AYO KITA NGOPI "NGOLAH PIKIR ISLAMI" DALAM KERANGKA MELAKUKAN PEMURNIAN, PEMANTAPAN dan PENINGKATAN AKIDAH ISLAM. TULISAN INI MERUPAKAN KAJIAN KETAUHIDAN YANG KAMI PEROLEH DARI H. NURDIN HAKAMI (alm) dan H. BACHTIAR MA'ANI (alm). prepared by : H. BUDI RACHMAT BACHTIAR. SE,MM.
Label
Rabu, 25 Maret 2020
KETERIKATAN IMAN DENGAN TAKWA
Selasa, 17 Maret 2020
INSPIRASI UNTUK UNTUK KEBAIKAN DIRI, KELUARGA, ANAK DAN KETURUNAN (PART 2)
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Hidup Ini Indah Bila
Berada Dalam Kesyukuran. Hidup ini begitu indah. Namun sayangnya, sebagian orang,
bahkan kebanyakan orang tidak tahu bagaimana mensyukurinya. Mereka hanya
mengeluh, dan mengeluh saja. Padahal hidup ini begitu banyak ragamnya untuk
bisa dinikmati dan disyukuri. Syukurilah hari harimu dengan kalimat
Alhamdulillah, segal pujian bagi Allah. Kalimat Alhamdulillah adalah “ekspresi”
rasa syukur. Ucapkanlah dengan kesadaran. Dirimu sendiri adalah ekspresi syukur
itu. Kehadiranmu dalam kehidupan ini adalah sebuah keindahan. Nikmati
perjalananmu dengan penuh rasa syukur.
2. Menghayati Setiap
Momen Sebagai Kehadiran Tuhan. Setiap momen adalah baru. Karena itu,
hayatilah setiap momen itu. Momen itu tidak akan terulang kembali. Ombak yang
engkau lihat kemarin, bukanlah ombak yang engkau saksikan hari ini. Sadarilah
kebenaran ini. Momen apa saja sesungguhnya baru. Syukuri dan nikmatilah.
Sadarilah “keterlibatanNya” dalam setiap momen yang engkau hadapi. Setiap momen
adalah “luar biasa dan ajaib”. Dapatkah engkau merasakannya sekarang?
Saat engkau menuliskan kalimat kalimat ini,
engkau sebenarnya bersamaNya. Dia hadir bersamamu. Dialah yang “bergerak”.
Dialah yang sesungguhnya “menulis” kalimat kalimat ini. Tanganmu hanyalah
“media” untuk menuliskan kalimat kalimat yang hendak disampaikanNya. Pikiranmu
dan perasaanmu adalah “alat” yang digunakanNya untuk memanifestasikan
kehendakNya.
Sadarilah……. Sadarilah kehadiranNya dalam
setiap tarikan nafasmu. Engkau jangan memikirkannya, sadari saja, maka engkau
akan merasakan Dia hadir dalam setiap momen. Ada kalanya hidup rasanya runyam,
frustasi, tak berdaya, malas, bingung, apatis dan badan terasa berat. Saat
seperti ini, apa sebenarnya yang terjadi? Kamu sedang “jauh” dari jati dirimu,
segeralah sadar. Berhentilah menghakimi diri, berhentilah menuntut diri,
hadirlah di sini, dan saat ini. Semua baik baik saja.
3. Mahkota orang tua adalah anak cucunya dan kehormatan anak
anak adalah karena nenek moyang mereka.
4. Seorang yang tidak melakukan sesuatu, tidak berbuat suatu
kesalahan. Dan orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tidak belajar untuk
meningkatkan pengalaman.
5. Doa yang aku harapkan ialah dari orang yang didzalimi dan
yang telah aku tolong. Dan doa yang aku takuti adalah doa orang yang lemah
(dhuafa) yang telah aku dzalimi.
6. Tidak ada kesempurnaan akal yang melebihi perencanaan
yang baik dan matang. Dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi daripada akhlak
yang mulia.
7. Apapun yang dilakukan seseorang maka yang pertama adalah
niat dari hati dan buah pikiran.
8. Ilmu agama harus mampu membimbing seseorang kepada
ketaqwaan dan keikhlasan. Taqwa menyucikan orangnya dan menerangi hatinya.
Keikhlasan mengukukuhkan sendi sendi masyarakat, menegakkan hak, dan
menumbangkan kebathilan.
9. Jadikanlah dirimu berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Dan janganlah memper-sulit kehidupan orang lain.
10. Kebahagiaan terletak pada kearifan dan kebijaksanaan.
Tidak ada orang yang berbahagia di dunia kecuali yang arif bijaksana.
11. Barangsiapa sangat mencintai dunia, maka hatinya akan
melekat dengan kegelisahan tanpa henti, kerakusan yang tidak pernah
meninggalkanya, dan harapan harapan yang tidak pernah diraihnya.
12. Hati diciptakan dengan karakter mencintai orang yang
memuliakannya dan membenci orang yang merendahkannya (menghinanya).
13. Perut yang kosong (lapar karena melarat) tidak bisa
mencerna nasihat nasihat tentang kesopanan dan ucapan ucapan yang bijaksana
yang mengandung hikmah.
14. Barangsiapa mendahulukan kepentingan dirinya sendiri di
atas urusan dengan Allah, maka Allah akan membiarkannya memikul bebannya
sendiri. Barangsiapa sibuk mengurusi kepentingan manusia di atas urusannya
dengan Allah, maka Allah akan menyerahkan nasib dan urusannya kepada manusia.
15. Kemelaratan adalah suatu musibah (petaka). Lebih daripada
itu ialah penyakit jas-mani dan lebih besar lagi ialah musibah penyakit hati
(jiwa).
16. Kebocoran yang kecil dapat menenggelamkan sebuah kapal
dan pemborosan harta adalah kerugian yang nyata.
17. Lidah seorang yang berakal adalah di belakang hatinya dan
hati orang yang bodoh di belakang lidahnya.
18. Apa yang dibangun oleh akal yang luas dapat diruntuhkan
oleh dada yang sempit.
19. Barangsiapa puas dengan yang sedikit (sederhana), maka
ringanlah baginya segala kesulitan.
20. Ciri ciri orang yang beradab ialah rajin berbuat baik dan
suka sekali belajar dari orang orang yang lebih rendah kedudukannya.
21. Tanaman tidak akan tumbuh kecuali dengan adanya tanah dan
air. Demikian juga keimanan akan berkembang kokoh jika diiringi dengan ilmu dan
amal.
22. Janganlah anda menyesali kegagalan, lalu menyalahkan
orang lain sebagai penyebabnya. Akan tetapi akuilah bahwa anda sendiri adalah
penyebab kegagalan itu.
23.
Barangsiapa hidup dengan bermuka dua, maka dia akan mati
tanpa memiliki muka.
24. Cacatnya nasehat ialah bila disampaikan secara terang
terangan (terbuka).
25. Pengalaman bukan merupakan guru utama, akan tetapi
belajar dari pengalaman adalah guru yang paling utama.
26. Dari kebodohan kita membuat kesalahan kesalahan, dari
kesalahan kesalahan kita belajar dan berpengalaman.
27. Tidak ada sesuatu yang cepat menghilangkan kenikmatan
lebih daripada kedza-liman.
28. Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang rawan
tuduhan, janganlah dia mencela orang yang berburuk sangka terhadapnya.
29. Orang orang yang berakal menarik keuntungan dan memperoleh
manfaat dari kesa-lahan-kesalahan orang lain.
30. Iri dengki adalah suatu penyakit yang tidak tampak pada
tubuh para penderitanya.
31. Sinar pagi hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata
inderanya dan cahaya kebenaran hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata
hatinya.
32. Cacatnya bicara adalah dusta, cacatnya ilmu adalah lupa,
cacatnya keberanian adalah kedzaliman, serta cacatnya kebagusan dan kecantikan
adalah sombong.
33. Kesedihan dan kesengsaraan yang kita alami bisa membantu
kita untuk sukses. Buah pemborosan adalah penyesalan dan buah penghematan
adalah keselamatan.
34. Ketenangan dan ketentraman jiwa menyebabkan akal mampu
mengendalikan lidah sehingga tidak berkata kata, kecuali dengan penuh
pertimbangan dan hati hati tanpa didorong emosi.
35. Barangsiapa banyak bohongnya, hilanglah wibawanya, dan
barangsiapa mencela dan mengutuk orang orang ternama, maka jatuhlah harga
dirinya.
36. Mengurangi hal hal yang mudharat (berbahaya) lebih baik
daripada memperbanyak hal hal yang bermanfaat.
37. Bukanlah suatu keanehan (keajaiban) bila seseorang fakir
miskin mencintai orang yang suka berbuat baik kepadanya, tetapi yang heran
adalah orang yang berbuat baik (dermawan) mencintai si miskin papa.
38. Ucapan buruk seperti benih; jika disambut ia diairi
sehingga tumbuh berkembang, dan jika diabaikan ia punah dengan sendirinya.
39. Orang yang paling taat kepada Allah ialah yang paling
membenci dan menjauhi maksiat.
40. Barangsiapa memuji anda dengan berlebih lebihan maka dia
telah membohongi anda.
41. Hari bekerja untuk pemalas adalah esok hari dan hari
liburnya adalah hari ini. Jadikan harta kekayaan anda sebagai sarana dan bukan
sebagai tujuan.
42. Barangsiapa mengamati aib dirinya dia tidak akan sibuk
mengamati aib orang lain. Barangsiapa telanjang dari pakaian taqwa, maka dia
tidak bisa menutupi auratnya dengan apapun. Barangsiapa yang ridha dengan
rezeki anugerah Allah, dia tidak akan sedih dan iri dengan apa yang dimiliki
orang lain.
43. Aib manusia yang paling sulit disembuhkan ialah rasa ujub
(membanggakan diri) dan keras kepala (tidak mau sadar atau mengalah)
44. Sifat sabar dibagi tiga bagian, yaitu sabar dalam
menerima musibah, sabar dalam melaksanakan ketaatan dan sabar dalam menjauhi
maksiat.
45. Kegelisahan anda terhadap musibah yang menimpa kawan anda
adalah lebih baik daripada kesabaran anda. Kesabaran anda terhadap musibah yang
menimpa anda adalah lebih baik daripada kegelisahan anda.
46. Orang optimis melihat kesempatam di antara begitu banyak
kesempitan. Orang pesimis melihat begitu banyak kesempitan di antara banyak
kesempatan.
47. Siang belum sempurna kecuali dengan kehadiran matahari,
begitu pula kebijak-sanaan diri (hikmah) belum sempurna kecuali dengan ketaatan
kepada Allah.
48. Buruk sangka terhadap semua orang adalah petaka, dan baik
sangka terhadap semua orang adalah musibah.
49. Jika ilmu yang anda miliki tidak memberikan kebaikan bagi
diri anda, maka lebih baik jika anda tidak mengetahui ilmu itu.
50. Tiga hal yang tidak bisa diulang kembali, yaitu waktu,
masa muda dan kecantikan. Barangsiapa biasa melakukan sesuatu pada masa
mudanya, maka semasa tuanya ia juga akan selalu melakukannya.
51. Jagalah keseimbangan anda dari marah marah, jagalah lisan
anda dari perkataan perkataan kotor, jagalah diri dari dari pikiran dan rencana
yang buruk, dan jagalah hati anda dari kekuasaan hawa nafsu.
52. Setiap musafir (yang sadar) pasti akan menyiapkan bekal
sehingga dapat diperguna-kan ketika ia membutuhkannya. Begitu pula bekal berupa
amal shaleh di dunia akan bermanfaat baginya di akhirat.
53. Pemahaman dan tujuan yang benar merupakan salah satu
kenikmatan terbesar dari Allah yang diberikan kepada hambaNya sesudah
kenikmatan iman.
54. Amar makruf nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah
adalah dua sayap yang mengayomi keimanan dan menjadi keimanan itu suatu amalan
yang aktif dan positif untuk kepentingan kehidupan. Dan kepentingan kehidupan
tidak akan sempurna kecuali dengan kedua sayap itu.
55. Setiap anda berbuat baik kepada orang lain berarti anda
telah berbuat baik kepada diri anda sendiri.
56. Pokok agama ialah ghirah (kecemburuan dan kepedulian).
Barangsiapa tidak punya ghirah terhadap nasib agama berarti dia tidak punya
agama. Orang yang darahnya tidak mendidih dan perasaannya tidak bergetar
terhadap nasib yang menimpa agama ini, maka Islam tidak membutuhkan orang orang
yang seperti ini.
57. Wahai anakku, cegahlah mulutmu dari mengucapkan suatu
perkataan, kamu akan selamat jika menutup mulutmu. Ketika kamu akan berucap
maka ucapkanlah hal yang bermanfaat.
58. Orang yang paling sesat ialah yang paling percaya kepada
adat istiadat dan tradisi nenek moyang (leluhur) mereka daripada akal sehat
mereka sendiri.
59. Cara yang paling baik menghadapi masa depan ialah
melaksanakan semua pekerjaan yang anda hadapi sekarang ini dengan seluruh
tenaga, semangat, dan kecakapan (keahlian) sesempurna sempurnanya.
60. Tidak mungkin seorang pria hidup bahagia tanpa didampingi
oleh istri yang mulia dan setia. Sejak manusia hidup, rumah tangga adalah pusat
kesenangan dan kebahagiaan. Tetapi sekarang ini cinta dan kasih sayang dalam
rumah tangga makin kering dan kaku. Kelemahan tiap orang adalah mencari ketenangan
dan ketentraman di luar rumah tangganya. Dan inilah musibah keluarga.
61. Sikap adil seorang hamba terhadap Tuhannya ialah ia lebih
mengutamakan hak hak Allah di atas kepentingan pribadinya, lebih mendahulukan
keridhaan Allah daripada mengikuti hawa
nafsunynya, dan menjauhi apa yang dilarang Allah dan melaksanakan apa yang
diperintahNya.
62. Kehidupan adalah harapan dan orang yang kehilangan
harapan kehilangan kehidu-pannya.
63. Apabila sabar dan syukur itu dua kendaraan, aku tidak
peduli yang mana yang harus aku naiki karena iman itu adalah separuh sabar dan
syukur.
64. Hendaklah kita memiliki sifat sifat yang baik dan jangan
hanya pandai menyifati (memaparkan) kebaikan kebaikan, sebab orang orang
kafirpun bisa mengungkapkan kata kata hikmah (mutiara).
65. Pesimisme adalah titik hitam di alam yang terang
benderang dan optimisme adalah nyala lilin yang menerangi jalan yang gelap.
66. Banyak orang mencapai kebesaran berkat banyaknya
kesukaran dan kesulitan yang mereka hadapi dan mereka atasi.
67. Jika anda tidak bisa menatap ke depan karena masa depan
anda suram dan gelap dan anda tidak bisa menoleh ke belakang karena masa lalu
anda mengecewakan dan menyakitkan, maka tengadahlah ke atas ke arah Allah,
pasti anda akan memperoleh pertolonganNya.
68. Sebaik baik manusia ialah yang senang apabila orang lain
bahagia dan sejahtera.
69. Makanan untuk akal lebih baik daripada makanan untuk
perut.
70. Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat daripada
kebenaran dan kejujuran. Tidak ada sesuatu keburukan yang lebih jahat daripada
kebohongan. Tidak ada ibadah yang lebih afdhal (utama) daripada yang
dirahasiakan. Tidak ada cacat (aib) yang lebih buruk daripada kekikiran.
71. Kekuatan jiwa sandarannya kepada pikiran yang bijak
(hikmah). Kedua duanya merupakan sumber kebajikan bagi pemiliknya dan juga
untuk orang lain. Kedua duanya tidak mudah untuk dihancurkan.
72. Kebahagiaan adalah sikap tidak memikirkan dan tidak
memedulikan.
73. Ada tiga hal sebagai bukti keyakinan yang kokoh, yaitu: (1)
selalu mempertimbangkan dan mendahulukan keridhaan Allah dalam segala hal; (2)
Mengembalikan segala urusan dan keputusan kepada Allah dan RasulNya; (3) Hanya
memohon pertolongan kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi.
74. Unsur unsur keimanan ada tiga, yaitu tidak mengakui
adanya tuhan selain Allah, tidak berwali selain kepada Allah, dan tidak
berhukum selain kepada hukum Allah.
75. Tiga hal yang meningkatkan kemuliaan: (1)
memaafkan kesalahan orang lain dan menghapus bekas bekasnya; (2) memberi
sesuatu kepada orang yang tidak pernah memberinya sesuatu; (3) menyambung
silaturahmi dengan orang yang memutus hubungan silaturahmi dengan dia.
76. Ibadah adalah sarana untuk : (1) memberi makanan guna
pertumbuhan keimanan; (2) memantapkan iman dalam jiwa; (3) memperbaharui sumber
kekuatan untuk memperoleh pertolongan Allah yang sangat diperlukan untuk
melaksanakan taklimat taklimat kekhalifahan yang menjadi tugasnya yang pokok.
77. Tiga sifat tercela yang bisa merusak keimanan, yaitu
sombongnya orang kaya, riya’ para ahli ibadah dan hasudnya para ulama.
78. Temukanlah hati anda di tempat, yaitu ketika anda
mendengarkan bacaan Al Qur’an, majelis majelis dzikir, dan pada saat anda
menyendiri. Kalau anda tidak menemukan nya, maka mohonlah kepada Allah agar
anda dianugerahi hati, karena sesungguhnya anda tidak memiliki hati.
79. Islam memaksa penganutnya agar: (1) meyakini semua kebenaran yang
ditetapkan Allah dan RasulNya; (2) melaksanakan sepenuhnya hukum hukum yang
disyariatkan nya; (3) mengamalkan pesan pesan agama tentang akhlak mulia; (4)
menjauhi segala larangan Allah dan RasulNya.
80. Islam ibarat suatu bangunan yang pondasinya adalah iman
dan cabang cabang ke-imanan lebih dari 70
unsur. Tiang tiangnya adalah rukun Islam yang lima. Dinding dinding bangunan
dan pagar buminya adalah amar makruf nahi mungkar dan atapnya adalah jihad
(perjuangan).
81. Kebaikan tidak akan sempurna kecuali dengan tiga perkara,
yaitu dengan menyege-rakannya, menganggapnya kecil (sedikit) dan
merahasiakannya.
82. Kaum fakir miskin memilih tiga hal yaitu: kelegaan nafsu,
keringanan hati, dan kemudahan hisab kelak di akhirat. Sedangkan orang orang
kaya juga memilih tiga hal yaitu: kelelahan nafsu, kesibukan hati, dan hisab
berat kelak di akhirat.
83. Empat hal yang termasuk kebahagiaan, yaitu istri yang
shalehah, anak yang berbakti; kawan pendamping yang baik, dan mata pencaharian
di negeri sendiri.
84. Empat hal yang termasuk kesengsaraan yaitu: mata yang
beku (tidak jeli dan tidak waspada), hati yang bengis (kejam), mengharap
harapkan sesuatu yang mustahil dan sangat mencintai dunia.
85. Takut yang terpenting dalam Islam ialah: (1)
Takut kepada Allah dan siksa akhirat; (2) Takut kepada musibah dunia yang fisik
material; (3) Takut kepada kedzaliman penguasa dan kaum penindas; (4) Takut
akan kesulitan kesulitan yang dapat menimpa anak keturunan.
86. Empat perkara yang dapat meraih keridhaan Allah, yaitu: (1)
Banyak bersikap diam (tidak banyak membual); (2) Merendahkan hati (tawadhu);
(3) Banyak berdzikir kepada Allah; (4) Sederhana dalam segala hal.
87. Di saat anda benar dan berbuat kebaikan, maka tidak ada
orang yang mengingatnya, dan di waktu anda berbuat kesalahan tidak ada yang
melupakannya.
88. Empat sifat orang yang pantas menjadi pemimpin atau
penguasa, yaitu memiliki adab kesopanan, berilmu pengetahuan, memiliki harga
diri dan kehormatan diri dan memiliki amanah (jujur dan bisa dipercaya).
89. Orang yang berputus asa akan mudah berubah ubah
pendiriannya.
90. Perbendaharaan dunia seluruhnya tidak bisa menyamai istri
yang mulia, terdidik akhlak dan agamanya, dan terpelajar.
91. Empat perkara yang barangsiapa memilikinya maka ia
memiliki kebaikan kebaikan dunia dan akhirat, yaitu: (1) hati yang selalu bersyukur;
(2) lidah yang selalu berdzikir; (3) badan yang sabar dalam menderita akibat
ujian dan cobaan; dan (4) istri yang setia dan jujur terhadap dirinya maupun
terhadap harta suaminya.
92. Orang yang hartawan selalu dihargai orang. Orang yang
dermawan dicintai orang. Orang yang berilmu dan berakhlak disegani orang karena
memiliki keutamaan. Orang yang berakhlak mulia dihormati orang. Orang yang
beriman dan taqwa dimuliakan Allah.
93. Jika anda mampu, jadilah ahli ilmu (alim). Kalau tidak,
jadilah penuntut ilmu. Kalau tidak bisa hormatilah dan cintailah para ulama.
Dan kalau tidak bisa juga, maka janganlah anda menjauhi, membenci dan memusuhi
para ulama.
94. Seorang berilmu laksana sebuah perahu. Jika perahu itu
mengalami kerusakan, maka akan tenggelam bersamanya seluruh penumpang.
95. Aneh sekali manusia yang iri terhadap kekayaan dan
kedudukan orang lain, tetapi tidak iri terhapa kesehatan tubuh mereka.
96. Orang yang paling buruk kondisinya ialah yang tidak
percaya kepada siapapun, karena selalu berburuk sangka, dan tidak dipercaya
oleh siapapun karena amal perbuatan dan perilakunya yang buruk.
97. Cacat anda yang paling besar ialah bila anda mencela aib
orang lain, sedangkan anda sendiri menyandang aib tersebut.
98. Membangun manusia seutuhnya lebih sulit daripada
membangun satu kota.
99. Zakat merupakan amal sosial dari awal hingga akhir. Ia
merupakan tali penghubung yang kokoh antara muslim yang kaya dan yang miskin. Jika
zakat diatur dengan baik, ia akan dapat mencukupi kebutuhan umat Islam dalam
jumlah besar, sehingga dapat mengubah kondisi mereka dari kondisi membutuhkan
kepeada kondisi menghasilkan dan memberi.
100. Islam tanpa diragukan lagi adalah agama fitrah
kemanusiaan. Agama yang menye-laraskan amal duniawi dengan amal ukhrawi. Islam
pada hakekatnya mengarah kepada pembentukan masyarakat yang bersih dan sehat
serta menolak semua bentuk penyelewengan yang dapat merusak masyarakat.