DENGAN NAMA ALLAH
YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Barangsiapa
membuka kesalahan orang lain, maka akan dibukakan kesalahan kesa-lahan
keturunannya. Barangsiapa menghunuskan pedang kedzaliman, ia akan terbunuh
dengannya. Barangsiapa menggali sumur agar saudaranya masuk ke dalamnya, ia
sendiri yang akan jatuh ke dalamnya.
2. Berikan
pendidikan agama kepada anak anakmu sesegera mungkin dan sebelum lawan-lawanmu
menggantikannmu dan menanamkan ide ide yang salah dan keliru pada pikiran
mereka.
3. Nabi
Muhammad SAW bersabda: Bagi Mukmin terdapat kewajiban kepada mukmin yang lain
yang datang dari Allah SWT: (1) Hendaknya tidak lupa untuk memperlihatkan penghargaan dan penghormatan; (2) Hendaknya benar benar
mencintai dari dasar hatinya; (3) Hendaknya berbagi atas apa yang dimiliki
secara adil; (4) Hendaknya menghindarkan diri dari menggunjing (saudaranya) dan
mengatakan hal hal yang tak terlihat mengenai (saudaranya), saat tidak hadir;
(5) Hendaknya mengunjungi (saudaranya) saat jatuh sakit; (6) Hendaknya
menghadiri pemakaman (saudaranya), ketika meninggal dunia; (7) Hendaknya tidak
mengatakan sesuatu tentang (saudaranya) setelah kematiannya, kecuali yang baik.
4.
Tetes
pertama dari darah syuhada menghapus bebannya kecuali hutang.
5.
Jelaslah,
pengetahuan itu adalah kunci dan anak kuncinya adalah pertanyaan.
6. Jika
ada yang mengancammu dengan kebinasaan, jawablah ancamannya dengan na-sihat dan
doa.
7. Sebelum
kematian mendekati dirimu, memisahkan jiwa dan tubuhmu, jagalah jiwa-mu dari
hasrat hasrat (keinginan nafsu) yang membahayakannya. Berjuanglah untuk
membebaskan jiwamu, sebagaimana engkau berjuang keras dalam pekerjaanmu (mata
pencaharianmu). Karena tidak diragukan lagi, bahwa jiwamu menggantungkan
seluruh kesejahteraannya pada perilaku dan karaktermu.
8. Jika
ada yang memakimu, katakanlah kepadanya, “Jika
makianmu benar, aku memohon semoga Allah mengampuniku, dan apabila keliru, aku
mohon semoga Allah mengampunimu.”
9. Kalau
anda mendengar satu ucapan dari seorang Muslim, maka upayakanlah mema-haminya
dalam arti sebaik mungkin. Kalau anda tidak menemukan makna itu, maka kecamlah
diri anda karena tak mampu menemukannya.
10. Jika
engkau menjumpai sesuatu yang tidak kau sukai dari perbuatan saudaramu, carilah
satu bahkan tujuh puluh alasan untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu. Jika
engkau masih belum mendapatkannya, katakanlah, “Semoga ia mempunyai alasan yang
aku tidak mengetahuinya.”
11. Allah
telah memerintahkan kepada dunia, “Berkhidmatlah
kepada orang yang ber-khidmat kepadaku, dan buatlah payah orang yang berkhidmat
kepadamu.”
12. Tuntutlah
ilmu dengan tujuan mengamalkannya. Bertanyalah kepada yang tahu apa yang engkau
tidak tahu. Namun jangan bertanya untuk menguji. Hindarilah dari berfatwa
sebagaimana engkau menghindar dari singa. Apakah engkau ingin batang lehermu
menjadi jembatan yang akan dilalui orang menuju neraka?
13. Jangan
sekali kali memakan sesuatu yang hatimu tidak menginginkannya. Hal itulah yang
dapat menimbulkan sikap keras kepala. Jangan pula engkau makan jika engkau
tidak lapar. Dan jika engkau makan, ucapkanlah Basmallah.
14. Barangsiapa
lambat rezekinya, perbanyaklah istighfar. Barangsiapa yang dibuat kagum oleh
sesuatu dan menginginkannya, perbanyaklah ucapan “ma-sya Allah la quwwata illa billah.”
15. Barangsiapa
yang masuk ke dalam tempat tempat orang orang bodoh, ia akan di-pandang rendah.
Barangsiapa yang bergaul dengan ulama, ia akan dipandang mulia. Barangsiapa
masuk ke tempat tempat kejelekan, ia akan dituduh melakukan kejelekan itu.
16. Jika
engkau mendengar suatu kalimat dari seorang Muslim, bawalah kalimat itu pada
sebaik baiknya tempat yang engkau temui. Jika engkau tak mampu untuk
mendapatkan wadah tempat kalimat tersebut, celalah dirimu sendiri.
17. Jika
engkau berbuat dosa, mohon ampunlah, karena sesungguhnya dosa dosa itu telah
dibebankan di leher leher manusia sebelum ia diciptakan. Dan sesungguhnya
kebinasaan yang dahsyat ituadalah terletak pada melakukan dosa secara terus
menerus.
18. Tiada
bekal yang lebih utama daripada taqwa. Tidak sesuatu yang lebih baik dari-pada
diam. Tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebodohan. Tiada penyakit yang
lebih parah daripada berbohong.
19. Hati
hatilah terhadap hawa nafsu kalian, sebagaimana bersikap hati hati kalian
ter-hadap musuh. Tidak ada satu pun yang lebih patut ditakuti kecuali mengikuti
hawa nafsu dan lidahnya.
20. Jika
engkau melakukan dosa, akan keluarlah sebuah noda hitam dalam hatimu. Jika
engkau bertobat, noda itu akan dihapuskan. Namun jika engkau terus melakukan
dosa, akan bertambahlah noda itu sampai mengalahkan hatimu. Setelah itu, engkau
tidak akan mengalami kebahagiaan sama sekali.
21. Jika
engkau menghendaki kelanggengan kasih sayang dengan saudaramu, janganlah engkau
mencandainya, mendebatnya, bertengkar dengannya, membanggakan dirimu di
hadapannya, dan memperlakukannya dengan buruk.
22. Orang
beriman itu adalah orang yang baik penghasilannya, mulia perangainya, kuat
niatnya, menginfakkan kelebihan dari hartanya, dan menahan kelebihan
pembicaraannya.
23.
Para
ulama dan orang bijak telah sepakat bahwa kesenangan (sejati) tidak dapat
dicapai kecuali dengan meninggalkan kesenangan (semu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar