Agar pemahaman tentang konsep “Tahu Diri, Tahu
Aturan Main dan Tahu Tujuan Akhir” yang telah kita miliki menjadi lebih mantap
dan menjadi pendorong bagi diri kita menjadi abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus
khalifah-Nya di muka bumi selalu sesuai dengan kehendak Allah SWT selama hayat
masih di kandung badan sehingga kita mampu menghantarkan diri kita menjadi
pemenang saat menjalani hidup adalah permainan.
Berikut ini kami akan mengajak jamaah semuanya untuk mempersiapkan hati nurani masing-masing guna menerima ketukan-ketukan dari hadits qudsi. Dan inilah kumpulan dari hadits qudsi yang berasal dari “Imam Al Ghazali” dalam bukunya “Bahagia Senantiasa: Kimia Ruhani Untuk Kebahagiaan Abadi” dan semoga hati ini terbuka dan lapang menerimannya yang pada akhirnya keimanan dan ketaqwaan diri kita meningkat dari waktu ke waktu.
1. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Kepada siapa engkau akan mengadukan Aku padahal bukan kepada dzat seperti Aku
engkau mengadu? Sampai kapan engkau melupakan-Ku padahal Aku tidak pernah
memerintahkanmu untuk itu? Sampai kapan engkau kufur pada-Ku padahal Aku tak
pernah berbuat lalim kepada hamba-Nya? Sampai kapan engkau mengingkari nikmat-Ku?
Sampai kapan engkau meremehkan Kitab-Ku, padahal Aku tidak pernah membebanimu
dengan sesuatu yang diluar kemampuanmu? Sampai kapan engkau terus menjauh dari-Ku?
Sampai kapan engkau mendurhakai-Ku
padahal engkau tak mempunyai Tuhan selain-Ku? Jika engkau sakit adakah
dokter selain Aku yang bisa menyembuhkanmu? Engkau telah mengeluhkan-Ku dan
murka pada ketentuan-Ku, padahal Aku telah menurun-kan hujan deras kepadamu,
tetapi justru engkau berkata, ‘Kita diberi hujan oleh bintang ini’ Dengan
demikian engkau telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang. Akulah yang
telah menurunkan rahmat padamu dengan ketentuan, hitungan, dan pembagian yang
jelas. Jika salah seorang dari kalian mendapat makanan selama tiga hari, lalu
berkata, ‘Aku sedang malang, tidak dalam keadaan baik’, berarti ia telah
mengingkari nikmat-Ku. Siapa yang tidak membayarkan zakat hartanya, berarti
telah mengabaikan Kitab-Ku. Dan apabila ia telah mengetahui bahwa waktu shalat
telah tiba namun ia tidak meluangkan waktu untuknya, berarti ia telah melupakan-Ku."
2. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Bagaimana engkau bisa bermaksiat pada-Ku padahal engkau masih tak tahan terhadap
panasnya matahari. Neraka Jahannam mempu-nyai tujuh tingkatan. Di dalamnya ada
api yang sebagian melahap yang lainnya. Di setiap tingkatan ada tujuh puluh
ribu cabang api. Pada setiap cabang ada tujuh puluh ribu tempat tinggal. Pada
setiap tempat tinggal ada tujuh puluh ribu rumah. Pada setiap rumah ada tujuh
puluh ribu sumur. Pada setiap sumur ada tujuh puluh ribu peti api. Pada setiap
peti api ada tujuh puluh ribu kalajengking dari api, dan di atas setiap peti
terdapat tujuh puluh ribu pohon zaqqum. Di setiap pohon ada tujuh puluh ribu
pemimpin dari api. Bersama setiap pemimpin tersebut ada tujuh puluh ribu
malaikat dari api, dan tujuh puluh ribu ular api. Panjang masing masing ular
itu tujuh puluh ribu hasta dari api. Pada setiap perut ular itu ada lautan dari
racun hitam. Setiap kalajengking memiliki seribu ekor. Panjang masing masing
ekornya tujuh puluh ribu hasta.Pada setiap ekor terdapat tujuh puluh ribu liter
racun merah. Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan api kecuali diperuntukkan
bagi setiap orang kafir, pengadu domba, orang yang durhaka kepada orang tua,
orang yang riya, orang yang tidak memberi zakat hartanya, pezina, pemakan harta
riba, peminum khamar, penganiaya anak yatim, pegawai yang berkhianat, wanita
yang meratapi musibah, dan setiap orang yang menyakiti tetangganya. “kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman
dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan
kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (surat Al Furqaan (25) ayat 70). Oleh karena
itu, kasihilah diri kalian sendiri wahai para hamba-Ku. Sebab, badanmu sangat
lemah, sedang perjalanan masih jauh, beban sangat berat, ash shirath begitu
halus, pengintai Maha Melihat, dan hakimnya adalah Tuhan semesta alam.”
3. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia,
bagaimana engkau mencintai dunia yang fana dan kehidupan yang sementara,
padahal bagi mereka yang taat ada syurga? Mereka bisa masuk dari pintunya yang
berjumlah delapan. Pada setiap syurga ada tujuh puluh ribu taman. Pada setiap
taman ada tujuh puluh ribu istana yaqut. Pada setiap istana terdapat tujuh
puluh ribu tempat tinggal dari zamrud. Pada setiap tempat tinggal ada tujuh
puluh ribu rumah dari emas merah. Pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu balai
dari perak putih. Pada setiap balai ada tujuh puluh ribu meja makan. Di atas
meja makan terdapat tujuh puluh ribu piring permata. Pada setiap piring
terdapat tujuh puluh ribu aneka makanan. Di sekitar masing masing balai
terdapat tujuh puluh ribu ranjang dari emas merah. Di atas setiap ranjang
terdapat tujuh puluh ribu selimut dari sutera dan permadani. Di sekitar ranjang
ada tujuh puluh ribu sungai dari air kehidupan, susu, madu, dan khamar. Di
tengah tengah sungai terdapat tujuh puluh ribu aneka buah.
Pada setiap rumah
terdapat tujuh puluh ribu kemah dari pohon kayu kecil, Di atas setiap ranjang
ada bidadari bidadari yang di hadapannya ada tujuh puluh ribu pelayan muda
bagaikan kuningnya telur yang tersimpan. Di atas setiap istana ada tujuh puluh
ribu kubah. Pada setiap kubah ada tujuh puluh ribu hadiah dari Tuhan yang tak
pernah dilihat oleh mata, tak pernah di dengar oleh telinga, dan tak pernah
terlintas dalam hati manusia. “dan
buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan. dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. sebagai
Balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (surat Al Waaqiah (56) ayat 20,
21, 22, 23, 24).” Mereka tidak mati dan tidak pernah tua. Mereka tidak
sedih, tidak puasa, tidak shalat, tidak sakit, tidak pernah kencing, serta
tidak pernah buang air besar. “mereka
tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan
daripadanya” (surat Al Hijr (15) ayat 48). Siapa yang menginginkannya,
mengingat kemurahan-Ku, bertetangga dengan-Ku, serta nikmat-Ku, maka
mendekatlah kepada-Ku secara tulus seraya meremehkan dunia dan merasa cukup
dengan yang sedikit.”
4. Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam!
Aku heran kepada orang yang meyakini kematian, bagaimana ia masih bisa
bersenang senang? Aku heran kepada orang yang meyakini hisab, bagaimana ia
sibuk mengumpulkan harta? Aku heran kepada orang yang meyakini alam kubur,
bagaimana ia masih bisa tertawa? Aku heran kepada orang yang meyakini akhirat,
bagaimana ia bisa istirahat? Aku heran kepada
orang yang meyakini bahwa dunia akan sirna, bagaimana ia merasa tentram
bersamanya? Aku heran kepada orang yang ahli bicara, tapi kalbunya buta.
Aku heran dengan orang yang bersuci dengan air, tapi ia tidak pernah menyucikan
hatinya. Aku heran dengan orang yang sibuk mengurusi aib orang lain, sementara
ia lupa kepada aib dirinya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah
melihatnya, bagaimana ia mendurhakaiNya. Atau, kepada orang yang mengetahui
bahwa Allah melihatnya, bagaimana ia mendurhakai-Nya. Atau kepada orang yang
percaya bahwa ia akan mati sendirian, berada dalam kubur sendirian, dan dihisab
sendirian, bagaimana ia merasa senang bersama manusia. Tiada Tuhan selain-Ku,
dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Ku.
5. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Tak
ada hidup seperti pengaturan, tak ada warak seperti menahan diri untuk tidak
mengganggu orang, tak ada cinta yang lebih mulia daripada etika, tak ada
penolong seperti taubat, tak ada ibadah seperti menuntut ilmu pengetahuan, tak
ada shalat seperti rasa takut, tak ada kemenangan seperti bersikap sabar, tak
ada kebahagiaan seperti taufik Tuhan, tak ada keindahan yang melebihi akal, tak
ada teman yang lebih menyenangkan daripada sikap santun. Wahai anak Adam!
Tekunlah beribadah pada-Ku, niscaya Ku-isi hatimu dengan kekayaan, Ku-berkahi
rezekimu, dan Ku-tuangkan kelapangan dalam dirimu. Jangan sampai engkau lalai
dari mengingat-Ku. Jika demikian, Aku isi hatumu dengan kafakiran, badanmu
dengan capek dan kepayahan, serta dadamu dengan kerisauan.Jika engkau melihat
sisa umurmu, engkau akan bersikap zuhud terhadap sisa impianmu. Wahai anak
Adam! Dengan kesehatan yang Ku-berikan, engkau menjadi kuat dan taat pada-Ku,
dengan taufik dari-Ku engkau bisa mengerjakan kewajiban, dengan rezeki dari-Ku
engkau dapat melakukan maksiat, dengan kehendak-Ku engkau bisa berbuat
sesukamu, dengan keinginan-Ku engkau bisa menginginkan apa yang kau inginkan
untuk dirimu, dengan nikmat-Ku engkau bisa berdiri, duduk, dan kembali serta
dengan bantuan-Ku engkau bisa memasuki waktu sore dan pagi. Begitu pula, dalam
karunia-Ku engkau hidup, dalam nikmat-Ku engkau bisa bertindak, dalam kesehatan
dari-Ku engkau menjadi indah.Namun
kemudian engkau melupakan-Ku dan mengingat selain-Ku. Mengapa engkau tidak
menunaikan hak-Ku dan bersyukur pada-Ku?”.
6. Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam!
Kematian menyingkap semua rahasia-mu, hari kiamat membuka semua berita
tentangmu, dan siksa mengungkap yang tersembunyi darimu. Jika engkau berbuat
dosa, jangan engkau melihat pada kecilnya dosa tersebut, tetapi lihatlah kepada
siapa engkau berbuat maksiat. Jika engkau menerima rezeki, jangan melihat
sedikitnya rezeki tersebut, tetapi lihatlah pada siapa yang memberinya. Jangan kau remehkan dosa yang kecil, karena
engkau tdaik tahu dengan dosa yang mana engkau mendurhakaiNya. Jangan
merasa aman dari makar-Ku, karena makar-Ku itu lebih halus dari pada merayapnya
semut di atas kerikil pada malam gelap gulita. Wahai anak Adam! Apakah engkau
mendurhakai-Ku dan mengingat murka-Ku? Apakah engkau tidak melakukan apa yang
Ku-larang? Apakah engkau menunaikan kewajiban sebagaimana yang Ku-perintahkan?
Apakah engkau telah menyantuni para fakir miskin dengan hartamu? Apakah engkau
telah berbuat baik pada orang yang menjahatimu? Apakah engkau telah memaafkan orang
yang menyakitimu? Apakah engkau telah menyambung tali silaturahmi dengan orang
yang memutuskannya? Apakah engkau telah berbuat adil terhadap orang yang
berkhianat kepadamu? Apakah engkau telah berbicara dengan orang yang
memusuhimu? Apakah engkau telah mengajarkan ada Allah pada anak anakmu? Apakah
engkau yelah membuat rela tetanggamu? Serta apakah engkau telah bertanya pada
para ulama tentang urusan agama dan duniamu? Sesungguhnya Aku tidak melihat
rupa kalian, juga tidak kecantikan atau
ketampanan kalian. Tetapi Aku melihat hati kalian, dan dengan itu, Aku rela
pada kalian.”
7. Allah SWT berfirman, “Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Aku, tiada sekutu bagi-Ku, dan Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Ku. Siapa yang tidak rela terhadap ketentuan-Ku, tidak sabar terhadap
ujian-Ku, tidak mensyukuri nikmat-Ku, dan tidak puas dengan pemberian-Ku, maka
hendaklah ia menyembah Tuhan selain Aku. Siapa
yang sedih terhadap kehidupan dunianya, seolah olah ia sedang murka kepada-Ku.
Siapa yang mengeluh atas suatu musibah, berarti ia telah mengeluhkan-Ku. Siapa
yang mendatangi orang kaya, lalu ia merendahkan diri karena kekayaannya, maka
hilanglah dua pertiga agamanya. Siapa yang memukul wajahnya karena kematian
seseorang, seolah olah ia telah mengambil tombak untuk memerangi-Ku. Siapa yang
mematahkan kayu di atas kubur, seolah olah ia telah menghancurkan Ka’bah-Ku
dengan tangannya. Siapa yang tidak peduli dari mana ia mendapat makanan, maka
Allah juga tidak peduli dari pintu mana ia akan dimasukkan ke neraka jahannam. Siapa
yang tidak bertambah agamanya, berarti ia merugi. Sementara orang yang merugi,
mati adalah lebih baik baginya. Siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui,
maka Allah akan mewariskan untuknya ilmu yang tidak ia ketahui. Serta siapa
yang panjang angan angan, maka amalnya tidak ikhlas.
8. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Jadilah orang yang kanaah, maka engkau akan merasa cukup. Tinggalkan rasa
dengki, pasti engkau bahagia. Hindarilah hal yang haram, pasti kamu ikhlas
dalam beragama. Siapa yang tidak melakukan ghibah, Aku cinta padanya. Siapa
yang meninggalkan manusia, ia akan selamat dari mereka. Siapa yang sedikit bicara, sempurnalah akalnya. Siapa yang ridha dengan
yang sedikit, berarti ia telah yakin kepada Allah SWT. Wahai anak Adam!
Engkau tidak mau mengamalkan apa yang engkau ketahui, lalu bagaimana engkau
mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui? Wahai anak Adam! Engkau telah
berbuat di dunia seolah olah tidak akan mati esok, dan sibuk mengumpulkan harta
seakan akan hidup selamanya. Wahai dunia! Jangan engkai beri orang yang tamak
padamu. Carilah orang yang zuhud terhadapmu. Menjadi manislah engkau dalam
pandangan orang yang melihatmu.
9. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Siapa yang sedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah. Di
dunia ia capek, di akhirat ia susah; Allah akan buat hatinya risau senantiasa,
terus sibuk tiada henti, miskin tanpa pernah bisa kaya, dan selalu diliputi
oleh angan angan. Wahai anak Adam! Umurmu
setiap hari berkurang, tapi engkau tidak mengetahuinya. Setiap hari Aku datang
membawa rezekimu, tapi engkau tidak pernah bersyukur. Engkau tidak pernah
puas dengan yang sedikit, dan tak pernah kenyang dengan harta yang banyak.
Wahai anak Adam! Setiap hari Aku berikan rezeki padamu, sementara setiap malam
para malaikat datang kepada-Ku membawa amal burukmu. Engkau makan rezeki-Ku,
tapi engkau maksiat kepada-Ku. Engkau berdoa kepada-Ku lantas Ku-kabulkan.
Kebaikan-Ku tercurah padamu, tetapi kejahatanmu yang sampai pada-Ku. Dan sebaik
baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk-buruk hamba-Ku adalah engkau.
Engkau lepaskan apa yang Aku berikan kepadamu. Kututupi keburukanmu setelah
sebelumnya terbuka. Aku malu padamu, sementara engkau tidak pernah malu kepada-Ku.
Engkau melupakan-Ku dan mengingat yang lain. Engkau takut pada manusia, dan
merasa aman dari-Ku. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut murka-Ku.
10. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Jangan engkau menjadi orang yang meremehkan taubat, panjang angan angan, bertutur
kata layaknya orang orang ahli ibadah
tapi beramal layaknya orang munafik. Jika
diberi tidak pernah puas, dan jika tidak diberi tak bisa sabar. Menyeru kepada
kebajikan tapi ia sendiri tidak mengamalkan. Mencegah kejahatan, tapi ia
sendiri melakukannya. Mencintai orang shaleh, sementara ia sendiri bukan
termasuk golongan mereka, dan membenci orang orang munafik, tapi ia sendiri
termasuk di antara mereka. Mengatakan sesuatu yang tidak ia kerjakan dan
mengerjakan yang tidak diperintah. Ia menagih apa yang ia sendiri tidak penuhi.
Wahai anak Adam! Setiap kali hari berganti, bumi berbicara kepadamu, yang
isinya, ‘Wahai anak manusia, engkau berjalan di atas punggung-ku, dikubur di
dalam perutku, mengumbar syahwat di atas punggungku, dan ulat ulat mela-hapmu
di dalam perutku. Wahai anak Adam! Aku rumah pengasingan, rumah pertanyaan,
rumah kesendirian, rumah kegelapan, rumah ular dan kalajengking, maka
makmurkanlah aku, jangan engkau rusak!.”
11. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Aku tidak menciptakan kalian untuk memperbanyak jumlah kalian dari yang tadinya
sedikit, tidak untuk berteman dengan kalian setelah tadinya kesepian, tidak
untuk meminta bantuan kalian atas sesuatu yang Aku tidak mampu kerjakan, juga
tidak untuk memetik manfaat atau menolak mudharat. Tapi, Aku menciptakan kalian
agar kalian terus mengabdi kepada-Ku, agar banyak bersyukur pada-Ku, dan agar
bertasbih pada-Ku, baik pagi maupun petang. Wahai anak Adam! Seandainya generasi dahulu dan kemudian dari
kalian, jin dan manusia, yang kecil dan yang besar, yang merdeka dan yang
menjadi hamba, semuanya berkumpul untuk taat kepada-Ku, hal itu tidak akan
menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Siapa yang berjihad, sebenarnya ia
berjihad untuk dirinya sendiri. Allah Maha Kaya, tidak butuh atas seluruh isi
alam. Wahai anak Adam! Engkau akan disakiti sebagaimana engkau menyakiti. Dan
engkau akan diperlakukan sebagaimana engkau berbuat.”
12. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Wahai para hamba dinar dan dirham! Aku ciptakan keduanya agar kalian bisa
memakan rezeki-Ku, bisa memakai pakaian-Ku, bertasbih dan menyucikan-Ku. Lantas
kalian mengambil Kitab-Ku dan membelakanginya, kalian ambil dinar dan dirham
dan meletakkanya di atas kepala kalian. Kalian
tinggikan rumah kalian, sementara rumah-Ku kalian rendahkan. Kalian bukan
orang orang yang baik, dan bukan pula orang merdeka. Kalian hanyalah para hamba
dunia.Kerumunan kalian tak ubahnya seperti kuburan; bentuk luarnya tampak
indah, sementara isinya rusak. Demikian juga kalian berbuat baik kepada
manusia, kalian mencintai mereka, bermanis lidah kepada mereka, tetapi
sebenarnya kalian menjauhi mereka dengan hati kalian yang keras dan sifat
kalian yang buruk. Wahai anak Adam! Ikhlaslah dalam beramal dan mintalah kepada-Ku,
sebab Aku akan memberi kalian lebih banyak daripada yang diminta oleh sang
peminta.”
13. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Aku tidak menciptakan kalian dengan sia sia, dan tidak menciptakan kalian
secara percuma. Aku tidak pernah lalai, Aku Maha Mengetahu tentang kalian.
Kalian tidak akan memperoleh apa yang ada di sisi-Ku, kecuali dengan bersabar
terhadap apa yang tidak kalian sukai dalam hal yang Ku-ridhai. Bersabar untuk tetap taat pada-Ku lebih
mudah bagi kalian daripada bersabar untuk tidak bermaksiat kepadaKu.
Meninggalkan dosa lebih mudah bagi kalian daripada meminta ampun kepada-Ku dari
panasnya neraka. Siksa dunia lebih mudah bagi kalian daripada siksa akhirat. Wahai
anak Adam! Semua kalian akan tersesat, kecuali yang Aku beri petunjuk. Masing
masing kalian berbuat salah kecuali yang Aku lindungi. Maka bertaubatlah kepada-Ku,
niscaya Aku menyayangi kalian. Jangan kalian bukan rahasia kalian kepada dzat
yang tak pernah tersembunyi bagi-Nya rahasia kalian.”
14. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Jangan kalian melaknat makhluk, sebab laknat tersebut akan kembali kepada
kalian. Wahai anak Adam! Langit tegak di angkasa tanpa tiang karena salah satu
nama-Ku, tetapi hati kalian tak pernah tegak dengan seribu nasehat dalam kitab-Ku.
Wahai manusia! Batu itu tidak akan lunak
karena berada dalam air, sebagaimana nasihat tidak mampu mempengaruhi hati yang
keras. Wahai anak Adam! Bagaimana kalian bersaksi sebagai hamba hamba
Allah, tetapi kalian mendurhakai-Nya? Bagaimana kalian meyakini bahwa mati
adalah pasti, namun kalian membencinya? Kalian mengatakan hal yang tidak kalian
ketahui dan menganggap remeh, padahal yang demikian itu besar di sisi Allah.”
15. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia!
Telah datang kepada kalian nasihat dan obat pelipur lara dari Tuhan kalian
(surat Yunus (10) ayat 57) Mengapa kalian hanya berbuat baik terhadap orang
yang berbuat baik kepada kalian. Kalian hanya menyambung tali silaturahmi
dengan orang yang bersilaturahmi dengan kalian. Kalian hanya berbicara dengan
orang yang mengajak kalian bicara. Kalian hanya memberi makan kepada orang yang
memberi kalian makan, dan hanya menghormati orang yang menghormati kalian.
Tidak ada seorangpun yang lebih mulia daripada yang lain. Yang disebut orang mukmin hanyalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya, menyambung tali
silaturahmi dengan orang yang memutuskan hubungan dengannya, memaafkan orang
yang tidak memberi maaf, menunaikan amanah terhadap orang yang mendurhakainya,
mengajak bicara orang yang meninggalkannya, dan menghormati orang yang
merendahkannya. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui atas kalian semua.”
16. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia!
Dunia adalah rumah bagi orang orang yang tidak mempunyai rumah, harta bagi
mereka yang tidak berharta. Orang orang yang tidak berakal akan
mengumpulkannya, orang yang tidak mengerti akan membanggakannya, orang yang
tidak bertawakkal kepada Allah akan tamak padanya, dan orang yang tak mengenal
akan menuruti hawa nafsunya padanya. Maka dari itu, siapa yang mencari
kenikmatan dan kehidupan sementara, berarti dia telah berbuat aniaya pada
dirinya, mendurhakai Tuhannnya, lupa pada akhirat, dan tertipu oleh dunia. Ia
melakukan dosa, lahir dan bathin.“dan
tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang
mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan
apa yang mereka telah kerjakan.” (surat Al An’am (6) ayat 120). Wahai anak
Adam! Perhatikanlah Aku, berdaganglah dan berhubunganlah dengan-Ku, serta
sedikitlah mengambil keuntungan. Disisi Ku terdapat sesuatu yang belum pernah
terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah
terlintas dalam hati manusia. Gudang-Ku tak akan pernah habis dan tidak akan
berkurang. Sesungguhnya Aku Maha Pemberi dan Maha Mulia.”
17. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!“ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku
anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi
janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)”.(surat Al
Baqarah (2) ayat 40) Sebagaimana kalian mendapat petunjuk hanya dengan
suatu dalil, begitu pula jalan menuju syurga hanya dengan amal. Sebagaimana
harta kekayaan hanya bisa diperoleh dengan kerja keras, begitu pula kalian
hanya bisa masuk syurga dengan bersabar dalam beribadah kepadaKu. Maka
hampirilah Allah dengan amal ibadah sunnah. Carilah
ridha-Ku dengan ridhanya para fakir miskin. Tuntutlah rahmat-Ku dengan
menghadiri majelis majelis para ulama, karena rahmat-Ku tak pernah lepas
sedetik pun dari mereka. Allah SWT berfirman, “Wahai Musa dengarlah ucapan-Ku,
Siapa yang sombong terhadap orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat
dalam bentuk biji sawi. Sedangkan yang rendah hati pada mereka, ia akan
dimuliakan di dunia dan di akhirat. Siapa yang membuka rahasia orang miskin, ia
akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan rahasianya terungkap. Siapa
yang menghinakan orang msikin berarti ia telah terang-terangan memerangi-Ku.
Sementara siapa yang beriman kepada-Ku, malaikat menyalaminya baik di dunia
maupun di akhirat.”
18. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Betapa banyak lampu lampu dipadamkan oleh embusan hawa nafsu; betapa banyak
ahli ibadah yang dirusak oleh rasa ujubnya; betapa banyak orang kaya yang
dihancurkan oleh kekayaannya; betapa banyak orang miskin yang dibinasakan oleh
kemiskinannya; betapa banyak orang yang sehat yang dirusak oleh kesehatannya;
betapa banyak orang alim yang dibinasakan oleh ilmunya serta betapa banyak
orang bodoh yang dihancurkan oleh kebodohannya. Kalau bukan karena masih adanya
para orang tua yang rukuk, anak muda yang beribadah secara khusyu’, bayi bayi
yang menyusu, dan hewan hewan yang digembala, niscaya Aku buat langit di atas
kalian menjadi besi, bumi menjadi tandus, dan debu menjadi abu. Serta tak akan
Aku turunkan bagi kalian setetes air pun dari langit, takkan Ku-tumbuhkan satu
benihpun, dan akan Ku-tuangkan bagi kalian siksa yang keras.”
19.
Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Apabila agama, daging dan darah kalian baik, maka amal, daging, dan darah
kalian juga baik. Namun apabila agama kalian rusak, rusak pula amal, daging dan
darah kalian. Janganlah engkau menjadi
lampu yang membakar dirinya lalu menerangi orang lain. Keluarkan kecintaan
terhadap dunia dari hatimu karena Aku tak akan menyatukan cinta pada-Ku pada
hati yang sama. Sayangilah dirimu dalam mengumpulkan harta. Sebab, rezekimu
telah ditentukan, orang yang tamak tak akan mendapatkan, orang yang bakhil
adalah tercela, nikmat tak akan langgeng, mencari rezeki tanpa batas adalah
perbuatan jahat. Sementara itu, ajal sudah pasti, yang hak sudah diketahui,
sebaik baik hikmah Allah adalah khusyu’, sebaik baik kekayaan adalah sifat
kanaah, sebaik baik bekal adalah taqwa, sebaik baik isi hati adalah yakin, dan
sebaik baik pemberian adalah kesehatan dan keselamatan.”
20. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (surat Ash Shaff (61)
ayat 2). Betapa sering kalian berkata kata tapi menyalahi. Betapa sering kalian
mencegah sesuatu yang kalian sendiri melakukan. Betapa sering kalian
memerintahkan tapi tak pernah mengerjakan. Betapa kalian banyak mengumpulkan
apa yang tidak kalian makan. Sering kali
kalian menunda nunda taubat, hari demi hari, tahun demi tahun, kemudian setelah
itu kalian tak diberi jatah tempo lagi. Apa
ada yang bisa menyelematkan kalian dari maut? Apakah kalian bisa melepaskan
diri dari api neraka? Apakah kalian yakin bisa mendapatkan syurga? Atau apakah
antara kalian dan Tuhan ada hubungan kasih sayang? Semua nikmat itu telah
membuatmu terputus, kebaikan itu telah merusakmu, dan panjang angan angan telah
menjerumuskanmu dari dunia. Jangan kau simpan kesehatan dan keselamatan yang
ada, karena hari harimu telah diketahui dan nafasmu terbatas. Berikan untuk
dirimu apa yang tersisa. Wahai anak Adam! Engkau datangi amalmu. Setiap hari
umurmu berkurang, sejak engkau keluar dari perut ibumu. Setiap hari engkau
mendekati saat saat dimasukkan ke liang kubur. Wahai anak Adam! Di dunia engkau
seperti lalat. Setiap kali jatuh ke madu, ia bergantung kepadanya. Begitu pun
engkau. Jangan engkau menjadi seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan
api untuk memberi manfaat bagi orang lain.”
21. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Beramallah seperti yang Ku-perintah dan hindarilah apa yang Ku-larang, niscaya
Ku-jadikan engkau hidup tak pernah mati selamanya. Aku adalah Dzat Yang Maha
Hidup yang takkan pernah mati. Jika Aku berkata pada sesuatu, ‘Jadi’ maka
jadilah ia. Wahai anak Adam! Apabila perkataanmu manis sementara perbuatanmu
buruk, maka engkau adalah pimpinan orang orang munafik. Apabila lahirmu baik
sedang bathinmu buruk, maka engkau termasuk mereka yang celaka, yang menipu
Allah padahal mereka menipu diri mereka sendiri, “mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (surat Al
Baqarah (2) ayat 9). Wahai anak Adam! Tidak akan masuk Syurga kecuali orang
yang merendahkan hatinya karena keagungan-Ku, yang menghabiskan siangnya dengan
berdzikir pada-Ku, serta menahan hawa nafsunya karena Aku. Aku melindungi orang
asing, mengayomi orang fakir, memuliakan anak yatim. Aku laksana Ayah yang
penyayang baginya serta laksana suami yang setia dan cinta pada para janda.
Siapa yang mempunyai sifat sifat tersebut di atas, Aku akan memberikan balasan
kepadanya. Jika ia meminta sesuatu pada-Ku, niscaya Ku-kabulkan dan jika
memohon akan Ku-berikan.”
22. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Lihatlah pada dirimu dan semua makhluk-Ku. Apabila engkau menemukan orang yang
lebih kau perhatikan daripada dirimu, maka alihkan kemuliannya padamu. Jika
tidak, muliakan dirimu dengan taubat dan amal shaleh jika engkau memang
menyayangi dirimu. Ingatlah nikmat Allah yang telah Dia berikan padamu dan
perjanjian yang Dia buat denganmu di mana saat itu engkau katakan, “dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan
perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan:
"Kami dengar dan Kami taati". dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu).(surat Al Maaidah (5) ayat 7). Takutlah
engkau kepada Allah sebelum datang hari kiamat, hari yang satu dengan lainnya
saling menyalahkan, hari kenyataan, hari yang sangat lama, hari bencana, hari
yang kekal, hari guncangan yang hebat, hari datangnya musibah, hari
terguncangnya gunung gunung, datangnya hukuman, hari yang cepat berubah, dan
hari dimana setiap anak menjadi beruban.
23. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!
Hampirilah Aku sesuai dengan kadar kebutuhanmu pada-Ku dan bermaksiatlah pada-Ku
sesuai kadar ketahananmu menghadapi api neraka. Janganlah kalian melihat pada
ajal kalian yang ditunda, pada rezeki kalian yang ada, dan dosa kalian yang
tersembunyi. “janganlah kamu sembah di
samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (surat
Al Qashash (28) atat 88)
SETELAH TAHU DIRI # TAHU ATURAN
MAIN # TAHU TUJUAN AKHIR
KETUKLAH PINTU HATIMU DENGAN HADITS QUDSI INI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar