Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Selasa, 23 Januari 2018

NAMA NAMA LAIN DARI AL QUR'AN


Dalam kehidupan, setiap manusia  tidak akan dapat dipisahkan dengan kegiatan membaca. Membaca dalam arti sempit adalah melihat tulisan dan mengerti atau melisankan apa apa yang tertulis. Membaca dalam arti luas adalah melihat dan mengerti segala apa yang tergelar di alam semesta ini sebagai tanda tanda atau ayat ayat atau kalimat kalimat Allah, pencipta segala sesuatu. Dari aktivitas membaca, manusia akan memperoleh pengertian pengertian yang akan memperluas pengalaman dan pengetahuannya.

Dengan kata lain, tanpa membaca manusia tidak akan memperoleh pengertian dan pengetahuan. Tanpa membaca, manusia akan bodoh, picik, terkebelakang, dan akan mudah tersesat dan disesatkan. Pada hakekatnya tidak ada hari tanpa membaca. Baik membaca dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Membaca adalah kunci ilmu pengetahuan. Allah SWT telah menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, dimana ayat pertamanya adalah perintah membaca. Surat Al Alaq dinamai juga dengan Iqra.

bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(surat Al Alaq (96) ayat 1 sampai 5)

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
(surat Al Qiyaamah (75) ayat 17 dan 18)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[793].
(surat  Al Hijr (15) ayat 9)

[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.


Karena itu membaca yang paling banyak pahalanya adalah membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu rakhmat bagi alam semesta. Didalamnya terkumpul wahyu yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran serta peringatan bagi siapa yang meyakini dan mengamalkannya. Al Qur’an adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah SWT. Isinya mencakup segala pokok syariat yang terdapat dalam kitab kitab suci yang diturunkan sebelumnya.

Setiap orang yang meyakini Al Qur’an, akan bertambah cintanya kepada Al Qur’an. Cinta untuk membaca, mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkannya. Kemudian mengajarkannya hingga rakhmat Nya merata dirasai, diresapi dan dinikmati oleh penghuni alam semesta.

Setiap orang yang beriman yakin bahwa membaca Al Qur’an termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala berlipat ganda. Sebab yang dibaca Kitab Suci Ilahi. Al Qur’an adalah bacaan yang paling baik bagi orang yang beriman. Baik membacanya pada waktu senang maupun pada waktu susah. Membaca Al Qur’an tidak saja menjadi amal ibadah, akan tetapi juga obat penawar bagi orang yang gelisah jiwanya atau mengalami kegoncangan hidup.

Rasulullah SAW menjelaskan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang yang membaca Al Qur’an.

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat; orang mukmin yang tidak suka membaca Al Qur’an adalah seperti buah kurma, baunya tidak begitu harum tetapi manis rasanya; orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat sekuntum bunga, berbau harum, tetapi pahit rasanya, dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an tidak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali”
(Hadits Riwayat Bukhari Muslim)

Rasulullah SAW juga menyatakan:

“Hendaklah kamu beri cahaya rumah tanggamu dengan mendirikan shalat dan membaca Al Qur’an.”
(Hadits Riwayat Al Baihaqi dari Anas ra’)

Dalam hal membaca Al Qur’an, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa tiap tiap orang yang membaca Al Qur’an dalam shalat, akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap tiap huruf yang diucapkannya, dan orang yang membaca Al Qur’an di luar shalat dengan berwudhu pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap tiap huruf yang diucapkannya, dan membaca Al Qur’an di luar shalat dengan tidak berwudhu, pahalanya sepuluh kebajikan bagi tiap tiap huruf yang diucapkannya. Karena Al Qur’an itu Kitab Suci, maka membacanya perlu memperhatikan tata cara atau adab, antara lain disunahkan membaca Al Qur’an dengan berwudhu, ditempat yang bersih, seperti rumah, mushala, paling utama di masjid, disunahkan menghadap kiblat, sebelum membaca Al Qur’an disunahkan membaca ta’awwudz lalu membaca basmallah. Disunahkan membacanya dengan tartil (membaca pelan pelan dan tenang).

Bagi yang telah mengerti arti dan maksud ayat ayat Al Qur’an, disunahkan membaca penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat ayat yang dibacanya itu. Dalam membaca Al Qur’an hendaknya benar benar diresapi arti dan maksudnya. Disunahkan pula membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu. Sedapat mungkin membaca Al Qur’an jangan diputuskan hanya karena akan berbicara dengan orang lain (hendaknya diteruskan sampai batas yang ditentukan).

Tentang Al Qur’an ini, Allah SWT telah memperingatkan melalui firmannya antara lain sebagai berikut;

Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
(surat An Nisa” (4) ayat 82)

Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
(surat Muhammad (47) ayat 24)

Maka Apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
(surat Al Waaqiah (56) ayat 81)

Dan Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang pandai membaca Al Qur’an (dihari Kiamat) bersama malaikat yang mulia dan patuh kepada Allah, dan orang yang membaca Al Qur’an sedang ia tidak lancer membacanya dan mengalami kesukaran atas bacaannya baginya dua pahala”
(Hadits Riwayat Bukhari Muslim)

Umatku yang mulia itu adalah orang orang yang menghafal Al Qur’an”
(Hadits Riwayat At Thurmidzi)

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum (suku bangsa) dengan sebab kalam ini (Al Qur’an) dan merendahkan derajatnya (kaum) yang lain dengan sebabnya (Al Qur’an)”
(Hadits Riwayat Muslim)


Sekarang kita sudah tahu tentang Al Qur’an lalu jangan pernah kita hanya sibuk membaca Al Qur’an semata tanpa tahu dan mengerti apa arti dan makna yang sesungguhnya yang terdapat di dalam Al Qur’an. Dan jika kita hanya mampu membaca Al Qur’an sebatas tulisannya saja maka tidak ada bedanya kita menonton televisi tanpa ada volume suaranya. Ingat, arti dan maksud dari Al Qur’an terdiri dari arti yang tersurat, arti yang tersirat, dan arti yang tersembunyi.  Ayo mulai saat ini kita wajib belajar memahami Al Qur’an tidak hanya sebatas tulisannya saja melainkan sampai dengan arti dan makna yang sesungguhnya yang terdapat di dalam Al Qur’an.   

Selanjutnya tidak ada petunjuk yang dapat menyelamatkan kehidupan diri kita maupun seluruh umat manusia baik di dunia maupun di akhirat, selain petunjuk dalam Kitabullah (dalam hal ini Al-Qur’an) yang telah diturunkan oleh Allah SWT dan yang telah pula diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dimana petunjuk ini akan berlaku sepanjang zaman dan tidak memerlukan perubahan lagi karena sudah sempurna,  itulah petunjuk Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah bacaan yang harus diikuti, harus dipelajari, harus dilaksanakan tanpa bantahan apapun sebagaimana tersebut dalam surat Al Qiyamah (75) ayat 17-18  di bawah ini :

Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.
(Al-Qur’an surat Al Qiyamah (75) ayat 17-18)

Saat ini Al Qur’an sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa yang ada di muka bumi ini, tanpa terkecuali di negara kita sendiri, Indonesia, Al Qur’an juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia. Setiap Al Qur’an yang diterjemahkan selalu  disertai dengan Al Qur’an dalam bentuk aslinya (maksudnya Al Qur’an yang mempergunakan huruf Arab). Adanya terjemahan Al Qur’an ke dalam banyak bahasa tidak mengurangi sedikitpun keaslian dari Al Qur’an apalagi mengurangi hakekat dari maksud dan tujuan Al Qur’an diturunkan Allah SWT ke muka bumi ini.

Hal yang harus kita jadikan pedoman tentang terjemahan Al Qur’an adalah sepanjang terjemahan Al Qur’an selalu disertai dengan keaslian dari Al Qur’an maka keberadaan Al Qur’an tetap bisa dipertanggungjawabkan. Sekarang apa jadinya jika ada terjemahan suatu kitab tanpa disertai dengan kitab asli yang menyertai terjemahan tersebut (maksudnya terjemahannya ada namun kitab aslinya tidak ada). Jika kondisi ini terjadi maka terjemahan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akal sehat apalagi dihadapan Allah SWT. 

Al Qur’an yang telah diturunkan Allah SWT memiliki nama nama lain  seperti yang terdapat di dalam Al-Qur’an itu sendiri. Berikut ini akan kami kemukakan nama nama dimaksud beserta dengan Dalil Naqli yang menyertainya yang kesemuanya menunjukkan betapa hebatnya Al-Qur’an yang telah diturunkan untuk kepentingan kekhalifahan yang ada di muka bumi oleh Allah SWT, yaitu :

1.            Al-Qur’an dapat diartikan sebagai Al-Kitab yang berarti tulisan yang lengkap, kitab yang menjelaskan, memberi petunjuk serta kabar gembira. (Al-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat 2, 89, 129, 151, 177, 213; Surat Ali Imran (3) ayat 3, 7; Surat Yunus (10) ayat 1, 37; Surat Hud (11) ayat 1; Surat Yusuf (12) ayat 1; Surat Ar Rad (13) ayat 1; Surat Ibrahim (14) ayat 1; Surat Al Hijr (15) ayat 1; Surat An Nahl (16) ayat 89).

“Inilah Kitab (Al-Qur’an) tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang taqwa”
(Surat Al Baqarah (2) ayat 2)

(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
(surat An Nahl (16) ayat 89)


2.            Al-Qur’an juga disebut sebagai Al-Huda yang berarti pedoman hidup, bimbingan dan petunjuk. (Al-Qur’an surat Al Jinn (72) ayat 13; Surat Al Baqarah (2) ayat 159-185; Surat Ali Imran (3) ayat 73; Surat An Nisa’ (4) ayat 115; Surat Al A’raaf (7) ayat 198; Surat At Taubah (9) ayat 33; Surat Al Kahfi (10) ayat 55, 57; Surat Thahaa (20) ayat 47).

Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
(surat At Taubah (9) ayat 33)


3.            Al-Qur’an disebut juga dengan Al Furqan yang berarti pembeda antara yang benar dan yang salah, yang sejati dengan yang palsu, yang baik dengan yang buruk. (Al-Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 185; Surat Al Furqan (25) ayat 1)

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditingg alkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
(surat Al Baqarah (2) ayat 185)


4.            Al-Qur’an disebut juga dengan Al Mau’izhah yang berarti ajaran, nasehat, tuntunan, suruhan. (Al-Qur’an surat Yunus (10) ayat 57; surat Ali Imran (3) ayat 138; Surat Al Maaidah (5) ayat 46; surat Hud (11) ayat 120; Surat An Nur (24) ayat 34)

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(surat Yunus (10) ayat 57)

(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(surat Ali Imran (3) ayat 138)


5.            Al-Qur’an disebut juga dengan Asy Syifa yang berarti obat atau penawar. (Al-Qur’an Surat Yunus (10) ayat 57; Surat Al Isra’ (17) ayat 82; Surat Fussilat (41) ayat 44).

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(surat Yunus (10) ayat 57)


6.            Al-Qur’an disebut juga dengan Ar Ruh yang berarti jiwa umat. (Al-Qur’an Surat Asy Syura (42) ayat 52)

dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus.
(surat Asy Syura (42) Ayat 52)


7.            Al-Qur’an disebut juga dengan Al Hukmu yang berarti hukum, ketentuan atau peraturan yang berlaku. (Al-Qur’an surat Ar Rad (13) ayat 37; Surat Al An’am (6) ayat 89; Surat Al Qalam (68) ayat 48; Surat Al Insan (76) ayat 24).

dan Demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab[776]. dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
(surat Ar Rad (13) ayat 37)

[776] Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain Ialah: 1. sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan Luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang Amat Luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk peubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.

8.            Al-Qur’an juga disebut Al Hikmah yang berarti kebijaksanaan/Ilmu pengetahuan. (Al-Qur’an surat Al Isra’ (17) ayat 39; Surat Al Qamar (54) ayat 5; serta Surat Al Jumu’ah (62) ayat 2).

Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
(surat Al Isra’ (17) ayat 39)


Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
(surat Al Jumu’ah (62) ayat 2)


9.            Al-Qur’an disebut juga sebagai Al Hakim yang berarti penuh hikmah. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 58; Surat Yunus (10) ayat 1; Surat Luqman (30) ayat 1-3; Surat Yaa Sin (36) ayat 2).

Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah.
(surat Ali Imran (3) ayat 58)

demi Al Quran yang penuh hikmah,
(surat Yaa Sin (36) ayat 2


10.        Al-Qur’an juga berarti Adz Dzikru yang berarti peringatan atau pengajaran. (Al-Qur’an Surat Al Hijr (15) ayat 6, 9; Surat Al Qalam (68) ayat 51-52; Surat At Takwir (81) ayat 27-28; Surat Al Qamar (54) ayat 17; 22; 25; 32; 40; Surat Al An’am (6) ayat 90; Surat Thahaa (20) ayat 124; Surat An Nahl (16) ayat 43-44; Surat Al Anbiya (21) ayat 50; Surat Yaa Sin (36) ayat 11, 69; Surat Fussilat (41) ayat 41).

dan Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila[1500]".
dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
(surat Al Qalam (68) ayat 51 dan 52)

[1500] Menurut kebiasaan yang terjadi di tanah Arab, seseorang dapat membinasakan binatang atau manusia dengan menujukan pandangannya yang tajam. hal ini hendak dilakukan pula kepada Nabi Muhammad s.a.w., tetapi Allah memeliharanya, sehingga terhindar dari bahaya itu, sebagaimana dijanjikan Allah dalam surat Al Maidah ayat 67. kekuatan pandangan mata itu pada masa sekarang dikenal dengan hypnotisme.

11.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Khair yang berarti kebaikan. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 103; Surat Qaf (50) ayat 25; Surat Al Qalam (68) ayat 12).

dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.
(surat Ali Imran (3) ayat 103)


12.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Muthahharah yang berarti yang disucikan. (Al-Qur’an Surat Abasa’ (80) ayat 14; Surat Al Bayyinah (98) ayat 1-2).

orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
(surat Al Bayyinah (98) ayat 1 dan 2)


13.        Al-Qur’an juga  dinamakan dengan Al Haqqu yang berarti kebenaran. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 5 dan 57.

Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, Maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
(surat Al An’am (6) ayat 5)

Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku[479], sedang kamu mendustakannya. tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik".
(surat Al An’am (6) ayat 57)

[479] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.


14.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Bayyinah yang berarti bukti nyata. (Al-Qur’an Surat Hud (11) ayat 17; Surat Al An’am (6) ayat 157; Surat Thaha (20) ayat 134-135; Surat Al Baqarah (2) ayat 185; Surat Ali Imran (3) ayat 86; Surat Yunus (10) ayat 15; Surat Al Hajj (22) ayat 72).

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad)[715] dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. mereka itu beriman kepada Al Quran. dan Barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
(surat Hud (11) ayat 17)

[715] Ada yang menafsirkan saksi di sini dengan Jibril a.s. Adapula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al Quran itu sendiri karena Al Quran itu adalah suatu mukjizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.


15.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Bayyina-t yang berarti bukti nyata yang sangat terinci. (Al-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat 185; Surat Ali Imran (3) ayat 86; Surat Yunus (10) ayat 15; Surat Al Hajj (22) ayat 72; dan Surat Al Mujadalah (58) ayat 5).


dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, Yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
(surat Al Hajj (22) ayat 72)


dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan Pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini[675] atau gantilah dia[676]". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)".
(surat Yunus (10) ayat 15)

[675] Maksudnya: datangkanlah kitab yang baru untuk Kami baca yang tidak ada di dalamnya hal-hal kebangkitan kubur, hidup sesudah mati dan sebagainya.
[676] Maksudnya: gantilah ayat-ayat yang menerangkan siksa dengan ayat-ayat yang menerangkan rahmat, dan yang mencela tuhan-tuhan Kami dengan yang memujinya dan sebagainya.


16.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mubayyina-t yang berarti bukti nyata yang menjelaskan. (Al-Qur’an Surat An Nur (24) ayat 34, 46; Surat At Talaq (65) ayat 11).

(dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. dan Barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.
(surat At Talaq (65) ayat 11)

dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(surat An Nur (24) ayat 34)


17.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mubin yang berarti bukti yang menerangkan. (Al-Qur’an Surat Al Maaidah (5) ayat 15; Surat Yusuf (12) ayat 1; Surat Al Hijr (15) ayat 1; Surat An Naml (27) ayat 1; Surat Al Qasas (28) ayat 1-2).

Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan[408].
(surat  Al Maaidah (5) ayat 15)

[408] Cahaya Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dan kitab Maksudnya: Al Quran.


18.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Baya-n yang berarti jelas. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 138).

(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(surat Ali Imran (3) ayat 138)


19.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Tibya-n yang berarti yang menjelaskan. (Al-Qur’an Surat An Nahl (16) ayat 89).
(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
(surat An Nahl (16) ayat 89)


20.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan At Tafsil yang berarti yang menjelaskan. (Al-Qur’an Surat Yunus (10) ayat 37; Surat Yusuf (12) ayat 111).


tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya[691], tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.
(surat Yunus (10) ayat 37)

[691] Maksudnya Al Quran itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al Quran itu


21.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mufashshal yang berarti yang terinci. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 114)

Maka Patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, Padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali Termasuk orang yang ragu-ragu.
(surat Al An’am (6) ayat 114)


22.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al A-yah yang berarti ayat, mukjizat, bukti. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 4, 126; Surat Ar Ra’d (13) ayat 38; Surat Al Baqarah (2) ayat 252; Surat Al A’raf  (7) ayat 32; Surat An Nahl (16) ayat 104).


dan Sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu)[777].
(surat Ar Rad (13) ayat 38)

[777] Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. keduanya untuk membantah Pendapat mereka bahwa seorang Rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. bagi tiap-tiap Rasul itu ada kitabnya yang sesuai dengan Keadaan masanya.

23.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Burhan yang berarti bukti kebenaran. (Al-Qur’an Surat An Nisaa (4) ayat 174)


Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran).
(surat An Nisaa (4) ayat 174)

24.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Muba-rak yang berarti yang diberkahi. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 92, 155; Surat Al Anbiya (21) ayat 50; Surat Sad (38) ayat 29).


dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu mengingkarinya?
(surat Al Anbiya(21) ayat 50)


25.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Ilmu yang berarti ilmu pengetahuan. (Al-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat 120, 145; Surat Ali Imran (3) ayat 19; Surat Al A’raf (7) ayat 52; Surat Hud (11) ayat 14; Surat Thaha (20) ayat 114).

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
(surat Ali Imran (3) ayat 19)

[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami[546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(surat Al A’raf (7) ayat 52)

[546] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat.


26.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Wahyu yang berarti wahyu. (Al-Qur’an Surat Al Anbiya (21) ayat 45; Surat An Najm (53) ayat 1, 13; Surat Asy Syura (42) ayat 51; Surat Thaha (20) ayat 114).


Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
(surat Thaha (20) ayat 114)

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.


27.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Matsal yang berarti perumpamaan. (Al-Qur’an Surat Al Isra’ (17) ayat 89; Surat Al Kahfi (18) ayat 54; Surat Al Hajj (22) ayat 73; Surat Ar Rum (30) ayat 58; Surat An Nur (24) ayat 34).

dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka."
(surat Ar Rum (30) ayat 58)


28.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ad Dzikra yang berarti peringatan. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 90; Surat Al A’raf (7) ayat 1-2; Surat Al Ankabut (29) ayat 51; Surat Az Zariyat (51) ayat 55; Surat Al A’la (87) ayat 9).

dan Apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) sedang Dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
(surat Al Ankabut (29) ayat 51)

mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.
(surat Al An’am (6) ayat 90)


29.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ar Rahmah yang berarti rahmat, kemurahan. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 157; Surat Al A’raf (7) ayat 52; Surat Yunus (10) ayat 57; Surat Yusuf (12) ayat 111).

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(surat Yunus (10) ayat 57)
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(surat Yusuf (12) ayat 111)


30.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Busyra yang berarti kabar gembira. (Al-Qur’an Surat An Nahl (16) ayat 89, 102; Surat An Naml (27) ayat 1, 2); Surat Al Ahqaf (46) ayat 12).

(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
(surat An Nahl (16) ayat 89)

dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
(surat Al Ahqaf (46) ayat 12)


31.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ash-Shira-thal Mustaqim yang berarti pola hidup yang seimbang. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 153; Surat Al A’raf (7) ayat 16; Surat Al Fath (48) ayat 20; Surat Asy Syura (42) ayat 52; Surat Al Hajj (22) ayat 54).

dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
(surat Al An’am (6) ayat 153)

[152] Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
(surat Al A’raf (7) ayat 16)

dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
(surat Al Hajj (22) ayat 54)
32.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ash-Shira-thul Azi-zil Hamid yang berarti pola hidup Allah Yang Maha Mulia dan Maha Terpuji. (Al-Qur’an Surat Ibrahim (14) ayat 1; Surat Saba’ (34) ayat 6; Surat Al Hajj (22) ayat 24).

dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
(surat Saba’ (34) ayat 6)

dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang Terpuji.
(surat Al Hajj (22) ayat 24)


33.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan An Nur yang berarti terang benderang. (Al-Qur’an Surat An Nisaa (4) ayat 174; Surat Al A’raf (7) ayat 157; Surat At Taubah (9) ayat 32; Surat At Tagabun (64) ayat 8).

mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
(surat At Taubah (9) ayat 32)

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(surat At Tagabun (64) ayat 8)


34.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Kalamullah yang berarti firman Allah. (Al-Qur’an Surat At Taubah (9) ayat 6).

dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
(surat At Taubah (9) ayat 6)


35.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ahsanul Hadits yang berarti perkataan yang paling baik. (Al-Qur’an Surat Az Zumar (39) ayat 23).

Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1312], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
(surat Az Zumar (39) ayat 23)

[1312] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.


36.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mutasya-bil yang berarti yang serupa. (Al-Qur’an Surat Az Zumar (39) ayat 23)

Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1312], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
(surat Az Zumar (39) ayat 23)

[1312] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.

37.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mutasya-biha-t yang berarti mengandung beberapa pengertian. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 7).

Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(surat Ali Imram (3) ayat 7)

[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
38.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Matsani yang berarti berulang-ulang. (Al-Qur’an Surat Az Zumar (39) ayat 23).

Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1312], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
(surat Az Zumar (39) ayat 23)

[1312] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.


39.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ummul Kitab yang berarti Induk Kitab. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 7)


Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(surat Ali Imran (3) ayat 7)


[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

40.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Husna yang berarti yang terbaik. (Al-Qur’an Surat Al Lail (92) ayat 6 sampai9)

dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),
Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup[1580],
serta mendustakan pahala terbaik,
(surat Al Lail (92) ayat 6 sampai 9)

[1580] Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.


41.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ashdaqul Hadits yang berarti perkataan yang paling benar. (Al-Qur’an Surat An Nisaa (4) ayat 87, 122).

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?
(surat An Nisaa (4) ayat 87)

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
(surat An Nisaa (4) ayat 122)


42.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Kalimatur-Rabbi yang berarti kalimat Tuhan. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 115)

telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.
(surat Al An’am (6) ayat 115)


43.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Adlu yang berarti kalimat yang adil. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 115).

telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.
(surat Al An’am (6) ayat 115)


44.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Mi-zan yang berarti timbangan. (Al-Qur’an Surat Asy Syura (42) ayat 17; Surat Al Hadid (57) ayat 25)

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
(surat Al Hadid (57) ayat 25)


45.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Imam yang berarti Imam atau pemimpin. (Al-Qur’an Surat Al Ahqaf (46) ayat 12; Surat Al Isra’ (17) ayat 71; Surat Hud (11) ayat 17; Surat Yaa Sin (36) ayat 12)

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad)[715] dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. mereka itu beriman kepada Al Quran. dan Barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
(surat Hud (11) ayat 17)


[715] Ada yang menafsirkan saksi di sini dengan Jibril a.s. Adapula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al Quran itu sendiri karena Al Quran itu adalah suatu mukjizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.


46.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Qashash yang berarti kisah. (Al-Qur’an Surat Al An’am (6) ayat 57; Surat Al A’raf  (7) ayat 176; Surat Al Kahfi (18) ayat 13; Surat An Naml (27) ayat 76-77; Surat Thaha (20) ayat 99).

Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran).
(surat Thahaa (20) ayat 99)


47.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Ahsanul Qashash yang berarti kisah-kisah yang paling indah. (Al-Qur’an Surat Yusuf (12) ayat 3)

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
(surat Yusuf (12) ayat 3)

48.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Qashashul Haq yang berarti kisah-kisah yang benar. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 62).

Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
(surat Ali Imran (3) ayat 62)


49.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Al Muhaimin yang berarti tolak ukur. (Al-Qur’an Surat Al Maaidah (5) ayat 48)

dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
(surat Al Maaidah (5) ayat 48)


[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

50.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan Hablullah yang berarti tali Allah. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 103, 112)

dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
(surat Ali Imran (3) ayat 103)


51.        Al-Qur’an juga dinamakan dengan An Nadzir, An Nudzur yang berarti peringatan-peringatan. (Al-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat 117; Surat Al Mulk (67) ayat 17; Surat Al Qamar (54) ayat 5; Surat An Najm (53) ayat 56).
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia.
(surat Al Baqarah (2) ayat 117)

Itulah suatu Hikmah yang sempurna Maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).
(surat Al Qamar (54) ayat 5)


52.        Al-Qur’an dinamakan juga sebagai Al Muhkama-t yang berarti terang dan tegas maksudnya. (Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 7)


Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(surat Ali Imran (3) ayat 7)


[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.


Dari 52 (lima puluh dua)  nama Al-Qur’an  yang telah kami kemukakan di atas, nama yang paling sering dipakai untuk Al-Qur’an adalah Al Kitab dan Al-Qur’an  dan yang paling umum dipakai oleh umat manusia adalah Al-Qur’an.

Selanjutnya untuk mempertegas tentang kebesaran Al Qur’an yang tidak lain adalah wahyu Allah SWT. Berikut ini akan kami kemukakan pernyataan pernyataan yang berasal dari tokoh tokoh dunia tentang Al Qur’an yang kesemuanya menunjukkan betapa hebatnya Al Qur’an yang berasal dari Allah SWT,  yaitu :

A.    Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang paling banyak dibaca dan juga yang paling banyak dipelajari di dunia ini, menurut Ensiklopedia Britanica.
B.     “Bagaimanapun juga saya membaca Al-Qur’an itu, pertama ia menggerakkan saya pada setiap waktu, dengan kesegaran dan dengan cepat menganjurkan pendirian hati serta keheranan, yang akhirnya mendorong saya kepada pengetahuan agama. Al-Qur’an itu mempunyai susunan kata yang molek dan indah, isi dan tujuannya mengandung suatu pedoman bahagia. Dia adalah memberi ingat dan menakutkan selamanya, dan seterusnya ia adalah kemulian Yang Maha Tinggi. Demikianlah Al-Qur’an akan berjalan terus dan bekerja sepanjang masa dengan pengaruh yang sangat kuat serta gagah dan teguh.” Demikian yang dikatakan Goethe, seorang filosof terkenal bangsa Jerman dalam bukunya “Goethe-Hughes’s Dictionary of Islam.”

C.    “Al-Qur’an itu bersih dari segala aib, dan tidak bisa dicela dari berbagai sudutnya. Kalau dibaca mulai awal hingga akhirnya sedikit pun tidak Nampak ada cacatnya”. kata Devenport.

D.   “Tidak ada buku sepanjang sejarah popular dibaca, dipelari manusia yang melebihi dari Al-Qur’an” demikian pendapat Philip K Hitty.

E.    “Barangsiapa yang berkata bahwa Al-Qur’an itu tidak mengandung peradaban yang tinggi dan elok, ia adalah orang yang dungu,” kata Prof Dr Edener Monter.

F.     “Pertama kali memang kurang begitu menarik, tapi lama kelamaan saya membacanya bertambah asyik, kemudian hati saya terpengaruh oleh sesuatu kekuatan hebat yang menyebabkan saya membacanya dan membaca terus,” kata Mr Rudof.

G.   “Dalam keseluruhannya kita dapati dalam Kitab ini ini suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap…. Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Al-Qur’an ; adalah suatu kenyataan bahwa Al-Qur’an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya Wahyu itu hingga saat ini…. Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang-orang yang berima dengan tiada jemu-jemunya, sebaliknya karena diulang-ulang malah semakin dicintao sehari demi sehari.

Al-Qur’an membangkitkan perasaan timbulnya penghormatan dan respek yang mendalam pada diri orang yang membaca dan mendengarnya…. Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan sengaja, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Islam besar dan cepat, tetapi terutama oleh kenyataan bahwa Kitab ini, yang diperkenalkan kaum muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya, adalah Kitab Tuhan. Perkataan Yang Maha Besar, mukjizat terbesar yang dapat diperintahkan Muhammad SAW kepada orang-orang yang ragu dan kepada orang-orang yang tetap berkeras kepada.” Demikian yang diungkapkan oleh Laura Vaccia Vaglieri dalam bukunya “Apologie de L’Islamism.”

H.   “……berat rasanya untuk kukatakan bahwa dua abad kemudian, Al-Qur’an akan membuat manusia memeluk Islam seluruhnya,” kata George Bernard Shaw.

I.       “Buat pendapat saya, bahwa satu-satunya dari ayat-ayat Al-Qur’an itu penuh mengandung kesucian, seolah-olah bagai berlian akan kebersihan dan keindahannya… Dengan kekuatan Islam, Allah sudah mengeluarkan bangsa Arab dari kegelapan kepada cahaya terang dan Allah menghidupkan mereka dari suatu bangsa yang mati, yang belum pernah kedengaran suaranya sejak dunia terjadi.

Maka Allah mengirimkan seorang Nabi dengan membawa firman-Nya yakni Al-Qur’an dan menjadi pesuruh-Nya. Karena itu mereka dari kebodohan berganti kepada kepandaian, dari kekolotan berubah menjadi kesadaran yang terkenal, dari kerendahan kepada kemuliaan, dari kelemahan kepada kekuatan, dan dari sinar yang kecil berubah menjadi sinar yang besar menyala-nyala mengembang cahayanya ke seluruh penjuru dunia dari utara sampai ke selatan dan dari timur sampai ke barat.” Demikian yang dikemukakan oleh Prof Thomas Carlyle dalam bukunya “On Heroes, Heroworship and the Hero in History”.

J.      “Harus diakui, bahwa Al-Qur’an patut mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya tentang konsepsinya mengenai sifat-sifat Tuhan dalam sifat Maha Tahu, Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Esa…bahwa kepercayaan dan keyakinan pada Satu Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan bahwa Al-Qur’an meliputi banyak kesungguhan moral yang mulia dan dalam kata-kata hikmah yang padat dan telah membuktikan bahwa di dalamnya terdapat unsur-unsur yang di atasnya bangsa-bangsa yang kuat dan imperium-imperium yang berkuasa dapat didirikan.” Pendapat JM Rodwell MA dalam bukunya “The Quran”.

K.    “Al-Qur’an itu penuh dengan pembicaraan yang terdapat dari akal pikiran dan keadaan alam, yang mana guna meng-Esa-kan adanya Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar Kuasa-Nya, taat dan patuh serta terima kasih bangsa manusia kepada-Nya, pembalasan baik dan jahat pada hari kemudian, keharusan akan mengikuti kebaikan dan menjauhkan kejahatan dan lain sebagainya.

Bahasa Al-Qur’an itu sangat teratur rapi, elok dan manis, juga tempo-tempo terkeliling dengan rasa syair yang benar. Al-Qur’an adalah karya dasar agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal agama, etika dan ilmu pengetahuan,” inilah pendapat Sir William Muir yang dikemukakan dalam bukunya yang berjudul” The Life of Mohamet”.

L.    “Diseluruh dunia diakui bahwa Al-Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni… diakui sebagai standart bahasa Arab… tidak dapat ditiru oleh pena manusia… oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar dari pada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa Kitab itu berasal dari Tuhan. Dan dengan mukjizat ini, Muhammad tampil untuk menguatkan nubuatnya, terang-terangan menantang satrawan-sastrawan Arab yang paling cakap yang pada masa itu terdapat beribu-ribu, yang pekerjaan serta ambisi mereka hanya untuk ketinggian bahasanya untuk menciptakan satu pasal saja pun yang dapat dibandingkan dengan gaya bahasa Al-Qur’an.

Gaya bahasa Al-Qur’an seluruhnya indah dan lancar dan dalam banyak bagian mulia dan cemerlang. Sangat luar biasa efek kekuasaan kata-kata yang terpilih dengan sangat baik, ditempatkan dengan seninya yang tidak kurang efeknya untuk menimbulkan gairah dan rasa kagum, dibandingkan dengan musik sekalipun”, demikian yang diungkapkan dalam buku “Preliminary Discours” karya Dr Joseph Charles Merdrus yang mengutip pendapat Prof George Sale, seorang cendekiawan Inggris yang pertama kali menafsirkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Inggris.

M.  “Adapun Al-Qur’an itu menempati kedudukan yang maha penting di barisan agama-agama yang besar di seluruh dunia, Meskipun Al-Qur’an itu sangat muda usianya, tetapi ia menempati bagian terpenting dalam ilmu Kitab. Ia dapat menghasilkan suatu akibatnya yang tidak pernah dan tidak akan dapat seseorang menghasilkannya…..”

N.   “Al-Qur’an itu membuat perubahan pikiran dalam lingkungan umat manusia, dan anjuran dari isinya tentang tabiat-tabiat dan peradaban mereka. Pertama kali Al-Qur’an itu menggerakkan bangsa Arab yang sedang dalam kegelapan dan kebodohan, menjadi suatu bangsa yang cerdik pamdai dan gagah berani di seluruh dunia, dan kemudian Al-Qur’an itulah yang membawa bangsa itu menjadi pemula dalam agama berdasar politik dan sosial, sehingga terbangunlah organisasi di seluruh dunia Islam….

O.   “Al-Qur’an itulah satu daripada tenaga yang sangat hebat, dimana bangsa Asia dan Eropa sekarang sekarang ini harus mencatatnya. Pengaruh yang sangat rahasia dalam Al-Qur’an bukan saja suatu Kitab, tetapi suatu suara yang hidup, teguh semacam maklumat yang berisi undang-undang, peraturan pergaulan hidup, perjanjian, pelajaran dan pemberi jalan bagi tiap-tiap bangsa yang akan menju kea rah kemajuan”.

P.     Kemajuan dari kaum Islam, meskipun sekarang agak terhenti, telah meletakkan dasar kemajuan bagi Barat. Ahli penyusun pengetahuan menunjukkan bahwa apa yang dituntut oleh bangsa Eropa dari ilmu astronominya dan semua ilmu pengetahuan yang serupa itu, yang pada suatu masa datang ke Eropa, boleh dikatakan adalah berasal dari Islam. Hanya Al-Qur’an lah yang telah menunjukkan pertama kali kepada ilmuwan bangsa Arab, hikma ilmu pengetahuan itu. Demikian menurut pendapat Prof Margoliouth, dalam bukunya yang berjudul “De Karacht van den Islam.”

Q.   “Kita tidak boleh terkejut mendapati bahwa Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan. Segala hal yang berhubungan dengan langit dan bumi, kehidupan manusia, perdagangan, dan pekerjaan sebentar-sebentar disinggung dan hal ini membangkitkan timbulnya monograph-monograph yang memuat tafsir dari bagian-bagian Kitab Suci itu. Dalam hal ini, Al-Qur’an menimbulkan banyak diskusi-diskusi besar, yang secara tidak langsung menimbulkan perkembangan yang menakjubkan dari segala cabang ilmu pengetahuan dalam dunia Islam. Kegiatan Ruhani yang  timbul dalam dunia Islam, tidak hanya terbatas pada pemikiran theologis semata. Perkenalan dengan penulis Yunani tentang filsafat, ilmu pasti, ilmu perbintangan dan kedokteran, membuat mereka mempelajari cabang-cabang ilmu pengetahuan ini.

Dalam wahyu kepada Muhammad Saw, hal ini dengan berulang-ulang dimintakan perhatian mereka kepada gerakan alam raya sebagai keajaiban yang diciptakan Allah sebagai pelajaran terhadap manusia, dan oleh karena itu bukan untuk dipuja. Betapa berhasilnya kaum muslimin dari segala bangsa menuntut ilmu pengetahuan astronomi diperlihatkan oleh kenyataan bahwa selama berabad-abad mereka itu merupakan penggalang-penggalangnya.

Bahkan hingga sekarang banyak nama-nama Arab dipergunakan sebagai nama-nama bintang dan istilah-istilah teknik. Sarjana-Sarjana ilmu astronomi di Eropa adalah murid-murid dari orang-orang Arab. Dalam hal seperti ini pula Al-Qur’an mendorong untuk mempelajari ilmu kedokteran serta mendorong pemikiran dan studi tentang alam pada umumnya. Demikian pendapat Dr Hartwig Hirschfeld dalam bukunya yang berjudul “New Researches into the Composition and Exogois of the Quran.”

R.    “Al-Qur’an adalah firman Allah yang berfungsi atau bersifat sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang dinukil atau diriwayatkan dengan jalan mutawatir, dan yang dipandang beribadah bagi orang yang membacanya”, definisi yang dikemukakan oleh Dr Subhi Al Shalih.

S.     “Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir, dihukum kafir bagi orang yang mengingkari Al-Qur’an”, pengertian Al-Qur’an menurut Prof Hasbi Ash Shiddiqi dalam bukunya “Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur’an”. Sedangkan Prof Dr Hamka dalam tafsir Al Azhar menyebutkan bahwa Al-Qur’an sebagai wahyu-wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia”.Sedangkan Nabi Muhammad saw menjelaskan tentang Al-Qur’an sebagai berikut:

Al-Qur’an adalah Kitabullah Tabaraka wa Ta’ala di dalamnya terdapat berita orang-orang sebelum kamu dan sesudah kamu. Menghukumi apa yang terjadi di antara kamu. Dia membentangkan mana yang benar dan mana yang salah, bukan suatu permainan. Barangsiapa yang meninggikannya karena sombong, Allah akan membinasakannya. Barangsiapa mencari pimpinan selain Al-Qur’an akan disesatkan. Dia adalah tali Allah yang kokoh dan cahayanya yang menerangi serta peringatan yang sangat bijaksana, dia adalah jalan yang lurus. Dengan berpedoman pada dia seluruh manusia tidak akan salah, lidah tidak akan bercampur, pendapat tidak akan bercenang-cenang. Dan dengan bersumber pada dia para ulama tidak akan merasa kenyang. Dan orang yang taqwa tidak akan bosan. Dia tidak akan larut karena banyak yang menentang, dan keindahan-keindahannya tidak akan habis. Dialah yang apabila jin mendengarnya tidak akan habis-habisnya mengatakan, sungguh kami teleh mendengar bacaan yang mengagumkan sekali. Barangsiapa mengetahui ilmunya pasti akan unggul. Barangsiapa berkata dengan dia pasti benar. Barangsiapa berhukum dengan dia pasti adil. Barangsiapa beramal dengan dia pasti diberi pahala. Serta barangsiapa mengajak orang kepadanya pasti terpimpin ke jalan lurus.”
(Alhadits oleh Athtirmidzi dari Ali Ra,)

Selanjutanya untuk mempertegas Al-Qur’an adalah firman Allah SWT berikut ini akan kami kemukakan keajaiban dari Al-Qur’an dilihat dari isi/konten dari Al-Quran yang ditinjau dari sisi ilmu matematika. Terdapat banyak sekali contoh yang membuktikan bahwa Al-Quran itu sangat mengagumkan dan juga menunjukkan sebagai sebuah mukjizat. Salah satunya dalam jumlah pengulangan kata dalam Al-Quran.  Seperti apa ?  Mari kita simak satu persatu berikut :

A.       Kata "Tujuh Syurga" diulang sebanyak tujuh kali. "Penciptaan syurga (khalq as-samawat)" juga diulang sebanyak tujuh kali.

B.        "Hari (yawm)" diulang 365 kali dalam bentuk tunggal, sementara dalam bentuk jamak dan rangkap dua "Hari (ayyam dan yawmayn)" secara bersamaan diulang 30 kali. Jumlah pengulangan kata "bulan" (shahar) adalah 12 kali.

C.       Jumlah pengulangan kata “tumbuhan” 26 kali. Jumlah pengulangan kata “pohon” 26 kali.

D.      Kata "bayaran atau pahala" diulang 117 kali, sementara ungkapan "maaf" (mughfirah), yang merupakan salah satu pesan moral utama Quran diulang sebanyak dua kalinya yakni 234.

E.       Ketika kami menghitung kata "Kata" kami menemukannya muncul 332 kali. Kami menemui jumlah yang sama ketika kami menghitung frasa "Mereka berkata"
F.        Kata “dunia”(dunya) dan "akhirat"(akhira) diulang dalam jumlah yang sama: 115

G.      Kata “setan”(shaitan) terdapat dalam Quran sebanyak 88, sama halnya dengan kata "malaikat"(malaika).

H.      Kata (iman) (tanpa genitif) diulang sebanyak 25 kali seperti halnya kata “kafir”(kufr).

I.          Kata "syurga" dan "neraka" masing-masing diulang 77 kali.

J.         Kata "zakah" diulang dalam Quran 32 kali  dan pengulangan kata berkat (barakah) juga diulang sebanyak 32 kali.

K.       Ungkapan "berbudi" (al-abraar) diulang sebanyak 6 kali tetapi kata "jahat" (al-fujjaar)diulang sebanyak setengahnya yakni 3 kali.

L.       Banyaknya kata "Hawa panas" dan"Hawa dingin" diulang sama 5 kali.

M.     Kata "minuman keras" (khamr) dan "mabuk" (saqara) dalam Quran diulang sebanyak 6 kali.

N.      Kata "akal" dan "cahaya" sama: 49.

O.      Kata "lidah" dan "nasehat" dua-duanya diulang 25 kali.

P.        Kata "manfaat" dan "rusak" dua-duanya muncul 50 kali.

Q.      "pahala" (ajr) dan"aksi" (fail) dua-duanya diulang 107 kali.

R.       "Cinta" (al-mahabbah) dan "Ketaatan" (al-ta'ah) Juga muncul dalam jumlah yang sama: 83

S.        Kata "tempat berlindung" (maseer) dan "selamanya" (abadan) sama-sama muncul 28 kali.

T.       Kata "musibah" (al-musibah) dan "terima kasih" (al-shukr) muncul dalam Quran dengan jumlah yang sama: 75.

U.      "Matahari" (shams) dan "cahaya" (nur) dua-duanya muncul 33 kali dalam Qur'an. {Dalam penghitungan kata "cahaya" hanya bentuk simpelnya yang dimasukkan.}
V.       Jumlah kata "pedoman yang benar" (al-huda) dan "kasih" (al-rahma) sama: 79

W.    Kata "susah" dan"damai" dua-duanya diulang 13 kali dalam Qur'an.
X.       Kata "laki" dan "perempuan" juga setara: 23 kali. Jumlah pengulangan kata "laki" dan "perempuan" yang diulang dalam Quran sebanyak 23 kali, sama jumlahnya dengan kromosom dari sel sperma dan sel telur dalam pembentukan embrio manusia. Total jumlah kromosom manusia adalah 46, dimana setiap 23nya berasal dari ibu dan ayah.

Y.       "Khianat" (khiyanah) diulang 16 kali, sementara kata "curang" (khabith) juga 16 kali.

Z.       Ungkapan mengenai hal yang menyangkut "Kehidupan manusia" digunakan 65 kali, yang mana merupakan jumlah keseluruhan tahapan kehidupan rata-rata manusia  normal yang terdiri dari Tanah (turab) : 17 kali; Tetesan Sperma (nutfah) : 12 kali; Embrio ('alaq): 6 kali; Gumpalan daging setengah terbentuk(mudghah): 3 kali; Tulang('idham): 15 kali; Daging(lahm): 12 kali; TOTAL : 65 kali

AA. Kata "shalawat" muncul lima kali dalam Quran, dan Allah memerintahkan umat manusia untuk ibadah shalat lima waktu.28. Kata "Daratan" muncul 13 kali dalam Qur'an dan kata"Lautan" 32 kali. Total keseluruhan adalah 45. Jika kita membuat persentase kata “daratan” dan “lautan”, Kita akan mendapatkan : kata “daratan”    : 28.888888888889% sedangkan kata ”lautan”    : 71.111111111111%. Luar biasanya, jumlah tersebut menunjukkan perbandingan yang tepat antara daratan dan lautan di bumi saat ini.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
[Surat An-Nisaa (4) ayat :82]


Sebagai Khalifah yang sedang menjalankan tugas di muka bumi dan yang juga telah  memperoleh Al-Qur’an dari Allah SWT, apakah kita akan menyianyiakan dengan begitu saja petunjuk, hikmah, pengajaran, karunia yang besar yang berasal dari  Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Qur’an sehingga kita hanya mau melakukan perintah Iqra semata? Jika kita tidak mampu melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT atas diturunkannya  Al-Qur’an kepada diri kita maka sia-sialah Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT lalu bersiaplah menghadapi Ahwa dan Syaitan seorang diri kita karena kita tidak memiliki cara yang ampuh untuk menghadapi itu semua. 

Sekarang, dalam posisi yang manakah diri kita memahami arti dan makna  yang terkandung dalam Al-Qur’an? Untuk itu jangan sampai diri kita hanya mampu membaca Al-Qur’an sebatas tahu apa yang tertera di dalam Al-Qur’an namun kita tahu dan tidak mengerti maksud dan tujuan dari diturunkannya Al-Qur’an kepada umat manusia (hanya tahu yang tersurat saja, tanpa tahu apa yang tersirat dan yang tersembunyi). Kemudian jangan pula setelah kita mampu membaca Al-Qur’an akan tetapi kita tidak pernah paham isi dan kandungan Al-Qur’an sehingga kita tidak pernah mendapatkan petunjuk, hikmah, pelajaran apapun dari Al-Qur’an. Jika ini yang terjadi pada diri kita maka sia-sialah hidup yang sedang kita laksanakan sebab hal itu belum sesuai dengan Kehendak Allah SWT.

Harapan kami, jangan pernah jadikan Al-Qur’an sebatas pajangan lemari buku saja sehingga kita malas membacanya atau bahkan tidak mampu membacanya sehingga apa-apa yang terdapat di dalam Al-Qur’an terpendam selamanya sampai kita meninggal dunia. Semoga hal ini tidak pernah menimpa diri kita dan juga anak keturunan kita