1. Kitab suci Al-Quran adalah harta karun melimpah, yang
bertujuan untuk mem-bimbing kita, seperti bintang utara yang menunjukkan jalan
bagi para pengelana.
2. Your Sins is not Greater than God’s Mercy. Allah
mengampuni semua dosa dengan rahmat-Nya yang tak terbatas, asalkan manusia mau
bertobat.
3. Kau mungkin membenci kehidupanmu karena banyak hal tak
kau dapatkan, se-mentara tanpa kau tahu ada orang di luar sana yang menginginkan
kehidupan seperti yang kau miliki.
4. Jangan meremehkan doa orangtua untukmu. Doa mereka sangat
penting se-hingga Allah mencatatnya dalam AlQuran. Mintalah doa mereka,
sekarang!
5. Banyak orang tak tahu bahwa janji Allah adalah benar.
Percayalah pada-Nya dan Dia akan selalu mengamatimu.
6. Kalau anda berbuat baik hendaklah anda tutup dan kalau
orang berbuat kebaikan kepada anda hendaklah terima kasih.
7. Kesusahan itu datangnya tidak diundang, tetapi ia tidak
akan pergi kalau tidak diusir.
8. Jika permata jatuh ke kolam, banyak orang melompat untuk
mengambilnya se-hingga air mengeruh dan sulit ditemukan. Tetapi, orang yang
bijak menunggu sampai air jernih baru kemudian mengambilnya.
9. Aku sedih, karena aku tidak punya sepatu. Suatu hari aku
berjumpa seseorang yang kehilangan ke dua kakinya. Maka akupun bisa menerima
bagianku.
10. Kalau lemah hendaklah cerdik, kalau miskin hendaklah
perajin, kalau bodoh hendaklah suka bertanya. Kemajuan tidak didapat sebagai
hadiah tetapi harus membanting tulang dengan keringat kalau perlu dengan air
mata. Kalau maju terus ia bahagia, tetapi kalau mundur ribuan bahaya telah
menunggu.
11. Jika engkau tidak memiliki sesuatu yang membuatmu
khawatir diambil darimu, berarti engkau kaya.
12. Akal orang yang bijaksana seumpama cermin di langit yang
kejernihannya me-mantulkan segala yang ada di bumi, baik yang besar maupun yang
kecil.
13. Putus asa, adalah penyakit yang membawa sesak nafas,
meruntuhkan segala harapan dan cita cita, melemahkan semangat juang dan gairah
kerja.
14. Dan jadilah seseorang, dan siapa saja yang datang
setelahnya akan mengatakan “berjalanlah dan inilah jejaknya”.
15. Jika kalian tidak menghargai potensi, manusia tidak akan
bersungguh sungguh dalam bekerja. Dan jika kalian tidak memberikan nilai tinggi
pada beberapa benda, tak seorangpun akan mencurinya. Orang yang bertanggung
jawab, kika berkuasa tahu bagaimana membuka hati dan memenuhi perut.
16. Lidah bisa menghancurkan kabilah yang tak terhancurkan
oleh pedang. Lidah itu panjang, sedangkan hidup ini pendek. Ikatlah lidahmu,
karena bisa jadi ia memenggal kepalamu. Kata kata lebih cepat daripada lari
kuda. Kata kata menunjukkan isi hati. Tergelincirnya kaki lebih baik daripada
tergelincir lidah.
17. Yang perlu diwaspadai, syaitan pun bisa membantu manusia,
sehingga nampaknya seperti terjadi keajaiban keajaiban di mata manusia. Itulah
yang dinamakan sihir. Syaitan pun bisa membantu seseorang menghilang dari
pandangan orang lain, dan juga memberi informasi kejadian yang akan datang. Dan
inilah yang sering dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak beriman untuk
menipu manusia.
18. Janganlah engkau mengira bahwa kemuliaan adalah kurma
yang akan kau ma-kan dengan mudah. Kau tidak akan pernah sampai pada kemuliaan
hingga kau berkalungkan kesabaran. Ingat, kesabaran adalah kunci pertama dari
seni kesuksesan.
19. Wahai pelayan jasad, betapa engkau kelelahan melayaninya.
Engkau bersusah payah untuk sesuatu yang membuatmu merugi. Berikan perhatian
pada ruhmu. Sempurnakan keutamaan keutamaannya sebab dengan ruh engkau akan
menjadi manusia. Bukan dengan jasad.
20. Jika air hujan berbeda, maka sesungguhnya air kami
demikian segar dan turun dari awan yang satu. Bila kami berbeda nasab, maka
agama kami menyatukan kami sebagaimana orang tua kami.
21. Sepuluh prinsip Humantouch, adalah : (1) Hear Him, dengarkan pendapatnya; (2) Understand His Feeling, pahami dan
hormati perasaannya; (3) Motivate His Effort,
dorong semangatnya; (4) Apprecaite His
Effort, hargai usahanya; (5) News Him,
beritakan dan ceritakan tentangnya; (6) Train
Him, latihlah dia; (7) Open His Eyes,
buka pandangan dan wawasannya dengan bimbingan; (8) Understand His Uniqueness, pahami keunikannya; (9) Contact Him, jalin komunikasi dengan
nya, dan (10) Honour Him, hormati
dia.
22. Musibah besar dalam kehidupan bukan karena kamu
kehilangan harta atau ma-tinya domba dan binatang peliharaanmu. Tetapi musibah
yang besar adalah matinya suara hati, yang menyebabkan matinya kebanyakan para
makhluk.
23. Jadilah orang yang kakinya berpijak di bumi. Dan harapan
serta cita citanya tinggi menggantung di angkasa.
24. Yang Maha Pengasih belum pernah menciptakan pemandangan
lebih indah dari kebersamaan orang orang Muslim. Saling menasehati dengan
ridha; saling bersandar dan membantu sesuai peranan masing masing. Andai semua
hati telah menyatu dalam keridhaan, maka manusia bisa membentuk besi walau
tanpa dipanaskan.
25. Manusia hanyalah anak dari usahanya sendiri. Yang terpuji
adalah yang paling berusaha. Kemauan kuatmu akan menghantarkan engkau ke tempat
tertinggi. Siapa yang paling tinggi kemauannya, dialah yang akan lebih tampak.
26. Tidak ada tempat tinggal bagi seseorang setelah kematian,
kecuali apa yang telah dia bangun selama hidupnya. Jika dibangun dengan
kebaikan, tempat tinggalnya juga baik. Dan jika dibangung dengan kejahatan
hancurlah bangunannya.
27. Generasi muda kami dibentuk dari apa yang telah dilatih
oleh orangtuanya. Dan tidaklah seorang pemuda terbiasa dengan pikiran positif,
kecuali karena itu telah diajarkan orang terdekatnya.
28. Kita tidak bisa menguasai akal pikiran orang lain, tetapi
kita hanya memiliki jalan di depan pintu pintu akal pikiran, dan kita telah
dilarang masuk tapi kita tetap memasukinya. Namun akal pikiran orang tersebut
tidak menerima kita dengan baik, hingga akhirnya kita gagal untuk memuaskannya.
29. Engkau mengira dirimu adalah sampan kecil. Padahal di
dalam dirimu terben-tang alam yang sangat luas.
30. Berapa banyak orang yang menghina perkataan yang benar.
Penyebabnya ada-lah pemahaman yang tidak benar.
31. Engkau habiskan umurmu wahai miskin, dengan mengeluh dan
bersedih. Dan engkau duduk berpangku tangan sambil berkata, “Zaman telah
memerangiku”. Sementara engkau belum bersusah payah, maka siapa yang akan
melakukannya untukmu. Berapa kali kau katakan “Negara yang sakit”. sementara
kau adalah penyakit itu. Kesialan adalah alasannya, dan apakah engkau telah
melihat kehormatannya.
32. Manusia adalah makhluk makna. Apa yang terjadi padanya
netral belaka, na-mun makna yang ia berikan pas setiap nan terjadi itulah yang
kan menggerakkan. Ada kejadian yang sederhana, kiranya begitu menggairahkan,
sebab makna yang kita tanamkan padanya. Ada kejadian yang rumit, kiranya begitu
menggelisahkan, sebab makna yang kita tanamkan padanya pula. Maka cermatlah,
wahai diri, pada makna makna yang kau berikan pada sesuatu. Sebab seberapa
dalam makna yang kau curahkan padanya, sedalam itulah kau terikat. Allah SWT
berfirman: “Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari
peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. Itulah
sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling
mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (surat An Najm (53) ayat 29 dan 30)
33. Setiap tuntunan Agama telah dijadikan oleh Allah kunci
pembukanya. Kunci untuk membuka shalat adalah thaharah (bersuci). Kunci ibadah
haji dan umroh adalah ihram. Kunci kebajikan adalah jujur dan kunci syurga
adalah ketauhidan. Kunci ilmu ialah banyak belajar dan bertanya dan kunci
pertolongan adalah kesabaran. Kunci untuk menambah rezeki adalah syukur dan
kunci kewalian adalah mahabbah (cinta) dan dzikir (ingat kepada Allah). Kunci
kesenangan akhirat adalah sikap zuhud di dunia dan kunci iman adalah memikirkan
apa yang dituntut oleh Allah agar kita mau berfikir. Kunci masuk ke dalam
kekuasaan Allah adalah hati yang Islam dan ikhlas.
34. Kunci dari hati yang hidup ialah memperbanyak membaca,
merenungkan dan mengamalkan isi Al-Qur’an serta menghindari perbuatan dosa.
Kunci rezeki adalah bekerja sambil berdoa atau tawakkal. Kunci kemulyaan adalah
taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kunci persiapan menuju alam akhirat ialah
tidak banyak berangan-angan.Inilah masalah besar tentang paling bermanfaatnya
pintu-pintu ilmu yaitu mengetahui kunci-kunci kebaikan dan keburukan. Allah SWT
telah menjadikan pintu masuk dan kunci bagi setiap kebaikan dan keburukan,
sebagaimana Dia telah menjadikan syirik dan sombong sebagai kunci ke Neraka dan
minuman khamer menjadi kunci bagi segala dosa, dan nyanyian merupakan kunci
dari perzinahan, dan malas sebagai kunci kenistaan dan kesengsaraan, dan
maksiat adalah kunci kekafiran.
35. Jiwa itu bak sebuah cermin yang bersih; jasad adalah debu
yang ada di atasnya. Kecantikan diri kita tidak akan tampak, karena kita
tertimbun debu.
36. Kematian akal terletak pada berhentinya berpikir, dan
kematian hati terletak pa-da berhentinya berdzikir.
37. Kikir adalah kunci kebakhilan dan terputusnya tali silaturrahim
(hubungan ke-keluargaan). Maka seharusnya bagi seorang hamba memperhatikan
dengan seksama mengenai kunci-kunci tersebut dan segala sesuatu yang telah
dijadikan Allah bagi dirinya. Dan dibalik itu semua, terdapat taufik dan
keadilan Allah. Baginyalah segala kerajaan dan pujian, karunia dan nikmat.
Hendaklah disadari bahwa nikmat besar bagi manusia adalah nikmat sehat, Islam
dan Iman serta ikhsan yang harus disyukuri, dipelihara dan diamalkan dengan
ikhlas karena Allah untuk meraih taqwa. Inilah kunci kembali kepada ke
hadirat-Nya.
38. Kesuksesan bukanlah kebahagiaan. Menemukan kebahagiaan
adalah kesuksesan.
39. Ada banyak jalan menuju Tuhan, sama banyaknya dengan
napas manusia.
40. Orang pintar makan untuk bertahan hidup, sementara orang
bodoh bertahan hidup untuk makan.
41. Amanat itu (jika disampaikan) akan mendatangkan rezeki
dan berkhianat itu akan mendatangkan kefakiran.
42. Aibnya orang picik ada dalam kepicikannya dan budi
pekerti luhur yang teren-dah pada seorang yang mulia adalah tidak membocorkan
rahasia.
43. Adapun tempat tempat keluarnya keburukan itu ada pada
tujuh anggota tubuh manusia, yaitu: mata, telinga, lisan, perut, kemaluan,
tangan dan kaki.
44. Allah mempunyai tiga gedung yang (masih) disimpanNya,
yang hanya akan diberikanNya kepada orang orang yang dicintaiNya. Mereka adalah
orang fakir, orang sakit dan orang sabar.
45. Asal dari setiap kebaikan di dunia dan akhirat adalah
(rasa) takut mendurhakai Allah.
46. Tanda tanda iman adalah sabar terhadap cobaan, bersyukur
atas keleluasaan rezeki dan ridha atas hukum Tuhan.
47. Ada tiga hal yang dapat menambah daya ingatan dalam hati,
yaitu menghi-langkan dahak (dengan menggosok gigi), berpuasa sunnah, dan membaca
Al Qur’an.
48. Akhirat itu gelap gulita, dan lampunya (pengusir gelap)
adalah amalan amalan yang baik (ibadah ikhsan).
49. Barangsiapa yang tidak bertemankan ketaqwaan di waktu
fakirnya, maka ia be-nar benar akan memakan barang haram yang murni.
50. Bergerak menuju ketaatan itu menunjukkan kepada
kemakrifatan, seperti hal-nya badan yang bergerak itu menunjukkan badan itu hidup.
51. Barangsiapa yang menganggap sama antara pujian dan
celaan, maka ia adalah orang yang zuhud; barangsiapa menjaga kefardhuan (shalat
lima waktu) tepat waktunya, maka ia adalah orang yang ahli ibadah; dan
barangsiapa yang melihat atau meyakini bahwa semua perbuatannya itu datang dari
Allah, maka ia adalah sang penyendiri yang tidak bisa melihat kecuali melihat
Yang Maha Esa.
52. Baiknya budi pekerti lahir itu menandakan baiknya budi
pekerti bathin.
53. Barangsiapa tidak mempunyai budi pekerti, maka tidak ada
ilmu baginya. Barangsiapa tidak mempunyai kesabaran, maka tidak ada agama
baginya. Dan barangsiapa tidak wira’i (menjaga dari barang haram dan barang
yang samar, atau menjaga dari dosa besar dan dosa dosa kecil), maka tidak ada
kemuliaan baginya.
54. Barangsiapa yang berpegangan pada akalnya, maka ia akan
tersesat. Barang-siapa merasa cukup dengan hartanya, maka hartanya tidak akan
pernah bisa mencukupinya. Dan barangsiapa menjadi mulia lantaran pertolongan
makhluk, maka ia adalah hina.
55. Barangsiapa sudi meninggalkan dosa maka jinaklah
bathinnya, dan barangsiapa mau meninggalkann keharaman dan memakan yang halal,
maka pemikirannya akan menjadi jernih.
56. Belajarlah kamu, karena sesungguhnya ilmu adalah yang
menghiasi pemiliknya, yaitu sebagai tanda kemuliaan dan menjadi tanda atas
setiap perkara yang dipuji. Sesungguhnya satu orang alim fiqih yang wira’i itu
lebih berat (godaannya) bagi syaitan daripada seribu orang yang ahli ibadah.
57. Barangsiapa yang lebih dekat ketaatannya kepada Allah,
maka ia akan menjadi asing di antara manusia.
58. Barangsiapa mendirikan shalat, tetapi tidak menunaikan
zakat, maka shalatnya tidak diterima. Barangsiapa patuh kepada Allah, tetapi
tidak patuh kepada utusanNya, maka kepatuhannya tidak diterima. Barangsiapa
bersyukur kepada Allah tetapi tidak bersyukur kepada kedua orang tuanya, maka
syukurnya tidak diterima.
59. Buah makrifat ada tiga, yaitu: (1) malu untuk mendurhakai
Allah; (2) cinta kepada Allah; dan (3) sayang karena Allah.
60. Barangsiapa belajar Al Qur’an, maka nilai hidupnya
bertambah besar; barang-siapa belajar ilmu fiqih, maka derajatnya semakin agung;
barangsiapa belajar hadits, maka hujjahnya menjadi kuat; barangsiapa belajar
ilmu hisab, maka pendapatnya menjadi unggul; barangsiapa belajar bahasa Arab,
maka karakternya semakin halus; dan barangsiapa tidak mau menjaga dirinya
sendiri, maka ilmunya tidak bisa memberikan manfaat kepadanya.
61. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka ia tidak akan
selamat dari terge-lincirnya lisan. Barangsiapa mau menjaga lisannya, maka
selamatlah ia dari berbagai bahaya di dunia dan akhirat.
62. Dua tempo yang dapat mencegah dari perilaku buruk adalah
tempo takut dan tempo berharap.
63. Barangsiapa meninggalkan perkataan yang berlebihan, maka
ia akan diberi hikmah; barangsiapa meninggalkan penglihatan yang berlebihan,
maka ia akan diberi ketenangan hati; barangsiapa meninggalkan makan berlebihan,
maka ia akan diberi kenikmatan dalam beribadah; barangsiapa meninggalkan ketawa
yang berlebihan, maka ia akan diberi kewibawaan; barangsiapa meninggalkan cinta
dunia, maka ia akan diberi rasa cinta akhirat; dan barangsiapa meninggalkan
koreksi jelek dalam menyifati Allah, maka ia akan dibebaskan dari sifat munafiq
(maksudnya dalam beri’tikad ia akan terbebaskan dari kemunafikan).
64. Diam adalah perhiasan orang alim dan menjadi tirai bagi
orang yang bodoh.Dalam diam ada tujuh ribu kebajikan yang terkumpul dalam tujuh
kalimat, yaitu: (1) diam itu ibadah yang tidak sulit dilakukan; (2) diam itu perhiasan
bagi yang tidak punya perhiasan; (3) diam itu kewibawaan meskipun bukan seorang
raja; (4) diam itu benteng yang tidak perlu penjagaan; (5) diam itu merasa
cukup dengan tanpa memberi alasan; (6) diam itu mempermudah malaikat pencatat
amal; (7) diam itu biasa menutupi aib.
65. Setiap sesuatu itu bisa berkarat dan penyebab berkaratnya
cahaya hati adalah karena perut yang kenyang.
66. Dua hal yang lebih mulia dari yang lain adalah orang alim
yang mengamalkan ilmunya dan orang arif yang berkata tentang hakekat.
67. Dunia itu ibarat lautan dan akhirat itu ibarat pantainya,
sementara taqwa itu ibarat kapal dan manusia ibarat musafirnya.
68. Sebaik baiknya warisan adalah ilmu, sebaik baiknya barang
dagangan adalah taqwa, sebaik baiknya penuntun menuju syurga adalah amal
shaleh, sebaik baik teman adalah budi pekerti yang baik, sebaik baiknya
penolong adalah sifat haris (pelan pelan dalm setiap urusan dan baiknya tingkah
laku). Sebaik baik pembantu adalah qana’ah dan sebaik baik perkara yang mengaji
sopan santun adalah mati.
69. Barangsiapa sering bergaul dengan delapan golongan, maka
Allah akan menam-bahkan delapan hal terhadapnya, yaitu : (1) barangsiapa bergaul dengan
orang orang kaya, maka Allah akan menambahkan rasa cinta dunia terhadapnya; (2)
barangsiapa sering bergaul dengan orang
fakir, maka Allah akan menambahkan rasa syukur dan ridha atas pemberian Allah
terhadapnya; (3) barangsiapa sering bergaul dengan raja, maka Allah akan
menambahkan kerasnya hati dan kesombongan terhadapnya; (4) barangsiapa sering
bergaul dengan para wanita, maka Allah akan menambahkan kebodohan dan syahwat
terhadapnya; (5) barangsiapa sering bergaul dengan anak kecil, maka terhadapnya
Allah akan menambahkan kesenangan dalamm bermain main; (6) barangsiapa sering
bergaul dengan orang orang fasik, maka Allah akan menambahkan terhadapnya sifat
berani melakukan dosa dan menunda nunda taubat; (7) barangsiapa sering bergaul
dengan orang orang shaleh, maka kesenangannya dalam ketaatan ditambah Allah;
(8) barangsiapa sering bergaul dengan ulama, maka ilmu dan amalnya akan
ditambah oleh Allah.
70. Ada empat perkara yang bisa menciptakan lautan, yaitu: (1)
hawa bisa mencip-takan lautan dosa; (2) nafsu bisa menciptakan lautan syahwat;
(3) mati bisa menciptakan lautan umur; dan (4) kubur bisa menciptakan lautan
sesal.
71. Gara gara malas, begitu banyak orang jadi malu, lemah dan
banyak menyesal. Maka, takutlah engkau dari bermalas malas untuk mendiskusikan
masalah yang masih mengandung sesuatu yang samar.
72. Hati orang munafik itu lebih keras daripada batu, raja
yang keji itu lebih panas daripada api, dan sabar itu lebih pahit daripada
racun.
73. Kalau saja orang shaleh itu tidak ada, maka orang orang
yang berbuat keji sema-kin parah, dan andai ulama itu tidak ada, maka semua
manusia akan menjadi binatang.
74. Ajaran Islam itu bisa musnah akibat empat perkara, yaitu:
(1)
manusia menahan dirinya dari mempelajari ilmu agama; (2) mengamalkan apa yang
tidak diketahui; (3) tidak mau mengamalkan apa yang diketahui, dan (4) tidak
mau mempelajari apa yang tidak diketahuinya.
75. Tatkala akal seseorang itu sempurna, maka sedikit
bicaranya, dan yakinlah beta-pa tolol orang yang banyak bicaranya. Berkomentar
itu perhiasan dan diam itu selamat, maka jika kamu berbicara, janganlah kamu
banyak berkomentar. Sebab, dengan diam sekali kamu tidak akan menyesal, tapi
sungguh kamu akan menyesal dengan berbicara panjang lebar.
76. Ketika seseorang meluruskan perbuatannya, maka ia telah
menemukan manis-nya perbuatan tersebut sebelum dilakukannya. Kemudian, jika ia
ikhlas maka ia akan menemukan manis dan lezatnya perbuatan tersebut di saat ia
melaksanakannya.
77. Sesungguhnya dalam dalam agama ada dua bagian, yaitu
meninggalkan la-rangan dan melakukan ketaatan. Adapun meninggalkan larangan itu
lebih berat daripada melakukan taat, karena setiap individu bisa melakukan
ketaatan, tapi seseorang jarang sekali yang mampu meninggalkan larangan kecuali
orang orang yang jujur.
78. Jika kamu melakukan dosa kecil, maka janganlah kamu
pandang kecilnya, tapi pandanglah terhadap siapa kamu telah berbuat dosa. Jika
kamu mendapati kebaikan yang sedikit, maka janganlah kamu lihat sedikitnya,
tapi lihatlah siapa yang mendatangkan kebaikan (rezeki) itu kepadamu. Dan
tatkala cobaan menimpamu, maka janganlah kau mengadu kepadaKu (Allah), seperti
ketika aibmu naik ke hadiratKu, Aku tidak mengadukanmu kepada malaikat
malaikatKu.
79. Manusia yang paling beruntung adalah orang yang mempunyai
hati yang me-ngetahui sesungguhnya ia senantiasa bersama Allah di manapun ia
berada, mempunyai badan yang sabar dan menerima apa yang ada di tangannya.
80. Lima perkara yang menjadikan anak Adam beruntung, yaitu: (1)
ia mau meng-akui dosa dosanya; (2) mau menyesali dosa dosanya; (3) mau mencela
dirinya dari perbuatan salah; (4) mau cepat cepat melalukan taubat, dan (5)
tidak merasa terputus dari rahmat Allah.
81. Mengingkari nikmat itu tercela, sedangkan berteman dengan
orang bebal itu buruk.
82. Lapar bagi pelajar adalah riyadlah (prihatin); bagi orang
yang tabah adalah ujian; bagi orang zuhud adalah siasat (methode); dan bagi
orang arif adalah kemuliaan.
83. Kuncinya dunia itu kenyang, dan kuncinya akhirat itu
lapar.
84. Orang yang menginginkan ketenaran itu tidak akan
menemukan rasa manisnya akhirat.
85. Menuntut ilmu itu merupakan perkara yang paling mulia dan
merupakan perjuangan yang paling besar dari mayoritas ulama, sementara
pahalanya menuntut ilmu itu sesuai dengan kadar kepayahan dan kesulitan yang
ditempuhnya.
86. Orang yang mengharapkan keselamatan tanpa mau mendaki
jalan menuju sela-mat itu laksana perahu yang berlayar di muka daratan.
87. Orang yang takut kepada sesuatu maka ia akan lari
darinya. Sedangkan orang yang takut kepada Allah SWT maka ia akan lari menuju
jalanNya.
88. Pertanda dari takut adalah kesusahan yang berkepanjangan.
89. Permulaan iman itu tergantung pada kesudahannya. Tanda
tanda iman itu ada empat, yaitu: (1) taqwa; (2) malu; (3) syukur, dan (4)
sabar.
90. Kerusakan umat sebelum kamu itu pada dasarnya dikarenakan
tiga perkara, yaitu: (1) karena banyak bicara; (2) banyak makan;
dan (3) banyak tidur.
91. Sebaik baiknya anugerah adalah akal dan seburuk buruknya
musibah adalah bo-doh.
92. Qanaah itu merasa cukup dengan apa yang ada dan musnahnya
ketamakan terhadap perkara yang tidak sukses.
93. Setiap bathin yang tidak sesuai dengan zahirnya adalah
hal yang bathil.
94. Sesungguhnya harta itu akan mengalami kerusakan dalam
waktu yang relatif singkat, ilmu itu akan selalu abadi dan tidak akan pernah
punah.
95. Sesungguhnya guyonan itu manis awalnya, tapi pada
akhirnya menimbulkan per-musuhan.
96. Ketaqwaan seseorang itu dapat diketahui dengan tiga cara,
yaitu: (1) bagaimana caranya ia mengambil; (2) mencegah, dan (3) berbicara.
97. Setiap masalah yang ditanyakan kepadamu, carilah masalah
itu di dalam saha-ranya ilmu, jika tidak kamu ketemukan, maka carilah di dalam
hamparan hikmah (pengetahuan yang benar), jika masih belum kamu temukan, maka
sangkallah pertanyaan itu dengan tauhid, dan jika masih belum juga kamu
ketemukan jawabannya meskipun sudah menggunakan tiga methode tersebut, maka
pukullah muka syaitan dengan masalah yang telah ditanyakan kepadamu.
98. Takut adalah lampunya hati yang karena kebaikan dan
keburukan dapat dilihat.
99. Setiap sesuatu memiliki perhiasan, perhiasan ibadah
adalah rasa takut, dan tan-da takut adalah tidak berangan angan panjang.
100. Orang yang takut adalah orang yang takut pada dirinya
sendiri daripada rasa takutnya kepada setan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar