1. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu
hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala” (surat Faathir (35) ayat 6). Sadarilah tentang hari ketika
kalian semua dikumpulkan secara berbondong bondong. Lalu kalian berdiri di
hadapan Ar Rahman secara berbaris. Setelah itu kalian membaca kitab catatan
amal kalian huruf per huruf. Lantas kalian ditanya tentang amal kalian, baik
yang tersembunyi maupun yang tampak nyata. “(ingatlah)
hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha
Pemurah sebagai perutusan yang terhormat,dan Kami akan menghalau orang-orang
yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.” (surat Maryam (19) ayat
85, 86).
Kalian mendapat janji
dan ancaman. Aku adalah Allah, tak ada yang serupa dengan-Ku. Tidak ada
kekuasaan seperti kekuasaan-Ku. Siapa yang berpuasa untuk-Ku di masa hidupnya
secara ikhlas, maka ia Kuberi makanan berbuka yang beraneka rupa. Siapa yang
menghabiskan malamnya dengan ibadah, ia mendapat balasan khusus di sisiKu.
Siapa yang menjaga matanya dari sesuatu yang haram, Aku berikan perlindungan
dari neraka. Aku adalah Tuhan, maka kenalilah Aku. Aku adalah yang memberi
semua nikmat, maka bersyukurlah kepada-Ku. Aku adalah Dzat yang menjaga, maka
peliharalah Aku. Aku adalah Dzat yang menolong, maka tolonglah Aku. Aku adalah
Dzat yang memberi ampunan, maka mintalah ampunan pada-Ku. Aku adalah Dzat yang
dituju, maka hampirilah Aku. Aku adalah Dzat yang memberi, maka mintalah kepada-Ku.
Aku adalah Dzat yang disembah, maka beribadahlah kepada-Ku. Aku adalah Dzat
Yang Maha Mengetahui, maka berhati-hatilah kepada-Ku.”
2. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! ”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan
melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat
dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada
Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya. (surat Ali Imran (3) ayat 18, 19)
[188] Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang
berilmu.
[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur'an.
Allah SWT berfirman: “Barangsiapa mencari agama selain
agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya,
dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.(surat Ali Imran (3) ayat
85).
Dia berikan kabar
gembira dengan syurga kepada semua yang berbuat baik. Siapa yang mengenal Allah
dengan ikhlas lalu mentaati-Nya, maka ia selamat. Siapa yang mengenal syaitan
lalu ia mendurhakainya, maka ia selamat. Siapa
yang mengenal kebenaran lalu mengikutinya, maka ia aman. Siapa yang mengenal
kebatilan lalu ia menghindarinya, maka ia menang. Siapa yang mengenal syaitan
dan dunia lalu menolak keduanya, maka ia bahagia. Siapa yang menolak
akhirat lalu ia ingin menggapainya, maka ia mendapat petunjuk. Sungguh Allah
memberikan petunjuk pada siapa yang Dia kehendaki dan kepadanya kalian semua
kembali.
Wahai anak Adam!
Apabila Allah telah menjamin rezekimu mengapa engkau masih terus risau
kepadanya? Jika Allah akan mengganti, mengapa engkau bakhil? Jika iblis
merupakan musuh Allah SWT mengapa engkau lalai? Jika hukumannya berupa neraka,
mengapa engkau masih bersantai? Jika balasan Allah berupa syurga, mengapa
engkau masih bermaksiat? Jika segala sesuatu terjadi menurut ketentuanKu,
mengapa engkau masih gundah?. “(kami
jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang
luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri, (surat Al Hadiid (57) ayat 23)
[1459] Yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah
gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa
kepada Allah.
3. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan sangat jauh. Perbaharuilah amal ibadahmu
karena laut sangat dalam. Cermatlah dalam beramal karena al shirat begitu halus. Serta ikhlas lah dalam bekerja karena sang
pengintai Maha Melihat. Semua keinginanmu hendaknya di syurga, istirahatmu
adalah menuju akhirat, serta bagimu ada bidadari yang bermata jeli. Mengabdilah
kepada-Ku, niscaya Aku layani dirimu. Mendekatlah pada-Ku dengan meremehkan
dunia dan mencintai orang orang shaleh, Sungguh Allah tak akan menyianyiakan
pahala orang yang berbuat baik.”
4. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Sabarlah dan bersikaplah tawadhu, nis-caya Aku muliakan engkau. Bersyukurlah
pada-Ku, niscaya Aku tambah untukmu. Mintalah ampunan pada-Ku, niscaya Aku
mengampunimu. Apabila engkau berdoa pada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Bertaubatlah
padaku niscaya Aku terima taubatmu.
Mintalah pada-Ku, niscaya Ku-beri. Bersedekahlah, niscaya Aku akan berkahi
rezekimu. Sambunglah tali silaturahmi, niscaya Aku panjangkan umurmu.
Mintalah pada-Ku kesehatan, keselamatan, keikhlasan dalam berkehendak , warak
kepada Allah dalam bertaubat, dan kekayaan dalam bersikap kanaah. Wahai anak
Adam! Bagaimana engkau ingin beribadah padahal engkau dalam kekenyangan?
Bagaimana engkau ingin mencintai Allah padahal engkau cinta pada dunia?
Bagaimana engkau bisa cemas pada Allah padahal engkau takut miskin? Bagaimana
engkau bisa bersikap warak padahal engkau tamak terhadap dunia? Bagaimana
engkau ingin mendapat ridha Allah tanpa menolong fakir miskin? Bagaimana engkau
bisa mendapat ridha-Nya padahal engkau
bakhil? Bagaimana engkau ingin mendapat syurga, padahal engkau suka pada
pujian? Serta bagaimana engkau ingin mendapat kebahagiaan, padahal ilmumu
sedikit?”.
5. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Harta itu adalah milik-Ku dan kamu adalah hamba-Ku. Tiada bagimu dari harta-Ku
selain apa yang kamu makan lalu sirna, atau yang engkau pakai lalu lapuk, atau
kamu sedekahkan lalu kekal. Dengan demikian, antara engkau dan Aku ada tiga
bagian: Yang satu milik-Ku, satu lagi
milikmu, dan yang satu lagi antara Aku dan engkau. Yang menjadi milik-Ku adalah
rohmu, sementara yang menjadi milikmu adalah amalmu. Adapun yang ada di antara
Aku dan kamu adalah engkau berdoa dan Aku mengabulkan. Wahai anak Adam!
Bersikaplah warak. Jadilah orang yang menerima, niscaya engkau melihat-Ku.
Sembahlah Aku, niscaya engkau berjalan menuju kepada-Ku. Wahai anak Adam! Bila
engkau seperti penguasa yang masuk neraka karena perbuatan jahat, atau seperti
orang Arab karena maksiat, atau ulama karena rasa dengki, atau pedagang karena
khianat, atau orang lalim karena perbutan bodoh mereka, atau ahli ibadah karena
riya, atau orang kaya karena sombong, atau orang fakir karena dusta, maka siapa
yang menginginkan Syurga?”.
6. Allah SWT berfirman, “ Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.” (surat
Ali Imran (3) ayat 102). Wahai anak Adam! Ilmu
tanpa amal adalah seperti kilat dan Guntur tanpa hujan. Sedangkan amal tanpa
ilmu adalah seperti pohon tidak berbuah. Orang alim yang tak beramal seperti
busur tak bersenar. Harta yang tidak dizakatkan seperti menanam garam di atas
batu kerikil. Nasihat yang diberikan kepada orang bodoh seperti intan dan
permata pada binatang melata. Orang yang berbuat jahad padahal berilmu seperti
batu bernoda. Nasehat yamg diberikan kepada yang tidak menginginkannya seperti
seruling bagi orang yang meninggal. Sedekah dari yang haram seperti orang yang
membersihkan kotoran pada pakaiannya dengan air kencingnya. Shalat tanpa zakat
seperti bangkai tanpa roh. Orang alim yang tidak bertaubat seperti bangunan
tanpa pondasi. “Maka Apakah mereka merasa
aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab
Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (surat Al A’raaf (7) ayat 99).
7. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Sesuai dengan kadar kecenderunganmu terhadap dunia dan kecintaanmu terhadap-Ku,
sesungguhnya Aku takkan pernah mengumpulkan cinta pada-Ku dan cinta pada dunia
dalam satu hati. Wahai anak Adam! Waraklah, niscaya engkau mengenal-Ku. Laparlah, niscaya engkau melihat-Ku.
Ikhlaslah dalam beribadah kepada-Ku, niscaya engkau sampai pada-Ku. Bersihkan
amalmu dari sifat riya, niscaya Kukenakan padamu pakaian cinta-Ku. Berdzikirlah
pada-Ku, niscaya Aku menyebutmu di hadapan malaikat-Ku. Wahai anak Adam! Di
dalam hatimu masih ada sesuatu selain Allah. Engkau mengharap pada selain
Allah. Sampai kapan engkau menyebut Allah, sementara engkau takut kepada
selainNya? Jika engkau betul-betul mengenal-Ku, pastilah dalam benakmu hanya
ada Allah, engkau hanya takut pada Allah, dan lidahmu tak akan pernah bosan
menyebut-Nya. Sesungguhnya menyambung dosa adalah taubatnya orang yang dusta.
Wahai anak Adam! Jika
engkau takut pada neraka sebagaimana engkau takut pada kemiskinan, niscaya Ku-berikan
padamu kekayaan dari jalan yang tak pernah kau sangka sangka. Wahai anak Adam! Apabila engkau menginginkan syurga
sebagaimana engkau cinta pada dunia, niscaya Ku-berikan padamu kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Seandainya engkau mengingat-Ku sebagaimana kalian
mengingat yang satu dengan lainnya, niscaya para malaikat akan memberi salam
padamu, pagi dan petang. Seandainya engkau senang beribadah pada-Ku sebagaimana
engkau senang pada dunia, niscaya Aku muliakan engkau seperti kemuliaan para
rasul. Maka dari itu, jangan engkau isi hatimu dengan cinta dunia karena
sebentar lagi ia akan sirna.”
8. Allah SWT berfirman, “Sabar untuk tidak
berbuat maksiat yang sedikit lebih mudah bagimu daripada bersabar terhadap
siksa Jahannam yang banyak. “dan
orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami,
Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".(surat Al
Furqaan (25) ayat 65). Bersabar untuk tetap taat sebentar akan membuatmu
bersenang senang senantiasa dengan disertai nikmat yang kekal. Wahai anak Adam!
Engkau harus yakin terhadap apa yang sudah Ku-jamin untukmu sebelum Ku-berikan
rezekimu pada yang lain. Zuhudlah di dunia sebelum Aku berzuhud kepadamu. Lepaskan dirimu dari berbagai syubhat,
sebelum kebaikan kebaikanmu musnah di hari hisab. Isilah hatimu dengan
mengingat akhirat, karena tidak ada tempat lagi bagimu selain kubur. Wahai
anak Adam! Siapa yang rindu kepada syurga pasti ia cepat-cepat melakukan
berbagai kebajikan. Siapa yang takut kepada neraka pasti ia tak akan berbuat
keburukan. Siapa yang menahan hawa nafsunya, pasti ia mendapat kedudukan mulia.
Wahai Musa bin Imran! Jika musibah menimpamu sedang engkau tidak dalam keadaan
suci, maka kecamlah dirimu sendiri. Wahai Musa! Miskin kebaikan merupakan
kematian terbesar. Wahai Musa! Siapa yang tdak bermusyawarah, pasti ia
menyesal. Sedangkan siapa yang melakukan istikharah, ia takkan menyesal.”
9. Allah SWT berfirman,
“Siapa
yang mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka ia seperti orang yang
memikul air untuk dipindahkan ke gunung. Ia hanya capek dan lelah sedang
amalnya tidak diterima. Setiap kali bercampur dengan air, ia tetap keras. Wahai
anak Adam! Ketahuilah bahwa Aku tak menerima amal seorang hamba kecuali yang
ikhlas untuk-Ku. Maka, berbahagialah mereka yang ikhlas. Wahai anak Adam! Apabila kemiskinan telah datang, katakanlah
kepadanya, ‘Selamat datang wahai perlambang orang shaleh.’ Sementara
apabila kekayaan telah datang, katakan padanya, ‘Dosa yang akan mempercepat
datangnya siksa.’ Apabila engkau melihat seorang tamu yang sedang ditahan
disana, maka katakan, ‘Aku berlindung pada Allah dari syaitan yang terkutuk.’
Wahai anak Adam! Harta itu adalah milik-Ku
sedangkan engkau adalah hamba-Ku dan tamu itu adalah utusanKu. Tidakkah engkau
takut kalau Kucabut nikmatKu itu? Rezeki itu berasal dari-Ku, bersyukur
adalah kewajibanmu dan manfaatnya kembali padamu. Tidakkah kau memuji-Ku atas
nikmat yang kuberikan? Wahai anak Adam! Ada tiga kewajiban bagimu: zakat harta,
silaturahmi, dan mengurus keluarga serta tamu. Jika engkau tidak mengerjakan
apa yang Ku-perintahkan, Ku-jadikan engkau sebagai bencana bagi seluruh alam.
Wahai anak Adam! Apabila engkau tak memeli-hara hak keluargamu, Aku tak akan
memandangmu, tak akan menerima amalmu, serta tak akan mengabulkan doamu.
Wahai anak Adam!
Jangan engkau bertawakal kepada makhluk sesamamu, karena jika demikian Ku-serahkan
urusanmu padanya. Janganlah engkau sombong pada manusia karena engkau berasal
dari nutfah dan Ku-keluarkan ia dari seluran kencing, ‘Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara
tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.’ (surat Ath Thaariq (86) ayat
6, 7). Jangan memandang apa yang Ku-larang, karena yang pertama kali
dimakan oleh cacing adalah kedua matamu. Ketahuilah bahwa engkau akan dihisab
atas apa yang kau lihat dan apa yang kau cintai. Ingatlah terhadap kedudukanmu
esok dihadapan-Ku. Aku sama sekali takkan lupa terhadap isi hatimu. Aku Maha
Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati.”
10. Allah Azza wa Jalla
berfirman,
“Wahai anak Adam! Mengabdilah kepada-Ku, karena Aku senang pada orang yang
mengabdi pada-Ku dan Aku akan jadikan para hamba-Ku mengabdi padamu. Engkau
tidak mengetahui sejauh mana engkau telah bermaksiat pada-Ku pada masa lalu dan
pasa sisa usiau itu. Oleh karena itu, jangan lupa mengingat-Ku. Sebab, Aku Maha
Berkuasa melakukan sesuatu. Engkau adalah hamba yang hina, sedangkan Aku Tuhan
Yang Maha Mulia. Seandainya semua saudaramu dan orang orang yang mencintaimu
mengetahui bau dosamu seperti yang kuketahui darimu, pasti mereka enggan duduk
dan mendekatimu. Lalu bagaimana ketika dosamu itu setiap hari bertambah,
padahal umurmu terus berkurang semenjak engkau dilahirkan oleh ibumu?
Wahai anak Adam! Musibah
orang yang rusak perahunya lalu kembali dengan memperguna- kan sepotong papan
belum seberapa dibandingkan musibahmu itu. Oleh karenanya, hitunglah selalu
dosa dosamu dan waspadalah terhadap amalmu. Wahai anak Adam! Aku melihat kepadamu dengan tatapan
keselamatan dan Aku tutup aib dosa dosamu. Aku tidak membutuhkanmu sementara
engkau terus melakukan maksiat, padahal engkau butuh kepada-Ku. Wahai anak
Adam! Sampai kapan dirimu demikian? Engkau makmurkan dunia padahal ia akan
sirna. Sebaliknya, engkau hancurkan akhirat padahal ia kekal. Wahai anak Adam!
Kau kenali makhluk-Ku dan kau ketahui
kebencian mereka. Wahai anak Adam, seandainya penghuni langit dan bumi
memohon ampunan untukmu, semestinya engkau menangisi dosa dosamu karena engkau
tidak tahu dalam keadaan bagaimana engkau akan menjumpai-Ku.
Wahai Musa bin Imran!
Dengarlah apa yang Aku katakan, dan apa yang Ku-katakan ini benar bahwa
tidaklah seseorang hamba beriman kepada-Ku sebelum masyarakat merasa aman dari
kejahatan, kelaliman, tipu daya, adu domba, pelanggaran, hasutannya. Wahai
Musa! ‘dan Katakanlah: "Kebenaran
itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.
Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.’
(surat Al Kahfi (18) ayat 29)
11. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Engkau memasuki pagi dengan berada di antara dua nikmat. Tetapi engkau tidak
mengetahui mana dari keduanya yang paling banyak menentangmu; dosamu yang
tersembunyi atau pujian dan sanjungan untukmu? Seandainya manusia mengetahui tentang dirimu seperti Aku mengetahui,
tentu mereka tidak akan mengucapkan salam kepadamu. Yang lebih penting dari itu
semua adalah kesehatan, ketidakbutuhanmu kepada mereka, kebutuhan mereka
kepadamu, dan perbuatan mereka yang tidak mengganggumu. Maka dari itu,
pujilah Aku dan kenalilah seberapa banyak nikmat-Ku padamu. Bersihkan amalmu
dari riya.Berbekallah seperti bekal seorang musafir yang cemas dan tempatkan
kebaikanmu di bawah Arasy-Ku.
Wahai anak Adam!
Hatimu yang keras menangisi amal perbuatanmu. Amal perbuatanmu menangisi
badanmu. Badanmu menangisi lidahmu. Sedangkan lidahmu menangisi matamu. Wahai
anak Adam! Khazanah kekayaanKu tidak pernah habis. Seberapa besar kau berinfaq
Aku gantikan. Tetapi selama kau tak memberi, Aku juga takkan memberikan. Engkau kikir terhadap fakir miskin karena
sangka burukmu, karena takut miskin, dan karena tidak percaya pada-Ku.
Sebab, Aku jadikan fitrahmu memperhatikan masalah rezeki. Jika engkau risau
terhadap hal rezeki, lantas Aku memberikannya padamu maka infaqkanlah.
Janganlah engkau bersikap kikir terhadap rezeki-Ku. Aku menjamin untuk
menggantikannya dan berjanji untuk memberi imbalan pahala. Maka, mengapa engkau
masih meragukan Kitab-Ku? Siapa yang tak mempercayai janji-Ku dan siapa yang
tidak mempercayai para nabi-Ku, berarti ia telah menentang sifat ketuhanan-Ku.
Sementara, siapa yang menentang sifat ketuhanan-Ku, maka Ku-telungkupkan
wajahnya di dalam neraka.”
12. Allah SWT berfirman, “Wahai anak
Adam! Aku Allah, tak ada Tuhan selain
Aku. Maka sembahlah Aku, bersyukurlah pada-Ku dan jangan kufur. Wahai anak
Adam! Siapa yang memusuhi wali-Ku, berarti ia telah secara terang-terangan
memerangi-Ku. Aku sangat murka terhadap orang yang menganiaya hamba yang tak
mempunyai penolong selain Aku. Siapa yang rela terhadap pembagian-Ku. Aku
berkahi rezekinya, dan dunia akan menda-tanginya secara tak disangka sangka
walaupun ia tak meninginkannya.”
13. Allah Azza wa Jalla
berfirman,
“Wahai anak Adam! Letakkan tanganmu di atas dadamu, Apa yang kau cintai untuk
dirimu, maka cintai pula untuk orang lain. Wahai anak Adam! Badanmu lemah,
lidahmu ringan, dan hatimu kuat. Wahai anak Adam! Sasaranmu adalah kematian. Maka beramallah untuk menghadapinya sebelum ia
datang.Wahai anak Adam! Setiap anggota badan yang Ku-ciptakan Ku-berikan
rezeki padanya. Wahai anak Adam! Seandai-nya Ku-ciptakan engkau dalam keadaan
buta, niscaya engkau akan meratapi matamu itu. Dan seandainya Ku-ciptakan
engkau dalam keadaan tuli, niscaya engkau akan meratapi pendengaranmu. Oleh
karena itu, kenalilah seberapa besar nikmat-Ku padamu. Lalu bersyukurlah pada-Ku,
jangan kufur. Kepada-Ku lah segala sesuatu akan kembali,
Wahai anak Adam!
Jangan engkau bersusah payah dalam hal yang telah Ku-tentukan untukmu. Setiap
bagianmu pasti mencarimu sampai sempurna. Wahai anak Adam! Jangan engkau
bersumpah palsu dengan nama-Ku. Siapa
yang bersumpah palsu dengan mempergunakan nama-Ku, aku Ku-masukkan ke dalam
neraka. Wahai anak Adam! Apabila engkau memakan rezeki-Ku, maka ikutilah
dengan taat pada-Ku. Wahai anak Adam! Janganlah engkau menuntut pada-Ku tentang
rezeki esok hari, karena Aku pun tak menuntut tentang amal esok hari. Wahai
anak Adam! Seandainya Aku mau meninggalkan dunia pada salah satu hamba-Ku,
niscaya Aku pilih para Nabi-Ku agar mereka bisa mendakwahi semuanya untuk taat
kepada-Ku dan untuk mengerjakan perintah-Ku. Wahai anak Adam! Beramallah untuk
dirimu sebelum maut datang. Jangan sampai engkau terperdaya oleh kesalahan. Jangan sampai kehidupan dan angan-angan yang
panjang membuatmu lupa bertaubat. Engkau akan menyesal kerena telah menunda
nunda saat penyesalan tak berguna lagi.
Wahai anak Adam! Jika
engkau tidak mengeluarkan hak-Ku dari harta yang Ku-berikan padamu dan engkau
tidak memberikan hak fakir miskin, niscaya aka nada yang mengambil paksa harta
tersebut darimu dan Aku tak akan memberikan pahala untukmu. Wahai anak Adam!
Apabila engkau menginginkan rahmat-Ku, maka takutlah pada-Ku. Apabila engkau
takut pada siksa-Ku, maka jangan berbuat maksiat. Wahai anak Adam! Aku ridha
dengan amalmu yang sedikit, tetapi engkau tidak ridha dengan nikmat-Ku yang
banyak. Wahai anak Adam! Apabila engkau memperoleh harta, ingatlah pada hari
perhitungan. Apabila engkau duduk untuk makan, ingatlah pada mereka yang lapar.
Apabila nafsumu mengajakmu untuk menguasai orang lemah, ingatlah akan kekuasaan
Allah atasmu. Jika mau, bisa saja Dia membuat yang lemah tadi kuat. Apabila
engkau tertimpa musibah, maka bacalah ‘la
quwwata illa billah al aliyi al zahim’. Manakala engkau sakit, obatilah
dirimu dengan sedekah. Dan manakala engkau terkena musibah, ucapkanlah, ‘inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.’
14. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Kerjakanlah kebaikan karena ia meru-pakan kunci dan pengantar ke arah syurga.
Hindari keburukan karena ia kunci dan pengantar ke arah neraka. Wahai anak
Adam! Ketahuilah bahwa apa yang engkau bangun akan hancur. Umurmu akan musnah,
jasadmu untuk tanah, dan yang yang engkau kumpulkan adalah untuk diwariskan.
Jadi, semua kenikmatan tersebut untuk selainmu, sedang engkau bertanggung jawab
terhadap hisab, selain mendapat siksa dan penyesalan. Teman setiamu di dalam kubur adalah amal shaleh. Maka, hisablah dirimu
sebelum engkau dihisab. Hendaklah engkau senantiasa taat pada-Ku. Jangan
berbuat maksiat padaKu, serta ridhalah dengan apa yang Ku-berikan padamu. Jadilah orang yang bersyukur.
Wahai anak Adam!
Siapa yang berbuat dosa dalam keadaan tertawa, Aku akan memasukkannya ke dalam
neraka dalam keadaan menangis. Sedangkan siapa yang duduk menangis karena takut
pada-Ku, Aku akan memasukkannya ke dalam syurga dalam keadaan tertawa. Wahai
anak Adam! Betapa banyak orang kaya yang mengharap kefakiran pada hari
hisabnya. Betapa banyak orang gagah dihinakan oleh maut. Betapa banyak sesuatu
yang manis dibuat pahit oleh kematian. Betapa banyak orang yang senang karena
harta, dikeruhkan oleh ajalnya. Betapa banyak kebahagiaan yang menimbulkan
kesedihan berke-panjangan.
Wahai anak Adam!
Seandainya binatang melata tersebut mengetahui kematian sebagaimana engkau
mengetahuinya, pastilah ia tak mau makan dan minum sampai mati kelaparan dan
kehausan. Wahai anak Adam! Seandainya engkau hanya ditakdirkan mengalami
kematian dan kedahsyatannya, seharusnya engkau tidak merasa tenang di malam hari
dan tidak tentram di siang hari, lalu bagaimana dengan sesudah kematian yang
lebih berat lagi?
Wahai anak Adam!
Jadikan kesudahanmu memperoleh nikmat di akhirat. Engkau harus sedih atas
kebajikan yang tidak kau dapatkan. Sebaliknya, engkau tak boleh senang dengan
dunia yang kau peroleh dan tak boleh putus asa manakala tak
mendapatkannya.Wahai anak Adam! Aku menciptakanmu dari tanah. Aku juga akan
mengembalikanmu kepada tanah dan dari tanah pula engaku akan dibangkitkan.
Maka, tinggalkan dunia dan bersiap siaplah untuk menghadapi kematian.
Ketahuilah, manakala Aku mencintai seorang hamba, Aku jauhkan ia dari dunia dan
Ku-pekerjakan ia untuk akhirat. Akan Ku-perlihatkan cacatnya dunia sehingga ia
menjauh darinya dan beramal dengan amalan penduduk syurga. Maka, Ku-masukkan ia
kedalam syurga karena rahmat-Ku. Sebaliknya, jika Aku membenci seorang hamba Ku-sibukkan
ia dengan dunia sehingga ia lupa pada-Ku dan Ku-pekerjakan ia dengan amal
duniawi. Dengan demikian, ia termasuk penduduk neraka dan Ku-masukkan ke dalamnya.
Wahai anak Adam!
Setiap usia akan sirna betapapun panjangnya. Dunia seperti bayangan naungan,
dimana ia menetap sebentar lalu pergi dan tidak kembali lagi.Wahai anak Adam!
Akulah yang menciptakanmu. Aku pula yang memberikan rezeki padamu, menghidup-kanmu,
mematikanmu, membangkitkanmu, dan menghisabmu. Jika engkau melakukan keburukan,
engkau akan melihat balasan amalmu. Padahal engkau tak bisa memberikan manfaat
dan mudharat. Juga engkau tidak bisa menghidupkan, mematikan dan membangkitkan.
Wahai anak Adam! Taatlah dan mengabdilah pada-Ku. Jangan engkau risau dengan masalah rezeki karena semuanya telah Ku-cukupi.
Jangan engkau risau dengan sesuatu yang telah Ku-jamin.
Wahai anak Adam!
Bagaimana engkau memikirkan sesuatu, yang tak ditakdirkan untukmu dan tak mampu
engkau jangkau. Sebagaimana engkau tak akan mendapat pahala amal yang tak kau
lakukan. Wahai anak Adam! Bagaimana orang yang akan melewati mati, masih bangga
dengan dunianya? Bagaimana orang yang akan menempati kubur, ia senang dengan
rumahnya yang ada di dunia? Wahai anak Adam! Rezeki sedikit yang kau syukuri
lebih baik daripada rezeki banyak tapi engkau tidak mensyukurinya. Wahai anak
Adam! Harta terbaikmu adalah yang kau
keluarkan dan harta terburukmu adalah yang kau tinggalkan di dunia. Oleh karena
itu, persembahkan suatu kebaikan, niscaya engkau dakan dapati hal itu disisiKu
sebelum maut menjemputmu.
Wahai anak Adam!
Siapa yang risau, maka Aku lah yang memberikan jalan keluar bagi kerisauannya
itu. Siapa yang meminta ampunan, Aku lah yang mengampuninya. Siapa yang
bertobat, Aku lah yang melindunginya. Siapa yang telanjang, Aku lah yang
memberikan pakaian padanya. Siapa yang takut, Aku lah yang akan memberikan rasa aman padanya. Serta
siapa yang lapar, Aku lah yang akan membuatnya kenyang. Jika hamba-Ku telah
menanti-Ku dan rela terhadap perkara-Ku, akan Aku mudahkan urusannya, akan Aku
dukung serta akan Aku lapangkan dadanya. Wahai Musa! Siapa yang memperkaya diri
dengan harta fakir miskin dan anak yatim, akan Ku-buat ia fakir di dunia dan
akan Ku-siksa ia di akhirat. Siapa yang berbuat aniaya terhadap fakir miskin
dan orang lemah, akan Aku hancurkan bangunannya serta akan Aku tempatkan ia di
dalam api neraka.”
Jamaah sekalian, semoga dengan ketukkan
kepada hati yang berasal dari kumpulan hadits qudsi ini mampu memantapkan diri
kita menjadi orang orang yang tahu diri, tahu aturan main dan tahu tujuan akhir
yang pada akhirnya mampu menghantarkan diri kita bertemu dengan Yang Maha
Terhormat di tempat yang terhormat dalam suasana yang saling hormat
menghormati. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar