Setan diciptakan oleh Allah SWT bukanlah tanpa
maksud dan tujuan. Setan diciptakan tentunya sudah berada di dalam kehendak
(iradat), di dalam kekuatan (qudrat) serta di dalam kehebatan Ilmu Allah SWT.
Sehingga keberadaan setan sudah di dalam Rencana Allah SWT sehingga dapat
dikatakan keberadaan setan sudah di dalam penguasaan dan pengawasan Allah SWT
serta keberadaannyapun tidak dapat dipisahkan dengan kehendak, kemampuan dan
ilmu Allah SWT. Adanya kondisi seperti ini berarti hanya Allah SWT sajalah yang
paling mengerti, hanya Allah SWT sajalah yang paling tahu, hanya Allah SWT
sajalah yang paling ahli tentang setan. Jika ini keadaannya berarti hanya
kepada Allah SWT sajalah kita meminta pertolongan untuk mengalahkan setan.
Allah SWT berfirman: “Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu
berdua dari syurga yang menyebabkan kamu menjadi celaka”. (surat
Thaaha (20) ayat 117).” Adanya iblis/setan sebagai musuh abadi manusia,yang
tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan pengaruhnya secara langsung oleh diri
kita. Akan melahirkan hal-hal sebagai berikut di dalam kehidupan kita
sehari-hari, yaitu:
1.
Adanya kemenangan atau adanya kekalahan lalu akan
diketahuilah kemana kita akan pulang kampung serta akan diketahui di tingkat
syurga atau di tingkat neraka manakah kita akan pulang kampung;
2.
Adanya iblis/setan akan timbul dinamika kehidupan,
sehingga hidup tidak lagi monoton. Hal ini dikarenakan di dalam hidup sudah
terjadi apa yang dinamakan baik dan buruk, malas dan rajin, patuh dan taat, dst.
3.
Adanya dinamika kehidupan yang yang tidak monoton
lagi menimbulkan adanya profesi tertentu seperti kepolisian, kejaksaan, hakim
serta pengacara, penjara, sipir dst;
4.
Adanya iblis/setan maka terjadilah apa yang
dinamakan seleksi alamiah secara adil untuk mengisi syurga dan neraka.
Apa yang kami kemukakan di atas ini, adalah bagian
dari adanya setan di muka bumi, maka tidak sepantasnya kita yang sudah
ditetapkan untuk bermusuhan dengan setan berbuat dan bertindak melebihi musuh
kita sendiri. Untuk itu kita harus bisa mengalahkan musuh kita dengan cara-cara
yang bermartabat sesuai dengan kehormatan yang kita miliki serta sesuai dengan
kehendak Allah SWT selaku pencipta setan dan pemberi persetujuan bagi setan
untuk menggoda dan merayu manusia. Ingat, apa yang diperbuat oleh setan kepada
manusia sudah di dalam kehendak, kemampuan dan ilmu Allah SWT. Dan keberadaan setan
sebagai musuh abadi manusia, harus kita yakini bahwa ia ada dan akan ada terus
selama manusia ada di muka bumi, atau untuk pribadi-pribadi selama hayat masih
di kandung badan.
Hal ini penting kita pahami agar jangan sampai diri
kita merasa aman sehingga merasa tidak akan diganggu lagi oleh setan. Untuk itu
buang jauh-jauh hal ini dari pemikiran kita, buang jauh-jauh dari pemahaman
kita bahwa setan akan membiarkan begitu saja diri kita tanpa diganggu olehnya.
Untuk itu ketahuilah, siapapun orangnya, apapun kedudukannya, kaya ataupun
miskin, tua ataupun muda, pasti ada setan yang meliputi dirinya sehingga setan pasti
akan mengganggu, menjerumuskan, menjatuhkan serta akan membuat seseorang
menjadi terlena (lupa) lupa diri, lupa Allah SWt dan lupa tujuan akhir.
Sekarang mari kita pelajari salah satu hal yang
sangat penting tentang setan, yaitu ada dimanakah setan saat ini berada. Apakah
setan itu jauh dari diri kita ataukah dekat sehingga tidak bisa dipisahkan
dengan diri kita. Berikut ini akan kami kemukakan dimanakah setan itu berada
saat ini, yaitu:
1.
Setan sudah ada bersama diri kita semenjak diri kita
dinamakan dengan manusia, atau setelah disatukannya ruh dengan jasmani. Allah
SWT berfirman: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan
Yang Maha Pemurah (AlQur’an), Kami
adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman
yang selalu menyertainya. (surat Az Zukhruf (43) ayat 36)
2.
Setan yang ada di dalam diri kita, berada di dalam
pembuluh darah manusia, sehingga setan tidak bisa dilepaskan dari diri kita
selama ruh belum dipisahkan dengan jasmani. Hal ini sebagaimana Nabi SAW bersabda:
“Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi
SAW bersabda: Allah ta’ala berfirman: Berkata Iblis: Ya Tuhan; Semua makhluk-Mu
telah engkau tentukan rezekinya, maka manakah rezekiku. Allah berfirman:
Rezekimu adalah makanan yang tidak disebut nama-Ku padanya. (Hadits
Riwayat Abussyekh; 272-259)
3.
Setan bersama makanan dan minuman yang tidak dibacakan nama Allah SWT dan doa
saat mengkonsumsinya. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini: Ibnu
Abbas r.a. berkata: Nabi SAW bersabda:
Allah ta’ala berfirman: Berkata Iblis: Ya Tuhan; Semua makhluk-Mu telah engkau
tentukan rezekinya, maka manakah rezekiku. Allah berfirman: Rezekimu adalah
makanan yang tidak disebut nama-Ku padanya. (Hadits Riwayat Abussyekh;
272-259).”
4.
Setan berada di saat manusia mempertemukan sperma
dan sel telur jika yang mempertemukan tersebut tidak membaca doa mempertemukan
sel telur dan sperma. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini: “Manakala seseorang di antara kalian sebelum
menggauli istrinya terlebih dahulu mengucapkan: ‘Bismilaahi, Alloohumma
janibnaasy syaithoona wa jannibi syaithoona maa rozaqtanaa’ (dengan menyebut
nama Allah, ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula
anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami dari gangguan setan) kemudian
dilahirkanlah dari keduanya seorang anak, niscaya selamanya setan tidak akan
dapat mengganggunya” (Munttafa ‘alaih).
5.
Setan ada di depan kita, setan ada di belakang kita,
syaitan ada di kanan kita, setan ada di kiri kita, sehingga setan sudah
mengepung diri kita. Allah SWT berfirman: “kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat). (surat Al A’raf (7) ayat 17)
6.
Setan
ada pada saat diri kita marah-marah, atau sangat emosioanal, hal ini
sebagaimana hadits berikut ini: “Sesungguhnya amarah itu dari setan, dan
setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang
dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (Hadits Riwayat Abu Dawud)
7.
Setan ada pada saat diri kita berduaan dengan lawan
jenis tanpa ikatan pernikahan. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini: “Diriwayatkan dari Abi Umamah ra,
Rasulullah SAW bersabda, “Awas jauhilah bersepi-sepian (berduaan) dengan
wanita. Demi Allah yang nyawaku ada pada kekuasan-Nya, tidak lah berduaan
laki-laki dengan perempuan kecuali masuk setan di antara keduanya. Sungguh
bilamana berhimpitan seorang laki-laki dengan babi yang berlumuran lumpur itu
lebih baik bagi lelaki itu daripada menyenggolkan pundaknya pada pundak
perempuan lain yang tidak halal baginya.” (Hadits Riwayat. Ath Thabrani).
8.
Setan berada di saat diri kita melakukan ibadah, di
saat diri kita mencari nafkah, di saat diri kita menuntut ilmu dan di saat kita
lengah (pelajari kembali tentang nama-nama
setan pada Bab VI).
9.
Setan ada pada saat terjadinya perang, saat adanya
pembagian ghanimah, saat adanya pembagian warisan, saat adanya pembagian yang
bersifat umum ataupun khusus (pelajari
kembali tentang saat ibis bertemu dengan Nabi Musa as, pada Bab V).
10. Setan ada
pada anak kita, ada pada istri/suami kita, ada pada harta kekayaan kita,
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Dan
perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan
suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan
yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak
lalu beri janjilah kepada mereka." Padahal setan itu hanya menjanjikan
tipuan belaka kepada mereka. (surat Al Isra’ (17) ayat 64)”.
11. Setan berada di dalam tubuh manusia,
seperti berada di bawah kuku manusia, hal ini sebagaimana disebutkan oleh Abu
Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Potonglah (perpendek) kuku-kukumu.
Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang Panjang.”
(Hadits Riwayat Ahmad).
12. Setan akan berada di dalam mulut
manusia saat menguap, oleh sebab itu dianjukan untuk menutup mulut saat
menguap. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Syaikh bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Apabila seseorang dari kalian menguap, letakanlah tangannya pada
mulutnya (tutuplah), karena setan akan masuk bersama dengan orang
yang menguap (yang mulutnya tidak tertutup).” (Hadits Riwayat Muslim).
13. Setan sangat
menyukasi tempat-tempat ataupun rumah laksana kuburan, sebagaimana hadits
berikut ini: “Abu
Hurairah RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Janganlah
kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan sesungguhnya setan itu akan
lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah. " (Hadits
Riwayat Muslim).
14. Setan berada di saat diri kita hendak
dan saat membaca AlQuran. Untuk itu Allah SWT telah memerintahkan agar kita
berlindung dari setan yang terkutuk saat hendak membaca Alquran, sebagaimana
firman-Nya berikut ini: “Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu
meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (surat An-Nahl (16)
ayat 98)
Dan berdasarkan
14 (empat belas) uraian yang kami kemukakan di atas tentang setan ada dimana. Setan ada disetiap sendi
kehidupan dan setan akan terus ada selama kita ada dan akan ada selama manusia
ada.
Sebagai abd’
(hamba)-Nya yang juga sekaligus khalifah-Nya di muka bumi sudahkah diri kita
menyadari bahwa setan saat ini sudah mengepung diri kita dimanapun kita berada.
Akan tetapi walaupun setan sudah ada di mana-mana namun Allah SWT juga sudah
bersama diri kita selama diri kita mau beriman kepada-Nya dan juga sepanjang
diri kita mau meminta perlindungan kepada Allah SWT kapanpun dan dimanapun kita
berada. Untuk itu jangan pernah lengah dan juga jangan pernah menganggap remeh
permusuhan dengan setan itu, terkecuali jika kita mau diajak oleh setan pulang
kampung ke neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar