INILAH
KUMPULAN WASIAT/NASIHAT
NABI
MUHAMMAD SAW KEPADA ABU DZAR ra, yang juga berlaku bagi diri kita dan anak
keturunan kita:
1. Hai Abu Dzar, sesungguhnya
bumi ini menangis atas kematian seorang
mukmin selama empat puluh hari.
2. Hai Abu Dzar, tiada seorang yang
meletakkan dahinya di tanah melainkan disaksikan oleh bumi pada hari kiamat,
dan tiada suatu tempat yang didatangi oleh suatu kaum (tamu) melainkan pada
esok hari tempat itu mendoakan atau melaknat (mengutuk) mereka.
3. Hai Abu Dzar, tiada seorang pemuda
yang meninggalkan dunia dan menghabiskan masa mudanya dalam taat kepada Allah
melainkan Allah akan memberi kepadanya pahala 72 (tujuh puluh dua) orang
siddiq.
4. Hai Abu Dzar, orang yang berdzikir
di tengah-tengah orang-orang yang lalai, bagaikan orang yang meneruskan
perjuangan jihad ditengah-tengah orang-orang yang melarikan diri.
5. Hai Abu Dzar, kawan yang baik lebih
baik dari duduk sendirian, dan duduk sendirian lebih baik dari kawan yang jahat
dan mengutarakan kebaikan lebih baik dari diam, dan diam lebih baik dari
berkata tidak baik.
6. Hai Abu Dzar, sesungguhnya Allah
memperhatikan lidah tiap orang yang berkata-kata. Maka harus berhati-hati,
bertaqwa pada Allah dan memperhatikan benar-benar apa yang dikatakannya.
7. Hai Abu Dzar, tinggalkan bicara
yang berlebihan dan cukup bagimu dari perkataanmu apa yang telah dapat
menyampaikan hajatmu.
8. Hai Abu Dzar, cukup seorang
berdusta jika suka menceritakan semua apa yang didengar.
9. Hai Abu Dzar, tiada sesuatu yang
layak dipenjara (ditahan) seperti lidah.
10. Hai Abu Dzr, setengah daripada
mengagungkan Allah ialah menghormati orang tua yang muslim, dan menghormat
orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan mengerti dan menghormati raja (pemimpin)
yang adil.
11. Hai Abu Dzar, tiada beramal siapa
yang tidak dapat menahan lidahnya (yakni percuma dan sia-sia amalnya).
12. Hai Abu Dzar, jangan menjadi tukang
mencela dan memuji, atau pemaki atau pendebat (pembantah).
13. Hai Abu Dzar, seorang hamba akan
bertambah jauh dari Allah selama busuk budi pekertinya.
14. Hai Abu Dzar, kalimat nasehat yang
baik itu sebagai sedekah dan tiap langkah kau berjalan untuk shalat itu
sedekah.
15. Hai Abu Dzar, jadilah seorang yang
dalam amal lebih memperhatikan taqwa dan kesempurnaan amal daripada sekedar
beramal, sebab tidak dianggap remeh atau sedikit amal yang disertai taqwa dan
bagaimana akan kecil amal yang diterima sedang Allah berfirman: Sesungguhnya
Allah hanya menerima amal orang-orang yang bertaqwa.
16. Hai Abu Dzar, siapa ingin menjadi
manusia yang mulia, hendaklah bertaqwa kepada Allah azzawajalla.
17. Hai Abu Dzar, siapa yang tidak
hirau dari mana ia mendapat harta, maka Allah tidak hirau dari pintu mana ia
akan dimasukkan ke dalam api neraka.
18. Hai Abu Dzar, seorang tidak termasuk orang muttaqin sehingga
memperhitungkan dirinya lebih dari perhitungan persero terhadap perseronya
sehingga ia mengetahui dari mana makan minumnya dan pakaiannya apakah dari
halal atau dari haram.
19. Hai Abu Dzar, sesungguhnya orang
yang dicinta oleh Allah ialah yang banyak berdzikir, dan orang yang termulya di
sisi Allah ialah yang bertaqwa, dan yang selamat dari siksa Allah ialah orang
yang takut kepada-Nya.
20. Hai Abu Dzar, sesungguhnya orang
muttaqin (orang taqwa) itu ialah orang yang takut dari sesuatu yang bukan
haram, karena khawatir terjerumus dalam syubhat.
21. Hai Abu Dzar, siapa yang taat
kepada Allah maka ialah yang ingat berdzikir kepada Allah meskipun sedikit shalat sunnahnya dan puasa sunnahnya dan
membaca Al-Qur’an.
22. Hai Abu Dzar, sendi agama ialah
wara’ (jaga diri waspada terhadap sesuatu yang syubhat) dan pokoknya ialah
taat.
23. Hai Abu Dzar, kelebihan ilmu lebih
baik dari kelebihan ibadah dan ketahuilah andaikan kamu shalat hingga bungkuk
dan puasa hingga kurus, kering bagaikan tali senar, maka tidak akan berguna
yang demikian itu kecuali dengan wara’.
24. Hai Abu Dzar, siapa yang tidak
melakukan tiga macam, maka ia pada hari kiamat akan rugi. Saya bertanya: Apakah
yang tiga? Jawab Nabi SAW: Wara’ yang dapat mencegah dari apa yang diharamkan
oleh Allah, dan kesabaran untuk menolak kebodohan orang yang bodoh, dan akhlak
(budi) untuk bergaul dengan sesama manusia.
25. Hai Abu Dzar, jika kau ingin
menjadi sekuat-kuat manusia, maka tawakkal kepada Allah. Dan jika kau ingin
menjadi semulia-mulia orang, maka bertaqwalah kepada Allah. Dan jika kau ingin
menjadi orang terkaya, maka percayalah pada apa yang di tangan Allah melebihi
kepercayaanmu dengan apa yang di tangan mu sendiri.
26. Hai Abu Dzar, andaikan anak Adam
lari dari rezekinya bagaikan larinya dari maut, niscaya akan terkejar oleh
rezekinya, sebagaimana terkejar oleh maut.
27. Hai Abu Dzar, Allah berfirman: Demi
kemuliayan dan kebesaran-Ku, tiada seorang yang mengutamakan perintah-Ku dari
hawa nafsunya, melainkan Aku jadikan kekayaan dalam hatinya, dan kesibukannya
dalam urusan akhiratnya dan langit, bumi akan menjamin rezekinya dan Aku
hindarkan semua kesukarannya, bahkan Aku bantu dagangannya melebihi pedagang
lainnya.
28. Hai Abu Dzar, sesungguhnya Allah
tidak melihat bentuk rupa dan hartamu tetapi langsung melihat dalam hatimu dan
amal perbuatanmu.
29. Hai Abu Dzar, sukakah saya ajarkan
kepadamu beberapa kalimat yang berguna bagimu? Jawabku: Baiklah Ya Rasulullah.
Bersabda Nabi SAW: Jagalah perintah Allah niscaya Allah menjaga engkau. Jagalah
larangan Allah karena Allah selalu di depanmu. Dekatlah kepada Allah dimasa
senang niscaya Alllah mengenal engkau disaat kesukaran. Dan jika engkau minta
sesuatu maka mintalah kepada Allah, dan jika minta bantuan mintalah bantuan
kepada Allah. Maka telah kering kalam yang mencatat ketentuan ketetapan Allah
hingga hari kiamat. Maka andaikan semua makhluk berusaha untuk menguntungkan
kepadamu sesuatu yang tidak ditetapkan Allah, maka tidak akan dapat, demikian
pula andaikan mereka berusaha berbuat kejahatan kepadamu yang tidak ditaqdirkan
Allah, maka tidak akan dapat. Karena itu jika kau dapat beramal karena Allah
dengan perasaan rela dan keyakinan, maka laksanakanlah, maka jika tidak dapat, maka
dalam kesabaran menghadapi kesukaran itu sangat baik, ketahuilah bahwa
kemenangan itu selalu dengan kesabaran dan kelapangan itu di samping
kesempitan, dan tiap kesukaran akan ada kelapangan.
30. Hai Abu Dzar, cukupkan apa yang
ada, maka Allah akan memberi kekayaan padamu, Saya bertanya: Bagaimana ya
Rasulullah? Jawab Nabi SAW: Makan untuk siang dan malam maka siapa yang beriman
terhadap apa yang diberi oleh Allah maka dialah yang terkaya dari semua orang.
31. Hai Abu Dzar, sesungguhnya Allah
berfirma: Aku tidak semata-mata menerima perkataan ahli hikmah. Tetapi aku
memperhatikan niat dan perasaannya maka siapa yang niat dan perasaannya dalam
apa yang Aku ridhai, maka Aku jadikan diamnya sebagai pujaan (pujian) dan
dzikir bagiku meskipun lidahnya tidak berkata-kata.
32. Hai Abu Dzar, taqwa itu ada disini,
taqwa itu ada disini, sambil menunjuk dadanya.
33. Hai Abu Dzar, empat macam tidak
dapat mencapainya kecuali seorang mukmin : Diam dan ini pertama-tama ibadah;
Tawadhu (merendahkan diri tidak sombong) karena Allah; Berdzikir kepada Allah
dalam segala keadaan; dan sederhana dalam segala sesuatu yakni tidak rakus.
34. Hai Abu Dzar, niatlah selalu akan berbuat
kebaikan meskipun belum dapat mengerjakannya, supaya tidak termasuk orang yang lalai.
35. Hai Abu Dzar, sesungguhnya adakalanya
seorang melepaskan sepatah kata dalam majelis untuk mentertawakan orang-orang di
majelis itu, tiba-tiba ia terjerumus dalam neraka jahannam sedalam antara langit
dan bumi.
36. Hai Abu Dzar, celaka benar bagi orang
yang berkata dusta untuk mentertawakan orang-orang, celaka baginya, celaka baginya,
celaka baginya.
37. Hai Abu Dzar, siapa diam selamat, maka
jagalah dirimu dengan berkata benar, dan jangan keluar dari lidahmu (mulutmu) dusta
selamanya. Saya bertanya: Apa taubatnya seorang yang sengaja berdusta? Jawab Nabi
SAW: Membaca Istighfar dan shalat lima waktu dapat mensucikan yang demikian itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar