Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Senin, 16 Maret 2020

INSPIRASI UNTUK KEBAIKAN DIRI, KELUARGA DAN ANAK KETURUNAN (PART 6)


DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG


1.      Memberi bukan berarti harus menerima, tetapi memberi hanya salah satu jalan kita untuk mensyukuri nikmat Allah.

 

2.       Hidup ini tentang berbagi kenikmatan, bahkan kesedihan. Tak perlu pelit berbagi ba-hagia, tak perlu sungkan berbagi duka, pun untuk menerimanya, karena disana hidup kita lebih bermakna dan sadar tentang makna keberpasrahan kepadaNya.

 

3.      Mengapa kita lebih mengutamakan harta, karir dan popularitas? Karena kita masih hidup di alam khayal, membayangkan bahwa semua itu yang akan membahagiakan dan melanggengkan kita. Mulai saat ini hiduplah di alam nyata, maka kita akan dapati apa yang sebenarnya yang kekal dalam kehidupan kita kelak, dan dapat membahagiakan kita, nyatalah dalam hidup maka kita akan bahagia.


4.        Kemiskinan adalah tentang takut kehilangan. Kekayaan adalah tentang lapangnya hati menerima pemberian Allah dan ikhlas untuk berbagi. Dunia takkan pernah mengenyangkan kita, kepuasan hanya ada pada menghadirkan seluas luasnya kebahagiaan pada sesama.

 

5.      Balasan atas kebaikan yang kita lakukan mencari sendiri para pelakunya, tak pernah tertukar.

 

6.      Bisa jadi kesuksesan yang kita raih saat ini adalah berkat doa tulus orang orang yang pernah kita bantu, karena kita tidak tahu dari lisan mana doa itu diijabah. Maka tebarlah selalu kebaikan dan tunggu keajaiban dalam hidup kita.

 

7.       Keberkahan hidup adalah tentang menebar kebaikan kepada sesama. Lalu tunggulah keajaiban dalam hidup kita karena doa doa tulus mereka yang telah dibantu. Namun sebenarnya ketentraman hatilah yang didapat saat kita dapat meringankan beban saudara kita, dan selama itu pula Allah tetap akan menurunkan pertolongannya kepada mereka yang selalu menolong saudaranya.

 

8.        Sadarkah kita bahwa selama ini kita telah menyimpan banyak kebaikan namun hilang entah kemana? Kita berwhudu dengan sebaik baiknya wudhu, namun kita berlebih lebihan dalam menggunakan air. Kita bersedekah kepada faqir miskin dengan jumlah yang besar, namun kita telah menghina dan menghardik mereka. Kita shalat pada malam hari dan shaum (puasa) pada siang hari namun memutuskan silaturahim.

 

9.       Selama  harta  hanya  dinikmati  sendiri, maka kita masih didera kemiskinan. Orang kaya adalah orang yang hartanya dapat dinikmati oleh orang lain dan bermanfaat bagi mereka. Pengumpul harta sejatinya takut mereka akan kehilangan, sedang penebar harta di jalan Allah yakin bahwa itulah kekayaan sejati.

 

10.  Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Setiap perjalanan pasti membutuhkan dua hal utama yaitu tujuan dan bekal. Setelah menentukan tujuan, maka carilah bekal yang tepat yaitu keimanan dan ketaqwaan.

 

11.   Harta tidak bisa memperkaya hidup ini, ia hanya sebahagian dari bekal hidup.Hidup kaya saat hati lapang, berbagi kebahagiaan, memaafkan dan cukup dengan pemberian yang telah Allah karuniakan.

 

12.    Hidup bukan mengajarkan satu sisi kehidupan saja, ia mengajarkan semuanya, maka nikmatnya hidup saat kita mau belajar.

 

13.    Rezeki  itu  apa  yang kita makan, kita pakai, kita rasakan dan nikmati bukan selalu yang kita miliki. Berbahagialah orang yang dicukupkan rezekinya dan lebih bahagia lagi orang yang merasa cukup dengan pemberian Allah.

 

14.    Untuk setiap perjuangan tak kenal lelah, tak kenal henti, Allah telah sediakan tempat peristirahatan terbaik, ternyaman dan paling sempurna. Jika tidak ada waktu bersantai di dunia, biarlah karena memang dunia bukan tempatnya. Lelahnya di dunia untuk mengabdi kepada Allah adalah istirahat kita di akhirat nan abadi dalam kenikmatan.

 

15.    Kita senantiasa ingin memiliki apa yang dinikmati orang lain, padahal pada saat itu orang lain justru sedang berangan angan memiliki apa yang kita nikmati. Fokus dan nikmatilah apa yang telah Allah berikan, itu lebih mendamaikan jiwa, mengayakan hati dan menjernihkan cara berfikir kita, bahwa rezeki takkan tertukar, dan setiap rezeki punya nilainya masing masing.

 

16.   Tidak setiap keputusan pahit selalu dirasakan sakit. Terkadang ada keputusan pahit yang membuat kita justru merasa tentram dan tenang, serta lepas dari beban. Maka setiap ujian adalah rangkaian kebaikan yang telah Allah siapkan untuk kita. Dengan caraNya, Allah sedang memapah kita menuju ke arah yang lebih baik.

 

17.    Ketika kita berbagi kita kaya, saat hati memaafkan kita mulia. Jika diri mendoakan kita bahagia.

 

18.   Jalan yang rata dan bagus lebih membahayakan dan melenakan bagi kita dibanding jalan yang berlubang. Perjalanan hidup kita sarat dengan lubang, kerikil bahkan tebing terjal. Ini semua agar kita senantiasa waspada, berhati hati dan mawas diri.

 

19.   Keberhasilan selalu dibangun dan dicapai melalui usaha bersama. Tak ada manusia yang bisa berhasil sendirian. Oleh karenanya, jangan pernah menyalahkan orang lain tatkala kita gagal, sebabnya kita tidak melibatkan yang lain untuk berhasil bersama. Sedang gagal selalu akibat ego dan keangkuhan diri yang tidak mau menerima kekurangan orang lain.

 

20.  Saat dipuncak kesuksesan, ternyata kita tetap tidak bisa melampaui langit.Tepis kesombongan dengan cara kita tetap ulurkan tangan kepada mereka yang masih mendaki agar sama sama merasakannya.

 

21.   Allah  Yang  Maha Baik dan Maha Bijaksana telah memberi kita ikan, namun kita harus mau mengail untuk mendapatkannya. Semua telah Allah sediakan untuk manusia, tak ada yang kurang. Jika ada yang kurang, itu adalah kemalasan dan kurang syukurnya kita.

 

22.   Iman tidak menjanjikan kemudahan namun perjuangan. Iman juga tidak menghadirkan kemewahan namun kesederhanaan. Tapi pada akhirnya, iman selalu menyediakan yang terbaik bagi pemiliknya. Proses panjang tak menjadi kendala jika pada akhirnya ada sesuatu yang mendamaikan di sisi Dzat Yang Maha Kaya.

 

23.      Kegagalan tak selalu disebut kesalahan. Justru menjadi kesalahan karena kita berhenti mencoba, berhenti bangkit dan tidak mau belajar. Jangan malu dengan kegagalan yang kita alami, namun menyesallah saat kita hanya mengeluh dengan kegagalan.

 

24.    Mensyukuri nikmat Allah maka sebenarnya kita menjemput rezeki yang lain. Karena syukur itu sendiri nikmat yang tidak terkira. Betapa banyak orang yang berlimpah nikmat tapi tak diberi nikmat untuk bersyukur.

 

25.  Syukur artinya menjaga nikmat kita agar tidak cepat hilang. Namun saat nikmat hilang, sadari dan renungkan, mungkin Allah ingin mengingatkan kita, betapa kenikmatan duniawi sering melenakan kita hingga lupa kapan terakhir mata ini basah karena mengingat nikmatNya, mengakui kesalahan kita.

 

26.   Keberpasrahan bagian dari seni menjalani hidup karena hidup tidak selalu menjan-jikan apa yang kita inginkan, tapi saat berpasrah, kita mendapatkan apa yang kita butuhkan yaitu kebahagiaan dan kelapangan hati.

 

27.     Mengapa nikmat Allah tidak akan pernah bisa kita hitung dan kita syukuri semuanya? Karena syukur saja adalah nikmat bagi kita dan juga karena kita tidak pernah diperintah untuk menghitungnya. Syukur adalah tentang keyakinan kita bahwa kita tak memiliki apa apa dan tidak dimiliki siapa siapa selain milik Allah.

 

28.     Air yang jernih tetap akan jernih walau diaduk berkali kali, mungkin hanya ada riak riak kecil saja. Hidup kita pasti akan di aduk oleh berbagai ujian, namun hanya mereka yang jernih yang tak akan berubah keyakinannya.


29.    Jika seekor tupai tak pernah jatuh, justru dia belum teruji. Jika manusia tidak pernah salah, maka kesempurnaannya dan hidupnya tak teruji. Kita tidak tertarik dengan orang yang mengatakan tidak pernah salah, kita terpesona dengan orang yang jatuh lalu bangkit. Seperti permata atau berlian yang jatuh ketumpukan pasir, tak mudah mencarinya namun ia takkan pernah tertukar dengan batu biasa. Kita selalu ingin mendapatkan yang terbaik, rezeki, jodoh, akhir hidup dan lain lain. Telitilah mencarinya, karena yang terbaik tidak bisa didapatkan dengan tergesa gesa.

 

30.  Ketenangan itu tidak jauh dicari, tidak sulit digapai, ia ada dalam lembar lembar kalamNya, ada dalam sujud panjang dan ada pada lapangnya hati akan takdirmu.

 

31.   Ada saat kita dihadapkan banyak pilihan dalam hidup, namun sejatinya pilihan itu hanya satu, yaitu memohon kepada Allah untuk pilihan terbaik.

 

32. Setiap realitas kehidupan telah ada ketetapan Allah, maka tugas kita mencari ketetapanNya yang baik, karena hidup antara pilihan dan taqdir.

 

33.   Jangan  habiskan semua pujian kita untuk siapapun, karena itu akan membutakan mata kita akan kekurangan dan kelemahannya.

 

34.   Yang mengerikan adalah saat Allah membacakan ayat ayatNya melalui alam ini, ka-rena kita tidak lagi mengindahkan ayat ayatNya yang tersurat.

 

35.     Kejujuran memang tak semudah yang kita bayangkan, namun kita lebih mudah untuk membayangkan akibat dari sebuah kedustaan.

 

36.      Perpisahan itu hanya tentang fisik, tentang raga namun kekal dalam ingatan dan jiwa. Sesuatu yang telah diikat dengan keimanan, maka perpisahan dianggap penantian indah penuh harap untuk bersua kembali.

 

37.   Putaran itu begitu serasi dan harmoni, terus bergerak walau sesak, ada tangisan, ada senyum bahagia, ada lafaz lafaz keagungan, dengan satu tujuan meraih ampunan. Hidup bagai putaran thawaf, semua bergerak untuk ridhaNya bukan yang lainnya.

 

38.  Setiap perjalanan akan selalu ada makna baru yang diketemukan. Berjalan tidak sekedar berjalan, namun memberi bukti tentang kebesaran Allah.

 

39.    Menangis adalah media untuk membuncahkan kebahagiaan, kegelisahan dan kema-rahan. Oleh karena itu kita tidak perlu menahan tangis saat membutuhkannya.

 

40.     Jika hati itu sebuah ruangan, maka ia harus dibuka agar udara yang buruk keluar tergan-tikan dengan udara yang segar dan sehat.

 

41.  Hidup itu antara pilihan dan taqdir, karena itu pilihlah yang terbaik. Pilihan itu predictable sedangkan taqdir unpredictable.

 

42.    Hidup kita hanya untuk mengulang sejarah yang tersurat indah dalam kitabNya. Ada yang taat, ada juga para durjana. Yang berbeda hanya waktu dan pelakunya saja.

 

43.    Jika hidup selalu diisi dengan keluh kesah, terus kapan syukurnya? Jika waktu habis mengejar dunia kapan ingat akhiratnya? Hidup memang tidak bisa diprediksi namun beramal shaleh tidak menunggu prediksi kita.

 

44.    Kanvas  itu  ibarat  jatah hidup kita, akankah lukisannya indah dipandang dan dike-nang atau justru sebaliknya? Tergantung cat dan kuas yang digunakan untuk melukis kanvas tersebut, itulah kebaikan kebaikan kita.

 

45.  Bergaul, berbaur dan bersilaturrahim mengajarkan bahwa kita banyak kekurangan, karena kelemahan diri kita bisa terlihat jelas dari orang orang disekitar kita.

 

46.   Beramallah dengan amal yang terbaik, karena di saat sudah dikafani, kita tidak bisa berbuat apa apa, shalat saja harus dishalati.

 

47.     Semesta tak berhenti bertasbih, dan tak lelah bertahmid. Semua menciptakan harmoni nan indah. Jika tidak ada lagi manusia yang bertasbih karena kesombongannya, rasanya sangat cukup melihat keharmonian ini, biar kita belajar ketaatan dari mereka.

 

48.  Tanpa kitapun susah akan berganti mudah, siang menghadirkan malam. Hidup itu hanya tentang sikap, maka sikap kitalah yang menentukan kebahagiaan dan kesusahan hidup kita.

 

49.  Pelajaran terakhir dari kisah Nabi Ibrahim as, dan keluarganya adalah memper-siapkan generasi pelanjut. Nabi Ibrahim as, sadar bahwa beliau tidak selalu sehat dan hidup selamanya, maka beliaupun mempersiapkan puteranya untuk melanjutkan estafet dakwahnya. Nabi Ismail as, tidak akan menjadi anak penyabar jika tidak mendapat pendidikan dari ibunya Siti Hajar dan Siti Hajar tidak akan menjadi seorang penyabar jika tidak dididik oleh Nabi Ibrahim as, Oleh karenanya dalam Al Qur’an hanya ada dua Nabi yang Allah sebut sebagai Uswatun Hasanah, yaitu Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim as.

 

50.   Barangsiapa  bertaubat  tetapi  tidak  menambah ibadahnya, ia bukannya telah ber-taubat. Barangsiapa bertaubat tetapi tidak mengubah perilakunya, ia bukannya telah bertaubat. Barangsiapa bertaubat tetapi tidak mengganti temannya, ia bukannya telah bertaubat. Barangsiapa bertaubat tetapi tidak menuntut ilmu, tidak membuang sikap riya’, tidak menyedekahkan kelebihan yang dimilikinya ataupun tidak meminta maaf kepada orang yang pernah disakitinya, ia bukannya telah bertaubat.

 

51.   Sabar merupakan obat bagi penyakit sombong dan boros. Setiap amal shaleh yang disertai dengan kesombongan akan kehilangan nilai kebaikan.

 

52.   Selama berpuasa, kita sesungguhnya berlatih sabar. Kita juga bersabar dalam mere-nungkan firman firman Allah yang diturunkan pada bulan yang agung itu.

 

53.     Iman, Percaya dan Harapan adalah : (1) Ada disuatu hari semua penduduk desa berdoa memohon hujan, pada hari dimana semua orang berkumpul untuk berdoa, hanya ada satu bocah laki laki yang membawa payung, itulah Iman; (2) Teladan dari seorang bayi berusia satu tahun, ketika anda melemparkannya ke udara, dia tertawa karena dia tahu anda akan menangkapnya kembali, itulah kepercayaan; (3) Setiap malam saat kita tidur, kita tidak tahu apakah masih hidup saat bangun esok hari, tetapi kita masih mempunyai rencana untuk esok hari, itulah harapan.

 

54.   Sabar sangat penting kita tumbuhkan dalam keadaan lapang atau sempit. Kekayaan tak mesti kita anggap sebagai nikmat; bisa jadi ia ujian terhadap kualitas iman kita.

 

55.    Tekad kuat disertai kesabaran dan keberanian merupakan potensi yang mengalahkan banyak kekuatan. Kekuatan sejati menyembul dari kedalaman iman dan kebenaran.

 

56.  Sabar adalah pusara ketenangan.Melalui kesabaran, seseorang akan memiliki sikap berani, pemaaf, pantang menyerah, konsisten dan lain sebagainya.


57.    Setiap orang membutuhkan kesabaran untuk menjaga stabilitas emosinya. Orang yang labil emosinya sering menampakkan ketidaksabaran serta kelemahan iman dan amal.

 

58.  Dalam hubungan suami istri, kesabaran aakan diuji ketika suami atau istri marah kepada pasangannya. Kesabaran sangat diperlukan untuk mengukuhkan tali pernikahan.

 

59.  Rasa tenang akan memperoleh makna dan nilai yang sempurna bila disertai kesa-baran.

 

60.  Pribadi islami adalah pribadi yang memiliki kapabilitas sebagai insan beriman yang selalu melakukan koreksi dan evaluasi diri, serta menerima segala tanggung jawab sesuai dengan nilai nilai Islam.

 

61. Sabar tidak berarti kelambanan yang bercitra negatif. Sabar adalah kemampuan mengendalikan diri untuk menghasilkan kekuatan positif yang dahsyat.

 

62.  Kualitas kesabaran merupakan fondasi bagi perkembangan pribadi. Kesabaran dan daya tahan jiwa lahir dari sikap penghargaan terhadap diri sendiri yang menopang kontrol atas stabilitas emosi. Dari sini muncul rasa tulus (ikhlas).

 

63.   Dengan keberanian, kita mampu menguasai ketakutan dan mengontrol rasa percaya diri. Dengan kesabaran, kita bisa menguasai kemarahan dan rasa putus asa.

 

64.   Resep yang tepat untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan adalah sikap sabar. Sikap inilah yang menjadi fondasi daya pribadi dan kesehatan jiwa.

 

65.    Kita tidak boleh meremehkan nikmat karena seluruh kreasi Ilahi adalah anugerah bagi manusia. Segala bentuk yang sempurna di bumi dan jagat ini adalah nikmat Allah.

 

66.   Dalam keadaan miskin, seseorang harus bersabar untuk menumbuhkan sikap positif terhadap Allah dan berusaha keras. Dalam keadaan kaya, seseorang harus bersabar atas kelimpahan harta dan merencanakan pengeluarannya dengan cermat.

 

67.      Keberhasilan bagi seseorang adalah di saat bertindak, saat ini, bukan pada hasil akhir.

 

68.  Ajaklah diri kita masuk ke lingkaran terdalam dalam lapisan kesadaran kita untuk menemukan fitrah kita yang suci, tenang dan tenteram.

 

69.     Apa yang engkau tanam dalam kebun jiwamu itu, itulah yang akan engkau petik hasil-nya nanti di kehidupan sesudah kematian.

 

70.     Kunci mewujudkan apa yang diinginkan adalah bila keinginan itu diridhai Allah. Apa maksudnya? Yaitu keinginan yang sejalan dengan kehendak Allah. Jiwaku lebur dan menyatu dengan kehendak Allah.

 

71.  Dengan pikiran, perasaan dan tindakan yang hebat engkau sudah menjadi hebat. Ketika engkau sudah mulai berpikir jernih, merasakan keindahan, maka kasih sayang menyebar; menunjukkan engkau sudah melakukan tindakan yang hebat.

 

72.   Bila mereka bertanya kepadamu, jawablah dengan bijaksana sesuai dengan kesiapan akal mereka.

 

73.   Kekuatan hubungan bukan pada banyaknya pertemuan, bukan pada tali darah tapi hubungan yang paling kuat adalah hubungan ruhani, hubungan hati.

 

74.   Suasana bathin yang  terganggu  adalah suatu tanda engkau sedang jauh dari kesa-daran.


75.     Tindakan dengan penuh kesadaran akan menghasilkan tindakan yang berkualitas.

 

76.   Orang dermawan itu merdeka, sebab ia yang menguasai hartanya. Sementara, orang bakhil itu budak, sebab ia yang dikuasai hartanya.

 

77.   Benci adalah pencukur, bukan pencukur rambut, melainkan pencukur agama. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di dalam genggamanNya, kalian tidaklah beriman sampai kalian saling mencintai.

 

78.   Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu menyalah-kan kebenaran dan meremehkan orang lain.

 

79.    Sisa usia seorang mukmin tidak bernilai apa apa kecuali ia mau memperbaiki apa yang telah lewat.

 

80.    Agar tidak selalu tersiksa oleh bayangan kematian, seseorang mesti ingat bahwa siapa yang mengingat Allah kala sehat, niscaya ia akan dijaga oleh Allah kala sakit. Siapa yang hatinya terpaut dengan Allah, niscaya seluruh gerakan inderanya dikendalikan langsung oleh Allah.

 

81.    Ketika kepayahan terlewati, kebahagiaan akan mengabdi. Sebaliknya, ketika kebaha-giaan terlewati, penyesalanlah yang akan mengabdi.

 

82.      Kenalilah kadar dirimu, dengan mengenali apa apa yang menggelisahkanmu.

 

83.   Kejujuran itu berat di awal, kebongan itu berat di akhir. Yang pertama melegakan, yang kedua menggelisahkan,

 

84.      Tubuh adalah tentara jiwa. Sucikan jiwa, agar tubuh melangkah di jalan kesucian.

 

85.      Makna dari kata yang kau lepaskan, berada pada kata yang kembali padamu.

 

86.  Tiap pemimpin selalu memiliki waktu untuk menyendiri, mengurai makna makna, membarukan atau memperbaharui jiwa.

 

87.   Para berilmu tahu benar beban ilmu hingga tak sanggup banyak bicara kala semakin banyak nan dipahami.

 

88.    Kebaikan tanpa iman laksana buih di lautan. Ia bertebaran, tetapi tak hadirkan kese-lamatan. Tanda iman adalah kesejukan, tapi jangan jadikan kesejukan itu tujuan.

 

89.    Tidakkah kau lelah, wahai diri, bergelimang dalam dosa, yang nikmatnya selalu hanya sesaat.

 

90.    Ia nan telah tinggi, tak peduli seberapa tinggi ia berdiri.Tanamlah doa di kala lapang, agar dikabulkan doa di kala sempit.

 

91.    Bermimpilah, lalu wujudkan. Sebab bagian dari syukur adalah bermimpi dan mewu-judkannya.

 

92.  Keinginanmu untuk pasrah sebelum menyempurnakan usaha bisa jadi merupakan kekufuran yang samar. Sementara keteguhanmu untuk berusaha tanpa mengindahkan kepasrahan bisa jadi merupakan kesombongan terselubung. Keindahan hidup terjadi ketika keduanya berjalan harmonis.

 

93.      Kerinduan terdalam itu adalah kembali. Kenalilah agar ia lurus tak kesana kemari.


94.   Kehidupan terus berlangsung, bukan sebab kita tak pernah jatuh, tetapi sebab kita jatuh dan bangkit berkali kali.

 

95.    Ikhlas akan menyembunyikan namamu dihadapan penduduk bumi, tetapi menyema-rakkannya di hadapan penduduk langit.

 

96.     Barangsiapa yang dikehendaki berada dalam kebaikan akan dilindungi dari sia sianya perkataan.

 

97.  Dia yang sedang sombong sejatinya sedang terluka. Maka jadilah obat, dengan berlembut hati padanya.

 

98.  Sungguh pendeknya lidah tak sebanding dengan dampaknya. Jika buruk, panjang keburukannya. Jika baik, panjang kebaikannya.

 

99.    Beristighfarlah, wahai diri. Sebab kau takkan pernah tahu, Istighfar mana yang akan diterima sedang hitungan dosa tak pernah henti walau sejenak.

 

100.  Berhati hatilah  wahai diri, pada bocornya iman. Tamballah segera dengan penyesalan dan teguhnya perbaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar