1. Aku
tidak akan menangisi diriku seandainya ia mati, melainkan aku menangisi
keperluanku jika terlewatkan dariku.
2. Hakikat
miskin itu ialah bila seseorang tidak merasa cukup, selain dengan Allah.
3. Sesungguhnya
keburukan orang mukmin selalu dibarengi dengan dua kebaikan, yaitu rasa takut
dan harap. Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, sehingga suatu
keburukan pada hakekatnya dibarengi dengan dua puluh pahala kebaikan.
4. Apabila
seseorang diuji dengan banyak makan, para malaikat menangisinya karena kasihan
kepadanya. Barangsiapa yang diuji dengan getol makan maka sesungguhnya dia
telah menyalakan api syahwatnya.
5. Dalam diri anak Adam terdapat seribu anggota keburukan,
semuanya berada dalam genggaman setan dan bergantung padanya. Untuk itu
apabila seseorang melaparkan perutnya, mengeringkan kerongkongannya, dan
menjinakkan hawa nafsunya, menjadi keringlah tiap anggota karena terbakar oleh
api kelaparan dan setan pun lari dari naungannya, Akan tetapi, apabila ia
menyenyangkan perutnya dan membiarkan dirinya mengumbar kesenangan syahwatnya,
sesungguhnya anggota anggota tubuh menjadi basah dan setan dapat
menguasainya.
6. Dalam hati orang orang yang dermawan tiada lain kecuali
hanya rasa cinta, sekalipun mereka orang orang yang fasiq, dan dalam hati orang
orang kikikr tiada lain hanyalah kebencian, sekalipun mereka orang orang yang
takwa.
7. Rasa
kenyang bagaikan sungai dalam tubuh manusia yang suka didatangi syaitan dan
rasa lapar bagaikan sungai dalam ruh manusia yang suka di datangi oleh para
malaikat. Syaitan kalah oleh orang lapar yang tidur, maka terlebih lagi
kalahnya oleh orang lapar yang bangun. Syaitan memeluk orang kenyang yang
bangun, maka terlebih lagi orang yang kenyang yang tidur.
8. Ikhlas
memisahkan amal dari segala macam kekurangan, sebagaimana terpisahnya air susu
dari tahi dan darah.
9. Barangsiapa
yang membuka kehidupan bukan dengan kunci takdir, niscaya akan diserahkan
kepada makhluk.
10. Sifat
rendah diri untuk makhluk adalah baik, tetapi untuk orang orang kaya lebih baik
lagi, dan sifat sombong itu untuk makhluk adalah buruk, tetapi lebih buruk lagi
bagi orang orang miskin.
11. Barangsiapa
yang puas dengan rezekinya, maka sesungguhnya dia telah memboyong akhiratnya
dan enak hidupnya.
12. Cinta
seberat biji sawi lebih Aku sukai daripada ibadah tujuh puluh tahun tanpa
cinta.
13. Tidak
akan beruntung orang yang tercium darinya ambisi ingin menjadi pemimpin.
14. Keberadaan
seorang hamba mendapatkan rezeki tanpa dicarinya menunjukkan bahwa rezeki itu
diperintahkan untuk mencari hamba.
15. Ketika
ditanyakan kepada Yahya bin Muadz: “Siapakah orang yang paling aman pada hari
esok (hari Kiamat)?” Yahya menjawab: “orang yang paling merasa takut pada hari
ini.
16. Barangsiapa yang menyembah Allah dengan kemurnian rasa
takut, maka ia akan tenggelam di lautan pemikiran. Barangsiapa yang
menyembahNya dengan kemurnian rasa harapan, maka ia akan tersesat di padang
yang memperdaya. Barangsiapa yang menyembahNya dengan rasa takut dan harap,
maka ia akan lurus menempuh jalan dzikirnya.
17. Kecintaan
Anda kepada orang orang miskin termasuk akhlak para rasul; prioritas Anda untuk
sekedudukan (bergaul) dengan mereka pertanda orang yang shaleh; dan sikap
menjauh anda dari menemani mereka termasuk pertanda orang munafik.
18. Wahai
golongan orang orang yang shiddiq, laparkanlah dirimu untuk menghadiri pesta
Firdaus, karena sesungguhnya selara makan itu berdasarkan kadar melaparkan
diri.
19. Dunia
adalah tokonya setan, oleh karena itu, janganlah Anda mencuri dari tokonya
sedikitpun. Karena setan akan datang mencari Anda untuk menghukum Anda.
20. Dirham
(uang) itu bagaikan kalajengking, jika Anda mempunyai serum anti racunnya,
janganlah Anda mengambilnya karena sesungguhnya jika ia menyengat Anda, racunnya
akan membunuh Anda. Ketika ditanyakan: “Apakah serum anti racunnya?” Yahya
menjawab: “Mengambilnya secara halal dan meletakkanya (membelanjakannya) ke
jalan yang sebenarnya.
21. Musuh
manusia ada tiga, yaitu: (1) dunianya, karenanya waspadalah duniawi itu dengan
berzuhud terhadapnya; (2) syaitannya, karena waspadailah syaitan dengan
menentangnya; dan (3) hawa nafsunya, karena waspadailah hawa nafsu itu dengan
meninggalkan keinginan keinginannya.
22. Sesungguhnya
lenyapnya wibawa ilmu dan hikmah hanya karena bila yang bersang-kutan mencari
keduniawian dengan melalui keduanya.
23. Aku
belum mengetahui ada sebutir biji bijian yang beratnya sama dengan gunung,
kecuali sebutir biji bijian dari shadaqah (zakat).
24. Hai orang orang yang berilmu, gedung gedungmu bagaikan milik
raja Romawi; rumah rumahmu bagaikan milik raja Persia; pakaianmu bagaikan ahli
Zhahiriyah; sepatumu bagaikan milik Jalut (Goliath); kendaraanmu bagaikan milik
Qarun; perabotan rumah tanggamu bagaikan milik Fir’aun; dosa dosamu bagaikan
ahli jahiliyah; dan aliran aliranmu bagaikan aliran syaitan, maka
dikemanakankah olehmu syariat Nabi Muhammad SAW?
25. Kami
merasa kehilangan tigal hal dan tidak melihat lagi, dan aku tidak melihatnya
bertambah, melainkan makin berkurang, yaitu: (1) wajah yang baik dengan memelihara
kehormatan; (2) kata kata yang baik disertai dengan agama yang kuat; dan (3)
persaudaraan yang baik disertai dengan kesetiaan.
26. Kesimpulan
dari semua urusan terletak pada dua perkara, yaitu tenangnya hati dengan rezeki
dari arah ini (dunia) dan bersungguh sungguh dalam mencari rezeki untyk bekal
ke arah itu (hari akhirat).
27. Berjihadlah
melawan hawa nafsu Anda dengan pedang riyadhah (latihan) dan riyadhah itu ada
empat macam, yaitu: (1) sedikit makan, dengan sedikit makan, akan matilah nafsu
syahwat; (2) sedikit tidur, dengan sedikit tidur, terlahirlah iradah (kehendak)
yang jernih; (3) bicara seperlunya, dengan sedikit bicara, terlahirlah
keselamatan dari bencana; dan (4) sabar menghadapi gangguan yang menyakitkan
dari semua orang, dengan sabar menanggung gangguan yang menyakitkan, akan
terlahir kemudahan untuk mencapai tujuan.
28. Jangan
Anda merasa terlambat untuk dikabulkan karena jalan jalan yang menuju ke
arah-Nya telah terbendung oleh dosa dosa (Anda sendiri).
29. Tinggalkanlah dunia sebelum Anda ditinggalkan (olehnya)
dan mohonlah ridha Allah sebelum Anda bersua dengan-Nya. Makmurkanlah rumah
yang Anda tinggali dengan ketaatan kepada Allah sebelum Anda beralih kepadanya
(liang kubur).
30. Barangsiapa
yang kalbunya selalu disertai dengan kebaikan, niscaya keburukan tidak akan
dapat membahayakannya. Barangsiapa yang selalu disertai dengan keburukan,
niscaya kebaikannya tidak akan berguna baginya.
31. Seandainya
akal dapat melihat hiburan syurga melalui mata imannya, niscaya akan leburlah
jiwa ini karena rindu kepada-Nya.
32. Seandainya
hati dapat mengetahui eksistensi kecintaan ini kepada Khaliqnya, niscaya akan
terlepaslah semua sendi sendinya karena tergila gila kepada-Nya dan niscaya
akan terbanglah ruh ini dari badannya karena terkejut ingin menghadap kepada-Nya.
33. Janganlah
Anda menuntut ilmu karena riya dan jangan pula Anda meninggalkannya karena
malu.
34. Dunia
adalah pemimpin orang yang mengejarnya dan pelayan orang yang mening-galkan nya.
Dunia itu mengejar dan dikejar. Barangsiapa yang mengejarnya, ia akan menolak;
dan barangsiapa yang menolaknya ia akan mengejarnya.
35.
Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu,
seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah
berakal orang yang membangun gedung gedung di atas jembatan.
36.
Dunia adalah mempelai dan orang yang memburunya adalah
yang meriasnya dan dengan zuhud akan tercabutilah rambutnya, menjadi hitamlah
wajahnya, tercabik cabik pakaian nya. Barangsiapa menceraikan dunia, maka
akhirat adalah istrinya/suaminya. Dunia itu telah diceraikan oleh orang orang
yang cerdik tanpa ada batasan bagi iddahnya untuk selama lamanya. Oleh karena
itu, tinggalkanlah dunia dan janganlah Anda mengingat ingatnya, tetapi ingatlah
akhirat dan jangan Anda melupakannya.
37.
Musibah
paling besar yang menimpa orang bijak ialah bila sehari yang dilaluinya tidak
menyebabkan ia mendapat hadiah dari Tuhannya yakni hikmah yang baru.
38.
Sikap
rendah diri tidak akan dimiliki oleh orang yang pengetahuannya tidak ia gunakan
sesuai dengan bakatnya dan tidak sesuai dengan disiplin pengetahuannya dan
digunakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.
39.
Barangkali Anda mengetahui seseorang dari mereka
mengatakan: “Selama dua puluh tahun aku mencari Tuhanku.” Kasihan kamu! Carilah
dirimu sampai kamu menemukannya. Jika engkau menemukannya, berarti engkau dapat
menemukan Tuhanmu.
40.
Kesempurnaan
ampunan terletak pada tiga hal, yaitu: (1) penerimaan yang baik; (2) ilmu yang
dihafal; dan (3) mendermakan karunia. Pengertian ‘penerimaan yang baik’ ialah
Anda mendengar (kajian) dengan niat mengambil faedah dan menghidupkan daya
nalar Anda. Jangan sampai Anda sok tahu tentang apa yang Anda dengar, karena
sikap ini termasuk ke dalam sifat sombong dan merusak amal.
41.
Ambillah
dari dunia sesuatu yang dapat menjadi bekal untuk akhirat Anda dan janganlah
Anda mengambil dari dunia sesuatu yang menghalangi akhirat Anda.
42.
Pertanda orang yang bertakwa kepada Allah ada tiga,
yaitu: (1) memprioritaskan ridha-Nya; (2) selalu bertakwa kepada-Nya; dan (3)
menentang hawa nafsunya. Dengan kata lain, ridha Allah di atas kepuasan hawa
nafsunya. Ia selalu menemani ketakwaannya, tidak pernah beranjak darinya, baik
dalam keadaan suka maupun duka, gembira maupun sedih, senang maupun marah. Ia
selalu menentang hawa nafsu yang menjauhkannya dari Allah dan merugikan pahala
dari-Nya.
43.
Orang
yang bertaubat ditangisi oleh dosanya; orang yang zuhud ditangisi oleh dunia
yang ditinggalkannya; dan orang yang shiddiq ditangisi oleh rasa takut
kehilangan imannya.
44.
Ya
Tuhanku, jaminlah amal amalku sebagai ghanimah di kesudahannya dan cegahlah
hawa nafsuku dari kesenangan menghapuskannya.
45.
Mahasuci
Tuhan yang menukar yang disukai dengan yang dibenci (dunia). Syurga adalah yang
disukai orang mukmin, ia membelinya dari Allah dengan yang dibenci.
46.
Barangsiapa
yang tidak memperbaiki akalnya, maka ia tidak dapat menyembah Tuhannya dengan
baik. Barangsiapa yang tidak mengetahui penyakit amal, maka dia tidak akan
dapat menghindarkan diri darinya. Barangsiapa yang tidak benar perhatiannya
dalam mencari sesuatu, maka dia tidak akan dapat memanfaatkannya bila
mendapatkannya.
47.
Ketahuilah
bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk urusan yang besar lagi sangat penting.
48.
Ketahuilah,
barangsiapa yang menganggap remeh makhluk-Nya, tentulah Tuhan tidak akan
menghormatinya.
49.
Ketahuilah
bahwa ilmu itu tidak dikehendaki untuk diketahui saja, melainkan dikehendaki
untuk diketahui dan diamalkan, karena pahala amal itu dapat diraih berdasarkan
pengamalan, bukan karena ilmu semata. Tidakkah Anda lihat bahwa ilmu itu
apabila tidak diamalkan, maka akan berubah menjadi bencana dan senjata makan
tuan?
50.
Perhatikanlah,
jangan sampai Anda sekalian, wahai para Muriidiin (orang orang yang menempuh
jalan akhirat), termasuk orang orang yang meninggalkan kesenangan dan
kenikmatan dunia, kemudian cara Anda dalam mencari pahala akhirat tidak benar,
maka Anda akan kehilangan dunia dan juga kehilangan akhirat.
51.
Pikirkanlah
apa yang Anda cari, karena sesungguhnya orang yang tidak mengetahui pentingnya
apa yang dicarinya, maka tidak akan mudah baginya mendapatkan apa yang dicarinya
dengan kebodohannya.
52.
Allah
memberi Anda balasan hanya menurut apa yang Dia ketahui dari Anda, bukan
menurut apa yang dikenal oleh manusia.
53.
Janganlah
Anda merasa tenang dengan hawa nafsu Anda, sekalipun dia mengajak Anda pada hal
hal yang disukai.
54.
Hai
orang orang yang sangat bodoh lagi lalai, seandainya Anda dapat mendengar
jeritan suara qalam saat bergerak di Lauh Mahfuzh menulis tentang Anda, niscaya
Anda akan mati terkejut.
55.
Kalbu
orang yang mencintai Allah senantiasa ingin terbang dan bicaranya penuh dengan
kerinduan dan getaran yang menyengat.
56.
Ya
Tuhanku, jika dosa dosa itu sangat besar karena melanggar larangan larangan-Mu,
maka sesungguhnya ia mengecil karena ada pemaafan dari Mu.
57.
Ya
Tuhanku, aku tidak akan mengatakan: “Aku tidak akan kembali (melakukannya),
karena aku mengakui perangai dan kelemahanku.
58.
Ya
Tuhanku, sesungguhnya jika Engkau mencintaiku, tentulah Engkau mengampuni
kesalahan kesalahanku; dan jika Engkau memurkaiku, tentulah Engkau tidak akan
menerima kebaikan kebaikanku.
59.
Janganlah
Anda jadikan zuhud Anda sebagai pekerjaan Anda untuk mencari dunia, tetapi
jadikanlah pekerjaan Anda sebagai ibadah Anda untuk meraih pahala akhirat.
Apabila ahli dunia berterima kasih kepada Anda dan memuji muji Anda, maka
anggaplah urusan mereka itu sebagai dongengan.
60.
Anda
lihat bahwa pada umumnya manusia bergantung pada sarana, sedang orang yang arif
bergantung pada yang menguasai sarana. Pembicaraannya tiada lain mengenai
kebesaran Allah, kekuasaan-Nya, kemuliaan-Nya, dan Rahmat-Nya. Semua waktunya
ia habiskan untuk itu hingga ia membawanya masuk ke dalam kuburnya.
61.
Yahya
bin Muadz pernah ditanya tentang was-was. Ia menjawab: “Jika dunia adalah
penjaramu, maka engkau akan menjadi sengsara dibuatnya; dan jika dunia adalah
tamanmu, maka kamu akan menjadi bahagia.
62.
Barangsiapa
yang menganggap hidup ini mengikatnya, maka untuk bebas darinya adalah harus
mati.
63.
Dunia tiada harganya di sisi Tuhannya, padahal dunia
adalah milik-Nya. Oleh karena itu, tidaklah layak bila dunia dianggap berharga
oleh Anda, padahal ia bukan milik Anda.
64.
Barangsiapa
yang ingin menenangkan hatinya dengan sesuatu selain dari Tuhannya, maka
tidaklah ia akan semakin tenang, melainkan hatinya akan lebih berguncang.
65.
Barangsiapa
yang mementingkan makan malamnya, maka ia tidak akan meremehkan makan siangnya.
66.
Orang
yang merugi pada hari Kiamat adalah orang orang yang mempunyai tiga pekerti,
yaitu: (1) menghabiskan hari harinya dengan melakukan hal hal yang sia-sia; (2)
mengaktifkan seluruh anggota tubuhnya untuk hal hal yang mengecewakan; dan (3)
mati sebelum sadar dari kemabukannya.
67.
Ibadah orang yang arif (mengenal Allah) adalah dengan
tiga perkara, yaitu: (1) mempergauli manusia dengan baik; (2) melestarikan
dzikir kepada Yang MahaAgung; dan (3) mengobati tubuh yang sehat, karena di antara
kedua lambungnya terdapat kalbu yang sakit.
68.
Harapan
yang paling teguh adalah harapan seorang hamba kepada Tuhannya dan persangkaan
yang paling benar adalah berbaik sangka kepada Allah.
69.
Dia
akan menghiaskan ketaatan di dalam dada seorang hamba menurut kadar
kelestariannya dalam ketaatan kepada-Nya. Dia akan melestarikan kelembutan
balasan pahala-Nya kepada seorang hamba menurut kadar kecapaiannya dalam
berdzikir kepada-Nya. Dia akan menghibur seorang hamba dengan pemberian-Nya
menurut kadar keterasingannya dengan makhluk-Nya.
70.
Beruntunglah
seorang hamba yang menjadikan ibadah sebagai pekerjaannya, kefakiran sebagai
dambaannya, uzlah (menyendiri) sebagai ambisinya, akhirat sebagai cita citanya,
mencari penghidupan sebagai bekalnya, maut sebagai kesibukan pikirannya, dan
tekun dengan zuhud sebagai niatnya. Ia mematikan kesombongan dengan kehinaan
dan menjadikan keperluannya hanya kepada Tuhannya. Pada saat saat
kesendiriannya ia selalu mengingat kesalahan kesalahannya, membasahi pipinya
dengan air mata, mengadu kepada Allah tetang keterasingannya, dan memohon
rahmat dengan bertobat kepada-Nya.
71.
Orang
yang pandai adalah orang yang memiliki tiga pekerti, yaitu: (1) bersegera dalam
beramal; (2) menangguhkan angan angannya; dan (3) bersiap siap untuk menghadapi
ajalnya.
72.
Sesungguhnya
Dia akan menjadikan seorang hamba dicintai oleh makhluk-Nya menurut kadar
kecintaannya kepada Tuhannya.
73.
Dia akan menjadikan seorang hamba dihormati makhluk-Nya
menurut kadar penghormatannya kepada perintah-Nya. Dia akan menjadikan seorang
hamba pusat perhatian bagi makhluk-Nya menurut kadar kesibukannya pada
perintah-Nya. Dia akan menjadikan seorang hamba berkehidupan baik menurut kadar
ketenangan hatinya kepada janji-Nya.
74.
Mulut
seseorang adalah toserba perbendaharaannya dan kedua bibir mereka adalah
kuncinya, sedang gigi mereka adalah cakarnya. Apabila seseorang membuka pintu
toserba nya, akan jelaslah bagi Anda baik buruknya.
75.
Dunia
adalah racun Allah yang banyak membunuh hamba hamba-Nya. Oleh karena itu,
ambillah darinya sekedar apa yang biasa diambil untuk dijadikan obat agar Anda
selamat.
76.
Sesungguhnya
Dia menyeru Anda ke Darussalam, maka perhatikanlah dari manakah Anda
menyambutnya, apakah dari dunia ataukah dari kubur Anda. Sesungguhnya jika Anda
menyambut-Nya dari dunia, niscaya Anda dapat memasukinya. Jika Anda
menyambut-Nya dari kubur Anda, tentulah Anda tidak dapat memasukinya.
77.
Sesungguhnya dirham itu adalah kalajengking. Jika Anda
tidak dapat mengantisipasi racunnya, janganlah Anda mengambilnya dengan tangan
Anda, karena sesungguhnya jika dia menyengat Anda, pasti akan membunuh Anda.
78.
Wali
wali-Nya adalah para tahanan nikmat-Nya; orang orang pilihan-Nya adalah sandera
sandera kemurahan-Nya; dan kekasih kekasih-Nya adalah budak budak karunia-Nya.
79.
Ahli
ma’rifat adalah hewan liar Allah yang ada di bumi, mereka tidak pernah jinak
kepada siapapun.
80.
Aku
heran dengan orang yang enggan melakukan dzikrullah, dan yang lebih
mengherankan adalah orang yang menyukainya, bagaimana ia tidak pernah berhenti
darinya?
81.
Kita
perjuangkan hidup kita dengan segala kemampuan yang ada pada kita dengan penuh
kesungguhan, tetapi pada akhirnya berkesudahan pada kematian juga adanya.
82.
Mahasuci Tuhan yang telah menjadikan ruh ruh ini berupa
ruhaniyah lagi nuraniyah dan yang menjadikan nafas nafas ini selalu berhembus
berupa udara. Tabiat ruh ini selalu merindukan kepada asal mula kejadiannya,
yaitu di Illiyyin (alam yang tinggi) dan nafas ini selalu merindukan tempat
penyekapannya, yaitu di Sijjin (alam yang bawah).
83.
Kalbu
itu bagaikan panci dalam dada yang mendidih isinya dan siuknya adalah lisannya.
Oleh karena itu, perhatikanlah seseorang sampai dia bicara, karena sesungguhnya
lisannyalah yang menyiukkan untuk Andaq rasa manis dan rasa kecut, rasa segar
dan rasa pahit kandungan hatinya, dan memberitahukan kepada Anda cita rasa
kandungan hatinya melalui lisannya.
84.
Sesungguhnya
orang orang miskin itu menjadi lebih bahagia dengan dzikir daripada orang orang
kaya, tiada lain karena mereka berada dalam tahanan Allah. Seandainya mereka
dibebaskan dari kepungan kemiskinan, niscaya Anda menjumpai sedikit dari mereka
yang masih tetap teguh dengan dzikirnya.
85.
Buanglah
rasa baik sangka kepada makhluk dan rasa buruk sangka kepada diri Anda agar
Anda termasuk orang yang pertama selamat dan berkesudahan meraih keutamaan.
86.
Ahli dunia menemukan indahnya kalam, sedangkan ahli
akhirat menemukan indahnya makna.
87.
Tangga
yang dinaiki oleh ahli akhirat ada tujuh tingkatan, yaitu: (1) taubat, yang
dengannya mereka menjadi bersih dari dosa dosa; (2) zuhud, yang dengannya mereka
keluar dari keduniawian; (3) ridha, yang dengannya mereka mengenakan pakaian
ahli ibadah; (4) takut, yang dengannya mereka dapat melewati jembatan neraka;
(5) rindu, yang dengan rindu kepada syurga, mereka berhak mendapatkannya; (6)
cinta, yang dengannya mereka akan merasakan kenikmatannya; dan (7) ma’rifat,
yang dengannya mereka akan sampai kepada Allah.
88.
Ketahuilah,
bahwa AlQuran telah menyeru dan mengundang Anda ke pesta syurga, maka orang
yang paling cepat hadirnya adalah orang yang paling menjauhi keduniawian dan
orang yang paling menikmati pesta itu adalah orang paling keras melaparkan hawa
nafsunya dan paling menentangnya.
89.
Ketahuilah bahwa meninggalkan keduniawian merupakan
keberuntungan itu sendiri, tetapi tiada sesuatu pun yang lebih berat daripadanya.
Jika Anda menyembelih dunia dengan meninggalkannya, berarti Anda menghidupkan
diri Anda. Sebaliknya, jika Anda menghidupkan diri Anda dengan mengambilnya,
berarti Anda membunuh diri Anda. Oleh karena itu, tolaklah ia dengan sepenuh
hati, niscaya ruhani Anda akan memperoleh ketenangan di dunia dan akhirat dan
Anda akan meraih kemuliaan dan penghidupan dunia dan akhirat, kalau Anda
mengetahui.
90.
Paksalah
diri Anda dalam ketaatan kepada Allah dengan meninggalkan hawa nafsunya sebelum
ia mencemari ketaatan yang ada dalam diri Anda pada kesudahannya.
91.
Oleh
karena itu, menurut kadar kedekatan hati Anda dengan dunia, terukurlah jarah
kejauahan Anda dari Allah; dan menurut kejauhan hati Anda dari dunia,
terukurlah kedekatan Anda dengan-Nya. Sebagaimana keberadaan diri Anda di dua
tempat tidak mungkin, maka demikian pula keberadaan hati Anda di dua negeri.
Jika Anda mempunyai dua hati, hati hatilah Anda. Jadikanlah salah satunya untuk
dunia dan yang lain untuk akhirat. Jika Anda hanya mempunyai satu hati, jadikanlah
ia untuk negeri yang paling utama dengan nikmat, kediaman, kekekalan, dan
mengenakkan Anda.
92.
Ada tiga hal yang membuat bahagia, yaitu: (1) mata yang
menangis; (2) kepala yang tunduk; dan (3) telinga yang mendengar.
93.
Tiada
seorangpun di muka bumi ini, melainkan pasti memiliki rasa fakir dan hasrat.
Akan tetapi, akhlak orang orang mukmin ialah berhasrat dalam mencari syurga dan
fakir (butuh) kepada Tuhannya. Adapun orang orang munafik selalu berhasrat
kepada dunia dan fakir (butuh) kepada makhluk.
94.
Ketahuilah,
bahwa jiwa dan hawa nafsu tidak dapat dikalahkan dengan sesuatu yang lebih
utama, selain dengan puasa yang terus menerus. Puasa adalah hamparan ibadah,
kunci menuju kezuhudan dan merupakan pertanda buah kebaikan yang buahnya dapat
dipetik selamanya dari pohonnya oleh para pekerjanya dan dapat dinikmati
hasilnya tanpa ada putus putusnya. Puasa adalah jalan menuju jenjang martabat
shiddiqin, sedang yang lain adalah ladang amal yang buah penanamannya dan
penyamain bibitnya adalah dengan meninggalkan dan kehilangannya adalah dengan
mengambilnya. Peninggalan tidak berarti pergi meninggalkan harta, keluarga, dan
anak, tetapi mengerjakan ketaatan kepada Allah dan memprioritaskan pahala yang
ada di sisi Allah dalam sikap mengambil dan meninggalkannya. Inilah makna
meninggalkan keduniawian yang sebenarnya.
95.
Barangsiapa
yang banyak mengingat kematian, niscaya tidak akan mati sebelum ajalnya dan
akan menyandang tiga pekerti yang baik, yaitu: (1) segera bertaubat; (2) puas
dengan rezeki yang sedikit, dan (3) bersemangat dalam beribadah.
96.
Barangsiapa
yang antusias dengan dunia, maka sesungguhnya dia tidak makan lebih dari apa
yang telah ditakdirkan oleh Allah untuknya dan akan menyandang tiga pekerti
yang tercela, yaitu: (1) Anda lihat dia selamanya tidak bersyukur atas
pemberian Allah yang dianugerahkan kepadanya; (2) Dia tidak pernah
mensedekahkan barang sedikit pun dari keduniawian yang telah diberikan oleh
Allah kepadanya, dan (3) Dia sibuk dan melelahkan diri karena mengejar apa yang
tidak direzekikan oleh Allah untuknya hingga tidak punya kesempatan untuk
mengerjakan amal agama.
97.
Sabar terhadap
manusia lebih berat daripada sabar terhadap api neraka.
98.
Kalbu
itu menolak terhadap orang orang yang dermawan, kecuali mencintainya, sekalipun
mereka adalah orang orang yang fasik. Kalbu juga menolak terhadap orang orang
yang kikir, kecuali membencinya, sekalipun mereka adalah orang orang yang
takwa.
99.
Sikap
hemat dalam hidup merupakan suatu keahlian yang tidak memerlukan biaya dari
Anda. Kesenangan hati di dunia adalah kelalaiannya dari akhirat. Zuhud itu
manis lagi pahit; yang manis adalah sebutan nama dan mengingatnya, sedang yang
pahit adalah menangulanginya.
100. Aku mengakui bahwa
langit dan bumi merupakan tanda tanda (kekuasaan)-Mu yang terang dan bukti
buktinya tegak. Masing-masing menunaikan hujjahnya tentang Engkau dan mengakui
Engkau sebagai Rabb. Semuanya itu merupakan ciri khas yang membuktikan pengaruh
kekuasaan-Mu dan sebagai tanda tanda pengaturan-Mu yang Engkau tampilkan kepada
makhluk-Mu. Engkau hantarkan kepada kalbu mereka untuk mengenal-Mu sehingga
menghiburnya dari keterasingan berpikir dan berbagai purbasangka yang
menghujaninya, sekalipun kalbu mereka mengakui kekuasaan-Mu dan kagum
kepada-Mu. Semuanya menjadi saksi bahwa Engkau tidak dapat diliputi oleh
gambaran apa pun dan tidak dapat dibatasi oleh ilusi manapun.
101. Ya Allah,
sesungguhnya aku menjadikan pengakuan dosaku sebagai saranaku untuk diterima
oleh-Mu dan naungan berteduhku adalah tawakkalku kepada-Mu. Oleh karena itu,
jika Engkau memberikan ampunan, siapa lagi yang lebih berhak memberi ampunan,
selain Engkau; dan jika Engkau menghukum, siapa lagi yang lebih adil dalam
memutuskan hukum, selain Engkau?
102. Orang yang bodoh
melihat dosa sebagai kesalahan. Oleh karena itu, ia memandang pelakunya dengan sikap
kasar. Adapun orang yang arif mengenal kedudukan dosa itu dari yang
bersangkutan, oleh karena itu ia memandangnya dengan sikap kasihan kepadanya.
103. Barangsiapa yang
menyukai dunia dan akhirat, maka hendaklah ia menekuni ilmu; Barangsiapa yang
ingin mengenal zuhud, maka hendaklah ia menekuni hikmah; Barangsiapa yang ingin
mengenal akhlak yang mulia, hendaklah ia menekuni berbagai cabang etika;
Barangsiapa yang ingin dikuatkan sarana penghidupannya, hendaklah ia
memperbanyak saudara; Barangsiapa yang tidak ingin disakiti, janganlah ia
menyakiti orang lain; Barangsiapa ingin mendapatkan kedudukan tinggi di dunia
dan akhirat hendaklah ia bertakwa; Barangsiapa yang khianat kepada Allah dengan
sembunyi sembunyi, niscaya Dia akan membuka rahasianya dengan terang terangan.
104. Aku tidak
menganjurkan Anda meninggalkan keduniawian, tetapi aku menganjurkan Anda untuk
meninggalkan dosa dosa. Meninggalkan keduniawian adalah suatu keutamaan dan
meninggalkan dosa dosa adalah suatu keharusan. Anda lebih perlu menegakkan hal
hal yang di fardhukan daripada melakukan kebaikan dan keutamaan beramal.
105. Janganlah Anda
termasuk orang yang dipermalukan pada hari kematiannya, yaitu oleh warisannya
dan (dipermalukan) pada hari perhimpunannya, yaitu oleh neraca amal perbuatan.
106. Dunia adalah khamrnya
syaitan. Barangsiapa yang mabuk karenanya, ia tidak bakal sadar, kecuali bila
telah berada di antara golongann orang orang yang mati dalam keadaan menyesal,
lagi dihimpunkan bersama dengan orang orang yang merugi.
107. Janganlah Anda
mengambil teman, kecuali yang mempunyai tiga pekerti, yaitu: (1) yang
mengingatkan Anda akan akibat buruk dosa dosa; (2) yang mengenalkan Anda akan
kotoran hal hal yang tercela, dan (3) yang menuntun Anda kepada Yang Maha
Mengetahui semua yang ghaib.
108. Malam itu panjang,
maka janganlah Anda memperpendeknya dengan tidur Anda. Siang itu bersih, maka
janganlah Anda mencemarinya dengan dosa dosa Anda.
109. Kemuliaan pada hari
berpulang diperoleh dari tiga perkara, yaitu: (1) sabar menghadapi berbagai
kesulitan; (2) merendahkan diri; dan (3) benci tenar, yaitu tidak suka bila
dirinya dikenal di kalangan orang orang lain, tidak ingin dikenal oleh orang
lain, melainkan yang disukainya adalah dzikir kepada Allah, baik sendirian
maupun bersama orang lain.
110. Ya Tuhanku, bagaimana
aku melupakan-Mu, sedang aku tidak mempunyai tuhan selain Engkau.
111. Orang yang jagoan
dalam agama adalah orang yang menyandang tiga pekerti berikut: (1) memelihara
lisan, artinya tidak bicara, kecuali berkenaan dengan apa yang berguna baginya;
(2) menguasai kendalinya, artinya bila berada di lapangan amal, ia menahan
kendali kehendaknya bila yang dimaksudkan untuk selain Allah dan melepaskannya
bila untuk Allah; dan (3) benar keterangannya, artinya apabila dia mengetahui
sesuatu, ia mengamalkannya.
112. Orang yang paling
layak untuk diikuti jejaknya ialah orang yang menempuh jalan akhiratnya,
memperbaiki urusan kesudahannya, dan bersungguh sungguh dalam membebaskan
dirinya.
113. Tiga perkara yang
menyusahkanku ialah: (1) dosa dosa yang telah kulakukan; (2) hari
hari yang kusiasiakan; (3) bahaya yang sangat besar, yaitu berdiriku di hadapan
Allah tanpa kuketahui apa yang bakal kualami dariNya. Itulah kedudukan
yang sangat menyusahkan orang yang dihisab. Dia menunggu nunggu kesudahan
apakah yang bakal menimpa dirinya akibat dari hari hari yang telah ia
siasiakan, yakni saat ia lalai dan meninggalkan persiapan untuk menghadapi hari
itu.
114. Sebaik baik perkara
ialah kalam yang benar, lisan yang fasih dengan wajah yang cerah, dan kata kata
yang lembut yang keluar dari lautan ilmu yang dalam melalui lisan seorang yang
berperangai lembut.
115. Kalam yang baik
adalah baik dan yang lebih baik daripada kalam adalah maknanya dan yang baik
dari maknanya adalah pengamalannya. Dan yang lebih baik daripada pengamalannya
adalah pahalanya, dan yang lebih baik daripada pahalanya adalah keridhaan dari
Tuhan yang amalnya dikerjakan karena-Nya.
116. Ya Tuhanku, alasanku
adalah keperluanku; persiapanku adalah kebutuhan (kemiskinan) ku; jalanku
menuju kepada-Mu adalah nikmatMu kepadaku; dan yang memberi syafaat kepadaku di
hadapan-Mu adalah kebaikanky kepada-Mu.
117. Aku merasa heran
dengan kaum yang menjual Tuhan mereka demi memuaskan nafsu syahwatnya dan
menolak akhiratnya dengan dunianya serta membuang agamanya dan meninggikan
ke’tanahan’nya. Mereka adalah budak angan angannya, seakan akan mereka tidak
beriman kepada hari hisab.
118. Dunia adalah negeri
kesibukan dan akhirat adalah negeri kengerian. Seorang hamba masih tetap dalam
keadaan terombang ambing antara kesibukan dan kengerian hingga menempati tempat
tinggalnya yang tetap; adakalanya di syurga dan adakalanya di neraka.
119. Syurga dikelilingi
oleh hal hal yang tidak disukai dan Anda membencinya. Neraka dikelilingi oleh
hal hal yang menyenangkan dan Anda mencarinya. Oleh karena itu, tiadalah Anda
melainkan seperti pasien yang sakit keras. Jika ia dapat menahan diri terhadap
pahitnya obat, ia akan memperoleh kesembuhan dengan kesabarannya. Jika ia tidak
mampu menahan diri terhadap obat yang diberikan, akan bertambah parahlah
penyakit yang menggerogotinya.
120. Hal yang menghalang
halangi manusia dari bertobat ialah panjang angan angan dan tanda orang yang
bertobat ialah selalu mencucurkan air mata, suka menyendiri, dan selalu
mengintrospeksi diri dalam setiap urusan yang penting.
121. Berikanlah kepada
orang mukmin tiga perkara sebagai bagiannya, yaitu: (1) Jika Anda tidak bermanfaat baginya, janganlah membahayakannya; (2) Jika Anda tidak dapat menyenangkannya,
janganlah Anda menyusahkannya, dan (3) Jika
Anda tidak memujinya, janganlah Anda mencacinya.
122. Kemarilah hai anak
Adam, untuk masuk ke dalam perlindungan Allah, tanpa usaha, tanpa kelelahan,
dan tanpa jerih payah. Aku berada di antara masa lalu dan masa yang tersisa
dari usiamu. Masa lalumu dapat diperbaiki dengan taubat dan penyesalan yang
tidak memerlukan sesuatu pun yang harus kamu kerjakan dengan anggota tubuhmu.
Kalau begitu, berarti hal itu tiada lain hanya berupa niat dan kamu tinggal
menahan diri dari dosa dosa dalam sisa usiamum dan sikap menahan dirimu itu
tiada lain kecuali hanya sesuatu yang kamu niatkan, bukan sesuatu yang kamu
kerjakan dengan anggota tubuhmu. Dengan begitu, berarti kamu dapat selamat
tanpa amal selain menjalankan hal hal yang difardhukan. Hal ini bukan berupa
amal, tetapi lebih besar daripada semua amal, sebab ia adalah amal hati, sedang
balasan itu hanyalah berdasarkan amal hati.
123. Jika Anda belum ridha
dengan Allah, bagaimana Anda bisa meminta ridha-Nya?
124. Seandainya sifat
pemaaf bukanlah sesuatu yang paling disukai oleh-Nya, tentulah Dia tidak akan
menguji makhluk yang paling dimuliakan oleh-Nya dengan dosa.
125. Hai anak Adam, kamu
mencari dunia seperti orang yang harus mendapatkannya dan kamu mencari akhirat
seperti orang yang tidak memerlukannya. Padahal dunia telah dicukupkan kepadamu
sekalipun kamu tidak mencarinya. Akan tetapi, akhirat hanya dapat kamu peroleh
dengan usahamu. Oleh karena itu, pikirkanlah keadaanmu.
126. Agama Anda masih
tetap tercabik-cabik (tambal sulam) selama hati Anda masih bergantung pada
cinta duniawi.
127. Ingatlah, orang yang
berakal yang benar adalah karena tiga perbuatan: (1) meninggalkan dunia sebelum
dunia meninggalkannya; (2) membangun kuburnya sebelum memasukinya; dan (3)
membuat Tuhannya ridha kepadanya sebelum ia menjumpai-Nya.
128. Saudara Anda adalah
orang orang yang mengenalkan kepada Anda kekurangan kekurangan yang ada pada
diri Anda dan teman Anda adalah orang yang mengingatkan Anda akan dosa dosa.
129. Aku merasa heran
kepada orang yang bersedih karena kekuarangan harta, tetapi ia tidak bersedih
dengan kekurangan umurnya.
130. Jika Allah bertanya
kepadaku pada hari Kiamat nanti; “Hai hamba-Ku, apakah yang membuatmu
terperdaya (berbuat durhaka) terhadap-Ku,” akau akan menjawab: “Wahai Tuhanku,
karena kebaikan-Mu kepadaku.
131. Suatu kaum akan
berserah diri manakala mereka paham (mengerti). Dan termasuk pertanda kuatnya
keyakinan ialah bila Anda meninggalkan sesuatu yang terlihat (dunia) untuk
sesuatu yang tidak terlihat (akhirat).
132. Sesungguhnya dunia
adalah negeri transit, bukan negeri untuk tempat menetap. Bekal memang darinya,
tetapi tempat menetap berada di tempat yang lain.
133. Allah ridha kepada
suatu kaum, maka Dia mengampuni kesalahan kesalahan mereka. Dia murka terhadap
kaum yang lain, maka Dia tidak menerima kebaikan kebaikan mereka.
134. Tauhid ada pada satu
kalimat yang jelas dan tidak menerima persepsi lain yang bertentangan dengannya.
135. Ya Tuhanku, bagaimana
aku tidak berharap kepada-Mu agar mengampuni dosaku sebagaimana harapan-Mu
menjumpaiku dalam keadaan tanpa dosa.
136. Ya Tuhanku, akau
telah menyia-nyiakan diriku dengan dosa, maka kembalikanlah ia kepadaku dengan
pemaafan dari-Mu.
137. Wahai Tuhan yang
murka kepada orang yang tidak meminta kepada-Nya, janganlah Engkau menghalangi
orang yang meminta kepada-Mu.
138. Barangsiapa yang malu
kepada Allah sekalipun dalam keadaan taatnya, maka Allah malu kepadanya saat ia
berdosa.
139. Pernah dikatakan
kepada Yahya: “Bilakah seorang hamba sampai pada kedudukan meraih ridha-Nya?” Yahya
menjawab: “Apabila yang bersangkutan mampu menegakkan empat pokok perkara dalam
muamalahnya kepada Tuhannya”. Ia mengatakan: “Jika Engkau memberiku, aku akan
menerima. Jika Engkau tidak memberiku, aku akan rela. Jika Engkau
meninggalkanku, aku tetap menyembah; dan jika Engkau menyeruku, aku akan
menyambutnya.
140. Barangsiapa yang
kecukupannya berada pada usahanya, ia masih tetap miskin; dan barangsiapa yang
kecukupannya berada dalam kalbunya, ia tetap berkecukupan. Barangsiapa yang
menggantungkan semua keperluannya pada makhluk, maka ia masih tetap terhalang
dari keperluannya (miskin).
141. Ampunan Allah itu
bisa menenggelamkan dosa-dosa. Bagaimana dengan keridhaan-Nya? Keridhaan Allah
itu bisa memenuhi semua harapan. Bagaimana dengan cinta-Nya? Cinta Allah itu
bisa mengalahkan logika. Bagaimana dengan kasih sayang-Nya? Kasih sayang Allah
itu bisa membuat orang tidak memerlukan apapun. Maka, siapa yang mencintai
selain Allah pastilah karena kebodohan dan pendeknya pengetahuan tentang
Dzat-Nya.
142. Barangsiapa senang
karena dapat berkhidmat kepada Allah, maka semua (yang ada di bumi) akan senang
dan berkhidmat kepadanya. Barangsiapa matanya merasa sejuk karena memandang
Allah, mata setiap orang pun akan sejuk melihatnya.
143. Seburuk-buruknya
teman ialah apabila engkau masih perlu berkata kepadanya, “Sebutlah namaku
dalam doamu”, engkau hidup bersamanya dalam lingkaran yang tidak menentu, dan
engkau masih perlu memberikan banyak alasan kepadanya.
144. Ada enam hal yang
termasuk tipuan paling besar. Pertama, mengharapkan ampunan Allah, tetapi terus
melakukan dosa tanpa penyesalan. Kedua, merasa dekat dengan Allah, tetapi tidak
melakukan ketaatan. Ketiga, menunggu tanaman syurga, tetapi selalu menyemai
benih amalan neraka. Keempat, mencari istana orang-orang yang taat, tetapi
selalu berbuat maksiat. Kelima, menanti pahala, tetapi tidak mau beramal.
Keenam, mendambakan kasih sayang Allah, tetapi selalu melanggar ketentuan-Nya.
145. Ada tiga musuh bagi
manusia: dunia, syaitan dan dirinya sendiri. Berhati-hatilah terhadap dunia
dengan menjauhinya, terhadap syaitan dengan menentangnya, dan terhadap diri
sendiri dengan mengendalikan nafsu.
146. Akhlak yang baik
adalah simpanan rezeki yang banyak.
147. Musibah paling besar
yang menimpa orang bijak adalah apabila sehari yang dilaluinya tidak
menyebabkan ia mendapatkan hadiah dari Tuhannya, yaitu hikmah yang baru.
148. Seandainya sifat
pemaaf bukan sesuatu yang paling disukai oleh-Nya, tentulah Dia tidak akan
menguji makhluk yang paling dimuliakan oleh-Nya dengan dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar