Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Selasa, 02 Juli 2019

KATA KATA MUTIARA ISLAM DARI SAHABAT ALI BIN ABI THALIB RA,.


1.       Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian. Di saat inilah saksimu ada-lah juga hakimmu.

 

2.      Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan mem-perbaiki hubungannya dengan orang lain. Barangsiapa memperhatikan urusan akhiratnya, Allah akan memperhatikan urusan dunianya. Barangsiapa menjadi penasehat bagi dirinya, Allah akan menjadi penjaganya.

 

3.        Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian. Di saat inilah saksimu ada-lah juga hakimmu.


4.       Akal adalah penuntun pikiran. Pikiran adalah penuntun kalbu. Kalbu adalah pe-nuntun indera. Dan, indera adalah penuntun organ tubuh serta hati rakyat adalah wadah pemimpinnya.

 

5.       Alangkah cepatnya semenit dibandingakn dengan sejam. Alangkah cepatnya sejam bila dibandingkan dengan sehari. Alangkah cepatnya sehari dibandingkan dengan seminggu. Alangkah cepatnya sebulan dibandingkan setahun. Alangkah cepatnya setahun dibandingkan dengan tibanya ajal. Ketika ajal tiba baru disadari bahwa kita hidup di dunia ini sehari atau kurang dari dari sehari.

 

6.     Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab dan timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Sebab, kelak hisab lebih ringan bagi kalian kalau hari ini kalian menghisab diri kalian. Dan, bersiap siaplah kalian menghadapi hari paling agung, dimana pada hari itu kalian akan dihadapkan kepada Rabb kalian, dan tiada satu pun keadaan kalian yang tersembunyi dihadapanNya.

 

7.       Orang yang pintar adalah orang yang tahu diri sendiri. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak tahu diri sendiri. Barangsiapa meminta bantuan akal, ia akan meluruskannya. Barangsiapa meminta petunjuk pada ilmu, ia akan mengarahkannya.

 

8.         Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang ibarat ke-pala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang, maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

 

9.        Cintailah  orang  yang  kau  cintai  sekedarnya saja; siapa tahu, pada suatu hari ke-lak, ia berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan, bencilah orang  yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang paling kau cintai.

 

10.   Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena ia  dapat  menyebabkan tiga bencana, yaitu: doa tidak terkabul, amal kebaikan tidak diteriman dan dosa bertambah.

 

11.  Jangan berlaku aniaya jika Anda mampu berlaku adil. Sebab, tindak aniaya itu akan berujung pada penyesalan. Anda tidur, sedang orang yang Anda aniaya tetap jaga. Ia memohon agar Anda celaka. Dan mata Allah takkan pernah tidur.

 

12.  Orang yang bijaksana, lidahnya di hatinya. Sedangkan yang dungu, hatinya di lidah. Sedangkan nilai setiap orang sesuai dengan apa yang dimahirinya.

 

13. Untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat seseorang harus memenuhi enam syarat, yaitu: cerdas, minat yang kuat terhadap ilmu, sabar, punya bekal yang cukup, patuh terhadap petunjuk guru, dan lama waktunya.

 

14.  Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya.

 

15.    Orang cantik tidak selalu orang baik, tapi orang baik selalu cantik.

 

16.   Wahai anak Adam! Apabila engkau merasa bahwa Allah mengucurkan nikmat-Nya kepadamu sedang engkau terus bermaksiat kepadaNya, maka berhati hatilah.

 

17.   Orang yang sejuk dan lembut kata katanya (ucapannya) akan banyak teman dan kawan.

 

18.   Setan-setan manusia dan jin menyerang nafsu manusia dengan dua cara: (1) Syubhat (keragu-raguan) untuk mengacaukan pikirannya lalu sesat; (2) syahwat untuk merusak perilakunya lalu terjerumus.

 

19.     Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih.

 

20.   Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal diber-sihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta.

 

21.   Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri.

 

22.     Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi.

 

23.     Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.

 

24.  Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang lain.

 

25.     Tuntutlah ilmu karena jika Anda seorang kaya maka ilmu itu memperindah Anda dan jika Anda miskin maka ilmu memelihara Anda.

 

26.     Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh.

 

27.   Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih terang.

 

28.     Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada.

 

29.       Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi untuk kepentingan siapapun.

 

30.       Firman Allah adalah obat bagi hati.

 

31.    Alangkah bahagianya orang yang selalu ingat akan tempat kembalinya (akhirat), dia beramal untuk hari perhitungan segala amal, dia puas dengan hidup sederhanam dan selalu ridha terhadap anugerah Allah.

 

32.     Sesungguhnya dunia ini berputar untuk ditinggalkan, sedangkan akhirat berputar untuk dihadapi. Masing masing memiliki penghuni. Maka jadilah kalian sebagai penghuni akhirat. Jangan sekali kali menjadi penghuni dunia. Hari ini adalah untuk berbuat bukan untuk menghitung hitung hasil, sementara kelak adalah untuk menghitung hitung hasil, bukan untuk beramal.

 

33.      Memaafkan adalah kemenangan terbaik.

 

34.    Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian.

 

35.    Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah mem-buat janji ketika sedang senang.

 

36.    Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku.

 

37.     Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, dunia akan mengkhianatinya.


38.   Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari te-man yang bodoh.

 

39.   Sembunyikan kebaikan yang kamu lakukan, dan buatlah kebaikan yang telah kamu lakukan itu dikenal.

 

40.    Allah SWT menjadikan iman sebagai pembersih dari syirik, memfardhukan sha-lat untuk menundukkan kesombongan, dan mewajibkan zakat sebagai pembersih bagi jiwa dan harta serta pertumbuhan bagi rezeki. Puasa untuk memantapkan keikhlasan. Perintah haji sebagai pengokoh bagi agama dan amar makruf nahi mungkar untuk kemaslahatan umat.

 

41.      Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai.

 

42.    Ada dua jenis manusia: (1) mereka yang mencari tapi tidak dapat menemukan, dan (2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih.

 

43.     Jangan besarkan anakmu dengan cara orang tuamu membesarkanmu dulu karena mereka lahir di zaman yang berbeda.

 

44.     Selalu ada cukup cahaya bagi orang yang mau melihat.

 

45.  Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri.

 

46.    Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.

 

47.    Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu.

 

48.    Ucapan itu seperti obat, dosisnya kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh.

 

49.     Tidak ada yang lebih menyakiti hari daripada dosa.

 

50.     Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya.

 

51.    Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu.

 

52.  Betapa terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh.

 

53.   Jangan merasa kesepian di atas jalan  kebenaran karena sedikitnya orang yang berada di sana.

 

54.      Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang.

 

55.       Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan kemurahan hati.

 

56.       Sabar sesaat saja di saat marah akan menghemat ribuan penyesalan.

 

57.       Hidup hanyalah bayangan awan, mimpinya orang yang tertidur.

 

58.   Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu.

 

59.   Jagalah dirimu dari sifat marah, karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.

 

60.    Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku.

 

61.  Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan.

 

62.     Abaikan rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia.

 

63.     Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu.

 

64.      Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: (1) di saat membutuhkan, (2) di belakangmu, dan (3) setelah kematianmu.

 

65.    Jangan katakan pada Allah “aku punya masalah besar” tetapi katakan pada ma-salah bahwa “aku punya Allah Yang Maha Besar”.

 

66.   Tidak ada  yang  bisa  menjaga rahasiamu lebih daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapapun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasia adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu menjadi tahanan.

 

67.   Suatu kaum menyembah Allah karena mengharapkan sesuatu, maka itu adalah ibadahnya pedagang, dan suatu kaum menyembah Allah karena takut murka Allah maka itu adalah ibadahnya budak, dan suatu kaum menyembah Allah karena ungkapan syukur kepadaNya, maka itulah ibadahnya orang orang yang bebas merdeka.

 

68.    Jangan berfikir tentang Allah, namun berfikirlah tentang ciptaanNya karena ber-fikir tentang Allah hanya menambah kebingungan.

 

69.    Jangan mengikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini dan setiap tamu harus segera pergi.

 

70.    Kawan yang sebenar benarnya ialah yang memelihara tiga hal terhadap kawan-nya: menolong kawannya saat kawannya ditimpa musibah, menjaga nama baiknya di saat kawannya tidak ada di tempat, dan di saat kawannya wafat.

 

71.     Orang yang banyak mendapat banyak kenikmatan dari Allah maka makin banyak orang yang membutuhkannya. Barangsiapa melaksanakan kewajibannya, maka Allah akan melestarikan kenikmatan tersebut, jika tidak maka Allah akan mencabut kenikmatan itu darinya.

 

72.   Seorang mukmin yang selalu waspada terhadap kelemahan dirinya selalu mela-wan musuh musuhnya dengan dua senjata yang lebih kuat dan ampuh: (1) Keyakinan yang kokoh untuk menghancurkan syubhat (keragu raguan); (2) Kesabaran untuk mengalahkan syahwat dan nafsu angkara murka.

 

73.     Jadilah seorang dermawan, tetapi jangan jadi pemboros. Jadilah seorang yang hi-dup sederhana tetapi jangan menjadi seorang kikir. Jadikanlah apa yang terjadi sebagai contoh bagi yang akan terjadi sebab segala sesuatu banyak mengandung persamaan.

 

74.   Para ahli agama yang paling bijak ialah mereka yang tidak membuat orang ber-putus asa akan rahmat Allah atau kehilangan harapan akan santunan dan kasih sayangNya, tetapi juga tidak membuat orang terus menerus merasa aman dari pembalasanNya.

 

75.    Jika nampak padanya pengharapan, ia dihinakan ketamakan. Jika bergejolak pa-danya ketamakan, ia dirusak kerakusan. Jika dikuasai keputusasaan, ia dibunuh rasa kasihan. Jika terbakar emosi, amarahnya semakin meledak ledak. Jika dilenakan kesenangan, ia lupa untuk menjaga. Jika mendapat ketakutan, ia disibukkan oleh alasan. Jika mendapat keamanan, kelalaian mencurinya. Jika memperoleh harta, ia dikuasai kekayaan. Jika ditimpa musibah, ia dikuasai kesedihan. Jika digigit kefakiran, ia disibukkan oleh ujian. Jika ditimpa kelaparan, kelemahan ikut duduk bersamanya. Jika kenyang, perutnya teramat penuh. Jadi setiap kekurangan baginya berbahaya dan setiap kelebihan merusaknya.

 

76.     Berilah maaf dengan tulus. Sebab, pemberian maaf yang disertai kebaikan dan si-kap adil lebih bernilai daripada balasan berupa pukulan yang sangat keras; tentunya bagi orang yang mau mempergunakan fungsi akalnya.

 

77.    Apabila musuh Anda mencoba mendekati dan menjalin komunikasi dengan Anda, maka segera terima ia dengan sepenuh hati. Sebab, pendekatannya kepada Anda menandakan bahwa ia tidak lagi memusuhi Anda bahkan mencintai Anda.

 

78.   Cintai orang lain sekedarnya saja. Sebab, bisa jadi pada suatu hari nanti ia akan menjadi orang yang sangat Anda benci dan membenci Anda. Dan bencilah orang lain yang membenci Anda sekedarnya saja. Sebab, boleh jadi pada suatu hari nanti ia akan menjadi kekasih pilihan Anda atau menjadikan Anda sebagai orang yang paling ia kasihi.

 

79.  Bersikaplah waspada terhadap dampak buruk dari perbuatanmu. Sebab, setiap amalan pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Untuk itu berhati hatilah dalam berbuat.

 

80.  Kalau engkau meminta kepada dermawan sesuatu, maka berilah kesempatan baginya untuk berfikir, karena dia tidak berfikir kecuali demi kebaikan; dan bila engkau meminta kepada yang kikir, maka jika dia berfikir, dia akan dituntun oleh sifatnya.

 

81.  Siapa yang menjadikan dirinya pemimpin masyarakat, maka hendaklah dia memulai dengan mengajar dirinya sebelum mengajar orang lain dan hendaklah pengarannya itu melalui tindakannya sebelum lisannya. Pengajar diri lebih wajar dihormati daripada pengajar orang lain.

 

82.   Yang berakal hendaknya selalu menghindar dari potensi memabukkan yang ter-dapat pada harta, kekuasaan, pengetahuan, pujian dan masa muda. Kesemua hal itu mengundang virus yang melumpuhkan akal dan merendahkan kewibawaan.

 

83.   Janganlah engkau memutuskan hubungan dengan saudaramu kecuali setelah se-gala cara yang sudah engkau tempuh tidak dapat lagi memperbaiki hubungan di antara engkau dengannya. Dan janganlah setelah pemutusan itu, engkau mengikutkannya dengan umpatan terhadapnya sehingga engkau menutup jalan baginya untuk kembali berbaikan denganmu.


84.  Sesungguhnya sebaik baik ucapan adalah yang bermanfaat. Tidak ada baiknya pengetahuan yang tidak bermanfaat dan tidaklah dapat dimanfaatkan pengetahuan yang tidak wajar dipelajari.

 

85.  Akal adalah penuntun pikiran. Pikiran adalah penuntun kalbu. Kalbu adalah penuntun indera. Dan indera adalah penuntun organ tubuh.

 

86.  Kalaulah bukan karena lima sikap, niscaya manusia seluruhnya akan menjadi orang shaleh. Lima sikap itu adalah merasa puas dengan kejahilan, besarnya ambisi terhadap dunia, kikir dengan keutamaan yang dimiliki, riya dalam beramal dan ujub dengan pendapatnya.

 

87.  Orang orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, yaitu kepercayaan, cinta dan rasa hormat.

 

88.    Jangan engkau menghadirkan keresahan esok kepada hari ini. Yang demikian itu hanya akan menambah beban diri.

 

89.  Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan, atau tindakan, sampai kapan pun ia tidak akan menjadi orang yang berani.

 

90.      Nilai seseorang diukur berdasarkan kebaikan yang dilakukannya.

 

91.     Lebih sedikit orang menggunakan akalnya, lebih banyak pula ia berkata-kata.

 

92.   Berbahagilah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsumu dan menjadi nakhoda untuk bahtera hidupnya.

 

93.  Kehormatan manusia adalah pengetahuannya. Orang orang bijak adalah suluh yang menerangi jalan setapak kebenaran. Di dalam pengetahuan terletak kesempatan manusia untuk keabadian. Sementara manusia bisa mati, kebijakan hidup abadi.

 

94.    Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai kadar kema-nusiannya, keberaniannya sesuai kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat, dan kesucian nuraninya sesuai kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.

 

95.    Jika engkau berjumpa dengan orang yang lebih muda, berpikirlah pasti dosanya lebih sedikit darimu. Jika berjumpa dengan orang yang lebih tua, berpikirlah pasti amalnya lebih banyak darimu. Sesungguhnya, setiap orang pasti memiliki kelebihan.

 

96.     Jika engkau bersabar, takdir akan berjalan atasmu dan engkau akan mendapatkan pahala. Namun, jika tidak bersabar, takdir pun akan tetap berjalan atasmu dan engkau berdosa.

 

97.  Barangsiapa membenahi sisi bathinnya, Allah akan membenahi sisi lahirnya. Barangsiapa berbuat amal bagi agamanya, Allah akan melaksanakan perbuatan untuknya di dunia. Barangsiapa yang baik urusannya dengan Allah, niscaya Dia akan membuat baik urusannya dengan sesamanya.

 

98.     Sabar menghadapi musibah itu sulit, tetapi hilangnya kesabara itu lebih sulit lagi akibatnya. Semua yang bisa dicapai itu dekat, namun kematian lebih dekat dari semuanya.

 

99.     Setiap orang pasti akan menemui kematian yang ingin dihindarinya, walau ia me-larikan diri. Ingatlah, kematian adalah tempat dimana hidup menggiring kita kesana. Melarikan diri darinya berarti kita menangkapnya (waktu yang kita gunakan untuk berlari semakin memperpendek jarak pertemuan dengannya).

 

100.   Nasehat. Sahabat Ali ra, telah menerangkan demikian: Suatu waktu ada seorang yang menghadap Rasulullah SAW untuk meminta nasehat. Rasulullah SAW kemudian memberi nasehat demikian: “Nasehatku untukmu adalah meski engkau dicabik cabik, dilemparkan ke dalam perapian janganlah sekali kali menyekutukan Allah. Janganlah engkau menyakiti ayah dan ibumu; bahkan jika mereka memintamu untuk berhijrah dari dunia ini pun taatilah perintahnya.

 

   Sisihkanlah sebagian dari hartamu yang berlebih untuk mencukupi kebutuhan sesama saudara seagamamu. Berwajah manislah saat bertemu dengan sesama saudara muslim. Janganlah engkau mengkhianati masyarakat. Ucapkanlah salam kepada sesama muslim yang engkau lihat. Ajaklah umat manusia ke dalam agama Islam. Ketahuilah setiap kali engkau membantu memecahkan kesusahan orang lain, ada pahalananya sebesar putra putra Nabi Yakub yang membebaskan seorang budak. Ketahuilah jika minuman keras dan segala yang memabukkan adalah haram”.Jika engkau membantu meringankan penderitaan orang lain, memecahkannya maka Allah pun akan membantu meringankan penderitaanmu, memecahkan permasalahan mu. Hanya saja saat melakukan hal ini janganlah sampai engkau mengesampingkan hormat dan taatmu kepada ajaran Allah SWT.

 

101. Khusyu’ dalam Shalat. Pada suatu pertempuran sahabat Ali ra, terkena panah hingga menembus ke dalam tulangnya. Meski telah dilakukan segala cara tetap saja tidak bisa mengeluarkan anak panahnya. Dalam keadaan seperti itulah para sahabat menunggu datangnya waktu shalat. Karena shalat adalah dzikirnya yang akan membuatnya berlepas diri dari segala ikatan dunia. Demikian para sahabat menunggu sampai selesai shalat fardhu dan sunnah untuk melakukan operasi dan mencabut anak panahnya. Seorang sahabat yang mengobati saat itu melakukan operasi kemudian memecah tulangnya untuk mengeluarkan anak panah yang menancap ke dalam tubuh sahabat Ali ra.

 

    Beberapa  saat  sebelum  selesai  shalat  anak panah dapat dikeluarkan. Setelah selesai shalat sahabat Ali ra, merasa sakitnya berkurang ‘Sepertinya rasa sakitku berkurang’. Kemudian para sahabat menceritakan bahwa baru saja dilakukan operasi dan pemecahan tulang. “Baru saja dilakukan ini dan itu. Saat itu engkau sama sekali tidak tahu”.

    Mendengar cerita ini sahabat Ali ra, berkata: “Saat aku bermunajat kepada Allah SWT maka dengan kelezatan munajat itu meski dunia luluh lantak atau jemparing dan anak panah melesat mengenai tubuhku aku sama sekali tidak akan merasakan pedihnya”.

 

    Sedemikian khusyu’ saat bermunajat kepada Allah SWT sehingga meski ujung tombak menembus tidak akan terasa.

 

102. Wasiat Ali bin Abi Thalib ra, kepada putranya: Ketika ayahnya terluka di pembaringan, Hasan menemuinya sambil menangis tersedu sedu. Ali kemudian berkata kepada anaknya itu, “Anakku, pesanku jagalah empat perkara dan empat perkara yang lain.” Apakah perkara perkara itu, wahai Ayahku?” Tanya Hasan kepada ayahnya. Ali menjawab, “Kekayaan yang paling besar adalah akal, kemiskinan yang paling jelek adalah kebodohan, kebiadaban yang paling buruk adalah ujub, dan kemurahan yang paling mulia adalah budi pekerti.” “Apa empat perkara yang lain, wahai Ayahku?” Tanya Hasan kemudian. “Pertama, jangan sekali kali berteman dengan orang bodoh, karena ia akan mengambil manfaat darimu dan merugikanmu. Kedua, jangan berteman dengan pembohong, karena orang yang jauh akan menjadi dekat dan orang yang dekat akan menjadi jauh. Ketiga, jangan berteman dengan orang yang bakhil, karena ia akan lebih membutuhkanmu daripada kamu yang membutuhkannya. Keempat, jangan berteman dengan orang yang suka berbuat dosa, karena ia akan menjualmu dengan sesuatu yang tidak berharga, “ jawab Ali. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar