DENGAN NAMA ALLAH
YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Jika
menempuh perjalanan sulit, para kekasih Allah selalu optimis. Adapun jika
me-lewati perjalanan yang mudah, mereka malah khawatir.
2. Janganlah
engkau mendatangi orang yang pintunya tertutup untukmu, memperli-hatkan
kefakirannya kepadamu dan menutupi kekayaannya darimu. Sementara itu, engkau
tinggalkan Dzat yang membuka pintu-Nya untukmu dan memperlihatkan kekayaan-Nya
kepadamu, dan Dia berfirman, “Berdoalah
kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu.”
3. Ilmu seperti hujan yang turun dari langit dengan jernih. Lalu pepohonan menyerap air
tersebut dengan akarnya. Maka kemudian air itu berubah sesuai dengan rasa
pepohonan itu, sehingga jadilah yang pahit menjadi pahit, yang manis menjadi
manis. Begitu juga dengan ilmu. Orang orang yang menjaganya, lalu berubahlah
ilmu itu sesuai dengan kadar dan perhatian dan keinginan mereka. Maka jadilah
orang yang sombong menjadi sombong, dan orang yang tawadhu menjadi semakin
tawadhu.
4. Tiga
perkara dari ruhnya dunia: (a) bertemu saudara seiman; (b) memberi makan yang
puasa; (c) tahajjud pada akhir malam.
5. Apabila
seseorang memujimu dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, niscaya engkau
tidak terjamin bahwa dia tidak mencelamu dengan sesuatu yang tidak ada pada
dirimu.
6. Apabila
engkau merasa kaya dengan apa yang cukup bagimu, maka yang paling sederhana di
dunia ini cukup bagimu. Apabila engkau tidak merasa kaya dengan apa yang cukup
bagimu, maka dunia ini tidak ada sesuatu pun yang cukup bagimu.
7. Tidaklah
seseorang terus berpikir melainkan dia akan paham, dan tidaklah dia paham
melainkan ia akan tahu, dan tidaklah dia tahu melainkan akan beramal.
8. Catatlah
tiga hal dariku: (1) janganlah memperturutkan hawa nafsu; (2) jauhi teman yang
jahat, dan (3) jangan merasa takjub kepada diri sendiri.
9. Ketahuilah
wahai saudaraku, orang yang rakus adalah fakir walau ia memiliki selu-ruh kekayaan
dunia. Orang yang taat kepada Allah akan ditaati manusia walau ia seorang
budak. Orang yang qana’ah adalah kaya walau ia sering kelaparan.
10. Ketahuilah
wahai saudaraku, bagi seorang hamba yang berakal tidak pantas terlihat pergi,
kecuali untuk mencari bekal buat waktu kembalinya, atau persediaan untuk
kehidupannya, atau kesenangan yang tidak diharamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar