1. Nabi
SAW bersabda: Tidak ada ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada
tiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah
(keyakinan jahiliyah tentang reinkarnasi) dan tidak pula safar (menganggap
bulan safar sebagai bulan haram atau keramat), jauhilah penyakit kusta
sebagaimana engkau lari dari kejaran singa. (Hadits Riwayat Bukhari)
2. Abu
Syuraih ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah, ia tidak beriman. De-mi
Allah ia tidak beriman. Demi Allah ia tidak beriman. Lau ada orang yang
bertanya: Wahai Rasulullah, siapa dia? Beliau bersabda: ‘Orang yang tetangganya
tidak aman dari kejahatannya”. (Hadits Riwayat Bukhari)
3. Janganlah
ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang diterimanya. Apabila
harus melakukannya hendaklah ia cukup berkata, “Ya Allah, tetap hidupkan aku
selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku, jika kematian baik
untukku. (Hadits Riwayat Bukhari)
4. Diperlihatkan
kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena kehi-dupan mereka.
Para sahabat bertanya, “Apakah mereka kafir kepada Allah?. Nabi SAW menjawab,
Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan (kebaikan). Apabila kamu berbuat
ikhsan kepada seorang dari mereka sepanjang umur lalu dia mengalami sesuatu
yang tidak menyenangkannya dia akan berkata, “Kamu belum pernah berbuat baik
kepadaku”.(Hadits Riwayat Bukhari).
5. Hati
orang tua senantiasa muda dalam dua hal: kecintaan kepada dunia dan pan-jangnya
angan angan. (Hadits Riwayat Bukhari)
6. Hai
hambaKu ! Dermakanlah hartamu, niscaya engkau diberi pula nafkah. Tangan Tuhan
penuh berisi yang tak akan habis-habisnya walau pun didermakanNya siang malam.
Apakah kamu perhatikan apa yang telah Aku berikan semenjak kejadian langit dan
bumi ? Sesungguhnya tidak akan pernah kering apa yang ada ditanganNya dan
kekuasaanNya meliputi atas air dan neraca timbangan terpegang ditanganNya.
Dialah yang menaikkan dan menurunkan neraca itu. (Hadits Riwayat Bukhari)
7. Amalan
amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau
berke-sinambungan) meskipun sedikit. (Hadits Riwayat Bukhari)
8. Sesungguhnya ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar.
(Hadits Riwayat Bukhari)
9. Akan
keluar dari neraka orang yang mengucapkan, Tidak ada Tuhan melainkan Allah dan
di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka
orang yang mengucapkan, Tidak ada Tuhan melainkan Allah, sedang di dalam
hatinya ada kebaikan sebesar biji burr. Dan akan keluar dari neraka orang yang
mengucapkan, Tidak ada Tuhan melainkan Allah, sedang di hatinya ada kebaikan
seberat atom. (Hadits Riwayat Bukhari)
10. Orang yang
mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda janda dan fakir miskin ibarat
orang yang berjihad di jalan Allah, ibarat shalat malam tanpa pernah jenuh, dan
ibarat berpuasa yang tidak pernah berbuka. (Hadits Riwayat Bukhari)
11. Yang
terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan menga-jarkannya.
(Hadits Riwayat Bukhari)
12. Ali ra, berkata:
Hendaklah kamu menasehati orang lain sesuai dengan tingkat ke-mampuan mereka,
Apa kamu semua senang jika Allah SWT dan RasulNya itu didustakan akibat
kurangnya daya nalar yang ada pada mereka. (Hadits Riwayat Bukhari)
13. Siapa yang ridha dengan rezeki yang sedikit dari Allah
maka Dia juga akan ridha dengan amal shalehnya yang sedikit, selanjutnya
menanti nanti kelapangan adalah suatu ibadah. (Hadits Riwayat Bukhari).
14. Abu Sa’id al Khudri
ra, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila penghuni syurga telah
masuk ke syurga dan penghuni neraka telah masuk neraka, Allah berfirman (kepada
malaikat), ‘Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya terdapat
keimanan meskipun seberat biji sawi. ‘Maka mereka dikeluarkan. Kondisi mereka
gosong dan menjadi arang.’Kemudian diceburkan ke dalam sungai kehidupan. Lalu
tumbuh seperti biji bijian yang tumbuh di tepi aliran banjir atau dikatakan:
genangan banjir. Nabi bersabda, ‘Bukankah kalian mengetahui bahwa biji bijian
itu tumbuh berwarna kuning dan bengkok.” (Hadits Riwayat Bukhari)
15. Jauhilah kedzaliman
karena kedzaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat. Jauhi-lah kekikiran karena
kekikiran telah membinasakan orang orang sebelum kamu, mereka saling membunuh
dan menghalalkan apa apa yang diharamkan. (Hadits Riwayat Bukhari).
16. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia ber-sedia menempati
tempat duduknya di neraka. (Hadits Riwayat Bukhari)
17. Janganlah
seorang istri memuji muji wanita lain dihadapan suaminya sehingga ter-bayang
bagi suaminya seolah olah dia melihat wanita itu.(Hadits Riwayat Bukhari).
18. Allah
SWT mengutuk banci dari kalangan pria, dan banci dari kalangan wanita. (Hadits
Riwayat Bukhari, Abu Dawud, Ath Thirmidzi)
19. Abu Hurairah ra,
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Syurga dan nera-ka complain; neraka
berkata, Aku dihuni oleh orang orang yang sombong dan angkuh. Syurga berkata:
Aku hanya dihuni oleh orang yang lemah dan hina. Allah SWT berfirman kepada
syurga, Kamu adalah rahmatKu. Aku melimpahkan rahmat kepada hambaKu yang Aku
kehendaki dengan menjadikannya sebagai penghunimu. Kemudian Allah berfirman
kepada neraka, “Kamu adalah siksaKu. Aku menyiksa hambaKu yang Aku kehendaki
dengan menjadikannya sebagai penghunimu. Baik syurga dan neraka akan dipenuhi
dengan penghuninya masing masing. Tapi, neraka tidak akan penuh hingga Allah
meletakkan kakiNya lalu neraka berkata, cukup, cukup, cukup. Pada saat itu,
neraka pun penuh hingga setiap sudutnya tidak ada yang kosong. Allah tidak
pernah menganiaya makhlukNya dan Allah menciptakan makhluk untuk menjadi
penghuni syurga. (Hadits Riwayat Bukhari)
20. Dua
mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut
kepada Allah dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari
gangguan kaum kafir. (Hadits Riwayat Bukhari).
21. Setan senantiasa
mendatangi salah seorang dari kalian seraya berkata: Siapa yang menciptakan ini
dan siapa yang menciptakan itu, hingga dia bertanya “lantas siapa yang
menciptakan Tuhanmu? Bila sampai seperti itu maka hendaklah dia meminta
perlindungan kepada Allah dan menghentikannya. (Hadits Riwayat Bukhari).
22. Abu Rafi’ bercerita,
ia mendengar Abu Hurairah ra, berkata, “Aku mendengar Ra-sulullah SAW bersabda:
“Allah SWT menetapkan satu ketetapan sebelum menciptakan yaitu: rahmatKu lebih
mendahului kemurkaanKu dan itu tercatat di sisiNya di atas Arsy. (Hadits
Riwayat Bukhari)
23. Agama itu mudah, maka
jika seseorang mempersulit agama maka dia pasti dika-lahkan oleh agama.
Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah
dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu.”
(Hadits Riwayat Bukhari).
24. Sa’ad bin Abi Waqqash
berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Ra-sulullah, siapakah orang
yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi SAW menjawab, “Para nabi, kemudian
yang seperti mereka, lalu yang seperti mereka. Seseorang diuji menurut kadar
agamanya. Jika agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai kadarnya (ringan).
Jika bila imannya kokoh, maka dia akan diuji sesuai kadarnya (berat). Seseorang
diuji terus menerus hingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa dosa.”
(Hadits Riwayat Bukhari)
25. Umar bin Abdul Aziz
menulis surat kepada Abu Bakar Ibnu Hazm sebagai berikut: “perhatikanlah apa
yang berupa hadits Rasulullah SAW: maka tulislah, karena sesungguhnya aku
khawatir ilmu agama tidak dipelajari lagi dan ulama akan wafat. Janganlah
engkau terima selain hadits Nabi SAW. Sebarkanlah ilmu dan ajarilah orang yang
tidak mengerti sehingga dia mengerti. Karena, ilmu itu tidaka akan binasa
(lenyap) kecuali kalau ia dibiarkan tersembunyi pada seseorang. (Hadits Riwayat
Bukhari)
26. Barangsiapa mengawini
seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya
kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta bendanya
maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya
karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi
barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak
mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan
maka Allah akan memberkahinya bagi istrinya dan memberkahi istrinya
baginya”.(Hadits Riwayat Bukhari).
27. Abu Hurairah ra,
meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Allah ta’ala berkata, Aku disakiti oleh
anak Adam karena dia menghina waktu. Aku yang menciptakan waktu itu. Aku yang
mengatur segala hal yang berkaitan dengan waktu. Aku yang mengganti malam dan
siang. (Hadits Riwayat Bukhari)
28. Abu Hurairah ra,
meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Allah berfirman: Anak Adam mengingkariKu
dan tidak sepatutnya dia melakukan itu. Dan dia menghinaKu dan tidak sepatutnya
dia melakukan itu. Adapun bentuk pengingkarannya kepadaKu, yaitu pernyataannya
bahwa Allah tidak dapat mengembalikannya seperti semula. Awal penciptaan
tidaklah lebih ringan bagiKu daripada mengembalikannya seperti semula. Adapun
bentuk penghinaannya kepadaKu yaitu pernyataannya bahwa Allah memiliki anak.
Padahal Aku adalah Maha Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta
tidak ada seorangpun yang setara denganKu. (Hadits Riwayat Bukhari)
29. Seorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah SAW: “Sedekah yang bagaimana yang paling besar
pahalanya?” Nabi SAW menjawab: “Bersedekah di saat kamu sehat dan sehingga
ruhmu di tenggorokan, baru kamu berkata: Untuk Fulan sekian dan untuk Fulan
sekian”. (Hadits Riwayat Bukhari).
30. Perumpamaan petunjuk
dan ilmu yang dianugerahkan Allah SWT kepadaku adalah seperti hujan lebat yang
mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air, lalu
tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air
dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum,
menyiram dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin,
tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu
perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan
kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang
yang tidak menghiraukan hal itu dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang
saya diutus dengannya. (Hadits Riwayat Bukhari)
31. Tiada seorang mukmin
ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan
(kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah
menghapus dosa-dosanya. (Hadits Riwayat Bukhari)
32. Rasulullah SAW
bersabda: "Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat
terhapus dengan puasa & shalat." Maka para sahabat pun bertanya:
"Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Bersusah payah dalam mencari nafkah" (Hadits Riwayat Bukhari).
33. Sesungguhnya bila
kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik bagimu
daripada meninggalkan mereka dalam keadaan menjadi beban bagi orang lain dan
meminta-minta kepada orang lain. (Hadits Riwayat Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar