INILAH
KUMPULAN WASIAT/NASIHAT
NABI
MUHAMMAD SAW KEPADA ABU DZAR ra, yang juga berlaku bagi diri kita dan anak
keturunan kita:
1. Hai Abu Dzar, ketahuilah bahwa di
antara tingkat pertama dengan kedua di syurga bagaikan antara langit dan bumi,
dan seorang hamba bila melihat ke atas maka terlihat cahaya yang hampir
menyambar matanya, sehingga takut, lalu bertanya: Apakah itu? Jawab: Itu cahaya
kawanmu, Kawanku fulan itu kami dahulu bekerja sama di dunia, dan kini mendapat
kelebihan atasku sedemikian. Dijawab: Dia lebih utama dari padamu, karena ia
tidak dengki, iri hati atau hasud pada seorangpun.
2. Hai Abu Dzar, dunia sebagai penjara
bagi orang mukmin, dan syurga bagi orang kafir, dan tiap hari seorang mukmin
berduka cita, dan bagaimana tidak akan berduka, padahal ia telah diperingatkan
akan melalui jahannam tetapi tidak diberitahu bahwa ia keluar dari padanya, dan
akan menghadapi berbagai penyakit, dan ujian-ujian bala yang menjengkelkannya bahkan
adakalanya teraniaya dan tidak tertolong, maka selalu ia duka cita sehingga
berpisah maka apabila ia telah berpisah dengan dunia ini, menjurus ke tempat
kehormatan dan istirahatnya.
3. Hai Abu Dzar, yang disediakan oleh
Allah daripada kehormatan di akherat itu sesuai kesedihan yang dideritanya
ketika di dunia.
4. Hai Abu Dzar, siapa yang mendapat
ilmu yang tidak menangiskannya secara nyata bahwa ia telah diberi ilmu yang
tidak berguna baginya. Sesungguhnya Allah telah menyebut sifat ulama dalam
ayat: Sesungguhnya orang yang mendapat ilmu itu, jika dibacakan pada mereka
ayat-ayat Allah mereka menundukkan dagunya sambil sujud. Dan mereka berkata:
Maha Suci Tuhan kami, sungguh janji Tuhan kami itu pasti terjadi. Dan mereka
menundukkan dagunya sambil menangis dan bertambah khusyu’ (Al Israa’ ayrat
107-109).
5. Hai Abu Dzar, siapa yang dapat
menangis hendaklah menangis, dan siapa yang tidak dapat, hendaklah merasa sedih
dalam hatinya, dan berusaha menangis. Sesungguhnya orang yang keras hati jauh
dari Allah tetapi kamu tidak merasa.
6. Hai Abu Dzar, Allah telah
berfirman: Aku tidak akan menghimpun dua kali takut dan dua kali aman, pada
hambaku. Jika ia merasa aman dari pada-Ku di dunia maka akan Aku takutkan ia di
hari Kiamat dan bila ia merasa takut kepada-Ku di dunia Aku amankan ia di hari
kiamat.
7. Hai Abu Dzar, andaikan di hari
kiamat itu ada seorang mempunyai amal tujuh puluh nabi pasti ia akan merasa
remeh semua amalannya itu, bahkan ia masih merasa takut tidak akan selamat dari
bahaya hari kiamat.
8. Hai Abu Dzar, sesungguhnya seorang
hamba itu akan dihadapkan pada dosa-dosanya di hari kiamat, maka ia berkata:
Sungguh aku sejak dahulu takut dan khawatir, maka diampunkan baginya.
9. Hai Abu Dzar, sesungguhnya seorang
itu berbuat kebaikan, lalu menyandarkan diri padanya, dan mengerjakan dosa-dosa
yang dianggapnya remeh, akan dihadapkan kepada Allah sedang Allah murka
kepadanya.
10. Hai Abu Dzar, sesungguhnya seorang
itu berbuat dosa lalu ia merasa takut daripadanya akan datang pada hari kiamat
dengan rasa aman.
11. Hai Abu Dzar, sesungguhnya
adakalanya seorang berbuat dosa sehingga masuk Syurga karena dosa itu. Abu Dzar
bertanya: Bagaimanakah itu ya Rasulullah? Jawabnya: Dosa itu selalu diingatinya
dan bertaubat kepada Allah sehingga masuk syurga.
12. Hai Abu Dzar, seorang yang sempurna
akal yaitu yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk apa yang akan dihadapinya
sesudah mati, sedang orang yang rendah yaitu yang memperturutkan ahwanya dan
mengharapkan dari Allah berbagai macam angan-angan serta harapan.
13. Hai Abu Dzar, sesungguhnya pertama
yang akan terangkat (tercabut) dari umatku ini yaitu amanah dan khusyu’
sehingga kau tidak dapat melihat seorang yang khusyu’ kepada Allah.
14. Hai Abu Dzar, demi Allah yang jiwa
Muhammad ada di tangan-Nya,, andaikan dunia ini berharga di sisi Allah seumpama
sayap nyamuk atau lalat, maka tidak akan diberikan kepada orang kafir walaupun
seteguk air.
15. Hai Abu Dzar, dunia ini terkutuk
dan semua yang di dalamnya terkutuk kecuali sesuatu yang ditujukan untuk
mencapai keridhaan Allah. Dan tiada sesuatu yang dibenci oleh Allah melebihi
dunia, dijadikan kemudian diabaikan dan tidak dilihatnya, hingga hari kiamat.
Dan tiada sesuatu yang disayang oleh Allah melebihi iman percaya kepada-Nya dan
meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya.
16. Hai Abu Dzar, sesungguhnya Allah
mewahyukan kepada Isa as, : Hai Isa, kau jangan cinta pada dunia, sebab Aku
tidak suka padanya, dan cintailah pada akherat, sebab itu hari janji-Ku.
17. Hai Abu Dzar, sesungguhnya Jibril
as, datang kepadaku membawakan perbendaharaan/kekayaan dunia di atas keledai
putih hitam, lau berkata kepadaku: Ya Muhammad, ini kekayaan dunia dan tidak
mengurangi bagianmu di sisi Tuhan. Jawabku: Ya Habibi Jibril, saya tidak
berhajat pada itu, jika aku kenyang bersyukur pada Tuhanku dan bila lapar aku
minta kepada-Nya.
18. Hai Abu Dzar, jika Allah
menghendaki kebaikan hambanya maka dipandaikan dalam agama, dan dizahidkan pada
dunia dan diperlihatkan kekurangan-kekurangan dirinya.
19. Hai Abu Dzar, tiap seorang yang
zuhud terhadap dunia (maksudnya tidak rakus) melainkan Allah akan menumbuhkan
hikmah dalam hatinya, dan dapat mengucapkan dengan lidahnya, dan diperlihatkan
kepada ciri-ciri dan penyakit dunia serta obatnya dan mengeluarkannya dari
dunia dengan selamat ke Darussalam.
20. Hai Abu Dzar, jika kau melihat
kawanmu zuhud (maksudnya tidak rakus) pada dunia, maka dengarlah daripadanya
karena ia sedang di isi dengan hikmah. Saya bertanya: Ya Rasulullah siapakah
manusia yang zahid? Jawab Nabi: Siapa yang tidak melupakan kubur, dan kerusakan
di dalam kubur, dan meninggalkan kemewahan dunia dam mengutamakan yang kekal
daripada yang rusak dan tidak menganggap hari besok itu untuk dirinya, dan
menganggap dirinya di dalam golongan orang-orang yang mati.
21. Hai Abu Dzar, Allah tidak
mewahyukan kepadaku supaya mengumpulkan harta tetapi mewahyukan kepadaku supaya
bertasbih dengan tahmid kepada Tuhanmu, dan jadilah sekali dari golongan
orang-orang yang sujud dan beribadah kepada Tuhanmu sehingga tiba kepadamu maut
atau keyakinan.
22. Hai Abu Dzar, cinta harta dan
kedudukan itu merusak agama seorang, lebih daripada dua serigala yang buas di
dalam kandang kambing, yang menyerbu pada malam hari hingga pagi, maka apa yang
ditinggalkan oleh kedua serigala itu. Abu Dzar bertanya: Ya Rasulullah apakah
orang-orang yang takut, khusyu’, tawadhu, dan banyak berdzikir itu yang lebih
dahulu masuk syurga? Jawab Nabi: Tidak, tetapi orang-orang miskin dari
muslimin, mereka akan melangkahi leher orang-orang untuk masuk syurga lalu
ditegur oleh penjaga syurga. Berhenti dahulu untuk dihisab. Jawab mereka:
Dengan apakah kami akan dihisab, demi Allah kami tidak berkuasa sehingga
berlaku adil atau dzalim dan tidak kaya sehingga bakhil, tetapi kami hamba
Tuhan beribadah kepadanya sehingga dipanggil maka kami sambut.
23. Hai Abu Dzar, sesungguhnya dunia
ini merisaukan hati dan badan, dan Allah akan menuntut kami daripada nikmat
yang halal, maka bagaimana terhadap nikmat yang haram.
24. Hai Abu Dzar, sesungguhnya saya
telah berdoa semoga Allah menjadikan rezeki orang cinta kepadaku selalu
berkecukupan dan supaya memberi kepada orang yang benci kepadaku banyak harta
dan anak.
25. Hai Abu Dzar, tanaman akhirat itu
amal shaleh dan tanaman dunia adalah harta dan anak-anak.
26. Hai Abu Dzar, jika nur/cahaya iman
telah masuk ke dalam hati maka hati terbuka lapang, Saya bertanya: Apakah
tandanya itu ya Rasulullah? Jawab Nabi: Condong pada tempat yang kekal dan
menghindari tempat tipuan dan siap-siap untuk maut sebelum tibanya.
27. Hai Abu Dzar, hendaklah kau selalu
berniat baik dalam semua kelakuanmu sehingga dalam makan, minum dan tidur.
28. Hai Abu Dzar, sesungguhnya ada
Malaikat-Malaikat Allah yang selalu berdiri karena takut kepada Allah tidak
pernah mengangkat kepala mereka sehingga ditiup sangkakala hari Kiamat lalu
mereka berkata: Maha Suci Engkau Tuhan dan segala puji bagi-Mu kami tidak dapat
menyembah kepada-Mu sebagaimana seharusnya Engkau disembah.
29. Hai Abu Dzar, rendahkan suaramu
ketika ada jenazah dan ketika perang dan ketika membaca Al-Qur’an.
30. Hai Abu Dzar, jika mengantar jenazah hendaklah akalmu berfikir,
dan khusyu’ serta ingat bahwa kau akan mengikuti orang yang mati itu.
31. Hai Abu Dzar, ketahuilah bahwa
segala makanan jika rusak maka garamlah obatnya dan bila garam itu rusak maka
tidak ada obatnya. Dan ketahuilah bahwa bagimu ada dua sifat kurang baik, yaitu
tertawa tanpa sebab (tanpa sesuatu yang ajaib) dan malas tanpa alasan.
32. Hai Abu Dzar, dua rakaat yang
sederhana sambil memperhatikan lebih baik dari bangun semalaman dengan hati
yang lupa.
33. Hai Abu Dzar, hak itu berat dan
pahit, dan bathil itu ringan, manis. Dan adakalanya suatu syahwat menyebabkan
duka cita yang abadi.
34. Hai Abu Dzar, Engkau tidak dapat
mencapai hakikat iman, sehingga kau melihat kebanyakan orang-orang itu dangkal
(bodoh) dalam urusan agama, hanya pandai dalam keduniaan.
35. Hai Abu Dzar, perhitungkan dirimu
sebelum dihisab, karena yang demikian itu akan lebih ringan untuk perhitungan
hari kiamat. Dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang, dan siaplah untuk menghadapi
hari menghadapmu kepada Allah yang tidak akan tersembunyi dari pada-Nya sesuatu
rahasia yang samarpun.
36. Hai Abu Dzar, perumpamaan orang yang
berdoa tanpa amal, bagaikan orang memanah tanpa senar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar