Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Senin, 12 Agustus 2019

PELAJARA DANN NASEHAT DARI IMAM AL GHAZALI



DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

 

 A.          MENGETUK HATI SANUBARI DENGAN HADITS QUDSI.

  

1.        Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Kepada siapa engkau akan menga-dukan Aku padahal bukan kepada dzat seperti Aku engkau mengadu? Sampai kapan engkau melupakanKu padahal Aku tidak pernah memerintahkanmu untuk itu? Sampai kapan engkau kufur padaKu padahal Aku tak pernah berbuat lalim kepada hambaNya? Sampai kapan engkau mengingkari nikmatKu? Sampai kapan engkau meremehkan KitabKu, padahal Aku tidak pernah membebanimu dengan sesuatu yang diluar kemampuanmu? Sampai kapan engkau terus menjauh dariKu? Sampai kapan engkau mendurhakaiKu padahal engkau tak mempunyai Tuhan selainKu?

 

Jika engkau sakit adakah dokter selain Aku yang bisa menyembuhkanmu? Engkau telah mengeluhkanKu dan murka pada ketentuanKu, padahal Aku telah menurunkan hujan deras kepadamu, tetapi justru engkau berkata, ‘Kita diberi hujan oleh bintang ini’ Dengan demikian engkau telah kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang. Akulah yang telah menurunkan rahmat padamu dengan ketentuan, hitungan, dan pembagian yang jelas. Jika salah seorang dari kalian mendapat makanan selama tiga hari, lalu berkata, ‘Aku sedang malang, tidak dalam keadaan baik’, berarti ia telah mengingkari nikmatKu. Siapa yang tidak membayarkan zakat hartanya, berarti telah mengabaikan KitabKu. Dan apabila ia telah mengetahui bahwa waktu shalat telah tiba namun ia tidak meluangkan waktu untuknya, berarti ia telah melupakanKu."

 

2.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Bagaimana engkau bisa bermaksiat padaKu padahal engkau masih tak tahan terhadap panasnya matahari. Neraka Jahannam mempunyai tujuh tingkatan. Di dalamnya ada api yang sebagian melahap yang lainnya. Di setiap tingkatan ada tujuh puluh ribu cabang api. Pada setiap cabang ada tujuh puluh ribu tempat tinggal. Pada setiap tempat tinggal ada tujuh puluh ribu rumah. Pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu sumur. Pada setiap sumur ada tujuh puluh ribu peti api. Pada setiap peti api ada tujuh puluh ribu kalajengking dari api, dan di atas setiap peti terdapat tujuh puluh ribu pohon zaqqum.

 

Di setiap pohon ada tujuh puluh ribu pemimpin dari api. Bersama setiap pemimpin tersebut ada tujuh puluh ribu malaikat dari api, dan tujuh puluh ribu ular api. Panjang masing masing ular itu tujuh puluh ribu hasta dari api. Pada setiap perut ular itu ada lautan dari racun hitam. Setiap kalajengking memiliki seribu ekor. Panjang masing masing ekornya tujuh puluh ribu hasta.Pada setiap ekor terdapat tujuh puluh ribu liter racun merah. Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan api kecuali diperuntukkan bagi setiap orang kafir, pengadu domba, orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang riya, orang yang tidak memberi zakat hartanya, pezina, pemakan harta riba, peminum khamar, penganiaya anak yatim, pegawai yang berkhianat, wanita yang meratapi musibah, dan setiap orang yang menyakiti tetangganya. “kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(surat Al Furqaan (25) ayat 70). Oleh karena itu, kasihilah diri kalian sendiri wahai para hambaKu. Sebab, badanmu sangat lemah, sedang perjalanan masih jauh, beban sangat berat, ash shirath begitu halus, pengintai Maha Melihat, dan hakimnya adalah Tuhan semesta alam.”

 

3.      Allah SWT berfirman, “Wahai manusia, bagaimana engkau mencintai dunia yang fana dan kehidupan yang sementara, padahal bagi mereka yang taat ada syurga? Mereka bisa masuk dari pintunya yang berjumlah delapan. Pada setiap syurga ada tujuh puluh ribu taman. Pada setiap taman ada tujuh puluh ribu istana yaqut. Pada setiap istana terdapat tujuh puluh ribu tempat tinggal dari zamrud. Pada setiap tempat tinggal ada tujuh puluh ribu rumah dari emas merah. Pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu balai dari perak putih. Pada setiap balai ada tujuh puluh ribu meja makan. Di atas meja makan terdapat tujuh puluh ribu piring permata. Pada setiap piring terdapat tujuh puluh ribu aneka makanan. Di sekitar masing masing balai terdapat tujuh puluh ribu ranjang dari emas merah. Di atas setiap ranjang terdapat tujuh puluh ribu selimut dari sutera dan permadani. Di sekitar ranjang ada tujuh puluh ribu sungai dari air kehidupan, susu, madu, dan khamar. Di tengah tengah sungai terdapat tujuh puluh ribu aneka buah.

 

Pada setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu kemah dari pohon kayu kecil, Di atas setiap ranjang ada bidadari bidadari yang di hadapannya ada tujuh puluh ribu pelayan muda bagaikan kuningnya telur yang tersimpan. Di atas setiap istana ada tujuh puluh ribu kubah. Pada setiap kubah ada tujuh puluh ribu hadiah dari Tuhan yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah di dengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati manusia. “dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,  laksana mutiara yang tersimpan baik. sebagai Balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (surat Al Waaqiah (56) ayat 20, 21, 22, 23, 24).” Mereka tidak mati dan tidak pernah tua. Mereka tidak sedih, tidak puasa, tidak shalat, tidak sakit, tidak pernah kencing, serta tidak pernah buang air besar. “mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya” (surat Al Hijr (15) ayat 48). Siapa yang menginginkannya, mengingat kemurahanKu, bertetangga denganKu, serta nikmatKu, maka mendekatlah kepadaKu secara tulus seraya meremehkan dunia dan merasa cukup dengan yang sedikit.”

 

4.          Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam! Aku heran kepada orang yang meyakini kematian, bagaimana ia masih bisa bersenang senang? Aku heran kepada orang yang meyakini hisab, bagaimana ia sibuk mengumpulkan harta? Aku heran kepada orang yang meyakini alam kubur, bagaimana ia masih bisa tertawa? Aku heran kepada orang yang meyakini akhirat, bagaimana ia bisa istirahat? Aku heran kepada orang yang meyakini bahwa dunia akan sirna, bagaimana ia merasa tentram bersamanya? Aku heran kepada orang yang ahli bicara, tapi kalbunya buta. Aku heran dengan orang yang bersuci dengan air, tapi ia tidak pernah menyucikan hatinya. Aku heran dengan orang yang sibuk mengurusi aib orang lain, sementara ia lupa kepada aib dirinya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, bagaimana ia mendurhakaiNya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, bagaimana ia mendurhakaiNya. Atau kepada orang yang percaya bahwa ia akan mati sendirian, berada dalam kubur sendirian, dan dihisab sendirian, bagaimana ia merasa senang bersama manusia. Tiada Tuhan selainKu, dan Muhammad adalah hamba dan RasulKu.

 

5.       Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Tak ada hidup seperti pengaturan, tak ada warak seperti menahan diri untuk tidak mengganggu orang, tak ada cinta yang lebih mulia daripada etika, tak ada penolong seperti taubat, tak ada ibadah seperti menuntut ilmu pengetahuan, tak ada shalat seperti rasa takut, tak ada kemenangan seperti bersikap sabar, tak ada kebahagiaan seperti taufik Tuhan, tak ada keindahan yang melebihi akal, tak ada teman yang lebih menyenangkan daripada sikap santun. Wahai anak Adam! Tekunlah beribadah padaKu, niscaya Kuisi hatimu dengan kekayaan, Kuberkahi rezekimu, dan Kutuangkan kelapangan dalam dirimu. Jangan sampai engkau lalai dari mengingatKu. Jika demikian, Aku isi hatumu dengan kafakiran, badanmu dengan capek dan kepayahan, serta dadamu dengan kerisauan.Jika engkau melihat sisa umurmu, engkau akan bersikap zuhud terhadap sisa impianmu. Wahai anak Adam! Dengan kesehatan yang Kuberikan, engkau menjadi kuat dan taat padaKu, dengan taufik dariKu engkau bisa mengerjakan kewajiban, dengan rezeki dariKu engkau dapat melakukan maksiat, dengan kehendakKu engkau bisa berbuat sesukamu, dengan keinginanKu engkau bisa menginginkan apa yang kau inginkan untuk dirimu, dengan nikmatKu engkau bisa berdiri, duduk, dan kembali serta dengan bantuanKu engkau bisa memasuki waktu sore dan pagi. Begitu pula, dalam karuniaKu engkau hidup, dalam nikmatKu engkau bisa bertindak, dalam kesehatan dariKu engkau menjadi indah.Namun kemudian engkau melupakanKu dan mengingat selainKu. Mengapa engkau tidak menunaikan hak Ku dan bersyukur padaKu?”.  

 

6.    Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam! Kematian menyingkap semua raha-siamu, hari kiamat membuka semua berita tentangmu, dan siksa mengungkap yang tersembunyi darimu. Jika engkau berbuat dosa, jangan engkau melihat pada kecilnya dosa tersebut, tetapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat maksiat. Jika engkau menerima rezeki, jangan melihat sedikitnya rezeki tersebut, tetapi lihatlah pada siapa yang memberinya. Jangan kau remehkan dosa yang kecil, karena engkau tdaik tahu dengan dosa yang mana engkau mendurhakaiNya. Jangan merasa aman dari makarKu, karena makarKu iyu lebih halus dari pada merayapnya semu di atas kerikil pada malam gelap gulita. Wahai anak Adam! Apakah engkau mendurhakaiKu dan mengingat murkaKu?

 

Apakah engkau tidak melakukan apa yang Kularang? Apakah engkau menunaikan kewajiban sebagaimana yang Kuperintahkan? Apakah engaku telah menyantuni para fakir miskin dengan hartamu? Apakah engkau telah berbuat baik pada orang yang menjahatimu? Apakah engkau telah memaafkan orang yang menyakitimu? Apakah engkau telah menyambung tali silaturahmi dengan orang yang memutuskannya? Apakah engkau telah berbuat adil terhadap orang yang berkhianat kepadamu? Apakah engkau telah berbicara dengan orang yang memusuhimu? Apakah engkau telah mengajarkan ada pada anak anakmu? Apakah engkau yelah membuat rela tetanggamu? Serta apakah engkau telah bertanya pada para ulama tentang urusan agama dan duniamu? Sesungguhnya Aku tidak melihat rupa kalian, juga tidak kecantikan atau ketampanan kalian. Tetapi Aku melihat hati kalian, dan dengan itu, Aku rela pada kalian.”

 

7.     Allah SWT berfirman, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku, tiada sekutu bagiKu, dan Muhammad adalah hamba dan RasulKu. Siapa yang tidak rela terhadap ketentuanKu, tidak sabar terhadap ujianKu, tidak mensyukuri nikmatKu, dan tidak puas dengan pemberianKu, maka hendaklah ia menyembah Tuhan selain Aku. Siapa yang sedih terhadap kehidupan dunianya, seolah olah ia sedang murka kepadaKu. Siapa yang mengeluh atas suatu musibah, berarti ia telah mengeluhkanKu. Siapa yang mendatangi orang kaya, lalu ia merendahkan diri karena kekayaannya, maka hilanglah dua pertiga agamanya. Siapa yang memukul wajahnya karena kematian seseorang, seolah olah ia telah mengambil tombak untuk memerangiKu. Siapa yang mematahkan kayu di atas kubur, seolah olah ia telah menghancurkan Ka’bahKu dengan tangannya. Siapa yang tidak peduli dari mana ia mendapat makanan, maka Allah juga tidak peduli dari pintu mana ia akan dimasukkan ke neraka jahannam. Siapa yang tidak bertambah agamanya, berarti ia merugi. Sementara orang yang merugi, mati adalah lebih baik baginya. Siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan untuknya ilmu yang tidak ia ketahui. Serta siapa yang panjang angan angan, maka amalnya tidak ikhlas.

 

8.        Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jadilah orang yang kanaah, maka eng-kau akan merasa cukup. Tinggalkan rasa dengki, pasti engkau bahagia. Hindarilah hal yang haram, pasti kamu ikhlas dalam beragama. Siapa yang tidak melakukan ghibah, Aku cinta padanya. Siapa yang meninggalkan manusia, ia akan selamat dari mereka. Siapa yang sedikit bicara, sempurnalah akalnya. Siapa yang ridha dengan yang sedikit, berarti ia telah yakin kepada Allah SWT. Wahai anak Adam! Engkau tidak mau mengamalkan apa yang engkau ketahui, lalu bagaimana engkau mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui? Wahai anak Adam! Engkau telah berbuat di dunia seolah olah tidak akan mati esok, dan sibuk mengumpulkan harta seakan akan hidup selamanya. Wahai dunia! Jangan engkai beri orang yang tamak padamu. Carilah orang yang zuhud terhadapmu. Menjadi manislah engkau dalam pandangan orang yang melihatmu.

 

9.       Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Siapa yang sedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah. Di dunia ia capek, di akhirat ia susah; Allah akan buat hatinya risau senantiasa, terus sibuk tiada henti, miskin tanpa pernah bisa kaya, dan selalu diliputi oleh angan angan. Wahai anak Adam! Umurmu setiap hari berkurang, tapi engkau tidak mengetahuinya. Setiap hari Aku datang membawa rezekimu, tapi engkau tidak pernah bersyukur. Engkau tidak pernah puas dengan yang sedikit, dan tak pernah kenyang dengan harta yang banyak. Wahai anak Adam! Setiap hari Aku berikan rezeki padamu, sementara setiap malam para malaikat datang kepadaKu membawa amal burukmu. Engkau makan rezekiKu, tapi engkau maksiat kepadaKu. Engkau berdoa kepadaKu lantas Kukabulkan. KebaikanKu tercurah padamu, tetapi kejahatanmu yang sampai padaKu. Dan sebaik baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk buruk hambaKu adalah engkau. Engkau lepaskan apa yang Aku berikan kepadamu. Kututupi keburukanmu setelah sebelumnya terbuka.Aku malu padamu, sementara engkau tidak pernah malu kepadaKu. Engkau melupakanKu dan mengingat yang lain. Engkau takut pada manusia, dan merasa aman dariKu. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut murkaKu.

 

10.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jangan engkau menjadi orang yang meremehkan taubat, panjang angan angan, bertutur kata layaknya orang orang ahli ibadah  tapi beramal layaknya orang munafik. Jika diberi tidak pernah puas, dan jika tidak diberi tak bisa sabar. Menyeru kepada kebajikan tapi ia sendiri tidak mengamalkan. Mencegah kejahatan, tapi ia sendiri melakukannya. Mencintai orang shaleh, sementara ia sendiri bukan termasuk golongan mereka, dan membenci orang orang munafik, tapi ia sendiri termasuk di antara mereka. Mengatakan sesuatu yang tidak ia kerjakan dan mengerjakan yang tidak diperintah. Ia menagih apa yang ia sendiri tidak penuhi. Wahai anak Adam! Setiap kali hari berganti, bumi berbicara kepadamu, yang isinya, ‘Wahai anak manusia, engkau berjalan di atas punggungku, dikubur di dalam perutku, mengumbar syahwat di atas punggungku, dan ulat ulat melahapmu di dalam perutku. Wahai anak Adam! Aku rumah pengasingan, rumah pertanyaan, rumah kesendirian, rumah kegelapan, rumah ular dan kalajengking, maka makmurkanlah aku, jangan engkau rusak!.”

 

11.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan kalian untuk memperbanyak jumlah kalian dari yang tadinya sedikit, tidak untuk berteman dengan kalian setelah tadinya kesepian, tidak untuk meminta bantuan kalian atas sesuatu yang Aku tidak mampu kerjakan, juga tidak untuk memetik manfaat atau menolak mudharat. Tapi, Aku menciptakan kalian agar kalian terus mengabdi kepadaKu, agar banyak bersyukur padaKu, dan agar bertasbih padaKu, baik pagi maupun petang. Wahai anak Adam! Seandainya generasi dahulu dan kemudian dari kalian, jin dan manusia, yang kecil dan yang besar, yang merdeka dan yang menjadi hamba, semuanya berkumpul untuk taat kepadaKu, hal itu tidak akan menambah kerajaanKu sedikitpun. Siapa yang berjihad, sebenarnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Allah Maha Kaya, tidak butuh atas seluruh isi alam. Wahai anak Adam! Engkau akan disakiti sebagaimana engkau menyakiti. Dan engkau akan diperlakukan sebagaimana engkau berbuat.”

 

12.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Wahai para hamba dinar dan dirham! Aku ciptakan keduanya agar kalian bisa memakan rezekiKu, bisa memakai pakaianKu, bertasbih dan menyucikanKu. Lantas kalian mengambil KitabKu dan membelakanginya, kalian ambil dinar dan dirham dan meletakkanya di atas kepala kalian. Kalian tinggikan rumah kalian, sementara rumahKu kalian rendahkan. Kalian bukan orang orang yang baik, dan bukan pula orang merdeka. Kalian hanyalah para hamba dunia.Kerumunan kalian tak ubahnya seperti kuburan; bentuk luarnya tampak indah, sementara isinya rusak. Demikian juga kalian berbuat baik kepada manusia, kalian mencintai mereka, bermanis lidah kepada mereka, tetapi sebenarnya kalian menjauhi mereka dengan hati kalian yang keras dan sifat kalian yang buruk. Wahai anak Adam! Ikhlaslah dalam beramal dan mintalah kepadaKu, sebab Aku akan memberi kalian lebih banyak daripada yang diminta oleh sang peminta.”

 

13.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan kalian dengan sia sia, dan tidak menciptakan kalian secara percuma. Aku tidak pernah lalai, Aku Maha Mengetahu tentang kalian. Kalian tidak akan memperoleh apa yang ada di sisiKu, kecuali dengan bersabar terhadap apa yang tidak kalian sukai dalam hal yang Kuridhai. Bersabar untuk tetap taat padaKu lebih mudah bagi kalian daripada bersabar untuk tidak bermaksiat kepadaKu. Meninggalkan dosa lebih mudah bagi kalian daripada meminta ampun kepadaKu dari panasnya neraka. Siksa dunia lebih mudah bagi kalian daripada siksa akhirat. Wahai anak Adam! Semua kalian akan tersesat, kecuali yang Aku beri petunjuk. Masing masing kalian berbuat salah kecuali yang Aku lindungi. Maka bertaubatlah kepadaKu, niscaya Aku menyayangi kalian. Jangan kalian bukan rahasia kalian kepada dzat yang tak pernah tersembunyi bagiNya rahasia kalian.”

 

14.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jangan kalian melaknat makhluk, sebab laknat tersebut akan kembali kepada kalian. Wahai anak Adam! Langit tegak di angkasa tanpa tiang karena salah satu namaKu, tetapi hati kalian tak pernah tegak dengan seribu nasehat dalam kitabKu. Wahai manusia! Batu itu tidak akan lunak karena berada dalam air, sebagaimana nasihat tidak mampu mempengaruhi hati yang keras. Wahai anak Adam! Bagaimana kalian bersaksi sebagai hamba hamba Allah, tetapi kalian mendurhakaiNya? Bagaimana kalian meyakini bahwa mati adalah pasti, namun kalian membencinya? Kalian mengatakan hal yang tidak kalian ketahui dan menganggap remeh, padahal yang demikian itu besar di sisi Allah.”

 

15.    Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Telah datang kepada kalian nasihat dan obat pelipur lara dari Tuhan kalian (surat Yunus (10) ayat 57) Mengapa kalian hanya berbuat baik terhadap orang yang berbuat baik kepada kalian. Kalian hanya menyambung tali silaturahmi dengan orang yang bersilaturahmi dengan kalian. Kalian hanya berbicara dengan orang yang mengajak kalian bicara. Kalian hanya memberi makan kepada orang yang memberi kalian makan, dan hanya menghormati orang yang menghormati kalian. Tidak ada seorangpun yang lebih mulia daripada yang lain. Yang disebut orang mukmin hanyalah yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Mereka berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya, menyambung tali silaturahmi dengan orang yang memutuskan hubungan dengannya, memaafkan orang yang tidak memberi maaf, menunaikan amanah terhadap orang yang mendurhakainya, mengajak bicara orang yang meninggalkannya, dan menghormati orang yang merendahkannya. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui atas kalian semua.”

 

16.     Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Dunia adalah rumah bagi orang orang yang tidak mempunyai rumah, harta bagi mereka yang tidak berharta. Orang orang yang tidak berakal akan mengumpulkannya, orang yang tidak mengerti akan membanggakannya, orang yang tidak bertawakkal kepada Allah akan tamak padanya, dan orang yang tak mengenal akan menuruti hawa nafsunya padanya. Maka dari itu, siapa yang mencari kenikmatan dan kehidupan sementara, berarti dia telah berbuat aniaya pada dirinya, mendurhakai Tuhannnya, lupa pada akhirat, dan tertipu oleh dunia. Ia melakukan dosa, lahir dan bathin.“dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.” (surat Al An’am (6) ayat 120). Wahai anak Adam! Perhatikanlah Aku, berdaganglah dan berhubunganlah denganKu, serta sedikitlah mengambil keuntungan. Disisi Ku terdapat sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. GudangKu tak akan pernah habis dan tidak akan berkurang. Sesungguhnya Aku Maha Pemberi dan Maha Mulia.”

 

17.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!“ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)”.(surat Al Baqarah (2) ayat 40) Sebagaimana kalian mendapat petunjuk hanya dengan suatu dalil, begitu pula jalan menuju syurga hanya dengan amal. Sebagaimana harta kekayaan hanya bisa diperoleh dengan kerja keras, begitu pula kalian hanya bisa masuk syurga dengan bersabar dalam beribadah kepadaKu. Maka hampirilah Allah dengan amal ibadah sunnah. Carilah ridhaKu dengan ridhanya para fakir miskin. Tuntutlah rahmatKu dengan menghadiri majelis majelis para ulama, karena rahmatKu tak pernah lepas sedetik pun dari mereka. Allah SWT berfirman, “Wahai Musa dengarlah ucapanKu, Siapa yang sombong terhadap orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk biji sawi. Sedangkan yang rendah hati pada mereka, ia akan dimuliakan di dunia dan di akhirat. Siapa yang membuka rahasia orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan rahasianya terungkap. Siapa yang menghinakan orang msikin berarti ia telah terang terangan memerangiKu. Sementara siapa yang beriman kepadaKu, malaikat menyalaminya baik di dunia maupun di akhirat.”

 

18.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Betapa banyak lampu lampu dipadamkan oleh embusan hawa nafsu; betapa banyak ahli ibadah yang dirusak oleh rasa ujubnya; betapa banyak orang kaya yang dihancurkan oleh kekayaannya; betapa banyak orang miskin yang dibinasakan oleh kemiskinannya; betapa banyak orang yang sehat yang dirusak oleh kesehatannya; betapa banyak orang alim yang dibinasakan oleh ilmunya serta betapa banyak orang bodoh yang dihancurkan oleh kebodohannya. Kalau bukan karena masih adanya para orang tua yang rukuk, anak muda yang beribadah secara khusyu’, bayi bayi yang menyusu, dan hewan hewan yang digembala, niscaya Aku buat langit di atas kalian menjadi besi, bumi menjadi tandus, dan debu menjadi abu. Serta tak akan Aku turunkan bagi kalian setetes air pun dari langit, takkan Kutumbuhkan satu benihpun, dan akan Kutuangkan bagi kalian siksa yang keras.”

 

19.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Apabila agama, daging dan darah kalian baik, maka amal, daging, dan darah kalian juga baik. Namun apabila agama kalian rusak, rusak pula amal, daging dan darah kalian. Janganlah engkau menjadi lampu yang membakar dirinya lalu menerangi orang lain.Keluarkan kecintaan terhadap dunia dari hatimu karena Aku tak akan menyatukan cinta padaKu pada hati yang sama. Sayangilah dirimu dalam mengumpulkan harta. Sebab, rezekimu telah ditentukan, orang yang tamak tak akan mendapatkan, orang yang bakhil adalah tercela, nikmat tak akan langgeng, mencari rezeki tanpa batas adalah perbuatan jahat. Sementara itu, ajal sudah pasti, yang hak sudah diketahui, sebaik baik hikmah Allah adalah khusyu’, sebaik baik kekayaan adalah sifat kanaah, sebaik baik bekal adalah taqwa, sebaik baik isi hati adalah yakin, dan sebaik baik pemberian adalah kesehatan dan keselamatan.”

 

20.   Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (surat Ash Shaff (61) ayat 2). Betapa sering kalian berkata kata tapi menyalahi. Betapa sering kalian mencegah sesuatu yang kalian sendiri melakukan. Betapa sering kalian memerintahkan tapi tak pernah mengerjakan. Betapa kalian banyak mengumpulkan apa yang  tidak kalian makan. Sering kali kalian menunda nunda taubat, hari demi hari, tahun demi tahun, kemudian setelah itu kalian tak diberi jatah tempo lagi. Apa ada yang bisa menyelematkan kalian dari maut? Apakah kalian bisa melepaskan diri dari api neraka? Apakah kalian yakin bisa mendapatkan syurga? Atau apakah antara kalian dan Tuhan ada hubungan kasih sayang?

 

Semua nikmat itu telah membuatmu terputus, kebaikan itu telah merusakmu, dan panjang angan angan telah menjerumuskanmu dari dunia. Jangan kau simpan kesehatan dan keselamatan yang ada, karena hari harimu telah diketahui dan nafasmu terbatas. Berikan untuk dirimu apa yang tersisa. Wahai anak Adam! Engkau datangi amalmu. Setiap hari umurmu berkurang, sejak engkau keluar dari perut ibumu. Setiap hari engkau mendekati saat saat dimasukkan ke liang kubur. Wahai anak Adam! Di dunia engkau seperti lalat. Setiap kali jatuh ke madu, ia bergantung kepadanya. Begitu pun engkau. Jangan engkau menjadi seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan api untuk memberi manfaat bagi orang lain.”

 

21.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Beramallah seperti yang Kuperintah dan hindarilah apa yang Kularang, niscaya Kujadikan engkau hidup tak pernah mati selamanya. Aku adalah Dzat Yang Maha Hidup yang takkan pernah mati. Jika Aku berkata pada sesuatu, ‘Jadi’ maka jadilah ia. Wahai anak Adam! Apabila perkataanmu manis sementara perbuatanmu buruk, maka engkau adalah pimpinan orang orang munafik. Apabila lahirmu baik sedang bathinmu buruk, maka engkau termasuk mereka yang celaka, yang menipu Allah padahal mereka menipu diri mereka sendiri, “mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (surat Al Baqarah (2) ayat 9). Wahai anak Adam! Tidak akan masuk Syurga kecuali orang yang merendahkan hatinya karena keagunganKu, yang menghabiskan siangnya dengan berdzikir padaKu, serta menahan hawa nafsunya karena Aku. Aku melindungi orang asing, mengayomi orang fakir, memuliakan anak yatim. Aku laksana Ayah yang penyayang baginya serta laksana suami yang setia dan cinta pada para janda. Siapa yang mempunyai sifat sifat tersebut di atas, Aku akan memberikan balasan kepadanya. Jika ia meminta sesuatu padaKu, niscaya Kukabulkan dan jika memohon akan Kuberikan.”

 

22.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Lihatlah pada dirimu dan semua makhlukKu. Apabila engkau menemukan orang yang lebih kau perhatikan daripada dirimu, maka alihkan kemuliannya padamu. Jika tidak, muliakan dirimu dengan taubat dan amal shaleh jika engkau memang menyayangi dirimu. Ingatlah nikmat Allah yang telah Dia berikan padaMu dan perjanjian yang Dia buat denganmu di mana saat itu engkau katakana, “dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan Kami taati". dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu).(surat Al Maaidah (5) ayat 7). Takutlah engkau kepada Allah sebelum datang hari kiamat, hari yang satu dengan lainnya saling menyalahkan, hari kenyataan, hari yang sangat lama, hari bencana, hari yang kekal, hari guncangan yang hebat, hari datangnya musibah, hari terguncangnya gunung gunung, datangnya hukuman, hari yang cepat berubah, dan hari dimana setiap anak menjadi beruban.

 

23.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Hampirilah Aku sesuai dengan kadar kebutuhanmu padaKu dan bermaksiatlah padaKu sesuai kadar ketahananmu menghadapi api neraka. Janganlah kalian melihat pada ajal kalian yang ditunda, pada rezeki kalian yang ada, dan dosa kalian yang tersembunyi. “janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (surat Al Qashash (28) atat 88)

 

24.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (surat Faathir (35) ayat 6). Sadarilah tentang hari ketika kalian semua dikumpulkan secara berbondong bondong. Lalu kalian berdiri di hadapan Ar Rahman secara berbaris. Setelah itu kalian membaca kitab catatan amal kalian huruf per huruf. Lantas kalian ditanya tentang amal kalian, baik yang tersembunyi maupun yang tampak nyata. “(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat,dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.” (surat Maryam (19) ayat 85, 86).

 

Kalian mendapat janji dan ancaman. Aku adalah Allah, tak ada yang serupa denganKu. Tidak ada kekuasaan seperti kekuasaanKu. Siapa yang berpuasa untukKu di masa hidupnya secara ikhlas, maka ia Kuberi makanan berbuka yang beraneka rupa. Siapa yang menghabiskan malamnya dengan ibadah, ia mendapat balasan khusus di sisiKu. Siapa yang menjaga matanya dari sesuatu yang haram, Aku berikan perlindungan dari neraka. Aku adalah Tuhan, maka kenalilah Aku. Aku adalah yang memberi semua nikmat, maka bersyukurlah kepadaKu. Aku adalah Dzat yang menjaga, maka peliharalah Aku. Aku adalah Dzat yang menolong, maka tolonglah Aku. Aku adalah Dzat yang memberi ampunan, maka mintalah ampunan padaKu. Aku adalah Dzat yang dituju, maka hampirilah Aku. Aku adalah Dzat yang memberi, maka mintalah kepadaKu. Aku adalah Dzat yang disembah, maka beribadahlah kepadaKu. Aku adalah Dzat Yang Maha Mengetahui, maka berhati hatilah kepadaKu.”

 

25.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! ”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (surat Ali Imran (3) ayat 18, 19)

 

[188] Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.

[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

 

Allah SWT berfirman: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.(surat Ali Imran (3) ayat 85).

 

Dia berikan kabar gembira dengan syurga kepada semua yang berbuat baik. Siapa yang mengenal Allah dengan ikhlas lalu mentaatiNy, maka ia selamat. Siapa yang mengenal syaitan lalu ia mendurhakainya, maka ia selamat. Siapa yang mengenal kebenaran lalu mengikutinya, maka ia aman. Siapa yang mengenal kebatilan lalu ia menghindarinya, maka ia menang. Siapa yang mengenal syaitan dan dunia lalu menolak keduanya, maka ia bahagia. Siapa yang menolak akhirat lalu ia ingin menggapainya, maka ia mendapat petunjuk. Sungguh Allah memberikan petunjuk pada siapa yang Dia kehendaki dan kepadanya kalian semua kembali.

 

Wahai anak Adam! Apabila Allah telah menjamin rezekimu mengapa engkau masih terus risau kepadanya? Jika Allah akan mengganti, mengapa engkau bakhil? Jika iblis merupakan musuh Allah SWT mengapa engkau lalai? Jika hukumannya berupa neraka, mengapa engkau masih bersantai? Jika balasan Allah berupa syurga, mengapa engkau masih bermaksiat? Jika segala sesuatu terjadi menurut ketentuanKu, mengapa engkau masih gundah?. “(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (surat Al Hadiid (57) ayat 23)

 

[1459] Yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah.

 

26.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan sangat jauh. Perbaharuilah amal ibadahmu karena laut sangat dalam. Cermatlah dalam beramal karena al shirat begitu halus. Serta ikhlas lah dalam bekerja karena sang pengintai Maha Melihat. Semua keinginanmu hendaknya di syurga, istirahatmu adalah menuju akhirat, serta bagimu ada bidadari yang bermata jeli. Mengabdilah kepadaKu, niscaya Aku layani dirimu. Mendekatlah padaKu dengan meremehkan dunia dan mencintai orang orang shaleh, Sungguh Allah tak akan menyianyiakan pahala orang yang berbuat baik.”

 

27. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Sabarlah dan bersikaplah tawadhu, niscaya Aku muliakan engkau.Bersyukurlah padaKu, niscaya Aku tambah untukmu. Mintalah ampunan padaKu, niscaya Aku mengampunimu. Apabila engkau berdoa padaKu, niscaya Aku kabulkan. Bertaubatlah padaku niscaya Aku terima taubatmu. Mintalah padaKu, niscaya Kuberi. Bersedekahlah, niscaya Aku akan berkahi rezekimu. Sambunglah tali silaturahmi, niscaya Aku panjangkan umurmu. Mintalah padaKu kesehatan, keselamatan, keikhlasan dalam berkehendak , warak kepada Allah dalam bertaubat, dan kekayaan dalam bersikap kanaah. Wahai anak Adam! Bagaimana engkau ingin beribadah padahal engkau dalam kekenyangan? Bagaimana engkau ingin mencintai Allah padahal engkau cinta pada dunia? Bagaimana engkau bisa cemas pada Allah padahal engkau takut miskin? Bagaimana engkau bisa bersikap warak padahal engkau tamak terhadap dunia? Bagaimana engkau ingin mendapat ridha Allah tanpa menolong fakir miskin? Bagaimana engaku bisa mendapat ridhaNya  padahal engkau bakhil? Bagaimana engkau ingin mendapat syurga, padahal engkau suka pada pujian? Serta bagaimana engkau ingin mendapat kebahagiaan, padahal ilmumu sedikit?”.

 

28.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Harta itu adalah milikKu dan kamu adalah hambaKu. Tiada bagimu dari hartaKu selain apa yang kamu makan lalu sirna, atau yang engkau pakai lalu lapuk, atau kamu sedekahkan lalu kekal. Dengan demikian, antara engkau dan Aku ada tiga bagian: Yang satu milikKu, satu lagi milikmu, dan yang satu lagi antara Aku dan engkau. Yang menjadi milikKu adalah rohmu, sementara yang menjadi milikmu adalah amalmu. Adapun yang ada di antara Aku dan kamu adalah engkau berdoa dan Aku mengabulkan. Wahai anak Adam! Bersikaplah warak. Jadilah orang yang menerima, niscaya engkau melihatKu. Sembahlah Aku, niscaya engkau berjalan menuju kepadaKu. Wahai anak Adam! Bila engkau seperti penguasa yang masuk neraka karena perbuatan jahat, atau seperti orang Arab karena maksiat, atau ulama karena rasa dengki, atau pedagang karena khianat, atau orang lalim karena perbutan bodoh mereka, atau ahli ibadah karena riya, atau orang kaya karena sombong, atau orang fakir karena dusta, maka siapa yang menginginkan syurga?”.

 

29.     Allah SWT berfirman, “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.” (surat Ali Imran (3) ayat 102). Wahai anak Adam! Ilmu tanpa amal adalah seperti kilat dan Guntur tanpa hujan. Sedangkan amal tanpa ilmu adalah seperti pohon tidak berbuah. Orang alim yang tak beramal seperti busur tak bersenar. Harta yang tidak dizakatkan seperti menanam garam di atas batu kerikil. Nasihat yang diberikank kepada orang bodoh seperti intan dan permata pada binatang melata. Orang yang berbuat jahad padahal berilmu seperti batu bernoda. Nasehat yamg diberikan kepada yang tidak menginginkannya seperti seruling bagi orang yang meninggal. Sedekah dari yang haram seperti orang yang membersihkan kotoran pada pakaiannya dengan air kencingnya. Shalat tanpa zakat seperti bangkai tanpa roh. Orang alim yang tidak bertaubat seperti bangunan tanpa pondasi. “Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (surat Al A’raaf (7) ayat 99).

 

30.      Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Sesuai dengan kadar kecenderunganmu terhadap dunia dan kecintaanmu terhadapKu, sesungguhnya Aku takkan pernah mengumpulkan cinta padaKu dan cinta pada dunia dalam satu hati. Wahai anak Adam! Waraklah, niscaya engkau mengenalKu. Laparlah, niscaya engkau melihatKu. Ikhlaslah dalam beribadah kepadaKu, niscaya engkau sampai padaKu. Bersihkan amalmu dari sifat riya, niscaya Kukenakan padamu pakaian cintaKu. Berdzikirlah padaKu, niscaya Aku menyebutmu di hadapan malaikatKu. Wahai anak Adam! Di dalam hatimu masih ada sesuatu selain Allah. Engkau mengharap pada selain Allah. Sampai kapan engkau menyebut Allah, sementara engkau takut kepada selainNya? Jika engkau betul betul mengenalKu, pastilah dalam benakmu hanya ada Allah, engkau hanya takut pada Allah, dan lidahmu tak akan pernah bosan menyebutNya. Sesungguhnya menyambung dosa adalah taubatnya orang yang dusta.

 

Wahai anak Adam! Jika engkau takut pada neraka sebagaimana engkau takut pada kemiskinan, niscaya Kuberikan padamu kekayaan dari jalan yang tak pernah kau sangka sangka. Wahai anak Adam! Apabila engkau menginginkan syurga sebagaimana engkau cinta pada dunia, niscaya Kuberikan padamu kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seandainya engkau mengingatKu sebagaimana kalian mengingat yang satu dengan lainnya, niscaya para malaikat akan memberi salam padamu, pagi dan petang. Seandainya engkau senang beribadah padaKu sebagaimana engkau senang pada dunia, niscaya Aku muliakan engkau seperti kemuliaan para rasul. Maka dari itu, jangan engkau isi hatimu dengan cinta dunia karena sebentar lahi ia akan sirna.”

 

31.         Allah SWT berfirman, “Sabar untuk tidak berbuat maksiat yang sedikit lebih mudah bagimu daripada bersabar terhadap siksa Jahannam yang banyak. “dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".(surat Al Furqaan (25) ayat 65). Bersabar untuk tetap taat sebentar akan membuatmy bersenang senang senantiasa dengan disertai nikmat yang kekal. Wahai anak Adam! Engkau harus yakin terhadap apa yang sudah Kujamin untukmu sebeluk Kuberikan rezekimu pada yang lain. Zuhudlah di dunia sebelum Aku berzuhud kepadamu. Lepaskan dirimu dari berbagai syubhat, sebelum kebaikan kebaikanmu musnah di hari hisab. Isilah hatimu dengan mengingat akhirat, karena tidak ada tempat lagi bagimu selain kubur.

 

Wahai anak Adam! Siapa yang rindu kepada syurga pasti ia cepat cepat melakukan berbagai kebajikan. Siapa yang takut kepada neraka pasti ia tak akan berbuat keburukan. Siapa yang menahan hawa nafsunya, pasti ia mendapat kedudukan mulia. Wahai Musa bin Imran! Jika musibah menimpamu sedang engkau tidak dalam keadaan suci, maka kecamlah dirimu sendiri. Wahai Musa! Miskin kebaikan merupakan kematian terbesar. Wahai Musa! Siapa yang tdak bermusyawarah, pasti ia menyesal. Sedangkan siapa yang melakukan istikharah, ia takkan menyesal.”

 

32.      Allah SWT berfirman, “Siapa yang mencari popularitas (gila publikasi) dengan amal perbuatannya, maka ia seperti orang yang memikul air untuk dipindahkan ke gunung. Ia hanya capek dan lelah sedang amalnya tidak diterima. Setiap kali bercampur dengan air, ia tetap keras. Wahai anak Adam! Ketahuilah bahwa Aku tak menerima amal seorang hamba kecuali yang ikhlas untukKu. Maka, berbahagialah mereka yang ikhlas. Wahai anak Adam! Apabila kemiskinan telah datang, katakanlah kepadanya, ‘Selamat datang wahai perlambang orang shaleh.’ Sementara apabila kekayaan telah datang, katakan padanya, ‘Dosa yang akan mempercepat datangnya siksa.’ Apabila engkau melihat seorang tamu yang sedang ditahan disana, maka katakana, ‘Aku berlindung pada Allah dari syaitan yang terkutuk.’

 

Wahai anak Adam! Harta itu adalah milikKu sedangkan engkau adalah hambaKu dan tamu itu adalah utusanKu. Tidakkah engkau takut kalau Kucabut nikmatKu itu? Rezeki itu berasal dariKu, bersyukur adalah kewajibanmu dan manfaatnya kembali padamu. Tidakkah kau memujiKu atas nikmat yang kuberikan? Wahai anak Adam! Ada tiga kewajiban bagimu: zakat harta, silaturahmi, dan mengurus keluarga serta tamu. Jika engkau tidak mengerjakan apa yang Kuperintahkan, Kujadikan engkau sebagai bencana bagi seluruh alam. Wahai anak Adam! Apabila engkau tak memelihara hak keluargamu, Aku tak akan memandangmu, tak akan menerima amalmu, serta tak akan mengabulkan doamu.

Wahai anak Adam! Jangan engkau bertawakal kepada makhluk sesamamu, karena jika demikian Kuserahkan urusanmu padanya. Janganlah engkau sombong pada manusia karena engkau berasal dari nutfah dan Kukeluarkan ia dari seluran kencing, ‘Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.’ (surat Ath Thaariq (86) ayat 6, 7) . Jangan memandang apa yang Kularang, karena yang pertama kali dimakan oleh cacing adalah kedua matamu. Ketahuilah bahwa engkau akan dihisab atas apa yang kau lihat dan apa yang kau cintai. Ingatlah terhadap kedudukanmu esok dihadapanKu. Aku sama sekali takkan lupa terhadap isi hatimu. Aku Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati.”

 

33.    Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam! Mengabdilah kepadaKu, karena Aku senang pada orang yang mengabdi padaKu dan Aku akan jadikan para hambaKu mengabdi padamu. Engkau tidak mengetahui sejauh mana engkau telah bermaksiat padaKu pada masa lalu dan pasa sisa usiau itu. Oleh karena itu, jangan lupa mengingatKu. Sebab, Aku Maha Berkuasa melakukan sesuatu. Engkau adalah hamba yang hina, sedangkan Aku Tuhan Yang Maha Mulia. Seandainya semua saudaramu dan orang orang yang mencintaimu mengetahui bau dosamu seperti yang kuketahui darimu, pasti mereka enggan duduk dan mendekatimu. Lalu bagaimana ketika dosamu itu setiap hari bertambah, padahal umurmu terus berkurang semenjak engkau dilahirkan oleh ibumu?

 

Wahai anak Adam! Musibah orang yang rusak perahunya lalu kembali dengan memperguna kan sepotong papan belum seberapa dibandingkan musibahmu itu. Oleh karenanya, hitunglah selalu dosa dosamu dan waspadalah terhadap amalmu. Wahai anak Adam! Aku melihat kepadamu dengan tatapan keselamatan dan Aku tutup aib dosa dosamu. Aku tidak membutuhkanmu sementara engkau terus melakukan maksiat, padahal engkau butuh kepadaKu. Wahai anak Adam! Sampai kapan dirimu demikian? Engkau makmurkan dunia padahal ia akan sirna. Sebaliknya, engkau hancurkan akhirat padahal ia kekal. Wahai anak Adam! Kau kenali makhlukKu dan kau ketahui  kebencian mereka. Wahai anak Adam, seandainya penghuni langit dan bumi memohon ampunan untukmu, semestinya engkau menangisi dosa dosamu karena engkau tidak tahu dalam keadaan bagaimana engkau akan menjumpaiKu.

 

Wahai Musa bin Imran! Dengarlah apa yang Aku katakan, dan apa yang Kukatakan ini benar bahwa tidaklah seseorang hamba beriman kepadaKu sebelum masyarakat merasa aman dari kejahatan, kelaliman, tipu daya, adu domba, pelanggaran, hasutannya. Wahai Musa! ‘dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.’ (surat Al Kahfi (18) ayat 29)

 

34.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Engkau memasuki pagi dengan berada di antara dua nikmat. Tetapi engkau tidak mengetahui mana dari keduanya yang paling banyak menentangmu; dosamu yang tersembunyi atau pujian dan sanjungan untukmu? Seandainya manusia mengetahui tentang dirimu seperti Aku mengetahui, tentu mereka tidak akan mengucapkan salam kepadamu. Yang lebih penting dari itu semua adalah kesehatan, ketidakbutuhanmu kepada mereka, kebutuhan mereka kepadamu, dan perbuatan mereka yang tidak mengganggumu. Maka dari itu, pujilah Aku dan kenalilah seberapa banyak nikmatKu padamu. Bersihkan amalmu dari riya.Berbekallah seperti bekal seorang musafir yang cemas dan tempatkan kebaikanmu di bawah ArasyKu.

 

Wahai anak Adam! Hatimu yang keras menangisi amal perbuatanmu. Amal perbuatanmu menangisi badanmu. Badanmu menangisi lidahmu. Sedangkan lidahmu menangisi matamu. Wahai anak Adam! Khazanah kekayaanKu tidak pernah habis. Seberapa besar kau berinfaq Aku gantikan. Tetapi selama kau tak memberi, Aku juga takkan memberikan. Engkau kikir terhadap fakir miskin karena sangka burukmu, karena takut miskin, dan karena tidak percaya padaKu. Sebab, Aku jadikan fitrahmu memperhatikan masalah rezeki. Jika engkau risau terhadap hal rezeki, lantas Aku memberikannya padamu maka infaqkanlah. Janganlah engkau bersikap kikir terhadap rezekiKu. Aku menjamin untuk menggantikannya dan berjanji untuk memberi imbalan pahala. Maka, mengapa engkau masih meragukan KitabKu? Siapa yang tak mempercayai janjiKu dan siapa yang tidak mempercayai para nabiKu, berarti ia telah menentang sifat ketuhananKu. Sementara, siapa yang menentang sifat ketuhananKu, maka Kutelungkupkan wajahnya di dalam neraka.”

 

35.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!  Akulah Allah, tak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku, bersyukurlah padaKu dan jangan kufur. Wahai anak Adam! Siapa yang memusuhi waliKu, berarti ia telah secara terang terangan memerangiKu. Aku sangat murka terhadap orang yang menganiaya hamba yang tak mempunyai penolong selain Aku. Siapa yang rela terhadap pembagianKu. Aku berkahi rezekinya, dan dunia akan mendatanginya secara tak disangka sangka walaupun ia tak meninginkannya.”

 

36.   Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam! Letakkan tanganmu di atas dadamu, Apa yang kau cintai untuk dirimu, maka cintai pula untuk orang lain. Wahai anak Adam! Badanmu lemah, lidahmu ringan, dan hatimu kuat. Wahai anak Adam! Sasaranmu adalah kematian. Maka beramallah untuk menghadapinya sebelum ia datang.Wahai anak Adam! Setiap anggota badan yang Kuciptakan Kuberikan rezeki padanya. Wahai anak Adam! Seandainya Kuciptakan engkau dalam keadaan buta, niscaya engkau akan meratapi matamu itu. Dan seandainya Kuciptakan engkau dalam keadaan tuli, niscaya engkau akan meratapi pendengaranmu. Oleh karena itu, kenalilah seberapa besar nikmatKu padamu. Lalu bersyukurlah padaKu, jangan kufur. KepadaKu lah segala sesuatu akan kembali,

 

Wahai anak Adam! Jangan engkau bersusah payah dalam hal yang telah Kutentukan untukmu. Setiap bagianmu pasti mencarimu sampai sempurna. Wahai anak Adam! Jangan engkau bersumpah palsu dengan namaKu. Siapa yang bersumpah palsu dengan mempergunakan namaKu, aku Kumasukkan ke dalam neraka. Wahai anak Adam! Apabila engkau memakan rezekiKu, maka ikutilah dengan taat padaKu.

 

Wahai anak Adam! Janganlah engkau menuntut padaKu tentang rezeki esok hari, karena Aku pun tak menuntut tentang amal esok hari.Wahai anak Adam! Seandainya Aku mau meninggalkan dunia pada salah satu hambaKu, niscaya Aku pilih para NabiKu agar mereka bisa mendakwahi semuanya untuk taat kepadaKu dan untuk mengerjakan perintahKu.

 

Wahai anak Adam! Beramallah untuk dirimu sebelum maut datang. Jangan sampai engkau terperdaya oleh kesalahan. Jangan sampai kehidupan dan angan angan yang panjang membuatmu lupa bertaubat. Engkau akan menyesal kerena telah menunda nunda saat penyesalan tak berguna lagi. Wahai anak Adam! Jika engkau tidak mengeluarkan hakKu dari harta yang Kuberikan padamu dan engkau tidak memberikan hak fakir miskin, niscaya aka nada yang mengambil paksa harta tersebut darimu dan Aku tak akan memberikan pahala untukmu. Wahai anak Adam! Apabila engkau menginginkan rahmatKu, maka takutlah padaKu. Apabila engkau takut pada siksaKu, maka jangan berbuat maksiat. Wahai anak Adam! Aku ridha dengan amalmu yang sedikit, tetapi engkau tidak ridha dengan nikmatKu yang banyak.

 

Wahai anak Adam! Apabila engkau memperoleh harta, ingatlah pada hari perhitungan. Apabila engkau duduk untuk makan, ingatlah pada mereka yang lapar. Apabila nafsumu mengajakmu untuk menguasai orang lemah, ingatlah akan kekuasaan Allah atasmu. Jika mau, bisa saja Dia membuat yang lemah tadi kuat. Apabila engkau tertimpa musibah, maka bacalah ‘la quwwata illa billah al aliyi al zahim’. Manakala engkau sakit, obatilah dirimu dengan sedekah. Dan manakala engkau terkena musibah, ucapkanlah, ‘inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.’

 

37. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Kerjakanlah kebaikan karena ia merupakan kunci dan pengantar ke arah syurga. Hindari keburukan karena ia kunci dan pengantar ke arah neraka. Wahai anak Adam! Ketahuilah bahwa apa yang engkau bangun akan hancur. Umurmu akan musnah, jasadmu untuk tanah, dan yang yang engkau kumpulkan adalah untuk diwariskan. Jadi, semua kenikmatan tersebut untuk selainmu, sedang engkau bertanggung jawab terhadap hisab, selain mendapat siksa dan penyesalan. Teman setiamu di dalam kubur adalah amal shaleh. Maka, hisablah dirimu sebelum engkau dihisab. Hendaklah engkau senantiasa taat padaKu. Jangan berbuat maksiat padaKu, serta ridhalah dengan apa yang Kuberikan padamu. Jadilah orang yang bersyukur.

 

Wahai anak Adam! Siapa yang berbuat dosa dalam keadaan tertawa, Aku akan memasukkannya ke dalam neraka dalam keadaan menangis. Sedangkan siapa yang duduk menangis karena takut padaKu, Aku akan memasukkannya ke dalam syurga dalam keadaan tertawa. Wahai anak Adam! Betapa banyak orang kaya yang mengharap kefakiran pada hari hisabnya. Betapa banyak orang gagah dihinakan oleh maut. Betapa banyak sesuatu yang manis dibuat pahit oleh kematian. Betapa banyak orang yang senang karena harta, dikeruhkan oleh ajalnya. Betapa banyak kebahagiaan yang menimbulkan kesedihan berkepanjangan.

 

Wahai anak Adam! Seandainya binatang melata tersebut mengetahui kematian sebagaimana engkau mengetahuinya, pastilah ia tak mau makan dan minum sampai mati kelaparan dan kehausan. Wahai anak Adam! Seandainya engkau hanya ditakdirkan mengalami kematian dan kedahsyatannya, seharusnya engkau tidak merasa tenang di malam hari dan tidak tentram di siang hari, lalu bagaimana dengan sesudah kematian yang lebih berat lagi?

 

Wahai anak Adam! Jadikan kesudahanmu memperoleh nikmat di akhirat. Engkau harus sedih atas kebajikan yang tidak kau dapatkan. Sebaliknya, engkau tak boleh senang dengan dunia yang kau peroleh dan tak boleh putus asa manakala tak mendapatkannya.Wahai anak Adam! Aku menciptakanmu dari tanah. Aku juga akan mengembalikanmu kepada tanah dan dari tanah pula engaku akan dibangkitkan. Maka, tinggalkan dunia dan bersiap siaplah untuk menghadapi kematian. Ketahuilah, manakala Aku mencintai seorang hamba, Aku jauhkan ia dari dunia dan Kupekerjakan ia untuk akhirat. Akan kuperlihatkan cacatnya dunia sehingga ia menjauh darinya dan beramal dengan amalan penduduk syurga. Maka, Kumasukkan ia kedalam syurga karena rahmatKu. Sebaliknya, jika Aku membenci seorang hamba Kusibukkan ia dengan dunia sehingga ia lupa padaKu dan Kupekerjakan ia dengan amal duniawi. Dengan demikian, ia termasuk penduduk neraka dan Kumasukkan ke dalamnya.

 

Wahai anak Adam! Setiap usia akan sirna betapapun panjangnya. Dunia seperti bayangan naungan, dimana ia menetap sebentar lalu pergi dan tidak kembali lagi.Wahai anak Adam! Akulah yang menciptakanmu.Aku pula yang memberikan rezeki padamu, menghidupkanmu, mematikanmu, membangkitkanmu, dan menghisabmu. Jika engkau melakukan keburukan, engkau akan melihat balasan amalmu. Padahal engkau tak bisa memberikan manfaat dan mudharat. Juga engkau tidak bisa menghidupkan, mematikan dan membangkitkan. Wahai anak Adam! Taatlah dan mengabdilah padaKu. Jangan engkau risau dengan masalah rezeki karena semuanya telah Kucukupi. Jangan engkau risau dengan sesuatu yang telah Kujamin.

 

 Wahai anak Adam! Bagaimana engkau memikirkan sesuatu, yang tak ditakdirkan untukmu dan tak mampu engkau jangkau. Sebagaimana engkau tak akan mendapat pahala amal yang tak kau lakukan. Wahai anak Adam! Bagaimana orang yang akan melewati mati, masih bangga dengan dunianya? Bagaimana orang yang akan menempati kubur, ia senang dengan rumahnya yang ada di dunia? Wahai anak Adam! Rezeki sedikit yang kau syukuri lebih baik daripada rezeki banyak tapi engkau tidak mensyukurinya. Wahai anak Adam! Harta terbaikmu adalah yang kau keluarkan dan harta terburukmu adalah yang kau tinggalkan di dunia.Oleh karena itu, persembahkan suatu kebaikan, niscaya engkau dakan dapati hal itu disisiKu sebelum maut menjemputmu.

 

Wahai anak Adam! Siapa yang risau, maka Akulah yang memberikan jalan keluar bagi kerisauannya itu. Siapa yang meminta ampunan, Akulah yang mengampuninya. Siapa yang bertobat, Aku lah yang melindunginya. Siapa yang telanjang, Akulah yang memberikan pakaian padanya. Siapa yang takut, Akulah yang  akan memberikan rasa aman padanya. Serta siapa yang lapar, Akulah yang akan membuatnya kenyang. Jika hambaKu telah menantiKu dan rela terhadap perkaraKu, akan Aku mudahkan urusannya, akan Aku dukung serta akan Aku lapangkan dadanya.

 

Wahai Musa! Siapa yang memperkaya diri dengan harta fakir miskin dan anak yatim, akan Kubuat ia fakir di dunia dan akan Kusiksa ia di akhirat. Siapa yang berbuat aniaya terhadap fakir miskin dan orang lemah, akan Aku hancurkan bangunannya serta akan Aku tempatkan ia di dalam api neraka.” 

 

B.           SURAT CINTA DARI IMAM AL GHAZALI.

 

1.       Belajarlah pada Hatim Al Asham. Anakku Tercinta, Renungkanlah hikayat di bawah ini: Hatim Al Asham adalah salah seorang sahabat dari Syaqiq bin Ibrahim Al Balkhi. Suatu ketika, Syaqiq bertanya kepada Hatim, “Wahai Hatim, sudah tiga puluh tahu kita bersahabat. Apa yang telah kamu peroleh selama ini?” Hatim menjawab, “Aku telah memperoleh delapan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat. Inilah yang mencukupkan diriku untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Aku berharap keselamatan dan kebahagiaan itu berada di dalamnya.” Syaqiq lalu bertanya, “Apa itu, hai sahabatku?”. Hatim menjawab,

 

Pertama, aku telah mengamati berbagai macam makhluk. Aku lihat, mereka mempunyai kekasih sebagai tambatan hatinya. Sebagian dari mereka, ada yang didampingi kekasihnya hanya hingga menjelang kematiannya. Ada juga yang didampingi kekasihnya hingga ke liang kubur. Sesuadah itu, semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian di kuburan. Tidak seorangpun yang bersedia menemaninya masuk ke liang kubur.Usai melihat kejadian itu, terbersit di dalam pikiranku bahwa ternyata kekasih yang paling utama ialah yang menyertai seseorang masuk ke liang kubur dan memberikan hiburan di dalamnya. Hal ini hanya aku temui pada amal shaleh. Oleh karena itu, amal shaleh kujadikan kekasih, agar kelak bisa menjadi pelita dalam kuburku, menghibur dan tidak meninggalkanku seorang diri.

 

Kedua, aku lihat kebanyakan manusia hanya memperturutkan kehendak nafsunya untuk memenuhi segala hasratnya. Terhadap hal ini, aku camkan firman Allah SWT. Dan adapun orang orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya. (surat An Nazi’at (79) ayat 40-41).  Aku yakin, yang dikatakan AlQuran tentu benar, maka aku segera melawan kehendak nafsu. Aku berjihad dan berjuang menahan hawa nafsuku, berusaha menolak segala keinginanku yang liar hingga ia tunduk, menyerah, dan taat kepada Allah SWT.

 

Ketiga, aku lihat setiap orang membanting tulang untuk memperoleh dan menumpuk kekayaan dunia. Mereka membelajankannya dengan hemat, bahkan amat kikir. Aku teringat firman Allah SWT, “Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang di sisi Allah adalah kekal. (surat An Nahl (16) ayat 96). Lalu, segera kubelanjakan harta simpananku untuk mencari ridha Allah: bersedekah kepada fakir miskin dan berjihad di jalan Allah agar kelak menjadi simpanan di sisi Allah SWT.

 

Keempat, aku melihat sebagian manusia mengira bahwa kemuliaan dan ketinggian derajat ditentukan oleh banyaknya kerabat dan keluarga. Lalu, mereka merasa gagah dan bangga jika memiliki kerabat yang banyak. Sebagian dari mereka ada pula yang beranggapan bahwa kemulian dan ketinggian martabat terletak pada banyaknya harta dan anak. Dengan kekayaan itu, mereka lalu menepuk dada. Sebagian yang lain beranggapan bahwa kemuliaan dan ketinggian martabat berada dalam perilaku yang dzalim, keserakahan dan pertumpahan darah antara sesama manusia. Bahkan ada pula yang berkeyakinan bahwa kemuliaan dan ketinggian martabat terletak pada keborosan, hura hura, dan menghambur hamburkan harta. Melihat kenyataan itu, lalu kurenungkan firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. (surat Al Hujurat (49) ayat 13). Maka kupilih taqwa sebagai jalan kemuliaan dan ketinggian martabat. Aku yakin, yang dikemukakan AlQuran adalah benar. Dan semua anggapan mereka salah dan tak beralasan.

 

Kelima, aku melihat manusia hidup saling cela dan umpat. Kulihat pangkal itu semua adalah karena kedengkian dalam masalah harta, pengaruh dan kepandaian. Maka aku pun merenungkan firman Allah SWT berikut ini: “Apakah mereka yang membagi bagikan rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan. (surat Al Zukhruf (43) ayat 32).  Aku mengerti bahwa pembagian rezeki dan kedudukan telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Itu sebabnya, kubuang jauh jauh sifat iri dan dengki dari dalam hati. Kuterima dengan senang hati setiap pemberian Allah SWT.

 

Keenam, kulihat manusia saling bermusuhan karena berbagai sebab dan tujuan. Maka kurenungkan kembali firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya syaitan itu musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu) karena sesungguhnya syaitan syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala nyala. (surat Fathir (35) ayat 6).” Maka mengertilah aku bahwa orang tidak layak memusuhi kecuali terhadap syaitan. Itu berarti orang yang memusuhi orang lain telah kena jarring tipu daya syaitan.

 

Ketujuh, aku melihat setiap orang bekerja keras dan memeras keringat untuk mencari makan dan kebutuhan hidup, hingga kadang ia terjatuh ke dalam kesyubhatan, terjerumus dalam hal yang haram, dan mencemarkan martabatnya. Maka kurenungkan kembali firman Allah SWT berikut ini: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah lah yang memberinya rezeki. (surat Hud (11) ayat 6).” Aku pun mengerti bahwa rezeki itu berada pada kekuasaan Allah SWT semata. Masalah rezeki, Dialah yang menanggungnya. Oleh karena itu, aku lalu bangkit untuk memelihara ibadah kepadaNya dan kubuang jauh jauh rasa loba dan tamak. Hanya kepadaNya aku menyerahkan sepenuhnya masalah rezeki ini.

 

Kedelapan, aku sering melihat manusia menyandarkan nasib dan harapannya kepada sesame dan makhluk lain. Sebagian dari mereka ada yang menyandarkan kepada uang dan kebendaan, harta dan kekayaan, perusahaan dan perdagangan. Ada pula yang bergantung kepada sesama manusia. Maka  kembali kuperhatikan dengan sungguh sungguh firman Allah SWT berikut ini: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendakiNya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu. (surat Ath Thalaq (65) ayat 3).”  Oleh karena itu, aku bertawakkal kepada Allah SWT. Sebab, hanya Dialah yang dapat mencukupi segala kebutuhanku. Hanya Allah lah sebaik baik pelindung. Setelah mendengar keterangan Hatim tersebut. Syaqiq pun berkata, “Semoga Allah memberikan taufik kepadamu, wahai sahabatku. Aku telah menelaah kitab Taurat, Injil, Zabur dan AlQuran, semuanya memberikan keterangan yang engkau katakan itu. Orang yang mengamalkan perkara itu berarti ia telah mengamalkan ke empat kita suci tersebut. Anakku, Ambillah hikmah dari hikayat di atas ini untuk menempuh jalan kebenaran.

 

2.   Nasehat dari Syaqiq bin Ibrahim Al Balkhi. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa nasehat yang berasal dari Syaqiq bin Ibrahim Al Balkhi untuk kita semua, yaitu;

 

a. Siapa yang mengeluh kepada selain Allah atas sebuah musibah, niscaya ia tidak daka dapat merasakan nikmat taat kepada Allah dalam hatinya. 

b. Bersiap-siaplah kalian semua di dalam menghadapi kematian, jangan sampai ketika ia datang kalian minta dikembalikan lagi ke dunia (karena belum beramal). 

c. Tidak ada yang lebih aku cintai daripada tamu, karena rezekinya ada di tangan Allah dan pahalanya untukku. 

d.  Bertemanlah dengan manusia sebagaimana engkau berteman dengan api, ambil manfaatnya dan berhati hatilah jangan sampai api itu membakarmu. 

e.   Tanda tobat adalah menangisi apa yang telah berlalu, takut terjatuh kembali ke dalam dosa, meninggalkan teman teman yang jahat, dan bersahabat dengan orang orang yang baik. 

f.     Pintu pertolongan Allah akan tertutup bagi seorang hamba dalam enam keadaan, yaitu: (1) sibuk dengan nikmat tanpa mensyukurinya; (2) bersemangat menuntut ilmu, tetapi meninggalkan pengamalannya; (3) bersegera melakukan dosa dan menunda tobat; (4) bangga berteman dengan orang shaleh tanpa mencontoh apa yang mereka lakukan; (5) bersemangat mengejar dunia, padahal ia akan meninggalkannya; dan (6) berpaling dari akhirat, padahal ia akan mendatanginya. 

g.   Beribadahlah kepada Allah karena engkau pasti membutuhkanNya. Ambillah harta duniawi sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu. Berbuatlah maksiat kepada Allah jika engkau kuat menanggung siksaNya. Persiapkanlah bekal di dunia menurut ukuran lamanya engkau tinggal di akhirat. Beramallah untuk meraih syurga sesuai dengan tingkatan yang engkau inginkan.

 

3.      Nasehat dari Hatim Al Asham Al Balkhi. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa nasehat dari Hatim Al Asham Al Balkhi untuk kita semua, yaitu:

 

a. Tidak ada yang menemani kita sampai liang kubur kecuali amal shaleh. Inilah kekasih sejati. Itulah mengapa, amal shaleh kujadikan kekasih, supaya dia menjadi pelita yang menerangiku di dalam kubur, menghiburku dan tidak meninggalkanku sendirian di sana. 

b. Ketahuilah, tergesa gesa adalah perbuatan syaitan, kecuali dalam lima hal: (1) menghidangkan makanan jika tamu datang; (2) mengurus jenazah jika ada yang meninggal; (3) menikahkan gadis jika sudah dewasa; (4) membayar utang jika sudah jatuh tempo; dan (5) bertobat dari dosa jika melakukan dosa. 

c.   Jika engkau mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi engkau membenci kaum fakir miskin, maka pengakuanmu itu adalah dusta belaka. 

d.   Aku mengetahui bahwa pandangan Allah tidak pernah lepas dariku di manapun aku berada, sungguh aku malu kepadaNya jika aku melakukan kemaksiatan dan tidak berbuat kebaikan.

e.   Mempersiapkan diri untuk kematian adalah perbuatan orang yang bertobat. Tanda kesiapan itu adalah ia tidak pernah merasa tidak ridha kepadaNya dalam keadaan apapun. 

f.  Ada lima tanda kesengsaraan, yaitu: (1) hati yang keras; (2) pendangan yang jumud (sempit); (3) sedikit pilihan; (4) cinta pada dunia; dan (5) panjang angan angan. Adapun lima tanda kebahagiaan, yaitu: (1) keyakinan dalam hati; (2) menahan diri dari berutang; (3) zuhud terhadap dunia; (4) rasa malu; dan (5) ilmu pengetahuan. 

g. Saat engkau shalat, berdirilah karena perintah Tuhanmu, berjalanlah dengan tenang, dan masuklah dengan sunnah. Dan takutlah engkau seandainya shalatmu itu tidak diterima. 

h.   Apabila engkau berbuat maksiat kepada Allah, lakukanlah maksiat di tempat yang Dia tidak melihatmu. 

i.  Tawakkal dibangun di atas empat hal. Pertama, aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan oleh orang lain, sehingga jiwaku tenang karenanya. Kedua, aku tahu bahwa amalku tidak dikerjakan oleh orang lain sehingga aku sibuk mengerjakannya. Ketiga, aku tahu bahwa kematian akan datang tiba tiba sehingga aku berlomba dengannya. Keempat, aku tahu bahwa diriku tidak bisa menghindar dari pandangan Allah sehingga aku malu kepadaNya.

 

4.     Jagalah Tuhanmu. Anakku tercinta. Ada empat perkara yang patut kamu lakukan dengan sungguh sungguh. Pertama, hendaklah kamu bergaul dengan Allah SWT dengan etika yang baik. Misalnya, jika seseorang berbuat sesuatu yang mengesankan hatimu, contohlah perbuatannya itu untuk orang lain. Tapi, jika ada orang berbuat sesuatu yang tidak berkenan di hatimu, janganlah kamu contoh perbuatan itu. Sebab, apa yang diridhai semua manusia, berarti hal itu juga diridhai Allah, dan perbuatan yang tidak disukai manusia, biasanya juga tidak disukai Allah SWT.

 

Kedua, setiap kali kamu melakukan perbuatan yang berkait dengan orang lain, lakukanlah dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, seperti kamu menyayangi dirimu sendiri. Iman seseorang dikatakan belum sempurna, sebelum dirinya mampu mencintai orang lain sebagaimana layaknya ia mencintai dirinya sendiri.

 

Ketiga, jika kamu mendalami dan mempelajari satu disiplin ilmu, hendaklah ilmu itu berguna untuk meluruskan hati dan membersihkan dirimu. Manfaatkanlah ilmu itu dengan sebaik baiknya. Jangan sampai ilmu yang kamu pelajari itu tidak mendatangkan manfaat apapun. Gunakanlah ilmu itu untuk menjaga hatimu dan untuk mengetahui sifat sifat hawa nafsu dan untuk melepaskan hatimu dari belenggu dunia. Ilmu itu harus berguna untuk membersihkan dirimu dari moral yang rendah, serta untuk mendekatkan dirimu kepadaNya. Dengarlah sepatah kata lagi nasihatku ini dan renungkanlah sampai kamu memperoleh jalan keluar dari kesempitan. Untuk itu renungkanlah sabda Rasulullah, “Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk fisik dan perbuatanmu, tetapi Allah melihat pada hati dan niatmu.

 

Hal ke empat, Anakku, janganlah kamu mengumpulkan harta kekayaan melebihi kebutuhan satu tahun. Rasulullah SAW tidak pernah meminta kepada Allah harta yang berlebih, seperti dalam doanya, “Ya Allah, jadikanlah makan dan minumku beserta keluargaku secukupnya saja.”

 

5.     Waktu adalah Kebajikan. Anakku tercinta. Simaklah nasihat Rasulullah SAW ini. Tanda tanda kebencian Allah terhadap seseorang ialah ketika ia menyianyiakan waktu dengan melakukan hal hal yang tiada guna. Umur seseorang akan berlalu, tetapi jika ia tidak menggunakannya untuk beribadah yang diperintahkan Allah, pantas ia menyesal sepanjang masa. Barangsiapa berumur lebih dari empat puluh tahun, sedangkan amal baiknya belum mampu mengalahkan amal buruknya, bersiap siaplah dia masuk neraka.

 

6.       Mainkan Jurus Pedang Kebajikanmu. Anakku tercinta. Janganlah kau hidup dalam keadaan miskin amal dan kehilangan semangat kerja. Tanamkan dalam dirimu bahwa ilmu tanpa disertai amal tak akan memberi manfaat dan keselamatan. Contohnya begini. Di tengah hutan ada seorang laki laki yang perkasa dan pemberani Ia membawa sepuluh pedang yang tajam, dilengkapi juga dengan senjata yang lain. Tiba tiba datang seekor singa besar yang sangat buas, dan siap menerkamnya.

 

Menurutmu, mampukah pedang tajam itu melindungi dirinya dari bahaya jika senjata itu tidak diangkat, dihunus dan ditikamkan pada singa itu? Tentu saja “tidak”! Senjata itu tidak akan mendatangkan manfaat jika tidak digunakan sebagaimana fungsinya. Demikian halnya dengan seseorang yang membaca buku tentang seribu masalah, lalu mempelajarinya secara mendalam. Apabila ilmu dari buku yang dia baca itu tidak diamalkan, ilmu tidak akan mendatangkan manfaat sedikit pun baginya. Perumpamaan yang lain. Seseorang yang terserang penyakit demam berdarah dan sakit kuning, hanya akan sembuh jika ia bersedia mematuhi nasehat dokter dan minum obat yang diberikannya.

 

7.       Amalmu Kekasih Setiamu. Anakku tercinta. Selagi kamu tidak beramal, selama itu pula kamu tidak akan memperoleh pahala. Dalam sebuah hikayat, diceritakan ada seorang laki laki dari Bani Israil yang telah melakukan ibadah selama 70 tahun. Lalu, Allah mengutus malaikat untuk mengabarkan bahwa kesungguhannya dalam beribadah itu tidak ada kaitannya dengan imbalan masuk syurga. Orang itu lalu berkata, “Kami diciptakan Allah untuk beribadah kepadaNya. Karena itu, dalam beribadah kami tidak sepantasnya mengharapkan sesuatu.” Sang malaikat kembali kepada Allah seraya berkata, “Ya Rabbi, Engkau tentu tahu apa yang dikatakan hamba itu.” Lalu Allah berfirman: “Wahai malaikat, apabila ia tidak berpaling dari beribadah kepadaKu, maka dengan sifat kemurahanKu Aku tidak akan berpaling darinya. Maka saksikanlah, wahai malaikatKu sesungguhnya, Aku telah mengampuni dosa dosanya. 

 

C.          NASEHAT DARI IMAM AL GHAZALI.

 

1.     Iman adalah ujaran dengan lisan, mengakui kebenarannya dengan hati dan menga-malkannya dengan anggota badan. Banyak keterangan yang menjelaskan bahwa seseorang wajib beramal. Memang, seseorang bisa mencapai syurga dengan limpahan karunia dan kemurahan Allah. Semua itu akan didapat jika ia mempersiapkan diri dengan ketaatan dalam beribadah kepadaNya. Ingatlah, rahmat Allah hanya mendekat kepada orang orang yang berbuat kebaikan. Ada orang yang mengatakan bahwa seseorang dapat mencapai syurga hanya semata mata dengan iman. Memang itu “benar” tetapi kapan sampainya? Berapa banyak kesulitan yang akan dihadapi? Dalam pendakian iman itu, adakah yang tidak selamat? Bilapun mencapai syurga, apakah ia tidak akan rugi karena bekal amalnya sangat sedikit?

 

2.        Jasad kita ini dapat dimisalkan sebagai kuda tunggangan dan ruh sebagai penung-gang nya, jasad diciptakan untuk ruh dan ruh untuk jasad. Kalau seseorang tidak mengetahui jiwanya sendiri yang paling dekat kepadanya, maka apa gunanya ia menuntut berbagai ilmu pengetahuan yang bermacam macam? Orang yang seperti itu dapat dimisalkan seperti peminta minta yang ingin memberi makanan kepada penduduk suatu kota, padahal ia sendiri tidak mempunyai uang untuk membeli makanan.

 

3.      Kuat dan jayanya suatu umat adalah karena akhlaknya, bila akhlaknya rusak, maka binasalah umat itu serta berbahagialah jika seseorang meninggal disertai dengan kematian dosanya.


4.      Tidak seorangpun yang bisa mengetahui kesalahan seorang raja melainkan raja itu sendiri, maka oleh karena itu Allah telah menjadikan setiap kita adalah raja di dalam lukisan yang sangat kecil, begitulah tentang suatu kerajaan yang tidak terbatas menjadi tiruan kepunyaanNya. Di dalam kerajaan dari manusia itu, maka tahta Tuhan itu diwakili oleh ruh.Malaikat yang tinggi oleh kalbu, al Kursi oleh otak, laut oleh ruang perbendaharaan.

 

5.        Kenikmatan kenikmatan yang dikaruniakan Allah yang akan membawa kebaha-giaan. Maka apabila seseorang hanya sedikit saja cintanya kepada Allah maka di akhiratpun ia akan menerima sedikit saja.

 

6.   Perintah niat dalam ibadah itu sebenarnya mudah, namun ia menjadi sulit karena ketidaktahuan seseorang akan hakikat niat atau karena was was.

 

7.       Apabila cinta kepada Allah itu sudah sempurna, maka tidak ada sesuatu kesenangan yang dapat melebihi kesenangan dalam melakukan ibadah.

 

8.        Ada tiga jalan yang dapat ditempuh untuk berbudi luhur: berbudi luhur karena tabiat, karena latihan dan karena pelajaran.

 

9.      Kenapa akhlak atau watak manusia itu tidak dapat diubah, sedangkah akhlak binatang bisa diubah? Mengubah tabiat binatang masih dapat dilaksanakan. Bukankah burung rajawali yang asalnya ganas dapat dijadikan jinak dan kuda yang asalnya enggan dikekang akhir dapatlah dipimpin dan dikendalikan. Semuanya itu adalah sebagai bukti bahwa akhlak memang dapat diubah ubah dan mungkin mengalami perubahan.

 

10.   Semua penyakit yang menyerang jiwa dan hati itulah yang menyebabkan seseorang menyeleweng dan akhirnya condong mencintai sesuatu selain Allah. Ia tidak akan dapat melepaskan diri dari penyakit itu selama ia masih condong kepada sesuatu yang tidak diridhai Allah.

 

11.      Wahai teman, hatimu adalah cermin yang mengkilap. Kau harus membersihkan debu yang menutupinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia rahasia ilahi.

 

12. Ketahuilah! Bahwasanya menyayangi makhluk Allah berarti telah mengagung-agungkan perintahNya.

 

13.      Tujuan perbaikan akhlak ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran kotoran hawa nafsu dan amarah, hingga ia jernih bagaikan cermin yang dapat menerima cahaya Tuhan.

 

14.    Tiada kebahagiaan yang lebih utama dari pada mempunyai ilmu hakekat mengenai Allah. Bencana akibat kebodohan adalah sebesar besar musibah seseorang manusia.

 

15.  Kalau hanya karena kebiasaan orang bisa merasa senang dan cenderung kepada barang yang bathil, kenapa ia tidak bisa merasa nikmat dengan barang yang hak, kalau hatinya disalurkan kesana dan dibiasakan.

 

16.   Kesempurnaan  yang  hakiki  ialah  adanya  ilmu  dan amal. Selain dua hal ini, merupakan kesempurnaan bayangan, sebab akan lenyap setelah yang memilikinya meninggal dunia.

 

17.       Jika kamu hendak melaksanakan shalat, maka lupakan dunia dan seisinya.

 

18.    Sikap fanatik dan taklid buta sering dijumpai pada orang orang yang lemah akalnya. Mereka mengenal kebenaran melalui tokoh tokoh mereka, padahal tokoh tokoh itu tidak selalu identik dengan kebenaran.


19.  Tidur sesungguhnya merupakan mekanisme pembelajaran bagi orang awam. Melalui aktivitas tidurlah panca indera dan akal manusia diistirahatkan sehingga potensi hati bekerja. Ilmu dan informasi yang tidak dapat diperoleh manusia melalui aktivitas panca indera dan akal, dapat ditemui ketika kita tidur, dengan syarat bahwa tidur kita berkualitas dan hati kita bersih. Salah satu cara sederhana untuk membuat agar tidur berkualitas adalah keharusan untuk berdoa sebelum tidur dan juga sebaiknya diawali dengan mensucikan diri fisik dan non fisik sebelum tidur baik dengan cara berwudhu atau beristighfar memohon ampunan kepada Allah dan lalu bersyukur atas kehidupan yang baru saja kita jalani dan kemudian berdoa sebelum memejamkan mata.

 

20.   Ilmu itu adalah berlaku dari akal, sebagaimana berlakunya buah buahan dari kayu, sinar dari matahari and penglihatan dari mata.

 

21.  Hendaklah anak diberi kesempatan setelah mengikuti pelajaran untuk menghibur dirinya dengan permainan yang baik dan mengistirahatkan dirinya, namun permainan itu jangan sampai membuatnya lelah.

 

22. Ketahuilah! Bahwa dua kalimat syahadat yang simpel itu mengandung sebuah pengukuhan yaitu pengukuhan atas dzat Allah SWT, sifat Allah dan perbuatanNya, dan pengukuhan atas kebenaran Rasulullah SAW.

 

23.  Kekayaan harta benda, pangkat atau kedudukan tinggi tidaklah dapat menutupi kekerdilan jiwa atau tabiat yang tidak jujur. Malahan bertambah banyak kekayaan atau bertambah tinggi kedudukan bertambah jelaslah kekerdilan jiwa dan kekurangan seseorang.Oleh sebab itu perkayalah bathin lebih dahulu untuk menghadapi kemungkinan naik atau kemungkinan turun.

 

24.     Murah tangan dan dermawan adalah perbuatan yang terpuji tetapi derma yang sejujur jujurnya dan yang seikhlas ikhlasnya ialah yang timbul dari timbang rasa. Kadang kadang diberikan sebelum diminta. Ada juga derma itu yang diberikan karena keborosan semata mata atau karena hendak menunjukkan kelebihan diri atas kekurangan orang yang lain.

 

25.   Nilai hidup ditentukan oleh akidahnya dan perjuangannya menegakkan akidah itu. Akidah bukanlah soal otak, dia adalah soal jiwa. Otak atau akal hanyalah semata mata alat daripada jiwa yang penuh dengan akidah. Apabila jiwa telah dipenuhi oleh akidah, seluruh diripun jatuh ke bawah perintahnya sehingga gerak dan gerik, melangkah atau tertegun, maju atau mundur tak dapat lagi melepaskan diri dari pengaruh akidah itu.

 

26.  Puncaknya segala akidah ialah iman kepada Allah; bertambah mendalam diri ke dalam cintaNya. Kita tidak menampakkan satu kekuasaan pun selain dari kekuasaanNya. DitangaNyalah terpegang tampuk langit dan bumi, hanya Dia yang sanggup memberi manfaat dan mudharat, memberi dan menahan, menaikkan dan menurunkan.

 

27.    Tidak seorangpu juga, betapapun luas kekuasaannya dan tinggi kedudukannya yang dapat mengisi hatinya seorang muslim selain dari Allah, jiwa dan raganya, hati dan jantungnya dipenuhi oleh satu kalimat… Allah, tak ada tempat sedikitpun buat yang lain.Akidahnya kepada Allah menyebabkan seorang muslim tidak mengharapkan yang lain dan tidak menakuti yang lain. Ia tidak pernah merasa kesepian walaupun kelihatan dia akan menjual akidahnya itu, sebab menurut keyakinannya inilah kekayaan yang menjadi sumbangan di antara hidupnya yang sekarang dengan hidupnya yang akan datang. Akidah inilah yang menyebabkan dia tidak takut menghadapi maut, sebab maut keyakinannya adalah dinding tipis belaka yang menolong membebaskannya daripada hidup fana menuju hidup baqa. Walaupun sudah hancur tulangnya menjadi tanah, namun dia tetap hidup. Gilalah orang yang hendak mencoba menukar akidahnya itu dengan benda.


28.  Hubungan manusia dengan Tuhan, bukanlah hubungan antara buruh dengan majikan, tetapi hubungan hamba dengan Tuhan, pekerjaan yang dikerjakan hamba, bukanlah pekerjaan Tuhan dan bukan kembali manfaatnya kepada Tuhan, tetapi kembali ke hamba itu sendiri. Sebab itu maka hamba yang ikhlas itu mengikuti perintah Tuhan lantara insyaf bahwa dia hamba Tuhan. Tuhan menitahkan supaya bekerja baik, untuk maslahat dirinya sendiri.

 

29.   Manusia yang paling berat menghadapi fitnah ini adalah para ulama. Sebab, motif bagi kebanyakan mereka dalam menyebarkan ilmu adalah kelezatan kekuasaan, kesenangan karena diikuti, dan kesukaan terhadap pujian dan sanjungan. Syaitan mengacaukan mereka dengan hal hal tersebut. Syaitan pun merayu: “Tujuan kalian adalah menyiarkan agama Allah dan membela syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW”. Juru dakwah itu menduga bahwa ia telah menganugerahi Allah SWT dengan nasihatnya kepada manusia dan penguasa itu. Ia merasa gembira dengan penerimaan manusia atas perkataannya dan sambutan mereka kepadanya.

 

30.  Namun ia mengaku gembiranya itu adalah karena dimudahkannya baginya untuk menegakkan agama. Kalau tampak ada orang diantara teman temannya yang lebih baik nasihatnya dari padanya, dan orang banyak berpaling kepadanya dan menyambutnya, hal itu menjadikannya sakit hati dan susah. Andaikata motifnya agama, pasti ia akan bersyukur kepada Allah, karena Allah telah membantunya dalam menjalankan urusan penting ini dengan orang lain.

 

31.     Ketahuilah! Bahwa putusnya hubungan antara makhluk (manusia) dengan Al Haq (Dzat Yang Maha Benar), disebabkan oleh keterikatan manusia dengan sesama makhluk, dengan jiwa mereka sendiri, dengan pandangan mereka sendiri, perbuatan mereka sendiri, dan keberpalingan mereka dari akidah yang benar.

 

32.   Kemudian syaitan tidak membiarkannya begitu saja, ia membisikkan, “Sebenarnya susahmu itu adalah karena terputusnya pahala darimu dan bukan karena berpaling wajah orang banyak darimu kepada orang lain. Sebab, kalau mereka mendapat manfaat dari nasihatmu, tentu engkau akan diberi pahala. Susahmu karena kehilangan pahala itu adalah terpuji. Orang yang patut dikasihani itu tidak tahu bahwa tunduknya kepada yang hak dan penyerahannya akan urusan itu adalah lebih utama dan lebih besar pahalanya, serta lebih bermanfaat kepadanya di akhirat daripada dikerjakannya sendirian.

 

33.     Hati adalah sebagai tanah, sedangkan keimanan adalah sebagai benih yang ditanam di situ. Ketaatan adalah berjalan menurut arah dan arusnya hati, serta yang disalurkan disitu. Adapun hati yang sudah terjerus dalam kelezatan duniawiyah dan sudah berkecimpung dalam segala kemaksiatannya, dapatlah diumpamakan sebagai tanah yang tandus yang tidak mungkin lagi dapat ditanami benih sebab sudah tidak subur lagi.

 

34.    Aku  ingin  membangunkan  kamu  dari  tidur. Wahai  kalian  yang membaca AlQur’an dengan tiada akhir, kalian yang mengambil studi AlQur’an sebagai profesi dan meneguk makna dan kalimat secara harfiah, kulit luar. Berapa lama lagi kalian berada di pinggiran laut, menutup mata akan keindahan keindahan makna AlQur’an. Bukankah menjadi bagian dari tugasmu mengarungi tengah dan kedalaman samudra untuk meraih makna makna hakiki Qur’ani agar kalian bisa melihat dan menggapai keajaiban keajaiban. Dan menyelami bagian yang terdalam hingga menjadi kaya (kepribadian) memperoleh mutiara mutiara AlQur’an.

 

35.    Kecintaan kepada Allah itu wajib karena menaruh ketaatan tanpa kecintaan kepada Allah itu palsu. Karena itu, kita harus mendahulukan cinta sebelum taat. Ciri ciri orang yang dicintai adalah orang orang yang tahan uji dalam menghadapi tantangan hidup. Orang yang banyak pahalanya bukan mereka yang lari dalam menghadapi masalah, tetapi mereka yang tahan uji dalam menghadapi masalah.

 

36.   Kecintaan kepada Allah melingkupi hati. Kecintaan ini membimbing hati dan me-rambah ke segala hal.

 

37.    Putus asa dan bangga diri menjadi penyebab kehancuran karena kebahagiaan hanya bisa diraih dengan berusaha dan mengupayakannya secara sungguh sungguh serta persiapan yang matang. Orang yang putus asa tidak mau berusaha dan berdaya upaya, sebab ia menilai bahwa apa yang diharapkan tak mungkin menjadi kenyataan. Sementara, orang yang bangga diri merasa yakin bahwa ia telah berusaha secara sempurna serta beranggapan bahwa seluruh kebutuhannya telah tercukupi secara menyeluruh sehingga tidak mau lagi berusaha dan berdaya upaya  serta tak memiliki lagi kehendak untuk mengupayakan sesuatu. Yang telah ada tentu tak bakal diupayakan lagi serta yang tak mungkin ada tentu tak bakal diupayakan lagi. Dalam pandangan orang yang bangga diri, kebahagiaannya telah cukup. Sementara orang yang putus asa memandang bahwa kebahagiaannya tak mungkin ia capai. Itulah sebabnya, putus asa dan bangga diri merupakan sumber kehancuran manusia.

 

 Daftar Pustaka:

1.  Imam Al Ghazali, Bahagia Senantiasa: Kimia Ruhani Untuk Kebahagiaan Abadi, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2007.

2. Imam Al Ghazali, Peringatan Peringatan Ilahi Dalam Hadis Qudsi, Mitra Pustaka, Jogjakarta, 2006.

3.    Islah Gusmian, Surat Cinta Al Ghazali: Nasihat Nasihat Pencerah Hati, Mizania, Bandung, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar