Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Kamis, 10 Desember 2020

PETA PERJALANAN DI AKHIRAT (PART 2 of 5)

 


Setelah diri kita mengetahui beberapa tanda-tanda datangnya hari kiamat. Lalu seperti apakah awal terjadinya kiamat itu? Untuk bisa mengetahui proses awal terjadi kiamat jawabannya ada pada surat Al Haqqah (69) ayat 13, 14, 15, 16 berikut ini: “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung gunung lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.(surat Al Haqqah (69) ayat 13, 14, 15, 16)”.

 

Datangnya hari kiamat dimulai saat sangkakala ditiup sekali tiup oleh malaikat Israfil, yang diikuti dengan diangkatnya bumi dan gunung lalu dibenturkan keduanya dalam sekali bentur. Lalu kapankah sangkakala itu ditiup? Hanya Allah SWT saja yang tahu kapan sangkakala itu akan ditiup oleh malaikat Israfil. Allah SWT adalah pemegang rahasia kapan datangnya hari kiamat  dan malaikat Israfil hanyalah  pelaksana tugas peniupan sangkakala sebagai tanda kiamat telah tiba.

 

Tiupan sangkakala yang pertama yang dilakukan oleh Malaikat Israfil dimaksudkan untuk faza’ (kejutan) sehingga pada waktu itu seluruh makhluk penduduk penghuni jagad raya ini, baik di langit dan di bumi, terkejut dan takut. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Dan ingatlah pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadapNya dengan merendahkan diri. (surat An Naml (27) ayat 87)”.

 

Tiupan sangkakala pertama yang dilakukan oleh Malaikat Israfil ini sebagai pertanda datangnya hari kiamat, yakni berakhirnya kehidupan di dunia yang fana ini. Peristiwa pada hari itu sangatlah mengerikan dan menakutkan serta sangat sukar dibayangkan seperti gunung gunung dihancur luluhkan menjadi debu yang beterbangan, matahari digulung, bintang bintang berjatuhan, lautan meluap dan langit lenyap.

 

Umat manusia pada hari itu (maksudnya hanya umat manusia yang masih hidup saat kiamat terjadi sajalah yang mengalami kengerian, ketakutan atas dahsyatnya hari kiamat) akhirnya mereka semua kebingungan sebagaimana dikemukakan dalam AlQur’an dalam surat Al Hajj (22) ayat 2 berikut ini: (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihat guncangan itu, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras. (surat Al Hajj (22) ayat 2)”.

 

Lalu ditiuplah sangkakala kedua kali oleh malaikat Israfil untuk Sha’iq (kematian), lalu seluruh makhluk yang bernyawa meninggal dunia oleh tiupan tersebut, kecuali malaikat Jibril, mikail dan malaikat Israfil, penanggung Arsy dan malaikat Izrail. Dunia ketika itu masih ada, namun sudah hancur luluh berantakan dan tidak ada lagi penghuninya.

 

C.     HARI BERBANGKIT.

 

Sebelum hari berbangkit terjadi, Allah SWT sudah menciptakan bumi baru yang datar. Tak ada yang menanjak, juga tak ada yang menurun. Tak ada jurang dan gunung. Permukaan bumi benar benar rata seluruhnya. Warnanya pun tidak lagi coklat, hitam atau merah, melainkan putih bersih. Selain menciptakan bumi yang sama sekali baru, Allah SWT juga menciptakan langit yang baru.

 

1.      Nabi Muhammad adalah Manusia Pertama Yang Dibangkitkan. Berdasarkan ke-tentuan hadits yang diriwayatkan oleh Ath Thirmidzi berikut ini: “Akulah orang yang pertama kali bumi pecah, dibangkitkan. Lalu dikenakan padaku pakaian dari syurga, kemudian aku berdiri di sebelah kanan Arsy. Tiada seorangpun dari golongan makhluk yang dapat menempati derajat yang sedemikian itu, selain aku sendiri. (Hadits Riwayat Ath Thirmidzi)”. Orang yang pertama kali dibangkitkan dari alam kubur setelah bumi dihancurkan luluh lantak ialah Nabi Muhammad SAW.

 

Selannjutnya, orang yang dibangkitkan oleh Allah SWT secara berturut turut ialah Abu Bakar Ash Shiddiq ra, dan Umar bin Khattab ra. Lalu malailat Israfil diperintahkan oleh Allah SWT, menempelkan terompet sangkakala pada mulutnya. Allah memanggil seluruh ruh makhluk yang bernyawa dan memasukkan semuanya ke dalam sangkakala. Ruh Ruh tersebut ada yang bercahaya, yaitu ruh ruh orang mukmin, dan ada juga ruh ruh yang kelam, yaitu ruh ruh orang yang durhaka kepada Allah SWT.

 

“Tiuplah sangkakala itu, Hai Israfil.” Perintah Allah SWT, sebagaimana firmanNya berikut ini: “Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan Allah Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul rasulNya. (surat Yaa Sin (36) ayat 51, 52)”. Dan Allah SWT memerintahkan semua ruh itu kembali ke jasad masing masing. Maka ruh ruh itu memasuki jasadnya yang ada di alam kubur melalui hidung. Saat itulah yang dinamakan ba’ats (hari kebangkitan), yakni hari dimana seluruh makhluk tanpa terkecuali akan dibangkitkan oleh Allah SWT dari alam kubur, tanpa terkecuali.

 

2.   Keadaan Manusia Saat Dibangkitkan. Aspek lahiriah manusia sangat berhubu-ngan erat dengan aspek lahiriah ibadahnya, sementara aspek bathin manusia akan berhubungan dengan aspek bathin ibadahnya. Manusia yang tidak sempurna hanya akan berhubungan dengan aspek lahiriah ibadahnya. Sedangkan manusia yang sempurna akan berhubungan dengan aspek bathin ibadahnya. Pada hari kiamat, setiap orang akan dibangkitkan dalam bentuk yang sesuai dengan kadar akhlak serta kebiasaan yang tertanam dalam jiwanya. Apabila termasuk orang yang suka beribadah dan telah mencapai rahasianya (hakekatnya), ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya. Namun, jika termasuk orang orang pada umumnya, ia akan dibangkitkan dalam rupa manusia yang hanya memiliki cahaya pada kedua  kakinya saja.

 

Dan jika tidak termasuk orang yang suka beribadah, ia akan dibangkitkan dalam bentuk kebiasaan kebiasaan sebagaimana yang dulu senantiasa dikerjakannya di dunia. Ia tidak akan dibangkitkan dalam rupa manusia. Hari kiamat merupakan cerminan dari aspek bathin dari kehidupan dunia dan pada hari kiamat kelak, manusia akan dibangkitkan dalam bentuk bathinnya; sebagian dibangkitkan dalam bentuk binatang dan sebagian lainnya dalam rupa manusia. Sebagian orang yang dibangkitkan hanya menerangi dirinya sendiri, sementara sebahagian lainnya, memancarkan cahaya bagi orang lain dan menjadikan hari kiamat terang benderang.

 

Lalu apa yang terjadi setelah itu? Berdasarkan surat Al Kahfi (18) ayat 48 berikut ini: “Dan mereka akan dibawa kehadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian. (surat Al Kahfi (18) ayat 48). Maka setelah seluruh manusia dibangkitkan dari alam kubur, seluruh umat manusia digiring untuk dikumpulkan ke padang Mahsyar dalam keadaan telanjang sebagaimana pertama kali dilahirkan ke muka bumi dan dikumpulkan dengan berbaris.

 

Sedangkan berdasarkan surat Luqman (31) ayat 33 di berikut ini: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sungguh janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah. (surat Luqman (31) ayat 33). Ada satu suasana yang terjadi saat manusia dibangkitkan yaitu orang tua tidak bisa menolong anak anaknya dan anak anak juga tidak bisa menolong orang tuanya. Ini menunjukkan suasana di alam akhirat adalah suasana yang bersifat individualistik, masing masing bertanggungjawab atas dirinya sendiri sendiri.

 

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mu’azd bin Jabal ra, dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang maksud dari firman Allah SWT yang terdapat di dalam surat An Naba’ ayat 18 berikut ini: “Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok kelompok (surat An Naba (78) ayat 18).” Mendengar pertanyaan yang demikian itu, beliau menangis hingga air matanya membasahi tanah. Selesai menangis, beliau bersabda: Wahai orang yang bertanya, engkau menanyakan kepadaku suatu urusan yang sangat besar. Sesungguhnya maksud ayat tersebut, adalah bahwa umatku kelak akan dibangkitkan dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar, berkelompok kelompok, sehingga menjadi 12 (dua) belas kelompok.

 

Kelompok pertama, mereka yang dibangkitkan dari kuburnya  dan menuju padang Mahsyar tanpa tangan dan kaki. Sepanjang jalan itu, diperkenalkan dan  dikomentari: Inilah mereka yang semasa hidupnya pernah menyakitkan hati tetangganya dan sampai mati tidak mau bertobat (minta maaf), padahal Allah SWT memerintahkan untuk berlaku baik kepada tetangga. Allah SWT berfirman: sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (surat An Nisaa’ (4) ayat 36)”.

 

Kelompok kedua, mereka yang dibangkitkan dari kuburnya dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dalam bentuk serupa binatang (seperti babi, kera dan lainnya). Sepanjang jalan diperkenalkan dan dikomentari: Inilah orang orang yang meremehkan ibadah shalat dan sampai mati tidak mau bertaubat. Mereka yang semacam inilah yang dimaksud dalam surat Al Ma’un (107) ayat 4 dan 5 berikut ini: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, (surat Al Maa’uun (107) ayat 4 dan 5).

 

Pada hari kiamat kelak, manusia akan dibangkitkan dalam bentuk yang beraneka ragam sesuai dengan kelompoknya masing masing. Kemudian Nabi SAW menyebutkan satu persatu nama binatang tersebut. Rasulullah SAW bersabda: “Sebagian manusia pada hari kiamat akan dibangkitkan dalam bentuk binatang binatang.” (Ayatullah Jawad Amuli, Rahasia Rahasia Ibadah, Penerbit Cahaya, Bogor, 2001, hal 162). Mereka mengalami nasib seperti yang digambarkan Nabi SAW dikarenakan rahasia dari kebiasaannya di dunia persis dengan kebiasaan seekor binatang: “Bentuknya manusia tapi hatinya binatang”.

 

Kelompok ketiga, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar, dengan perut besar seperti gunung. Mereka diperkenalkan dan dikomentari sepanjang jalan sebagai orang orang yang tidak mau mengeluarkan zakat dam sampai mati tidak mau bertaubat. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (surat At Taubah (9) ayat 34)”.

 

Kelompok keempat, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dalam keadaan keluar darah dari mulutnya, ususnya diseret di tanah. Mereka dikomentari sepanjang jalan: Mereka ini orang orang yang dusta dalam jual beli, dalam sumpah dan janji serta mereka tidak bertaubat sampai mati. Allah SWT berfirman: ”Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih. (surat Ali Imran (3) ayat 77)”.

 

Kelompok kelima, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar menyembunyikan diri dari manusia dan baunya lebih busuk daripada bangkai. Mereka ini diperkenalkan: inilah mereka yang melakukan perbuatan perbuatan maksiat dengan sembunyi dan rahasia dari manusia dan mereka tidak takut kepada Allah SWT serta tidak mau bertobat sampai matinya. Allah SWT berfirman:”Itu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah. dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (surat An Nisaa’ (4) ayat 108)”.

 

Kelompok keenam, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dengan kepala terpotong hingga lehernya (tanpa kepala) dan mereka dikomentari : inilah orang orang yang memberikan kesaksian palsu dan dusta serta sampai mati tidak mau bertaubat.

 

Kelompok ketujuh, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar tanpa lidah dan dari mulutnya mengalir darah dan nanah. Kepada mereka dikomentari dengan perkataan: Mereka inilah yang tidak mau memberikan kesaksian dalam kebenaran dan sampai mati tidak mau bertaubat, padahal Allah SWT melarangnya. Allah SWT berfirman: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyi kannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (surat Al Baqarah (2) ayat 283)”.

 

Kelompok kedelapan, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dalam keadaan terbalik, kaki di atas, kepala di bawah dan dari kemaluannya mengalir darah dan nanah. Kepada mereka itu dikomentari: Inilah mereka yang berzina dan sampai mati tidak mau bertaubat. Allah SWT berfirman: dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (surat Al Israa’ (17) ayat 32)”.

 

Kelompok kesembilan, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dengan muka yang hitam, mata yang biru dan perutnya penuh dengan api. Kepada mereka itu dikomentari: Inilah orang orang yang memakan harta anak yatim dan sampai mati tidak mau bertaubat. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (surat An Nisaa’ (4) ayat 10)”.

 

Kelompok kesepuluh, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dalam keadaan sakit kusta/lepra, belang dan kadas. Kepada mereka itu dikomentari: Inilah orang orang yang durhaka dan pernah menyakitkan hati kedua orang tuanya  dan sampai mati tidak mau bertaubat (minta maaf) kepada keduanya. Padahal Allah SWT telah memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Allah SWT berfirman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (surat An Nisaa’ (4) ayat 36).

 

Kelompok kesebelas, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dalam keadaan buta hati, giginya menjulur seperti tanduk sapi, kelopak matanya menjulur sampai kedadanya, lidahnya menjulur sampai pahanya dan dari perutnya keluar kotoran.  Kepada mereka itu dikomentari: mereka ini adalah orang orang yang meminum minuman yang memabukkan dan main judi dan sampai mati tidak mau bertaubat. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (surat Al Maaidah (5) ayat 90)”.

 

Kelompok keduabelas, mereka yang dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan menuju padang Mahsyar dengan wajah seperti bulan purnama, mereka melewati titian secepat kilat.  Kepada mereka itu dikomentari: mereka ini adalah orang orang yang beramal shaleh, menjauhkan diri dari perbuatan terlarang dan melarang orang dari perbuatan perbuatan maksiat dan mereka selalu mendirikan shalat dan ibadah ibadah lainnya dan mereka bertaubat sebelum meninggal dunia. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah, Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (surat Al Ahqaaf (46) ayat 13 dan 14)”.

 

Sebagai informasi tambahan, berikut ini akan kami kemukakan sebuah hadits yang menerangkan tentang kebangkrutan seseorang sewaktu di akhirat kelak. Dan jangan sampai diri kita menjadi orang yang bangkrut (mufis) tersebut.

 

Sebagaimana hadits berikut ini: “Pada suatu hari, Rasulullah bertanya: “Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan mufis (orang yang bangkrut)?” Para sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut di tengah tengah kami adalah orang yang tidak memiliki dirham, tidak memiliki dinar, dan tidak memiliki perhiasan.” Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Dia mencaci maki, memfitnah, memakan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain. (Akibat perbuatan zalim ini) orang yang dizalimi memperoleh kebaikan/pahala dari orang yang menzalimi. Kemudian orang yang dizalimi ini memperoleh kebaikan/pahala lainnya (sebanyak kezaliman yang menimpa dirinya). Hal ini terus berlangsung hingga kebaikan orang yang menzalimi habis, padahal kezalimannya terhadap orang lain belum terbayar semua. Sebagai gantinya, dosa orang yang dizalimi dilimpahkan kepada orang yang menzalimi. Selanjutnya orang yang menzalimi itu dilempar ke dalam api neraka.” (Abdul Azis Asy Syinnawi, Mereka Bertanya Kepada Nabi, Amzah, Jakarta, hal 33)

 

Sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW, di dalam kelompok yang manakah diri kita kelak? Semoga kita semua, termasuk keluarga, anak dan keturunan kita termasuk kelompok yang ke dua belas dan juga tidak mengalami kebangkrutan di akhirat kelak. Amiin. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar