DENGAN
NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Bergaullah
dengan seseorang yang mengajak Anda dari enam hal menuju enam hal: dari ragu ke
yakin; dari pamrih ke ikhlas; dari lengah ke ingat; dari kecenderungan kepada
dunia menuju kecenderungan kepada akhirat, dari angkuh ke rendah hati.
2. Hati
yang mencapai kedamaian dan ketentraman akan mengantar pemiliknya dari ra-gu
kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, dari khianat
kepada amanat, dari riya kepada ikhlas, dari lemah kepada teguh, dan dari
sombong kepada tawadhu (rendah hati)
3. Kebutuhan
kita kepada para nabi jauh lebih besar daripada kebutuhan jasad kepada ruh dan
kebutuhan mata terhadap cahaya. Sebab, dengan perantaraan para nabi, Allah
menjadi dikenal. Dan, tidak terwujud pengenalan kepada Allah (makrifatullah)
kecuali melalui perantaraan para nabi.
4. Kadar
kedekatan seorang hamba kepada Allah dilihat dari kadar dzikirnya. Sebalik-nya,
kadar kejauhannya dari Allah dilihat dari kelalaiannya kepadaNya.
5. Jangan
sajikan pada Allah hal yang dibenci-Nya, sedangkan yang engkau minta pada-Nya hal
yang engkau suka.
6. Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari
tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam
diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi dari amal yang keluar dari setiap
desah napas kita”.
7. Kedermawahan
yang paling tinggi adalah kedermawanan terhadap jiwa. Tidak ada kedermawanan
yang lebih agung daripada orang yang mendermakan jiwanya di jalan Allah.
8. Lidah
seseorang dapat menggambarkan bagaimana hatinya.
9. Waspadalah terhadap dua golongam manusia, yaitu: pengabdi hawa nafsu yang disesatkan oleh
nafsunya dan pecinta dunia yang dibutakan mata hatinya oleh dunianya.
10. Membuang buang waktu lebih buruk daripada kematian,
karena kematian memisahkan kamu dari dunia ini, sedangkan membuang buang waktu
memisahkan kamu dari Allah.
11. Sepanjang
kamu mengerjakan shalat, sejatinya kamu sedang mengetuk pintu Allah, dan
12. Siapa
yang yang mengetuk pintu Allah, maka Allah akan membukakan pintu itu untuknya.
13. Tidak
ada sesuatu yang paling disukai oleh syaitan, melainkan melihat seorang mukmin yang
berhati murung.
14. Ketika
kamu tidak memiliki pengetahuan, seseorang bisa saja membawakan kotoran
kepadamu dan kamu mempercayai itu bisa menjadi emas.
15. Perbuatan dosa itu memiliki banyak efek samping. Selah satunya adalah bahwa mereka
mencuri ilmu pengetahuan dari dirimu.
16. Waspadalah terhadap setiap jam dan bagaimana ia berlalu,
dan hanya habiskanlah waktu itu dengan cara sebaik mungkin. Jangan mengabaikan
dirimu sendiri, tetapi buatlah dirimu terbiasa dengan amalan yang paling mulia
dan terbaik, dan kirimkan kekuburanmu sesuatu yang kelak akan menyenangkan kamu
ketika tiba disana.
17. Siapa
yang ingin menyucikan hatinya, maka jadikan Allah sebagai tujuan yang
diinginkannya.
18. Obat
paling bermanfaat adalah bahwa kamu menyibukkan diri dengan berfikir tentang apa
yang seharusnya menjadi perhatianmu, dan bukan kepada hal hal yang seharusnya
bukan urusanmu.
19. Dunia
itu ibarat bayangan. Kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa menangkapnya.
Balikkan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.
20. Ikhlaslah
dalam usaha menggapai tujuan, maka kamu akan mendapati bantuan Allah di
sekelilingmu.
21. Betapa
anehnya! Engkau kehilangan sedikit saja dan engkau menangis. Sementara seluruh
hidupmu yang terbuang sia sia dan kau malah tertawa.
22. Orang
yang benar benar jujur tidak akan peduli dengan statusnya di mata makhluk.
23. Kebahagiaan
itu dicapai dengan tiga hal; (1) bersabar ketika mendapat cobaan; (2) bersyukur
ketika mendapat kenikmatan; (3) bertaubat ketika melakukan kesalahan.
24. Siapa
yang menyadari akan kebesaran Allah tidak akan pernah merasa nyaman dalam
melakukan perbuatan maksiat.
25. Lelaki
sejati adalah ia yang takut pada matinya hati, bukan matinya raga.
26. Bila
seseorang menghabiskan waktunya untuk Allah, maka Allah akan mengurus semua
kebutuhannya dan menghapuskan segala kekhawatirannya. Allah akan mengosongkan
hatinya supaya hanya dipenuhi kecintaan kepadaNya.
27. Semakin kecil suatu dosa dalam pandanganmu, semakin besar
dosa itu di sisi Allah. Dan semakin besar suatu dosa dalam pandanganmu, semakin
kecil itu di sisi Allah.
28. Tidak
ada kegembiraan bagi seorang yang tidak menanggung kesedihan, tidak ada
kenikmatan bagi seorang yang tidak memiliki kesabaran, tidak ada kesenangan
bagi orang yang tidak mengalami penderitaan, dan tidak ada istirahat bagi orang
yang tidak tahan kelelahan.
29. Sabar
adalah ketika hati tidak meratap dan mulut tidak mengeluh.
30. Ketika
Allah memberi cobaan kepadamu, itu tidak dimaksudkan untuk menghancurkan mu.
Saat Dia menghapus sesuatu yang menjadi milikmu, itu hanya untuk mengosongkan
tanganmu untuk menerima suatu pemberian yang lebih besar.
31. Adakah
kebahagiaan yang lebih besar dari kebahagiaan hati, dan adakah siksaan yang
lebih pedih dari siksaan hati?
32. Hijrah
kepada Allah itu mencakup; meninggalkan segala yang Dia benci, melakukan segala
yang Dia cintai, dan menerima semua itu.
33. Tangisan
taubat seorang pendosa lebih Allah cintai daripada tasbihnya seorang yang
sombong.
34. Kunci
dari segala kebaikan adalah merindukan akhirat, dan kunci untuk semua kejahatan
adalah mencintai dunia dan panjangnya angan angan.
35. Kunci
hidupnya hati terletak pada mentadabburi Al Qur’an, tunduk kepada Allah dalam
kesendirian, dan meninggalkan perbuatan dosa.
36. Wahai
orang orang yang menikmati kesenangan hidup yang pasti akan lenyap, jatuh cinta
pada bayangan yang memudar hanya sebuah kebodohan semata.
37. Andai
kamu mendengar suara pena Malaikat yang tengah mencatatkan namamu dalam daftar
orang orang yang rajin berdzikir, niscaya kamu akan (memilih) mati dalam
keadaan penuh kerinduan kepadaNya.
38. Dia
yang senantiasa menjaga hatinya dekat dengan Tuhan akan menemukan kedamaian dan
ketentraman, sementara dia yang senantiasa memberikan hatinya kepada manusia
akan menemukan kegelisahan dan ketakutan.
39. Shalatnya orang orang munafik itu shalat hanya sebatas
raganya, bukan hatinya.
40. Siapa
yang lebih memilih Allah daripada semua hal yang lain, Allah pun akan
memilihnya dari yang lain.
41. Tidak
akan mungkin terjadi kecintaan terhadap lagu dan kecintaan terhadap Al Qur’an
bersatu dalam hati seseorang kecuali salah satunya mengusir yang lain.
42. Agama
itu seluruhnya adalah akhlak. Barangsiapa semakin baik akhlaknya, maka semakin
baik pula agamanya.
43. Amal
tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi penuh kantongnya dengan kerikil
pasir, memberatkannya tetapi tidak bermanfaat.
44. Sesungguhnya
rumah rumah di syurga itu dibangun dengan dzikir. Jika kamu berhenti berdzikir,
maka para malaikat juga akan menghentikan pembangunannya.
45. Wahai, Saudaraku! Berhati hatilah jangan menjadi ulama
suu’ (jahat), yaitu, orang yang duduk di pintu syurga mengajak orang ke syurga
dengan perkataannya, tetapi dia mengajak orang ke neraka dengan amalnya. Setiap
kali berkata kepada orang lain, “Mari menuju kebaikan dan petunjuk”, setiap itu
pula perbuatannya berkata, “Jangan dengarkan dia,” Seandainya apa yang dia
serukan itu baik, maka dia adalah orang yang paling pertama menjawabnya untuk
dirinya sendiri. Mareka itu pula zahirnya adalah penolong, tetapi pada
hakekatnya penjegal yang menjegal orang dari kebenaran dan petunjuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar