A.
HADITS RIWAYAT AR
RAFI’I.
1. Islam
Kusenangi bagi diriKu dan tidak akan baik dia melainkan dengan sifat Pe-murah
dan Budi luhur. Karena itu muliakanlah Islam itu dengan kedua sifat itu selama kamu
menganutnya. (Hadits Riwayat Ar-Rafi'i)
2. Allah
SWT berfirman dalam hadits qudsi: Tidak pernah Aku murka kepada se-seorang
seperti murka-Ku kepada hamba yang telah melakukan maksiat yan dipandang oleh
dirinya sendiri sebagai dosa besar dan berputus asa dari ampunan-Ku. Sekiranya
Aku menyegerakan hukuman atau sifat-Ku suka tergopoh gopoh, pasti Ku-segerakan
hukuman itu terhadap orang orang yang berputus asa dari rahmat-Ku. Dan
sekiranya Aku belum memberi rahmat kepada hamba hamba-Ku, melainkan karena
takutnya mereka berdiri dihadapanKu, sudah barang tentu Aku mengucapkan terima
kasih kepada mereka dan Aku jadikan pahala mereka itu di antaranya ialah rasa
aman di kala semerstinya mereka merasa ketakuta. (Hadits Qudsi Riwayat Ar
Rafii)
B.
HADITS RIWAYAT AL
KHATHIB.
1. Hai
Daud, seorang hamba-Ku akan datang membawa pahala kebaikannya pada hari Kiamat
maka Aku serahkan kepadanya untuk menikmati nikmat apa saja yang ada dalam
surga. Daud berkata: Ya Tuhanku siapakah hambaMu itu? Allah :"Orang mukmin
yang berusaha untuk memenuhi keperluan saudaranya yang beriman, dia ingin
menyelesaikan hajat temannya itu, apakah dapat terlaksana oleh tangannya
sendiri ataupun tidak" (Hadits Riwayat Al Khathib)
2. Sesungguhnya
sebagian dari hamba-Ku ada orang yang tidak beres imannya kecuali dengan
kekayaan, sekiranya Aku miskinkan dia maka dia menjadi durhaka. Sebagian dari
hamba-Ku ada orang yang tidak beres imannya kecuali dengan kemiskinan tetapi
bila Aku jadikan dia kaya maka dia menjadi durhaka. Sebagian dari hamba-Ku ada
orang yang tidak beres imannya kecuali dengan sakit tetapi bila Aku jadikan dia
sehat maka dia menjadi durhaka. Sebagian dari hamba-Ku ada orang yang tidak
beres imannya kecuali dengan sehat tetapi bila Aku jadikan dia sakit maka dia
menjadi durhaka. (Hadits Riwayat Al Khatib)
3. Rasulullah
SAW bersabda kepada Abdullah bin Umar ibnul Khatthab ra, “Wahai bin Umar
agamamu, agamamu, ia sesungguhnya adalah daging dan darahmu. Lihatlah,
waspadalah dari siapa kamu mengambilnya. Ambillah dari orang orang yang lurus
dan jangan mengambil dari orang orang yang telah menyimpang. (Hadits Riwayat Al
Khatib)
C.
HADITS RIWAYAT IBNU
NAJJAR.
1. Wahai
Musa, jadilah kamu sebagai gudang simpanan bagi orang orang fakir jadi benteng
bagi orang yang lemah dan jadi hujan rahmat bagi orang yang minta pertolongan,
niscaya Aku jadi temanmu dalam kesusahan, jadi teman penghibur dalam kesepian
dan pelindungmu siang dan malam. (Hadits Riwayat Ibnu Najjar)
2. Aku memperlindungkan Fakir-miskin kepada orang kaya bukan
karena gudang-Ku sempit, bukan pula karena rahmat-Ku tidak meluas kepada
mereka. Tetapi karena Aku ingin Menguji orang-orang kaya seberapa segera mereka
melaksanakan apa yang telah Aku perintahkan tentang harta mereka buat kaum
Fakir-miskin. Jika mereka melaksanakannya niscaya aku sempurnakan nikmat-Ku
bagi mereka dan Aku lipat gandakan nikmat itu di dunia ini sepuluh kali lipat.
(Hadits Riwayat Ibnu Najjar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar