1. Takutlah
kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian. Di saat inilah saksimu ada-lah juga
hakimmu.
2. Barangsiapa
memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan mem-perbaiki
hubungannya dengan orang lain. Barangsiapa memperhatikan urusan akhiratnya,
Allah akan memperhatikan urusan dunianya. Barangsiapa menjadi penasehat bagi
dirinya, Allah akan menjadi penjaganya.
3. Takutlah
kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian. Di saat inilah saksimu ada-lah juga
hakimmu.
4. Akal
adalah penuntun pikiran. Pikiran adalah penuntun kalbu. Kalbu adalah pe-nuntun
indera. Dan, indera adalah penuntun organ tubuh serta hati rakyat adalah wadah
pemimpinnya.
5. Alangkah
cepatnya semenit dibandingakn dengan sejam. Alangkah cepatnya sejam bila
dibandingkan dengan sehari. Alangkah cepatnya sehari dibandingkan dengan
seminggu. Alangkah cepatnya sebulan dibandingkan setahun. Alangkah cepatnya
setahun dibandingkan dengan tibanya ajal. Ketika ajal tiba baru disadari bahwa
kita hidup di dunia ini sehari atau kurang dari dari sehari.
6. Hisablah
diri kalian sebelum kalian dihisab dan timbanglah diri kalian sebelum
ditimbang. Sebab, kelak hisab lebih ringan bagi kalian kalau hari ini kalian
menghisab diri kalian. Dan, bersiap siaplah kalian menghadapi hari paling
agung, dimana pada hari itu kalian akan dihadapkan kepada Rabb kalian, dan
tiada satu pun keadaan kalian yang tersembunyi dihadapanNya.
7. Orang
yang pintar adalah orang yang tahu diri sendiri. Orang yang bodoh adalah orang
yang tidak tahu diri sendiri. Barangsiapa meminta bantuan akal, ia akan
meluruskannya. Barangsiapa meminta petunjuk pada ilmu, ia akan mengarahkannya.
8. Ketahuilah
bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang ibarat ke-pala dari
suatu tubuh. Jika kepalanya hilang, maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk.
Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
9. Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu, pada suatu hari ke-lak, ia
berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu,
pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang paling kau cintai.
10. Jauhilah
kebiasaan menggunjing, karena ia dapat menyebabkan tiga bencana, yaitu: doa
tidak terkabul, amal kebaikan tidak diteriman dan dosa bertambah.
11. Jangan
berlaku aniaya jika Anda mampu berlaku adil. Sebab, tindak aniaya itu akan
berujung pada penyesalan. Anda tidur, sedang orang yang Anda aniaya tetap jaga.
Ia memohon agar Anda celaka. Dan mata Allah takkan pernah tidur.
12. Orang
yang bijaksana, lidahnya di hatinya. Sedangkan yang dungu, hatinya di lidah.
Sedangkan nilai setiap orang sesuai dengan apa yang dimahirinya.
13. Untuk
mendapatkan ilmu yang bermanfaat seseorang harus memenuhi enam syarat, yaitu:
cerdas, minat yang kuat terhadap ilmu, sabar, punya bekal yang cukup, patuh
terhadap petunjuk guru, dan lama waktunya.
14. Jadilah
seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah
menghancurkannya.
15. Orang
cantik tidak selalu orang baik, tapi orang baik selalu cantik.
16. Wahai
anak Adam! Apabila engkau merasa bahwa Allah mengucurkan nikmat-Nya kepadamu
sedang engkau terus bermaksiat kepadaNya, maka berhati hatilah.
17. Orang
yang sejuk dan lembut kata katanya (ucapannya) akan banyak teman dan kawan.
18. Setan-setan manusia dan jin menyerang nafsu manusia
dengan dua cara: (1) Syubhat (keragu-raguan) untuk mengacaukan pikirannya lalu sesat;
(2) syahwat untuk merusak perilakunya lalu terjerumus.
19. Lepaskan
segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih.
20. Tubuh
dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal diber-sihkan
dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta.
21. Jangan
menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang
sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri.
22. Jangan
biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau kamu tidak
akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi.
23. Orang
yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang
optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.
24. Diberkatilah
dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang
lain.
25. Tuntutlah
ilmu karena jika Anda seorang kaya maka ilmu itu memperindah Anda dan jika Anda
miskin maka ilmu memelihara Anda.
26. Sebagian
obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang
menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh.
27. Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah, karena
bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak
bersinar lebih terang.
28. Teman
sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan
dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada.
29. Aku
tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi untuk kepentingan siapapun.
30. Firman
Allah adalah obat bagi hati.
31. Alangkah
bahagianya orang yang selalu ingat akan tempat kembalinya (akhirat), dia
beramal untuk hari perhitungan segala amal, dia puas dengan hidup sederhanam
dan selalu ridha terhadap anugerah Allah.
32. Sesungguhnya
dunia ini berputar untuk ditinggalkan, sedangkan akhirat berputar untuk
dihadapi. Masing masing memiliki penghuni. Maka jadilah kalian sebagai penghuni
akhirat. Jangan sekali kali menjadi penghuni dunia. Hari ini adalah untuk
berbuat bukan untuk menghitung hitung hasil, sementara kelak adalah untuk
menghitung hitung hasil, bukan untuk beramal.
33. Memaafkan
adalah kemenangan terbaik.
34. Lebih
mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang
dipenuhi dengan kebencian.
35. Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan
jangan pernah mem-buat janji ketika sedang senang.
36. Ya
Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa
cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau
siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku.
37. Dia
yang menaruh kepercayaan pada dunia, dunia akan mengkhianatinya.
38. Lebih
baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari te-man yang
bodoh.
39. Sembunyikan
kebaikan yang kamu lakukan, dan buatlah kebaikan yang telah kamu lakukan itu
dikenal.
40. Allah
SWT menjadikan iman sebagai pembersih dari syirik, memfardhukan sha-lat untuk
menundukkan kesombongan, dan mewajibkan zakat sebagai pembersih bagi jiwa dan
harta serta pertumbuhan bagi rezeki. Puasa untuk memantapkan keikhlasan.
Perintah haji sebagai pengokoh bagi agama dan amar makruf nahi mungkar untuk
kemaslahatan umat.
41. Jangan
membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah
dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu. Berpikirlah positif,
tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima
sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan
ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi
orang yang kau cintai.
42. Ada
dua jenis manusia: (1) mereka yang mencari tapi tidak dapat menemukan, dan (2) mereka yang
menemukan tapi masih menginginkan lebih.
43. Jangan
besarkan anakmu dengan cara orang tuamu membesarkanmu dulu karena mereka lahir
di zaman yang berbeda.
44. Selalu
ada cukup cahaya bagi orang yang mau melihat.
45. Orang
yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan
melarikan diri.
46. Yakinlah,
ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan
membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
47. Kemarahan
itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada
madu.
48. Ucapan
itu seperti obat, dosisnya kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa
membunuh.
49. Tidak
ada yang lebih menyakiti hari daripada dosa.
50. Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia.
Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika
dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya.
51. Berhentilah
membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak
menjadi perhatianmu.
52. Betapa
terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia
memiliki ilmu dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang yang
memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh.
53. Jangan
merasa kesepian di atas jalan kebenaran
karena sedikitnya orang yang berada di sana.
54. Ada
dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati
seseorang ataukah dalam doa seseorang.
55. Banyak
permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan kemurahan hati.
56. Sabar
sesaat saja di saat marah akan menghemat ribuan penyesalan.
57. Hidup
hanyalah bayangan awan, mimpinya orang yang tertidur.
58. Berikan
perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut,
bukan budak rumah tanggamu.
59. Jagalah
dirimu dari sifat marah, karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan
berakhir dengan penyesalan.
60. Aku
akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan
kesabaranku.
61. Berikan
ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu
kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan.
62. Abaikan
rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia.
63. Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu
hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada
saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu.
64. Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji
dalam tiga kesempatan: (1) di saat membutuhkan, (2) di belakangmu,
dan (3) setelah kematianmu.
65. Jangan
katakan pada Allah “aku punya masalah besar” tetapi katakan pada ma-salah bahwa
“aku punya Allah Yang Maha Besar”.
66. Tidak
ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih daripada dirimu sendiri, maka jangan
salahkan siapapun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak
bisa menyembunyikannya. Rahasia adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu
akan membuatmu menjadi tahanan.
67. Suatu
kaum menyembah Allah karena mengharapkan sesuatu, maka itu adalah ibadahnya
pedagang, dan suatu kaum menyembah Allah karena takut murka Allah maka itu
adalah ibadahnya budak, dan suatu kaum menyembah Allah karena ungkapan syukur
kepadaNya, maka itulah ibadahnya orang orang yang bebas merdeka.
68. Jangan
berfikir tentang Allah, namun berfikirlah tentang ciptaanNya karena ber-fikir
tentang Allah hanya menambah kebingungan.
69. Jangan
mengikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini
layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di
belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini dan setiap tamu harus
segera pergi.
70. Kawan
yang sebenar benarnya ialah yang memelihara tiga hal terhadap kawan-nya:
menolong kawannya saat kawannya ditimpa musibah, menjaga nama baiknya di saat
kawannya tidak ada di tempat, dan di saat kawannya wafat.
71. Orang
yang banyak mendapat banyak kenikmatan dari Allah maka makin banyak orang
yang membutuhkannya. Barangsiapa melaksanakan kewajibannya, maka Allah akan
melestarikan kenikmatan tersebut, jika tidak maka Allah akan mencabut
kenikmatan itu darinya.
72. Seorang
mukmin yang selalu waspada terhadap kelemahan dirinya selalu mela-wan musuh
musuhnya dengan dua senjata yang lebih kuat dan ampuh: (1) Keyakinan yang kokoh untuk
menghancurkan syubhat (keragu raguan); (2) Kesabaran untuk mengalahkan syahwat
dan nafsu angkara murka.
73. Jadilah
seorang dermawan, tetapi jangan jadi pemboros. Jadilah seorang yang hi-dup
sederhana tetapi jangan menjadi seorang kikir. Jadikanlah apa yang terjadi
sebagai contoh bagi yang akan terjadi sebab segala sesuatu banyak mengandung
persamaan.
74. Para
ahli agama yang paling bijak ialah mereka yang tidak membuat orang ber-putus asa
akan rahmat Allah atau kehilangan harapan akan santunan dan kasih sayangNya,
tetapi juga tidak membuat orang terus menerus merasa aman dari pembalasanNya.
75. Jika
nampak padanya pengharapan, ia dihinakan ketamakan. Jika bergejolak pa-danya
ketamakan, ia dirusak kerakusan. Jika dikuasai keputusasaan, ia dibunuh rasa
kasihan. Jika terbakar emosi, amarahnya semakin meledak ledak. Jika dilenakan
kesenangan, ia lupa untuk menjaga. Jika mendapat ketakutan, ia disibukkan oleh
alasan. Jika mendapat keamanan, kelalaian mencurinya. Jika memperoleh harta, ia
dikuasai kekayaan. Jika ditimpa musibah, ia dikuasai kesedihan. Jika digigit
kefakiran, ia disibukkan oleh ujian. Jika ditimpa kelaparan, kelemahan ikut
duduk bersamanya. Jika kenyang, perutnya teramat penuh. Jadi setiap kekurangan
baginya berbahaya dan setiap kelebihan merusaknya.
76. Berilah
maaf dengan tulus. Sebab, pemberian maaf yang disertai kebaikan dan si-kap adil
lebih bernilai daripada balasan berupa pukulan yang sangat keras; tentunya bagi
orang yang mau mempergunakan fungsi akalnya.
77. Apabila
musuh Anda mencoba mendekati dan menjalin komunikasi dengan Anda, maka segera
terima ia dengan sepenuh hati. Sebab, pendekatannya kepada Anda menandakan
bahwa ia tidak lagi memusuhi Anda bahkan mencintai Anda.
78. Cintai orang lain sekedarnya saja. Sebab, bisa jadi pada
suatu hari nanti ia akan menjadi orang yang sangat Anda benci dan membenci
Anda. Dan bencilah orang lain yang membenci Anda sekedarnya saja. Sebab, boleh
jadi pada suatu hari nanti ia akan menjadi kekasih pilihan Anda atau menjadikan
Anda sebagai orang yang paling ia kasihi.
79. Bersikaplah
waspada terhadap dampak buruk dari perbuatanmu. Sebab, setiap amalan pasti akan
mendapatkan balasan yang setimpal. Untuk itu berhati hatilah dalam berbuat.
80. Kalau
engkau meminta kepada dermawan sesuatu, maka berilah kesempatan baginya untuk
berfikir, karena dia tidak berfikir kecuali demi kebaikan; dan bila engkau
meminta kepada yang kikir, maka jika dia berfikir, dia akan dituntun oleh
sifatnya.
81. Siapa
yang menjadikan dirinya pemimpin masyarakat, maka hendaklah dia memulai dengan
mengajar dirinya sebelum mengajar orang lain dan hendaklah pengarannya itu
melalui tindakannya sebelum lisannya. Pengajar diri lebih wajar dihormati
daripada pengajar orang lain.
82. Yang
berakal hendaknya selalu menghindar dari potensi memabukkan yang ter-dapat pada
harta, kekuasaan, pengetahuan, pujian dan masa muda. Kesemua hal itu mengundang
virus yang melumpuhkan akal dan merendahkan kewibawaan.
83. Janganlah
engkau memutuskan hubungan dengan saudaramu kecuali setelah se-gala cara yang
sudah engkau tempuh tidak dapat lagi memperbaiki hubungan di antara engkau
dengannya. Dan janganlah setelah pemutusan itu, engkau mengikutkannya dengan
umpatan terhadapnya sehingga engkau menutup jalan baginya untuk kembali
berbaikan denganmu.
84. Sesungguhnya
sebaik baik ucapan adalah yang bermanfaat. Tidak ada baiknya pengetahuan yang
tidak bermanfaat dan tidaklah dapat dimanfaatkan pengetahuan yang tidak wajar
dipelajari.
85. Akal
adalah penuntun pikiran. Pikiran adalah penuntun kalbu. Kalbu adalah penuntun
indera. Dan indera adalah penuntun organ tubuh.
86. Kalaulah
bukan karena lima sikap, niscaya manusia seluruhnya akan menjadi orang shaleh.
Lima sikap itu adalah merasa puas dengan kejahilan, besarnya ambisi terhadap
dunia, kikir dengan keutamaan yang dimiliki, riya dalam beramal dan ujub dengan
pendapatnya.
87. Orang
orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, yaitu kepercayaan, cinta
dan rasa hormat.
88. Jangan
engkau menghadirkan keresahan esok kepada hari ini. Yang demikian itu hanya
akan menambah beban diri.
89. Orang
yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan, atau tindakan, sampai
kapan pun ia tidak akan menjadi orang yang berani.
90. Nilai
seseorang diukur berdasarkan kebaikan yang dilakukannya.
91. Lebih
sedikit orang menggunakan akalnya, lebih banyak pula ia berkata-kata.
92. Berbahagilah
orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsumu dan
menjadi nakhoda untuk bahtera hidupnya.
93. Kehormatan
manusia adalah pengetahuannya. Orang orang bijak adalah suluh yang menerangi
jalan setapak kebenaran. Di dalam pengetahuan terletak kesempatan manusia untuk
keabadian. Sementara manusia bisa mati, kebijakan hidup abadi.
94. Nilai
seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai kadar
kema-nusiannya, keberaniannya sesuai kadar penolakannya terhadap perbuatan
jahat, dan kesucian nuraninya sesuai kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
95. Jika
engkau berjumpa dengan orang yang lebih muda, berpikirlah pasti dosanya lebih
sedikit darimu. Jika berjumpa dengan orang yang lebih tua, berpikirlah pasti
amalnya lebih banyak darimu. Sesungguhnya, setiap orang pasti memiliki
kelebihan.
96. Jika
engkau bersabar, takdir akan berjalan atasmu dan engkau akan mendapatkan
pahala. Namun, jika tidak bersabar, takdir pun akan tetap berjalan atasmu dan
engkau berdosa.
97. Barangsiapa
membenahi sisi bathinnya, Allah akan membenahi sisi lahirnya. Barangsiapa
berbuat amal bagi agamanya, Allah akan melaksanakan perbuatan untuknya di
dunia. Barangsiapa yang baik urusannya dengan Allah, niscaya Dia akan membuat
baik urusannya dengan sesamanya.
98. Sabar
menghadapi musibah itu sulit, tetapi hilangnya kesabara itu lebih sulit lagi
akibatnya. Semua yang bisa dicapai itu dekat, namun kematian lebih dekat dari
semuanya.
99. Setiap
orang pasti akan menemui kematian yang ingin dihindarinya, walau ia me-larikan
diri. Ingatlah, kematian adalah tempat dimana hidup menggiring kita kesana.
Melarikan diri darinya berarti kita menangkapnya (waktu yang kita gunakan untuk
berlari semakin memperpendek jarak pertemuan dengannya).
100. Nasehat. Sahabat Ali ra, telah menerangkan demikian:
Suatu waktu ada seorang yang menghadap Rasulullah SAW untuk meminta nasehat.
Rasulullah SAW kemudian memberi nasehat demikian: “Nasehatku untukmu adalah
meski engkau dicabik cabik, dilemparkan ke dalam perapian janganlah sekali kali
menyekutukan Allah. Janganlah engkau menyakiti ayah dan ibumu; bahkan jika
mereka memintamu untuk berhijrah dari dunia ini pun taatilah perintahnya.
Sisihkanlah sebagian dari hartamu yang berlebih
untuk mencukupi kebutuhan sesama saudara seagamamu. Berwajah manislah saat
bertemu dengan sesama saudara muslim. Janganlah engkau mengkhianati masyarakat.
Ucapkanlah salam kepada sesama muslim yang engkau lihat. Ajaklah umat manusia
ke dalam agama Islam. Ketahuilah setiap kali engkau membantu memecahkan
kesusahan orang lain, ada pahalananya sebesar putra putra Nabi Yakub yang
membebaskan seorang budak. Ketahuilah jika minuman keras dan segala yang
memabukkan adalah haram”.Jika engkau
membantu meringankan penderitaan orang lain, memecahkannya maka Allah pun akan
membantu meringankan penderitaanmu, memecahkan permasalahan mu. Hanya saja saat
melakukan hal ini janganlah sampai engkau mengesampingkan hormat dan taatmu
kepada ajaran Allah SWT.
101. Khusyu’
dalam Shalat. Pada suatu pertempuran sahabat
Ali ra, terkena panah hingga menembus ke dalam tulangnya. Meski telah dilakukan
segala cara tetap saja tidak bisa mengeluarkan anak panahnya. Dalam keadaan
seperti itulah para sahabat menunggu datangnya waktu shalat. Karena shalat
adalah dzikirnya yang akan membuatnya berlepas diri dari segala ikatan dunia.
Demikian para sahabat menunggu sampai selesai shalat fardhu dan sunnah untuk
melakukan operasi dan mencabut anak panahnya. Seorang sahabat yang mengobati
saat itu melakukan operasi kemudian memecah tulangnya untuk mengeluarkan anak
panah yang menancap ke dalam tubuh sahabat Ali ra.
Beberapa saat sebelum selesai shalat anak panah
dapat dikeluarkan. Setelah selesai shalat sahabat Ali ra, merasa sakitnya
berkurang ‘Sepertinya rasa sakitku berkurang’. Kemudian para sahabat
menceritakan bahwa baru saja dilakukan operasi dan pemecahan tulang. “Baru saja
dilakukan ini dan itu. Saat itu engkau sama sekali tidak tahu”.
Mendengar cerita ini sahabat Ali ra, berkata:
“Saat aku bermunajat kepada Allah SWT maka dengan kelezatan munajat itu meski
dunia luluh lantak atau jemparing dan anak panah melesat mengenai tubuhku aku
sama sekali tidak akan merasakan pedihnya”.
Sedemikian
khusyu’ saat bermunajat kepada Allah SWT sehingga meski ujung tombak menembus
tidak akan terasa.
102. Wasiat Ali bin Abi
Thalib ra, kepada putranya: Ketika ayahnya terluka di pembaringan, Hasan
menemuinya sambil menangis tersedu sedu. Ali kemudian berkata kepada anaknya
itu, “Anakku, pesanku jagalah empat perkara dan empat perkara yang lain.” Apakah
perkara perkara itu, wahai Ayahku?” Tanya Hasan kepada ayahnya. Ali menjawab,
“Kekayaan yang paling besar adalah akal, kemiskinan yang paling jelek adalah
kebodohan, kebiadaban yang paling buruk adalah ujub, dan kemurahan yang paling
mulia adalah budi pekerti.” “Apa empat perkara yang lain, wahai Ayahku?” Tanya
Hasan kemudian. “Pertama, jangan sekali kali berteman dengan orang bodoh, karena
ia akan mengambil manfaat darimu dan merugikanmu. Kedua, jangan berteman
dengan pembohong, karena orang yang jauh akan menjadi dekat dan orang yang
dekat akan menjadi jauh. Ketiga, jangan berteman dengan orang
yang bakhil, karena ia akan lebih membutuhkanmu daripada kamu yang
membutuhkannya. Keempat, jangan berteman dengan orang yang suka berbuat dosa,
karena ia akan menjualmu dengan sesuatu yang tidak berharga, “ jawab Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar