1. Dari
Zaid bin Tsabit, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Ba-rangsiapa menjadikan dunia menjadi tujuannya maka Allah akan mencerai
beraikan urusannya, dan akan menjadikannya miskin. Tidaklah dia akan
mendapatkan dunia kecuali apa yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang
menjadikan akhirat sebagai tujuannya maka Allah akan menyatukan urusannya serta
menjadikan kaya hatinya dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina.
(Hadits Riwayat Ibnu Majah).
2. Waspadalah
terhadap banyak tertawa, karena hal ini dapat mematikan hati dan menghilangkan
cahaya penduduk syurga. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
3. “Wahai
Abu Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu
daripada shalat (sunnah) seratus rakaat dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak itu lebih baik daripada shalat seribu
rakaat.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah).
4. Jika
salah seorang dari kalian masuk masjid, maka jangan duduk dahulu hingga ia
shalat dua rakaat. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
5. Ada tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan
menjadi musuhku. Barang-siapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama,
orang yang berjanji setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang
yang menjual orang yang merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga
penjualannya. Ketiga, seorang yang mengkaryakan (mempekerjakan) seoramg buruh
tapi setelah menyelesaikan pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah.
(Hadits Riwayat Ibnu Majah)
6. Didik
anak anakmu dan baguskan tata kramanya. (Hadits Riwayat Ibnu Majah).
7. Allah
akan menimpakan kehancuran kepada orang yang durhaka kepada orang tua, baik
dalam kehidupan maupun usahanya, sebagai siksaan buatnya. Dan Allah akan
menambah keberkatan umur seseorang, bila dia berbakti kepada orang tua agar
bertambah kebaktian dan kebajikannya. Yang dikatakan berbakti kepada orang tua
adalah memberikan nafkah ketika mereka membutuhhkannya. (Hadits Riwayat Ibnu
Majah)
8. Zuhudlah
terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu dan zuhudlah terhadap apa yang
ditangan manusia, maka manusia akan mencintaimu. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
9. Barangsiapa menjenguk orang yang sakit, atau mengunjungi saudaranya karena Allah, ada
malaikat yang menyerunya, “Bagus sekali apa yang kamu lakukan, bagus sekali
usahamu, dan semoga kamu akan mendiami sebuah tempat di syurga. (Hadits Riwayat
Ibnu Majah dan Ath Thirmidzi)
10. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan
tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak
ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada
tolong menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal
melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih
tinggi dari akhlak luhur.Tidak ada wara’ yang baik dari menjaga diri
(memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang mengesankan
dari tafakur (berfikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat
malu dan sabar. (Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Ath Tabrani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar