22) ayat 34,35)


6.   Berdasarkan ketentuan surat Al Baqarah (2) ayat 250 dan surat An Nahl (16) ayat 127 di bawah ini, kesabaran tidak akan bisa berbuah kemenangan tanpa ada pertolongan dari Allah SWT melalui doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Ini berarti sabar harus diiringi dengan doa dan permohonan kepada Allah SWT.

tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."
(surat Al Baqarah (2) ayat 250)
bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
(surat An Nahl (16) ayat 127)


7.   Berdasarkan ketentuan surat Al Muzzammil (73) ayat 10,11,12,13 di bawah ini, kesabaran yang kita laksanakan harus diiringi dengan menjauhkan diri dari orang orang yang suka berdusta dengan cara yang baik.

dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. dan biarkanlah aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.
dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.
(surat Al Muzzammil (73) ayat 10,11,12,13)


8.  Berdasarkan ketentuan surat Al Mu’min (40) ayat 55,56 di bawah ini, saat diri kita melakukan kesabaran maka pada saat yang bersamaan kita harus pula memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT karena syaitanpun berusaha agar kita gagal untuk sabar/melakukan kesabaran saat berbuat dan bertindak bagi kebaikan diri, keluarga, anak dan keturunan.

Maka bersabarlah kamu, karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1325] tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha melihat.
(surat Al Mu’min (40) ayat 55,56)

[1325] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.


F.    CIRI CIRI ORANG YANG SABAR

Berikut ini akan kami kemukakan beberapa ciri ciri dari orang yang mampu sabar dalam hidup dan kehidupannya, yaitu: tidak mudah tersinggung oleh perlakuan atau perkataan orang lain yang berbeda pandangan, berbeda karakteristik dan latar belakang budaya; Selalu tegar dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah SWT; Tekun dan terus berusaha untuk meraih apa yang ingin diraih, dalam hal ini berani membayar mahal karya nyata saat hidup di dunia untuk mewujudkan visi akhirat; Orang yang sabar tidak pengecut atau lemah mental; Berpendirian teguh, Tidak lesu dari sisi penampilan; Tidak menyerah atau tunduk dari segi aktivitas; selalu meminta perlindungan dari gangguan syaitan kepada Allah SWT. Selain ciri yang telah kami kemukakan di atas, orang yang sabar juga memiliki ciri sebagai berikut:

1.   Berdasarkan ketentuan surat Al Hujuraat (49) ayat 1 sampai 5 dikemukakan bahwa  orang yang sabar memiliki etika, adab, sopan santun dalam hidup dan kehidupannya, sehingga ia tahu diri dan tahu aturan main yang berlaku.  

2.    Berdasarkan ketentuann surat An Anfaal (8) ayat 46 dikemukakan bahwa ciri lain dari orang yang sabar adalah  selalu menjaga persatuan sehingga tidak mementingkan diri, keluarga maupun kelompok tertentu.

3.   Berdasarkan ketentuan surat Al Ashr (103) ayat 3 dikemukakan bahwa ciri selanjutnya dari orang yang mampu sabar adalah selalu memberi nasehat menasehati dalam hidup dan kehidupan.

4.   Berdasarkan ketentuan surat Yusuf (12) ayat 90,91,92 dikemukakan bahwa ciri yang harus dimiliki oleh orang yang sabar yaitu pemaaf, sabar dalam suka dan duka, seperti yang dimiliki dan yang ditunjukka oleh Nabi Yusuf as, kepada saudara saudaranya.


G.   KEKUATAN ORANG SABAR

Berdasarkan ketentuan surat An Faal (8) ayat 65 di bawah ini, kekuatan orang sabar melebihi ketentuan orang normal. Kekuatan orang sabar adalah satu berbanding sepuluh.


Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti[623].
(surat Al Anfaal (8) ayat 65)

[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk membela keyakinan dan mentaati perintah Allah. mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi Jahiliyah dan maksud-maksud duniawiyah lainnya.


    Memang tidak mudah menjadi sabar, namun sabar/kesabaran harus tetap kita lakukan sepanjang hayat masih di kandung badan, dikarenakan sifat sabar sudah menjadi sifatnya Ruh/Ruhani sehingga sabar harus menjadi perilaku Ruh/Ruhani. Lalu kenapa dikatakan sabar adalah ilmu tingkat tinggi. Sabar tidak bisa dilaksanakan begitu saja (maksudnya hanya sabar semata). Sabar harus diimbangi, harus diiringi dengan upaya lain atau kemampuan lain yang luar biasa, barulah sabar berbuah manis. Sabar harus diperjuangkan tanpa pernah berhenti, sepanjang hayat masih di kandung badan. Namun hasilnya pun sepadan dengan perjuangan yang kita laksanakan. Ayo kita realisasikan visi akhirat kita dengan berani membayar mahal untuk membuat karya nyata dengan penuh kesabaran sehingga kita bisa berkumpul bersama keluarga besar kita di Syurga kelak. Lalu bisa melihat wajah Allah SWT, yang dilanjutkan dengan bertemu muka dengan Nabi Muhammad SAW kelak, Amien.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar