DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
1. Doaku Hari Ini. Ya Allah, bantulah
aku memperindah ibadahku, dan anugerahilah aku kemampuan memohon terbukanya
pintu pintu rahmat-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku dalam pengawalan-Mu, dan
masukkanlah aku dalam wadah kebajikan-Mu. Ya Tuhanku, anugerahilah aku
ketenangan pikiran, jangan Engkau biarkan aku berbolak balik di atas
pembaringan yang penuh dengan duri-duri keraguan. Anugerahilah aku kemampuan
untuk menghadapai sebanyak mungkin manusia, tetapi bukan hanya kemampuan
menghapus kesedihan yang bergelimang dari mata mereka atau hati mereka, tetapi
juga kemampuan menanam pohon harapan di setiap hati yang sedih dan gundah.
Amiin.
2. Jangan Katakan! Seorang dari suku Badui yang sudah teramat tua
berjalan pelan pelan di tengah tengah padang pasir di atas unta tunggangannya.
Saat itulah ia melihat dikejauhan ada seorang yang seolah olah sedang sekarat
sedang kehausan. Segera orang tua dari suku Badui itu mendekatinya untuk
memberikan air minum. Hanya pada saat itu juga seorang yang berpura-pura
sekarat itu langsung bangkit untuk naik ke atas untanya dan langsung memacunya
sekencang kencangnya. Orang tua dari suku Badui yang menyadari kalau untanya
dicuri berteriak keras kepada si pencuri: “Setidaknya janganlah engkau
ceritakan hal ini kepada siapapun”. Sang pencuri yang heran mendengar
teriakannya ini, memperlambat laju untanya untuk bertanya: “Memang kenapa? Apa
urusanmu?” Orang tua itu menjawabnya demikian: Jika engkau menceritakan kepada
yang lain maka tidak akan ada lagi orang
yang akan berbuat kebaikan di atas padang pasir ini.
3. Sungguh gosip adalah hal sedemikian berbahaya
sehingga meskipun yang di-gosipkan adalah hal yang benar, tetap saja ia akan
menyebar dari satu telinga ke telinga yang lainnya sebagai informasi yang
salah. Sehingga di dunia yang serba tidak menentu ini tidak akan tersisa lagi
orang yang akan percaya satu sama lainnya. Jika gosip itu adalah tentang hal
yang salah, maka ia bukan lagi gossip melainkan fitnah. Dan seorang mukmin yang
memahami hal yang detail ini akan menghindarkan diri untuk membicarakan orang
lain, meski benar. Maka dari itu engkau menghindarlah juga!
4. Don’t Judge the Book by The Cover. Janganlah engkau merendahkan atau meninggikan
seseorang hanya karena penampilan luarnya! Karena hanya Allah SWT sajalah yang
mengetahui isi hati seorang hamba. Janganlah sekali-kali engkau memandang
rendah orang yang kelihatannya lusuh, karena banyak di balik puing-puing
terdapat harta karun yang sangat berharga.
Dan janganlah sekali kali engkau menilai seseorang hanya berdasarkan
wajah luarnya saja. Karena hanya Allah SWT yang bisa melihat isi hati seseorang
dengan sebenarnya. Bagaimana engkau bisa mengetahui asal-usul seseorang dan apa
yang telah dialaminya jika hanya melihat dari penampakan luarnya. Oleh karena
itu janganlah engkau memandang rendah seseorang, janganlah pula menilai
seseorang hanya dari penampakan luarnya.
5. Janganlah sekali kali engkau
berbuat dzalim meski sekecil apa pun! Satu kata yang tidak pantas pun bisa jadi
telah menggerakkan Dzat yang menguasai alam ini, sehingga akan mengguyurkan
bencana yang tidak terkira kepadamu. Oleh karena itu jadilah dirimu sebagai
dirimu sendiri dan janganlah sekali kali menyakiti hati orang! Bisa jadi
seorang yang engkau sakiti hatinya adalah seorang alim (waliyullah).
6. Jangan
menggugat terangnya bintang karena hadirnya sekedar pesona malam di langit yang
membentang. Indah dipandang saat gelap datang dan menghilang saat jelang siang.
7. Jangan
menasehati orang bodoh karena ia akan membencimu. Nasehatilah orang yang
berakal karena ia akan mencintaimu. Dan jangan
pula engkau berdebat dengan orang bodoh dan keras kepala. Karena engkau tidak
akan mungkin menang, dikarenakan hati mereka telah terkunci dari kebenaran.
Jika seorang nabi pun berlari daripadanya, maka berlarilah juga dirimu
daripadanya.
8. Jangan sekali-kali engkau iri
dengan keberadaan orang lain sehingga mengeluhkan keadaanmu sendiri! Karena
tidaklah ada yang pasti apa yang akan terjadi padamu di hari esok, demikian
pula apa yang akan terjadi pada yang lain di hari esok. Sehingga tetaplah
engkau bersyukur dengan keadaanmu! Nantikanlah imbalan dari amal perbuatannya
hanya kepada Allah semata, bukan kepada yang lainnya.
9. Janganlah sekali kali engkau
memandang seseorang sebagai pendosa! Karena rahmat Allah SWT sedemikian luas
rahmat-Nya, sehingga bisa saja seorang yang hari ini menjadi pendosa, esok ia
menjadi seorang yang paling bertaqwa. Sungguh kasih sayang Allah SWT mencakup
semua makhluk-Nya. Dan sungguh betapa senangnya seorang hamba yang bisa
mendapatkan rahmat-Nya.
10. Jangan engkau takut karena
telah melakukan dosa besar. Bersegeralah bertaubat, karena tidak satu dosapun
yang melebihi kebesaran dan kemahaan Allah SWT. Dan juga, seperti apa dirimu
maka seperti itu pula dunia beserta apa yang ada di dalamnya. Ia tidak akan
pernah membuatmu berbohong. Untuk itu ketahuilah bahwa: “Barangsiapa yang memberi tempat dalam hidupnya bagi Allah SWT, maka ia
tidak akan pernah mengalami masalah”. Peganglah erat erat hidup ini dengan
keteguhan, keimanan, sabar, rajin dan cinta! Karena hidup yang berlalu tanpa
cinta adalah hidup tanpa guna. Namun janganlah tanyakan kepada cinta Ilahi
ataukah cinta duniawi, cinta samawi ataukah ardhi, jasmani ataukah ruhani, arah
kita berlari? Karena setiap perbedaan akan melahirkan perbedaan-perbedaan baru.
11. Janganlah pernah manusia lupa
bahwa baginya ada batasan yang tidak mungkin, baginya ada batas-batas tertentu.
Namun bagi Dzat Yang Maha memiliki jagad raya ini tidaklah begitu. Bagi Allah
SWT cukup bertitah “jadi” maka jadilah karena Ia adalah Dzat Yang Maha memiliki
kekuatan tak terbatas, sehingga jika manusia bersandar diri kepada Dzat yang
sedemikian maha memiliki kekuatan tak terbatas, percaya dan memohon kepadaNya,
maka manusia akan terheran heran dengan semua pintu yang tiba-tiba terbuka luas
untuknya. Dalam keadaan seperti inilah manusia “Jangan stress, jangan bersedih,
jangan galau, jangan resah dan gelisah, Allah Maha Ada!’ “Allah Ada, Masalah
Tiada” yang juga berarti : jika Allah jauh, masalah akan datang; siapa yang
memiliki Allah, maka ia tidak menderita; siapapun yang memiliki Allah, maka
deritanya pun akan sirna.
12. Janganlah sekali kali engkau
menyakiti hati orang lain! Jika ada seseorang yang merasa sakit hati karenamu
maka segeralah minta maaf. Meski engkau tidak sengaja melakukannya. Meski
terhadap anak kecil sekalipun. Karena bisa jadi hati seorang hamba rumah bagi
Allah SWT. Jika engkau menyakiti hatinya maka berarti engkau telah juga
menyakiti Allah SWT. Inginkah engkau mengalami hal yang seperti ini?
13. Jangan
menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan
pernah tepat bagi mereka yang menunggu. Jangan pernah meremehkan kemampuanmu.
Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tidak akan pernah berpikir untuk menyerah.
14. Jangan
biarkan penyesalan terus membayangi harimu. Masa lalu telah berakhir, jalani
hari ini untuk masa depan yang lebih baik. Jangan sesali kesalahan kemarin,
tetapi pelajari mengapa hal itu bisa terjadi, kemudian perbaiki kesalahan itu
hari ini. Dan dalam hidup, akan selalu ada orang yang tidak menyukaimu, namun
itu bukan urusanmu. Lakukan apa yang kamu anggap benar dan menyenangkan. Jangan
berubah untuk menyenangkan seseorang. Berubahlah karena membuatmu menjadi
pribadi yang lebih baik dan membawamu ke masa depan yang lebih baik.
15. Janganlah
engkau menilai dan tertipu dengan kekuatan-kekuatan yang luar biasa, tetapi
yang harus dinilai adalah ketaatan dan ketaqwaan seseorang pada agama dan
syariat pelaksanaannya.
16. Janganlah sampai kesibukan
dunia membuatmu jauh dari Allah SWT. Jika seseorang yang benar benar berlindung
kepada Allah SWT dalam keadaan terhimpitnya, maka urusan dunia insya Allah akan
berjalan dengan sendirinya, karena setiap urusan adalah berada dalam
pengetahuan dan kehendak Allah SWT.
17. Jangan
pernah biarkan apa yang kamu inginkan, membuatmu lupa tentang apa yang telah
kamu miliki.
18. Jangan
pernah permainkan cinta. Jika tak ada cinta di hatimu, jangan pernah berikan
seseorang harapan bahwa kamu mencintainya. Jika kamu hanya bisa bahagia ketika
semua masalahmu selesai, mungkin kamu tak akan pernah bahagia.
19. Jangan
pernah lari dari masalah, mereka akan selalu temukan dirimu. Hadapilah, mereka
akan buatmu menjadi pribadi yang lebih kuat.Dan jangan pula mengeluh atas
masalahmu, karena Tuhan punya tujuan untuk perjuanganmu. Pelajari apa yang
hendak Dia ajarkan padamu.
20. Jangan
khawatir. Jika terjadi, maka akan terjadi. Jika tidak terjadi, kekhawatiranmu
sia-sia.
21. Janganlah
Anda berjalan di muka bumi ini kecuali dengan sikap rendah hati. Sebab, betapa
banyak orang yang berada di bawahnya yang lebih mulia dibanding Anda. Dan
apabila orang yang mulia tidak bersikap rendah hati, ia akan hina di mata para
sahabat karib.
22. Jangan
malu memberi sedikit, karena tidak memberi itu lebih sedikit daripada memberi
sedikit, dan memberi sedikit itu menjadi banyak jika berulang. Dan penyakit
kikir tidak ada obatnya. Jangan pernah lelah melakukan hal kecil untuk orang
lain. Terkadang, hal kecil ini mampu berikan bahagia yang indah di hati mereka.
23. Jangan
tangisi sebuah perpisahan. Suatu hari kamu akan berterimakasih, karena hal itu
telah menjadikanmu pribadi yang lebih baik. Dan jangan sesali apa yang telah
pergi, kamu mungkin kehilangan sesuatu yang baik, tetapi kamu juga mungkin
mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
24. Jangan
bersedih ketika melakukan salah. Karena kesalahan kamu banyak belajar, karena
kesalahan kamu akan menjadi pintar. Dan jangan menilai seseorang dari kesalahan
yang pernah dia buat. Setiap orang melakukan salah, yang penting adalah belajar
darinya.
25. Jangan
tangisi dia yang meninggalkanmu demi orang lain. Hidupmu terlalu berharga bagi
dia yang tak menyadari betapa berartinya dirimu.
26. Jangan
bahagiakan seseorang dengan dusta, karena ketika kebenaran tiba, maaf mungkin
kamu terima, tapi kamu tidak akan lagi dipercaya.
27. Jangan
pernah berkata bahwa tak ada orang yang tepat menghampiri hidupmu, jika saat
ini kamu masih mengharapkan dia yang salah.
28. Jangan
fokus pada apa yang sudah berakhir, tetapi fokus pada apa yang baru saja
dimulai. Jangan berusaha jadi orang lain. Kamu terlahir karena sebuah alasan.
Maksimalkan diri untuk mencapai kebahagiaanmu sendiri. Jangan mengeluh atas apa
yang kamu miliki. Apapun milikmu adalah anugerah Tuhan. Berterima-kasihlah pada-Nya.
29. Jangan
hiraukan mereka yang berbicara buruk di belakangmu, karena merekalah yang bodoh
menghabiskan waktunya memikirkan tentangmu. Dan jangan membenci mereka yang iri
padamu. Hargailah karena mereka adalah orang-orang yang berpikir bahwa kamu
lebih baik dari mereka.
30. Jangan
meremehkan mereka yang punya masa lalu yang buruk, terkadang merekalah yang
mampu menciptakan masa depan yang terbaik. Jangan hiraukan mereka yang
membencimu, karena sebenarnya mereka adalah orang yang diam-diam ingin menjadi
sepertimu.
31. Jangan
pernah takut mencoba. Kegagalan tak datang karena kamu jatuh ke bawah, namun
datang karena kamu tak bangkit berdiri. Jangan pernah takut mencoba. Kegagalan
membuatmu kian menjadi dewasa. Kesalahan akan membuatmu menjadi pribadi yang
lebih baik!
32. Jangan
pernah lupa untuk bersyukur, baik itu atas anugerah maupun masalah. Ketahuilah
bahwa Tuhan yang berikan semua itu. Jangan iri atas keberhasilan orang lain,
berbahagialah untuknya, berikan selamat! Percaya, suksesmu juga akan segera
tiba.
33. Jangan
pernah berdusta untuk selesaikan masalah, seberat apapun masalahmu, karena kamu
akan kehilangan kepercayaan selamanya.
34. Jangan
sesali sesuatu yang telah berakhir, meskipun itu indah. Tanpa akhir tidak akan
pernah ada awal baru yang mungkin lebih indah. Hidup ini sulit, apa yang kamu
inginkan tidak akan selalu kamu dapatkan, namun jangan pernah menyerah.
Berusaha dan berdoa.
35. Jangan
terpaku oleh tingginya jabatan, tetapi ingat akan tingginya risiko yang
dipikul,
36. Jangan
terpesona akan besarnya kekuasaan, tetapi ingat akan besarnya tanggung jawab
yang diemban.
37. Jangan
menyiksa diri sendiri. Kasihanilah diri Anda! Jangan menyalahkan semua orang. Tidak
semua orang bersalah kepada Anda.
38. Jangan
pernah mengingat dan menyebut selain-Nya! Karena ingatan dan sebutanmu terhadap
makhluk-Nya membuatmu tidak mampu mengenali kehadiran-Nya yang begitu lembut.
39. Jangan
pernah memperbaiki diri. Batas hijrah dari lembah kehinaan ke puncak kemuliaan
baru terlampaui saat diri telah berhenti di persimpangan menuju negeri akhirat.
40. Jangan
menghitung berapa kali dirimu terjatuh, lalu berusaha bangkit kembali saat
sedang berlari mendekati-Nya. Sebab cinta-Nya hanya diberikan kepada orang yang
ridha menjalani kehendak-Nya.
41. Jangan
melupakan sisi kemanusiaan dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam
kehidupan praktis maupun sosial.
42. Jangan
fokus lagi pada apa yang tidak kita inginkan terjadi, melainkan mulai fokus pada
apa yang kita inginkan terjadi dalam hidup kita. Janganlah engkau memperhatikan
sesuatu yang engkau sendiri lemah untuk melakukannya. Hendaklah engkau
memperbaiki sesuatu yang engkau mampu memperbaikinya.
43. Jangan
biarkan setiap orang yang datang pada Anda, pergi tanpa merasa lebih baik dan
lebih bahagia hidupnya. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan. Kebahagiaan
selalu tampak kecil saat berada dalam genggaman. Namun coba lepaskan dan Anda
akan langsung tahu betapa besar dan berharganya kebahagiaan.
44. Jangan
sekali kali menjauh dari matahari, karena jauhnya dirimu dari matahari justru
membuatmu mudah tertipu bayang bayang. Engkau terus mengejar pantulan cahaya,
sementara sumbernya diabaikan. Jangan berhenti berdzikir agar prestasi tetap
terukir. Jangan berhenti berdoa agar karunia-Nya terjaga. Dzikir adalah nafas
hidup dan doa adalah ruhnya.
45. Jangan
berhitung saat memberi. Pemberianmu yang tak pernah kau hitung menjadi pohon
karunia-Nya yang tak terhitung. Begitulah cara-Nya berniaga dengan hamba yang
memiliki akhlak agung.
46. Jangan
putus asa. Mencoba itu, memang lambat. Dan, akan ada penghalang yang menghadang
cita cita itu. Maka, jangan pernah kalah olehnya.
47. Jangan
pernah menjadikan kesusahan dan kesedihanmu sebagai tema pembicaraan, karena
dengan demikian engkau akan menjadikannya sebagai penghalang antara dirimu
dengan kebahagiaan.
48. Jangan
ceritakan beban hidupmu kecuali kepada orang-orang yang membantumu dengan
pikiran dan ucapan demi sebuah kebahagiaan.
49. Jangan
menerima tempat tempat gelap dalam hidupmu. Cahaya telah ada. Engkau hanya
cukup memencet tombol dan semuanya akan menyala.
50. Jangan
bersedih atas pekerjaan yang belum engkau tuntaskan. Ketahuilah, pekerjaan
besar tidak akan pernah berujung.
51. Jangan
menangis karena apa yang telah berlalu. Jangan teteskan air mata tanpa guna.
Sungguh engkau tidak akan dapat mengembalikan yang telah berlalu dan luput
darimu.
52. Hidup
ini kamu yang jalani, lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tapi pastikan itu
sebuah cerita yang kelak pantas untuk diceritakan. Dalam hidup, bahkan ketika
kamu telah berikan yang terbaik, akan ada orang yang tidak menghargaimu. Itu
masalah mereka, bukan masalahmu.Dalam hidup, ada beberapa orang yang tak akan
pernah mampu berhenti mencintai seseorang. Tak peduli betapa keras mereka
mencobanya.
53. Hidup
bukan tentang seberapa besar kesalahanmu di masa lalu, tapi tentang bagai-mana
kamu memperbaiki diri dan kuat menjalani hari. Hidup terlalu singkat untuk
mencemaskan hal hal kecil. Nikmati apa yg kamu miliki hari ini, bukan apa yang mungkin
kamu miliki esok hari.
54. Ketika
hidup buatmu tanpa kata, sebuah pelukan kan membantumu temukan makna. Karena
kadang pelukan mampu berkata yang tak terucap.
55. Dalam
hidup, akan ada seseorang yang meski telah menyakitimu, kamu tetap ber-tahan dan
berharap dia akan sadar dan akhirnya berubah. Dan hal menyakitkan ketika tahu
seseorang tak mencintaimu adalah bahwa dia menghabiskan begitu banyak waktu
berpura-pura mencintaimu.
56. Dalam
hidup, ketika kamu percaya pada dirimu sendiri, apa yang orang pikirkan tentangmu
tidak akan mempengaruhi dirimu. Dalam hidup ini, kamu mungkin tak cukup baik
bagi semua orang, namun kamu akan selalu jadi yang terbaik di mata sahabatmu. Dalam
hidup, kamu harus melupakan apa yang telah pergi, hargai apa yang masih
dimiliki, dan menanti apa yang akan menghampiri.
57. Hidup
memang tak mudah, tapi jika kamu ingin hidup bahagia, mulailah meninggalkan
segala sesuatu yang membuat hidupmu tak bahagia. Hidup terlalu singkat untuk
biarkan seseorang buatmu bersedih, ketika ada yang lain yang bisa buatmu
bahagia jika kamu mau membuka hatimu.
58. Hidup
ini kamu yang menjalani, kamu adalah penulis kisah hidupmu. Jangan biarkan
orang lain yang menentukannya. Jangan iri atas keberhasilan orang lain,
berbahagialah untuknya, berikan selamat! Percaya, suksesmu juga akan segera
tiba.
59. Hidup
terus berjalan entah sesuai harapanmu atau tidak, dan yang terpenting adalah,
kamu harus selalu siap apa pun itu. Hidup adalah pilihan dan kamu adalah
penentu pilihan itu. Bijak dalam memilih, Pilihlah jalan yang memperkuat
dirimu. Hidup adalah perjuangan dan harus diperjuangkan. Sempurnakan usaha
dengan doa, kemudian bersabar menunggu hasil yang sempurna. Sukses tak akan
datang bagi mereka yang hanya menunggu dan tak berbuat apa-apa, tapi datang
pada mereka yang selalu berusaha untuk wujudkan mimpinya.
60. Sumber keluhan kita tidak
lain adalah karena kita tidak mau memperhatikan orang lain yang berada dalam
keadaan yang lebih buruk dari apa yang kita alami. Oleh karena itu manusia
harus hidup dalam kaidah bersyukurlah dengan apa saja keadaanmu. Dan barangsiapa
yang memberi tempat dalam hidupnya bagi Allah, maka ia tidak akan pernah
mengalami masalah. Dan ingat hidup ini bukanlah masalah untuk diselesaikan,
melainkan perjalanan yang penuh teka-teki yang harus diikuti.
61. Mendidik anak tidak mungkin
hanya dengan melahirkan anak dan membiarkannya tumbuh dewasa, karena itu
kelahiran seorang anak juga melahirkan tanggung jawab yang besar bagi kedua
orang tuanya. Bukanlah melahirkan anak yang menjadi amalan mulia di sisi Allah
SWT, melainkan menjaga anak agar terhindar dari makanan, minuman, penghasilan
serta pengaruh dari yang haram dan juga
mendidiknya menjadi orang yang dicintai oleh Allah SWT.
62. Ingat, apa yang dimakan oleh orang tua sewaktu anak masih dalam
kandungan pun dapat mempengaruhi anak yang akan lahir. Oleh karena itu orang
tua haruslah jeli untuk menjaga diri dari memakan makanan dan minuman yang
haram serta dari penghasilan dan perilaku yang haram karena akan berdampak
langsung kepada pendidikan dasar anak keturunan kita sendiri.
63. Hatinya Ada Padamu. Suatu waktu ada seorang alim yang mana saat
memberi pengajian ia berkata: “Ucapkanlah bismillah dan jalanlah. Niscaya
dengan seizin Allah engkau dapat berjalan di atas air tanpa sedikitpun basah”.
Seorang dari kampung yang mendengar pengajiannya ini percaya dengan apa yang
dikatakan sang alim dengan sepenuh hatinya. Sehingga setelah saat itu ia pun
tidak lagi membutuhkan jembatan untuk menyeberangi sungai. Suatu waktu, seorang
dari kampung itu mengundang gurunya sang alim untuk berkunjung ke rumahnya.
Dalam perjalanan ke rumahnya, sang alim mau tidak mau harus menyeberangi sungai
besar. Saat itu seorang dari kampung menyeberangi begitu saja sungai itu, namun
sang alim yang menjadi gurunya justru takut untuk masuk ke aliran sungai.
Melihat kejadian ini, seorang dari kampung itu berkata: “ Ya Ustadz! Bukankah
Anda sendiri yang mengajariku untuk menyeberangi sungai begitu saja?” Sang alim
pun menjawabnya demikian: “Benar, tapi
padaku hanya ada lidah untuk mengucapkannya, sementara padamu ada jiwa yang
menerapkannya”. Jika engkau menjadi
sahabatnya Allah dengan sejatinya dan bukannya lisan semata, maka engkau akan
mampu memiliki kemampuan luar biasa yang bahkan engkau sendiri tidak
menyadarinya.
64. Perlakukan orang lain sebagaimana
Anda ingin diperlakukan oleh orang lain. Sepanjang engkau tidak berani berdiri
tegak dihadapan musuh, orang yang engkau keluhkan, lalu apalah artinya engkau
mengeluhkannya.
65. Mendapatkan cintanya Allah
SWT sebenarnya bukanlah hal yang sangat susah. Cukuplah dengan engkau
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dan semua ini bukanlah hal yang
tidak mungkin dilakukan. Allah SWT tidak lah akan membebankan suatu ujian yang
tidak mungkin sanggup dipikul oleh hamba-Nya. Jangan berprasangka buruk kepada Allah
padahal Allah lebih berhak atas yang baik.
66. Dialah Rasulullah SAW. Nabi
yang diutus untuk membawa cahaya. Untuk menerangi semua bentuk kegelapan hati.
Sehingga dengan perantaraannya hati yang membatu bisa lembut dalam tangisan
berbelas kasih kepada semua makhluk termasuk hewan dan tumbuhan. Sungguh tidak
sedikit umat manusia yang terbakar jiwanya dalam cinta kepadanya. Bahkan
jumlahnya kini melebihi jumlah bintang yang ada di langit. Sungguh keselamatan
bagi umat manusia yang dapat beriman kepada Nabi SAW, yang meneladani
akhlaknya, mentaati ajarannya. Dan bila
baginda Rasulullah SAW siang dan malam penuh dengan doa, lalu bagaimana dengan
keadaan kita?
67. Contoh paling mulia sebagai
seorang pemimpin yang adil setelah Rasulullah SAW adalah sahabat Umar ra,
karena dialah seorang khalifah yang selalu merasa pedih dengan kepedihan
rakyatnya. Seorang khalifah yang turun ke warga untuk membantu setiap orang
fakir yang membutuhkan perlindungannya. Sungguh betapa mulia para pemimpin yang
turun ke warga untuk membantu mereka sebagaimana yang dilakukan oleh khalifah
Umar Al Khattab ra,.
68. Jika engkau menjadikan Allah
sebagai sahabatmu, maka jalan yang buntu pun bisa engkau lalui, pisau yang
tajampun takkan membuat goresan. Karena itu perhatikanlah dengan siapa engkau
bersahabat. Dan ketahuilah bahwa sahabat Allah tidaklah akan pernah
mengharapkan sesuatu dari selain Allah. Ia tidak juga mengeluhkan keadaannya
kepada Allah, karena dia tahu sahabatnya setiap saat melihat, mendengar dan
menyertainya.
69. Sahabat yang sejati adalah
seorang yang melaksanakan apa yang diinginkan oleh sahabatnya tanpa sedikitpun
menimbang nimbangnya. Ia menerima dan melaksanakan apa adanya segala yang
datang dari sahabatnya. Jamulah sahabatmu demi mendapatkan ridha Allah SWT.
Sungguh seorang sahabat adalah sangat berharga, namun Allah jauh lebih berharga
dari segalanya. Oleh karena itu bersahabatlah dengan siapa saja tanpa engkau
melupakan sahabatmu yang sejati.
70. Jika engkau ingin didoakan
dan dikenang setelah kematianmu, maka berdoalah kepada orang orang yang telah
meninggal terlebih dahulu, bacalah shalawat sejak sekarang. Sungguh engkau
tidak tahu jika amalanmu itu di alam ghaib akan menjadi cahaya sehingga
dengannya banyak orang yang akan menjadi bahagia”.
71. Manusia melakukan banyak hal,
baik maupun jelek, yang membedakannya hanya niat dalam hati yang terdalam. Bisa
saja manusia memberitahukannya, merahasiakannya, maupun mengingkarinya, namun
tentang niat di hati yang terdalam hanya Allah SWT yang tahu. Jika manusia
melakukan perbuatan baik namun hanya untuk mendapatkan simpati orang, juga
Allah sendiri yang tahu. Allah juga tahu semua perbuatannya yang dilakukan
semata mata hanya untuk mengaharapkan ridhaNya, meski sekecil apapun. Pahalanya
juga setimpal dengannya.
72. Seperti apa engkau melihat
dunia ini, seperti itulah engkau hidup. Jika kita melihat dunia ia hanya
sebagai ladang mencari uang, maka pada tataran tertentu engkau akan mengalami
fase tidak akan terpuaskan, yang mana hal ini adalah bahaya besar. Oleh karena
itu manusia harus menjalani hidup ini dalam hakekat materi dan maknawi secara
seiring sejalan dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan. Dan ketahuilah
bahwa kehidupan dunia ini adalah sama dengan sihir, penuh dengan kebohongan dan
keindahan yang nisbi. Sehingga kebanyakan manusia jatuh cinta pada dunia yang
nampak begitu cantik di balik topengnya tanpa mengetahui apa sejatinya.
Sehingga kebanyakan manusia mendapati dirinya jauh dari cinta ilahi yang
hakiki. Jika engkau adalah orang yang jeli, maka engkaupun akan menangkap wajah
dunia yang tersembunyi di balik topengnya. Sehingga engkau pun akan mengarahkan
dirimu untuk mendapat cinta ilahi yang hakiki.
73. Setiap apa yang engkau
dapatkan di dunia ini tidak lain adalah sebuah amanah. Janganlah engkau menyombongkan diri dengan mengira seolah-olah engkau
sendiri yang mendapatkannya. Karena Allah SWT yang memberikan kesehatan dan
kekuatan kepada dirimu untuk mendapatkannya. Demikian tidak satu hal
sekecil apapun yang menjadi milikmu, melainkan Allah lah Yang Maha menguasai segalanya.
Oleh karena itu, jika dalam kehidupan ini engkau mendapatkan nikmat-Nya, maka
sungguh itu adalah semata mata karena anugerah dari-Nya. Maka dari itu
tunaikanlah kewajibanmu dalam menjaga amanah itu. Janganlah sekali kali engkau
bersombong diri dengan harta benda, pangkat dan kedudukan. Karena Dzat yang
telah memberikannya kepadamu bisa saja jadi akan mengambilnya kembali. Jika Ia
tidak mengambilnya kembali pun pastilah di akhir kehidupan ini engkau akan mati
dengan meninggalkan semua itu di dunia ini.
74. Segala apa yang ada di dunia
ini tidaklah akan bertahan untuk selama lamanya. Seorang pemuda di hari ini,
esok akan menjadi tua. Seorang yang fakir di hari ini, esok bisa jadi kaya.
Seorang yang kaya di hari ini, juga bisa jadi esok menjadi fakir. Karena itu
janganlah engkau mengikatkan diri pada segala apapun di dunia ini. Dan jika
engkau ingin bersandar, menambatkan keyakinan, maka tambatkanlah keyakinanmu
hanya kepada Allah SWT dan berusaha agar apa yang ada di tanganmu tidak lenyap,
sirna, lalu berusaha dengan berdoa dan bersyukur. Dan dengan datangnya hari
penghisaban atas semua amal dan harta yang dimiliki bukanlah sesuatu yang bisa
dianggap mudah. Jika setiap langkah kaki akan ditanya, maka janganlah lupa jika
seluruh harta benda yang engkau miliki juga akan ditanya!
75. Di dunia ini Allah SWT
melimpahkan rezeki baik kepada yang beriman maupun yang kafir, baik kepada yang
taat maupun yang ingkar. Oleh karena itu jika engkau mendapati seorang yang
membutuhkan, fakir, miskin dan kelaparan, maka tuntunlah tangannya, berikanlah
kepadanya sebagian dari rezeki yang telah Allah SWT limpahkan. Jika Allah SWT hendak menjadikanmu perantara
untuk memberikan rezeki seseorang, maka janganlah sekali kali engkau mencoba
menghalang halanginya! Janganlah
berputus asa dari kekayaan Allah SWT. Namun janganlah pula mengujinya. Karena
engkau tidak mungkin bisa menguji Sang Pencipta. Sungguh rahmat dan kasih
sayang Allah SWT mencakup semua makhluk di langit dan bumi, namun janganlah
lupa bahwa Allah SWT juga Al Kahhar dan sehingga jadilah orang yang tahu diri. Mintalah
yang terbaik menurut Allah saat engkau meminta sesuatu dari-Nya. Karena bisa
jadi meski sesuatu sangat engkau inginkan namun ia tidak baik bagimu.
76. Bekerja, berusaha dan jadilah
orang kaya! Lakukanlah semua ini asalkan engkau tidak sampai menempatkan harta
dunia di dalam hatimu. Ketahuilah bahwa dengan berlebihnya harta akan
memungkinkan untuk bisa lebih berderma. Namun takutlah dirimu dengan melekatnya
cinta harta dalam hatimu. Karena pemilik hatimu adalah Allah SWT. Jika engkau menempatkan
sesuatu yang lain dalam hatimu, maka Allah tidak akan pernah berada di sana.
77. Terkadang seseorang
mengadakan perjalanan baik secara fisik maupun maknawi. Saat itu niatkanlah
untuk mencari kebaikan. Niat dengan tulus, dengan hati yang bersih, sehingga
entah sampai ke mana arah perjalananmu insya Allah bisa menjadi perantara bagi
kebaikan. Demikian pula para alim juga terkadang mengadakan suatu perjalanan,
cepat atau lambat mereka juga akan tahu hikmah dari perjalanannya.
78. Jika saja kita bisa memahami
kekuatan bersabar dan berdoa, bisa jadi kening kita tidak akan terangkat dari
bersujud dan lidah kita tiada akan berhenti dari berdoa.
79. Benda benda di jagad raya ini
yang engkau sangka sebagai benda mati, jika diteliti dengan alat mikroskop maka
akan didapati bahwa jaringan atom mereka mengalami pergerakan. Jangan pernah
meremehkan mahakarya Tuhan dengan pilihan hidup kita yang kerdil. Jangan pernah
melecehkan mahakarya Tuhan dengan aktivitas kita yang kecil. Dan dengan perantara limpahan kasih sayang dan
kecintaan baginda Rasulullah sebagai Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam
telah menjadikan benda yang kita sangka sebagai benda mati dapat berbicara.
Oleh karena itu tunjukkanlah olehmu cinta dan kasih sayang kepada semua makhluk
baik yang hidup dan mati. Siapa tahu mungkin karena cinta dan kasih sayangmu
makhluk yang engkau sangka sebagai benda mati pun dapat menjadi perantara
bagimu untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
80. Allah SWT adalah Maha
Pengampun dan Maha Memberi pengampunan, sungguh betapa bahagianya seorang yang
mampu mengalahkan kesombongan dan nafsunya sehingga ia menjadi pemaaf kepada
sesama manusia.
81. Jawaban Dari Allah. Ada seorang ahli dzikir yang selalu menyebut
lafadz ‘Allah Allah’. Sedemikian ia khusyuk menyebut hingga seolah mulutnya
merasakan manisnya tetesan madu. Syaitan sangat tidak suka dengan orang yang
seperti itu. Sehingga mereka selalu menggodanya agar berhenti berdzikir kepada
Allah SWT.
Sampailah pada suatu hari syaitan berbisik
kepada hamba Allah ini: “Kenapa engkau selalu saja menyebut lafadz ‘Allah
Allah’? Apakah engkau pernah mendengar sekali pun Allah menjawab dzikirmu?
Pernahkah engkau sekalipun mendengar jawaban Labbayk, wahai hambaKu! Kalau
tidak berarti Allah tidak menerima dzikirmu. Ia tidak mengingankan engkau
berdzikir kepadaNya. Karena itulah kenapa engkau masih juga terus menyebut
‘Allah Allah’? Mendengar bisikan yang
seperti ini sang hamba Allah pun mulai tergoda. Ia mulai bosan berdzikir
menyebut lafadz ‘Allah Allah’. Bahkan ia juga mula berpikir kalau Allah tidak
pernah menjawab dzikirnya. Sampai sampai hatinya kecewa dan berhenti dari
berdzikir kepadaNya. Dan setelah terjadi keadaan yang seperti ini, pada suatu
hari sang hamba Allah bermimpi bertemu dengan Nabi Khidzir yang berkata
kepadanya: “Kenapa engkau berhenti mengerjakan amalan yang baik bagimu? Kenapa
engkau tidak lagi berdzikir dengan menyebut lafadz ‘Allah Allah’?’
Orang itupun menjawab demikian: “Aku berpikir
Allah tidak ridha dengan bacaan dzikirku. Karena selama ini Allah tidak pernah
sekalipun menjawab dzikirku. Mungkin saja diriku sudah sama sekali tidak
diterima oleh Allah SWT”. Setelah mendengar penuturannya ini Nabi Khidzir
berkata kepadanya: “Dengan engkau berdzikir menyebut lafadz Allah berarti Allah
sendiri telah menjawabnya dengan berkata ‘Labbayk, wahai hamba-Ku. Apakah
engkau kira Allah memberikan kesempatan berdzikir kepada setiap orang?” kata
Nabi Khidzir menyadarkan kembali orang itu dari bisikan syaitan. Lanjutkanlah berdzikir dengan mengucapkan
lafadz Allah! Karena engkau mendengar atau tidak, Allah SWT pasti menjawab
Labbaik, wahai hambaKu! Kepadamu. Pernahkah engkau berfikir kalau ini adalah
nikmat yang begitu agung kepadamu?
82. Jika engkau tidak mencari apa
yang engkau cari di tempat yang semestinya, maka usahamu hanyalah akan berujung
dengan percuma. Baik engkau tinggal di dalam istana maupun di dalam tenda
keduanya adalah sama. Dunia ini tidaklah lebih dari tempat bersinggah, dan
engkau adalah musafir di sini. Oleh karena itu janganlah pernah lupa kalau
seorang musafir hanyalah akan tinggal untuk sementara.
83. Baiklah dalam niatmu dan
berbagilah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu! Sehingga dengan demikian
hartamu tidak akan berkurang, melainkan akan semakin bertambah. Bahkan engkau
pun akan heran dengan hal ini. Dan berteguhlah untuk selalu menghindarkan diri
dari setiap hal yang diharamkan oleh Allah SWT! Dengan berjalannya waktu ia pun
(hal yang haram itu) akan mulai berlari darimu.
84. Bisa jadi untuk bisa memahami
kebenaran terkadang kepala kita butuh dipukul dengan benda keras. Jika manusia
mau mengambil pelajaran darinya maka cara ini adalah jalan agar ia tidak
mendapat benturan lagi di kemudian hari.
85. Setiap gelapnya malam
pastilah akan bersambut dengan datangnya pagi. Yang terpenting adalah janganlah
engkau berputus asa dan selalulah berdoa kepada Allah!. Setiap apa yang
menimpamu, mungkin saja adalah kebaikan bagimu. Agar engkau dapat melihat apa
yang tidak dapat engkau lihat, apa engkau bisa mendengar apa yang tidak bisa
engkau dengar.
86. Orang bodoh menganggap
dirinya paling cerdik, seolah bisa menyembunyikan kenyataan. Namun dia tidak
tahu kalau tipu muslihat nyala lilinnya akan terbongkar saat terbitnya mentari
pagi. Demikianlah wahai manusia, wahai musafir di dunia ini! Orang orang yang
mengaku ngaku sebagai sahabatmu pastilah akan meninggalkanmu di pertengahan
jalan.
87. Kebahagiaan (kesultanan) yang
sesungguhnya adalah bila seseorang mendapatkan kasih sayang Allah SWT,
sementara itu semua kebahagiaan (kesultanan) yang lain adalah fantasi dan fana.
88. Terkadang Allah SWT
menjadikan suatu peristiwa luar biasa dalam pandangan manusia. Sungguh Allah,
Maha Kuasa untuk melakukannya. Namun bukanlah segala kejadian di jagad raya ini
penuh akan mukjizat besar? Turunnya hujan, sambaran petir, pergantian musim,
terbangnya burung burung, kelahiran manusia. Bukankah semuanya adalah mukjizat
yang luar biasa?
89. Karomah Paling Agung. Suatu hari ada seorang wali sedang berjalan
dengan menggendong setumpuk kayu bakar. Usianya yang telah lanjut membuatnya
berjalan sempoyongan menahan beratnya beban kayu bakar itu. Saat itulah ia
berpapasan dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: “Wahai orang tua!
Apakah kamu sudah tidak yakin kepada Allah Yang Maha Melimpahkan Rezeki
sehingga dalam seusia ini engkau masih harus menggendong kayu seberat itu?
Ataukah engkau sudah tidak lagi memiliki kerabat lagi yang bisa mengurusmu?’
Mendengar kata katanya ini sang wali tukang kayu itu segera menengadahkan ke
dua tangannya untuk berdoa: “Ya Allah! Ubahlah kayu kayu ini menjadi emas!”
Atas kuasa Allah seketika itu kayu kayu itu berubah menjadi emas. Begitu
melihat kejadian ini pemuda itu menjadi sangat terkejut: “Seseorang yang telah
mencapai derajat seperti ini kenapa masih juga memanggul kayu?” tanyanya.
Kemudian wali tukang kayu itu berkata: “Wahai anakku! Aku melakukan ini adalah
untuk menempa nafsuku agar selalu tahu diri sebahai seorang hamba. Sehingga
tidak keluar dari penghambaannya. Karena derajat makbul di sisi Allah adalah
Istiqomah dalam menghamba”. Tentu saja
Allah yang akan memberi rezeki, namun Ia menginginkanmu untuk bekerja. Oleh
karena bekerja dengan cara cara yang halal termasuk ibadah, maka berteguhlah
dirimu dalam mengabdi sebagai hamba! Bekerjalah dengan sekuat tenaga, namun
janganlah mengikat hatimu dengannya, jadikan dunia ini sebagai ladang akhirat
sehingga kelak engkau akan mendapatkan buahnya di hari akhirat kelak.
90. Jika seorang hamba senantiasa
taat kepada perintah Allah SWT maka setiap saat ia dapat berbicara dengan-Nya
dalam alam ruhani. Sementara itu seseorang yang hanya membicarakan soal
mengabdi kepada-Nya, maka dia bukanlah seorang hamba. Seseorang menjadi jelas
apakah dirinya benar benar seorang hamba saat datangnya ujian kepadanya. Oleh
karena itu ujilah dirimu, sehingga engkau mendapatkan tanda tanda tentang siapa
sebenarnya dirimu.
91. Allah selalu bersama sama
dengan hamba-Nya, bahkan Dia lebih dekat daripada kedekatan hamba kepada
dirinya sendiri. Sehingga dalam keadaan ini seorang hamba tidaklah akan mungkin
bisa berada jauh dari-Nya. Jika engkau menyadari kedekatan Allah kepadamu
setiap saat, niscaya akan menjauhkan diri kita dari berkata kata yang tidak
bermanfaat, dari dosa yang dilarang-Nya dan kehidupan pun akan penuh dengan
kedamaian dan kemakmuran.
92. Jika suatu kedzaliman telah
melewati batas maka adzab tidak bisa dihindarkan lagi. Tidak seorang pun bisa
mengahalang-halangi perwujudan keadilan Ilahi. Karena satu-satunya jalan keluar
hanya meminta maaf sebelum kedzaliman melampaui batas atau kalau tidak maka
hukuman keras dari Allah SWT yang sepanjang sejarah manusia tidak bisa
dibendung juga tidak mungkin bisa dicegah lagi.
93. Para Wali Allah terkadang
dapat menunjukkan karomah, namun saat menunjukkannya mereka bukanlah dengan
niat sebagai sebuah pertunjukan. Melainkan mereka menunjukkannya atas seizin
Allah SWT agar tidak terjadi fitnah.
Oleh karena itu janganlah seseorang menguji mereka, karena berat sekali hukumannya.
Oleh karena itu daripada menguji para wali Allah, akan lebih baik jika
seseorang menguji dirinya sendiri, yang mana hal ini jauh lebih ia butuhkan.
Para Wali Allah, hamba hamba yang shaleh adalah
ibarat bintang di langit, yang manapun engkau melihatnya, maka engkau akan
mendapati pancaran cahaya darinya. Meski jalan yang mereka tempuh terlihat
berbeda, namun tujuan akhirnya adalah demi ridha dan cinta Allah SWT. Oleh
karena itu saat engkau mendapati seorang wali Allah, seorang hamba shaleh maka
berteguhlah untuk mengikuti jalannya, sehingga engkau pun akan tergabung ke
dalam gerbong menuju stasiun ridha dan cinta Allah SWT. Engkau juga akan
mendapati hatimu penuh toleransi dan kelembutan sehingga menjadi seorang yang
bisa menghargai dan bukannya ingin mengalahkan yang lain.
94. Meski bersabar itu teramat
sangat pedih, namun buahnya jauh lebih manis daripada madu. Terlebih jika
seseorang bersabar demi ridha Allah SWT, maka dia pasti akan mendapatkan
imbalan yang jauh lebih baik di alam dunia ini, namun tentunya kelak di alam
akhirat.
95. Sungguh betapa senangnya
seseorang yang bisa mencintai Allah dengan segenap jiwanya, dengan sepenuh hati
yang lembut, tulus dan ikhlas!
96. Keteguhan dan perjuanganmu di
jalan Allah SWT tidak akan menjadikan apa yang ada padamu berkurang sedikitpun.
Oleh karena itu teguhkann harapanmu, kuatkan iman dan keyakinanmu. Jika engkau
tetap seperti ini, maka Allah akan memberi semua yang engkau minta.
97. Seorang Darwish Yang Sejati. Ada seorang raja yang anaknya menderita sakit
keras. Sudah berbagai cara dilakukan untuk mengobatinya, namun tidak juga
kunjung sembuh. Sang raja yang berada dalam keadaan papa seperti ini mengangkat
kedua tanganya untuk berdoa kepada Allah SWT: Ya Rabbi! Jika engkau berkenan
memberi kesembuhan pada putraku, maka aku akan mensedekahkan sejumlah uang emas
kepada semua darwish yang hidup di tanah ini”. Selang beberapa minggu kemudian
Allah berkenan memberi kesembuhan kepada putra raja. Mendapati keadaan ini sang
raja pun berniat menunaikan nazarnya untuk memberi sejumlah uang emas kepada
semua darwish yang tinggal di wilayahnya. Untuk itulah ia memanggil para
pembantunya: “Ambillah kantong uang ini dan bagikan semuanya kepada semua ahli
zuhud yang tinggal di wilayah ini”.
Ternyata pembantu raja adalah seorang yang
cerdik. Ia mengambil sekantong uang emas itu kemudian berkeliling kota selama
satu hari penuh untuk membagikannya kepada para ahli zuhud. Setelah seharian
berkeliling kota sang pembantu raja itu kemudian kembali ke istana namun masih
dengan uang yang utuh. “Sudah seharian saya keliling kota namun sama sekali
tidak mendapati seorang zahid pun. Sehingga semua uang ini masih utuh”. Sang
raja berkata: “Bagaimana mungkin kamu bilang seperti ini. Aku tahu sedikitnya
ada empat ratus zahid yang tinggal di kota ini”.
Sang pembantu raja kemudian berkata: “Wahai
tuan raja! Setiap orang ahli zuhud tidak mungkin akan mau menerima pemberian
uang. Jika ada seorang yang zahid yang menerima uang pastilah ia zahid
gadungan.” Mendapati jawaban cerdik ini sang Raja tertawa, kemudian berkata
kepada semua orang yang sedang berkumpul di majelisnya: “Seperti apa kau menghormati dan mencintai para zahid yang memberikan
hidupnya untuk beribadah kepada Allah, seperti itu pula aku membenci orang yang
licik sepertinya. Meski demikian dalam hal ini ia adalah benar. Jika seorang
zahid menerima uang, maka carilah seorang yang lebih zahid darinya”.
98. Katanya jalan pintas para alim atau orang
mukmin adalah terbentang dalam sepuluh azas, yaitu: Dzikir, syukur, melayani, taat, memilih yang lain daripada dirinya
sendiri, qonaah, tauhid, tawakkal, berserah diri dan teguh. Jika seseorang
menepati kesepuluh azas ini maka meski ia mengenakan dasi dirinya tetaplah
seorang alim. Namun sebaliknya jika seseorang tidak berhenti dari selalu
menuruti hawa nafsunya, siangnya hanyut dalam kesenangan duniawi, malamnya
lelap dalam kemalasan, memakan setiap apa yang didapati, bicara tentang apa
saja yang dipikirkan, meski ia mengenakan jubah, tasbih dan sorban dia bukanlah
orang alim, kiyai, maupun wali. Sungguh betapa banyak mukmin sejati dalam pakaian
biasa, namun sungguh banyak pula orang yang ingat dalam jubah, tasbih dan
sorban. Wahai orang yang memamerkan diri di balik pakaian riya namun jauh dari
bertaqwa, ketahuilah jika rumahmu tidak lebih dari beralaskan tikar pandan,
maka janganlah engkau membuat pintu gerbang istana.
99. Apa pun yang menimpa
seseorang adalah karena perbuatannya sendiri. Wahai sahabat! Jika engkau
melakukan suatu kejelekan, jika engkau mendapati suatu kejelekan, jika taqdir
telah dijatuhkan kepadamu, maka perhatikanlah masa lalumu dengan benar, bisa
jadi ini adalah karena perbuatanmu itu.
100. Terkadang seorang ayah yang menuntun anaknya
untuk memasuki syurga, namun terkadang pula seorang anak yang menuntun orang
tuanya. Sungguh betapa mulia dan gembira orang tua yang memiliki anak yang
shaleh, yang mana dengan doa dan linangan air matanya Allah SWT berkenan
melimpahkan rahmat-Nya yang agung kepadanya. Sehingga meninggalkan dunia ini
dalam hati yang tenang.
Cinta seorang ibu adalah penyemangat yang memungkinkan seseorang untuk melakukan
hal yang menakjubkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar