Iblis si pembangkang yang nekad yang telah
mendapatkan ketetapan dari Allah SWT untuk melakukan hal-hal yang telah kami
sebutkan di atas. Iblis juga masih mempunyai sifat-sifat ataupun kecenderungan-kecenderungan
lainnya yang akan dipergunakan olehnya baik langsung ataupun tidak langsung
untuk mempengaruhi atau untuk ditularkan kepada orang-orang yang akan dijadikan
pengikut-pengikutnya. Sehingga jika iblis mampu mempengaruhi manusia menjadi
pengikutnya maka secara otomatis sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh Iblis
akan tampak di dalam diri manusia sehingga diri kita akan berada di dalam
koridor nilai-nilai keburukan.
Lalu seperti apakah sifat-sifat dasar iblis yang
akan ditularkan kepada manusia atau yang akan menjadi sifat manusia sehingga
manusia berubah bentuk atau wujud menjadi iblis, yaitu:
1.
Durhaka
dan Sombong. Iblis memiliki sifat dasar yang siap ditularkan
kepada manusia ialah sifat durhaka, sombong, takabur serta tidak mau
diperintah. Hal ini berdasarkan surat
Al Baqarah (2) ayat 34 berikut ini: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” serta
berdasarkan surat Shaad (38) ayat 74 berikut ini: “kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah
dia termasuk orang-orang yang kafir.” Sifat dasar dari iblis,
semuanya merupakan cerminan dari sifat api yang tidak lain adalah zat pembentuk
utama dari iblis itu sendiri.
Lihatlah
api, dimana api hanya mau menang sendiri, tidak mau mengalah, semuanya dihajar
tanpa pandang bulu, semuanya dibakar tanpa melihat apa yang dibakarnya. Semua
sifat dasar yang ada di dalam api, ada di dalam sifat dasar iblis. Akibat
yang ditimbulkan dari apa yang ada di dalam diri iblis serta akibat dari
kenekatannya membangkang perintah Allah SWT maka Iblis digolongkan sebagai
orang-orang kafir.
Sekarang
adakah sifat yang dimiliki oleh iblis tersebut di dalam diri kita saat menjadi
abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi? Jika sifat
dasar iblis ada dan sudah terpelihara di dalam diri kita, ini berarti bahwa
iblis telah sukses menularkan sifat dasarnya kepada manusia sehingga iblis
telah mampu membentuk manusia yang berperilaku seperti dirinya, atau iblis
telah berhasil menjadikan manusia sebagai pengikutnya, yang pada akhirnya iblis
dapat membawa serta manusia tersebut ke neraka Jahannam. Harapan kami semoga di
dalam diri kita tidak ada sedikitpun sifat-sifat dasar iblis seperti sifat durhaka,
sombong, takabur, tidak mau diperintah dan seterusnya seperti halnya sifat
iblis. Hal ini dikarenakan bukanlah sifat dasar dari manusia yang sesungguhnya.
2.
Penipu Manusia. Sifat Iblis
yang lainnya adalah lihai di dalam melakukan tipu daya. Hal ini ditunjukkan
oleh perbuatan syaitan yang tidak lain adalah anak keturunan dari Iblis yang
telah melakukan tipu daya kepada Nabi Adam as, & Ibu Siti Hawa sehingga
keduanya dapat ditipu yang mengakibatkan keduanya diusir dari syurga,
sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Maka setan
membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa
yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Maka setan membujuk
keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah
merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun syurga. Kemudian Tuhan mereka menyeru
mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku
katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagi kamu berdua?”
(surat Al A’raaf (7) ayat 20-22)
Tipu daya
merupakan cara yang paling ampuh di dalam menjerumuskan manusia ke lembah dosa
sebab cara ini terkesan halus dan lembut sehingga manusia akan terlena
dibuatnya tetapi akibatnya sangat luar biasa. Melalui tipu muslihat iblis
beserta anak dan keturunannya dapat memperdaya manusia, dapat mengelabui
manusia, dapat mengecoh manusia, dapat memperalat manusia, sehingga manusia
merasa apa yang telah diperbuatnya tersebut tidak nampak salah atau semuanya
nampak seolah-olah benar, akan tetapi justru membawa manusia ke kubangan dosa.
Untuk itu
kita harus selalu berhati-hati di dalam melakukan setiap tindakan, pikirkan
dahulu apa yang akan kita lakukan. Bandingkan antara manfaat dengan mudharat
yang akan kita peroleh dari setiap tindakan yang akan kita lakukan karena sebab
bukan karena akibat. Lalu berlindunglah hanya kepada Allah SWT atau selalu
meminta perlindungan- lah hanya kepada Allah SWT sebab hanya dengan Allah SWT
sajalah kita mampu menghadapi iblis. hanya dengan Allah SWT kita mampu
mengalahkan iblis sehingga selamat sampai ke syurga.
3.
Tidak
Mau Sujud kepada Manusia. Iblis diciptakan dari api yang tidak memiliki warna
namun panasnya sangat luar biasa tingginya. Dan jika Iblis memiliki sifat dasar
api memang sudah seharusnya hal ini berlaku pada Iblis. Untuk itu lihatlah api,
dia akan membakar apapun juga, tidak peduli apapun semuanya akan dibakar sampai luluh lantah. Api juga tidak
mau mengalah sebelum ia habis membakar apa yang dibakarnya, terkecuali ada yang
lebih mampu atau ada yang lebih hebat
dari api maka api baru dapat dikalahkan. Sekarang siapakah yang lebih hebat
dari semuanya? Allah SWT sajalah yang paling hebat.
Sekarang
kembali kepada Iblis yang mempunyai sifat dasar Api, Iblis
menunjukkan sifat Api yang dimilikinya kepada Allah SWT dengan tidak mau
mengalah atau hanya mau menang sendiri tanpa melihat siapa yang memerintahkan
untuk bersujud kepada Nabi Adam as, Iblis yang rendah ilmunya serta tidak
mengetahui apa-apa yang ghaib sehingga ia tidak tahu bahwa di dalam diri
manusia terdiri dari 2(dua) unsur yaitu unsur Ruh dan unsur Jasmani. Iblis
hanya tahu bahwa manusia diciptakan dari tanah (dalam hal ini adalah Jasmani
manusia) dan masih menurut kaca mata Iblis bahwa Api lebih baik dari pada
Tanah. Apa dasarnya?
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ketika
Allah menciptakan bumi terjadilah goncangan dan getaran-getaran, maka Allah
ciptakan gunung-gunung hingga bumi menjadi tenang dan tetap. Malaikat kagum
atas kehebatan gunung-gunung itu, mereka bertanya: “Tuhan kami, adakah Engkau
ciptakan satu ciptaan yang lebih hebat dari gunung-gunung itu?” Firman Allah:
“Ada yaitu Besi”. Adakah yang lebih hebat dari Besi? “ Ada Api” Adakah yang
lebih hebat dari Api? Ada! Yaitu Air, yang lebih hebat dari semua itu ialah
Anak Adam yang bersedekah tangan kanannya lalu sembunyikan dari tangan kirinya.
(Hadits Riwayat Ath Thirmidzi).
Berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Ath Thirmidzi di atas ini, terlihat bahwa Api
lebih tinggi kedudukannya daripada Tanah.
Adanya kondisi ini tidak salah jika iblis berani membangkang perintah
Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam as, iblis bertindak dan berbuat tanpa
memikirkan apa akibat dari perbuatan yang dilakukannya. Iblis bertindak dan
berbuat berdasarkan apa yang dilihatnya saja tanpa mau mempelajari ada apa di balik perintah Allah SWT.
Iblis
bertindak dan berbuat berdasarkan apa yang diketahuinya saja dengan
mengedepankan ego atau nafsu belaka tanpa melihat apa dan kenapa sampai Allah
SWT memerintahkan sujud kepada Nabi Adam as, sebagaimana firman-Nya berikut
ini: “Dan
(ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu semua
kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan
sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”(surat Al Israa’ (17) ayat
61).” Dan juga berdasarkan firmanNya berikut ini: “Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan
sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (surat Al Hijr (15) ayat
33)
Untuk membuktikan betapa dendamnya
iblis kepada Nabi Adam as, kita bisa melihat dan mempelajarinya melalui hadits
yang kami kemukakan berikut ini: “Dikisahkan dalam sebuah hadits, pada zaman Nabi
Musa as,. Iblis pernah datang menemui Nabi Musa as, untuk meminta bantuan.
Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut masuk ke dalam Neraka karena dia
mengerti betul bagaimana keadaan di dalam Neraka. Namun dikarenakan di saat
Nabi Adam as, diciptakan, kemudian Allah SWT menyuruh para malaikat sujud pada
Nabi Adam as, (termasuk iblis yang saat itu berada di kalangan malaikat),
ternyata hanya Iblis yang tidak mau sujud dikarenakan egonya yang terlalu tinggi,
Iblis tidak melihat ‘siapa’ yang memerintahkannya. Malah Iblis mengatakan bahwa
derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi Adam as, karena Nabi Adam as,
diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan dari api. Singkat cerita,
Allah SWT murka dan mengutuk Iblis dan anak turunannya untuk masuk ke dalam
Neraka pada hari kiamat nanti. Namun Allah SWT member umur yang panjang pada
Iblis hingga hari kiamat nanti. Iblis datang pada Nabi Musa as,. Tujuan Iblis
datang pada Nabi Musa as, adalah meminta bantuan. Iblis mengatakan bahwa ia
ingin taubat, tapi tidak tahu caranya. Maka Iblis meminta Nabi Musa as, untuk
berdoa kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan bagaimana cara taubat
yang harus dilakukan oleh Iblis karena kesalahannya yang dahulu itu. Akhirnya
Nabi Musa as, mendapatkan kabar dari Allah SWT. Lalu Iblis datang lagi dan
menemui Nabi Musa as,. Iblis bertanya tentang cara taubat yang bagaimana yang
disampaikan oleh Allah SWT melalui Nabi Musa as,. Dan Nabi Musa as, menjelaskan
bahwa cara taubatnya sangat mudah dan sederhana, yaitu “Jika Engkau (iblis)
memang ingin bertaubat, Allah SWT perintah padamu supaya Engkau sujud di
kuburannya Nabi Adam as,”. Mendengar penjelasan itu, Iblis marah dan menolak
sambil berkata” Dulu ketika Nabi Adam masih hidup, Aku tidak mau sujud! Apalagi
sekarang Adam telah jadi tanah! Tidak, aku tidak mau sujud di kuburan Nabi
Adam!”. Lalu sebelum meninggalkan Nabi Musa, Iblis berkata: Hai Musa, karena
kamu telah baik dan mencoba menolongku, maka sebagai balasannya, aku akan
menyampaikan 3(tiga) rahasia kepadamu Musa”. Rahasia pertama: “Tahukah kamu
Musa, kenapa manusia bisa marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya
adalah Aku yang sedang berada di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh
darah manusia.” Rahasia kedua: “Tahukah kamu Musa, mengapa ketika orang-orang
Iman berperang, lalu diantara Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu
karena aku (Iblis) yang mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya
yang mereka tinggalkan di rumah. Rahasia ketiga: Tahukah kamu Musa, bahwa
ketika ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya berkumpul,
maka Akulah yang ketiga yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda
mereka sampai mereka melakukan zina. (Hadits Riwayat Ath Thabarani, Ibnu Abbar).”
Adanya
hadits yang kami kemukakan di atas ini tentunya kita tidak bisa memandang
rendah terhadap iblis yang sangat pendendam kepada Nabi Adam as, dan sebagai
anak keturunan dari Nabi Adam as, kita wajib menjadikan hadits di atas ini
sebagai pengingat bahwa iblis beserta bala tentaranya siap pula melaksanakannya
untuk meruntuhkan keimanan dan ketaqwaan diri kita yang dilanjutkan iblis siap
untuk menularkan sifat-sifatnya kepada diri kita dan juga kepada anak keturunan
kita. Sudahkah hal ini kita sadari!
Semoga kita
mampu menjadikan perbuatan dan perilaku iblis di atas sebagai sebuah
pembelajaran yang berharga sehingga kita tidak terjerumus ke lembah nista dan
dosa seperti halnya iblis menjadi makhluk yang terkutuk sedangkan diri kita
adalah makhluk yang terhormat. Untuk itu jangan
pernah meniru sifat-sifat iblis itu menjadi sifat diri kita, terkecuali jika
kita ingin merasakan panasnya api neraka yang panasnya 70 (tujuh puluh) kali
panasnya api dunia.
Sebagai
abd’(hamba)-Nya yang sekaligus khalifah-Nya di muka bumi, itulah beberapa sifat
dasar dari iblis sang pembangkang perintah Allah SWT.
Selanjutnya
jika7 (tujuh) buah sifat yang akan kami kemukakan di bawah ini ada pada diri
kita, maka berhati-hatilah (waspadalah) karena sifat-sifat iblis sudah menjangkiti
diri kita (kita sudah terkontaminasi dengan sifat-sifat iblis) sebagaimana
dikemukakan di dalam laman “muslimahdaily.com”
berikut ini:
1.
Takabbur. Takabbur adalah sifat dan perbuatan
yang merasa dirinya lebih dari segalanya dan menilai orang lain lebih rendah.
Iblis memiliki sifat takabbur karena menganggap dirinya lebih baik dari pada
Nabi Adam as,. Hal ini sebagaimana firman-Nya :“Allah berfirman; Apakah yang
menghalangi engkau (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku
menyuruhmu?” (iblis) menjawab ”Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku
daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“. (surat
Al-A’raf (7) ayat 12)”. Agar diri kita terhindar dari sifat takabbur,
kita perlu mendekatkan diri kepada Allah
SWT dengan berbagai cara. Seperti menumbuhkan rasa saling menghormati antar
sesama dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.
2.
Sombong dan Keras Kepala. Sebelum Nabi Adam diciptakan, iblis
merupakan makhluk yang taat. Iblis merasa dirinya jauh lebih mulia dari Nabi
Adam as, sehingga merasa tak pantas untuk bersujud kepadanya. Karena hal itu
Iblis dikeluarkan dari syurga, sebagaimana firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah (sujud penghormatan dan pemuliaan)
kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Namun ia enggan dan
sombong Dia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (surat Al Baqarah (2)
ayat 34).
3.
Menggoda (Al-Waswasah). Maksud menggoda di sini yaitu adanya
percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan selaku antek dari iblis. Bisikan
yang dilakukan oleh sang antek tersebut tidak mencerminkan kebaikan dan manfaat,
sebagaimana firman-Nya: “Kemudian setan membisikkan fikiran jahat
kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan)
berkata, ”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam
syurga)” (surat Al A’raf (7) ayat 20). Dari ayat tersebut terlihat
Iblis berusaha memperdaya Nabi Adam as, dan Siti Hawa sehingga keduanya
dikeluarkan dari syurga. Sifat ini perlu dihindari karena perbuatan ini sangat dibenci
Allah SWT.
4.
Ingkar Janji. Di dalam AlQuran Allah SWT memberikan
contoh sifat ingkar janji yang dilakukan oleh syaitan sang antek iblis,
sebagaimana firman-Nya: “Dan ketika setan menjadikan mereka memandang
baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "tidak ada seorang manusia pun yang
dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan Sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat
melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata:
"Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu” (surat Al-Anfal (8) ayat
48). Ayat tersebut turun ketika peperangan Badar, di mana iblis
berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang Islam.
Ketika pasukan Islam bersama
Rasulullah SAW berhadapan dengan pasukan musyrikin, iblis menyamar sebagai
seorang lelaki bersama tentara. Kemudian iblis berkata kepada orang
musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong
kamu. Namun saat iblis melihat tentara malaikat, dia pun mundur dan tidak
memberi pertolongan kepada tentara musyrikin, dia telah mengingkari janjinya
untuk menolong mereka. Dari kisah ini sudah jelas bahwa iblis adalah
pembohong dan pemangkir janji. Akhirnya Allah SWT memberi kemenangan
kepada tentara Islam di dalam peperangan tersebut.
5.
Menghasut (Nazgh), Nazgh berarti mencerca atau
menfitnah, menghasut, membujuk dan membisik. Sifat-sifat itu merupakan sifat
iblis laknatullah. Nazgh mengantarkan seseorang pada keraguan dan kerusakan akidah,
sebagaimana firman-Nya: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan,
maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui,” (surat Al-A’raf (7) ayat 200).
6.
Hasud atau dengki. Dengki merupakan perasaan bathin yang
tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain. Orang yang dengki
akan berusaha untuk melenyapkan kenikmatan yang diperoleh orang lain. Dengki
merupakan penyakit hati yang dapat menghancurkan pahala amal. Rasulullah SAW
menggambarkan betapa tercelanya kedengkian itu dengan sabdanya: “Kedengkian
memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar” (Hadits Riwayat. Abu Daud
dari Abu Hurairah).
7.
‘Ujub. ‘Ujub merupakan sifat senang
membanggakan diri sendiri sehingga membuat kita merasa paling hebat dalam
segala hal. ‘Ujub termasuk dalam kategori dosa besar, karena dalam hati akan
tertanam suatu sifat yang dapat menghilangkan kekuasaan Allah SWT sebagaimana
firman-Nya : “Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi”. Sikap ini tercermin pada rasa tinggi diri dalam bidang keilmuan, amal
perbuatan ataupun kesempurnaan moral sehingga orang yang memiliki sifat ujub
merasa terhindar dari siksa neraka. (surat Al A’raff (7) ayat 99).
Harapan
kami kepada jamaah dan pembaca sekalian adalah semoga 7 (tujuh) buah sifat yang
kami kemukakan di atas ini, tidak ada pada diri kita dan juga tidak ada pada
anak keturunan diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar