Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Jumat, 19 Juli 2024

MUTIARA HIKMAH YANG SIAP MENGINSPIRASI SEMUA ORANG - PART 8

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

 

1.       Segala sesuatu yang kita berikan ke kehidupan orang lain kembali lagi ke kehidupan kita sendiri. Tidak ada satu hal yang berasal dari luar. Semua hal berasal dari dalam diri.

 

2.     Bila hati tertancap pada jalur yang tepat, kehidupan pribadi akan berkembang. Bila kehidupan pribadi berkembang, kehidupan rumah tangga akan tertata. Bila kehidupan di rumah sudah tertata, tertatalah kehidupan bangsa. Dan ketika kehidupan berbangsa sudah tertata, dunia ini akan damai.

 

3.         Senyum bagi manusia adalah ibarat cahaya matahari bagi bunga. Kelihatannya sepele, tetapi apabila disebarkan sepanjang hidup, manfaatnya tidak bisa dihitung.

 

4.     Tuhan, karuniakanlah saya ketabahan untuk menerima hal hal yang tidak bisa saya ubah, keberanian untuk mengubah hal hal yang bisa saya ubah, dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya.

 

5.        Kebahagiaan itu adalah bila kita bisa menikmati detik ini dan saat ini, dan bersyukur untuk segala karunia-Nya setiap saat, setiap waktu, tanpa harus menyesali waktu waktu yang telah berlaku atau berlebihan mencemaskan masa depan yang belum tentu.

 

6.         Seorang penuntun spiritual murni belum mencapai kesempurnaan sebagai seorang gu-ru yang sejati bila dia belum memperoleh karakteristik yang dipunyai Allah yang Mahakuasa (Asmaul Husna) antara lain: (a) menyembunyikan kesalahan orang lain bukan hanya dari orang lain saja melainkan juga dari diri mereka sendiri; (b) mempunyai kepedulian dan pemberi maaf meski untuk kesalahan terbesar sekalipun; (c) menebarkan cinta dan kelembutan; (d) seorang guru sejati memiliki kejujuran, kemurahhatian, keloyalitasan; (e) keadilan, membela yang benar mencegah kemungkaran; (f) menahan diri, memiliki rasa malu dan bangun serta bermunajat pada saat orang lain tertidur lelap; (g) pengetahuan dan kebeanian.

 

7.       Tidak mungkin kita hidup bahagia kalau kita hidup dengan sembrono, tidak melaku-kan perbuatan-perbuatan yang layak dan tidak berlaku adil. Orang yang tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang baik tidak bisa hidup dengan senang.

 

8.     Ya allah, berikanlah aku takdir yang baik untukku. Seandainya engkau memberiku takdir yang buruk, kuatkanlah hatiku untuk menerima dan menjalaninya. Seandainya Engkau memberiku takdir yang baik, buatlah aku selalu bersyukur akan nikmat-Mu.

 

9.     Wahai Dzat yang membolak balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam jalan yang lurus. Wahai Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan  kepadamu. Ya Allah, Ya Tuhan kami, tunjukilah kami bahwa yang benar itu benar dan berilah kekuatan kepada kami untuk mengikutinya,  dan tunjukilah bahwa yang buruk itu buruk dan berilah kekuatan kepada kami untuk menjauhinya.

 

10.    Aktivitas  berbicara bukanlah perkara panjang atau pendeknya, tapi berbicara adalah perkara yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadi, waspadalah dengan lidah atau lisan. Menggerakkan lisan memang mudah, tidak perlu pakai tenaga besar, tidak perlu pakai biaya mahal. Tapi bencana bisa datang kepada kita karena lisan yang tidak terjaga dengan baik.

 

11.   Untuk dapat memilihara lisan agar tetap terjaga dan bermutu, ada tiga syarat yang harus dipenuhi. Pertama, berkata dengan perkataan yang benar. Kedua, berkatalah sesuai tempatnya. Ketiga, menjaga kehalusan tutur kata.

 

12.  Jagalah lisan kamu, banyaklah berbuat daripada berkata, atau banyaklah berkata dengan perbuatan daripada banyak berkata tanpa ada perbuatan. Kita tidak akan terhormat oleh banyak berbicara sia sia. Kehormatan diri kita adalah dengan berkata kata benar atau diam. Gelas yang kosong hanya diisi dengan air, tapi mata air yang melimpah airnya bisa mengisi wadah apapun. Artinya, orang yang kosong harga dirinya hanya ingin dihargai, tapi orang yang melimpah harga dirinya akan senang menghargai orang lain.

 

13.    Mulut itu bagai moncong teko, hanya mengeluarkan isi teko. Jika di dalamnya kopi keluar kopi, jika di dalamnya teh keluar teh, jika di dalamnya bening keluar bening. Apa yang keluar dari moncong teko (mulut seseorang) itulah cerminan dari diri seseorang. Jika jiwanya jiwa fujur maka yang keluar adalah nilai nilai keburukan. Sedangkan jika jiwanya jiwa taqwa maka yang akan keuar adalah nilai nilai kebaikan.

 

14.   Kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, terbunuhnya kehidupan dan membu-suknya umur. Sebaliknya ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat. Kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman hati senatiasa berawal dari ilmu pengetahuan. Itu terjadi karena ilmu mampu menembus yang samar, menemukan sesuatu yang hilang dan menyingkap yang tersembunyi. Bila kita ingin senantiasa bahagia, tuntutlah ilmu, galilah pengetahuan, dan raihlah pelbagai manfaat, niscaya semua kesedihan, kepedihan dan kecemasan akan sirna. Alangkah mulianya ilmu pengetahuan. Alangkah gembiranya jiwa yang menguasainya. Alangkah segarnya dada orang yang penuh dengannya, dan alangkah leganya perasaan orang yang menguasainya dan alangkah bahagianya setelah diajarkan kepada orang lain.

 

15.   Dalam  sebuah  kisah yang tertulis di kitab an-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Mishri al-Qulyubi asy-Syafi‘i (Surabaya: Al-Haramain), h. 57, ada sebuah cerita yang bisa dijadikan pelajaran untuk kita semua. Dikutip dari laman situs Nahdlatul Ulama, dikisahkan pada suatu kali Iblis mendatangi Fir’aun dan berkata, “Apakah kau mengenaliku?” “Ya,” sahut Fir’aun. “Kau telah mengalahkanku dalam satu hal.” kata Iblis.

“Apa itu?” tanya Fir’aun penasaran. “Kelancanganmu mengaku sebagai Tuhan. Sungguh, aku lebih tua darimu, juga lebih berpengetahuan dan lebih kuat ketimbang dirimu. Tapi aku tidak berani melakukannya.” kata Iblis. “Kau benar. Tapi aku akan bertobat,” kata Fira’un. “Jangan buru-buru begitu,” bujuk Iblis la’natullah ‘alaih, “Penduduk Mesir sudah menerimamu sebagai Tuhan, jika kau bertaubat, mereka akan meninggalkanmu, merangkul musuh-musuhmu, dan menghancurkan kekuasaanmu, hingga kau tersungkur dalam kehinaan.” kata Iblis. “Kau benar,” jawab Fir’aun. “Tapi, apakah kau tahu siapa penghuni muka bumi ini yang lebih buruk dari kita berdua?” tanya Firaun lagi. “Ya. Orang yang tidak mau menerima permintaan maaf orang lain. Ia lebih buruk dariku dan darimu.” jawab Iblis pada Firaun.

 

16.    Memaafkan bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Untuk bisa menjadi pri-badi yang pemaaf, seorang individu harus memiliki keluasan hati. Padahal, Islam selalu menganjurkan agar setiap muslim berusaha untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama muslim. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujarat ayat 10; yang إِArtinya; “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu.”. Bahkan Allah ingatkan, diantara nikmat besar yang Allah berikan kepada para sahabat adalah Allah jadikan mereka saling mengasihi, saling mencintai, padahal sebelumnya mereka saling bermusuhan, yang Artinya; “Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, kemudian Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kalian orang-orang yang bersaudara, karena nikmat Allah.” (QS. Ali imran: 103) Sebegitu sulitnya dilakukan, tak heran apabila seorang yang tak memiliki sifat pemaaf disandingkan dengan Firaun, bahkan sifat iblis.

 

17.    Kesetiaan utama seorang Muslim adalah kepada Allah, Rasulullah SAW, dan kaum Mukminin. Allah dan Rasul-Nyalah yang dijadikan sebagai sumber kebenaran. Dan Allah dan Rasul-Nya pula yang menjadi muara kesetiaan dan kecintaan. Oleh karena itu, loyalitas dan kesetiaan Mukmin hanya akan diberikan kepada sesama Mukmin selama ia taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

18.     Membela dan menegakkan Islam memerluka kecukupan ilmu. Semangat saja belum-lah cukup. Akibat kedangkalan pemahaman dan tidak menguasai sendi-sendi hukum dalam Islam dapat pula memunculkan ekstremitas.

 

19.    Orang beriman itu berada di antara lima tantangan berat, yaitu orang Mukmin yang mendengkinya; orang munafik yang membencinya; orang kafir yang terus memeranginya; hawa nafsu yang terus melawannya; dan syaitan yang me-nyesatkannya.

 

20.   Seluruh anggota tubuh kita bisa terlibat dalam kedzaliman. Kedzaliman hati adalah buruk sangka, iri, dengki atau kebencian yang tidak beralasan. Kedzaliman mata, hidung dan telinga bisa dalam bentuk mengendus-endus, nguping, memata-matai kesalahan dan keburukan orang lain. Kedzaliman lidah adalah kata kata kotor, pelecehan, penghinaan atau ghibah. Kedzaliman yang dilakukan tangan adalah menyakiti, melukai, merampas, dan lain sebagainya.

 

21.       Pendengki  biasanya  sulit  melihat  kelemahan  dan kekurangan diri sendiri dan tidak dapat melihat kelebihan pada pihak lain. Akibatnya menjadikan jalan kebenaran yang terang benderang menjadi kelam tertutup dengan kedengkian. Apapun yang dikatakan, apapun yang dilakukan, dan apa pun yang datang dari orang yang dibenci dan didengkinya adalah salah dan tidak baik.

 

22.     Kesombongan bukanlah ditandai dengan rumah besar, kendaraan bagus, atau pakaian yang indah. Esensi dari kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

23.     Posisi harta dalam Islam sama dengan posisi kemiskinan: sebagai ujian bagi manusia. Dengan kekayaan orang bisa masuk syurga sebagaimana dengan kekayaan pula orang bisa masuk neraka. Dengan kepapaan orang bisa masuk syurga sebagaimana dengan kepapaan pula orang bisa masuk neraka.

 

24.  Tidak akan mungkin ada barokah dari aktivitas yang melalaikan shalat. Apapun alasannya.

 

25.     Jika seseorang menerima musibah dengan penuh keimanan, tawakkal, dan kesabaran, hal itu akan menjadi penghapus dosa dosa. Bahkan, bisa jadi musibah itu datang bertubi-tubi hingga ia kembali menghadap Allah dalam keadaan tidak membawa dosa karena semua sudah dihapuskan oleh Allah SWT. Bisa jadi pula musibah itu bagi sebagian orang merupakan bentuk kasih sayang Allah.

 

26.  Hakikatnya mencari identitas yang baik adalah mengambil irisan-irisan identitas terbaik dari setiap orang yang kita kagumi.

 

27.   Sebesar apapun kesalahan mereka, sekeliru apa pun jalan yang ditempuh, mestinya dakwah tetap dalam koridor mengingatkan, bukan menghakimi.

 

28.     Jadilah baik, benar dan penuh hormat, agar Dia yang Mahabaik terus menuntun kita pada tangga kebaikan, tangga kesuksesan.

 

29.    Jadilah diri sendiri. Jalani hidup sesuai kemampuan kita. Sesuai dengan kepribadian kita sendiri.

 

30.  Kamu akan lebih mudah untuk merasakan kebahagiaan dengan menerima keku-rangan, daripada mencari bahagia dengan berusaha menjadi orang yang sempurna.

 

31.   Yang bertanya seperti orang bodoh lebih baik daripada yang tidak bertanya sama se-kali karena ia akan tetap bodoh selamanya.

 

32.  Kejujuran adalah barang mahal, jangan pernah berharap datang dari orang yang murahan. hal ini dikarenakan kejujuran adalah perhiasan orang yang berbudi mulia dan orang yang berilmu.

 

33.     Jika kamu ingin mengungkap aib saudaramu, maka ungkaplah aibmu sendiri.

 

34.    Terkadang Allah memberi nikmat lewat musibah yang dahsyat dan menguji sebagian kaum dengan berbagai nikmat.

 

35.   Jika engkau menyerahkan hidupmu kepada keputusasaan, maka engkau tidak akan tahu apa apa dan tidak akan mendapatkan kebahagiaan.

 

36.   Perubahan dari kesalahan kepada kebenaran adalah pertarungan yang panjang, namun itulah keindahan.

 

37.  Debat kusir dan dialog yang pandir akan menghilangkan ketulusan hati dan ke-indahan.

 

38.   Hati yang sehat adalah hati yang tidak ada syirik di dalamnya, tidak ada tipu daya, tidak ada rasa iri dan dengki.

 

39.   Biarkan orang zhalim menjadi urusan mahkamah akhirat, dimana tidak ada hakim selain Allah.

 

40.  Allah mencintai orang orang yang bertaubat, karena mereka hanya kembali dan mengeluh kepada-Nya.

 

41.     Di dunia yang dipenuhi kebencian, harus selalu ada harapan. Di dunia yang dipenuhi kemarahan, mesti kita sediakan ruang bagi pencerahan. Di dunia yang dipenuhi dengan keputusasaan, harus kita siapkan impian. Dan di dunia yang penuh dengan kecurigaan, harus kita tanamkan keyakinan. Bahwa Allah Maha Adil atas semua tindakan hamba.

 

42.   Memaafkan adalah bentuk paling indah dan paling dalam cinta. Balasannya, anda memperoleh kedamaian dan kebahagiaan yang tak sempat terkatakan atau terucap melalui kata kata.

 

43.    Tugas utama yang sangat mulia bagi pemaaf bukanlah terletak pada nilai  sesaat dari usaha memberi maaf melalui lisan, tetapi lebih pada hasil dari membentuk pemaaf-pemaaf baru yang siap memaafkan pihak lain dari contoh yang berhasil diteladani.

 

44.   Dalam  usaha  memaafkan, akan  selalui dituntut beriringan dengan adanya sikap lapang dada. Jika tidak berlapang dada, maka langkah memaafkan seolah menjadi sia sia belaka. Inilah letak sikap yang sering dianggap memberatkan bagi pemberi maaf. Sebab, masih tersisa dimensi lain pada setiap tindakan kekeliruan yang pernah dilakukan, baik pada sisi sebelum maupun sesudahnya, yang menuntut adanya kearifan pemberi maaf dengan berlapang dada menghadapi akibat samping berikutnya yang mungkin saja timbul. Biasanya sikap semacam ini jarang diperhatikan oleh pemberi maaf sekaligus tidak selalu menjadi perhatian bagi si penerima maaf.

 

45.   Sukses adalah kemampuan untuk pergi dari suatu kegagalan tanpa harus kehilangan semangat yang mengelilinginya. Sedangkan kesalahan adalah penghambat yang potensial ditunggangi syaitan menjadi penyakit menahun.

 

46.  Masalah adalah kesempatan bagi anda untuk melakukan yang terbaik. Tidak ada masalah yang tak terselesaikan, jika kita mau menyelesaikannya dengan segera.

 

47.   Sukses besar adalah suatu proses dan kumpulan dari sukses-sukses kecil yang me-ngitarinya.

 

48.     Tak seorang pun mau berhenti ketika ia kalah dan tak seorangpun ingin berhenti pada saat ia menang.

 

49.   Tidak ada ketergantungan yang bisa meyakinkan kecuali ketergantungan kepada diri sendiri dan kehidupan sesudah mati.

 

50.     Keputusan yang baik dibuat berlandaskan pengetahuan dan kebijaksanaan. Hasil yang baik merupakan keputusan baik yang dilaksanakan dengan semangat juang dan daya tahan yang tinggi.

 

51.    Ketenangan  adalah  sumber  kekuatan yang luar biasa. Dan keajaiban akan dialami oleh mereka yang mempercayainya.

 

52.      Daya tahan adalah kesabaran yang terkonsentrasi dengan baik, karena setiap manusia adalah makhluk hidup yang dilahirkan dengan nalar, kehendak dan perasaan.

 

53.   Semua orang pernah melakukan kesalahan tapi hanya mereka yang bijak yang bisa belajar dari kesalahan itu.

 

54. Berpikir jernih lebih memerlukan keberanian ketimbang kecerdasan, sedangkan kelemahan sikap berpotensi menjadi kelemahan karakter meski tidak permanen.


55.     Perasaan menganggap bahwa diri kita kuat adalah manusiawi, yang tidak dibutuhkan adalah menganggap diri lebih atau terlalu kuat dibandingkan pihak lain. Sikap menganggap pihak lain lemah sungguh sangat merugikan diri sendiri. Sebab dengan beranggapan semacam itu, fungsi control kita menjadi lepas kendali.

 

56.    Menyadari bahwa masing-masing kita memiliki kelebihan sekaligus kekurangan ada-lah kuncinya. Dan sikap mendua tidak akan pernah memberikan manfaat sedikitpun bagi pemiliknya.

 

57.      Esensi menjadi manusia adalah ketika seseorang tidak hanya mencari kesempurnaan.

 

58.   Para pemenang  selalu  membandingkan prestasi dengan tujuan mereka. Sementara para pecundang seringkali membandingkan prestasi mereka dengan prestasi orang lain.

 

59.   Tragedi kehidupan terjadi ketika kita tua lebih awal, dan terlambat menjadi orang yang bijaksana.

 

60.   Kebenaran bukan untuk semua orang, tapi hanya untuk mereka yang mencarinya. Dan barangsiapa yang tidak mampu memberi apa apa, ia juga tidak bisa merasakan apa apa.

 

61.    Dalam praktek toleransi, satu musuh adalah guru yang terbaik. Dan guru yang terbaik pasti akan memberikan pelajaran terbaik pula kepada murid-murid yang mau mengikuti arah kebenaran yang diajarkan.

 

62.     Jika anda ingin dihormati orang lain, hormatilah diri anda sendiri. Hanya dengan itu anda akan memaksa orang lain menghargai anda.

 

63.   Dokter yang baik bisa menyembuhkan penyakit. Dokter yang hebat menyembuhkan pasien yang terkena penyakit.

 

64.      Banyak orang yang mampu melakukan hal hal bijak, terlebih hal hal licik. Tapi hanya beberapa saja di antara mereka yang bisa bersikap santun.

 

65.   Senjata terbaik kepemimpinan diktator adalah kerahasiaan. Sedangkan senjata yang paling baik bagi kepemimpinan demokratis yang semestinya adalah keterbukaan.

 

66.   Jenderal yang memenangi pertempuran membuat banyak perhitungan sebelum perang. Jenderal yang kalah hanya membuat sedikit perhitungan sebelumnya.

 

67.    Pola perubahan akan mengikuti setiap diri yang dinamis.

 

68.   Siapa saja yang mampu mengendalikan orang lain mungkin disebut sebagai orang yang kuat. Akan tetapi siapa yang bisa menguasai diri sendiri masih jauh lebih kuat.

 

69.  Jika A sama dengan kesuksesan, maka formulanya adalah A sama dengan X ditambah Z. X berarti bekerja, dan Z adalah menjaga lisan agar konsentrasinya tetap terkontrol.

 

70.    Kehidupan tidak diciptakan dari pengorbanan atau tugas besar, tapi dibuat dari hal hal kecil seperti senyuman, kebaikan dan kewajiban kecil yang telah menjadi kebiasaan yang memenangkan serta mengabdikan sanubari dan sekaligus menjamin kesenangan.

 

71.  Bertempur dan menaklukkan musuh dalam peperangan bukanlah kehebatan yang paling tinggi. Kehebatan tertinggi terjadi ketika anda mampu menghentikan musuh tanpa perlawanan.

 

72.   Tiga hal yang berpotensi merusak: masa muda, materi dan pengangguran. Tiga hal yang tidak dinikmati kecuali setelah berlalu: kesehatan, tidur dan harta. (syair Arab).

 

73.       Hadiah yang diberikan tanpa diminta menjadi indah dua kali (peribahasa Italia).

 

74.   Siapa yang mengejar dua kelinci, dia tidak dapat menangkap salah satunya (peribahasa Yunani).

 

75.     Pergantian tahun memberi bekas yang nyata pada kulit manusia, demikian juga pesimisme memberi bekas yang nyata pada jiwa manusia.

 

76.   Tiga hal tidak disembuhkan kerusakannya oleh apapun: permusuhan antar kerabat, kedengkian antar sesama, dan kepicikan pandangan.

 

77.      Takut, kikir dan loba adalah tiga sifat yang lahir dari prasangka buruk kepada Allah.

 

78.   Berapa banyak amal kecil yang dibesarkan oleh niat. Namun, berapa banyak pula amal besar yang menjadi kecil karena niat. Maka jangan pernah melakukan sesuatu, kecuali telah lurus niatnya.

 

79.  Kulihat dosa-dosa mematikan hati. Terlena dalam dosa membuat hidup terhina. Hindari dosa, niscaya hati jernih dan bercahaya.

 

80.   Musibah itu hanya satu bala. Namun, jika orangnya mengeluh maka menjadi dua bala. Yang satu bala musibah dan yang kedua hilangnya pahala sabar atas musibah itu.

 

81.   Aku tidak mendapatkan nasihat kecuali dari kuburan, tidak merasakan keintiman kecuali dengan AlQuran, dan tidak selamat kecuali dengan diri sendiri.

 

82.    Apabila engkau ingin agar Allah mengasihimu esok hari, jadilah milik-Nya hari ini (dengan berbuat taat kepada-Nya).

 

83.    Becanda itu sunnah, tetapi bergantung pada bagaimana orang dapat melakukannya dengan baik dan menerapkannya sesuai tempatnya.

 

84. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.

 

85.  Ilmu itu jika tidak memberi manfaat padamu, maka dia akan memberi mudharat padamu.

 

86.  Aku telah bermujahadah dalam ibadah selama 30 tahun. Namun, tidak ada yang paling berat bagiku selain mempelajari ilmu dan mengamalkannya.

 

87.    Rasa lapar adalah awan. Jika seorang hamba merasa lapar (karena Allah), hatinya menurunkan butiran-butiran hujan hikmah.

 

88.    Ketahuilah, waktu hidupmu sangat terbatas. Napasmu sudah terhitung. Setiap desah-nya akan mengurangi bagian dari dirimu. Sungguh, setiap bagian usia adalah mutiara yang mahal, tak ada bandingannya.

 

89.    Orang yang tidak mengenal Allah di dunia, tidak akan bisa melihatnya-Nya di akhirat. Tidak ada sesuatu pun yang akan mendampingi seseorang di akhirat selagi sesuatu itu tidak mendampinginya di dunia.

 

90.   Demi Allah, aku tidak memiliki perumpamaan yang menggambarkan masa muda, kecuali bagaikan sesuatu yang mulanya berada di tanganku, kemudian terjatuh darinya.

 

91.     Berniat yang baik, niscaya engkau akan senantiasa baik selama engkau berniat baik.

 

92.     Jangan kamu mengambil ilmu dari orang yang mengambil upah di atas ilmunya.

 

93.  Ya Allah, sebagaimana Engkau memelihara wajahku dari sujud kepada selain-Mu, maka jagalah wajahku dari meminta kepada selain-Mu.

 

94.     Apabila aku mengingat kematian, semua urusan dunia menjadi hina di mataku. Dan ketika berjumpa dengan Allah, aku berharap tidak dihisab dalam keadaan menanggung dosa ghibah (menggunjing orang lain).

 

95.  Shalat itu menghantarkanmu setengah jalan, puasa itu menghantarkanmu ke pintu kerajaan, dan sedekah itu membawamu masuk ke dalamnya.

 

96.   Siapa menyenangi sesuatu yang tidak layak disenangi, maka ia telah mendatangkan kesusahan yang tidak ada habisnya.

 

97.  Barangsiapa yang ingin menengok majelis para nabi, hendaklah mereka melihat majelis para ulama dan cara terbaik untuk berdebat adalah menghindarinya.

 

98.   Tidak ada amal baik pada hari Kiamat yang diberi balasan lebih utama daripada meninggalkan sikap makan berlebihan karena meneladani Rasulullah SAW.

 

99.       Tobat adalah mengganti perilaku tercela dengan perilaku terpuji.

 

100. Jika Anda ingin memimpin masyarakat, maka Anda harus berdiri di belakang mereka. Dan jangan memamerkan pekerjaan Anda. Biarkan hasil kerja Anda yng menyatakannya mewakili Anda.

 

101. Biasakan berpikir positif. Orang lain tidak akan simpati kepada Anda jika Anda terlalu banyak mengeluh. Orang-orang yang berpikiran positif adalah mereka yang mampu mendorong orang lain untuk maju dan menanamkan jiwa optimis. Merekalah orang yang sangat menarik dan kharismatik.

 

102. Semua manusia seperti orang yang tengah mabuk, kecuali mereka yang berilmu. Semua orang yang berilmu adalah orang yang bingung kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya dengan ikhlas.

 

103. Hari yang paling bermanfaat bagi seorang muslim adalah hari ketika ia berjumpa dengan Allah, lalu Dia memberitahunya bahwa Dia ridha kepadanya.

 

104. Hindarkan diri Anda dari dua hal: (a) terburu-buru menunjukkan diri sebelum menuntaskan keahlian yang dibutuhkan; dan (b) menuntaskan keahlian tersebut dengan tujuan agar dipuji banyak orang.

 

105.  Jadilah orang mulia yang tidak membutuhkan apa yang ada di tangan orang lain dan kebaikan itu adalah menjaga wajah seorang penanya dari air kehinaan.

  

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu,jauhkan kami dari ketergelinciran tauhid-Mu,dari kekurangan memuji-Mu, dari keraguan akan agama-Mu, dari kebutaan akan jalan-Mu, dari kelalaian akan kesucian-Mu, dari ketertipuan oleh musuh-Mu, syaitan yang terkutuk.Aamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar