Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Rabu, 09 Desember 2020

INILAH HARI KIAMAT YANG DIJANJIKAN ALLAH SWT (PART 2 of 2)

 

B.     HARI KIAMAT! APA YANG HARUS KITA LAKUKAN.

 

Hari kiamat adalah hari untuk menerima balasan, atau hari untuk menentukan ke mana kita akan pulang kampung, yaitu apakah ke syurga ataukah ke neraka. Untuk mencapai hari kiamat yang tidak mungkin kita hindari maka kita harus menjalani terlebih dahulu hidup di dunia lalu mati lalu hidup kembali. Itulah kehendak Allah SWT yang berlaku untuk menuju hari kiamat. Sebagai seorang khalifah di muka bumi, apa yang kita harapkan dari permainan kekhalifahan ini, apakah kita ingin menjadi pemenang yang akan mendapatkan syurga ataukah menjadi pecundang yang akan mendapatkan neraka?

 

Rasanya tidak ada satupun orang yang ingin pulang ke neraka, semuanya berkeinginan untuk pulang kampung ke syurga. Dan jika syurga yang menjadi pilihan kita, berarti kita telah menentukan pilihan yaitu kita ingin jadi pemenang atas permainan kekhalifahan yang kita lakukan saat ini.

 

Hidup di muka bumi ini merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dengan proses menuju negeri akhirat atau hidup di dunia adalah negeri rantau bagi manusia untuk menuju kampung halaman yang hakiki, yaitu negeri akhirat. Sebagai seorang perantau yang hidup di Jakarta, tentu kita pasti akan pulang kampung pada suatu waktu tertentu. Dalam rangka memenuhi tekad bulat untuk pulang kampung, tentu sewaktu hidup di rantau kita harus memikirkan bekal untuk pulang kampung. Untuk maksud itulah kita bekerja dengan sungguh-sungguh di rantau agar sewaktu pulang kampung kita telah mempunyai bekal yang cukup sehingga mampu menunjukkan kesuksesan yang kita raih selama hidup di rantau sewaktu pulang kampung.

 

Lalu apa jadinya jika hasil usaha di rantau justru habis dipergunakan diperantauan tanpa mengindahkan bekal untuk pulang kampung? Allah SWT berfirman: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (surat Al Qashash (28) ayat 77)”. Jika ini adalah prinsip dari sebuah perjalanan hidup di rantau, maka prinsip ini pun berlaku pula bagi diri kita yang sedang merantau di muka bumi sebagai seorang khalifah yang kelak harus kembali kepada Allah SWT.

 

Untuk dapat menempati syurga maupun neraka bukanlah sesuatu yang bersifat cuma cuma atau gratisan, ke dua-duanya harus di beli saat kita hidup di dunia, ke dua-duanya merupakan buah dari hasil karya yang kita lakukan saat hidup di dunia. Ini berarti baik syurga maupun neraka tidak akan dapat kita tempati jika kita tidak memiliki tiket masuk. Yang menjadi persoalan saat ini adalah untuk memperoleh Tiket masuk ke syurga ataupun  Tiket masuk ke neraka tidak lah sama disebabkan adanya perbedaan yang sangat mendasar terutama syarat dan ketentuan yang berlaku.

 

Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk memperoleh tiket masuk ke syurga atau untuk memperoleh tiket masuk ke neraka. Jika pilihan kita adalah pulang kampung ke syurga maka jadikanlah hidup di dunia untuk kepentingan memperoleh tiket masuk ke syurga dengan melaksanakan Diinul Islam secara kaffah dari waktu ke waktu sehingga kita akan memperolah kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak.

 

Selain daripada itu, masih ada beberapa hal lainnya yang harus kita lakukan atau kita usahakan dalam rangka menjadikan diri kita menjadi ahli-ahli syurga mulai saat ini, untuk itu kita harus pula melakukan hal-hal sebagai berikut:

 

1.  Kita harus mengimani akan adanya hari berhisab, yakni hari untuk memper-tanggung jawabkan segala apa-apa yang telah kita lakukan di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya aku yakin, bahwa Sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (surat Al Haaqqah (69) ayat 20). 

2.       Kita harus selalu beriman dan mengerjakan amal shaleh dari waktu ke waktu serta selalu mencari ampunan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar. (surat Al Buruuj (85) ayat 11) 

3.   Kita harus menunaikan zakat atau kita harus mengeluarkan hak Allah SWT yang ada pada diri kita serta membayarkan (menunaikan) infaq, shadakah dan jariah secara konsisten walaupun kecil. Allah SWT berfirman: dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, Padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. (surat Al Hadiid (57) ayat 10-11)”. 

4.   Kita harus selalu berusaha untuk mencari  dan mendapatkan Ridha Allah SWT, bukan pahala, sebagaimana firman Allah SWT: “Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam syurga yang tinggi, (surat Al Haaqqah (69) ayat 21-22) 

5.     Kita harus selalu memohon kepada Allah SWT agar diri kita selalu di dalam bakti kepada-Nya sepanjang hayat masih di kandung badan. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (surat At Tahriim (66) ayat 8)”. 

6.    Kita harus selalu beriman dan berjihad di jalan Allah SWT baik dengan jiwa atau-pun harta benda yang kita miliki. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (surat Ash Shaff (61) ayat 10-11-12)”.

 

Dari ke enam hal yang telah kami kemukakan di atas ini, hal yang harus diingat adalah ke semuanya harus dilakukan saat kita masih hidup di dunia atau harus sudah kita laksanakan dengan sebaik-baiknya sebelum ruh tiba di kerongkongan.

 

Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya yang sedang melaksanakan tugas, ketahuilah bahwa Allah SWT adalah penguasa mutlak dari syurga maupun neraka. Tidak ada kekuasaan yang berlaku pada saat hari kiamat kecuali kekuasaan Allah SWT semata. Adanya kondisi seperti ini merupakan saat yang paling ditakuti oleh orang kafir, orang dzalim, orang fasik dan orang munafik  dan merupakan saat paling dinanti dan disukai oleh orang yang patuh dan taat kepada Allah SWT.

 

Allah SWT berfirman: kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam syurga yang penuh kenikmatan. dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, Maka bagi mereka azab yang menghinakan. (surat Al Hajj (22) ayat 56-57)”. Jika Allah SWT sudah menjadi penguasa tunggal di hari kiamat, maka bersiap-siaplah bagi calon penghuni syurga dan calon penghuni neraka untuk menempati kaveling masing-masing yang telah dipesan sewaktu hidup di dunia. Selanjutnya jika kita termasuk di dalam kriteria yang kami sebutkan berikut ini, yaitu:               

 

a.      orang yang bertauhid dengan teguh;

b.       jiwa yang muthmainnah;

c.        orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya;

d.       hamba-hamba yang bertaqwa;

e.        orang yang beriman dan beramal shaleh.

 

Maka bersiap-siaplah untuk memasuki syurga dengan segala fasilitasnya sebab orang-orang yang memenuhi kriteria di atas diharamkan untuk masuk neraka. Semoga kita semua termasuk dalam kriteria ini. Sedangkan apabila kita masuk di dalam kriteria-kriteria yang kami kemukakan berikut ini:

a.        Orang musyrik;

b.       Syirik;

c.        Pengikut ahwa (hawa nafsu) maupun pengikut syaitan;

d.       Pendusta ayat-ayat Allah SWT;

e.        Orang munafiq;

f.         Orang zhalim;

g.        Penentang Allah SWT dan Rasul-Nya;

h.       Pengikut Fir'aun;

i.         Orang yang tidak mempunyai amal shaleh;

j.          Orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah SWT;

k.       Orang yang hubbud (cinta) dunia;

l.         Orang Fasiq, orang yang tidak mau berjihad, pendusta;

m.     Mencari dunia dengan memperalat agama;

n.       Orang yang penuh dengan kejahatan;

o.       Orang yang penuh dengan dosa.

 

Untuk itu bersiap-siaplah menjadi tetangga dan sahabat yang baik bagi syaitan di neraka sebab mereka diharamkan untuk masuk syurga oleh Allah SWT.  

 

C.    YANG SUKSES DI HARI KIAMAT.

 

Sebagai makhluk yang telah diciptakan sebagai makhluk terhormat oleh Allah SWT maka pulang ke tempat yang terhormat merupakan hal yang paling sesuai dengan kehormatan yang telah kita miliki. Akan tetapi jika predikat terhormat yang telah kita miliki tidak dapat menghantarkan diri kita pulang ke tempat yan terhormat, dalam hal ini adalah syurga, berarti diri kita telah keluar dari konsep Allah SWT yang telah menjadikan diri kita sebagai makhluk terhormat.

 

Agar kehormatan yang kita miliki dapat terjaga sesuai dengan kehendak Allah SWT sebagai pemberi gelar kehormatan, maka kita harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

 

1.   Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi yang bertauhid sewaktu hidup di dunia, dengan menjadikan Allah SWT hanya satu-satunya Tuhan yang berhak di sembah dan kita hanyalah hamba-Nya. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (surat Fushshilat (41) ayat 30-31)”. 

2.   Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi yang Beriman dan Bertaqwa hanya kepada Allah SWT semata. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (surat Yunus (10) ayat 62-63-64) 

3.   Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi yang selalu memohon  dan yang memanjatkan doa hanya kepada Allah SWT semata. Sebagaimana firman Allah SWT: “dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya Kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami". (surat Al A'raaf (7) ayat 156) 

4.     Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya yang sela-lu mengikuti dan mentaati Rasul atau yang menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan teladan, sebagaimana firman-Nya berikut ini: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (surat Al A'raaf (7) ayat 157)”. 

5.     Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya yang sela-lu mensucikan diri dari waktu ke waktu seperti halnya bunda Maryam. Allah SWT berfirman: (ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan Dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang saleh." Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, hikmah, Taurat dan Injil. (surat Ali Imran (3) ayat 145-146-147-148)”. 

6.     Jadikan diri kita sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya yang sela-lu berserah diri hanya kepada Allah SWT semata. Sebagaimana firman-Nya berikut ini:  dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal. (surat An Nahl (16) ayat 41-42)

 

Ketahuilah bahwa saat diri kita menjalankan ke enam hal yang kami kemukakan di atas ini dengan seksama maka secara berbarengan Allah SWT juga memberikan ujian kepada abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya dengan beberapa ujian atau cobaan yang terdiri dari ujian keimanan; ujian harta, jiwa, dan gangguan lawan, ujian jihad; ujian kesabaran, ujian bakti kepada Allah SWT. Dan jika abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya lulus dari ujian maka ia berhak memperoleh tiket masuk  ke syurga.

 

Selain daripada itu, ada yang harus kita ketahui, jika kita masih sesuai dengan konsep awal penciptaan kekhalifahan di muka bumi, yaitu ruh manusia akan mengeluarkan keharuman seperti kesturi setelah berpisah dengan jasmani dan ini merupakan ciri khas calon penghuni syurga, sebagaimana hadits berikut ini:

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Apabila ruh orang-orang mukmin keluar dari tubuhnya, dua orang malaikat menyambutnya dan menaikkannya ke langit” Kata Hammad. “Karena baunya harum seperti kasturi” Kata penduduk langit, “Ruh yang baik datang dari bumi, Shallallahu ‘alaika (semoga Allah melimpahkan kebahagiaan kepadamu) dan kepada tubuh tempat engkau bersemayam.” Lalu ruh itu dibawa ke hadapan Tuhannya ‘Azza wa Jalla. Kemudian Allah berfirman, “Bawalah dia ke sidratul muntaha, dan biarkan di sana hingga hari kiamat.” Kata Abu Hurairah selanjutnya, “Apabila ruh orang kafir keluar dari tubuhnya, kata Hammad, berbau busuk dan mendapat makian, maka berkata penduduk langit, “Ruh jahat datang dari bumi.” Lalu diperintahkan, “Bawalah dia ke penjara dan biarkan di sana hingga hari kiamat.”. (Hadits Riwayat Muslim No. 2248)”.

 

Sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi sudahkah kita memiliki tiket untuk masuk ke syurga? Jika anda belum memiliki, jangan pernah berharap untuk memiliki tiket masuk ke syurga hanya dengan angan-angan belaka tanpa melakukan sesuatu yang dikehendaki Allah SWT selalu pemilik syurga.

 

D.     YANG CELAKA DI HARI KIAMAT.

 

Berikut ini akan kami kemukakan beberapa tips yang dapat menjadikan diri kita celaka di hari kiamat atau menjadikan diri kita tidak lagi menjadi makhluk yang terhormat sehingga diri kita akan menempati neraka bersama Fir’aun, Samiri, Qarun, bersama Kaum Ad', bersama Kaum Tsamud dan juga bersama Iblis serta Syaitan, yaitu:

 

1.       Tidak menjadikan Diinul Islam sebagai agama yang haq dari Allah SWT sehingga kita beragama selain Diinul Islam saat menjadi khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT berikut: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.mereka itu, balasannya Ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat Para Malaikat dan manusia seluruhnya, (surat Ali Imran (3) ayat 85-86-87)”. 

2.  Beragama secara plin-plan, tidak konsisten atau beragama namun tidak secara kaffah yang menjalankannya. Allah SWT berfirman: dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi,  Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang[981]. rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.  (surat Al Hajj (22) ayat 11-12)”. 

3.       Menjadikan diri sendiri menjadi makhluk yang zhalim yang selalu menzhalimi diri sendiri maupun kepada orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT: “dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya Kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan Kami menjanjikannya kepada kami. Maka Apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,  (surat Al A'raaf (7) ayat 44) 

4.       Memiliki jiwa-jiwa yang kotor atau menjadikan jiwa fujur terpelihara di dalam diri kita atau jiwa fujur sebagai jati diri kita dan cerminan diri kita sewaktu menjalankan tugas di muka bumi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (surat Al Ahzab (33) ayat 57-58) 

5.  Berbuat, bertindak yang menjadikan diri kita digolongkan menjadi orang kafir, menjadi orang munafiq. Sebagaimana firman Allah SWT: Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (surat At Taubah (9) ayat 68) 

6.       Tidak taat dan patuh kepada rasul atau mendustakan rasul yang telah di utus oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: “dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (surat An Nahl (16) ayat 113) 

7.    Memusuhi Allah SWT dan RasulNya baik langsung maupun tidak langsung serta selalu membuat kerusakan di muka bumi yang di miliki Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, (surat Al Maaidah (5) ayat 33) 

8.    Lebih mencintai kehidupan dunia atau hubbud dunia dibandingkan dengan kehi-dupan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT:yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan Pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami. (surat Al A'raaf (7) ayat 51) 

9.  Ingkar janji, suka berkata bohong, serta suka memutarbalikkan fakta, penyebar fitnah atau gosip murahan, provokator, dan penyebar hoaks baik lewat lisan ataupun tulisan. Sebagaimana firman Allah SWT:Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih. Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, Padahal ia bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", Padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka berkata Dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. (surat Ali Imran (3) ayat 77-78) 

10. Peruntuh, perusak agama atau menghalang-halangi orang yang ingin beribadah kepada Allah SWT atau menghalangi  syiarnya Diinul Islam di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT:dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (surat Al Baqarah (2) ayat 114)

 

Hal lainnya yang harus kita ketahui dari orang yang sudah tidak sesuai lagi dengan konsep awal penciptaan kekhalifahan di muka bumi adalah ruh manusia tersebut akan berbau busuk setelah berpisah dengan jasmani. Hal ini merupakan salah satu ciri khusus bagi calon penghuni neraka. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Apabila ruh orang-orang mukmin keluar dari tubuhnya, dua orang malaikat menyambutnya dan menaikkannya ke langit” Kata Hammad. “Karena baunya harum seperti kasturi” Kata penduduk langit, “Ruh yang baik datang dari bumi, Shallallahu ‘alaika (semoga Allah melimpahkan kebahagiaan kepadamu) dan kepada tubuh tempat engkau bersemayam.” Lalu ruh itu dibawa ke hadapan Tuhannya ‘Azza wa Jalla. Kemudian Allah berfirman, “Bawalah dia ke sidratul muntaha, dan biarkan di sana hingga hari kiamat.” Kata Abu Hurairah selanjutnya, “Apabila ruh orang kafir keluar dari tubuhnya, kata Hammad, berbau busuk dan mendapat makian, maka berkata penduduk langit, “Ruh jahat datang dari bumi.” Lalu diperintahkan, “Bawalah dia ke penjara dan biarkan di sana hingga hari kiamat.”. (Hadits Riwayat Muslim No. 2248)”. Semoga ini bukanlah cerminan dari ruh ruh kita kelak.

 

Wahai calon calon penghuni syurga semua, ketahuilah bahwa jin, iblis, syaitan diciptakan dari api dan jika api akan dikembalikan lagi oleh Allah SWT ke api. Apakah hal ini menjadi sebuah persoalan bagi mereka!  Yang pasti jika api dikembalikan ke api berarti iblis, jin, syaitan pulang kampung ke kampung halamannya yang sesuai dengan asal-usulnya, yaitu Neraka. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya berikut ini: “Sungguh, syaitan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya syaitan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala nyala. (surat Fathir (35) ayat 6).” Yang menjadi persoalan saat ini adalah banyak  manusia mau diajak pulang kampung oleh jin, iblis, setan ke neraka.  Padahal kampung halaman manusia yang sesungguhnya adalah syurga. Sekarang siapa yang pintar dan siapa yang bodoh, manusiakah ataukah iblis, jin, setan yang pintar!

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar