“Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari:
Amr bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab.
(Rasulullah SAW dalam sebuah doanya).
1. Hasil
pekerjaan yang tampaknya hina di pandangan mata (tapi halal) adalah lebih baik
daripada meminta minta (mengemis) kepada orang lain.
2. Raihlah
ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
3. Orang
yang aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.
4. Kebajikan
yang ringan adalah menunjukkan muka berseri seri dan mengucapkan kata-kata yang
lemah lembut.
5. Yang
wajar menjadi pemimpin adalah seseorang yang di tengah masyarakat layak-nya
pemimpin padahal dia bukan pemimpin mereka. Dan, apabila telah menjadi
pemimpin, maka di tengah masyarakat, ia bagaikan bukan pemimpin.
6. Wanita
bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka ha-ti. Wanita
itu terhormat dan memiliki haknya.
7. Aku
mengamati semua sahabat dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik dari-pada
menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan
pakaian yang lebih baik daripada taqwa. Aku merenungkan tentang segala jenis
amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat
baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tapi tidak menemukan rezeki yang lebih
baik daripada sabar.
8. Orang
yang paling aku sukai adalah dia yang mau menunjukkan kesalahanku.
9. Jangan
bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali jika itu bisa membuatmu bekerja
lebih keras untuk apa yang akan datang.
10. Jangan tertipu oleh
orang yang membacakan Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang bertindak
sesuai dengan Alquran itu.
11. Dulu Kami adalah
orang-orang yang paling terhina di muka bumi, dan Allah kemu-dian memberi kami
kehormatan melalui Islam.
12. Jika salah seorang
dari kalian bekerja (berkarya) maka kami memuji dan jika tidak mau bekerja maka
kami mencurigainya. Wahai para pembaca Al Qur’an angkatlah kepala kalian dan
janganlah kekhusyu’an kalian melebihi apa yang ada dalam hati kalian.
Berlombalah dalam amal kebajikan dan jangan kalian menjadi beban
masyarakat karena jalan jalan ke arah
kebaikan sudah terbentang luas dan jelas.
13. Terkadang, orang
dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah.
14. Tak ada Islam bagi
orang yang tidak mengerjakan shalat.
15. Duduklah
bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bersama mereka akan
mencerahkan pikiran.
16. Suatu negeri yang
makmur dan maju akan hancur dan binasa apabila kaum penja-hatnya mengalahkan
orang orang yang baik dan kaum munafiknya memegang tampuk kekuasaan.
17. Aku berlindung kepada
Allah dari khusyu’ nifak, ‘Para sahabat bertanya, Apa khusyu’ nifak, ya Amirul
Mukminin? Umar menjawab: Terlihat tubuhnya khusyu’, tetapi hatinya tidak. Asal
dan sumber nifak ialah memperindah lahiriah untuk orang lain tanpa ada keimanan
dalam hatinya.
18. Orang yang mau
menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya.
Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu,
mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu.
19. Apa yang melewatkanku
tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditak-dirkan untukku tidak akan
pernah melewatkanku.
20. Aku khawatir akan
datangnya hari di mana orang-orang yang tak beriman merasa bangga akan
kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu akan keimanannya.
21. Jadilah orang yang
bermartabat, jujur dan penuh kebenaran.
22. Aku tidak pernah
sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.
23. Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian
dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang,
dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal.
24. Aku tidak akan
membiarkan orang tiran yang berbuat zhalim kepada orang lain atau melanggar hak
orang lain hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya
yang sebelah lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada
kebenaran. Sebaliknya kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku
akan menaruh pipiku di atas tanah.
25. Perbanyaklah
mengingat Allah karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak
mengingat manusia karena itu adalah penyakit.
26. Semoga Allah
memberikan rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesa-lahanku.
27. Telah sukses orang
memelihara dirinya dari kerakusan,,tidak memperturutkan hawa nafsunya dan tidak
suka marah marah.
28. Tidak ada rasa
bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekha-watiran yang dapat
mengubah masa depan.
29. Cara
terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan keso-panan.
30. Aku tidak pernah
mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku
khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.
31. Biasakan
diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. Bersabarlah,
karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan.
32. Aku tidak suka tetap
di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa
meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat
orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk
memetik perkataan yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan
Ketiga, berjihad di jalan Allah.
33. Jangan berlebihan
dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berle-bihan dalam
membenci sehingga membawa kebinasaan.
34. Menghindari dosa itu
lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah pe-nyesalan.
35. Jagalah shalatmu.
Karena ketika kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehi-langan segalanya.
36. Jika salah satu dari
kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan
bantu setan mendekatinya.
37. Berpegang teguhlah
pada kebenaran bahkan meski kebenaran itu membunuhmu.
38. Keyakinan adalah di
mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perka-taan, dan apa yang
kamu pikirkan.
39. Ajaklah seseorang
kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana
caranya?” Dia menjawab, “Dengan sopan santunmu”
40. Ya Allah,
sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku
adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang
yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan.
41. Mohonlah pertolongan
kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti
kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian.
42. Tidak ada hubungan
antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya.
43. Jangan melupakan diri
Anda sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain.
44. Jika pasanganmu
sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api,
maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredakan amarah itu.
45. Sabar adalah bahan
ramuan paling sehat dalam hidup kita.
46. Andaikata
seekor keledai tersesat di Irak, maka sesungguhnya saya takut hal itu akan
Allah tanyakan nanti.
47. Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat
yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian,
tetapi tidak ada menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku
merenungkan tentang segala amal baik, tetapi tidak mendapatkan yang lebih baik
daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tapi tidak
menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar.
48. Jangan mencampuri
persoalan yang bukan urusanmu. Jauhilah musuh dan lawanmu, Jaga dirimu dari
kawan kawanmu, kecuali yang jujur saja. Jangan berkawan dengan pelaku keji
(pezina), agar kamu tidak belajar dari kekejiannya dan jangan membuka rahasiamu
kepadanya. Bermusyawarahlah selalu dengan orang orang yang takut kepada Allah.
49. Umar bin Khaththab ra
berkata kepada Ziyad, “Tahukah kamu apa yang meng-hancurkan Islam? Yaitu,
tergelincirnya seorang alim, berbantah bantahan tentang Al Qur’an oleh orang
orang munafik, dan para penguasa yang menyesatkan umat.
50. Yang wajar menjadi
pemimpin adalah seseorang yang di tengah masyarakat layaknya pemimpin, padahal
dia bukan pemimpin mereka, dan bila telah menjadi pemimpin, maka di tengah
masyarakatnya ia bagaikan bukan pemimpin.
51. Jangan larut dalam
kesedihan menyangkut petaka, selama itu tidak berkaitan dengan agama, karena
apapun yang menimpamu, maka ia dapat lebih parah daripada yang telah terjadi,
dan dapat menjadi sebab perolehan ganjaran atau gugurnya dosa.
52. Bersikaplah
istiqamah, yaitu engkau tetap teguh dalam melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan, dan engkau tidak berjalan kesana kemari sebagaimana bolak baliknya
serigala.
53. Kala kita tidak mampu
mengalahkan musuh dengan ketaatan kita niscaya mereka akan mengalahkan kita
dengan kekuatan mereka.
54. Air Madu. Pada suatu hari di bulan Ramadhan seorang
muslim di Madinah mengundang khalifah Umar bin Khattab ra untuk berbuka puasa.
Saat acara jamuan makan sang tuan rumah rumah menyuguhkan satu gelas air kepada
khalifah Umar bin Khattab. Sang khalifah bertanya, “Minuman apa ini?” Tuan
rumah menjawabnya, “Ini adalah minuman air madu, wahai khalifah. Sengaja secara
khusus di buat untuk Anda”.
Mendapati jawaban sang tuan rumah ini khalifah
Umar bin Khattab berkata: “Ketika kebanyakan rakyatku belum bisa mendapatkan
minuman dari air sumur, maka aku tidak bisa minum air madu..!” Jika pemerintah tidak ikut menderita dengan
apa yang diderita oleh rakyatnya, maka sungguh bencana besar telah ditindihkan kepada
pundaknya.
55. Wasiat Umar bin
Khaththab ra, : menjelang ajalnya, Umar berkata kepada anaknya, “Wahai anakku!
Manakala kamu melihat maut telah datang menjemputku, miringkanlah tubuhku!
Tempatkan kedua lututmu tepat di bawah tulang punggungku, serta letakkan tangan
kananmu di sisi atas badanku dan tangan kirimu di daguku. Setelah nyawaku
dicabut, pejamkan kedua mataku. Kafanilah aku, karena jika aku mempunyai
kebaikan di sisi Allah, maka Dia pasti akan menukarkannya dengan yang lebih
baik. Tapi bila sebaliknya, maka sungguh Dia akan mencabutnya dari diriku dan
Dia akan sangat cepat mencabutnya dariku.
Galilah
liang kuburan untukku, karena sekiranya aku mempunyai kebaikan di sisi Allah,
niscaya Dia kana melapangkannya sejauh jarak pandanganku. Namun bila tidak
demikian, Dia pasti akan menyempitkannya hingga tulang tulang rusukku
bersilangan. Jangan ada seorang wanita pun yang menghantarkan jenazahku, jangan
memuji-mujiku dengan sesuatu yang tidak ada pada diriku, karena Allah lebih
mengetahui tentang diriku. Jika kalian nanti keluar mengantarkanku ke
pemakaman, hendaklah kalian mempercepat langkah kalian, karena jika aku
mempunyai kebaikan di sisi Allah, maka kalian akan mengantarkanku kepada apa
yang lebih baik bagi diriku; dan jika sebaliknya, maka aku adalah suatu
keburukan yang kalian letakkan di atas pundak kalian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar