Iblis setelah membangkang perintah Allah SWT untuk
sujud kepada Nabi Adam as, lalu mengajukan permintaan khusus kepada Allah SWT
yaitu ia akan menyesatkan, ia akan mengganggu, ia akan menggoda seluruh anak
dan keturunan dari Nabi Adam as, dari
jalan yang lurus. Iblis melakukan tindakan tersebut dikarenakan manusia
(maksudnya adalah Nabi Adam as,) dianggap penyebab dari diusirnya iblis dari
syurga sehingga iblis merasa perlu berbuat sesuatu kepada manusia sebagai wujud
dari tindakan balas dendam kepada manusia. Lalu apa yang terjadi?
Allah SWT memberikan persetujuan kepada iblis
beserta anak dan keturunannya untuk menggoda, mengganggu, anak dan keturunan
Nabi Adam as,. Adanya kondisi yang kami kemukakan di atas ini, maka berlakulah
ketentuan di bawah ini kepada diri kita, kepada anak dan keturunan diri kita,
hal-hal sebagai berikut :
1.
Musuh
Bebuyutan. Iblis yang telah mengantungi izin khusus langsung dari Allah SWT untuk
menyesatkan, untuk mengganggu, untuk menggoda seluruh anak dan keturunan dari
Nabi Adam as, dari jalan yang lurus, tentu tidak akan tinggal diam dan
berpangku-tangan untuk melakukan apa-apa yang telah dimitanya kepada Allah SWT
serta sudah pula diizinkan oleh Allah SWT. Adanya ambisi Iblis, adanya
keinginan Iblis untuk menyesatkan manusia, maka Allah SWT selaku inisiator,
pencipta dan pemilik dari rencana besar kekhalifahan di muka bumi menetapkan
kepada seluruh umat manusia agar menjadikan iblis beserta anak dan keturunannya
sebagai musuh bebuyutan sampai dengan hari kiamat kelak, dalam kondisi apapun
juga, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu
berdua dari surga yang menyebabkan kamu menjadi celaka”. (surat
Thaaha (20) ayat 117)
Jika ini
adalah ketetapan dari Allah SWT maka sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus
khalifah-Nya di muka bumi maka kita tidak diperkenankan untuk merubah (membatalkan)
ketentuan ini dengan menjadikan iblis sebagai sahabat bagi manusia, menjadikan
iblis sebagai pemimpin bagi manusia, menjadikan iblis sebagai atasan bagi
manusia. Jika sampai hal ini terjadi berarti diri kita telah keluar dari
kehendak Allah SWT atau telah salah melaksanakan perintah Allah SWT. Lalu untuk apa Allah SWT memberikan
informasi kepada seluruh manusia bahwa iblis beserta anak dan keturunannya
adalah musuh bebuyutan bagi manusia? Allah SWT berkehendak agar manusia
tidak celaka; agar manusia tidak disesatkan; agar manusia tidak menderita; agar
manusia pulang kampung ke syurga.
Sebagai abd’
(hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di muka bumi, kita harus menyadari bahwa iblis
diciptakan sebelum manusia diciptakaan sehingga iblis lebih senior dari
manusia. Iblis beserta balatentaranya sejak diusir oleh Allah SWT sampai dengan
hari ini bahkan sampai hari kiamat pekerjaannya hanya satu yaitu menyesatkan
dan menjerumuskan manusia. Iblis dan balatentaranya tentu tidak
akan pernah kehabisan cara dalam menjalankan profesinya tersebut. Berikut ini
akan kami kemukakan beberapa cara yang sering ditempuh oleh Iblis beserta balatentaranya
di dalam menjalankan profesinya, yaitu:
a.
Menghiasi kebathilan dengan cara memandang baik
perbuatan yang membaha-yakan;
b.
Menampakkan syirik sebagai sebuah pengagungan dan
pengingkaran sifat-sifat Allah SWT;
c.
Menamakan kemaksiatan, kekejian, keburukan dengan nama yang menyenangkan agar keburukan
dan kekejian tersamar;
d.
Menamakan ketaatan dengan nama yang tidak disukai;
e.
Setan memasuki manusia melalui pintu yang paling
disenangi oleh jiwa manusia;
f.
Setan menyesatkan manusia tidak secara sekaligus
akan tetapi secara bertahap;
g.
Meminta bantuan kepada setan-setan dari kalangan
manusia.
Untuk
menghadapi iblis/setan sebagai musuh bebuyutan dengan spesialiasasi khusus
tentu diperlukan senjata yang khusus pula untuk menghadapinya atau untuk
mengalah-kannya. Adapun senjata ampuh yang khusus untuk menghadapi iblis/setan yang
telah Allah SWT berikan yaitu gunakan selalu jalan yang lurus (maksudnya adalah
dengan melaksanakan Diinul Islam secara kaffah) seperti yang dikemukanan dalam
surat Al A’raaf (7) ayat 16 berikut ini:
Iblis menjawab: “Karena
Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” Dan dengan
adanya ketentuan dalam surat Al A'raaf (7) ayat 16 ini , menunjukkan kepada
diri kita bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang sehingga
Allah SWT tidak menghendaki manusia celaka, terhina, terkutuk, menjadi teman
karib yang menemani iblis di neraka Jahannam kelak. Sekarang Allah SWT sudah
menunjukkan kasih sayangnya kepada manusia, termasuk kepada diri kita,
selanjutnya tinggal bagaimanakah diri kita menyikapi kasih sayang Allah SWT
tersebut, apakah mau kita terima ataukah mau kita campakkan? Pilihan sekarang
ada pada diri kita sendiri.
2.
Menghina
dan Menyesatkan Manusia. Akibat dari perbuatan yang tidak mematuhi perintah
Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam as, maka iblis dikutuk, dihina,
dimasukkan ke dalam golongan orang yang kafir serta diusir dari syurga oleh
Allah SWT. Iblis sebagai makhluk yang hanya mau menang sendiri, egois, tidak
mau mengalah, yang tidak memiliki ilmu yang luas, tidak mau tunduk kepada yang
lemah, tentu tidak akan mau berbuat di luar apa yang dimilikinya atau hanya
akan berbuat sesuai dengan kondisi dasar yang melekat di dalam dirinya sendiri,
yaitu sifat api, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Berkata
Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk”. (surat Al Hijr (15) ayat 33).”
Iblis
sebagai makhluk yang telah dikutuk dan dihina oleh Allah SWT, maukah
Iblis melakukan tindakan memuliakan manusia atau maukah iblis menghormati
manusia, maukah iblis yang telah digolongkan sebagai kafir menjadikan manusia
beriman kepada Allah SWT, maukah iblis yang telah diusir dari syurga atau yang
telah ditakdirkan untuk masuk ke neraka Jahannam untuk membantu manusia untuk
pulang kampung ke syurga.
Akal sehat
manusia pasti akan menjawab bahwa Iblis tidak akan pernah mau melakukan itu
semua. Iblis sebagai Musuh tidak akan pernah menginginkan musuhnya menang,
Musuh tetaplah Musuh. Iblis
yang telah dikutuk dan dihina oleh Allah SWT pasti akan menjadikan manusia
terkutuk dan terhina pula, akan menjadikan manusia kafir, akan mengajak manusia
pulang kampung ke Neraka. Sebagaimana dikemukakan dalam surat Al Hijr (15) ayat
39 berikut ini: “Iblis
berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti
aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (surat Al Hijr (15) ayat 39).” Dan juga berdasarkan ketentuan surat Al Israa’ (17) ayat 62 berikut ini:
“Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah
kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika
Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan
aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”. (surat Al Israa’ (17)
ayat 62)
Jika sekarang kita masih hidup di
dunia atau jika kita masih menjadi abd’ (hamba)-Nya yang juga khalifah-Nya di
muka bumi, masih
mau percayakah kita kepada iblis beserta anak dan keturunannya yang mampu
memudahkan manusia memperoleh kemuliaan, atau yang mampu menjadikan manusia
terhormat, atau mampu menjadikan diri kita bersih dari noda dan dosa seperti
yang sering dikemukakan oleh orang pintar? Jika sampai diri kita percaya
dengan kondisi ini berarti kita telah sesuai dengan apa-apa yang dikehendaki
oleh Iblis beserta anak dan keturunannya.
3.
Mengeluarkan
dari Syurga. Iblis
yang telah ditetapkan sebagai musuh bebuyutan bagi seluruh manusia, tentunya
akan sangat aktif melakukan tindakan yang sesuai dengan konsep orang
bermusuhan. Di
dalam setiap permusuhan maka musuh akan selalu berusaha untuk menjatuhkan lawan
atau mempermalukan lawan. Demikian pula iblis yang merupakan musuh bagi
manusia, pasti akan melakukan tindakan serupa yaitu untuk menjatuhkan martabat
manusia atau mempermalukan manusia atau menjadikan manusia berada di dalam
koridor Nilai-Nilai Keburukan sehingga manusia sesuai dengan kriteria calon
penghuni neraka. Sekarang apa
yang dilakukan iblis kepada manusia?
Iblis akan
berusaha dengan sekuat tenaga atau dengan segala cara untuk mengeluarkan
manusia sebagai calon penghuni syurga atau iblis akan berusaha menjadikan
neraka Jahannam sebagai tempat kembalinya manusia. Allah SWT berfirman: “Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini
(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai
ia mengeluarkan kamu berdua dari syurga yang menyebabkan kamu menjadi celaka”. (surat
Thaaha (20) ayat 117). Jika manusia mampu digoda keimanannya, mampu
diganggu keimanannya, mampu dijadikan pengikut oleh Iblis, ini berarti Iblis
telah sukses mencelakakan manusia, Iblis berhasil melaksanakan tugasnya, sesuai
dengan apa yang dimintanya kepada AllahSWT setelah di usir dari Syurga.
Agar
ketiga hal yang kami kemukakan dapat terlaksana sesuai dengan kehendak iblis,
ketahuilah bahwa iblis telah memiliki keturunan dan prajurit yang mendukungnya.
Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh “Imam
Mujahid” merupakan seorang pakar tafsir terkemuka yang disebutkan oleh “Syekh Abdurrauf al-Manawi” sebagaimana
terdapat di laman “merdeka.com”.
Beliau menjelaskan mengenai keturunan dan prajurit milik iblis yang terstruktur
rapi. Dan inilah tugas dari masing-masing prajurit iblis, diantaranya:
1.
Al-Sauth. Nama pertama yang kian marak di era
saat ini. Bahkan mungkin keturunan iblis yang paling berhasil di bidangnya.
Cucu iblis satu ini bekerja di lini pemberitaan. Al-Sauth berperan meracuni
sebuah berita dengan penuh dusta. Maraknya penyebaran hoax atau isu yang tak
jelas kebenarannya. Merupakan andil besar dari prajurit Iblis ini.
2.
Al-Syabru. Nama keturunan iblis selanjutnya,
kerap berurusan dengan segala bentuk ujian yang menimpa manusia. Setiap kali
kita menerima cobaan hidup, Al-Syabru akan memancing rasa galau dan tidak sabar
dengan keadaan. Segala ekspresi berlebih di kala menderita musibah seperti
mudah menangis histeris, depresi, mengamuk dan tindakan Jahiliyyah lain yang
berhubungan dengan pengaruh al-Syabru.
3.
Al-Dasim. Keturunan iblis yang dinilai hebat
berikutnya. Karena kemampuannya menghancurkan keharmonisan rumah tangga
pasangan suami istri. Pengaruhnya akan semakin cepat menjalar jika suami hendak
memasuki rumah tanpa terlebih dahulu mengucapkan salam terhadap keluarga yang
ada di rumah atau tidak dalam kondisi berdzikir. Dari jalur Jabir bin Abdillah,
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bahwa
sesungguhnya iblis itu meletakkan singgasananya di atas lautan lalu mengutus
bala tentaranya ke seluruh penjuru dunia. Yang paling besar fitnahnya kepada
manusia maka dialah yang paling dekat kedudukannya dengan iblis. Lalu iblis pun
berkata, "Demi Allah, engkau belum melakukan apa-apa". Kemudian
datang lagi tentara iblis yang menyampaikan laporan bahwa dia telah membuat pasangan
suami-istri bercerai. "Saya tidak meninggalkan pasangan suami-istri
kecuali telah aku pisahkan mereka," kata setan tersebut. Mendengar itu,
iblis pun mengungkapkan, "Kau adalah sebaik-baiknya tentara".
(Hadits Riwayat Muslim no. 2813)
4.
Al-A'war. Keturunan iblis dan pasukan yang
bertugas di bidang tindak asusila, bernama Al-A'awar. Cucu Iblis inilah yang
kerap mengajak manusia meningkatkan nafsunya untuk melakukan hubungan seks
bebas. Al-A'war mampu memberikan tegangan tinggi di pada kemaluan pria dan
wanita. Untuk menambah gairah hingga terhasut untuk berhubungan terlarang.
5.
Al-Zalanbur. Nama iblis berikutnya Al-Zalanbur
yang selalu siap siaga di pasar. Keturunan Iblis satu ini akan membuat para
pedagang di pasar rentan melakukan tindak penipuan, serta kecurangan dalam
transaksi. Iming-iming janji palsu pebisnis terhadap konsumen menjadi tipu daya
dari al-Zalanbur.
6.
Al-Walhan. Keturunan iblis bernama Al-Walhan
bertugas mengganggu urusan manusia saat bersuci. Setiap manusia dihasutnya
untuk ragu-ragu dan bingung saat berwudlu, mandi atau aktivitas thaharah
(bersuci) lainnya. Bahkan iblis al-Walhân memengaruhi manusia untuk menggunakan
air secara berlebihan atau boros.
7.
Al-Khanzab. Keturunan iblis dan pasukan
selanjutnya bernama Al-Khanzab, yang secara khusus menganggu ibadahnya manusia.
Keturunan Nabi Adam akan dibuat malas shalat, melanggar etika shalat, melakukan
hal-hal yang bisa membatalkan shalat, tidak khusyu' dan banyak lagi.
Sejatinya,
masih banyak lagi nama iblis dan tugasnya yang membawa misi besar penyesatan
manusia. Dan alangkah baiknya, sebagai abd’ (hamba)-Nya yang sekaligus
khalifah-Nya di muka bumi kita bisa lebih mewaspadai gerakan-gerakan iblis
untuk menjerumuskan manusia. Menjaga diri dengan memperbanyak dzikir, meningkatkan
ibadah, memperbaiki shalat, rajin membaca Alquran, bersedekah, menebar
kedamaian dan segala perbuatan baik yang membentengi dari bisikan Iblis.
Apalagi gangguan iblis akan lebih gencar menyerang kepada orang-orang saleh,
hingga kaum ulama serta orang yang berilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar