DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
A.
ABU SULAIMAN AD
DARANI.
1. Biasakanlah
matamu menangis dan biasakan hatimu bertafakkur. Jika engkau keluar rumah dan
melihat pohon, ingatlah bagaimana proses penciptaannya sejak mulai ditanam
kemudian bagaimana bentuknya, rasanya dan baunya.
2. Setiap
hati yang di dalamnya tidak ada rasa takut kepada Allah, berarti ia telah
rusak. Sedangkan jika kita merasa takut, artinya masih ada setitik nur Ilahi
yang menempel di hati kita. Dengan menghidupkan dan memelihara rasa takut
kepada Allah berarti masih ada kesempatan bagi kita untuk membersihkan kotoran
kotoran hati dengan nur tersebut, dan berarti pula sebagai langkah awal untuk melakukan
ketaatan kepada Allah.
3. Sesungguhnya,
menyisihkan sesuap makanan dari makan malammu, lebih aku sukai daripada
melaksanakan shalat dari malam hingga terbit fajar.
4. Jadikanlah
kejujuran sebagai kendaraanmu, kebenaran sebagai pedangmu dan Allah sebagai
tujuanmu.
5. Setiap
hati yang tidak diisi dengan ketakutan kepada Allah berarti hati itu telah
rusak.
6. Ibadah
itu bukan berarti kedua kakimu berdiri tega untuk beribadah, sedangkan orang
lain direpotkan oleh keberadaanmu. Ibadah itu harus dimulai dengan mengisi
perut terlebih dahulu, baru kemudian engkau akan tenang beribadah.
7. Orang
yang mencari harta halal karena tidak mau meminta minta dan merepotkan orang
lain, niscaya akan bertemu Allah dengan wajah bagai bulan di malam purnama.
Ingatlah wahai sahabat, tanda keikhlasan seseorang adalah ketika ia sangat
menikmati amal kebaikan yang ia lakukan.
8. Wahai
Tuhanku, jika Engkau menuntutku karena dosaku, niscaya aku akan mencari-Mu
karena ampunan-Mu jauh lebih luas daripada dosa dosaku. Jika Engkau menuntutku
karena kekikiranku, niscaya akau akan mencari-Mu karena kemurahan-Mu. Jika
Engkau melemparkan aku ke dalam neraka, niscaya aku akan memberitahukan kepada
penduduk neraka bahwa aku mencintai-Mu.
9. Dalam keadaan kenyang, akan masuk ke dalam diri enam penyakit, yaitu: (a) hilangnya
kelezatan munajat; (b) berkurangnya kemampuan menyimpan hikmah; (c) memudarnya
empati pada penderitaan fakir miskin; (d) beratnya tubuh untuk melakukan
ibadah; (e) bertambahnya gelora syahwat, dan (f) ketika kaum Mukmin bolak balik
ke masjid, mereka bolak balik ke toilet.
10. Jika
aku ingat dosa, aku tidak berhasrat untuk mati. Aku ingin tetap hidup di dunia
agar aku bisa bertobat.
B.
FUDHAIL BIN IYADH
1. Andai
aku dikawani seorang fasik tetapi baik budi pekertinya, tentu lebih aku sukai
daripada aku dikawani seseorang ahli ibadah yang buruk budi pekertinya.
2. Iblis
akan unggul atas manusia jika ia mampu memunculkan satu saja dari tiga sifat.
Kekaguman pada diri sendiri, melebih-lebihkan amal sendiri, dan melupakan dosa
dosa yang pernah dilakukan.
3. Terdapat
tanda kemunafikan adalah seseorang menyukai pujian dari apa yang tidak ada pada
dirinya. Kemudian ia membenci orang yang tidak menyukai dirinya karena sesuatu
yang memang ada pada dirinya Sementara itu, ia pun membenci orang yang mengetahui
aib-aibnya.
4. Aku
bergembira menyambut malam karena akan bermesraan dengan Tuhanku. Kala matahari
terbit, aku bersedih karena urusan dunia begitu menyibukkanku.
5. Hendaklah
kalian selalu mensyukuri nikmat. Alasananya, jarang sekali ada nikmat yang
sudah lenyap dari sekumpulan orang, lalu kembali lalu kembali lagi kepada
mereka.
6. Kebutuhan
orang kepadamu itu hakekatnya nikmat Allah kepadamu. Karena itu, hati hatilah
jika kalian tidak bersyukur terhadap nikmat itu, lalu Allah mengubahnya menjadi
bencana. Tidaklah engaku justru memuji Allah karena masih ada orang yang
meminta kepadamu?
7. Orang
mukmin itu sedikit bicara dan banyak bekerja. Adapun orang munafik itu, sedikit
bekerja banyak bicara.
8. Pertolongan
Allah tidak berlaku bagi orang yang dikuasai hawa nafsunya dan mem-perturutkan
nafsu syahwatnya.
9. Tafakur
itu bagaikan cermin yang akan memperlihatkan kebaikan dan keburukanmu.
10. Hendaklah
kalian bertobat, karena ia akan menahan sesuatu yang tidak dapat ditahan oleh
pedang.
11. Aku
mengetahui kesalahan dan dosaku kepada Allah melalui sikap istri dan keluargaku
hingga sikap tikus tikus di rumahku.
12. Banyak
orang memiliki mata, tetapi pandangannya redup. Banyak orang memiliki ketajaman
lisan, namun hatinya tumpul. Banyak orang yang melakukan dosa dalam hal
makanan, hingga ia terhalang dari shalat malam serta sulit mengecap kenikmatan
bermunajat kepada Allah.
13.
Tanda
tanda orang celaka ada lima, yaitu: (1) keras hatinya (tidak mau menerima
nasihat); (2) beku matanya (tidak mau melihat kebenaran); (3) sedikit rasa
malunya; (4) cinta kemewahan dunia, dan (5) panjang angan angannya.
14. Hendaklah
kamu tunduk dan patuh pada kebenaran dan menerima orang yang mengucapkan
kebenaran.
15. Meninggalkan amal karena manusia adalah riya, dan melakukan amal karena manusia adalah
syirik. Apa yang dinamakan ikhlas adalah kamu menjaga dari keduanya.
16. Sesungguhnya,
seorang hamba beribadah kepada Allah adalah menurut kedudukan dia di sisi-Nya,
atau kedudukan Allah dalam jiwanya.
17. Seseorang dikatakan shaleh apabila ada kesetiaan dalam niatnya, ada ketakutan dalam
kalbunya, ada kebenaran dalam lidahnya, dan ada amal shaleh pada anggota
tubuhnya.
18. Jika engkau sanggup untuk tidak dikenal, maka lakukanlah. Apa sulitnya engkau tidak
dikenal? Apa sulitnya engkau tidak di sanjung sanjung? Tidak mengapa engkau
tercela di hadapan manusia selalu engkau terpuji di sisi Allah.
19. Ibadah
fardhu adalah modal, sedangkan ibadah sunnah adalah laba. Tidak akan diperoleh
laba tanpa adanya modal.
20. Ketahuilah,
ada dua perilaku yang dapat mengeraskan hati, yaitu banyak bicara dan banyak
makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar