Hamba ALLAH SWT, itulah beberapa KESAKSIAN yang dapat kita lakukan
melalui diri kita sendiri. Akan tetapi masih terdapat beberapa renungan lagi
yang patut kita lakukan agar SYAHADAT yang kita laksanakan tetap terjaga
kualitasnya dan/atau agar kualitas SYAHADAT yang kita miliki dapat meningkat
dari waktu ke waktu sesuai dengan kehendak ALLAH SWT, yaitu :
1. Persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita miliki
tentang tidur atau istirahatnya manusia di malam hari dan/atau saat
bangun atau saat bekerjanya
manusia di siang hari serta matinya manusia atau saat berpisahnya Ruhani dengan
Jasmani yang tidak akan mungkin dapat dihindarkan oleh manusia.
dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan
Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan
kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan[481],
kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa
yang dahulu kamu kerjakan.
(surat Al An'am (6) ayat 60)
[481] Kamu ditidurkan di malam hari dan dibangunkan
di siang hari, supaya dengan perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah
ditentukan.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang)
jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang)
yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai
waktu yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
(surat Az Zumar (39)
ayat 42)
[1313] Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya
ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang
yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali
kepadanya lagi.
Sekarang jika kita merasa telah menjadi orang yang
sangat hebat, cobalah menahan lelah dan letih setelah bekerja, atau cobalah
menahan kantuk di waktu malam, atau cobalah menahan buang air kecil atau
menahan buang air besar, tidak usah lama-lama cukup satu hari saja?
Jika diri kita tidak mampu menahan itu semua berarti kita tidak bisa
disebut orang yang hebat dikarenakan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada
diri sendiri kita tidak mampu apalagi mau mengalahkan ALLAH SWT, AHWA dan
SYAITAN.
2. Persaksikanlah
dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita miliki tentang saling berkasih sayangnya
manusia yang ada di muka bumi ini.
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.
(surat Ar Ruum (30) ayat 21)
Sekarang
apa jadinya jika di dunia ini yang ada hanyalah rasa untuk saling kalah
mengalahkan, rasa untuk mengintimidasi orang lain tanpa ada belas kasih sayang? Semua
akan menjadi kacau, semuanya akan saling curiga mencurigai dan jika ini yang
terjadi maka Regenerasi Kekhalifahan di muka bumi tidak akan berjalan mulus
sesuai dengan yang dikehendaki oleh ALLAH SWT.
3. Persaksikanlah dengan Ilmu
dan Kejujuran yang kita miliki tentang kecenderungan di dalam diri manusia
untuk mempercayai adanya ALLAH SWT dan/atau adanya kepercayaan di dalam diri
manusia akan adanya ALLAH SWT dan/atau adanya rasa berketuhanan di dalam diri
manusia.
dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?"
mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi".
(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)",
(surat Al A'raaf (7) ayat 172)
4. Persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita
miliki tentang adanya manusia yang menjadi pikun, lemah dan tidak memiliki
kemampuan lagi setelah sebelumnya muda, sehat, kuat serta berkuasa.
dan
Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia kepada
kejadian(nya) Maka Apakah mereka tidak memikirkan?
(surat
Yaasin (36) ayat 68)
5. Persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita
miliki tentang hasrat atau keinginan manusia ingin berumah tangga dalam rangka
regenerasi kekhalifahan di muka bumi dan/atau adanya Hubbul Syahwat di dalam
diri manusia.
dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah
menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian,
hendaklah kamu buat Perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan
pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang
dikaruniakan-Nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk
melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu
hendak mencari Keuntungan duniawi. dan Barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka
dipaksa itu.
(surat An Nuur (24) ayat 33)
6. Persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita
miliki tentang tertawanya manusia atau tentang menangisnya manusia atau tentang
sedihnya manusia serta tentang senangnya manusia. Adakah Tuhan selain ALLAH SWT
yang sanggup menjadikan itu semua?
dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa
dan menangis,
(surat An Najm (53)
ayat 43)
7. Persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita
miliki tentang ketidakmampuan manusia untuk menolak Azab atau menolak bencana
atau meniadakan sesuatu yang ada di dalam diri seperti menahan kantuk yang
kesemuaanya asalnya dari ALLAH SWT.
kemudian Kami menghukum mereka, Maka Kami tenggelamkan mereka di laut
disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami itu.
(surat Al A'raaf (7) ayat 136)
Sebagai makhluk yang terhormat maka sudah sepatutnya
dan sepantasnya diri kita berperilaku terhormat sesuai dengan kehormatan yang
telah kita miliki. Akan
tetapi jika saat ini kita tidak mampu
untuk mempersaksikan keadaan diri sendiri saat melaksanakan SYAHADAT maka tidak
sepatutnyalah diri kita masih menyandang status terhormat. Hal ini dikarenakan
diri kita sudah tidak mampu lagi menjaga kehormatan yang diberikan oleh ALLAH
SWT dengan tidak mengakui ALLAH SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak di
sembah selaku pemberi kehormatan yang kita miliki.
Berikutnya masih ada bahan renungan yang lain yang
kiranya dapat menambah wawasan dalam rangka menggugah perasaan kita, sehingga
mampu meningkatkan kualitas SYAHADAT yang telah kita miliki dari waktu ke waktu
yaitu selain melakukan kesaksian melalui alam dan juga melalui diri kita
sendiri pada saat mempersaksikan ALLAH SWT, masih ada 2(dua) buah kesaksian
yang tidak kalah pentingnya yang dapat kita lakukan yaitu penyaksian melalui
binatang atau hewan serta melalui tumbuhan atau pepohonan, yang kesemuanya juga
diciptakan oleh ALLAH SWT. Selanjutnya kesaksian yang seperti apakah yang dapat
kita lakukan melalui hewan, binatang dan juga tumbuhan?
1. Untuk itu persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran
yang kita miliki tentang susu yang berasal dari sapi, kuda ataupun kambing
serta madu yang berasal dari lebah alam maupun lebah ternak yang sangat
bermanfaat, yang sangat berguna, yang berkhasiat obat bagi kepentingan
kekhalifahan di muka bumi.
dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa
yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah,
yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
(surat An Nahl (16)
ayat 66)
dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia",
(surat An Nahl (16)
ayat 68)
Sekarang
sanggupkah diri kita membuat susu atau madu yang serupa dengan susu dan madu
yang diciptakan oleh ALLAH SWT melalui ciptaan-Nya? Adanya kondisi seperti
apakah patut dan pantas kita merusak alam?
2. Untuk itu
persaksikanlah dengan Ilmu dan Kejujuran yang kita miliki tentang
bermanfaatnya, tentang berkhasiatnya, tentang bergunanya binatang dan juga
tumbuhan bagi kepentingan manusia di muka bumi. Sekarang mampukah manusia
memenuhi kebutuhan gizi jika di alam semesta ini tidak diciptakan tumbuhan dan
binatang ternak?
dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak,
benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu
dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak
itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu,
(surat Al Mu'minuun
(23) ayat 21)
Selanjutnya, jika kita termasuk orang yang telah
mampu dan mengenal diri sendiri, maka dengan adanya keberadaan tumbuhan dan
hewan yang ada di muka bumi, sudah cukup bagi diri kita untuk selalu menyatakan
bahwa Tiada Tuhan selain ALLAH SWT yang mampu menciptakan tumbuhan dan hewan
yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.
semua
yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(surat Al Hadiid (57) ayat 1)
Sebagai KHALIFAH di muka
bumi, tentu saat ini kita telah merasakan betapa bermanfaatnya serta betapa bergunanya
tumbuhan dan juga hewan bagi kepentingan kesehatan tubuh kita, yang pada
akhirnya dapat memudahkan diri kita menjalankan tugas sebagai KHALIFAH di muka
bumi. Akan tetapi tahukah, mengertikah kita semua, apa yang telah dilakukan dan
apa yang telah dikerjakan oleh tumbuhan dan hewan kepada ALLAH SWT?
Berdasarkan surat Al
Hadiid (57) ayat 1 dan surat Al Hajj (22) ayat 18 yang kami kemukakan di atas
ini, diterangkan bahwa seluruh apa-apa yang ada di langit dan seluruh apa-apa
yang ada di muka bumi, yang terdiri dari matahari, bulan, bintang, gunung,
binatang, tumbuhan, tanpa terkecuali melakukan Sujud kepada ALLAH SWT atau
Bertasbih kepada ALLAH SWT, dengan menyatakan dan mengakui akan kebesaran ALLAH
SWT; menyatakan dan mengakui akan kekuasaan ALLAH SWT, menyatakan dan mengakui
kemahaan ALLAH SWT. (hal yang tidak pernah kita ketahui adalah cara
ciptaan ALLAH SWT di atas melaksanakan sujud dan tasbihnya) Selanjutnya bagaimana dengan Manusia atau
dengan Diri Kita yang saat ini sama-sama berada di tengah-tengah langit dan
bumi seperti halnya matahari, bulan, bintang, gunung, binatang, dan tumbuhan?
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah
bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung,
pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada
manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan
Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya.
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(surat Al Hajj (22) ayat 18)
Jika DIRI KITA
adalah sama-sama makhluk yang diciptakan oleh ALLAH SWT, apakah DIRI KITA juga
telah melaksanakan seperti yang dilaksanakan oleh matahari, bulan, bintang,
gunung, binatang, tumbuhan kepada ALLAH SWT?
Selanjutnya jika DIRI KITA tidak mau melaksanakan seperti yang dilaksanakan
oleh matahari, bulan, bintang, gunung, binatang, tumbuhan kepada ALLAH SWT, lalu apa bedanya DIRI KITA yang
telah dijadikan KHALIFAH di muka bumi dibandingkan dengan matahari, bulan,
bintang, gunung, binatang, tumbuhan sedangkan KHALIFAH itu sendiri dapat di
artikan sebagai Makhluk yang Terhormat dibandingkan dengan makhluk ALLAH SWT
lainnya?
Termasuk di dalam
kelompok manakah Diri Kita ini, apakah kelompok yang sujud dan bertasbih kepada
ALLAH SWT atau apakah kelompok yang
tidak mau sujud dan bertasbih kepada ALLAH SWT? Kami sangat berharap kita semua termasuk kelompok
MANUSIA yang selalu Sujud dan Bertasbih hanya kepada ALLAH SWT. Sekarang
bagaimana jika kita tidak mau sujud dan tidak mau bertasbih seperti sujud dan
bertasbihnya matahari, bulan, bintang, gunung, binatang, tumbuhan kepada ALLAH
SWT, apakah ada sanksinya dan konsekuensinya?
Jika kita tidak mau
sujud dan tidak mau bertasbih dengan menyatakan dan mengakui akan kebesaran ALLAH SWT, berarti Manusia atau Diri kita termasuk orang-orang
yang Tidak Tahu Diri atau Manusia yang kedudukannya lebih rendah dari apa-apa
yang dikhalifahinya atau Manusia yang seharusnya menjadi Subyek telah berubah
menjadi Obyek dikarenakan manusia sudah tidak sesuai lagi dengan kefitrahan
yang dimilikinya yang pada akhirnya akan dapat menghantarkan diri kita berada
di dalam kehendak SYAITAN yang siap di bawa ke Neraka Jahannam.
Sebagai penutup dari bab ini, ada satu hal yang akan
kami kemukakan yaitu mengenai bertasbih dan sujudnya apa-apa yang ada di langit
dan apa-apa yang ada di bumi, yang dihubungkan dengan keadaan yang terjadi di
sekeliling kita, yaitu :
1.
Padi,
Tikus dan Wereng bertasbih dan sujud kepada ALLAH SWT, sekarang relakah padi;
sudikah padi, bersediakah padi, ikhlaskah padi, di makan oleh manusia yang
tidak mau sujud dan yang tidak mau bertasbih kepada ALLAH SWT.
2.
Air
dan Udara bertasbih dan sujud kepada ALLAH SWT, sekarang relakah air dan udara,
sudikah air dan udara, bersediakan air dan udara, ikhlaskah air dan udara, jika
dipergunakan oleh manusia yang membutuhkannya dimana manusia tersebut justru
melakukan perbuatan dan tindakan yang berseberangan dengan perbuatan Air dan
Udara kepada ALLAH SWT?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita merasa jengkel dan
rasanya sangat marah jika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, katakanlah
memberikan sejumlah uang, lalu uang tersebut dipergunakan untuk foya-foya atau
untuk membiayai perbuatan maksiat atau untuk berjudi.
Hal yang sama juga terjadi pada Padi, Air dan Udara
yang juga merasa jengkel, marah, tidak suka, kepada manusia yang perilakunya
sangat berseberangan dengan perilaku dirinya sedangkan manusia itu sendiri
mempergunakan diri mereka untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk itu jangan pernah salahkan Tikus ataupun juga wereng jika ia
menjadi hama padi atau memakan padi secara sporadis sebab padi lebih suka, padi
lebih ikhlas, padi lebih rela di makan oleh tikus dan juga wereng karena mereka
semua sama-sama bertasbih dan sujud kepada ALLAH SWT seperti yang padi lakukan
dibandingkan dengan manusia atau petani yang mengolah padi atau jangan pernah
salahkan Air dan Juga Udara jika Air tiba-tiba menjelma menjadi banjir bandang
atau malah menghilang atau jika Udara menjelma menjadi puting beliung atau
bahkan menjadi badai yang menghancurkan dan meluluh lantakkan apa-apa yang
ditemuinya.
Adanya kondisi yang kami kemukakan di atas,
tidak ada jalan lain bagi diri kita
untuk selalu menjaga perilaku diri kita agar jangan sampai perilaku diri kita
lebih rendah dibandingkan dengan perilaku Hewan atau Binatang atau Tumbuhan
dikarenakan mereka semua lebih tinggi tingkat ketaatannya kepada ALLAH SWT
dibandingkan manusia atau
jangan sampai Tikus dan Wereng, lebih disukai, lebih diinginkan, lebih dihargai
oleh Padi dibandingkan dengan manusia selaku pengelola dan pengambil manfaat
dari Padi. Untuk itu mari kita kembalikan kefitrahan diri kita
sesuai dengan apa-apa yang dikehendaki ALLAH SWT saat pertama kali menciptakan
Kekhalifahan di muka bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar