Sabar itu adalah Ilmu
tingkat tinggi. Belajarnya setiap hari. Latihannya setiap saat. Ujiannya pun
tak pernah kita tahu kapan. Bahkan seringkali mendadak. Sang pengujinya pun
bisa siapa saja.Mulai dari keluarga yang kita kenal sampai orang yang belum
kita kenal sekalipun. Bahkan ada diantaranya yang baru kita temui pertama kali
seumur hidup. Lama sekolahnya pun tidak tanggung tanggung seumur hidup.Namun
tidak usah bersedih hati karena ketika lulus dari ujian kesabaran, hadiahnya
adalah kebahagiaan dan keselamatan serta kemenangan dalam hidup di dunia dan
akhirat kelak.
apa
yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan
Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(surat
An Nahl (16) ayat 96)
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".
orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah
itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(surat
Az Zumar (39) ayat 10)
Bicara sabar maka kita harus
berbicara tentang Allah SWT yang memiliki nama Ash Shabur. Ash Shabur adalah
Af’al atau perbuatan Allah SWT. Menurut bahasa, berasal dari kata benda Shabr
artinya: menahan diri untuk tidak mengungkapkan kesedihan atau dukacitanya. Ash
Shabur adalah Yang Maha Sabar, Yang kesabaranNya jauh lebih besar dibanding
siapapun. Ash Shabur, Allah SWT adalah Maha Pemurah, Yang tidak mengejutkan
orang orang yang durhaka kepadaNya dengan tiba tiba menghukum mereka. Dia
justru memberikan maaf dan menangguhkan pelaksanaan hukuman. Ash Shabur tidak
pernah tergesa gesa, Dia mengelola urusan berdasarkan perhitungan tertentu. Dia
menangani urusan berdasarkan rencanaNya yang jelas. Dia tidak memundurkan dan
tidak memajukan sesuatu. Dia justru melakukan sesuatu pada waktunya, dengan
sebaik baiknya, seperti yang semestinya. Semua ini Allah SWT lakukan tanpa
sedikitpun menghadapi kesulitan yang dapat merintangi kehendakNya. Ash Shabur
tetap memberimu sekalipun kamu bersikap kurang ajar kepadaNya. Dia memaafkan
meskipun kamu menjauh dari Nya dan durhaka kepadaNya.
dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
(surat
Faathir (35 ayat 45)
[1262] Daabbah artinya
ialah makhluk yang melata. tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.
Ash Shabur tidak buru buru
menghukum orang orang yang durhaka kepadaNya atau orang orang yang berdosa. Allah
SWT tak akan melakukan sesuatu, kecuali bila menurut kearifanNya, kemuliaanNya
dan keagunganNya, sudah tepat. Dia sedikitpun tidak dirugikan oleh orang orang
yang berbuat doasa. Ash Shabur memberikan perintah dan kelonggaran kepada hamba
hambaNya yang diperintahNya. Kalau melakukan apa saja, selalu pada waktunya,
dan tidak pernah gegabah.PerintahNya selalu didasarkan pada perhitungan
tertentu. Allah SWT menangguhkan pemberian hukuman, bahkan setelah sudah
waktunya hukuman itu dijatuhkan. Ash Shabur mendorong makhluk makhlukNya untuk
sabar dan tabah. Makna sifat Ash Shabur sangat dekat dengan makna sifat Al
Halim. Perbedaan antara Ash Shabur dan Al Halim adalah, kalau terhadap Ash
Shabur tidak ada yang merasa aman dari hukumanNya.
A.
APA ITU SABAR/KESABARAN.
1. Ash Shabar (Yang Maha Sabar) adalah
salah satu dari af’al Allah SWT yang tertuang dalam nama nama Allah SWT Yang Indah
(Asmaul Husna). Jika kita melihat tata urutan Nama Nama Allah SWT Yang Indah
dimulai dari Ar Rahman, Ar Rahiem yang diakhiri dengan Ash Shabur. Posisi Ash
Shabur berada di posisi ke 99 (sembilan puluh sembilan), posisi paling atas
dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Sifat Sabar adalah fitrah manusia. Hal
ini dikarenakan sifat sabar merupakan sifat yang melekat pada setiap Ruh/Ruhani
manusia melalui proses shibghah sehingga setiap Ruh/Ruhani harus mencerminkan
sifat sabar atau kesabaran harus menjadi perilaku Ruh/Ruhani di dalam
mengarungi hidup dan kehidupan. Jika tidak berarti ada sesuatu yang salah
dengan Ruh/Ruhani, dikarenakan kondisinya sudah tidak fitrah lagi atau kalah
karena dipengaruhi oleh ahwa dan syaitan.
Adanya 2 (dua) buah kondisi
dasar dari sifat sabar di atas, lalu apa yang terjadi dengan dua sifat sabar di
atas? Berikut ini akan kami kemukakan beberapa hal yang menyangkut sifat sabar,
yaitu:
1.
Dari sisi Allah SWT.
Adanya posisi af’al Ash
Shabur yang dimiliki Allah SWT yang berada paling atas, menunjukkan Allah SWT
sangat sayang kepada diri kita. Allah SWT masih memberikan kesempatan ke dua
bagi diri kita untuk berbuat kebaikan dan kebaikan atau membuat diri kita
menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Allah SWT tidak berkehendak kepada diri
kita untuk tetap dalam keburukan karena Allah SWT masih menunda keputusan akhir
atau belum melaksanakan keputusan akhirnya kepada diri kita. Apakah hal ini
akan kita sia siakan begitu saja berlalu tanpa kesan. Sekarang coba bayangkan
jika sampai Allah SWT terburu buru, tergesa gesa untuk melaksanakan ketetapan
yang berlaku bagi diri kita maka tamatlah diri kita. Hilang sudah visi akhirat
yang kita cita citakan, sia sia karya nyata di dunia, akhirnya kita masuk
neraka.
Sekarang Allah SWT sudah
menyatakan bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
serta Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang, lalu bagaimana mungkin Allah SWT
bisa merealisasikan ke dua hal tersebut jika Allah SWT tidak memiliki Af’al Ash
Shabur (atau Allah SWT terburu buru untuk merealisasikan keputusanNya?
Disinilah Allah SWT menunjukkan kebesaran yang sesuai dengan kemahaan yang
dimilikiNya, yaitu Allah SWT mampu mengasihi dan menyayangi, Allah SWT mampu
mengampuni lagi maha menyayangi, dikarenakan Allah SWT tidak tergesa gesa dalam
merealisasikan keputusan yang menjadi hak mutlakNya. Sehingga manusia masih
diberi kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum akhirnya ketentuan itu
diberlakukan oleh Allah SWT.
2.
Dari Sisi Manusia.
Sekarang mari kita
perhatikan sifat sabar yang dimiliki oleh diri kita, yang mana sifat sabar
harus dijadikan perilaku diri kita yang sesungguhnya.
a. Bayangkan jika kita tidak memiliki sifat
sabar, apa yang bisa kita lakukan saat menghadapi ahwa dan syaitan yang begitu
sabar, konsisten, tanpa pernah menyerah kalah untuk mengalahkan diri kita? Sabar
adalah senjata rahasia yang diberikan Allah SWT untuk menghadapi ahwa dan
syaitan yang dengan penuh kesabaran menunggu kita lengah untuk ditipu,
digelincirkan, dipengaruhi untuk keluar dari kehendak Allah SWT .
Menurut Ibnu Qayyim al Jauziyah, syaitan
selalu mengitari seseorang hamba untuk mengetahui lewat jalan mana ia dapat
masuk ke dalam hatinya. Biasanya ia menemukan jalan masuk hanya melalui hawa
nafsunya. Maka dari itu, orang yang menentang hawa nafsunya berarti ia telah
membuat syaitan berputus asa terhadapnya.
b. Perrnahkah terbayang oleh kita sewaktu
hidup berumah tangga tanpa dibarengi dengan kesabaran, apa yang terjadi pada
rumah tangga kita? Sabar adalah kekuatan yang tersembunyi di dalam diri manusia
untuk menghadapi sesuatu hal yang tidak mengenakkan sewaktu kita hidup berumah
tangga.
c. Sewaktu kita hidup bermasyarakat,
berinteraksi dengan masyarakat, tentu kita akan menghadapi masyarakat dengan
karakter berbeda beda, lalu jika sampai kita tidak memiliki kesabaran, maka
terjadilah apa yang dinamakan kegaduhan. Sabar adalah obat atau kekuatan dalam
diri untuk menghilangkan ego sehingga terciptalah hidup rukun, aman, damai dan
bersahaja.
d. Sabar adalah energi positif untuk
bangkit dari bencana, ujian, cobaan yang kita hadapi sehingga kita mampu keluar
dari itu semua dalam kondisi sehat, semangat dan siap untuk kembali hidup
normal. Sekarang bayangkan jika sabar atau kesabaran tidak kita miliki saat
bencana alam terjadi, lalu apa yang bisa kita perbuat? Semua kacau balau, semua
mementingkan diri, keluarga, anak dan keturunan semata, tanpa mengindahkan
orang lain yang juga membutuhkan bantuan, kondisi inilah yang paling disukai
syaitan.
Sekarang mari kita
perhatikan dengan seksama beberapa ayat Al Qur’an yang berhubungan erat dengan
sabar/kesabaran yang kami kemukakan di bawah ini.
tetapi
orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu
Termasuk hal-hal yang diutamakan.
(surat
Asy Syuura (42) ayat 43)
dan
berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
(surat
Ali Imran (3) ayat 146)
Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung.
(surat
Ali Imran (3) ayat 200)
dan
taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.
(surat
Al Anfaal (8) ayat 46)
dan
bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu
menggelisahkan kamu.
(surat
Ar Ruum (30) ayat 60)
Berdasarkan lima ketentuan yang
kami kemukakan di atas, tidak terlihat sedikitpun keburukan dari sifat sabar/kesabaran
yang kita lakukan saat hidup di muka bumi ini. Sabar adalah ibadah yang
diutamakan. Sabar adalah ibadah yang mulia. Allah SWT menyukai orang yang
sabar. Allah SWT beserta orang yang sabar. Orang yang sabar adalah orang yang
beruntung atau memperoleh keuntungan yang besar. Orang yang sabar hatinya
tenang lagi menyenangkan orang lain. Semoga kita mampu menjadi orang yang sabar
yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Amien.
B.
DALAM HAL APA KITA HARUS SABAR
Sabar berdasarkan definisi
umum diartikan sebagai suatu sikap menahan emosi dari keinginan, serta bertahan
dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan untuk
mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai
tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi
kesabaran seseorang maka semakin kokoh ia dalam menghadapi segala macam masalah
yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikatakan sebagai tingkah laku
positif yang ditonjolkan oleh seseorang. Lalu dalam hal apakah kita harus
sabar?
1. Berdasarkan ketentuan surat Ar Rad (13)
ayat 22 di bawah ini, sikap sabar harus kita lakukan saat diri kita mencari
keridhaan Allah SWT, saat mendirikan shalat (saat melaksanakan perintah Allah
SWT), saat menafkahkan sebahagian rezeki di jalan Allah SWT seperti infaq,
sedekah (atau saat membuat karya nyata untuk merealisasikan visi akhirat) serta
saat menolak kejahatan dengan kebaikan.
dan orang-orang yang sabar karena
mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki
yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta
menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat
kesudahan (yang baik),
(surat Ar Rad (13) ayat 22)
Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
(surat Luqman (31) ayat 17)
Sedangkan berdasarkan surat
Luqman (31) ayat 17 di atas ini, kita diwajibkan untuk bersabar saat mendirikan
shalat, saat menyuruh mengerjakan yang baik, saat mencegah perbuatan mungkar
serta saat diri kita tertimpa musibah/bencana.
2. Berdasarkan ketentuan surat Al Baqarah
(2) ayat 155, 156, 157 di bawah ini, kesabaran sangat dibutuhkan saat diri kita
mengalami cobaan atau ujian dari Allah SWT berupa sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah buahan (makanan dan minuman).
dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun"[101].
mereka Itulah yang mendapat keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
(surat Al Baqarah (2) ayat 155,156,157)
[101]
Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali.
kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
3. Berdasarkan ketentuan surat Shaad (38)
ayat 44 di bawah ini, kita diperintahkan untuk bersikap sabar saat ditimpa
musibah atau penyakit atau problem keluarga, seperti yang dialami oleh Nabi
Ayyub as,.
dan ambillah dengan tanganmu seikat
(rumput), Maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah.
Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik
hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan-nya)[1303].
(surat Shaad (38) ayat 44)
[1303]
Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan Dia memohon
pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah kemudian memperkenankan doanya dan
memerintahkan agar Dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah
itu Maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun mandi
dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah Dia dari penyakitnya dan Dia dapat
berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak
sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. pada suatu ketika
Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa Dia akan memukul isterinya bilamana
sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu Dia
masih sakit. akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada
isterinya sehingga Dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. oleh sebab itu turunlah
perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar Dia dapat
memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya Yaitu memukulnya dengan
dengan seikat rumput.
4. Berdasarkan ketentuan surat Al A’raaf
(7) ayat 128 di bawah ini, kita wajib memiliki sifat sabar saat diri kita
memohon pertolongan, memohon ampunan, memohon perlindungan, kepada Allah SWT.
Musa berkata kepada kaumnya:
"Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi
(ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari
hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertakwa."
(surat Al A’raaf (7) ayat 128)
5. Berdasarkan ketentuan surat Shaad (38)
ayat 17 di bawah ini, dikemukakan bahwa sifat sabar sangat diperlukan saat diri
kita melakukan dakwah atau saat menyampaikan risalah Allah SWT kepada pihak ke tiga
dengan berlaku sabar atas apa yang mereka katakan, termasuk di dalamnya saat
diri kita belajar untuk meningkatkan kemampuan diri kita,atau untuk menjadikan
diri kita menjadi lebih baik melalui proses belajar.
bersabarlah atas segala apa yang mereka
katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya Dia
Amat taat (kepada Tuhan).
(surat Shaad (38) ayat 17)
6. Berdasarkan ketentuan surat An Nisaa’
(4) ayat 25 di bawah ini, kesabaran harus kita miliki saat diri kita
melaksanakan urusan rumah tangga yang serba kekurangan atau saat mengalami
cobaan hidup, termasuk di dalamnya persoalan pekerjaan,persoalan rumah tangga,
persoalan anak dan lain sebagainya.
dan Barangsiapa diantara kamu (orang
merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi
beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu
miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian
yang lain[285], karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan
berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang
memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki
lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin,
kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), Maka atas mereka separo
hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan menjaga diri
(dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(surat An Nisaa’ (4) ayat 25)
[285]
Maksudnya: orang merdeka dan budak yang dikawininya itu adalah sama-sama
keturunan Adam dan hawa dan sama-sama beriman.
7. Berdasarkan ketentuan surat Al Anfaal
(8) ayat 45, 46 di bawah ini, kesabaran saat dibutuhkan saat diri kita menghadapi/memerangi
musuh (dalam hal ini syaitan) yang tidak pernah menyerah untuk menggoda,
mengganggu atau mengalihkan perhatian kita. Untuk itu kita diperkenankan oleh
Allah SWT untuk memperbanyak dzikir dan doa untuk menghadapinya.
Hai orang-orang yang beriman. apabila
kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama)
Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.
dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya
dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.
(surat Al Anfaal (8) ayat 45,46)
[620]
Maksudnya Ialah: memperbanyak zikir dan doa.
C.
UNTUK APA SIFAT SABAR BAGI DIRI KITA
Sekarang mari kita bahas tentang
untuk apa kita harus bersabar saat hidup di muka bumi. Jika kita mengacu bahwa
sifat sabar sudah menjadi sifat ruh diri kita berarti sifat sabar harus menjadi
perilaku diri kita. Dan ini berarti ada sesuatu yang luar biasa jika kita mampu
sabar. Lalu untuk apakah sifat sabar itu? Berikut ini akan kami kemukakan
beberapa tujuan utama dari kita bersabar, yaitu:
1. Berdasarkan surat Al Furqaan (25) ayat 75 dan 76 di bawah ini, salah satu tujuan dari kita mampu sabar yaitu agar kita menjadi ahli ahli syurga yang bermartabat tinggi serta disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat saat memasuki syurga.
mereka Itulah orang yang dibalasi dengan
martabat yang Tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut
dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya,
mereka kekal di dalamnya. syurga itu
Sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
(surat Al Furqaan (25) ayat 75, 76)
2. Berdasarkan surat An Nahl (16) ayat 41
dan 42 di bawah ini, tujuan lain dari sabar adalah akan diberikan oleh Allah
SWT kebaikan hidup di dunia atau Allah SWT akan memberikan tempat, kedudukan,
posisi tang bagus kepada orang yang mampu bersabar dan bertawakkal hanya kepada
Allah SWT semata.
dan orang-orang yang berhijrah karena
Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus
kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar,
kalau mereka mengetahui,
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya
kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.
(surat An Nahl (16) ayat 41 dam 42)
3. Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 45
dan ayat 153 yang kami kemukakan di bawah ini, sabar yang diikuti dengan shalat
yang dilandasi keimanan akan dapat menghantarkan diri kita ditolong oleh Allah
SWT. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Allah SWT beserta atau bersama dengan
orang orang yang sabar. Ingat, sabar dan shalat, bukan shalat tetapi tidak
sabar atau sabar tetapi tidak shalat.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
(surat Al Baqarah (2) ayat 45)
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
(surat Al Baqarah (2) ayat 153)
[99]
Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat.
4. Berdasarkan surat Ali Imran (3) ayat 120
di bawah ini, tujuan lain dari kita mampu bersabar yang diiringi dengan
ketakwaan, untuk menolak tipu daya yang ditujukan kepada diri kita sehingga
kita terhindar dari kemudharatan yang bersumber dari tipu daya tersebut. Ingat,
gangguan yang kita hadapi tidak hanya dari manusia semata, namun juga ada yang
berasal dari jin serta manusia yang sudah berubah wujud menjadi jin.
jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya
mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun
tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala
apa yang mereka kerjakan.
(surat Ali Imran (3) ayat 120)
5. Berdasarkan surat Huud (11) ayat 11 di
bawah ini, orang yang bersabar yang diiringi dengan mengerjakan amal amal yang
shaleh akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap
bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan
pahala yang besar.
(surat Huud (11) ayat 11)
6. Berdasarkan surat Al Qashash (28) ayat
54 di bawah ini, tujuan berikutnya dari berperilaku sabar yang diikuti dengan
menolak kejahatan dengan kebaikan akan memperoleh balasan dari Allah SWT dua
kali lipat.
mereka itu diberi pahala dua kali[1128]
disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan
sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
(surat Al Qashash (28) ayat 54)
[1128]
Mereka diberi pahala dua kali Ialah: kali pertama karena mereka beriman kepada
Taurat dan kali yang kedua ialah karena mereka beriman kepada Al Quran.
7. Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat
177 di bawah ini, orang orang yang sabar dalam kesempitan yang diikuti tetap
teguh di dalam keimanan (tetap dalam hidup yang berkeseimbangan) itulah bukti
dari orang orang yang bertaqwa (bukti taqwa).
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah
orang-orang yang bertakwa.
(surat Al Baqarah (2) ayat 177)
Itulah tujuh buah tujuan untuk
apa kita sabar dalam hidup dan kehidupan kita saat ini, lalu sudahkah kita
mampu merasakan buah dari kesabaran yang telah kita lakukan? Semoga kita mampu
merasakannya dari waktu ke waktu. Amien.
D.
PENYEBAB TIDAK MAMPU SABAR
Setelah diri kita tahu dan
paham tentang untuk apa kita harus sabar saat hidup di dunia ini, sekarang kita
harus tahu pula penyebab kita tidak mampu untuk sabar dalam kehidupan ini,
yaitu:
1. Berdasarkan surat Al Baqarah (2) ayat 61
di bawah ini, hal yang menyebabkan kita tidak mampu untuk bersabar adalah tidak
merasa puas dalam hidup atau tidak mau bersyukur terhadap apa yang telah kita
miliki. Sehingga mementingkan diri sendiri, keluarga, kelompok tertentu menjadi
dominan tanpa mengindahkan orang lain yang berbeda pemahaman.
dan (ingatlah), ketika kamu berkata:
"Hai Musa, Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja.
sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi
Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang
putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah
kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke
suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". lalu
ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat
kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian
itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.
(surat Al Baqarah (2) ayat 61)
Sedangkan berdasarkan surat
Al Kahfi (18) ayat 28 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri timbul karena
kita mengharapkan perhiasan dunia karena menuruti kemauan hawa nafsu/dipengaruhi
oleh orang orang yang telah dilalaikan dari mengingat Allah SWT.
dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(surat Al Kahfi (18) ayat 28)
2. Berdasarkan surat Al Balad (90) ayat 1 sampai
7 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri timbul karena adanya sikap egois, individualism
serta tidak ingat akan kekuasaan Allah
SWT sehingga hidup dalam kesombongan, tanpa bisa memandang adanya perbedaan
karakter, budaya yang berbeda beda di tengah tengah heterogenitas.
aku benar-benar bersumpah dengan kota
ini (Mekah),
dan kamu (Muhammad) bertempat di kota
Mekah ini,
dan demi bapak dan anaknya.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia berada dalam susah payah.
Apakah manusia itu menyangka bahwa
sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
dan mengatakan: "Aku telah
menghabiskan harta yang banyak".
Apakah Dia menyangka bahwa tiada seorangpun
yang melihatnya?
(surat Al Balad (90) ayat 1 sampai 7)
3. Berdasarkan surat Ibrahim (14) ayat 22
di bawah ini, yang menyebabkan diri kita tidak mampu sabar dikarenakan tertipu
bujuk dan rayuan syaitan sang laknatullah.
dan berkatalah syaitan tatkala perkara
(hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu
janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku
sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih.
(surat Ibrahim (14) ayat 21,22)
4. Berdasarkan surat Al Qalam (68) ayat 44
sampai 48 di bawah ini, ketidaksabaran timbul dalam diri dikarenakan kita ingin
mencapai sesuatu cepat tercapai/cepat terpenuhi tanpa harus menunggu waktu yang
lama (tidak mau berlama lama untuk mencapai tujuan).
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku
(urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Al Quran). nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang
tidak mereka ketahui,
dan aku memberi tangguh kepada mereka.
Sesungguhnya rencana-Ku Amat tangguh.
Apakah kamu meminta upah kepada mereka,
lalu mereka diberati dengan hutang?
ataukah ada pada mereka ilmu tentang
yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad)
terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam
(perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam Keadaan marah (kepada kaumnya).
(surat Al Qalam (68) ayat 44,
45,46,47,48)
5. Berdasarkan surat Al Mu’min (40) ayat
75,76,77 di bawah ini, ketidaksabaran dalam diri kita timbul karena sikap
sombong dengan apa apa yang telah dimilikinya seperti harta, jabatan, pangkat,
kedudukan, sehingga hidup dalam kemaksiatan, termasuk di dalamnya merasa
pintar, merasa terhormat, dan lain sebagainya sehingga orang lain dianggap
kecil dan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan dirinya.
yang demikian itu disebabkan karena kamu
bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria
(dalam kemaksiatan).
(Dikatakan kepada mereka):
"Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong
". Maka bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar; Maka
meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada
mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), Namun kepada
Kami sajalah mereka dikembalikan.
(surat Al Mu’min (40) ayat 75,76, 77)
E.
SABAR HANYA BISA DILAKUKAN DENGAN……………..
Agar diri kita selalu mampu
sabar dalam hidup dan kehidupan ini, ketahuilah sabar/kesabaran tidak bisa
berdiri sendiri, melainkan harus diiringi dengan hal hal sebagai berkut:
1. Berdasarkan surat Al Kahfi (18) ayat 67
dan 68 serta ayat 82 di bawah ini, sikap sabar atau kesabaran harus diiringi
dengan ilmu yang cukup dikarenakan dengan ilmu inilah kita tahu cara sabar yang
dikehendaki Allah SWT, untuk apa kita bersabar, apa yang akan kita raih dan
rasakan dari sabar serta tahu atau paham harus bagaimana keluar dari
ketidaksabaran yang terjadi pada diri kita.
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
dan bagaimana kamu dapat sabar atas
sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal
itu?"
(surat Al Kahfi (18) ayat 67, 68)
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan
dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi
mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu
menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan
simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu
menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang
kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
(surat Al Kahfi (18) ayat 82)
2. Berdasarkan ketentuan surat Al Insaan
(76) ayat 24,25,26 di bawah ini, kesabaran harus diiringi dengan mentaati
ketetapan, ketentuan, aturan, hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan
tidak mengabaikan hukum positif yang berlaku. Dengan kata lain, orang yang
sabar harus melaksanakan hukum yang berasal dari Allah SWT dan juga hukum
positif yang berlaku di suatu negeri.
Maka bersabarlah kamu untuk
(melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa
dan orang yang kafir di antar mereka.
dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu)
pagi dan petang.
dan pada sebagian dari malam, Maka
sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang
dimalam hari.
(surat Al Insaan (76) ayat 24,25,26)
3. Berdasarkan ketentuan surat Al Qashash
(28) ayat 80 di bawah ini, saat diri kita sabar maka kita harus mengingat bahwa
dibalik kesabaran yang kita lakukan ada ganjaran yang siap diberikan Allah
SWTkepada diri kita lalu jadikan hal ini sebagai memotivasi diri untuk mencapai
hasil atau merasakan buah dari kesabaran.
berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".
(surat Al Qashash (28) ayat 80)
4. Berdasarkan ketentuan surat Thaahaa (20)
ayat 130, 131, 132 di bawah ini, saat diri kita bersabar maka kita harus tetap
melaksanakan ibadah yang sesuai dengan kehendak Allah SWT (melaksanakan Diinul
Islam secara kaffah) yang diiringi dengan komitmen untuk tidak tergoda akan
kehidupan dunia.
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka
katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan
pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,
dan janganlah kamu tujukan kedua matamu
kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka,
sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia
Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta
rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu
adalah bagi orang yang bertakwa.
(surat Thaahaa (20) ayat 130, 131, 132)
5. Berdasarkan ketentuan surat Al Hajj (22)
ayat 34, 35 di bawah ini, kesabaran baru akan berbuah kebahagiaan sepanjang
diri kita yang bersabar mengiringi kesabaran dengan menyerahkan diri kita
kepada Allah SWT semata.
dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan
penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang
Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang
menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang
menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.
(surat Al Hajj (22) ayat 34,35)
6. Berdasarkan ketentuan surat Al Baqarah
(2) ayat 250 dan surat An Nahl (16) ayat 127 di bawah ini, kesabaran tidak akan
bisa berbuah kemenangan tanpa ada pertolongan dari Allah SWT melalui doa yang
kita panjatkan kepada Allah SWT. Ini berarti sabar harus diiringi dengan doa
dan permohonan kepada Allah SWT.
tatkala Jalut dan tentaranya telah
nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan
Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan
tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."
(surat Al Baqarah (2) ayat 250)
bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah
kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih
hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa
yang mereka tipu dayakan.
(surat An Nahl (16) ayat 127)
7. Berdasarkan ketentuan surat Al Muzzammil
(73) ayat 10,11,12,13 di bawah ini, kesabaran yang kita laksanakan harus
diiringi dengan menjauhkan diri dari orang orang yang suka berdusta dengan cara
yang baik.
dan bersabarlah terhadap apa yang mereka
ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. dan biarkanlah aku (saja)
bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai
kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada
belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.
dan makanan yang menyumbat di
kerongkongan dan azab yang pedih.
(surat Al Muzzammil (73) ayat
10,11,12,13)
8. Berdasarkan ketentuan surat Al Mu’min
(40) ayat 55,56 di bawah ini, saat diri kita melakukan kesabaran maka pada saat
yang bersamaan kita harus pula memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah
SWT karena syaitanpun berusaha agar kita gagal untuk sabar/melakukan kesabaran
saat berbuat dan bertindak bagi kebaikan diri, keluarga, anak dan keturunan.
Maka bersabarlah kamu, karena
Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.Sesungguhhnya
orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang
sampai kepada mereka[1325] tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah
(keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka
mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha
melihat.
(surat Al Mu’min (40) ayat 55,56)
[1325]
Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada
mereka.
F.
CIRI CIRI ORANG YANG SABAR
Berikut ini akan kami
kemukakan beberapa ciri ciri dari orang yang mampu sabar dalam hidup dan
kehidupannya, yaitu: tidak mudah tersinggung oleh perlakuan atau perkataan
orang lain yang berbeda pandangan, berbeda karakteristik dan latar belakang
budaya; Selalu tegar dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah SWT; Tekun
dan terus berusaha untuk meraih apa yang ingin diraih, dalam hal ini berani
membayar mahal karya nyata saat hidup di dunia untuk mewujudkan visi akhirat; Orang
yang sabar tidak pengecut atau lemah mental; Berpendirian teguh, Tidak lesu
dari sisi penampilan; Tidak menyerah atau tunduk dari segi aktivitas; selalu
meminta perlindungan dari gangguan syaitan kepada Allah SWT. Selain ciri yang
telah kami kemukakan di atas, orang yang sabar juga memiliki ciri sebagai
berikut:
1. Berdasarkan ketentuan surat Al Hujuraat (49) ayat 1 sampai 5 dikemukakan bahwa orang yang sabar memiliki etika, adab, sopan santun dalam hidup dan kehidupannya, sehingga ia tahu diri dan tahu aturan main yang berlaku.
2. Berdasarkan ketentuann surat An Anfaal (8) ayat 46 dikemukakan bahwa ciri lain dari orang yang sabar adalah selalu menjaga persatuan sehingga tidak mementingkan diri, keluarga maupun kelompok tertentu.
3. Berdasarkan ketentuan surat Al Ashr (103) ayat 3 dikemukakan bahwa ciri selanjutnya dari orang yang mampu sabar adalah selalu memberi nasehat menasehati dalam hidup dan kehidupan.
4. Berdasarkan ketentuan surat Yusuf (12) ayat 90,91,92 dikemukakan bahwa ciri yang harus dimiliki oleh orang yang sabar yaitu pemaaf, sabar dalam suka dan duka, seperti yang dimiliki dan yang ditunjukka oleh Nabi Yusuf as, kepada saudara saudaranya.
G.
KEKUATAN ORANG SABAR
Berdasarkan ketentuan surat
An Faal (8) ayat 65 di bawah ini, kekuatan orang sabar melebihi ketentuan orang
normal. Kekuatan orang sabar adalah satu berbanding sepuluh.
Hai
Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh
orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus
orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang
kafir itu kaum yang tidak mengerti[623].
(surat
Al Anfaal (8) ayat 65)
[623] Maksudnya: mereka
tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk membela keyakinan dan mentaati
perintah Allah. mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi
Jahiliyah dan maksud-maksud duniawiyah lainnya.
Memang tidak mudah menjadi sabar, namun sabar/kesabaran
harus tetap kita lakukan sepanjang hayat masih di kandung badan, dikarenakan
sifat sabar sudah menjadi sifatnya Ruh/Ruhani sehingga sabar harus menjadi
perilaku Ruh/Ruhani. Lalu kenapa dikatakan sabar adalah ilmu tingkat tinggi. Sabar
tidak bisa dilaksanakan begitu saja (maksudnya hanya sabar semata). Sabar harus
diimbangi, harus diiringi dengan upaya lain atau kemampuan lain yang luar
biasa, barulah sabar berbuah manis. Sabar harus diperjuangkan tanpa pernah
berhenti, sepanjang hayat masih di kandung badan. Namun hasilnya pun sepadan
dengan perjuangan yang kita laksanakan. Ayo kita realisasikan visi akhirat kita
dengan berani membayar mahal untuk membuat karya nyata dengan penuh kesabaran sehingga
kita bisa berkumpul bersama keluarga besar kita di Syurga kelak. Lalu bisa
melihat wajah Allah SWT, yang dilanjutkan dengan bertemu muka dengan Nabi
Muhammad SAW kelak, Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar