1.
Kalau datang seorang teman mengakui
kesalahannya, janganlah dijadikan alat bantu untuk menekannya. Karena kalau dia
merasa dan tahu dia akan renggang kembali dan selamanya tidak akan datang lagi.
2.
Apabila cinta telah mendalam, tidak ada
lagi kehendak kecintaan yang berat dipikul. Apabila cinta telah terpadu, maka
diantara yang mencintai dengan yang dicintai samalah kesukaannya dan samalah
yang tidak disukainya.
3.
Orang yang berakal tidaklah berduka cita
lantaran cita citanya di dunia yang tidak sampai atau nikmat yang
meninggalkannya. Diterimanya apa yang terjadi atas dirinya dengan tidak merasa
kecewa dan tidak putus putusnya berusaha. Jika rugi tidaklah cemas dan jika
berlaba tidaklah bangga, karena cemas merendahkan hikmah dan bangga
menghilangkan timbangan.
4.
Hidup terbina antara pahit dan manis. Jikalau
selalu saja pahit, hati akan menjadi rawan dan kalau senantiasa saja manis,
hati akan menjadi bosan.
5.
Orang yang mencintai tidak pernah khianat
kepada orang yang dicintainya, tidak pernah menyakiti dan tidak pernah
mengecewakan.
6.
Kalau datang seorang teman mengakui
kesalahannya, janganlah dijadikan kemegahan untuk menekannya. Karena kalau dia
merasa dan tahu dia akan renggang kembali dan selamanya tidak akan datang lagi.
7.
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah
memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak
pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba melangkah. Jangan takut
salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan
untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
8.
Hidup mempunyai cita cita atau hidup ialah
cita cita. Cita citalah yang menjadikan manusia senantiasa hendak mencapai yang
lebih sempurna. Manusia tidak mau mencukupkan keadaannya yang ada sekarang
saja. Hanyalah manusia yang ada cita cita sebab itu hanya manusialah yang
senantiasa memperoleh kemajuan, binatang tidak.
9.
Cinta dan keadilan tidak dapat dipisahkan,
sebab cinta mengandung kejujuran dan amanat, sedang jujur dan amanat adalah
tiang dari keadilan.
10.
Pernah kulihat seorang pemuda membonceng
gadis pujaannya dengan sepeda di jalan yang mendaki, keringatnya telah mengalir
di dahinya, namun dia senyum juga dan dikayuhnya juga sepedanya.Melihat itu
berkatalah aku dalam hatiku: Kalau hati telah jatuh cinta, yang berat rasanya
jadi ringan, pendakian dirasa tanah datar saja, kepayahan dijadikann suatu
bingkisan kepada si jantung hati. Patutkah ada seseorang ahli tasawuf (orang
yang telah makrifatullah) jatuh pingsan ketika mendengar nama kekasihnya
disebut orang “Allah”.
11.
Cinta adalah tiang sendi segenap keutamaan di
dunia ini, kalau tidak ada cinta niscaya kiamatlah dunia ini.
12.
Kalau cinta telah tumbuh, maka mengandung dia
akan hikmah yaitu menuntun diri kepada kebenaran; mengandung pula akan
keadilan, yaitu menunjukkan kebenaran itu kepada yang menerimanya.
13.
Sahabat yang sejati adalah orang orang yang
dapat berkata benar denganmu, bukan orang yang dapat membenarkan kata katamu.
14.
Orang yang berakal hanyalah merindukan tiga
perkara, yaitu: menyediakan bekal untuk pulang, menjadi kelezatan buah jiwa dan
menyelidiki arti hidup.
15.
Kalau dengan ilmu pengetahuan kita yang
mendaki mencari kebenaran, maka dengan wahyu dan ilham, kebenaran yang menurun
menghinggapi kita.
16.
Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di
rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja.
17.
Tidak ada faedahnya perkataan jika tidak
disertai perbuatan. Tidak ada faedahnya jika kepandaian kalau tidak disertai
budi pekerti. Tidak ada faedahnya pengorbanan kalau tidak disertai niat yang
suci. Tidak ada faedahnya kekayaan kalau tidak disertai rasa santun. Tidak ada
faedahnya hidup kalau tidak disertai kesehatan. Tidak ada faedahnya negara
makmur kalau hati penduduknya kecewa.
18.
Jika engkau mengetahui sesuatu, hendaklah
engkau terus mempelajarinya sampai tahu benar dan kalau engkau tidak tahu
katakan terus terang bahwa engkau belum tahu. Itulah pengetahuan. Orang yang
mengaku segala tahu, bukanlah orang yang berpengatahuan.
19.
Empat perkara yang menunjukkan seseorang itu
ahli siasat (politikus): (1) tidak berubah air mukanya karena
dikritik; (2) Tajam matanya melihat kesempatan; (3) Dapat memilih di antara
pendapat pendapat yang berbeda beda; (4) senyum wajahnya ketika berhadapan
dengan lawan.
20.
Banyak manusia yang diperdayakan oleh cahaya
samar karena dia dalam gelap, perasaan didahulukannya daripada pertimbangannya.
Dia datang kepada cahaya yang baru itu, sampai di sana yang dicarinya tak ada
sama sekali. Akan kembali pulang ke tempat asal, jalan lebih gelap dari dahulu,
lantara ia tak sabar menunggu cahaya yang sejati. Memang sebab sebab buat
mencapai bahagia amat banyak, tetapi kita mencari juga yang lain. Dia ada di
dalam tangan kita, tetapi kita mencari yang ada di tangan orang lain
dikarenakan terlihat indah.
21.
Bukan hidup sembarang hidup, babi di hutan
juga hidup tetapi dari harta orang. Anjing di kampung juga hidup tetapi dari
sisa tulang. Kucing juga hidup di rumah tetapi hidup dari sisa, lalu bagaimana
dengan hidup kita?
22.
Maksud menuntut ilmu bukanlah semata mata
memperluas ilmu pengetahuan saja, melainkan untuk membentuk dan mempertinggi
pribadi. Antara ilmu dengan budi pekerti hendaklah isi mengisi. Betapapun
banyak ilmu kalau tidak berisi budi pekerti hanya akan mencelakakan. Dan budi
pekerti yang tidak berisi ilmu tidak pula akan memberi manfaat kepada
masyarakat.
23.
Kehidupan ini adalah laksana kain tenunan
yang selalu bersambung. Sekalian makhluk di muka bumi ini seakan akan tidak
terlihat di dalam tenunan ini, karena sangat banyaknya. Maka tenunan hayat yang
kita lihat ini adalah ujung dari pangkalan yang telah lalu, yang bersambung,
tidak putuh, sejak awal tiada diketahui kapankah sampai kepada akhir yang belum
diketahui.
24.
Salah satu pengerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas,
yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
25.
Roda hidup di dunia berputar terus, tak ada
yang tetap, hari ini duka, besok suka, hari ini bergembira besok menderita.
Dalam pergolakan dunia kalau kita teledor jatuh, jangan salahkan dunia tetapi periksalah
apa sebab kita jatuh berarti kita lupa akan putaran roda pedati, ketika dia
riang gembira karena putaran roda, lupa dan memikirkan bahwa di belakang riang
gembira, akan datang pula duka derita.
26.
Jika kau goreskan luka di hati ibumu,
syurga bukan menjadi milikmu. Orang yang beradab pasti pandai menghormati
keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu.
27.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa
mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa
mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
28.
Manusia itu asalnya dari tanah, makan hasil
tanah, berdiri di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Lalu kenapa masih
bersifat langit?
29.
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan
adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
30.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya
dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.
31.
Air mata berasa asin itu karena air mata
adalah garam kehidupan.
32. Semakin banyak ilmu, semakin lapang hidup.
Semakin kurang ilmu, semakin sempit hidup.
33. Kalau yang bernama kemajuan itu meruntuhkan
rumah tangga, meramaikan kedai kopi, memenuhi gedung gedung bioskop, merusak
akal budi, maka jadi syaitanlah kemajuan itu.
34. Hanya orang yang takut yang bisa jadi
berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakuti, Maka bila
merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani.
35. Perempuan itu adalah makhluk yang kalau disakiti
dia ingat betul siapa yang menyakitinya dan itu tersimpan dalam di dalam
hatinya. Tapi dia lupa, dia juga sering menyakiti orang lain.
36.
Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu
mengalahkan kecerdasanmu.
37. Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan
sesuatu yang baik. jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.
38. Bercinta memang mudah. Untuk dicintai
juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang
sukar diperoleh.
39. Bertaubat tidak hanya berarti menyesali dosa
tetapi juga membenci dosa dan Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat
apa yang kita simpan.
40. Keutamaan ialah suatu kesenian, di dalam
mencapai kebahagiaan diri sendiri, dengan jalan membahagiakan orang lain.
41. Mengenali diri sendiri jauh lebih sukar
daripada ingin mengetahui pribadi orang lain. Sebab itu kenalilah dirimu
sebelum mengenal pribadi orang lain.
42. Cari pasangan itu gak mesti mapan, yang penting kamu tahu apa rencana dia untuk ke depannya. Dan profesinya tidak perlu harus ini dan itu. Memang cinta butuh makan, namun ada satu perasaan ketika kamu mau untuk berjuang bersama, maka itu lebih terasa nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar