Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Kamis, 04 Juli 2024

MUTIARA HIKMAH DARI YAHYA BIN MUADZ AR RAZI

 

1.   Aku tidak akan menangisi diriku seandainya ia mati, melainkan aku menangisi keperluanku jika terlewatkan dariku.

 

2.           Hakikat miskin itu ialah bila seseorang tidak merasa cukup, selain dengan Allah.

 

3.       Sesungguhnya keburukan orang mukmin selalu dibarengi dengan dua kebaikan, yaitu rasa takut dan harap. Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, sehingga suatu keburukan pada hakekatnya dibarengi dengan dua puluh pahala kebaikan.

 

4.     Apabila seseorang diuji dengan banyak makan, para malaikat menangisinya karena kasihan kepadanya. Barangsiapa yang diuji dengan getol makan maka sesungguhnya dia telah menyalakan api syahwatnya.

 

5.   Dalam diri anak Adam terdapat seribu anggota keburukan, semuanya berada dalam genggaman setan dan bergantung padanya. Untuk itu apabila seseorang melaparkan perutnya, mengeringkan kerongkongannya, dan menjinakkan hawa nafsunya, menjadi keringlah tiap anggota karena terbakar oleh api kelaparan dan setan pun lari dari naungannya, Akan tetapi, apabila ia menyenyangkan perutnya dan membiarkan dirinya mengumbar kesenangan syahwatnya, sesungguhnya anggota anggota tubuh menjadi basah dan setan dapat menguasainya.

 

6.      Dalam hati orang orang yang dermawan tiada lain kecuali hanya rasa cinta, sekalipun mereka orang orang yang fasiq, dan dalam hati orang orang kikikr tiada lain hanyalah kebencian, sekalipun mereka orang orang yang takwa.


7.         Rasa kenyang bagaikan sungai dalam tubuh manusia yang suka didatangi syaitan dan rasa lapar bagaikan sungai dalam ruh manusia yang suka di datangi oleh para malaikat. Syaitan kalah oleh orang lapar yang tidur, maka terlebih lagi kalahnya oleh orang lapar yang bangun. Syaitan memeluk orang kenyang yang bangun, maka terlebih lagi orang yang kenyang yang tidur.

 

8.         Ikhlas memisahkan amal dari segala macam kekurangan, sebagaimana terpisahnya air susu dari tahi dan darah.

 

9.    Barangsiapa yang membuka kehidupan bukan dengan kunci takdir, niscaya akan diserahkan kepada makhluk.

 

10.      Sifat rendah diri untuk makhluk adalah baik, tetapi untuk orang orang kaya lebih baik lagi, dan sifat sombong itu untuk makhluk adalah buruk, tetapi lebih buruk lagi bagi orang orang miskin.

 

11.   Barangsiapa yang puas dengan rezekinya, maka sesungguhnya dia telah memboyong akhiratnya dan enak hidupnya.

 

12.     Cinta seberat biji sawi lebih Aku sukai daripada ibadah tujuh puluh tahun tanpa cinta.

 

13.     Tidak akan beruntung orang yang tercium darinya ambisi ingin menjadi pemimpin.

 

14.    Keberadaan seorang hamba mendapatkan rezeki tanpa dicarinya menunjukkan bahwa rezeki itu diperintahkan untuk mencari hamba.

 

15.    Ketika ditanyakan kepada Yahya bin Muadz: “Siapakah orang yang paling aman pada hari esok (hari Kiamat)?” Yahya menjawab: “orang yang paling merasa takut pada hari ini.

 

16. Barangsiapa yang menyembah Allah dengan kemurnian rasa takut, maka ia akan tenggelam di lautan pemikiran. Barangsiapa yang menyembahNya dengan kemurnian rasa harapan, maka ia akan tersesat di padang yang memperdaya. Barangsiapa yang menyembahNya dengan rasa takut dan harap, maka ia akan lurus menempuh jalan dzikirnya.

 

17.   Kecintaan Anda kepada orang orang miskin termasuk akhlak para rasul; prioritas Anda untuk sekedudukan (bergaul) dengan mereka pertanda orang yang shaleh; dan sikap menjauh anda dari menemani mereka termasuk pertanda orang munafik.

 

18.  Wahai golongan orang orang yang shiddiq, laparkanlah dirimu untuk menghadiri pesta Firdaus, karena sesungguhnya selara makan itu berdasarkan kadar melaparkan diri.

 

19.     Dunia adalah tokonya setan, oleh karena itu, janganlah Anda mencuri dari tokonya sedikitpun. Karena setan akan datang mencari Anda untuk menghukum Anda.

 

20.   Dirham (uang) itu bagaikan kalajengking, jika Anda mempunyai serum anti racunnya, janganlah Anda mengambilnya karena sesungguhnya jika ia menyengat Anda, racunnya akan membunuh Anda. Ketika ditanyakan: “Apakah serum anti racunnya?” Yahya menjawab: “Mengambilnya secara halal dan meletakkanya (membelanjakannya) ke jalan yang sebenarnya.

 

21.  Musuh manusia ada tiga, yaitu: (1) dunianya, karenanya waspadalah duniawi itu dengan berzuhud terhadapnya; (2) syaitannya, karena waspadailah syaitan dengan menentangnya; dan (3) hawa nafsunya, karena waspadailah hawa nafsu itu dengan meninggalkan keinginan keinginannya.


22.    Sesungguhnya lenyapnya wibawa ilmu dan hikmah hanya karena bila yang bersang-kutan mencari keduniawian dengan melalui keduanya.

 

23.   Aku belum mengetahui ada sebutir biji bijian yang beratnya sama dengan gunung, kecuali sebutir biji bijian dari shadaqah (zakat).

 

24.    Hai orang orang yang berilmu, gedung gedungmu bagaikan milik raja Romawi; rumah rumahmu bagaikan milik raja Persia; pakaianmu bagaikan ahli Zhahiriyah; sepatumu bagaikan milik Jalut (Goliath); kendaraanmu bagaikan milik Qarun; perabotan rumah tanggamu bagaikan milik Fir’aun; dosa dosamu bagaikan ahli jahiliyah; dan aliran aliranmu bagaikan aliran syaitan, maka dikemanakankah olehmu syariat Nabi Muhammad SAW?

 

25.   Kami merasa kehilangan tigal hal dan tidak melihat lagi, dan aku tidak melihatnya bertambah, melainkan makin berkurang, yaitu: (1) wajah yang baik dengan memelihara kehormatan; (2) kata kata yang baik disertai dengan agama yang kuat; dan (3) persaudaraan yang baik disertai dengan kesetiaan.

 

26.   Kesimpulan dari semua urusan terletak pada dua perkara, yaitu tenangnya hati dengan rezeki dari arah ini (dunia) dan bersungguh sungguh dalam mencari rezeki untyk bekal ke arah itu (hari akhirat).

 

27. Berjihadlah melawan hawa nafsu Anda dengan pedang riyadhah (latihan) dan riyadhah itu ada empat macam, yaitu: (1) sedikit makan, dengan sedikit makan, akan matilah nafsu syahwat; (2) sedikit tidur, dengan sedikit tidur, terlahirlah iradah (kehendak) yang jernih; (3) bicara seperlunya, dengan sedikit bicara, terlahirlah keselamatan dari bencana; dan (4) sabar menghadapi gangguan yang menyakitkan dari semua orang, dengan sabar menanggung gangguan yang menyakitkan, akan terlahir kemudahan untuk mencapai tujuan.

 

28.    Jangan Anda merasa terlambat untuk dikabulkan karena jalan jalan yang menuju ke arah-Nya telah terbendung oleh dosa dosa (Anda sendiri).

 

29.  Tinggalkanlah dunia sebelum Anda ditinggalkan (olehnya) dan mohonlah ridha Allah sebelum Anda bersua dengan-Nya. Makmurkanlah rumah yang Anda tinggali dengan ketaatan kepada Allah sebelum Anda beralih kepadanya (liang kubur).

 

30.    Barangsiapa yang kalbunya selalu disertai dengan kebaikan, niscaya keburukan tidak akan dapat membahayakannya. Barangsiapa yang selalu disertai dengan keburukan, niscaya kebaikannya tidak akan berguna baginya.

 

31.   Seandainya akal dapat melihat hiburan syurga melalui mata imannya, niscaya akan leburlah jiwa ini karena rindu kepada-Nya.

 

32.      Seandainya hati dapat mengetahui eksistensi kecintaan ini kepada Khaliqnya, niscaya akan terlepaslah semua sendi sendinya karena tergila gila kepada-Nya dan niscaya akan terbanglah ruh ini dari badannya karena terkejut ingin menghadap kepada-Nya.

 

33.    Janganlah Anda menuntut ilmu karena riya dan jangan pula Anda meninggalkannya karena malu.

 

34.    Dunia adalah pemimpin orang yang mengejarnya dan pelayan orang yang mening-galkan nya. Dunia itu mengejar dan dikejar. Barangsiapa yang mengejarnya, ia akan menolak; dan barangsiapa yang menolaknya ia akan mengejarnya.

 

35.        Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung gedung di atas jembatan.

 

36.        Dunia adalah mempelai dan orang yang memburunya adalah yang meriasnya dan dengan zuhud akan tercabutilah rambutnya, menjadi hitamlah wajahnya, tercabik cabik pakaian nya. Barangsiapa menceraikan dunia, maka akhirat adalah istrinya/suaminya. Dunia itu telah diceraikan oleh orang orang yang cerdik tanpa ada batasan bagi iddahnya untuk selama lamanya. Oleh karena itu, tinggalkanlah dunia dan janganlah Anda mengingat ingatnya, tetapi ingatlah akhirat dan jangan Anda melupakannya.

 

37.        Musibah paling besar yang menimpa orang bijak ialah bila sehari yang dilaluinya tidak menyebabkan ia mendapat hadiah dari Tuhannya yakni hikmah yang baru.

 

38.        Sikap rendah diri tidak akan dimiliki oleh orang yang pengetahuannya tidak ia gunakan sesuai dengan bakatnya dan tidak sesuai dengan disiplin pengetahuannya dan digunakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.

 

39.        Barangkali Anda mengetahui seseorang dari mereka mengatakan: “Selama dua puluh tahun aku mencari Tuhanku.” Kasihan kamu! Carilah dirimu sampai kamu menemukannya. Jika engkau menemukannya, berarti engkau dapat menemukan Tuhanmu.

 

40.        Kesempurnaan ampunan terletak pada tiga hal, yaitu: (1) penerimaan yang baik; (2) ilmu yang dihafal; dan (3) mendermakan karunia. Pengertian ‘penerimaan yang baik’ ialah Anda mendengar (kajian) dengan niat mengambil faedah dan menghidupkan daya nalar Anda. Jangan sampai Anda sok tahu tentang apa yang Anda dengar, karena sikap ini termasuk ke dalam sifat sombong dan merusak amal.

 

41.        Ambillah dari dunia sesuatu yang dapat menjadi bekal untuk akhirat Anda dan janganlah Anda mengambil dari dunia sesuatu yang menghalangi akhirat Anda.

 

42.        Pertanda orang yang bertakwa kepada Allah ada tiga, yaitu: (1) memprioritaskan ridha-Nya; (2) selalu bertakwa kepada-Nya; dan (3) menentang hawa nafsunya. Dengan kata lain, ridha Allah di atas kepuasan hawa nafsunya. Ia selalu menemani ketakwaannya, tidak pernah beranjak darinya, baik dalam keadaan suka maupun duka, gembira maupun sedih, senang maupun marah. Ia selalu menentang hawa nafsu yang menjauhkannya dari Allah dan merugikan pahala dari-Nya.

 

43.        Orang yang bertaubat ditangisi oleh dosanya; orang yang zuhud ditangisi oleh dunia yang ditinggalkannya; dan orang yang shiddiq ditangisi oleh rasa takut kehilangan imannya.

 

44.        Ya Tuhanku, jaminlah amal amalku sebagai ghanimah di kesudahannya dan cegahlah hawa nafsuku dari kesenangan menghapuskannya.

 

45.        Mahasuci Tuhan yang menukar yang disukai dengan yang dibenci (dunia). Syurga adalah yang disukai orang mukmin, ia membelinya dari Allah dengan yang dibenci.

 

46.        Barangsiapa yang tidak memperbaiki akalnya, maka ia tidak dapat menyembah Tuhannya dengan baik. Barangsiapa yang tidak mengetahui penyakit amal, maka dia tidak akan dapat menghindarkan diri darinya. Barangsiapa yang tidak benar perhatiannya dalam mencari sesuatu, maka dia tidak akan dapat memanfaatkannya bila mendapatkannya.

 

47.        Ketahuilah bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk urusan yang besar lagi sangat penting.

 

48.        Ketahuilah, barangsiapa yang menganggap remeh makhluk-Nya, tentulah Tuhan tidak akan menghormatinya.

 

49.        Ketahuilah bahwa ilmu itu tidak dikehendaki untuk diketahui saja, melainkan dikehendaki untuk diketahui dan diamalkan, karena pahala amal itu dapat diraih berdasarkan pengamalan, bukan karena ilmu semata. Tidakkah Anda lihat bahwa ilmu itu apabila tidak diamalkan, maka akan berubah menjadi bencana dan senjata makan tuan?

 

50.        Perhatikanlah, jangan sampai Anda sekalian, wahai para Muriidiin (orang orang yang menempuh jalan akhirat), termasuk orang orang yang meninggalkan kesenangan dan kenikmatan dunia, kemudian cara Anda dalam mencari pahala akhirat tidak benar, maka Anda akan kehilangan dunia dan juga kehilangan akhirat.

 

51.        Pikirkanlah apa yang Anda cari, karena sesungguhnya orang yang tidak mengetahui pentingnya apa yang dicarinya, maka tidak akan mudah baginya mendapatkan apa yang dicarinya dengan kebodohannya.

 

52.        Allah memberi Anda balasan hanya menurut apa yang Dia ketahui dari Anda, bukan menurut apa yang dikenal oleh manusia.

 

53.        Janganlah Anda merasa tenang dengan hawa nafsu Anda, sekalipun dia mengajak Anda pada hal hal yang disukai.

 

54.        Hai orang orang yang sangat bodoh lagi lalai, seandainya Anda dapat mendengar jeritan suara qalam saat bergerak di Lauh Mahfuzh menulis tentang Anda, niscaya Anda akan mati terkejut.

 

55.        Kalbu orang yang mencintai Allah senantiasa ingin terbang dan bicaranya penuh dengan kerinduan dan getaran yang menyengat.

 

56.        Ya Tuhanku, jika dosa dosa itu sangat besar karena melanggar larangan larangan-Mu, maka sesungguhnya ia mengecil karena ada pemaafan dari Mu.

 

57.        Ya Tuhanku, aku tidak akan mengatakan: “Aku tidak akan kembali (melakukannya), karena aku mengakui perangai dan kelemahanku.

 

58.        Ya Tuhanku, sesungguhnya jika Engkau mencintaiku, tentulah Engkau mengampuni kesalahan kesalahanku; dan jika Engkau memurkaiku, tentulah Engkau tidak akan menerima kebaikan kebaikanku.

 

59.        Janganlah Anda jadikan zuhud Anda sebagai pekerjaan Anda untuk mencari dunia, tetapi jadikanlah pekerjaan Anda sebagai ibadah Anda untuk meraih pahala akhirat. Apabila ahli dunia berterima kasih kepada Anda dan memuji muji Anda, maka anggaplah urusan mereka itu sebagai dongengan.

 

60.        Anda lihat bahwa pada umumnya manusia bergantung pada sarana, sedang orang yang arif bergantung pada yang menguasai sarana. Pembicaraannya tiada lain mengenai kebesaran Allah, kekuasaan-Nya, kemuliaan-Nya, dan Rahmat-Nya. Semua waktunya ia habiskan untuk itu hingga ia membawanya masuk ke dalam kuburnya.

 

61.        Yahya bin Muadz pernah ditanya tentang was-was. Ia menjawab: “Jika dunia adalah penjaramu, maka engkau akan menjadi sengsara dibuatnya; dan jika dunia adalah tamanmu, maka kamu akan menjadi bahagia.

62.        Barangsiapa yang menganggap hidup ini mengikatnya, maka untuk bebas darinya adalah harus mati.

 

63.        Dunia tiada harganya di sisi Tuhannya, padahal dunia adalah milik-Nya. Oleh karena itu, tidaklah layak bila dunia dianggap berharga oleh Anda, padahal ia bukan milik Anda.

 

64.        Barangsiapa yang ingin menenangkan hatinya dengan sesuatu selain dari Tuhannya, maka tidaklah ia akan semakin tenang, melainkan hatinya akan lebih berguncang.

 

65.        Barangsiapa yang mementingkan makan malamnya, maka ia tidak akan meremehkan makan siangnya.

 

66.        Orang yang merugi pada hari Kiamat adalah orang orang yang mempunyai tiga pekerti, yaitu: (1) menghabiskan hari harinya dengan melakukan hal hal yang sia-sia; (2) mengaktifkan seluruh anggota tubuhnya untuk hal hal yang mengecewakan; dan (3) mati sebelum sadar dari kemabukannya.

 

67.        Ibadah orang yang arif (mengenal Allah) adalah dengan tiga perkara, yaitu: (1) mempergauli manusia dengan baik; (2) melestarikan dzikir kepada Yang MahaAgung; dan (3) mengobati tubuh yang sehat, karena di antara kedua lambungnya terdapat kalbu yang sakit.

 

68.        Harapan yang paling teguh adalah harapan seorang hamba kepada Tuhannya dan persangkaan yang paling benar adalah berbaik sangka kepada Allah.

 

69.        Dia akan menghiaskan ketaatan di dalam dada seorang hamba menurut kadar kelestariannya dalam ketaatan kepada-Nya. Dia akan melestarikan kelembutan balasan pahala-Nya kepada seorang hamba menurut kadar kecapaiannya dalam berdzikir kepada-Nya. Dia akan menghibur seorang hamba dengan pemberian-Nya menurut kadar keterasingannya dengan makhluk-Nya.

 

70.        Beruntunglah seorang hamba yang menjadikan ibadah sebagai pekerjaannya, kefakiran sebagai dambaannya, uzlah (menyendiri) sebagai ambisinya, akhirat sebagai cita citanya, mencari penghidupan sebagai bekalnya, maut sebagai kesibukan pikirannya, dan tekun dengan zuhud sebagai niatnya. Ia mematikan kesombongan dengan kehinaan dan menjadikan keperluannya hanya kepada Tuhannya. Pada saat saat kesendiriannya ia selalu mengingat kesalahan kesalahannya, membasahi pipinya dengan air mata, mengadu kepada Allah tetang keterasingannya, dan memohon rahmat dengan bertobat kepada-Nya.

 

71.        Orang yang pandai adalah orang yang memiliki tiga pekerti, yaitu: (1) bersegera dalam beramal; (2) menangguhkan angan angannya; dan (3) bersiap siap untuk menghadapi ajalnya.

 

72.        Sesungguhnya Dia akan menjadikan seorang hamba dicintai oleh makhluk-Nya menurut kadar kecintaannya kepada Tuhannya.

 

73.        Dia akan menjadikan seorang hamba dihormati makhluk-Nya menurut kadar penghormatannya kepada perintah-Nya. Dia akan menjadikan seorang hamba pusat perhatian bagi makhluk-Nya menurut kadar kesibukannya pada perintah-Nya. Dia akan menjadikan seorang hamba berkehidupan baik menurut kadar ketenangan hatinya kepada janji-Nya.

 

74.        Mulut seseorang adalah toserba perbendaharaannya dan kedua bibir mereka adalah kuncinya, sedang gigi mereka adalah cakarnya. Apabila seseorang membuka pintu toserba nya, akan jelaslah bagi Anda baik buruknya.

 

75.        Dunia adalah racun Allah yang banyak membunuh hamba hamba-Nya. Oleh karena itu, ambillah darinya sekedar apa yang biasa diambil untuk dijadikan obat agar Anda selamat.

 

76.        Sesungguhnya Dia menyeru Anda ke Darussalam, maka perhatikanlah dari manakah Anda menyambutnya, apakah dari dunia ataukah dari kubur Anda. Sesungguhnya jika Anda menyambut-Nya dari dunia, niscaya Anda dapat memasukinya. Jika Anda menyambut-Nya dari kubur Anda, tentulah Anda tidak dapat memasukinya.

 

77.        Sesungguhnya dirham itu adalah kalajengking. Jika Anda tidak dapat mengantisipasi racunnya, janganlah Anda mengambilnya dengan tangan Anda, karena sesungguhnya jika dia menyengat Anda, pasti akan membunuh Anda.

 

78.        Wali wali-Nya adalah para tahanan nikmat-Nya; orang orang pilihan-Nya adalah sandera sandera kemurahan-Nya; dan kekasih kekasih-Nya adalah budak budak karunia-Nya.

 

79.        Ahli ma’rifat adalah hewan liar Allah yang ada di bumi, mereka tidak pernah jinak kepada siapapun.

 

80.        Aku heran dengan orang yang enggan melakukan dzikrullah, dan yang lebih mengherankan adalah orang yang menyukainya, bagaimana ia tidak pernah berhenti darinya?

 

81.        Kita perjuangkan hidup kita dengan segala kemampuan yang ada pada kita dengan penuh kesungguhan, tetapi pada akhirnya berkesudahan pada kematian juga adanya.

 

82.        Mahasuci Tuhan yang telah menjadikan ruh ruh ini berupa ruhaniyah lagi nuraniyah dan yang menjadikan nafas nafas ini selalu berhembus berupa udara. Tabiat ruh ini selalu merindukan kepada asal mula kejadiannya, yaitu di Illiyyin (alam yang tinggi) dan nafas ini selalu merindukan tempat penyekapannya, yaitu di Sijjin (alam yang bawah).

 

83.        Kalbu itu bagaikan panci dalam dada yang mendidih isinya dan siuknya adalah lisannya. Oleh karena itu, perhatikanlah seseorang sampai dia bicara, karena sesungguhnya lisannyalah yang menyiukkan untuk Andaq rasa manis dan rasa kecut, rasa segar dan rasa pahit kandungan hatinya, dan memberitahukan kepada Anda cita rasa kandungan hatinya melalui lisannya.

 

84.        Sesungguhnya orang orang miskin itu menjadi lebih bahagia dengan dzikir daripada orang orang kaya, tiada lain karena mereka berada dalam tahanan Allah. Seandainya mereka dibebaskan dari kepungan kemiskinan, niscaya Anda menjumpai sedikit dari mereka yang masih tetap teguh dengan dzikirnya.

 

85.        Buanglah rasa baik sangka kepada makhluk dan rasa buruk sangka kepada diri Anda agar Anda termasuk orang yang pertama selamat dan berkesudahan meraih keutamaan.

 

86.        Ahli dunia menemukan indahnya kalam, sedangkan ahli akhirat menemukan indahnya makna.

 

87.        Tangga yang dinaiki oleh ahli akhirat ada tujuh tingkatan, yaitu: (1) taubat, yang dengannya mereka menjadi bersih dari dosa dosa; (2) zuhud, yang dengannya mereka keluar dari keduniawian; (3) ridha, yang dengannya mereka mengenakan pakaian ahli ibadah; (4) takut, yang dengannya mereka dapat melewati jembatan neraka; (5) rindu, yang dengan rindu kepada syurga, mereka berhak mendapatkannya; (6) cinta, yang dengannya mereka akan merasakan kenikmatannya; dan (7) ma’rifat, yang dengannya mereka akan sampai kepada Allah.

 

88.        Ketahuilah, bahwa AlQuran telah menyeru dan mengundang Anda ke pesta syurga, maka orang yang paling cepat hadirnya adalah orang yang paling menjauhi keduniawian dan orang yang paling menikmati pesta itu adalah orang paling keras melaparkan hawa nafsunya dan paling menentangnya.

 

89.        Ketahuilah bahwa meninggalkan keduniawian merupakan keberuntungan itu sendiri, tetapi tiada sesuatu pun yang lebih berat daripadanya. Jika Anda menyembelih dunia dengan meninggalkannya, berarti Anda menghidupkan diri Anda. Sebaliknya, jika Anda menghidupkan diri Anda dengan mengambilnya, berarti Anda membunuh diri Anda. Oleh karena itu, tolaklah ia dengan sepenuh hati, niscaya ruhani Anda akan memperoleh ketenangan di dunia dan akhirat dan Anda akan meraih kemuliaan dan penghidupan dunia dan akhirat, kalau Anda mengetahui.

 

90.        Paksalah diri Anda dalam ketaatan kepada Allah dengan meninggalkan hawa nafsunya sebelum ia mencemari ketaatan yang ada dalam diri Anda pada kesudahannya.

 

91.        Oleh karena itu, menurut kadar kedekatan hati Anda dengan dunia, terukurlah jarah kejauahan Anda dari Allah; dan menurut kejauhan hati Anda dari dunia, terukurlah kedekatan Anda dengan-Nya. Sebagaimana keberadaan diri Anda di dua tempat tidak mungkin, maka demikian pula keberadaan hati Anda di dua negeri. Jika Anda mempunyai dua hati, hati hatilah Anda. Jadikanlah salah satunya untuk dunia dan yang lain untuk akhirat. Jika Anda hanya mempunyai satu hati, jadikanlah ia untuk negeri yang paling utama dengan nikmat, kediaman, kekekalan, dan mengenakkan Anda.

 

92.        Ada tiga hal yang membuat bahagia, yaitu: (1) mata yang menangis; (2) kepala yang tunduk; dan (3) telinga yang mendengar.

 

93.        Tiada seorangpun di muka bumi ini, melainkan pasti memiliki rasa fakir dan hasrat. Akan tetapi, akhlak orang orang mukmin ialah berhasrat dalam mencari syurga dan fakir (butuh) kepada Tuhannya. Adapun orang orang munafik selalu berhasrat kepada dunia dan fakir (butuh) kepada makhluk.

 

94.        Ketahuilah, bahwa jiwa dan hawa nafsu tidak dapat dikalahkan dengan sesuatu yang lebih utama, selain dengan puasa yang terus menerus. Puasa adalah hamparan ibadah, kunci menuju kezuhudan dan merupakan pertanda buah kebaikan yang buahnya dapat dipetik selamanya dari pohonnya oleh para pekerjanya dan dapat dinikmati hasilnya tanpa ada putus putusnya. Puasa adalah jalan menuju jenjang martabat shiddiqin, sedang yang lain adalah ladang amal yang buah penanamannya dan penyamain bibitnya adalah dengan meninggalkan dan kehilangannya adalah dengan mengambilnya. Peninggalan tidak berarti pergi meninggalkan harta, keluarga, dan anak, tetapi mengerjakan ketaatan kepada Allah dan memprioritaskan pahala yang ada di sisi Allah dalam sikap mengambil dan meninggalkannya. Inilah makna meninggalkan keduniawian yang sebenarnya.

 

95.        Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, niscaya tidak akan mati sebelum ajalnya dan akan menyandang tiga pekerti yang baik, yaitu: (1) segera bertaubat; (2) puas dengan rezeki yang sedikit, dan (3) bersemangat dalam beribadah.

 

96.        Barangsiapa yang antusias dengan dunia, maka sesungguhnya dia tidak makan lebih dari apa yang telah ditakdirkan oleh Allah untuknya dan akan menyandang tiga pekerti yang tercela, yaitu: (1) Anda lihat dia selamanya tidak bersyukur atas pemberian Allah yang dianugerahkan kepadanya; (2) Dia tidak pernah mensedekahkan barang sedikit pun dari keduniawian yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, dan (3) Dia sibuk dan melelahkan diri karena mengejar apa yang tidak direzekikan oleh Allah untuknya hingga tidak punya kesempatan untuk mengerjakan amal agama.

 

97.        Sabar terhadap manusia lebih berat daripada sabar terhadap api neraka.

 

98.        Kalbu itu menolak terhadap orang orang yang dermawan, kecuali mencintainya, sekalipun mereka adalah orang orang yang fasik. Kalbu juga menolak terhadap orang orang yang kikir, kecuali membencinya, sekalipun mereka adalah orang orang yang takwa.

 

99.        Sikap hemat dalam hidup merupakan suatu keahlian yang tidak memerlukan biaya dari Anda. Kesenangan hati di dunia adalah kelalaiannya dari akhirat. Zuhud itu manis lagi pahit; yang manis adalah sebutan nama dan mengingatnya, sedang yang pahit adalah menangulanginya.

 

100.   Aku mengakui bahwa langit dan bumi merupakan tanda tanda (kekuasaan)-Mu yang terang dan bukti buktinya tegak. Masing-masing menunaikan hujjahnya tentang Engkau dan mengakui Engkau sebagai Rabb. Semuanya itu merupakan ciri khas yang membuktikan pengaruh kekuasaan-Mu dan sebagai tanda tanda pengaturan-Mu yang Engkau tampilkan kepada makhluk-Mu. Engkau hantarkan kepada kalbu mereka untuk mengenal-Mu sehingga menghiburnya dari keterasingan berpikir dan berbagai purbasangka yang menghujaninya, sekalipun kalbu mereka mengakui kekuasaan-Mu dan kagum kepada-Mu. Semuanya menjadi saksi bahwa Engkau tidak dapat diliputi oleh gambaran apa pun dan tidak dapat dibatasi oleh ilusi manapun.

 

101.   Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan pengakuan dosaku sebagai saranaku untuk diterima oleh-Mu dan naungan berteduhku adalah tawakkalku kepada-Mu. Oleh karena itu, jika Engkau memberikan ampunan, siapa lagi yang lebih berhak memberi ampunan, selain Engkau; dan jika Engkau menghukum, siapa lagi yang lebih adil dalam memutuskan hukum, selain Engkau?

 

102.   Orang yang bodoh melihat dosa sebagai kesalahan. Oleh karena itu, ia memandang pelakunya dengan sikap kasar. Adapun orang yang arif mengenal kedudukan dosa itu dari yang bersangkutan, oleh karena itu ia memandangnya dengan sikap kasihan kepadanya.

 

103.   Barangsiapa yang menyukai dunia dan akhirat, maka hendaklah ia menekuni ilmu; Barangsiapa yang ingin mengenal zuhud, maka hendaklah ia menekuni hikmah; Barangsiapa yang ingin mengenal akhlak yang mulia, hendaklah ia menekuni berbagai cabang etika; Barangsiapa yang ingin dikuatkan sarana penghidupannya, hendaklah ia memperbanyak saudara; Barangsiapa yang tidak ingin disakiti, janganlah ia menyakiti orang lain; Barangsiapa ingin mendapatkan kedudukan tinggi di dunia dan akhirat hendaklah ia bertakwa; Barangsiapa yang khianat kepada Allah dengan sembunyi sembunyi, niscaya Dia akan membuka rahasianya dengan terang terangan.

 

104.   Aku tidak menganjurkan Anda meninggalkan keduniawian, tetapi aku menganjurkan Anda untuk meninggalkan dosa dosa. Meninggalkan keduniawian adalah suatu keutamaan dan meninggalkan dosa dosa adalah suatu keharusan. Anda lebih perlu menegakkan hal hal yang di fardhukan daripada melakukan kebaikan dan keutamaan beramal.

 

105.   Janganlah Anda termasuk orang yang dipermalukan pada hari kematiannya, yaitu oleh warisannya dan (dipermalukan) pada hari perhimpunannya, yaitu oleh neraca amal perbuatan.

 

106.   Dunia adalah khamrnya syaitan. Barangsiapa yang mabuk karenanya, ia tidak bakal sadar, kecuali bila telah berada di antara golongann orang orang yang mati dalam keadaan menyesal, lagi dihimpunkan bersama dengan orang orang yang merugi.

 

107.   Janganlah Anda mengambil teman, kecuali yang mempunyai tiga pekerti, yaitu: (1) yang mengingatkan Anda akan akibat buruk dosa dosa; (2) yang mengenalkan Anda akan kotoran hal hal yang tercela, dan (3) yang menuntun Anda kepada Yang Maha Mengetahui semua yang ghaib.

 

108.   Malam itu panjang, maka janganlah Anda memperpendeknya dengan tidur Anda. Siang itu bersih, maka janganlah Anda mencemarinya dengan dosa dosa Anda.

 

109.   Kemuliaan pada hari berpulang diperoleh dari tiga perkara, yaitu: (1) sabar menghadapi berbagai kesulitan; (2) merendahkan diri; dan (3) benci tenar, yaitu tidak suka bila dirinya dikenal di kalangan orang orang lain, tidak ingin dikenal oleh orang lain, melainkan yang disukainya adalah dzikir kepada Allah, baik sendirian maupun bersama orang lain.

 

110.   Ya Tuhanku, bagaimana aku melupakan-Mu, sedang aku tidak mempunyai tuhan selain Engkau.

 

111.   Orang yang jagoan dalam agama adalah orang yang menyandang tiga pekerti berikut: (1) memelihara lisan, artinya tidak bicara, kecuali berkenaan dengan apa yang berguna baginya; (2) menguasai kendalinya, artinya bila berada di lapangan amal, ia menahan kendali kehendaknya bila yang dimaksudkan untuk selain Allah dan melepaskannya bila untuk Allah; dan (3) benar keterangannya, artinya apabila dia mengetahui sesuatu, ia mengamalkannya.

 

112.   Orang yang paling layak untuk diikuti jejaknya ialah orang yang menempuh jalan akhiratnya, memperbaiki urusan kesudahannya, dan bersungguh sungguh dalam membebaskan dirinya.

 

113.   Tiga perkara yang menyusahkanku ialah: (1) dosa dosa yang telah kulakukan; (2) hari hari yang kusiasiakan; (3) bahaya yang sangat besar, yaitu berdiriku di hadapan Allah tanpa kuketahui apa yang bakal kualami dariNya. Itulah kedudukan yang sangat menyusahkan orang yang dihisab. Dia menunggu nunggu kesudahan apakah yang bakal menimpa dirinya akibat dari hari hari yang telah ia siasiakan, yakni saat ia lalai dan meninggalkan persiapan untuk menghadapi hari itu.

 

114.   Sebaik baik perkara ialah kalam yang benar, lisan yang fasih dengan wajah yang cerah, dan kata kata yang lembut yang keluar dari lautan ilmu yang dalam melalui lisan seorang yang berperangai lembut.

 

115.   Kalam yang baik adalah baik dan yang lebih baik daripada kalam adalah maknanya dan yang baik dari maknanya adalah pengamalannya. Dan yang lebih baik daripada pengamalannya adalah pahalanya, dan yang lebih baik daripada pahalanya adalah keridhaan dari Tuhan yang amalnya dikerjakan karena-Nya.

 

116.   Ya Tuhanku, alasanku adalah keperluanku; persiapanku adalah kebutuhan (kemiskinan) ku; jalanku menuju kepada-Mu adalah nikmatMu kepadaku; dan yang memberi syafaat kepadaku di hadapan-Mu adalah kebaikanky kepada-Mu.

 

117.   Aku merasa heran dengan kaum yang menjual Tuhan mereka demi memuaskan nafsu syahwatnya dan menolak akhiratnya dengan dunianya serta membuang agamanya dan meninggikan ke’tanahan’nya. Mereka adalah budak angan angannya, seakan akan mereka tidak beriman kepada hari hisab.

 

118.   Dunia adalah negeri kesibukan dan akhirat adalah negeri kengerian. Seorang hamba masih tetap dalam keadaan terombang ambing antara kesibukan dan kengerian hingga menempati tempat tinggalnya yang tetap; adakalanya di syurga dan adakalanya di neraka.

 

119.   Syurga dikelilingi oleh hal hal yang tidak disukai dan Anda membencinya. Neraka dikelilingi oleh hal hal yang menyenangkan dan Anda mencarinya. Oleh karena itu, tiadalah Anda melainkan seperti pasien yang sakit keras. Jika ia dapat menahan diri terhadap pahitnya obat, ia akan memperoleh kesembuhan dengan kesabarannya. Jika ia tidak mampu menahan diri terhadap obat yang diberikan, akan bertambah parahlah penyakit yang menggerogotinya.

 

120.   Hal yang menghalang halangi manusia dari bertobat ialah panjang angan angan dan tanda orang yang bertobat ialah selalu mencucurkan air mata, suka menyendiri, dan selalu mengintrospeksi diri dalam setiap urusan yang penting.

 

121.   Berikanlah kepada orang mukmin tiga perkara sebagai bagiannya, yaitu: (1) Jika Anda tidak bermanfaat baginya, janganlah membahayakannya; (2) Jika Anda tidak dapat menyenangkannya, janganlah Anda menyusahkannya, dan (3) Jika Anda tidak memujinya, janganlah Anda mencacinya.

 

122.   Kemarilah hai anak Adam, untuk masuk ke dalam perlindungan Allah, tanpa usaha, tanpa kelelahan, dan tanpa jerih payah. Aku berada di antara masa lalu dan masa yang tersisa dari usiamu. Masa lalumu dapat diperbaiki dengan taubat dan penyesalan yang tidak memerlukan sesuatu pun yang harus kamu kerjakan dengan anggota tubuhmu. Kalau begitu, berarti hal itu tiada lain hanya berupa niat dan kamu tinggal menahan diri dari dosa dosa dalam sisa usiamum dan sikap menahan dirimu itu tiada lain kecuali hanya sesuatu yang kamu niatkan, bukan sesuatu yang kamu kerjakan dengan anggota tubuhmu. Dengan begitu, berarti kamu dapat selamat tanpa amal selain menjalankan hal hal yang difardhukan. Hal ini bukan berupa amal, tetapi lebih besar daripada semua amal, sebab ia adalah amal hati, sedang balasan itu hanyalah berdasarkan amal hati.

 

123.   Jika Anda belum ridha dengan Allah, bagaimana Anda bisa meminta ridha-Nya?

 

124.   Seandainya sifat pemaaf bukanlah sesuatu yang paling disukai oleh-Nya, tentulah Dia tidak akan menguji makhluk yang paling dimuliakan oleh-Nya dengan dosa.

 

125.   Hai anak Adam, kamu mencari dunia seperti orang yang harus mendapatkannya dan kamu mencari akhirat seperti orang yang tidak memerlukannya. Padahal dunia telah dicukupkan kepadamu sekalipun kamu tidak mencarinya. Akan tetapi, akhirat hanya dapat kamu peroleh dengan usahamu. Oleh karena itu, pikirkanlah keadaanmu.

 

126.   Agama Anda masih tetap tercabik-cabik (tambal sulam) selama hati Anda masih bergantung pada cinta duniawi.

 

127.   Ingatlah, orang yang berakal yang benar adalah karena tiga perbuatan: (1) meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya; (2) membangun kuburnya sebelum memasukinya; dan (3) membuat Tuhannya ridha kepadanya sebelum ia menjumpai-Nya.

 

128.   Saudara Anda adalah orang orang yang mengenalkan kepada Anda kekurangan kekurangan yang ada pada diri Anda dan teman Anda adalah orang yang mengingatkan Anda akan dosa dosa.

 

129.   Aku merasa heran kepada orang yang bersedih karena kekuarangan harta, tetapi ia tidak bersedih dengan kekurangan umurnya.

130.   Jika Allah bertanya kepadaku pada hari Kiamat nanti; “Hai hamba-Ku, apakah yang membuatmu terperdaya (berbuat durhaka) terhadap-Ku,” akau akan menjawab: “Wahai Tuhanku, karena kebaikan-Mu kepadaku.

 

131.   Suatu kaum akan berserah diri manakala mereka paham (mengerti). Dan termasuk pertanda kuatnya keyakinan ialah bila Anda meninggalkan sesuatu yang terlihat (dunia) untuk sesuatu yang tidak terlihat (akhirat).

 

132.   Sesungguhnya dunia adalah negeri transit, bukan negeri untuk tempat menetap. Bekal memang darinya, tetapi tempat menetap berada di tempat yang lain.

 

133.   Allah ridha kepada suatu kaum, maka Dia mengampuni kesalahan kesalahan mereka. Dia murka terhadap kaum yang lain, maka Dia tidak menerima kebaikan kebaikan mereka.

 

134.   Tauhid ada pada satu kalimat yang jelas dan tidak menerima persepsi lain yang bertentangan dengannya.

 

135.   Ya Tuhanku, bagaimana aku tidak berharap kepada-Mu agar mengampuni dosaku sebagaimana harapan-Mu menjumpaiku dalam keadaan tanpa dosa.

 

136.   Ya Tuhanku, akau telah menyia-nyiakan diriku dengan dosa, maka kembalikanlah ia kepadaku dengan pemaafan dari-Mu.

 

137.   Wahai Tuhan yang murka kepada orang yang tidak meminta kepada-Nya, janganlah Engkau menghalangi orang yang meminta kepada-Mu.

 

138.   Barangsiapa yang malu kepada Allah sekalipun dalam keadaan taatnya, maka Allah malu kepadanya saat ia berdosa.

 

139.   Pernah dikatakan kepada Yahya: “Bilakah seorang hamba sampai pada kedudukan meraih ridha-Nya?” Yahya menjawab: “Apabila yang bersangkutan mampu menegakkan empat pokok perkara dalam muamalahnya kepada Tuhannya”. Ia mengatakan: “Jika Engkau memberiku, aku akan menerima. Jika Engkau tidak memberiku, aku akan rela. Jika Engkau meninggalkanku, aku tetap menyembah; dan jika Engkau menyeruku, aku akan menyambutnya.

 

140.   Barangsiapa yang kecukupannya berada pada usahanya, ia masih tetap miskin; dan barangsiapa yang kecukupannya berada dalam kalbunya, ia tetap berkecukupan. Barangsiapa yang menggantungkan semua keperluannya pada makhluk, maka ia masih tetap terhalang dari keperluannya (miskin).

 

141.   Ampunan Allah itu bisa menenggelamkan dosa-dosa. Bagaimana dengan keridhaan-Nya? Keridhaan Allah itu bisa memenuhi semua harapan. Bagaimana dengan cinta-Nya? Cinta Allah itu bisa mengalahkan logika. Bagaimana dengan kasih sayang-Nya? Kasih sayang Allah itu bisa membuat orang tidak memerlukan apapun. Maka, siapa yang mencintai selain Allah pastilah karena kebodohan dan pendeknya pengetahuan tentang Dzat-Nya.

 

142.   Barangsiapa senang karena dapat berkhidmat kepada Allah, maka semua (yang ada di bumi) akan senang dan berkhidmat kepadanya. Barangsiapa matanya merasa sejuk karena memandang Allah, mata setiap orang pun akan sejuk melihatnya.

 

143.   Seburuk-buruknya teman ialah apabila engkau masih perlu berkata kepadanya, “Sebutlah namaku dalam doamu”, engkau hidup bersamanya dalam lingkaran yang tidak menentu, dan engkau masih perlu memberikan banyak alasan kepadanya.

 

144.   Ada enam hal yang termasuk tipuan paling besar. Pertama, mengharapkan ampunan Allah, tetapi terus melakukan dosa tanpa penyesalan. Kedua, merasa dekat dengan Allah, tetapi tidak melakukan ketaatan. Ketiga, menunggu tanaman syurga, tetapi selalu menyemai benih amalan neraka. Keempat, mencari istana orang-orang yang taat, tetapi selalu berbuat maksiat. Kelima, menanti pahala, tetapi tidak mau beramal. Keenam, mendambakan kasih sayang Allah, tetapi selalu melanggar ketentuan-Nya.

 

145.   Ada tiga musuh bagi manusia: dunia, syaitan dan dirinya sendiri. Berhati-hatilah terhadap dunia dengan menjauhinya, terhadap syaitan dengan menentangnya, dan terhadap diri sendiri dengan mengendalikan nafsu.

 

146.   Akhlak yang baik adalah simpanan rezeki yang banyak.

 

147.   Musibah paling besar yang menimpa orang bijak adalah apabila sehari yang dilaluinya tidak menyebabkan ia mendapatkan hadiah dari Tuhannya, yaitu hikmah yang baru.

 

148.   Seandainya sifat pemaaf bukan sesuatu yang paling disukai oleh-Nya, tentulah Dia tidak akan menguji makhluk yang paling dimuliakan oleh-Nya dengan dosa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar