Berbagai
penelitian medis telah berhasil menemukan berbagai macam manfaat yang terdapat
dibalik adanya perintah melakasnakan puasa. Dari penelitian puasa memiliki efek
kesehatan yang sangat luar biasa. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam hadits
berikut ini: “Berpuasalah kamu, niscaya
akan sehat” (Hadits Riwayat Muslim). Berdasarkan ketentuan hadits ini
ketika seseorang berpuasa, ia akan merasakan berbagai manfaat kesehatan. Dan
inilah beberapa manfaat yang akan diperoleh orang melaksanakan puasa dengan
baik dan benar yang dilandasi dengan keimanan kepada Allah SWT, yakni:
Sudah banyak
hasil penelitan dari para dokter berbagai negara mengenai hikmah puasa,
hasilnya orang yang berpuasa pada mulanya memang akan mengalami lemas, kantuk,
dan pusing-pusing. Namun hal ini tidak berbahaya. Sebab tubuh sejatinya sedang
mengalami proses adaptasi. Dan pada tahap selanjutnya tubuh akan semakin segar
dan sehat karena racun-racun yang ada dalam tubuh orang yang berpuasa telah
dibersihkan.
“Saat berpuasa, selain sel tubuh terhindar
dari kelelahan, tubuh juga melalukan proses detoksifikasi atau membersihkan
diri dari zat-zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, baik lewat makanan (minuman)
maupun lewat udara yang dihirup. Ketika organ pencernaan beristirahat, tubuh
memiliki energi untuk mengerjakan hal lain, yaitu membuang racun atau toksin
yang menumpuk” Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh dr Samuel Oetoro,
seorang ahli gizi Indonesia.
Ketika berpuasa
pula, racun, sel mati, jaringan yang rusak dan kelebihan lemak yang menumpuk
dalam tubuh akan dibakar dan dipaksa keluar dari tubuh, Ketika sampah-sampah
itu keluar, secara otomatis sel-sel tubuh diberi kesempatan memperbaharui diri
setelah sekian lama bekerja keras.
Meski begitu,
sel-sel tubuh ini tetap memerlukan makanan. Inilah yang perlu diatur dengan
benar, agar sel yang tidak makan selama 14 jam ini tidak sampai kekurangan
sumber energy. Jadi, saat menjalani puasa alangkah baiknya kita jangan sampai
meninggalkan makan sahur. Seberapa pun rasa kantuk yang menyerang, kita
sebaiknya menyempatkan diri untuk makan sahur.
Cara makan sahur
juga tidak boleh sembarangan. Tak lama setelah bangun tidur, segeralah
menyantap makanan, tentuya yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Selanjutnya, kira-kira setengah jam menjelang imsak, kita perlu makan
lagi. Konsumsilah makanan yang lebih ringan,
tapi mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi misalnya kentang, dan
bukan karbohidrat simpleks misalnya gula.
Selain itu,
jenis makanan saat berbuka puasa juga perlu diperhatikan. Para dokter ahli gizi
menyarankan kita tidak langsung memakan makanan yang berat seperti nasi, karena
itu tidak sehat. Yang sebaiknya pertama kali disantap adalah air putih dan
buah-buahan seperti kurma, jeruk, apel, manga dan lainnya. Setelah beberapa
saat, sekitar setengah jam, barulah kita makan nasi. Dengan cara demikian ,
insya Allah puasa yang kita lakukan akan memberikan dampak yang bermanfaat bagi
tubuh kita.
Dilain sisi,
merokok diyakini memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan. Di setiap bungkus
rokok, kita bisa membaca bahaya dari menghisap rokok. Menghisap rokok tinggi
nikotin akan menyebabkan peningkatan denyut jantung serta meningkatkan tekanan
darah sehingga meningkatkan kebutuhan oksigen bagi jantung. Di luar efek ini,
nikotin juga dapat mengeraskan pembuluh darah, terutama pembuluh darah coroner yang
menyuplai zat gizi ke jantung.
Merokok juga
dapat meningkatkan kadar karbon monoksida (CO) dalam tubuh. Peningkatan kadar
CO ini sangat mengganggu proses transportasi oksigen sehingga sangat berbahaya
bagi tubuh. Apabila kadar CO tinggi, kemungkina seseorang meninggal secara
mendadak akan lebih tinggi.
Oleh karena itu,
bagi pecandu rokok, puasa adalah cara jitu untuk terapi. Dengan puasa yang baik
dan benar yang dilandasi keimanan, seseorang akan mampu mengurangi konsumsi
rokoknya. Hal ini menunjukkan bahwa puasa bisa dan mampu membersihkan paru-paru
seseorang yang terbiasa merokok. Puasa mampu mengeluarkan racun dalam tubuh
(detoksifikasi).
Dan apabila
selama berpuasa, seseorang mampu untuk berhenti merokok lalu setelah selesai
berpuasa kembali merokok berarti orang tersebut tidak memperoleh hikmah dan
manfaat yang terdapat di balik perintah berpuasa yang telah diperintahkan oleh
Allah SWT. Akhirnya jika setelah bulan Ramadhan kita kembali merokok maka
kondisi ini sangat dikehendaki oleh setan sanglaknatullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar