Inilah
Daftar 11 (sebelas) Ilmuwan yang Masuk Islam Setelah Lakukan Penelitian Ilmiah,
hal ini sebagaimana dikemukakan dalam laman “sumbawanews.com” berikut ini: Seorang
muslim tentunya tidak akan pernah meragukan lagi kebenaran Al-Quran. Setiap apa
yang tertulis dalam Al-Quran pasti terjadi. Dan kini banyak riset ilmiah yang
telah membuktikan kebenaran Al-Quran. Pada abad modern ini, pembuktian
kebenaran Al-Quran banyak dilakukan oleh ilmuwan non-muslim. Bahkan tidak
sedikit di antara mereka akhirnya masuk Islam. Berikut ini akan kami kemukakan
ilmuwan yang masuk Islam setelah melakukan riset ilmiah, yakni:
1.
Maurice Bucaille
Prof Dr Maurice Bucaille adalah adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah
mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque,
Prancis, pada 19 Juli 1920.
Pada saat itu,
pemerintah Prancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir untuk meneliti,
mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Bucaille lah yang menjadi pemimpin
ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian.
Ternyata, hasil akhir
yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh
sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya
segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi
agar awet. Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan:
Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain
(tengkorak bala tentara Firaun), padahal telah dikeluarkan dari laut?
Maka, berdirilah
salah satu di antara ilmuwan muslim tersebut seraya membuka Al-Quran dan
membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: “Maka pada hari ini Kami
selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari
tanda-tanda kekuasaan Kami,” (QS Yunus: 92). Ayat ini sangat menyentuh
hati Bucaille. Ia mengatakan, “Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan
Al-Quran ini.”
2.
Jacques Yves Costeau.
Mr Jacques Yves Costeau adalah seorang ahli Oceanografer dan ahli selam
terkemuka dari Perancis. Ia masuk Islam karena menemukan mata air tawar-segar
yang sangat sedap rasanya. Namun air tersebut tidak bercampur atau melebur
dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Sehingga seolah-olah ada dinding
atau membran yang membatasi keduanya.
Belakangan Mr Jacques
Yves Costeau mengetahui bahwa kitab suci agama Islam telah menceritakan tentang
hal ini 14 abad yang lalu. “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan
Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi,” (QS.
Al-Furqon: 53). Terpesonalah Mr Costeau mendengar ayat-ayat Al-Quran
itu. Ia pun memutuskan untuk masuk Islam.
3.
Tagatat Tejasen.
Tegatat Tejasen adalah ilmuan Thailand dari bidang anatomi. Tegatat Tejasen
masuk islam saat peneliatan Tagatat Tejasen masuk islam dalam penelitian
dermatologi dalam tinjauan anatomi.
Lapisan Kulit terdiri
atas 3 lapisan yakni, Epidermis, Dermis dan Cut Cutis. Pada lapisan terakhir
ini terdapat ujung ujung pembuluh darah dan saraf. Penemuan modern dibidang
anatomi membuktikan bahwa luka bakar yang terlalu dalam bisa mati saraf
pengatur sensasi. Saat terjadi luka bakar hingga lapisan terakhir ini orang
tersebut tidak akan merasa nyeri karena tidak berfungsinya ujung saraf eferen
dan eferen yang rusak akibat luka bakar tersebut.
Penelitian ini
ternyata sudah ada dalam ayat Al-Quran. “Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke
dalam neraka dan mengganti kulit mereka yang baru setiap kali kulit itu habis
terbakat” (QS An-Nisa:56). Tanggal 3 November 1983 adalah hal
bersejaranh bagi Tagatat karena pada hari itu dia mengucap kalimat syahadat
dihadapan peserta konferensi dan memberitahukan hal layak umum bahwa ia masuk
Islam.
4. Carner Nasa.
Mantan pejabat
Amerika Serikat ini juga masuk islam karena menemukan fakta-fakta tentang malam
Lailatul Qadar dan Ka’bah. Setelah masuk Islam, Carnar kemudian meneliti
fenomena mencium Hajar Aswad. Nasa menyembunyikan kepada dunia bukti empiris
ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar. Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab
yang kurang perhatian dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya.
Menurutnya, sesuai
dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya
sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi
harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.
Menurutnya, sesuai
dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya
sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi
harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.
”Sayyid menegaskan,
terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan
20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul dimana tidak
ada radiasi cahaya sekalipun.
Hal ini sudah pernah
ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka enggan
mempublikasikannya. Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA Carner ,
seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.
Abdul Basith Sayyid,
Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr Abdul Basith
As-Sayyid dalam sebuah program di TV Mesir Sayyid juga menegaskan, pakar Carner
akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatannya di NASA.
Ini bukan pertama
kalinya, NASA mendapatkan kritikan dari pakar Islam.Pakar geologi Islam Zaglol
Najjar pernah menegaskan, NASA pernah meremove satu halaman di situs resminya
yang pernah dipublish selama 21 hari.
Halaman itu tentang
hasil ilmiah yakni cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke
Baitul Makmur di langit. Sayyid menegaskan, “jendela” yang berada di langit itu
mirip yang disebutkan dalam Al-Quran. “Dan jika seandainya Kami membukakan kepada
mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke
atasnya. tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya pandangan kamilah yang
dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir”.” (Al-Hijr: 14) Saat
itu Carner dengan bukti jelas bahwa jagat raya saat itu gelap setelah “jendela”
itu tersibak. Karenanya, setelah itu Carner mende-klarasikan keislamannya.
5.
Demitri Bolykov
Sebagai seorang ahli
fisika asal Ukraina, Demitri Bolykov mengatakan bahwa pintu masuk ke Islam
baginya adalah fisika. Demitri tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin
oleh Prof Nicolai Kosinikov, yang juga merupakan pakar fisika.
Teori yang dikemukan
oleh Prof Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam
menafsirkan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Ia pun mendapatkan
kesimpulan bahwa suatu hari nanti matahari akan terbit dari barat. Ilmu
pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku
atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari
hasil riset dan percobaan serta penelitian.
Ketika ia menelaah
kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada
informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw
bersabda, “Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah
akan menerima taubatnya.
6.
Dr.Fidelma O’Leary.
Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat mendapat hidayah saat melakukan
kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian, ia menemukan
beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal
setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat
berfungsi secara normal.
Penasaran dengan
penemuannya, ia mencoba mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu lama,
penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna kecuali
ketika seseorang tersebut melakukan sujud dalam shalat. Artinya, kalau manusia
tidak menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya
untuk berfungsi secara normal.
Setelah penelitian
mengejutkan tersebut, Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui buku-buku
Islam dan diskusi dengan rekan-rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan
mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa ajaran Islam sangat logis. Hatinya
begitu tenang ketika mengkaji dan menyelami agama samawi ini.
7.
Profesor William.
Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies,
mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika
Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa
(ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan
direkam menggunakan alat perekam canggih.
Yang mengejutkan,
getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan
garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini
lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.
Setelah menemukan
temuan yang luar biasa itu, Profesor William memutuskan untuk memeluk Islam.
Selang beberapa hari setelah masuk Islam, Profesor William berceramah di
Universitas Carnegie Mellon. Ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah
menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan
tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang
sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah
ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya
tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Quran. Hal ini tidak memberikan
pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” demikian ungkapan William.
8.
Leopold Werner Von Ehrenfels.
Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels merupakan seorang psikiater serta
sekaligus neurology berkebangsaan Austria, serta agama saat sebelum Islam yaitu
Kristen. Dari remaja dia sudah banyak mendapatkan kejanggalan dalam agama
kristen. Pada akhirnya ia mempelajari Islam.
Satu di antara yang
ia cermati yaitu mengenai kewajiban wudhu saat sebelum lakukan solat serta ia
juga mempelajari mengenai kewajiban mandi sesudah jima’ dengan istri, serta
dalam agama Kristen tidak ada ketentuan bersuci seperti ini.
Bahkan juga orang
Kristen, tuturnya, walaupun dalam kondisi junub (habis bersetubuh dengan istri
tanpa mandi) langsung pergi ke gereja untuk menyembah Tuhan. Prof Leopold
Werner von Ehrenfels, menemukannya sesuatu yang mengagumkan pada wudhu. Ia
menyampaikan satu kenyataan yang amat mengagetkan.
Kalau pusat-pusat
syaraf yang paling sensitif dari tubuh manusia nyatanya ada di bagian dahi,
tangan, serta kaki. Pusat-pusat syaraf itu amat peka pada air segar.
Dari sini ia temukan
hikmah di balik wudhu yang membersihkan pusat-pusat syaraf itu. Ia bahkan juga
menganjurkan supaya wudhu bukan sekedar milik serta rutinitas umat Islam, namun
untuk umat manusia secara keseluruhan.
Dengan selalu
membersihkan air segar pada pusat-pusat syaraf itu, memiliki arti orang bakal
memelihara kesehatan serta kesesuaian pusat syarafnya. Selanjutnya Leopold
memeluk agama Islam serta merubah nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Tiap perintah Allah
SWT jelas mempunyai hikmah kebaikan di baliknya.Renungkan kalau wudhu yaitu
ritual pengkondisian semua segi hidup, dari mulai psikologis & fisiologis. lima
panca indera, harus terkena seluruh tanpa kecuali disapu oleh air wudhu. Mata,
hidung, telinga & semua kulit tubuh. Ini benar-benar mengagumkan.
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” (QS Al-Maidah ayat 6).
9.
Keith Moore.
Keith Moore adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi )
antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang
mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar
kehormatan dalam bidang sains. Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley
II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris
paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia.
Buku ini juga
digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada
sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Alquran tentang ‘Penciptaan
Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan
berkata : “Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang
terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh
ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan
mikroskop!”
“Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati air yang berasal dari
tanah.Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik.” ( QS A;-Mu’Minum 13-14).
Ayat tersebutlah yang
membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian
ilmiahnya karena Alquran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama
ini membuat sang profesor gusar. Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini
terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan embrio yang kurang.
10.
Masaru Emoto.
Masaru Emoto adalah seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang.
Pada tahun 2003
Peneliti Masaru Emoto melakukan penelitian dan mengungkapkan adanya suatu
keanehan terhadap suatu sifat air. Ia menemukan bahwa partikel molekul air
ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia di sekelilingnya yang
secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi
molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen.
Emoto juga menemukan
bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila
mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan
kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak
sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti
kesedihan dan bencana.
Lebih dari dua ribu
buah foto kristal air terdapat di dalam buku Message from Water (Pesan dari
Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini
berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam.
Emoto menyimpulkan
bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata
yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut. Sampai sekarang Emoto dan
karyanya masih dianggap kontroversial. Ernst Braun dari Burgistein di Thun,
Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya metoda pembuatan foto kristal
seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya hasil tersebut tidak dapat
direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi percobaan yang sama.
Dalam kajian Masaru
Emoto dengan tekun melakukan penyelidikan tentang perubahan molekul air. Air
murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan mengikut tradisi agama Shinto,
lalu didinginkan sehingga -5°C kemudian ia diambil gambar dengan mikroskop
elektron dengan kamera kwalitas tinggi. Ternyata molekul air tersebut membentuk
kristal segi enam yang indah. Ujicoba Air diulangi dengan membacakan kata
arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang) di depan botol air tadi.
Kristal yang
terbentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang
arigato, kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan
kata “syaitan”, maka molekul air berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony
Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal
diperdengarkan, molekul kristal air itu terus hancur.
Ketika 500 orang
berkonsentrasi memusatkan pesanan peace di depan sebotol air, kristal air tadi
mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika diuji dengan dibacakan
doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.
Maha Suci Allah yang
telah mencipta makhluk yang bernama air ini. Sesungguhnya ia adalah makhluk
yang paling setia dan amat peka sekali dalam menjalankan perintah Tuhannya. Firman
Allah Swt: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)
Dari hasil
penelitiannya, Masaru Emoto membuktikan air zamzam memiliki struktur unik dan
kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Sejarah telah membuktikan khasiat dan
keistimewaan air zamzam dari zaman ke zaman. Karena keistimewaan dan keunikan
air zamzam ini, ia pun kemudian memeluk agama Islam.
11.
Jon Dean.
Kisah Jon Dean kembali pada Islam bermula ketika ia memutuskan bekerja di
Riyadh, Arab Saudi. Ia bekerja di industri kesehatan dan nutrisi. Bidang itu
kebetulan sedang membutuhkan individu seperti dirinya. “Mereka membutuhkan saya
guna membangun industri mereka. Saya tahu, negara ini begitu kaya, banyak uang
di sini,” kenang pria asal Amerika Serikat itu seperti dinukil onislam.net.
Ketika tiba di
Riyadh, Jon sebelumnya tidak tahu banyak tentang Islam. Yang ia tahu, Saudi
seperti negara Arab lainnya, kaya minyak, terlibat perang dan pertikaian. Ia
sempat khawatir apakah pilihan ini yang terbaik baginya atau tidak.
Dengan berbekal
keyakinan tinggi, dan bermodalkan pemahaman tentang Islam, Jon memulai
petualangnya di Jazirah Arab dengan satu tujuan, tidak terlibat dalam hal
buruk, seperti dipenjara.
Setiap hari Jon
membaca buku tentang Islam. Baginya, Islam merupakan hal yang asing meski ia
berteman dengan penganut Hindu, Buddha, Ateis atau Yahudi. Sekelebat membaca
ada ketertarikan. Maklum, ia seorang peneliti biologi yang haus akan rasa ingin
tahu. Memang, ketertarikan itu lebih kepada ilmu pengetahuan belum sampai
menyentuh aspek spiritual.
“Saya memang pribadi
yang gemar membaca hal yang menarik, semisal saja, Muhammad Ali, Bruce Lee,”
kata dia.
Dean mendapati
Alquran begitu sederhana bahasanya sehingga mudah dipahami. Ayat-ayatnya sangat
mudah untuk diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat
mengejutkannya.
Sangat bertolak
belakang dengan asumsinya bahwa Al-quran sangat kaku dalam mengatur kehidupan
umat muslim. Dean mendapat penjelasan dari seorang rekannya yang lain bahwa
agama Islam juga berfungsi seperti panduan hidup. Yang paling menyenangkan
dalam Islam, menurut Dean, adalah perintah agama tersebut untuk membuktikan
semua ayat-ayat Al-quran jika mampu. Agama Islam juga menyarankan untuk terus
belajar kepada pemeluknya.
Dean bersyukur bisa
bertemu orang-orang yang mampu membuka matanya bahwa yang dipercayainya selama
ini tentang Islam ternyata salah. Dan ketika dia mulai mempelajarinya, agama
tersebut ternyata mudah dipahami dan masuk akal. Setelah menyadari hal
tersebut, Dean mengungkapkan keinginannya untuk menjadi mualaf. Ditemani dua
rekannya, Dean mengucapkan dua kalimat syahadat. (sn06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar