Label

MEMANUSIAKAN MANUSIA: INILAH JATIDIRI MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA (79) SETAN HARUS JADI PECUNDANG: DIRI PEMENANG (68) SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI MENGAJAR KETAUHIDAN DI LAPAS CIPINANG (65) INILAH ALQURAN YANG SESUNGGUHNYA (60) ROUTE TO 1.6.799 JALAN MENUJU MAKRIFATULLAH (59) MUTIARA-MUTIARA KEHIDUPAN: JALAN MENUJU KERIDHAAN ALLAH SWT (54) PUASA SEBAGAI KEBUTUHAN ORANG BERIMAN (50) ENERGI UNTUK MEMOTIVASI DIRI & MENJAGA KEFITRAHAN JIWA (44) RUMUS KEHIDUPAN: TAHU DIRI TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR (38) TAUHID ILMU YANG WAJIB KITA MILIKI (36) THE ART OF DYING: DATANG FITRAH KEMBALI FITRAH (33) JIWA YANG TENANG LAGI BAHAGIA (27) BUKU PANDUAN UMROH (26) SHALAT ADALAH KEBUTUHAN DIRI (25) HAJI DAN UMROH : JADIKAN DIRI TAMU YANG SUDAH DINANTIKAN KEDATANGANNYA OLEH TUAN RUMAH (24) IKHSAN: INILAH CERMINAN DIRI KITA (24) RUKUN IMAN ADALAH PONDASI DASAR DIINUL ISLAM (23) ZAKAT ADALAH HAK ALLAH SWT YANG HARUS DITUNAIKAN (20) KUMPULAN NASEHAT UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (19) MUTIARA HIKMAH DARI GENERASI TABI'IN DAN TABI'UT TABIIN (18) INSPRIRASI KESEHATAN DIRI (15) SYAHADAT SEBAGAI SEBUAH PERNYATAAN SIKAP (14) DIINUL ISLAM ADALAH AGAMA FITRAH (13) KUMPULAN DOA-DOA (10) BEBERAPA MUKJIZAT RASULULLAH SAW (5) DOSA DAN JUGA KEJAHATAN (5) DZIKIR UNTUK KEBAIKAN DIRI (4) INSPIRASI DARI PARA SAHABAT NABI (4) INILAH IBADAH YANG DISUKAI NABI MUHAMMAD SAW (3) PEMIMPIN DA KEPEMIMPINAN (3) TAHU NABI MUHAMMAD SAW (3) DIALOQ TOKOH ISLAM (2) SABAR ILMU TINGKAT TINGGI (2) SURAT TERBUKA UNTUK PEROKOK dan KORUPTOR (2) IKHLAS DAN SYUKUR (1)

Senin, 08 Juli 2024

SETELAH TAHU DIRI, TAHU ATURAN MAIN DAN TAHU TUJUAN AKHIR KETUKLAH PINTU HATIMU DENGAN HADITS QUDSI INI! (PART 1 of 2(

 

Agar pemahaman tentang konsep “Tahu Diri, Tahu Aturan Main dan Tahu Tujuan Akhir” yang telah kita miliki menjadi lebih mantap dan menjadi pendorong bagi diri kita menjadi abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi selalu sesuai dengan kehendak Allah SWT selama hayat masih di kandung badan sehingga kita mampu menghantarkan diri kita menjadi pemenang saat menjalani hidup adalah permainan.

 

Berikut ini kami akan mengajak jamaah semuanya untuk mempersiapkan hati nurani masing-masing guna menerima ketukan-ketukan dari hadits qudsi. Dan inilah kumpulan dari hadits qudsi yang berasal dari “Imam Al Ghazali” dalam bukunya “Bahagia Senantiasa: Kimia Ruhani Untuk Kebahagiaan Abadi” dan semoga hati ini terbuka dan lapang menerimannya yang pada akhirnya keimanan dan ketaqwaan diri kita meningkat dari waktu ke waktu.   

 

1.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Kepada siapa engkau akan mengadukan Aku padahal bukan kepada dzat seperti Aku engkau mengadu? Sampai kapan engkau melupakan-Ku padahal Aku tidak pernah memerintahkanmu untuk itu? Sampai kapan engkau kufur pada-Ku padahal Aku tak pernah berbuat lalim kepada hamba-Nya? Sampai kapan engkau mengingkari nikmat-Ku? Sampai kapan engkau meremehkan Kitab-Ku, padahal Aku tidak pernah membebanimu dengan sesuatu yang diluar kemampuanmu? Sampai kapan engkau terus menjauh dari-Ku? Sampai kapan engkau mendurhakai-Ku padahal engkau tak mempunyai Tuhan selain-Ku? Jika engkau sakit adakah dokter selain Aku yang bisa menyembuhkanmu? Engkau telah mengeluhkan-Ku dan murka pada ketentuan-Ku, padahal Aku telah menurun-kan hujan deras kepadamu, tetapi justru engkau berkata, ‘Kita diberi hujan oleh bintang ini’ Dengan demikian engkau telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang. Akulah yang telah menurunkan rahmat padamu dengan ketentuan, hitungan, dan pembagian yang jelas. Jika salah seorang dari kalian mendapat makanan selama tiga hari, lalu berkata, ‘Aku sedang malang, tidak dalam keadaan baik’, berarti ia telah mengingkari nikmat-Ku. Siapa yang tidak membayarkan zakat hartanya, berarti telah mengabaikan Kitab-Ku. Dan apabila ia telah mengetahui bahwa waktu shalat telah tiba namun ia tidak meluangkan waktu untuknya, berarti ia telah melupakan-Ku."

 

2.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Bagaimana engkau bisa bermaksiat pada-Ku padahal engkau masih tak tahan terhadap panasnya matahari. Neraka Jahannam mempu-nyai tujuh tingkatan. Di dalamnya ada api yang sebagian melahap yang lainnya. Di setiap tingkatan ada tujuh puluh ribu cabang api. Pada setiap cabang ada tujuh puluh ribu tempat tinggal. Pada setiap tempat tinggal ada tujuh puluh ribu rumah. Pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu sumur. Pada setiap sumur ada tujuh puluh ribu peti api. Pada setiap peti api ada tujuh puluh ribu kalajengking dari api, dan di atas setiap peti terdapat tujuh puluh ribu pohon zaqqum. Di setiap pohon ada tujuh puluh ribu pemimpin dari api. Bersama setiap pemimpin tersebut ada tujuh puluh ribu malaikat dari api, dan tujuh puluh ribu ular api. Panjang masing masing ular itu tujuh puluh ribu hasta dari api. Pada setiap perut ular itu ada lautan dari racun hitam. Setiap kalajengking memiliki seribu ekor. Panjang masing masing ekornya tujuh puluh ribu hasta.Pada setiap ekor terdapat tujuh puluh ribu liter racun merah. Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan api kecuali diperuntukkan bagi setiap orang kafir, pengadu domba, orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang riya, orang yang tidak memberi zakat hartanya, pezina, pemakan harta riba, peminum khamar, penganiaya anak yatim, pegawai yang berkhianat, wanita yang meratapi musibah, dan setiap orang yang menyakiti tetangganya. “kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(surat Al Furqaan (25) ayat 70). Oleh karena itu, kasihilah diri kalian sendiri wahai para hamba-Ku. Sebab, badanmu sangat lemah, sedang perjalanan masih jauh, beban sangat berat, ash shirath begitu halus, pengintai Maha Melihat, dan hakimnya adalah Tuhan semesta alam.”

 

3.   Allah SWT berfirman, “Wahai manusia, bagaimana engkau mencintai dunia yang fana dan kehidupan yang sementara, padahal bagi mereka yang taat ada syurga? Mereka bisa masuk dari pintunya yang berjumlah delapan. Pada setiap syurga ada tujuh puluh ribu taman. Pada setiap taman ada tujuh puluh ribu istana yaqut. Pada setiap istana terdapat tujuh puluh ribu tempat tinggal dari zamrud. Pada setiap tempat tinggal ada tujuh puluh ribu rumah dari emas merah. Pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu balai dari perak putih. Pada setiap balai ada tujuh puluh ribu meja makan. Di atas meja makan terdapat tujuh puluh ribu piring permata. Pada setiap piring terdapat tujuh puluh ribu aneka makanan. Di sekitar masing masing balai terdapat tujuh puluh ribu ranjang dari emas merah. Di atas setiap ranjang terdapat tujuh puluh ribu selimut dari sutera dan permadani. Di sekitar ranjang ada tujuh puluh ribu sungai dari air kehidupan, susu, madu, dan khamar. Di tengah tengah sungai terdapat tujuh puluh ribu aneka buah.

 

Pada setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu kemah dari pohon kayu kecil, Di atas setiap ranjang ada bidadari bidadari yang di hadapannya ada tujuh puluh ribu pelayan muda bagaikan kuningnya telur yang tersimpan. Di atas setiap istana ada tujuh puluh ribu kubah. Pada setiap kubah ada tujuh puluh ribu hadiah dari Tuhan yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah di dengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati manusia. “dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,  laksana mutiara yang tersimpan baik. sebagai Balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. (surat Al Waaqiah (56) ayat 20, 21, 22, 23, 24).” Mereka tidak mati dan tidak pernah tua. Mereka tidak sedih, tidak puasa, tidak shalat, tidak sakit, tidak pernah kencing, serta tidak pernah buang air besar. “mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya” (surat Al Hijr (15) ayat 48). Siapa yang menginginkannya, mengingat kemurahan-Ku, bertetangga dengan-Ku, serta nikmat-Ku, maka mendekatlah kepada-Ku secara tulus seraya meremehkan dunia dan merasa cukup dengan yang sedikit.”

 

4.    Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam! Aku heran kepada orang yang meyakini kematian, bagaimana ia masih bisa bersenang senang? Aku heran kepada orang yang meyakini hisab, bagaimana ia sibuk mengumpulkan harta? Aku heran kepada orang yang meyakini alam kubur, bagaimana ia masih bisa tertawa? Aku heran kepada orang yang meyakini akhirat, bagaimana ia bisa istirahat? Aku heran kepada orang yang meyakini bahwa dunia akan sirna, bagaimana ia merasa tentram bersamanya? Aku heran kepada orang yang ahli bicara, tapi kalbunya buta. Aku heran dengan orang yang bersuci dengan air, tapi ia tidak pernah menyucikan hatinya. Aku heran dengan orang yang sibuk mengurusi aib orang lain, sementara ia lupa kepada aib dirinya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, bagaimana ia mendurhakaiNya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, bagaimana ia mendurhakai-Nya. Atau kepada orang yang percaya bahwa ia akan mati sendirian, berada dalam kubur sendirian, dan dihisab sendirian, bagaimana ia merasa senang bersama manusia. Tiada Tuhan selain-Ku, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Ku.

 

5.   Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Tak ada hidup seperti pengaturan, tak ada warak seperti menahan diri untuk tidak mengganggu orang, tak ada cinta yang lebih mulia daripada etika, tak ada penolong seperti taubat, tak ada ibadah seperti menuntut ilmu pengetahuan, tak ada shalat seperti rasa takut, tak ada kemenangan seperti bersikap sabar, tak ada kebahagiaan seperti taufik Tuhan, tak ada keindahan yang melebihi akal, tak ada teman yang lebih menyenangkan daripada sikap santun. Wahai anak Adam! Tekunlah beribadah pada-Ku, niscaya Ku-isi hatimu dengan kekayaan, Ku-berkahi rezekimu, dan Ku-tuangkan kelapangan dalam dirimu. Jangan sampai engkau lalai dari mengingat-Ku. Jika demikian, Aku isi hatumu dengan kafakiran, badanmu dengan capek dan kepayahan, serta dadamu dengan kerisauan.Jika engkau melihat sisa umurmu, engkau akan bersikap zuhud terhadap sisa impianmu. Wahai anak Adam! Dengan kesehatan yang Ku-berikan, engkau menjadi kuat dan taat pada-Ku, dengan taufik dari-Ku engkau bisa mengerjakan kewajiban, dengan rezeki dari-Ku engkau dapat melakukan maksiat, dengan kehendak-Ku engkau bisa berbuat sesukamu, dengan keinginan-Ku engkau bisa menginginkan apa yang kau inginkan untuk dirimu, dengan nikmat-Ku engkau bisa berdiri, duduk, dan kembali serta dengan bantuan-Ku engkau bisa memasuki waktu sore dan pagi. Begitu pula, dalam karunia-Ku engkau hidup, dalam nikmat-Ku engkau bisa bertindak, dalam kesehatan dari-Ku engkau menjadi indah.Namun kemudian engkau melupakan-Ku dan mengingat selain-Ku. Mengapa engkau tidak menunaikan hak-Ku dan bersyukur pada-Ku?”.  

 

6.   Allah SWT, berfirman, “Wahai anak Adam! Kematian menyingkap semua rahasia-mu, hari kiamat membuka semua berita tentangmu, dan siksa mengungkap yang tersembunyi darimu. Jika engkau berbuat dosa, jangan engkau melihat pada kecilnya dosa tersebut, tetapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat maksiat. Jika engkau menerima rezeki, jangan melihat sedikitnya rezeki tersebut, tetapi lihatlah pada siapa yang memberinya. Jangan kau remehkan dosa yang kecil, karena engkau tdaik tahu dengan dosa yang mana engkau mendurhakaiNya. Jangan merasa aman dari makar-Ku, karena makar-Ku itu lebih halus dari pada merayapnya semut di atas kerikil pada malam gelap gulita. Wahai anak Adam! Apakah engkau mendurhakai-Ku dan mengingat murka-Ku? Apakah engkau tidak melakukan apa yang Ku-larang? Apakah engkau menunaikan kewajiban sebagaimana yang Ku-perintahkan? Apakah engkau telah menyantuni para fakir miskin dengan hartamu? Apakah engkau telah berbuat baik pada orang yang menjahatimu? Apakah engkau telah memaafkan orang yang menyakitimu? Apakah engkau telah menyambung tali silaturahmi dengan orang yang memutuskannya? Apakah engkau telah berbuat adil terhadap orang yang berkhianat kepadamu? Apakah engkau telah berbicara dengan orang yang memusuhimu? Apakah engkau telah mengajarkan ada Allah pada anak anakmu? Apakah engkau yelah membuat rela tetanggamu? Serta apakah engkau telah bertanya pada para ulama tentang urusan agama dan duniamu? Sesungguhnya Aku tidak melihat rupa kalian,  juga tidak kecantikan atau ketampanan kalian. Tetapi Aku melihat hati kalian, dan dengan itu, Aku rela pada kalian.”

 

7.   Allah SWT berfirman, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku, tiada sekutu bagi-Ku, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Ku. Siapa yang tidak rela terhadap ketentuan-Ku, tidak sabar terhadap ujian-Ku, tidak mensyukuri nikmat-Ku, dan tidak puas dengan pemberian-Ku, maka hendaklah ia menyembah Tuhan selain Aku. Siapa yang sedih terhadap kehidupan dunianya, seolah olah ia sedang murka kepada-Ku. Siapa yang mengeluh atas suatu musibah, berarti ia telah mengeluhkan-Ku. Siapa yang mendatangi orang kaya, lalu ia merendahkan diri karena kekayaannya, maka hilanglah dua pertiga agamanya. Siapa yang memukul wajahnya karena kematian seseorang, seolah olah ia telah mengambil tombak untuk memerangi-Ku. Siapa yang mematahkan kayu di atas kubur, seolah olah ia telah menghancurkan Ka’bah-Ku dengan tangannya. Siapa yang tidak peduli dari mana ia mendapat makanan, maka Allah juga tidak peduli dari pintu mana ia akan dimasukkan ke neraka jahannam. Siapa yang tidak bertambah agamanya, berarti ia merugi. Sementara orang yang merugi, mati adalah lebih baik baginya. Siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan untuknya ilmu yang tidak ia ketahui. Serta siapa yang panjang angan angan, maka amalnya tidak ikhlas.

 

8.     Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jadilah orang yang kanaah, maka engkau akan merasa cukup. Tinggalkan rasa dengki, pasti engkau bahagia. Hindarilah hal yang haram, pasti kamu ikhlas dalam beragama. Siapa yang tidak melakukan ghibah, Aku cinta padanya. Siapa yang meninggalkan manusia, ia akan selamat dari mereka. Siapa yang sedikit bicara, sempurnalah akalnya. Siapa yang ridha dengan yang sedikit, berarti ia telah yakin kepada Allah SWT. Wahai anak Adam! Engkau tidak mau mengamalkan apa yang engkau ketahui, lalu bagaimana engkau mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui? Wahai anak Adam! Engkau telah berbuat di dunia seolah olah tidak akan mati esok, dan sibuk mengumpulkan harta seakan akan hidup selamanya. Wahai dunia! Jangan engkai beri orang yang tamak padamu. Carilah orang yang zuhud terhadapmu. Menjadi manislah engkau dalam pandangan orang yang melihatmu.

 

9.   Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Siapa yang sedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah. Di dunia ia capek, di akhirat ia susah; Allah akan buat hatinya risau senantiasa, terus sibuk tiada henti, miskin tanpa pernah bisa kaya, dan selalu diliputi oleh angan angan. Wahai anak Adam! Umurmu setiap hari berkurang, tapi engkau tidak mengetahuinya. Setiap hari Aku datang membawa rezekimu, tapi engkau tidak pernah bersyukur. Engkau tidak pernah puas dengan yang sedikit, dan tak pernah kenyang dengan harta yang banyak. Wahai anak Adam! Setiap hari Aku berikan rezeki padamu, sementara setiap malam para malaikat datang kepada-Ku membawa amal burukmu. Engkau makan rezeki-Ku, tapi engkau maksiat kepada-Ku. Engkau berdoa kepada-Ku lantas Ku-kabulkan. Kebaikan-Ku tercurah padamu, tetapi kejahatanmu yang sampai pada-Ku. Dan sebaik baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk-buruk hamba-Ku adalah engkau. Engkau lepaskan apa yang Aku berikan kepadamu. Kututupi keburukanmu setelah sebelumnya terbuka. Aku malu padamu, sementara engkau tidak pernah malu kepada-Ku. Engkau melupakan-Ku dan mengingat yang lain. Engkau takut pada manusia, dan merasa aman dari-Ku. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut murka-Ku.

 

10. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jangan engkau menjadi orang yang meremehkan taubat, panjang angan angan, bertutur kata layaknya orang orang ahli ibadah  tapi beramal layaknya orang munafik. Jika diberi tidak pernah puas, dan jika tidak diberi tak bisa sabar. Menyeru kepada kebajikan tapi ia sendiri tidak mengamalkan. Mencegah kejahatan, tapi ia sendiri melakukannya. Mencintai orang shaleh, sementara ia sendiri bukan termasuk golongan mereka, dan membenci orang orang munafik, tapi ia sendiri termasuk di antara mereka. Mengatakan sesuatu yang tidak ia kerjakan dan mengerjakan yang tidak diperintah. Ia menagih apa yang ia sendiri tidak penuhi. Wahai anak Adam! Setiap kali hari berganti, bumi berbicara kepadamu, yang isinya, ‘Wahai anak manusia, engkau berjalan di atas punggung-ku, dikubur di dalam perutku, mengumbar syahwat di atas punggungku, dan ulat ulat mela-hapmu di dalam perutku. Wahai anak Adam! Aku rumah pengasingan, rumah pertanyaan, rumah kesendirian, rumah kegelapan, rumah ular dan kalajengking, maka makmurkanlah aku, jangan engkau rusak!.”

 

11. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan kalian untuk memperbanyak jumlah kalian dari yang tadinya sedikit, tidak untuk berteman dengan kalian setelah tadinya kesepian, tidak untuk meminta bantuan kalian atas sesuatu yang Aku tidak mampu kerjakan, juga tidak untuk memetik manfaat atau menolak mudharat. Tapi, Aku menciptakan kalian agar kalian terus mengabdi kepada-Ku, agar banyak bersyukur pada-Ku, dan agar bertasbih pada-Ku, baik pagi maupun petang. Wahai anak Adam! Seandainya generasi dahulu dan kemudian dari kalian, jin dan manusia, yang kecil dan yang besar, yang merdeka dan yang menjadi hamba, semuanya berkumpul untuk taat kepada-Ku, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Siapa yang berjihad, sebenarnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Allah Maha Kaya, tidak butuh atas seluruh isi alam. Wahai anak Adam! Engkau akan disakiti sebagaimana engkau menyakiti. Dan engkau akan diperlakukan sebagaimana engkau berbuat.”


12.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Wahai para hamba dinar dan dirham! Aku ciptakan keduanya agar kalian bisa memakan rezeki-Ku, bisa memakai pakaian-Ku, bertasbih dan menyucikan-Ku. Lantas kalian mengambil Kitab-Ku dan membelakanginya, kalian ambil dinar dan dirham dan meletakkanya di atas kepala kalian. Kalian tinggikan rumah kalian, sementara rumah-Ku kalian rendahkan. Kalian bukan orang orang yang baik, dan bukan pula orang merdeka. Kalian hanyalah para hamba dunia.Kerumunan kalian tak ubahnya seperti kuburan; bentuk luarnya tampak indah, sementara isinya rusak. Demikian juga kalian berbuat baik kepada manusia, kalian mencintai mereka, bermanis lidah kepada mereka, tetapi sebenarnya kalian menjauhi mereka dengan hati kalian yang keras dan sifat kalian yang buruk. Wahai anak Adam! Ikhlaslah dalam beramal dan mintalah kepada-Ku, sebab Aku akan memberi kalian lebih banyak daripada yang diminta oleh sang peminta.”

 

13.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Aku tidak menciptakan kalian dengan sia sia, dan tidak menciptakan kalian secara percuma. Aku tidak pernah lalai, Aku Maha Mengetahu tentang kalian. Kalian tidak akan memperoleh apa yang ada di sisi-Ku, kecuali dengan bersabar terhadap apa yang tidak kalian sukai dalam hal yang Ku-ridhai. Bersabar untuk tetap taat pada-Ku lebih mudah bagi kalian daripada bersabar untuk tidak bermaksiat kepadaKu. Meninggalkan dosa lebih mudah bagi kalian daripada meminta ampun kepada-Ku dari panasnya neraka. Siksa dunia lebih mudah bagi kalian daripada siksa akhirat. Wahai anak Adam! Semua kalian akan tersesat, kecuali yang Aku beri petunjuk. Masing masing kalian berbuat salah kecuali yang Aku lindungi. Maka bertaubatlah kepada-Ku, niscaya Aku menyayangi kalian. Jangan kalian bukan rahasia kalian kepada dzat yang tak pernah tersembunyi bagi-Nya rahasia kalian.”

 

14.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Jangan kalian melaknat makhluk, sebab laknat tersebut akan kembali kepada kalian. Wahai anak Adam! Langit tegak di angkasa tanpa tiang karena salah satu nama-Ku, tetapi hati kalian tak pernah tegak dengan seribu nasehat dalam kitab-Ku. Wahai manusia! Batu itu tidak akan lunak karena berada dalam air, sebagaimana nasihat tidak mampu mempengaruhi hati yang keras. Wahai anak Adam! Bagaimana kalian bersaksi sebagai hamba hamba Allah, tetapi kalian mendurhakai-Nya? Bagaimana kalian meyakini bahwa mati adalah pasti, namun kalian membencinya? Kalian mengatakan hal yang tidak kalian ketahui dan menganggap remeh, padahal yang demikian itu besar di sisi Allah.”

 

15.  Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Telah datang kepada kalian nasihat dan obat pelipur lara dari Tuhan kalian (surat Yunus (10) ayat 57) Mengapa kalian hanya berbuat baik terhadap orang yang berbuat baik kepada kalian. Kalian hanya menyambung tali silaturahmi dengan orang yang bersilaturahmi dengan kalian. Kalian hanya berbicara dengan orang yang mengajak kalian bicara. Kalian hanya memberi makan kepada orang yang memberi kalian makan, dan hanya menghormati orang yang menghormati kalian. Tidak ada seorangpun yang lebih mulia daripada yang lain. Yang disebut orang mukmin hanyalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya, menyambung tali silaturahmi dengan orang yang memutuskan hubungan dengannya, memaafkan orang yang tidak memberi maaf, menunaikan amanah terhadap orang yang mendurhakainya, mengajak bicara orang yang meninggalkannya, dan menghormati orang yang merendahkannya. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui atas kalian semua.”

 

16.  Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Dunia adalah rumah bagi orang orang yang tidak mempunyai rumah, harta bagi mereka yang tidak berharta. Orang orang yang tidak berakal akan mengumpulkannya, orang yang tidak mengerti akan membanggakannya, orang yang tidak bertawakkal kepada Allah akan tamak padanya, dan orang yang tak mengenal akan menuruti hawa nafsunya padanya. Maka dari itu, siapa yang mencari kenikmatan dan kehidupan sementara, berarti dia telah berbuat aniaya pada dirinya, mendurhakai Tuhannnya, lupa pada akhirat, dan tertipu oleh dunia. Ia melakukan dosa, lahir dan bathin.“dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.” (surat Al An’am (6) ayat 120). Wahai anak Adam! Perhatikanlah Aku, berdaganglah dan berhubunganlah dengan-Ku, serta sedikitlah mengambil keuntungan. Disisi Ku terdapat sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. Gudang-Ku tak akan pernah habis dan tidak akan berkurang. Sesungguhnya Aku Maha Pemberi dan Maha Mulia.”

 

17. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam!“ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)”.(surat Al Baqarah (2) ayat 40) Sebagaimana kalian mendapat petunjuk hanya dengan suatu dalil, begitu pula jalan menuju syurga hanya dengan amal. Sebagaimana harta kekayaan hanya bisa diperoleh dengan kerja keras, begitu pula kalian hanya bisa masuk syurga dengan bersabar dalam beribadah kepadaKu. Maka hampirilah Allah dengan amal ibadah sunnah. Carilah ridha-Ku dengan ridhanya para fakir miskin. Tuntutlah rahmat-Ku dengan menghadiri majelis majelis para ulama, karena rahmat-Ku tak pernah lepas sedetik pun dari mereka. Allah SWT berfirman, “Wahai Musa dengarlah ucapan-Ku, Siapa yang sombong terhadap orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk biji sawi. Sedangkan yang rendah hati pada mereka, ia akan dimuliakan di dunia dan di akhirat. Siapa yang membuka rahasia orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan rahasianya terungkap. Siapa yang menghinakan orang msikin berarti ia telah terang-terangan memerangi-Ku. Sementara siapa yang beriman kepada-Ku, malaikat menyalaminya baik di dunia maupun di akhirat.”

 

18.  Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Betapa banyak lampu lampu dipadamkan oleh embusan hawa nafsu; betapa banyak ahli ibadah yang dirusak oleh rasa ujubnya; betapa banyak orang kaya yang dihancurkan oleh kekayaannya; betapa banyak orang miskin yang dibinasakan oleh kemiskinannya; betapa banyak orang yang sehat yang dirusak oleh kesehatannya; betapa banyak orang alim yang dibinasakan oleh ilmunya serta betapa banyak orang bodoh yang dihancurkan oleh kebodohannya. Kalau bukan karena masih adanya para orang tua yang rukuk, anak muda yang beribadah secara khusyu’, bayi bayi yang menyusu, dan hewan hewan yang digembala, niscaya Aku buat langit di atas kalian menjadi besi, bumi menjadi tandus, dan debu menjadi abu. Serta tak akan Aku turunkan bagi kalian setetes air pun dari langit, takkan Ku-tumbuhkan satu benihpun, dan akan Ku-tuangkan bagi kalian siksa yang keras.”

 

19.    Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Apabila agama, daging dan darah kalian baik, maka amal, daging, dan darah kalian juga baik. Namun apabila agama kalian rusak, rusak pula amal, daging dan darah kalian. Janganlah engkau menjadi lampu yang membakar dirinya lalu menerangi orang lain. Keluarkan kecintaan terhadap dunia dari hatimu karena Aku tak akan menyatukan cinta pada-Ku pada hati yang sama. Sayangilah dirimu dalam mengumpulkan harta. Sebab, rezekimu telah ditentukan, orang yang tamak tak akan mendapatkan, orang yang bakhil adalah tercela, nikmat tak akan langgeng, mencari rezeki tanpa batas adalah perbuatan jahat. Sementara itu, ajal sudah pasti, yang hak sudah diketahui, sebaik baik hikmah Allah adalah khusyu’, sebaik baik kekayaan adalah sifat kanaah, sebaik baik bekal adalah taqwa, sebaik baik isi hati adalah yakin, dan sebaik baik pemberian adalah kesehatan dan keselamatan.”

 

20. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (surat Ash Shaff (61) ayat 2). Betapa sering kalian berkata kata tapi menyalahi. Betapa sering kalian mencegah sesuatu yang kalian sendiri melakukan. Betapa sering kalian memerintahkan tapi tak pernah mengerjakan. Betapa kalian banyak mengumpulkan apa yang  tidak kalian makan. Sering kali kalian menunda nunda taubat, hari demi hari, tahun demi tahun, kemudian setelah itu kalian tak diberi jatah tempo lagi. Apa ada yang bisa menyelematkan kalian dari maut? Apakah kalian bisa melepaskan diri dari api neraka? Apakah kalian yakin bisa mendapatkan syurga? Atau apakah antara kalian dan Tuhan ada hubungan kasih sayang? Semua nikmat itu telah membuatmu terputus, kebaikan itu telah merusakmu, dan panjang angan angan telah menjerumuskanmu dari dunia. Jangan kau simpan kesehatan dan keselamatan yang ada, karena hari harimu telah diketahui dan nafasmu terbatas. Berikan untuk dirimu apa yang tersisa. Wahai anak Adam! Engkau datangi amalmu. Setiap hari umurmu berkurang, sejak engkau keluar dari perut ibumu. Setiap hari engkau mendekati saat saat dimasukkan ke liang kubur. Wahai anak Adam! Di dunia engkau seperti lalat. Setiap kali jatuh ke madu, ia bergantung kepadanya. Begitu pun engkau. Jangan engkau menjadi seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan api untuk memberi manfaat bagi orang lain.”

 

21. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Beramallah seperti yang Ku-perintah dan hindarilah apa yang Ku-larang, niscaya Ku-jadikan engkau hidup tak pernah mati selamanya. Aku adalah Dzat Yang Maha Hidup yang takkan pernah mati. Jika Aku berkata pada sesuatu, ‘Jadi’ maka jadilah ia. Wahai anak Adam! Apabila perkataanmu manis sementara perbuatanmu buruk, maka engkau adalah pimpinan orang orang munafik. Apabila lahirmu baik sedang bathinmu buruk, maka engkau termasuk mereka yang celaka, yang menipu Allah padahal mereka menipu diri mereka sendiri, “mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (surat Al Baqarah (2) ayat 9). Wahai anak Adam! Tidak akan masuk Syurga kecuali orang yang merendahkan hatinya karena keagungan-Ku, yang menghabiskan siangnya dengan berdzikir pada-Ku, serta menahan hawa nafsunya karena Aku. Aku melindungi orang asing, mengayomi orang fakir, memuliakan anak yatim. Aku laksana Ayah yang penyayang baginya serta laksana suami yang setia dan cinta pada para janda. Siapa yang mempunyai sifat sifat tersebut di atas, Aku akan memberikan balasan kepadanya. Jika ia meminta sesuatu pada-Ku, niscaya Ku-kabulkan dan jika memohon akan Ku-berikan.”

 

22. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Lihatlah pada dirimu dan semua makhluk-Ku. Apabila engkau menemukan orang yang lebih kau perhatikan daripada dirimu, maka alihkan kemuliannya padamu. Jika tidak, muliakan dirimu dengan taubat dan amal shaleh jika engkau memang menyayangi dirimu. Ingatlah nikmat Allah yang telah Dia berikan padamu dan perjanjian yang Dia buat denganmu di mana saat itu engkau katakan, “dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan Kami taati". dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu).(surat Al Maaidah (5) ayat 7). Takutlah engkau kepada Allah sebelum datang hari kiamat, hari yang satu dengan lainnya saling menyalahkan, hari kenyataan, hari yang sangat lama, hari bencana, hari yang kekal, hari guncangan yang hebat, hari datangnya musibah, hari terguncangnya gunung gunung, datangnya hukuman, hari yang cepat berubah, dan hari dimana setiap anak menjadi beruban.

 

23. Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam! Hampirilah Aku sesuai dengan kadar kebutuhanmu pada-Ku dan bermaksiatlah pada-Ku sesuai kadar ketahananmu menghadapi api neraka. Janganlah kalian melihat pada ajal kalian yang ditunda, pada rezeki kalian yang ada, dan dosa kalian yang tersembunyi. “janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (surat Al Qashash (28) atat 88)

 

SETELAH TAHU DIRI # TAHU ATURAN MAIN # TAHU TUJUAN AKHIR

 KETUKLAH PINTU HATIMU DENGAN HADITS QUDSI INI!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar